Anda di halaman 1dari 6

DAMPAK EKONOMI MAKRO TERHADAP KEBERHASILAN SUATU NEGARA

Oleh : INDAH 023001901119

PEMBUKA :

1. Pengertian Makroekonomi.
Yaitu studi tentang ekonomi secara keseluruhan (lebih focus pada pendapatan nasional). Makro-
Ekonomi menjelaskan tentang perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak
masyarakat,perusahaan dan pasar.
Ekonomi-makro dapat digunakan sebagai cara terbai untuk menganalisis target-target yang
mempengaruhi kebijakan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan
pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.

2. Pengertian pendapatan nasional.


Merupakan nilai akhir dari barang atau jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam satu tahun
berjalan.
Beberapa hal mngenai pendapatan nasional :
a. Produk domestic bruto/gross domestic produk (GDP)
Yaitu total nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu pereknomian dalam priode
tertentu yang dihitung berdasarkan nilai pasar. Di Indonesia PDB/GDP ini dihitung sebagai
dua sisi pendekatan, yaitu sektoral dan penggunaan. Dari pendekatan sektoral ini
merupakan total nilai tambah dari seluruh sector ekonomi (9 sektor perekonomian).
Sedangkan untuk pendekatan penggunaanini merupakan nilai total dari pengeluaran
komsumsi rumah tangga, pengeluaran komsumsi pemerintah, dan ekspor neto.

b. Produk nasional bruto/gross nasional produk(GNP).


Karena hubungan antar bangsa, banyak produk Negara lain yang memiliki usaha di
indonesia. Begitu pula sebaliknya. Selisih antara laba WNI di luar negeri dan WNA di
Indonesia dikenal dengan sebutan pendapatan netto terhadap luar negeri. GNP ini dihitung
dari output warga Negara saja.

GNP=GDP + PENDAPATAN NETO TERHADAP LUAR NEGERI

3. Inlasi
Yaitu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Setiap Negara
mengalami inflasi namun dalam tingkat yang berbeda-beda (Mankiw,2000). Secara sederhana
inflasi diartikan sebagai kenaikan harga-harga umum secara terus-menerus. Dampak negative
dari inflasi adalah :
- Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
barang/jasa.
- Tuntutan kenaikan upah dari pekerja/\.
- Kenaikan harga barang impor
- Penambahan penawaran uang.
- Kekacauan politik dan ekonomi (Pujiati, 2010 :7).

4. Pengangguran.
Yaitu persentase pekerja-pekerja tanpa pekerjaan yang ada dalam angkatan kerja. Dampak
negative pengangguran secara umum adalah :
- Masyarakat tidak dapat memaksimalkan kesejahteraan ayng dicapai.
- Pendapatan pajak pemerintah rendah.
- Melemahnya pertumbuhan ekonomi (Pujiati, 2010:6).

ISI :

1. Bagaimana pengaruh permasalahan ekonomi-makro terhadap perekonomian nasional Indonesia


saat ini? Dan bagaimana penerapan kebijakan pemerintah mengenai permasalahan tsb?

Penting bagi kita mengetahui perekonomian makro di Indonesia pada tahun 2013 ini, sebagai indicator
untuk melihat perkembangan perekonomian saat ini. Kita melihat dari 3 aspek ekonomi makro itu
sendiri yang berhubungan dengan ekonomi nasional yaitu pendapatan nasional, inflasi dan
pengangguran. Dari ketiga aspek tsb kita akan memahami gejala-gejala ekonomi serta menyelidiki
pengaruhnya dan mengambil kesimpulannya.

Deskripsi Tahun
2010 2011* 2012**
Atas dasar herga
berlaku
PDB/kapita 26,786,768.35 30,424,351.68 33,338,986.87
PNB/kapita 26,036,839.86 29,556,683.81 32,371,459.18
PN/kapita 23,759,818.77 27,298,811.57 30,516,670.73
Atas dasar harga
konstan 2000
PDB/kapita 9,616,611.75 10,102,168.26 10,590,578.20
PNB/kapita 9,230,228.55 9,706,805.16 10,183,417.30
PN/kapita 8,412,617.54 9,025,532.92 9,490,533.09

Ket: *) angka sementara


**) angka sangat sementara
Sumber : BPS 2013.
Dari table diatas, dapat dilihat perkembangan perekonomian Indonesia dalam kurun waktu 3 tahun
terakhir. PDB,PNB dan PN. Ketiga akun nasional yang saling mengikat itu memperlihatkan pertumbuhan
ekonomi yang terjadi. Pertumbuhan dapat terjadi karena perkembangan teknologi, akumulasi mesin,
modal lainnya dan pendidikan yang lebih baik dan semuanya akan berujung pada keluaran ekonomi
lebih besar seiring berjalannya waktu, tetapi pendapatan tidak selalunya naik secara kkonsisten, siklus
bisnis dapat mengakibatkan penurunan pendapatan jangka pendek yang disebut resesi.

Ke-2 adalah pertumbuhan ekonomi ysng dilihat dari inflasi yang terjadi. Berikut ini adalah grafik inflasi
2013.

Grafik diatas dibuat berdasarkan indicator pengukur tingkat inflasi dari indeks herga konsumen (HK)
dengan rumus
Indeks harga priode ini – indeks harga priode sebelumnya

Indeks harga priode sebelumnya X 100%

Dari indicator inflasi lain berdasarkan international best practice antara lain :

- Indeks harga perdagangan besar


- Defltor produk domestic bruto

Dan salah satu penyebab meningkatnya inflasi tahun ini yaitu terjadinya defaluasi. Defaluasi yaitu
menurunnya kusr uang dalam negeri dari pada uang diluar negeri. Negara Indonesia yang sering
mengimpor barang dari luar pastinya aan mengalami inflasi tatkala harga dari luar negeri meningkat
harganya, tuntutan pekerja pada hari buruh pun adalah salah satu penyebabnya. Permintaan untuk
meningkatkan UMR perusahaan harus mengatur ulang dan semaksimal mungkin menekan gaji pegawai
agar perusahaan tsb tetap beroprasi.
Pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negative pada kondisi
social masyarakat.

Pertama,inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan rill masyarakat akan terus turun sehingga
standar hidup masyarakat akan ikut turun dan akhirnya akan menajdikan semua orang tidak maksimal
dalam mensejahterakan hidup.

Kedua, inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian bagi pelaku ekonomi dalam mengambil
keputusan. Pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak stabil akan menyulistkan
keputusan masyarakat dalam melakukan komsumsi, investasi dan produksi yang pada akhirnya akan
menurunkan pertumbuhan ekonomi.

Ketiga,tingkat inflasi domestic yang tinggi dibanding dengan tingkat inflasi di Negara tetangga
menjadikan harga domestic rill jadi tidak kompetitif sehingga dapat memberikan tekanan pada nilai
rupiah.

Dampak dari inflasi yang terjadi bermacam-macam, entah itu dampak positif atau negative, berikut
akibat yang ditimbulkan:

 Dampak derhadap pendapatan > pengusaha dapat memperluas usahanya, sedangkan orang-
orang yang berpenghasilan tetap akan menemui kesulitan hidup.
 Dampak terhadapp ekspor > daya saing barang eskpor berkurang, Negara mengalami kerugian
karena penjualan dan devisa yang diproleh semakin kecil.
 Dampak terhadap minat orang untuk menabung > pendapatan rill penabung berkurang karena
jumlah bunga berkurang sebagai akibat laju inflasi yang tinggi.
 Dampak dari kalkulasi harga pokok > penetapan harga pokok an harga juak sering kali tidak
tetap (kadang terlalu kecil kadang terlalu besar) yang dapat merugikan produsen.

Dalam menekan laju inflasi yang terus naik, pemerintah melakukan kebijakan-kebijakan yang
bermaksud untuk menekan inflasi:

 Kebijakan moneter
Yaitu kebijakan yang diambil dengan maksud mengurangi jumlah uag beredar dalam
masyarakat. Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas di bidang keuangan dapat mengambil
beberpa kebijakan untuk menekan inflasi antara lain :
- Kebijakan penetapan persediaan kas
BS menekan jumlah uang yang beredar dengan cara menetapkan uang kas pada
bank-bank. Dengan mewajibkan kas pada bank-bank,maka uang yang diedarkan
bank akan berkurang.
- Kebijakan diskonto
BS mengurangi suku bunga. Dengan tujuan agar memotivasi masyarakat agar
menabung. Dengan demikian jumlah uang beredar akan berkurang.
- Kebijakan pasar terbuka
Uang yang beredar dapat dikurangi dengan cara menjual surat-surat berharga.
Misalnya BI menjual surat utang Negara (SUN) mskin bsnysk durst ysng terjual
makin berkurang pula uang yang beredar.

 Kebijakan fiscal
Kebijakan ini adalah langkah untuk memengaruhi penerimaan dan pengeluaran pemerintah,
bentuk kebijakan fiscal antara lain:
- Menghemat pengeluaran pemerintah.
Pemerintah menekan inflasi dengan cara mengurangi pengeluaran sehingga
permintaan akan barang/jasa akan berkurang yang pada akhirnya akan menurunlan
harga.
- Menaikkan tariff pajak.
Untuk menekan inflasi pemerintah dapat menaikkan tariff pajak. Naiknya tarif pajak
terhadap rumah tangga dan perusahaan akan mengurangi tingkat komsumsi.
Pengurangan tingkat komsumsi dapat mengurangi permintaan akab barang/jasa
sehingga harga dapat turun.
- Kebijakan lain diluar kebijakan moneter dan kebijakan fiscal.
 Meningkatkan produksi dan meenambah jumlah barang di pasar
 Menetapkan harga maksimum untuk beberapa jenis barang.

Penutup :

Kesimpulan :

Masalah ekonomi nasional merupakan cakupan dari ekonomi-makro. Suatu Negara dalam rangka
mengembangkan kehidupan ekonomnya pastilah akan menemui beberapa hambatan. Hambatan-
hambatan itu meruapakan masalah internal yang harus diselesaikan oleh suatu negra tsb. Hambatan tsb
bias berupa laju inflasi ayng tidak terkendali dab pengangguran yang tidak terlepas dari masalah kualitas
dan kuantitas penduduk Indonesia yang sangat beragam.

Peningkatan kesejahteraan penduduk merupakan tujuan utama suatu Negara, maka Negara dalam
rangka mengatasi kuantitas SDM yang besar di Indonesia, maka pemerintah mencengangkan:

 Peningkatan keterampilan para pencari kerja melalui balai latihan kerja (BLK) yang tersebar
diseluruh Indonesia.
 Pengadaan program yang disebut tenaga kerja muda mandiri professional (TKMMP) untuk
membentuk wirausaha yang tengah dalam ilmu pengetahuan, kompetisi, dan perkembangan
trasformasi usaha.
 Pelaksanaan program padat karya. Yaitu suatu kegiatan yang lebih menekankan pada
penggunaan tenaga kerja dari pada modal.
 Penciptaan iklim usaha yang baik sehingga meningkatkan iklim investasi dan menarik minat
investor. Dengan banyaknya investor dalam negeri maupun luar negeri berarti akan menambah
lapangan kerja baru.
 Pembukaan kerja sama dengan Negara lain dalam rangka menerima/mengirim tenaga kerja
baru.
 Penetapan kebijakan moneter dan fiscal yang bersifat kontraktif untuk mengontrol jumlah uang
yang beredar. Sehingga inflasi dapat ditargetkan.
 Menetapkan good corporate govermenvent untuk system perbankan di Indonesia agar tercipta
perbankan yang sehat dan stabil.
 Melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka mencari sumber alternative selain
BBM.

Dari keseluruhannya itu, kegiatan yang dicanagkan pemerintah tidak akan terjadi jika tidak ada
partisipasi dar masyarakat itu sendiri. Jadi perekonomisn dustu Negara akan membaik jika
pemerintah dan rakyatnya mau bekerja sama dalam menghadapi problematika ekonomi
disuatu Negara.

Sekian dan terima kasih, hormat saya

 Indah 023001901119

Anda mungkin juga menyukai