Anda di halaman 1dari 17

A.

Perkembangan Imperialisme Jepang

1. Pada awalnya Jepang merupakan negara yang menerapkan politik sakoku atau
politik isolasi. Politik yang diterapkan oleh pemertintahan Shogun Tokugawa
pada tahun 1639 itu disebabkan kekhawaman munculnya orang orang asing
terulama bangsa spanyol dan Portugis. Yang menyebarkan agarna Katolik akan
mengintervensi pemerintahan Jepang.

2. Pada masa itu, persaingan antara shogun dan daimyo (tuan tanah) semakin
ketat. Secara ekonomis, daimyo mampu mangalahkan shogun karnaa lebih
pandai berdagang dan telah menjain hubungan dagang dengan negara-negara
asing. Shogun khawatir jika kekuatan daimyo semakm besar akan dapat
mengalahkannya.

3. Pada 31 Maret 1854, Komodor Manhew C Pery datang dan berhasil memaksa
Jepang menandatangani Perjanjian Kanagawa (1854) yang isinyya adalah
sebagai berikut.

a. Jepang membuka diri terhadap bangsa Barat dengan membuka pelabuhan-


pelabuhannya untuk kapal asing yang ingin berdagang.

b. Jepang menjamin keselamatan kapal Amerika yang karam.

c. Jepang mendirikan Kedutaan Amerika secara permanen.

4. Dibukanya pelabuhan-pelabuhan Jepang, yang diikuti masuknya pengaruh


asing, telah menyadarkan Jepang bahwa selama ini mereka telah tertinggal dari
bangsa Barat. Hal inilah yang mendorong Kaisar Meiji mengadakan perubahan
melalui kebijakan Restorasi Meiji.

5. Berikut beberapakebijakan dalam Restorasi Meiji.

a. Bidang militer

1. Melaksanakan wajib militer untuk laki-Iaki berusia 21 tahun selama 4


tahun.

2. Membentuk tentara nasional.

3. Membeli berbagai pedengkapan senjata dari bangsa Barat.

b. Bidang pendidikan

1
1. Melaksanaka wajib belaiar 6-14 tahun.

2. Memberikan beasiswa bagi pelajar Jepang yang belajar ke negara-


negara barat.

3. Mendatangkan guru dan konsultan pendidikan dari Barat.

4. Menerjemahkan banyak buku ilmu pengetahuan dari Barat ke dalam


bahasa Jepang.

c. Bidang ekonomi

1. Membangun pabrik industri, terutama hasil pengolahan sumber daya


alam Jepang.

2. Membangun sarana transportasi dan komunikasi.

3. Membangun pelabuhan-pelabuhan Jepang secara modem.

4. Mendirikan bank-bank untuk membantu pinjaman modal.

d. Bidang sosial

1. Menghapus empat kelas dalam sistem kemasyarakatan Jepang


(bijaksanawan, petani. seniman, dan pedagang).

2. Menghapus sistem feodalisme dan menggantinya dengan sistem


pemerintahan terpusat.

e. Bidang hukum

1) Mengubah sistem hukum dan konstitusinya mengikuti model hokum


dan konstitusi Barat.

6. Dalam kehidupan beragama, bangsa Jepang dikenal memiliki kepercayaan


Shinto yang mengajarkan perihal Hakka / Chiu. Dalam ajaran itu, dijelaskan
negara-negara di dunia merupakan satu keluarga besar dengan Jepang sebagai
kepala keluarganya (pemimpin). Oleh karena itu, Jepang memiliki misi suci
sebagai pelindung dan pemimpin bagi negara-negara di dunia untuk
mewujudkan perdamaian. Dengan adanya doktr'n Hakka / Chiu tersebut, Jepang
yang mulai tumbuh menjadi negara modem mulai berambisi untuk menguasai
negara-negara lain. Oleh karena itu, muncullah Jepang menjadi negara
imperialis baru di dunia.

2
7. Beberapa usaha Jepang dalam membangun dan memperluas imperiumnya
adalah sebagai berikut.

a. Perang Sino-Jepang I (1894-1895)

Jepang menginvansi Korea yang sedang menghadapi banyak


pemberontakan petani di negaranya. Korea meminta bantuan Tiongkok
untuk menghadapi invansi Jepang. Akhirnya, terjadilah perang antara
Tiongkok dan Jepang. Peperangan diakhiri dengan Perjanjian Shimonoseki
yang isinya Jepang menguasai Semenanjung Liaodong dan Taiwan. Bangsa
Barat (Rusia, Jerman, dan Francis) yang sebelumnya berkuasa di tempat
tersebut terpaksa menyingkir.

b. Perang Rusia-Jepang (1904-1905)

Rusia tidak mengakui Perjanjian Shimonoseki dan menyerang Semenanjung


Liaodong. Akan tetapi, Jepang berhasil mengalahkan Rusia. Perang diakhiri
dengan Perjanjian Portsmouth yang memberikan Pulau Sakhalin dan
Manchuria kepada Jepang.

c. Jepang menginvansi wilayah jajahan Prancis di Indochina (1941).

d. Jepang membentuk Pakta Tripartit bersama Jerman dan Italia pada


September 1940. Pakta Tripartit atau yang dikenal dengan Bok Poros (Axis)
merupakan lawan dari Blok Sekutu (Amerika, lnggris. dan Francis) dalam
Perang Dunia II.

8. Jepang menganggap Amerika Serikat sebagai ancaman dalam mencapai cita-


cnta imperiumnya. Amerika Serikat juga menganggap Jepang sebagai ancaman
bagi imperialismenya di Asia. Oleh karena itu, Amerika seg’era melakukan
upaya pencegahan untuk menghentikan invansi Jepang. Amerika Serikat
mengembargo besi, baja, dan minyak untuk Jepang. Hal ini mengancam
kekuatan militer Jepang. Jepang pun menyerang Pearl Harbour, pangkalan
Angkatan Laut Amerika Serikat di Hawaii, pada 7 Desember 1941. Serangan
Jepang berhasil melemahkan kekuatan Sekutu. Dengan cepat, Jepang
mengambil alih wilayah jajahan Sekutu di Asia, termasuk Hindia Belanda
(Indonesia).

B. Awal Pendudukan Jepang di Indonesia

3
1. Perjanjian Kalijati

a. Pada 11 Januari 1942, Jepang menyerang Hindia Belanda dan berhasil


menguasai Tarakan (Kalimantan Timur). Pada Februari 1942, invasi Jepang
berlanjut ke Pontianak, Banjarmasin, Makassar, Palembang, dan Bali.
Selanjutnya, Jepang mulai menginvansi Pulau Jawa melalui Banten,
Kragan, Surabaya, hingga akhirnya berhasil menguasai Batavia dan
Bandung. Belanda pun tidak dapat berbuat apa apa.

b. Pada 8 Maret 1942, Belanda menandatangani Perjanjian Kalijati yang berisi


penyerahan seluruh wilayah kekuasaan Belanda di Hindia Belanda tanpa
syarat kepada Jepang.

2. Upaya Jepang menarik simpati bangsa Indonesia

Jepang sangat membutuhkan Indonesia sebagai pemasok sumber daya alam dan
sumber daya manusia potensial untuk membantu Jepang dalam Perang Asia
Pasifik. Oleh karena itu, Jepang melakukan beberapa upaya untuk menarik
simpati bangsa Indonesia agar mau menerima dan membantu Jepang. Upaya
Jepang menarik simpati bangsa Indonesia di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Jepang mengaku sebagai saudara tua bangsa Indonesia.

b. Jepang mengizinkan bangsa Indonesia untuk menggunakan bahasa


Indonesia, menyanyikan iagu “Indonesia Raya". dan mengibarkan bendera
merah putih. Meskipun demikian. bangsa Indonesia juga harus mengibarkan
bendera Jepang, menyanyikan lagu kebangsaan Jepang. dan mengajarkan
bahasa Jepang di sekolah-sekolah.

c. Jepang mengganti semua nama jalan dan gedung dengan nama dalam
bahasa Jepang.

d. Jepang bersikap baik kepada bangsa Indonesia.

e. Jepang membentuk Gerakan 3A dengan moto Jepang Cahaya Asia, Jepang


Pelindung Asia. dan Jepang Pemimpin Asia sebagai salah satu upaya
propaganda kebaikan Jepang. Ketua Gerakan 3A adalah Mr. Syamsuddin,
tokoh pergerakan nasional. Tujuannya adalah menarik simpati bangsa
Indonesia agar mau membantu Jepang menghadapi Sekutu.

C. Kebijakan pemerintah Jepang di Indonesia

1. Bidang politik pemerintahan

4
a. Membagi wilayah Indonesia menjadi tiga wilayah pemerintahan militer,
yaitu sebagai berikut.

1) Angkatan Darat (Rikugun) ke-16 memerintah di Pulau Jawa dan


Madura dengan pusatnya di Jakarta.

2) Angkatan Darat ke-25 memerintah di Sumatra dengan pusatnya di


Bukittinggi.

3) Angkatan Laut Jepang (Kaigun) memerintah di Maluku dan Irian Jaya


dengan pusatnya di Ujung Pandang (Makassar).

b. Wilayah Indonesia dibagi menjadi 10 kperesidenan (syu). Setiap


kpresidenan terdiri atas katopraja (syi), kabupatern (ken), kewedanaan
(gun), kecamatan (son), dan kelurahan (ku).

c. Mengangkat tokoh politik Indonesia ke dalam struktur pemerintahan,


seperti Prof. Soepomo. Husein Djajadiningrat, R. M. Soeryo. Meskipun
demikian, jabatan tertinggi dalam sebuah lembaga tetap dipegang Oleh
orang Jepang.

d. Membentuk Badan Pertimbangan Pusat atau Chuo Sangi In pada 1 Agustus


1943. Chuo Sangi In bertugas memberikan saran untuk tindakan yang akan
diambil pemerintah Jepang.

e. Membentuk organisasi Putera (Pusat Tenaga Rakyat) dengan tokohnya yang


dikenal sebagai empat serangkai, yaitu Sukarno. Hatta, Ki Hajar Dewantara,
dan K. H. Mas Mansyur. Tujuannya adalah memusatkan segala potensi
rakyat Indonesia untuk membantu Jepang melawan Sekutu. Oleh bangsa
Indonesia, Putera dimanfaatkan untuk menyebaduaskan ide-ide
nasionalisme bangsa Indonesia sehingga akh rnya Jepang memutuskan
untuk membubarkan organisasi ini dan menggammya dengan Jawa
Hokokai.

f. Jepang mengganti Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) menjadi Masyumi


pada 1943. Masyumi merupakan satu-satunya organisasi masyarakat yang
tidak dibubarkan oleh pemerintah Jepang. Jepang menyadari bahwa umat
Islam merupakan kelompok mayoritas dalam masyarakat Indonesia.

g. Dibentuknya Jawa Hokokai atau Himpunan Kebaktian Jawa pada 1 Januari


1944. Organisasi ini bertugas mengumpulkan dana, baik dalam bentuk uang

5
maupun hasil bumi, seperti logam mulia dan padi. Jawa Hokokai diperintah
Iangsung oleh Gunseikanbu (staf pemerintahan militer pusat).

2. Bidang ekonomi

a. Membentuk kumia'i (koperasi pertanian).

b. Bangsa Indonesia dipaksa menanam tanaman jarak.

c. Sumber daya alam Indonesia dikuras habis untuk kepentingan pemen'ntah


Jepang.

3. Bidang sosial budaya

a. Jepang membentuk tonarigumi, yaitu kumpulan beberapa kepala keluarga.


Tujuannya adalah membangun gerakan gotong royong dalam masyarakat.

b. Dibentuk berbagai mobilitas sosial masyarakat Indonesia untuk bekerja


membangun jalan, gedung, dan perkebunan. Jepang membentuk
Romukyokai (panitia pengerah romusa/tenaga kerja) dan romusa yang
disebut Jepang sebagai prajurit ekonomi atau pahlawan pembangunan. Para
romusa dikirim ke daerah jajahan Jepang lainnya. seperti Malaysia,
Vietnam, dan Myanmar.

c. Jepang membentuk Jugun ianfu. Para wanita dari daerah jajahan Jepang
direkrut menjadi Jugun ianfu. Awalnya mereka dikatakan akan menjadi
pekerja, seperti guru atau perawat, tetapi ternyata mereka dijadikan wanita
penghibur bagi tentara Jepang.

d. Pendidikan merosot tajam. Banyak sekolah yang ditutup, termasuk


perguruan tinggi. Menjelang tahun 1943, barulah dibuka perguruan tinggi
kedokteran (Ika Daigaku) dan perguruan tinggi teknik (KOYQO Daikagu)
di Bandung.

e. Pemerintah Jepang memasukkan kurikulum ala Jepang yang mengarah pada


kepentingan Perang Asia Pasifik. Doktrin Hakko l Chiu diajarkan di
sekolah-sekolah.

f. Terjadi perubahan dalam sistem stratifikasi masyarakat. Jika sebelumnya


kelompok pribumi menempati urutan terbawah, kini naik menjadi urutan
kedua setelah Jepang dalam stratifikasi masyarakat saat itu. Adapun
kelompok Eropa menempati urutan berikutnya, dan yang terakhir adalah
kelompok Timur Asing, kecuali Jepang tentunya.

6
g. Pemerintah Jepang mendirikan pusat kebudayaan yang disebut Keimin
Bunka Shidosho. Lembaga ini bertugas mengawasi perkembangan kesenian
bangsa Indonesia agar tetap mendukung upaya Jepang memenangkan
Perang Asia Pasifik. Karya-karya sastra bangsa Indonesia yang
mencurigakan dan dikhawatirkan dapat menumbuhk nasionalisme bangsa
Indonesia tidak akan diterbitkan. Sebagai contoh karya-karya Chairil Anwar
yang dianggap berbahaya.

h. Jepang melakukan proses japanisasi dalam masyarakat Indonesia.


Kebudayaan Jepang banyak yang diterapkan di Indonesia. Salah satunya
adalah seikerei, yaitu tradisi membungkuk setengah badan I ke arah
matahari terbit sebagai sebagai simbol penghormatan kepada dewa
matahari. Bahasa Jepang juga diajarkan di sekolah-sekolah.

i. Jepang melakukan propaganda menggunakan alat-alat kebudayaan, mulai


dari film, lagu, karya sastra, hingga drama.

4. Bidang pertahanan dan militer

a. Pemerintah Jepang sangat ketat mengawasi aktivitas para tokoh pergerakan


nasional. Jepang menugaskan polisi rahasia (Kempeitai) dalam masyarakat
Indonesia untuk mengawasi gerakgerik bangsa Indonesia. Kempetai
terkenal dengan kekejamannya, siapa pun yang dianggap mencurigakan
akan segera dihukum.

b. Jepang membentuk berbagai organisasi militer dan semimiliter, yakni


sebagai berikut.

1) Peta (Pembela Tanah Air), yaitu pasukan yang dibentuk Jepang agar
bangsa Indonesia dapat belajar mempertahankan Pulau Jawa jika
diserang Sekutu.

2) Giyugun, hampir sama dengan pasukan iposteryang mengajak Peta,


tetapi Giyugun dibentuk diwilayah sumatera.

3) Seinendan, dibentuk pada 29 April 1943. Keanggotaannya terdiri atas


para pemuda berusia 14-22 tahun. Tujuannya adalah melatih para
pemuda dengan keterampilan militer sehingga dapat mempertahankan
tanah airnya. Akan tetapi, tujuan sebenarnya adalah membantu Jepang
sebagai tenaga cadangan militer jika dibutuhkan.

7
4) Keibodan atau Barisan Pembantu Polisi. Dibentuk di berbagai wilayah
Indonesia, misalnya di Sumatra dengan nama Bogodan. Kalimantan
dengan nama Sameo Konen Hokokudan. Pembina Keibodan disebut
Keimumc}.

5) Barisan Pelopor, dibentuk pada 1 November 1944. Diketuai oleh Ir.


Sukarno dan wakilnya R. P. Soeroso, Otto 'Iskandar di Nata, dan dr.
Buntaran Martoatmojo. Berbeda dengan organisasi semimiliter |ainnya,
Barisan Pelopor diisi oleh tokoh-tokoh nasionalis.

6) Fujinkai atau Barisan Wanita. Dibentuk pada Agustus 1943 dengan


tujuan membantu Jepang dalam perang, seperti mempersiapkan dapur
umum dan bantuan medis. Keanggotaannya terbuka untuk wanita
berusia 15 tahun ke atas.

7) Gakukotai atau Laskar Pelajar adalah organisasi militer yang dibentuk


Jepang pada 1943. Keanggotaannya terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan
masyarakat umum.

8) Heiho atau Barisan Cadangan Prajurit, merupakan barisan cadangan


prajurit yang dibentuk pada 22 April 1943. Pada awalnya, hanyalah
organisasi yang membantu pekerjaan prajurit di lapangan, seperti
membangun jalan dan benteng. Akan tetapi, ketika Jepang sudah
semakin terdesak da|am perang. Heiho pun diturunkan hingga ke
Myanmar.

9) Hizbullah merupakan pasukan khusus pemuda islam yang dibentuk


untuk membantu pemerintah Jepang dalam memenagkan perang asia
pasifik. Hizbullah dibentuk pada tanggal 15 Desember 1944 dan
berpusat didaerah Cibarusa, Bogor, Jawa Barat.

D. Perlawanan terhadap Pemerintah Jepang

1. Perlawanan kooperatif

a. Beberapa tokoh nasionalis yang sebelumnya bersikap nonkooperatif


memilih mengubah strategi perlawanannya karena melihat pemerintah
militer Jepang yang sangat tegas dan kejam dalam menindas kelompok
pejuang kemerdekaan Indonesia. Apabila perjuangan dilakukan secara

8
nonkooperatif, tentu akan banyak pejuang kemerdekaan yang gugur dan
upaya mencapai kemerdekaan pun akan gagal.

b. Beberapa tokoh yang berjuang secara kooperatif, yakni lr. Sukarno,Drs.


Moh. Hatta, K. H. Mas Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara yang bergabung
dalam Putera.

2. Perlawanan bawah tanah

a. Perlawanan bawah tanah atau gerakan bawah tanah merupakan gerakan


perlawanan nonkooperatif yang dilakukan secara diam-diam.

b. Bentuk perlawanan ini banyak dilakukan oleh kelompok pemuda yang


menginginkan kemerdekaan tanpa kerja sama dengan Jepang. Beberapa
kelompok gerakan bawah tanah, yakni sebagai berikut.

1) Kelompok Sukarni

Kelompok Sukarni berjuang dengan cara menghimpun para pejuang


kemerdekaan lainnya, menyebarluaskan cita-cita kemerdekaan, dan
membuka kebohongan propaganda Jépang kepada masyarakat
Indonesia. Beberapa tokoh yang tergabung dalam Kelompok Sukarni
adalah Moh. Yamin dan Adam Malik.

2) Kelompok Sutan Syahrir

Kelompok Sutan Syahrir merupakan kelompok pemuda yang progresif


revolusioner. Sejak awal, Sutan Syahrir yakin bahwa Jepang tidak akan
memenangkan peperangan. Oleh karena itu, Sutan Syahrir mengajak
para pemuda untuk mempersiapkan diri menyambut kemerdekaan
Indonesia pada saat kekalahan Jepang nanti.

3) Kelompok Ahmad Subarjo

Ahmad Subarjo bekerja sebagai kepala biro di Kaigun Bukanfu atau


Kantor Penghubung Angkatan Laut. la membangun asrama Indonesia
Merdeka dan menghimpun pemuda-pemuda untuk belajar nasionalisme
dan kemerdekaan Indonesia.

4) Kelompok Pemuda Persatuan Mahasiswa.

Kelompok Pemuda Persatuan Mahasiswa merupakan gabungan dari


kelompok pemuda lka Daigaku (Sekolah Tinggi Kedokteran) dan Badan

9
Perwakilan Pelajar Indonesia (Baperindo). Kelompok pemuda ini
merupakan kelompok terpelajar yang tidak mudah tertipu oleh
propaganda Jepang.

3. Perlawanan berseniata

a. Selain perjuangan kooperatif dan rahasia, ada juga perjuangan yang


dilakukan langsung terhadap pemerintah Jepang. Perjuangan fisik ini
banyak terjadi di daerah dan dipimpin oleh tokoh masyarakat setempat.
Beberapa perlawanan tersebut, yakni sebagai berikut.

1) Perlawanan rakyat di Sukamanah (Tasikmalaya) Perlawanan rakyat di


Sukamanah diawali adanya aksi protes dari kalangan santri Pesantren
Sukamanah, pimpinan Kiai Haji Zaenal Mustofa, untuk melakukan
seikerei yang dianggap syirik dalam agama Islam. Selain itu,
penderitaan romusa di daerah tersebut juga telah mendorong timbulnya
keinginan untuk membebaskan penderitaan rakyat Indonesia.
Perlawanan rakyat yang dipimpin Kiai Haji Zaenal Mustofa terjadi pada
25 Februari 1944. Perlawanan ini dapat dikalahkan karena kekuatan
pasukan Jepang yang jauh lebih banyak dan iengkap. Kiai Haji Zaenal
Mustofa ditangkap dan dihukum mati pads 25 Oktober 1944.

2) Perlawanan rakyat Aceh di Cot Plieng

Perlawanan rakyat Aceh diawali dengan tindakan semena-mena


pemerintah pendudukan Jepang dan kebiasaan seikeirei yang
bertentangan dengan ajaran Islam. Rakyat Aceh mulai melakukan
periawanan dipimpin oloh Tengku Abdul Jalil pada 10 November 1942.
Dalam perlawanan tersebut, Tengku Abdul Jalil tewas ditembak pasukan
Jepang.

3) Perlawanan rakyat lndramayu

Perlawanan rakyat lndramayu dilatarbelakangi adanya kewajiban


penyerahan hasil panen padi dan romusa yang mengakibatkan
penderitaan rakyat. Perlawanan dipimpin oleh Haji Handriyan pada
April 1944. Secara berturut-turut, muncul perlawanan di daerah
sekitamya mulai dari Karangampel, Cidemper, dan Lohbenen.

10
4) Perlawanan Peta di Blitar

Pertawanan Peta di Blitar muncul karena sikap sewenangwenang para


pemimpin militer Jepang kepada para prajurit Indonesia. Selain itu, para
anggota Peta sudah tidak tahan melihat penderitaan rakyat Indonesia di
bawah pemerintahan Jepang. Pedawanan terjadi pada 14 November
1944 dipimpin oleh Supriyadi. Meskipun perlawanan ini dapat
dikalahkan, perlawananPeta telah menumbuhkan semangat nasionalisme
bangsa Indonesia untuk segera mencapai kemerdekaannya.

E. Berakhirnya Masa Pendudukan Jepang di Indonesia

1. Janji memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia

a. Menjelang akhir 1944, Jepang mulai mengalami kekalahan dari Sekutu.


Wilayah-wilayah jajahannya mulai dikuasai kembali oleh Sekutu. Jepang
pun berupaya agar tidak kehilangan wilayah jajahannya, termasuk
Indonesia, yang sangat berpotensi dalam memberi bantuan sumber daya
alam dan sumber daya manusia.

b. Salah satu upaya tersebut adalah dengan memberikan janji kemerdekaan


untuk Indonesia. Janji kemerdekaan ini diucapkan oleh Perdana Menteri
Koiso dalam Sidang lstimewa Parlemen Jepang pada,7 September 1944.

2. Pembentukan Badan Pehyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia


(BPUPKI)

a. BPUPKI atau Dokuritsu Junbi Chosakai dibentuk pada 1 Marat 1945,


diketuai oleh dr. Rajiman Wedyodiningrat dan wakilnya R. P. Soeroso.
Keanggotaannya berjumlah 60 orang dari berbagai kalangan masyarakat
dan 7 orang Jepang sebagai anggota istimewa.

b. Tujuan dibentuknya BPUPKI adalah menyelidiki berbagai hal. Dalam


segala bidang kehidupan yang diperlukan sebagai persiapan pembentukan
negara merdeka, yaitu Indonesia merdeka.

c. Sidang I BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945)

Sidang I BPUPKl bertujuan merumuskan dasar negara bagi Indonesia


merdeka. Ada beberapa tokoh yang menyampaikan usulan mengenai dasar
negara Indonesia kelak, antara lain Mr. Moh. Yamin, Prof. Soepomo, dan 1r.
Sukarno.

11
1) Usulan dasar negara yang disampaikan Mr. Moh. Yam'm pada 29 Mei
1945, yakni

a. Perikebangsaan

b. Perikemanusiaan

c. Periketuhanan

d. Perikerakyatan

e. Perikesejahteraan rakyat

2) Usulan dasar negara yang disampaikan Prof. Soepomo pada 31 Mei


1945, yakni:

a) Persatuan

b) Kekeluargaan

c) Keseimbangan lahir dan batin

d) Musyawarah

e) Keadilan rakyat

3) Usulan dasar negara yang disampaikan Ir. Sukarno pada 1 Juni 1945,
yakni:

a) Kebangsaan Indonesia

b) b) lnternasionalisme dan perikemanusiaan

c) Mufakat/demokrasi

d) Kesejahteraan sosial

e) Ketuhanan yang Maha Esa

d. Usulan Ir. Sukarno dikenal dengan nama Pancasila. Usulan ini dapat
diringkas menjadi Trisila yang terdiri atas nasionalisme, sosial demokrasi,
dan ketuhanan. Trisila ini pun masih dapat disingkat menjadi Ekasila, yaitu
gotong royong.

12
e. BPUPKI kemudian membentuk Panitia Sembilan untuk menyelesaikan
rumusan dasar negara. Panitia Sembilan terdiri atas Ir. Sukarno (ketua), Drs.
Moh. Hatta, Mr. Moh. Yamin, Ahmad Subarjo, A. A. Maramis, Abdul Kahar
Muzakkir, K. H. Wahid Hasyim, H. Agus Salimfdan Abikusno
Cokrosuyoso. Pada 22 Juni 1945, Panitia Sembilan berhasil merumuskan
Piagam Jakarta yang di dalamnya terdapat dasar negara untuk Indonesia
merdeka. Adapun susunan dasar' negara tersebut adalah sebagai berikut.

1) Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-


pemeluknya.

2) Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3) Persatuan Indonesia.

4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan.

5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

f. Sidang ll BPUPKI (10-16 Juli 1945)

1) Dalam Sidang ll BPUPKI, Panitia Sembilan melaporkan hasil rumusan


dasar negara dan Piagam Jakarta. Selanjutnya, membentuk tiga
kepanitiaan, yaitu panitia hukum dasar, panitia ekonomi, dan panitia
bela negara. Panitia hukum dasar yang diketuai lr. Sukarno bertugas
membahas rancangan undangundang dasar negara.

2) Pada 14 Juli 1945, Ir. Sukarno menyampaikan hasil kerja panitia hukum
dasar berupa rancangan undang-undang yang terdiri atas tiga bagian,
yaitu pernyataan Indonesia merdeka, pembukaan undang-undang dasar,
dan batang tubuh undang-undang dasar.

3. Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

a. Pada 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan dan digantikan dengan PPKI


atau Dokuritsu Junbi linkai.

b. Anggotanya berjumlah 21 orang yang dipilih oleh Marsekal Terauchi. Akan


tetapi, ditambah kembali 6 orang tanpa sepengetahuan Jepang.

c. PPK1 bertugas mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Daa pembicaraan


antara Marsekal Terauchi, Ir. Sukarno, Drs. Moh. a dan Rajiman

13
Wedyodiningrat di Dalat, Vietnam, pada 9 Agustus Jepang menjanjikan
akan memberi kemerdekaan kepada Indonesia pada 24 Agustus 1945.

4. Kronologi kekalahan Jepang oleh Sekutu

a. Kondisi Jepang dalam Perang Asia Pasifik semakin memburuk. Satu per
satu wilayahnya mulai diambil alih oleh Sekutu. Puncak kekalahan Jepang
adalah serangan Sekutu pada dua kota utama Jepang.

b. Pada 6 Agustus 1945, Kota Hiroshima dijatuhi born atom. Selanjutnya, pada
9 Agustus 1945, Kota Nagasaki dijatuhi bom atom. Pada 14 Agustus 1945,
Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

F. Pengaruh Masa Pendudukan Jepang terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia

1. Masa pendudukan Jepang merupakan salah satu periode suram dalam


perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Akan tetapi, seperti halnya masa
penjajahan Belanda, masa pendudukan Jepang juga telah memberikan pengaruh
dalam kehidupan bangsa Indonesia. Beberapa di antaranya masih dapat kita
temukan dalam kehidupan masa kini.

a. Bidang sosial budaya

1) Berkembangnya struktur masyarakat dengan adanya struktur


kemasyarakatan baru yang diperkenalkan pemerintah Jepang, yaitu
tonarigumi. Tonarigumi setingkat dengan rukun tetangga (RT) saat ini.
Selanjutnya, struktur ini dibagi Iagi dalam tingkatan yang lebih tinggi,
yaitu rukun warga (RW).

2) Penggunaan bahasa Indonesia secara meluas, bahkan pemerinta Jepang


mengizinkan bahasa Indonesia dipelajari di sekoa sekolah. Semua
tulisan yang menggunakan bahasa Be anda harus diganti dengan bahasa
Indonesia. Secara tidak Iangsung. tindakan pemerintah Jepang ini sudah
memperkuat kata persatuan seperti yang dicita-citakan dalam Sumpah
Pem a 28 Oktober 1928.

3) Pemerintah Jepang membentuk lembaga kebudayaan Keimin Bunka


Shidosho yang menjadi wadah bagi para budayawan Indonesia
mengembangkan karya-karyanya selama tidak bertentangan dengan
propaganda Jepang. Dengan demikian, karya seni Indonesia
berkembang cukup baik pada masa pendudukan Jepang. Adanya

14
Iembaga kebudayaan yang difasilitasi pemerintah Jepang membantu
budayawan Indonesia mengembangkan karya-karyanya.

4) Selain itu, pemerintah Jepang juga membuat Persatuan Artis Film


Indonesia (Persafi). Lembaga yang menjadi wadah bagi para artis
bermain seni peran. Setelah Indonesia merdeka, para artis film
Indonesia juga mendirikan Iembaga perfilman Persatuan Artis Film
Indonesia (Parfi).

5) Pada masa pendudukan Jepang, diskriminasi pendidikan dihapuskan.


Pemerintah Jepang juga menetapkan sistem pendidikan formal SD
selama enam tahun, SMP selama tiga tahun, dan SMA selama tiga
tahun. Model pendidikan seperti ini masih terus dilanjutkan hingga saat
ini.

6) Kedisiplinan pemerintah Jepang juga diterapkan dala pendidikan


Indonesia dengan mewajibkan upacara bendera se dalam seminggu. Hal
tersebut masih terus kita lakukan unt k menumbuhkan dan menjaga
nasionalisme bangsa lndonesia mengenang jasa para pahlawan.

b. Bidang Militer

1) Salah satu dampak positif dari masa pendudukan Jepang adalah


pelatihan-pelatihan militer dan semi militer yang diajarkan oleh tentara
Jepang.

2) Pada awalnya, pelatihan kemiliteran ini merupakan upaya Jepang


memperoleh bantuan pasukan cadangan. Keterampilan militer ini yang
akhirnya dapat dimanfaatkan dalam perjuangan mempertahankan
kemerdekaan kelak.

G. Peran Tokoh Nasional dan Daerah dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

1. Supriyadi

a. Supriyadi merupakan salah satu tokoh pejuang kemerdekaan yang memiliki


peran besar pada masa pendudukan Jepang. la dilahirkan di Trenggalek.
Ayahnya bernama Raden Darmadi merupakan Bupati Blitar (periode 1945-
1947 dan 1950-1956). Adapun ibunya bernama Raden Roro Rahayu
merupakan keturunan bangsawan.

15
b. Sejak sekolah menengah tinggi, Supriyadi aktif mengikuti kegiatan
kemiliteran dalam organisasi Seinindojo di Tangerang, tahun 1943.
Selanjutnya, Supriyadi bergabung dengan organisasi Peta. Berkat
kepiawaian dan kecerdasannya, ia diangkat menjadi Syodanco Dai lci
Syodan dari Dai San Cudan atau Komandan Peleton I dan Kompi Ill tentara
Peta di Blitar. Kompi III adalah kompi bantuan yang menguasai
persenjataan berat dari Daidan Blitar.

c. Supriyadi melihat sikap pemerintah Jepang yang kejam terhadap bangsa


Indonesia. Hal tersebut mendorong Supriyadi merencanakan gerakan
perlawanan terhadap pemerintah Jepang. Pada 1944, Supriyadi mulai
merencanakan gerakan perlawanannya bersama teman-temannya sesama
anggota Peta.

d. Perlawanan Supriyadi bersama Peta terjadi pada 14 Februari 1945. Peta


membagi blok-blok perlawanan menjadi barat, timur, selatan, dan utara.
Jepang kemudian mengelabui para pemimpin blok dengan memberikan janji
akan memperlakukan pasukan PETA dengan sebaik-baiknya. Namun,
Jepang memanfaatkan kepercayaan para syudanco untuk menangkap
mereka serta menjatuhi hukuman penjara ataupun mati. Sementara itu,
keberadaan Supriyadi masih tidak diketahui.

e. Atas jasanya, pascaproklamasi, pemerintah rhemberikan gelar pahlawan


nasional kepada Supriyadi melalui S. K. Presiden RI No. 063/TK/tahun
1975.

2. K. R. T. Radjiman Wedyodiningrat

a. Kanjeng Raden Tumenggung Radjiman Wedyodiningrat dilahirkan di


Yogyakarta pada tanggal 21 April 1879. la merupakan putra dari Ki
Sutodrono, seorang penjaga toko di Yogyakarta. lbunya berdarah Gorontalo.
la memiliki memiliki sikap bersahaja, suka bekerja keras, dan kesatria.
Gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) diperolehnya dari Kesultanan
Yogyakarta berkat jasanya bertugas di rumah sakit di Yogyakarta pada masa
pemerintahan Hindia Belanda.

b. la mengawali pendidikannya di di Europese Lagere School (ELS) di


Yogyakarta yang diselesaikannya pada 1893. Selanjutnya. ia melanjutkan
pendidikannya di Sekolah Dokter Jawa di Batavia dan menyandang gelar

16
indisch art pada 1899, Selanjutnya, pada 1906, ia melanjutkan
pendidikannya di Sekolah Dokter Tinggi di Amsterdam, Belanda, dan
meraih gelar arts (dokter) pada 1910.

c. K. R. T. Radjiman Wedyodiningrat memulai perannya dalam perjuangan


bangsa Indonesia sejak masa pergerakan nasional. la aktif dalam organisasi
pergerakan Budi Utomo dan ikut serta da1am Volksraad.

d. Pada masa pendudukan Jepang, Dr. K. R. T Radjiman Wedyodiningrat


menjadi ketua BPUPKI. la memimpin sidang perumusan dasar negara
Indonesia yang melahirkan Pancasila di BPUPKI. Selanjutnya, bersama Ir.
Sukarno dan Drs. Moh. Hatta, ia pergi ke Dalat, Vietnam, pada 9 Agustus
1945 untuk menemui pimpinan Jepang dan menentukan 1angkah menuju
kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 2013. Dr. K. R. T. Radjiman
Wedyodiningrat dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia oleh
Pemerintah Indonesia melalui SK Presiden No. 68/ TK/Tahun 2013 tanggal
6 November 2013.

17

Anda mungkin juga menyukai