Anda di halaman 1dari 8

Nama : Mohamad Syahlan Ramdani

Kelas : AB 4 / Semester II

NIM : 331191290073

Dosen : Faras Zulina Ayunani

UTS EKONOMI MIKRO / STIMA IMMI

Jawaban :

1.Ekonomi makro adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makro-ekonomi menjelaskan
perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyakarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro
dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan
seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang
berkesinambungan.

Ekonomi makro bertujuan untuk menganalisa peristiwa ekonomi dan memperbaiki kebijaksanaan
seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang
berkesinambungan.

Berikut ini adalah beberapa permasalahan yang sering terjadi pada ekonomi makro

a. Lambannya pertumbuhan ekonomi.

b. Tingginya angka kemiskinan dan pengangguran.

c. Inflasi dan defisit APBN.

d. Tingginya utang luar negeri.

2.Jenis jenis inflasi dan cara mengatasinya :

Inflasi dikelompokkan menjadi tiga 3 (tiga) yaitu berdasarkan sifatnya, sebab terjadinya, dan
berdasarkan asalnya.

Jenis Inflasi Berdasarkan Sifatnya

Jenis inflasi berdasarkan sifatnya dibagi menjadi 4 (empat) kelompok, yakni inflasi rendah, inflasi
menengah, inflasi berat, dan inflasi sangat tinggi.

A. Inflasi Rendah (Creeping Inflation)


Merupakan iflasi yang jumlah besarnya < 10% per tahun. Inflasi yang seperti ini terkesan dibutuhkan
dalam perekonomian masyarakat agar prodeusen terdorong untuk memproduksi barang dan jasa.

B. Inflasi Menengah (Galloping Inflation)

Merupakan inflasi yang besrnya kisaran 10-30% setiap tahunnya. Inflasi ini terjadi pada saat harga
barang dan jasa sedang naik dengan cepat dan jumlahnya besar.

C. Inflasi Berat (High Inflation)

Merupakan inflasi yang berkisar antara 30-100% tiap tahunnya.

Inflasi sangat Tinggi (Hyperinflation)

Merupakan inflasi yang terjadi dengan kenaikan harga mencapai 4 digit atau diatas 100%.

Jenis Inflasi Berdasarkan Sebabnya

Jenis inflasi berdasarkan sebabnya terbagi menjadi 3 (tiga), yakni demand pull inlation cost pull inflation,
dan bottle neck inflation.

A. Demand Pull Inflation merupakan inflasi yang terjadi akibat adanya sebuah permintaan (demand)
yang tidak imbang dengan peningkatan jumlah penawaran produksi. Hal tersebut mengakibatkan
kenaikan harga barang sesuai dengan hukum permintaan yakni apabila permintaan tinggi sdangkan
penawaran tetap maka harga akan naik.

B. Cost Push Inflation merupakan inflasi yang penyebabnya adalah kenaikan biaya produksi yang
disebabkan oleh kenaikan biaya input atau biaya faktor produksi.

C. Bottle Neck Inflasi merupakan inflasi yang penyebabnya adalah faktor permintaan atau faktor
penwaran.

Jenis Inflasi Berdasarkan Asalnya

Jenis inflasi ini terbagi menjadi 2 (dua), yakni inflasi domestik dan inflasi di impor atau imported inflasi.

A. Inflasi Domestik merupakan inflasi yang terjadi akibat adanya defisit dalam pembiayaan dan belanja
negara yang tampak pada APBN

B. Inflasi Impor merupakan inflasi yang berasal dari luar negeri yang timbul karena negara yang menjadi
partner dagang negara tertentu sedang mengalami inflasi yang cukup tinggi. Kenaikan harga diluar
negeri yang menjadi rekan dagang utama secara langsung ataupun tidak akan menaikkan biaya produksi
dalam negeri.

Cara Menangani Inflasi

Ada beberapa cara agar inflasi dapat tertangani atau terkontrol :

 Meningkatkan produktivitas barang dan jasa dalam negeri terlebih bahan pokok.
 Meningkatkan produktivitas industri mikro seperti home industri.
 Mengurangi budaya konsumtif masyarakat dengan pendidikan.
 Kendali terhadap pajak dan harga barang & jasa oleh pemerintah.
 Mengurangi ekspor barang dan jasa dari luar negeri terlebih jika negara tersebut sedang
mengalami infasi yang tinggi.
 Meningkatkan lapangan kerja.
 Mengurangi subsidi baran yang pengkonsumsinya bukan hanya warga yang kurang mampu,
misalnya BBM.

3. Pengertian pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh Rumah Tangga
Keluarga (RTK) pada suatu negara dalam jangka waktu satu periode atau satu tahun.

Dengan adanya pendapatan nasional, suatu negara dapat mengetahui detail sektor-sektor ekonomi,
perkembangan ekonomi serta membandingkan perekonomian suatu negara dengan negara lain.

Dilihat dari jumlah barang dan jasa yang dihasilkan, pendapatan nasional dapat dikelompokkan 6 yaitu:

 Produk Nasional Bruto (PNB) dikenal Juga dengan Gross National Product (GNP)
Produk Nasional Bruto adalah jumlah barang atau jasa yang dihasilkan dan berasal dari faktor-faktor
produksi milik warga negara baik yang tinggal dalam negeri maupun di luar negeri. Disini tidak termasuk
orang asing yang tinggal di negara tersebut.

 . Produk Domestik Bruto (PDB) dikenal Juga dengan Gross Domestic Product (GDP)
Produk Domestik Bruto adalah nilai barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu negara selama satu
priode tahun.

Barang atau jasa tersebut diproduksi oleh perusahaan milik warga negara atau penduduk negara lain
yang tinggal di negara tersebut.
Dengan memperhatikan peredaan antara PDB dan PNB, dapat dibuat rumus yang memperlihatkan
keduanya :

Rumus:

PDB = PNB - PFN dari LN

Keterangan:

PDB = Peredaran Domestik Bruto

PNB = Produk Nasional Bruto

PFN dari LN = Pendapatan Faktor Neto dari Luar Negri. Merupakan hasil pendapatan produksi yang
diterima dari luar negeri dikurangi pengeluaran untuk membayar faktor produksi luar negeri.

Pendapatan Faktor Neto (PFN) dari luar negeri adalah pendapatan faktor-faktor produksi yang diterima
dari luar negeri dikurangi dengan pengeluaran untuk membayar faktor-faktor produksi luar negeri.

 Produk Nasional Neto (PNN) dikenal Juga dengan Nett National Product (MNP)
Produk Nasional Neto adalah GNP yang dikurangi depresiasi atau dikenal juga sabagai penyusutan
(replacement) dari barang-barang modal dalam proses produksi.

 Pendapatan Nasional (PN) dikenal Juga dengan National Income (NI atau NY)
Pendapatan Nasional adalah NNP dikurangi dengan besar pajak tidak langsung, seperti pajak
pertambahan nilai (PPn), pajak penjualan (PPh), bea import, dan bea cukai.

 Pendapatan Perseorangan (Personal Income)


Pendapatan Perseorangan adalah jumlah permintaan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat
dalam satu tahun.

Tidak semua pendapatan nasional jatuh ke tangan pemilik faktor-faktor produksi, karena masih harus
dikurangi lagi dengan laba yang tidak dibagikan, pajak perseorangan, iuran jaminan sosial, dana pensiun
dan pembayaran transfer (transfer payments) yang diberikan oleh perseorangan baik dari negara
ataupun dari swasta.
 Pendapatan Bersih Setelah Pajak (Disposable Income)
Merupakan pendapatan pribadi atau perseorangan (personal income), setelah dikurangi dengan pajak
langsung (pajak penghasilan).

Pendapatan ini dapat digunakan oleh pemerintah, baik untuk keperluan konsumsi maupun untuk
ditabung (saving). Sedangkan pendapatan yang tidak disimpan di bank dapat dimanfaatkan untuk biaya
investasi atau hoarding.

Hoarding adalah kebocoran tabungan yang pada akhirnya akan mengakibatkan penurunan pendapatan
nasional.

Pemerintah selalu mendorong masyarakat agar menabung, karena tabungan yang dihimpun dari
masyarakat dapat digunakan untuk membiayai pembangunan negara oleh karena itu setiap proyek
pembangunan yang produktif dapat meningkatkan pendapatan nasional.

4.Kebijakan fiscal dan moneter :

Kebijakan fiskal merupakan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah untuk mengelola dan
mengarahkan perekonomian agar bergerak ke arah yang lebih baik atau yang diinginkan dengan cara
mengatur penerimaan di sektor pajak dan pengeluaran pemerintah guna mempengaruhi pengeluaran
agregat dalam perekonomian.

Sementara kebijakan moneter dapat dipahami sebagai langkah-langkah yang dilakukan oleh bank
sentral untuk mencapai dan memelihara stabilitas nilai mata uang melalui pengendalian jumlah uang
beredar dan penetapan suku bunga.

Ada kalanya perekonomian suatu negara mengalami masa redup, di mana tingkat pengangguran tinggi
dan daya beli masyarakat rendah. Jika dibiarkan berlangsung terus-menerus, maka perekonomian
negara bisa semakin terpuruk sehingga mengalami krisis.

Di saat inilah, kebijakan fiskal mengambil peranan. Dengan menurunkan atau mengurangi pajak dan
meningkatkan pengeluaran pemerintah, perekonomian bisa berangsur membaik. Logikanya, jika
pungutan pajak berkurang, maka pendapatan yang diperoleh masyarakat tidak banyak tersita untuk
beban pajak, sehingga daya beli masyarakat bisa terdongkrak naik.

Tak hanya dengan kebijakan fiskal, tingginya tingkat pengangguran yang mengakibatkan daya beli
rendah juga dapat diatasi dengan menerapkan kebijakan moneter. Bank sentral yakni Bank Indonesia
dapat menurunkan tingkat suku bunga guna menarik minat investor untuk menambah penanaman
modal.
Pada prinsipnya, penerapan kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal yang
mencakup pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, dan pemerataan pembangunan dengan
keseimbangan eksternal yaitu neraca pembayaran internasional.

Baik kebijakan fiskal atau pun moneter,sama sama bertujuan menjaga stabilitas negara sehingga
perekonomian menjadi merata.

5. Jawaban : kedua pernyataan tersebut benar.

Dengan perumpamaan :

C : 100+0,75y , I : 200

Ketika : I : 300 , C : 50+0,75y

Y : 50+0,75Y+300

Y-0,75Y : 350

Y : 1400

Ketika : C : 150 + 0,75Y

Y : 150+0,75Y+200

0,25Y : 350

Y : 1400

Dari ilustrasi diatas maka kenaikan pengeluaran investasi dan penurunan konsumsi mempunyai
pengaruh sama dengan bila terjadi kenaikan pengeluaran konsumsi otonom saja.

6. Ketika bunga rendah saat resesi tidak direspon karena memang saat itulah keadaan suatu negara
sedang mengalami penurunan perekonomian ditandai dengan penurunan GDP. Sehingga daya minat
menjadi rendah, karena proses resesi nya pun bisa berlangsung bertahun tahun sehingga bisa menjadi
depresi ekonomi.

Saat suku bunga tinggi pada saat booming/ekspansi untuk beberapa periode ekspansi, bank sentral
mungkin mempertahankan suku bunga yang stabil karena mereka melihat inflasi tetap pada tingkat yang
moderat. Hanya setelah tingkat inflasi terakselerasi, bank sentral akan mulai menaikkan suku bunga.
Kenaikan suku bunga tersebut sebagai usaha untuk menghindari overheating ekonomi karena inflasi
yang terlalu tinggi. Suku bunga yang lebih tinggi membuat pinjaman baru lebih mahal. Konsumen akan
memperlambat pengeluaran mereka, sehingga memperlambat laju pertumbuhan permintaan agregat.
7. Jawab :

Y : 100 + 0,5Y + 200 + G

1000 : 100 + 0.5 (1000) + 200 + G

1000 : 800 + G

200 : G

Jadi pengeluaran pemerintah sebesar $200 milliar.

8. Jawab :

C :100-0,75y

I : 60-200i

Ms : 500

Md : 0.2y+428-400i

i : 10%

a.keseimbangan pasar :

Y=C+I+G

Y = 100 + 0,75Y + 60 – 200i + 20

Y – 0,75Y = 180 + 200i 0,25Y = 180 – 200i Y = 720 –800i

b. Keseimbangan pasar uang

Ms : md

500 : 0,2y+428-400i

0.2y : 72-400i

Y : 360 -2000i

c.keseimbangan umum
IS : LM

640-800i : 360+2000i

2800i : 280

i : 10% = 0.1

Y : 640-800i

Y : 640-800(0,1)

Y : 560

Jadi tingkat Bunga keseimbangan adalah 10% dan pendapatan nasional keseimbangan adalah 560.

Anda mungkin juga menyukai