PERTEMUAN 2
PANJI PRAMUDITHA,S.SOS.,M.M
SUB POKOK BAHASAN
2
Indikator Ekonomi Makro Indonesia
3
Perbedaan GDP Dan GNP
• GDP (Gross Domestic Product) atau Produk Domestik
Bruto (PDB) Merupakan ukuran moneter dari nilai pasar
keseluruhan produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan oleh unit-unit produksi dalam suatu negara
selama satu tahun. Artinya GDP Mencakup total
pendapatan yang diperoleh secara nasional, baik yang
dihasilkan warganya negaranya sendiri maupun warga
negara asing yang tinggal di dalam negeri atau dinegara
tersebut.
• GNP (Gross National Product) atau Produk Nasional
Bruto (PNB) Merupakan Nilai pasar keseluruhan produk
berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga
negara baik didalam maupun di luar negeri dalam satu
tahun.
Indikator Ekonomi Makro Indonesia
5
KESTABILAN HARGA (TINGKAT INFLASI)
Paul A. Samuelson
6
Cara mengatasi inflasi (agar harga tetap
stabil) adalah sebagai berikut :
Kebijakan moneter
Kebijakan fiskal
Kebijakan non moneter
7
KEBIJAKAN MONETER
8
KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan moneter dapat dilakukan melalui instrumen
sebagai berikut :
• Politik diskonto, yaitu bank menaikkan suku bunga
sehingga jumlah uang yang beredar dapat dikurangi. Politik
ini disebut juga politik uang ketat.
• Politik pasar terbuka, yaitu bank sentral menjual obligasi
atau surat berharga ke pasar modal untuk menyerap uang
dari masyarakat sehingga jumlah uang beredar dapat
dikurangi.
• Peningkatan cadangan uang kas yang ada di bank
sehingga jumlah uang bank yang dapat dipinjamkan
kepada debitur/masyarakat menjadi berkurang. Hal ini
berarti dapat mengurangi jumlah uang yang beredar.
9
KEBIJAKAN FISKAL
Kebijakan fiskal meliputi langkah-langkah pemerintah membuat
perubahan dalam bidang perpajakan dan pengeluaran pemerintah
dengan maksud untuk mem-pengaruhi pengeluaran agregat
dalam perekonomian, dilakukan melalui instrumen berikut :
• Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Pemerintah
tidak menambah pengeluarannya agar anggaran tidak defisit.
• Menaikkan pajak. Dengan menaikkan pajak, konsumen akan
mengurangi jumlah konsumsinya, karena sebagian
pendapatannya untuk membayar pajak.
10
KEBIJAKAN NON MONETER
Beberapa kebijakan non moneter yang dapat ditempuh adalah
sebagai berikut :
• Mendorong agar pengusaha menaikkan hasil produksinya.
• Menekan tingkat upah.
• Pemerintah melakukan pengawasan harga sekaligus menetapkan
harga maksimal.
• Pemerintah melakukan distribusi secara langsung.
• Penanggulangan inflasi yang sangat parah ditempuh dengan cara
melakukan sanering (pemotongan nilai mata uang).
11
KESEMPATAN KERJA
• Kesempatan kerja merupakan hubungan antara angkatan kerja dengan
kemampuan penyerapan tenaga kerja. Pertambahan angkatan kerja
harus diimbangi dengan investasi yang dapat menciptakan kesempatan
kerja. Dengan demikian, dapat menyerap pertambahan angkatan kerja.
• Dalam ilmu ekonomi, kesempatan kerja berarti peluang atau keadaan
yang menunjukkan tersedianya lapangan pekerjaan sehingga semua
orang yang bersedia dan sanggup bekerja dalam proses produksi dapat
memperoleh pekerjaan sesuai dengan keahlian, keterampilan dan
bakatnya masing-masing. Kesempatan Kerja (demand for labour)
adalah suatu keadaan yang menggambarkan/ketersediaan pekerjaan
(lapangan kerja untuk diisi oleh para pencari kerja). Dengan demikian
kesempatan kerja dapat diartikan sebagai permintaan atas tenaga kerja
12
PERTUMBUHAN EKONOMI
13
Faktor Faktor
Pertumbuhan Ekonomi
Todaro (2000) :
• Akumulasi modal
• Pertumbuhan penduduk dan tenaga kerja
• Kemajuan teknologi
14
Akumulasi modal
• Akumulasi modal terjadi apabila sebagian dari
pendapatan ditabung dan diinvestasikan dengan tujuan
memperbesar output dan pendapatan di kemudian hari
• Demikian pula investasi dalam sumberdaya manusia
dapat meningkatkan kualitasnya dan dengan demikian
akan menghasilkan efek yang sama terhadap produksi.
• Pendidikan formal dan informal akan dapat
ditingkatkan lebih efektif lagi supaya dapat
menghasilkan tenaga terdidik yang dapat mempebesar
produktivitas.
15
Pertumbuhan penduduk dan tenaga kerja
16
Kemajuan teknologi
• Kemajuan teknologi bagi para ahli ekonomi merupakan
sumber pertumbuhan ekonomi yang lebih penting
17
DISTRIBUSI PENDAPATAN
• Distribusi pendapatan nasional mencerminkan merata atau
timpangnya pembagian hasil pembangunan suatu negara di
kalangan penduduknya. Terdapat berbagai kriteria atau tolok ukur
untuk menilai kemerataan (parah atau lunaknya ketimpangan)
distribusi dimaksud. 3 diantaranya yang paling lazim digunakan
adalah Kurva Lorenz , Indeks atau Rasio Gini dan kriteria Bank
Dunia
• Kurva Lorenz menggambarkan distribusi kumulatif pendapatan
nasional di kalangan lapisan-lapisan penduduk, secara kumulatif
pula. Kurva ini terletak di dalam sebuah bujur sangkar yang sisi
tegaknya melambangkan persentase kumulatif pendapatan
nasional, sedangkan sisi datarnya mewakili persentase kumulatif
penduduk.
18
KURVA LORENZ
19
• Indeks atau rasio gini adalah suatu koefisien yang berkisar dari angka 0
hingga 1, menjelaskan kadar kemerataan (ketimpangan) distribusi
pendapatan nasional. Semakin kecil (semakin mendekati nol)
koefisiennya, pertanda semakin baik atau merata distribusi. Di lain
pihak, koefisien yang kian besar (semakin mendekati satu)
mengisyaratkan distribusi yang kian timpang atau senjang. Angka rasio
gini dapat ditaksir secara visual langsung dari kurva Lorenz.
• Kriteria ketidakmerataan versi Bank Dunia didasarkan atas porsi
pendapatan nasional yang dinikmati oleh tiga lapisan penduduk, yakni
40 % penduduk berpendapatan rendah (penduduk miskin); 40 %
penduduk berpendapatan menengah; serta 20 % penduduk
berpendapatan tinggi (penduduk kaya). Ketimpangan atau ketidak
merataan distribusi dinyatakan parah apabila 40 % penduduk
berpendapatan rendah menikmati kurang dari 12 % pendapatan
nasional. Ketidak pemerataan dianggap sedang atau moderat apabila
menikmati antara 12 hingga 17 % pendapatan nasional.
20
PENANGGULANGAN KETIMPANGAN
DISTRIBUSI PENDAPATAN
Todaro (1995) Usaha-usaha memperbaiki distribusi pendapatan
masyarakat di negara-negara sedang berkembang antara lain :
• Mengubah distribusi pendapatan melalui redistribusi progresif
pemilikan harta seperti memrioritaskan kredit komersial maupun
bersubsidi bagi pengsaha kecil, memberi kesempatan kepada para
pekerja untuk turut memiliki saham pada perusahaan serta
pemberdayaan lembaga ekonomi rakyat seperti koperasi dlsb.
• Mengubah distribusi pendapatan golongan atas melalui pajak
pendapatan dan kekayaan yang progresif. Dalam hal ini beban
pajak dibuat sedemikian rupa sehingga beban yang lebih berat
akan dikenakan pada golongan yang berpenghasilan tinggi.
• Memberikan pelatihan teknis kepada lulusan sekolah yang belum
mendapatkan pekerjaan. Dengan pelatihan ini diharapkan mereka
akan segera terserap ke dunia kerja, bahkan mungkin mereka akan
dapat menciptakan pekerjaan sendiri dan memberikan lapangan
pekerjaan bagi orang lain.
21
UPAYA PEMERATAAN
DISTRIBUSI PENDAPATAN DI INDONESIA
22
KEMISKINAN
Suatu situasi atau kondisi yang dialami seseorang atau kelompok orang yang
tidak mampu menyelenggarakan hidupnya sampai suatu taraf yang dianggap
manusiawi. (Bappenas 2002)
Penyebab kemiskinan
– Ciri dan kondisi masyarakat yang amat beragam dan ditambah tingkat
kemajuan ekonomi negara ybs masih lemah, maka kebijakan nasional
umumnya diarahkan untuk memecahkan permasalahan jangka pendek,
sehingga kebijakan pemerintah belum berhasil memecahkan persoalan
ekonomi di tingkat bawah. (Mukhopadhay, 1985)
– Kondisi masyarakat yang tidak atau belum turut serta dalam proses
perubahan karena tidak mempunyai kemampuan, baik kemampuan dalam
kepemilikan faktor produksi maupun kualitas faktor produksi yang
memadai, sehingga tidak mendapatkan manfaat dari proses pembangunan.
23
UKURAN KEMISKINAN
• Kemiskinan Absolut, konsep yang digunakan
untuk menentukan tingkat pendapatan minimum
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan fisik
terhadap makanan, pakaian dan perumahan
untuk menjamin kelangsungan hidup. (Todaro
dan Smith, 2003)
• Kemiskinan Relatif, terjadi karena kemiskinan
lebih banyak ditentukan oleh keadaan sekitarnya
dari lingkungan orang yang bersangkutan.
Konsep kemiskinan relatif bersifat dinamis
sehingga kemiskinan akan selalu ada.
24
Diskusi Kelompok
1. Coba Anda Diskusikan Apa saja dampak
positif dan negatif Tentang Pengaruh Kenaikan
Dollar Terhadap Perekonomian Indonesia?
2. Apakah menurut anda dengan kenaikan BBM
akan memicu kenaikan inflasi? Coba anda
diskusikan dengan kelompok berikan
alasannya?
3. Coba Menurut anda harus bagaimanakah
pemerintah untuk mencari solusi yg terbaik
terkait pertanyaan 1 dan 2!