Anda di halaman 1dari 13

kPENDAPATAN NASIONAL

KELOMPOK 6 :
1. M.ILHAM

JURUSAN EKONOMI SYARIAH ( ll / A )


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN-NADWAH
Jalan Kapten Pierre Tendean Telp. (0742) 22190 Kode Pos 36153
KUALA TUNGKAL
2021
BAB Vl
PENDAPATAN NASIONAL

A. PENGERTIAN
Pendapatan nasional adalah suatu total produksi barang/jasa yang dihasilkan oleh
masyarakat di suatu negara pada satu waktu tertentu. Indikator yang umum digunakan
untuk menghitung pendapatan nasional adalah GDP (Gross Domestic Prodna) atau dalam
bahasa Indonesia disebut dengan PDB (Produk Domestik Bruto). Indikator Iain yang juga
sering digunakan adalah GNP (Gross National Produa) atau PNB (Pendapatan Nasional
Bruto). Ada 3 pendekatan yang digunakan dalam menghitung pendapatan nasional, yaitu:
Pendekatan Produksi, Pendekatan Pendapatan, clan Pendekatan Pengeluaran 1 Pendapatan
Nasional (PN) merupakan balas jasa atas seluruh faktor produksi yang digunakan. PN =
PNN-PTL+S, dimana PTL (Pajak Tidak Langsung), S (Subsidi). 2. Pendapatan nasional
merupakan ukuran ekonomi untuk menilai kinerja perekonomian dari suatu negara. Salah
satu indikator utama untuk mendapatkan ukuran pendapatan nasional adalah Produk
Domestik Bruto (PDB). Indikator ini memiliki peranan penting dalam pengambilan
keputusan kebijakan pemerintah serta kebijakan pembangunan ekonomi di Indonesia. 3
Pendapatan nasional yang merupakan salah satu indikator ekonomi makro, merupakan
variabel penting guna mencari hubungan di antara variabel-variabel lain dalam ekonomi
makro. Perubahan di dalam variabel pendapatan nasional mempunyai pengaruh terhadap
variabel yang lain. Di dalam seluruh teori ekonomi makro, pembahasan yang menyangkut
Pendapatan Nasional merupakan bagian yang paling menarik perhatian untuk dibicarakan.
Hal tersebut disebabkan pembahasan Pendapatan Nasional di anggap pilar utama
penyangga Politik Ekonomi artinya kearah Pendapatan Nasional itulah hampir semua
kebijakan di bidang perekonomian difokuskan. Pengertian tentang Pendapatan Nasional
dapat ditinjau dari sudut pandang berikut :
• Dari pengertian Produk Nasional Kotor (Gross National Product) Keseluruhan dari barang
dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh suatu masyarakat di dalam waktu tertentu , biasanya
satu tahun. Mengenai barang-barang disini meliputi baik barangbarang konsumsi maupun
barang-barang investasi. Nilai barang produksi tersebut dinyatakan dengan uang pada
harga pasar yang berlaku. Sedangkan barang dan jasa yang dimasukkan untuk menyusun
1
Pengantar Ekonomi, ‘PENGANTAR EKONOMI 2 Page 1’, 1–14.
2
Ekonomi.
3
Pendapatan Nasional Indonesia, National Income, and O F Indonesia, ‘Pendapatan Nasional Indonesia
National Income of Indonesia 2015-2019’, 2019.

1
Pendapatan Nasional hanyalah barang-barang yang merupakan final goods. Hal ini
dilakukan guna menghindari terjadinya perhitungan rangkap.
• Dari pengertian Pendapatan Nasional Kotor (Gross National Income) Keseluruhan
pendapatan yang diterima oleh suatu masyarakat, dalam pengertian main power yang
umumnya mempunyai jangka waktu satu tahun. Pendapatan di sini meliputi balas jasa baik
terdapat proses produksi secara langsung ikut serta di dalam proses produksi. - Golongan
pendapatan yang diterima oleh orangorang yang secara langsung ikut serta dalam suatu
proses produksi pemilik tanah akan menerima sewa tanah. Pemilik tenaga kerja akam
memperoleh balas jasa berupa upah/gaji. Pemilik modal akan memperoleh balas jasa
dalam bentuk bunga. Pengusaha/interprenuer akan memperoleh balas jasa dalam bentuk
laba. - Golongan pendapatan yang diperoleh oleh orangorang yang tidak langsung terlihat
pada proses produksi, yaitu : Orang-orang yang mempunyai pekerjaan secara bebas,
seperti dokter, dan pengacara. Orang-orang yang bekerja di dalam suatu lembaga atau
organisasi seperti pegawai negeri, dan ABRI.4
Arti Penting Pendapatan Nasional Pentingnya mengetahui besarnya Pendapatan Nasional
antara lain adalah :
• Pendapatan Nasional itu merupakan alat ukur bagi tinggi rendahnya tingkat hidup atay
kemkmuran suatu bangsa. Secara kuantitatif tingkat hidup atau kemakmuran suatu bangsa
itu ditentukan oleh perbandingan antara jumlah Pendapatan Nasional dengan jumlah
penduduknya. Konsep ini biasa kita kenal dengan istilah pendapatan perkapita. Walaupun
pendapatan perkapita itu sendiri belum menggambarkan tingkat kemakmuran seluruh
rakyat. • Pendapatan Nasional berguna untuk mengetahui struktur prekonomian suatu
negara. Hal tersebut bisa dilihat dari sumbangan tiap-tiap sektor kegiatan ekonomi
terhadap pembentukan Pendapatan Nasional.
• Pendapatan Nasional berguna untuk menentukan dan kemudian menyusun sebagai
kebijakan yang dipandang perlu. Dari sektor pertanian umpamanya, dapat disusun
berbagai kebijakan seperti pengadaan pangan, industri pupuk, irigasi dan sebagainya.
• Pendapatan Nasional berguna untuk mengetahui dan membandingkan kegiatan ekonomi
masyarakat dari tahun ke tahun. Hal ini kaitannya dengan gerak gelombang kehidupan
ekonomi (konjungtur).5
Pendapatan Nasional secara agregatif menunjukkan kemampuan suatu negara
dalam menghasilkan pendapatan/ balas jasa kepada faktorfaktor produksi yang ikut

4
Teddy Chandra, No Title.g
5
Chandra.

2
berpartisipasi dalam proses produksi daerah tersebut. Dengan kata lain Pendapatan
Nasional menunjukkan gambaran Production Orginated.
a. Inflasi
Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga barang secara terus menerus. Ini tidak
berarti bahwa harga-harga berbagai macam barang itu naik dengan persentase yang
sama.mungkin dapat terjadi kenaikan tersebut tidaklah bersamaan. Yang penting terdapat
kenaikan harga umum barang secara terus-menerus selama suatu periode tertentu.
Kenaikan yang terjadi hanya sekali saja (meskipun dengan persentase yang cukup besar)
bukanlah merupakan inflasi (Waluyo, 2003: 167). Menurut Sukirno (2000:339) dalam
suatu negara inflasi sangat mempengaruhi stabilitas perekonomian negara tersebut karena :
1. Tingkat inflasi yang tinggi mempengaruhi tingkat produksi dalam negeri, melemahkan
produksi barang ekspor. Tingkat inflasi yang tinggi menurunkan produksi karena harga
menjadi tinggi dan permintaan akan barang menurun sehingga produksi menurun.
2. Inflasi menyebabkan terjadinya kenaikan harga barang dan kenaikan harga upah buruh,
maka kalkulasi harga pokok meninggikan harga jual produk lokal. Dilain pihak turunnya
daya beli masyarakat terutama berpenghasilan tetap akan mengakibatkan tidak semua
bahan habis terjual. Inflasi menyebabkan naiknya harga jual produksi barang ekspor, dan
berpengaruh terhadap neraca pembayaran.
b. Suku Bunga Deposito
Pengertian suku bunga menurut Sunariyah (2004:80) adalah harga dari pinjaman.
Suku Bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan
suatu ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan
kepada kreditur. Adapun fungsi suku bunga menurut Sunariyah (2004:81) adalah :
1. Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan;
2. Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan
penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Misalnya,
pemerintah mendukung pertumbuhan ekonomi suatu sektor industry tertentu apabila
perusahaan-perusahaan dari industry tersebut akan meminjam dana, maka pemerintah
memberikan tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan sektor lain;
3. Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang beredar. Ini
berarti, pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam suatu perekonomian.
Namun Namun ternyata kebijakan pemberian suku bunga yang tinggi dapat pula
menimbulkan dampak negatif pada kegiatan ekonomi. Tingkat suku bunga tinggi ternyata
dapat menyebabkan cost of money menjadi mahal, hal yang demikian akan memperlemah

3
daya saing ekspor dipasar dunia sehingga dapat membuat dunia usaha tidak bergairah
melakukan investasi dalam negeri, produksi akan turun, dan pertumbuhan ekonomi
menjadi stagnan (Boediono, 1990 : 3). Dengan adanya permasalahan-permasalahan yang
harus dihadapi pemerintah tersebut, maka dalam hal ini pemerintah harus bisa
memutuskan kebijaksanaan yang harus diambil sehingga dapat memperbaiki maupun
meningkatkan struktur dan kualitas perbankan Indonesia.6

B. Pendekatan Produksi (Production Approach)


Dalam pendekatan ini pendapatan nasional dihitung berdasarkan perhitungan dari
jumlah nilai akhir barang clan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam suatu
perekonomian pada periode tertentu. Nilai barang clan jasa yang dimaksud adalah nilai
akhir barang dlan jasa atau nilai tambah ( vallue added) barang tersebut.
Nilai akhir adalah nilai barang yang siap dikonsumsi dan tidak , lagi digunakan
dalam proses produksi berikutnya. Sedangkan nilai I tambah adalah selisih antara nilai
suatu barang dengan biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi termasuk nilai bahan
baku yang digunakan. Pendapatan nasional dihitung dengan menghitung nilai barang akhir
atau menjumlahkan semua nilai tambah. Misal kita akan menghitung pendapatan nasional
dari pakaian jadi. Nilai pendapatan nasional dari pakaian jacli dapat clihitung dari nilai
akhir pakaian jadi tersebut. Cara lain menghitungnya adalah dengan menambahkan nilai
tambah dari setiap proses pembuatan pakaian tersebut, yaitu dari nilai tambah Kapas, nilai
tambah Benang, nilai tambah Kain, dan nilai tambah Pakaian Jadi. Untuk Iebih detail kita
lihat Tabel berikut:
Tabel 1. Perhitungan pendapatan Nasional Industri Pakaian Jadi

Jenis Pendapatan Hasil Nilai Akhir Nilai


Tambah

Produsen l Kapaa 500 500


Produsen ll Benang 1.000 500
Produsen lll Kain 2.500 1.500
Produsen lV Pakaian Jadi 5.000 2.500
Jumlah 5.000

6
Jurnal Studi and Ekonomi Indonesia, ‘Jurnal Studi Ekonomi Indonesia’, 32–47.

4
Nilai pakaian jadi adalah 5.000, atau nilai. yang tertera pada nilai akhir dan Juga
penJumlahan nilai tambah dari pakaian jadi. Jadi pendapatan nasional untuk pakaian Jadi.
tidak dengan menjumlahkan kapas, benang, kain dan pakaian jadi. Inilah yang disebut
dengan double counting jadi untuk lebih baiknya menghitung pendapatan nasional dengan
menghitung nilai tambah dari masing-masing produksi.7 Di indonesia menghitung
pendapatan nasional juga menggunakan pendekatan produksi, yaitu dengan menjumlah
produksi seluruh sektor lapangan usaha dalam kegiatan produksi, yang terlihat dalam tabel
berikut:8

Tabel 2. Perhitungan pendapatan nasional per sektoral


No Sektor Ekonomi Nilai
1. Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan Rp xxx

2. Pertambangan dan pergalian Rp xxx


3. Industri pengolahan Rp xxx
4. Listrik, gas, dan air minum Rp xxx
5. Bangunan Rp xxx
6. Pengangkutan dan komunikasi Rp xxx
7. perdagangan Rp xxx
8. Bank dan lembaga Keuangan Rp xxx
9. Sewa Rp xxx
10. Pemerintahan dan pertanahan Rp xxx
11. Jasa jsaa lainnya Rp xxx
Jumlah Rp xxx

C. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)


Pendapatan nasional yang dihitung dengan menggunakan pendekatan pendapatan
yaitu dengan jalan menghitung semua pendapatan dari masing-masing penda[atan faktor
produksi yaitu pendapatan dari tanah, modal, tenaga kerja dan kewirausahaan.
Pendapatan-nya berupa sewa, bunga, upah clan profit. Dengan menghitung keempat
pendapatan tersebut, kita akan mendapatkan pendapatan nasional dari pendekatan
pendapatan.9
D. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
Pendapatan nasional yang dihitung dengan menggunakan pendekatan pengeluaran
yaitu dengan jalan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh semua pelaku
ekonomi, baik itu rumah tangga, perusahaan maupun sektor luar negeri. Pengekuaran dari
7
Dr. Siradjuddin, SE., M.Si.
8
Taylor Rule, ‘Ecoment Global’, 1 (2016).
9
Dr. Siradjuddin, SE., M.Si.

5
rumah tangga adalah konswnsi rumah tangga, pengeluaran perusahaan adalah investasi,
pengeluaran pemerintah adalah seluruh belanja pemerintah clan pengeluar luar negeri
adalah ekspor netto (selisih ekspor dan impor). Dengan menjumlahkan keseluruhan dari
pengeluaran tersebut akan diperoleh pendapatan nasional. Contoh perhitungan pendapatan
nasional dengan menggunakan pendekatan pengeluaran dapat dilihat pada Tabel 310.
E. Pengertian GDP dan GNP
Dalam menghitung pendapatan nasional terdapat dua macam konsep perhitungan,
yaitu dengan konsep kewilayahan clan konsep kewarganwgaraan. J ika kita menghitung
pendapatan nasional dari jumlah seluruh produksi yang dihasilkan masyarakat baik itu
warga negara pribumi clan warga negara asing dalam suatu negara disebut GDP (Gross
Domestic Bmtto). GDP dihitung berdasarkan konsep kewilayahan, sedangkan jika
menghitung pen-dapatan nasional, maka dihitung dari jumlah seluruh produksi yang
dihasilkan oleh masyarakat Indonesia, baik itu di dalam maupun di luar negeri sehingga
inilah yang disebut dengan GNP (Gross National Product), dengan kata lain bahwa GNP
(Gross National Product) dihitung berdasarkan konsep kewarganegaraan dengan fonnulasi
sebagai berikut
GNP = GDP + Net Factors From Abroad
Net factors income from abroad adalah selisih dari pendapatan masyarakat domestik
dari faktor produksi yang dimiliki di luar negeri dengan pendapatan warga negara asing
dari faktor produksi yang dimilikinya di dalam negeri. suatu negara. Nilai Net factors
income from abroad Indonesia masih negatif. Artinya orang asing masih lebih banyak
memperoleh pendapatan di Indonesia dibandingkan orang Indonesia yang memperoleh
pendapatan di luar negeri. Hal ini dapat dilihat dari nilai GNP (Gross National Prod11cl)
Indonesia yang lebih kecil dari GDP (Gross Domestic Bmtto)-nya.11
Tabel 3. Pendapatan Nasional Dengan Pendekatan Pengeluaran
. pengeluaran konsumsi rumah tangga Rp xxx
. pengeluaran konsumsi pemerintah Rp xxx
. pembentukan modal domesti broto Rp xxx
. Ekspor netto barang dan jasa Rp xxx
Jumlah GDP Rp xxx
. Ditambah pendapatan netto faktor Rp xxx
produksi dari luar negari ( net factors
income from abroad)
Jumlah GNP Rp xxx
. Dikurang pajak langsung neto 9pajak Rp xxx
10
Dr. Siradjuddin, SE., M.Si.
11
Dr. Siradjuddin, SE., M.Si.

6
langsung pembayaran transfer)
Pendapatan Disposible (Yd) Rp xxx

F. Gross Domestic Brutto Nominal dan Gross Domestic Brutto Riil


Gross Domestic Bmtto Nominal adalah nilai output yang clihasilkan berdasarkan
harga-harga yang berlaku pada waktu output tersebut diproduksi. Seadangkan Gross
Domestic Bmtto Riil adalah nilai output yang dihasilkan pada suatu waktu tertentu
berdasarkan pada harga tahun dasar tertentu (harga konstan).

Tabel 4. Gross Domestic Brutto Nominal VS Gross Domestik: Brutto Riil

Jenis Jumlah Harga per unit GDP


barang
dan jasa 2003 2010 Riil thn Noml

Beras 40 Kg 300 500 12.000 20.000


Pakaian 2 ptg 10.000 15.000 20.000 30.000
Rekreasi 1 tiket 1.000 1.500 1.000 1.500
Jumlah 33.0000 51.500

Dengan menghitung nilai GDP riil dan GDP nominal di atas, kita dapat menghitung inflasi
antara tahun 2003 sampai dengan tahun 2010.
lnflasi = {GDP Nominal 2010/GDP Riil tahun 2010 tahun dasar2003) -1
Inflasi = (51.500/33.000)-1
= 1,56-1
= 0,56 atau 56%
Jadi dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2010 tingkat inflasi sudah mencapai 56% 12

G. Jenis – jenis pendapatan nasional


Istilah Pendapatan Nasional merupakan pengertian yang agak komplek. Dalam
istilah Pendapatan Nasional mempunyai lima tingkat pendapatan. Adapun ke lima tingkat
pendapatan yang dimaksud yaitu sebagai berikut : Produk Nasional Kotor (Gross National
Product) GNP adalah jumlah nilai dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu

12
Dr. Siradjuddin, SE., M.Si.

7
masyarakat dalam waktu satu tahun berdasarkan harga pasar yang berlaku. Dalam
menghitung besarnya GNP berdasarkan harga pasar, haruslah diperhatikan jangan sampai
terjadi perhitungan ganda (double accounting). Dalam konsep GNP ini meliputi barang-
barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh warna negara suatu negara, baik yang ada di
dalam negeri ataupun yang ada di luar negeri. Produk Nasional Bersih (Net National
Product) NNP diperoleh dari jumlah GNP setelah dikurangi dengan barang modal untuk
penggantian. Tentang penyusutan bagi peralatan produksi yang terpakai dalam proses
produksi umumnya bersifat tapsiran, sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat
menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil. Pendapatan Nasional Bersih (Net National
Income) Net National Income (NNI) diperoleh dari NNP setelah dikurangi dengan pajak
tidak langsung. Yang dimaksud dengan pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya
dapat digeserkan kepada pihak lain. Misalnya penjualan pajak import dan se 13bagainya.
Personal Income Personal Income ini dapat diperhitungkan dari NNI dikurangi dengan :
• Pajak Perseroan, yaitu pajak yang dibayar oleh setiap badan usaha kepada pemerintah.
• Laba yang tidak dibagi, yaitu sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk
beberapa tujuan tertentu, misalnya untuk keperluan perluasan perusahaan.
• Iuran pensiun yaitu iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap
perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut
mencapai umur tertentu dan tidak lagi bekerja. Untuk personal income ini harus kita
tambahkan dengan transfers payment. Yang dimaksud trnasfers patment adalah
pembayaran-pembayaran di negaranegara yang dibayarkan kepada orang-orang tertentu,
dan pembayaran tersebut bukan merupakan balas jasa atas keikutsertaannya dalam proses
produksi tahun sekarang, melainkan sebagai balas jasa untuk tahuntahun sebelumnya, atau
pembayaran pada seseorang yang sebenarnya berasal dari income orang lain. Adapun
contoh-contoh dari transfers payment adalah :
• Pembayaran kepada orang yang sudah pensiun.
• Tunjangan para veteran.
• Dana-dana sosial (pembayaran untuk para pengangguran). Disposable Income Disposable
Income adalah sejenis pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan. Disposable income ini
diperoleh dari personal income setelah dikurangi dengan pajak langsung. Yang dimaksud
pajak langsung adalah pajak yang bebannya tidak dapat digeserkan kepada pihak
lain/langsung ditanggung jawab oleh wajib pajak. Misalnya pajak pendapatan. Dari

13
Chandra.

8
penjelasan yang menyangkut jenis-jenis pendapatan nasional di atas selanjutnya dapat
disederhanakan sebagai berikut :
• Gross National Product (GNP) terdiri atas :
a. Upah + tunjangan (wages and supplement to employees).
b. Penghasilan perusahaan perseorangan (net income of unincorporated enterprise).
c. Persewaan rumah, tanah (rent).
d. Bunga (interest).
e. Devident.
f. Keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan (net corporated Profit).
g. Pajak perusahaan (indirect bisiness taxes).
h. Pajak tidak langsung (indirect taxes).
i. Penyusutan (depreciation).
• GNP (-) depreciation = NNP
(NNP = a sampai dengan h)
• NNP (-) indirect taxes = NNI
(NNI = a sampai dengan g)
• Personal Income = NNI
(-) net coporated profit
(-) business tax
(-) social security tax contribution
(+) transfers payment
• Disposable Income = Personal Income – Pajak Langsung14
H. CARA PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Ada tiga cara yang dipergunakan untuk menghitung besarnya pendapatan nasional.
Ketiga cara/metode yang dimaksud secara berturut-turut adalah sebagai berikut :
Cara/Metode Produksi Cara yang pertama dilakukan dengan jalan menjumlahkan nilai
tambah yang diwujudkan oleh berbagai sektor dalam perekonomian. Penggunaan cara itu
dalam menghitung pendapatan nasional, disamping untuk mengetahui besarnya
sumbangan berbagai sektor ekonomi di dalam mewujudkan pendapatan nasional, juga
sebagai salah satu cara untuk menghindari perhitungan dua kali yaitu dengan hanya
menghitung nilai produk netto yang diwujudkan pada berbagai tahap proses produksi.
Mengenai cara dalam menghitung nilai tambah, dapat dilihat dalam Tabel 2.1 berikut ini.

14
Chandra.

9
No Jenis Kegiatan Nilai Produksi (Ribuan Nilai
rupiah) Tambah
1 Mengambil kayu di 50 50
hutan
2 Menggergaji papan 200 150
3 Membuat perabot 600 400
4 Menjual perabot di toko 800 200

Jumlah nilai tambah 800

Tabel 2.1. Contoh Cara Menghitung Nilai Tambah


Berdasarkan data dalam Tabel 2.1 di atas, besarnya jumlah nilai tambah yang
diwujudkan oleh keempat kegiatan itu adalah (Rp. 50,00 + Rp. 150,00 + Rp. 400,00 + Rp.
200,00) = Rp. 800,00. Dengan demikian besarnya tambah yang diperhitungkan dalam
menghitung pendapatan nasional untuk barang tersebut adalah Rp. 800,00.15

I. Cara/Metode Pengeluaran
Perhitungan Pendapatan Nasional dengan cara pengeluaran dilakukan dengan jalan
menjumlahkan nilai barang-barang jadi yang dihasilkan dalam perekonomian. Dalam
menghitung nilai pendapatan nasional menurut cara pengeluaran adalah penting untuk
membedakan dengan sebaik baiknya diantara barang-barang jadi dan barang-barang
setengah jadi. Tindakan itu dilakukan, untuk menhindari terjadinya perhitungan dua kali
atas nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan.
• Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Nilai belanja yang dilakukan oleh rumah tangga
untuk membeli berbagai jenis kebutuhannya dalam satu tahun tertentu dinamakan
pengeluaran konsumsi rumah tangga. Tidak semua transaksi yang dilakukan oleh rumah
tangga digolongkan sebagai konsumsi (rumah tangga). Pengeluaran untuk membeli rumah
digolongkan sebagai investasi. Pengeluaran-pengeluaran seperti membayar asuransi dan
mengirim uang kepada orang tua (atau anak yang sedang sekolah) tidak digolongkan
sebagai konsumsi karena ia tidak merupakan pengeluaran atas barang atau jasa yang
dihasilkan dalam perekonomian. 16
• Pengeluaran Pemerintah Berbeda dengan rumah tangga, yang membeli barang untuk
memenuhi kebutuhannya, pemerintah membeli barang terutama untuk kepentingan
masyarakat. Yang termasuk dalam pengeluaran ini antara lain pengeluaran untuk
menyediakan fasilitas pendidikan dan kesehatan, pengeluaran gaji untuk pegawai
15
Chandra.
16
Lutvi Fauziana and others, ‘Economics Development Analysis Journal’, 3.2 (2014), 372–80.

10
pemerintah dan juga pengeluaran untuk mengembangkan insfrastruktur untuk kepentingan
masyarakat. Pembelian pemerintah atas barang dan jasa dapat digolongkan kepada dua
golongan utama, yaitu konsumsi dan investasi pemerintah.
• Pembentukan Modal Sektor Swasta Pembentukan modal sektor swasta akan lebih penting
dinyatakan sebagai investasi. Yang dimaksud dalam pembentukan modal sekor swasta
adalah pengeluaran untuk membeli barang modal yang dapat menaikkan produksi barang
dan jasa di masa akan datang.
• Eksport Neto Yang dimaksud dengan eksport neto adalah nilai eksport yang dilakukan
suatu negara dalam suatu tahun tertentu dikurangi dengan nilai import dalam periode yang
sama. Eksport suatu negara biasanya terdiri dari barang dan jasa yang dihasilkan di dalam
negeri. Oleh sebab itu nilainya harus dihitung ke dalam pendapatan nasional.17
J. Cara/Metode Pendapatan
Penghitungan pendapatan nasional dengan metode pendapatan ini dapat dilakukan
dengan cara menghitung jumlah pendapatan dari seluruh warga negara/masyarakat yang
berasal dari penggunaan faktor-faktor produksi. Adapun golongangolongan masyarakat
yang mempunyai pendapatan itu adalah :
• Pendapatan para pekerja, yaitu gaji dan upah.
• Pendapatan dari usaha perseorangan (perusahaan perseorangan).
• Pendapatan dari sewa.
• Bunga Neto, yaitu seluruh nilai pembayaran bunga yang dilakukan dikurangi bunga atas
pinjaman konsumsi dan bunga pinjaman pemerintah.
• Pendapatan dari keuntungan perusahaan. Di negara maju, dimana administrasi
perpajakannya sudah demikian maju dan tertib, kesadaran tentang pentingnya arti
perpajakan sudah demikian tingginya, maka jumlah pendapatan masyarakat dapat
diketahui melalui pajakpendapatan. Hal yang demikian tentunya kemungkinan kecil
diterapkan di indonesia. Kesadaran wajib pajak dinegara kita masih sangat
memperihatikan, orang indonesia lebih cenderung untuk menghidari dari kewajiban pajak,
daripada dengan sadar menjadi wajib pajak yang baik.18

17
Chandra.
18
Chandra.

11
DAFTAR PUSTAKA
Chandra, Teddy, No Title
Dr. Siradjuddin, SE., M.Si
Ekonomi, Pengantar, ‘PENGANTAR EKONOMI 2 Page 1’, 1–14
Fauziana, Lutvi, Anita Mulyaningsih, Eli Anggraeni, Sadi Chaola Y M, and Umi Rofida,
‘Economics Development Analysis Journal’, 3.2 (2014), 372–80
Indonesia, Pendapatan Nasional, National Income, and O F Indonesia, ‘Pendapatan Nasional
Indonesia National Income of Indonesia 2015-2019’, 2019
Rule, Taylor, ‘Ecoment Global’, 1 (2016)
Studi, Jurnal, and Ekonomi Indonesia, ‘Jurnal Studi Ekonomi Indonesia’, 32–47

12

Anda mungkin juga menyukai