Anda di halaman 1dari 5

INDEKS HARGA DAN INFLASI

INDEK HARGA - Indeks harga adalah perbandingan harga rata-rata suatu barang
dari waktu ke waktu, dengan melihat tahun yang dihitung dengan harga rata-rata
tahun dasar

INFLASI - Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum


dan terus-menerus, kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat
disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas pada barang lainnya

Yang menghitung inflasi – Badan Pusat Statistik


1. Tugas
 Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang statistik sesuai peraturan
perundang-undangan.

2. Fungsi
a. Pengkajian, penyusunan dan perumusan kebijakan dibidang statistik;
b. Pengkoordinasian kegiatan statistik nasional dan regional;
c. Penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar;
d. Penetapan sistem statistik nasional;
e. Pembinaan dan fasilitasi terhadap kegiatan instansi pemerintah dibidang
kegiatan statistik; dan
f. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana,
kepegawaian, keuangan, kearsipan, kehumasan, hukum, perlengkapan dan
rumah tangga.

3. Kewenangan
a. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;
b. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan
secara makro;
c. Penetapan sistem informasi di bidangnya;
d. Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional;
e. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, yaitu;
f. i. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kegiatan
statistik;
  ii. Penyusun pedoman penyelenggaraan survei statistik sektoral.

Penyebab Inflasi
Penyebab Inflasi
Terjadinya inflasi bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti permintaan,
meningkatnya biaya produksi maupun jumlah uang yang beredar.

1. Tingginya Permintaan

Kenaikan harga-harga (inflasi) ini disebabkan karena ketersediaan barang yang


tidak sepadan dengan tingginya permintaan.

Biasanya karena stok barang menipis dan permintaan sangat tinggi, maka stok
barang tersedia mengalami kenaikan harga. Begitupun di bidang jasa, jika ada
pembatasan kuota penggunaan jasa maka akan terjadi kenaikan harga.

2. Meningkatnya Biaya Produksi (cost pust inflation)

Apabila sektor produksi naik seperti bahan baku atau upah pegawai, maka
produsen akan menaikan harga supaya pendapatan keuntungan dan kegiatan
produksi bisa berlanjut terus dalam jangka panjang.

3. Jumlah Uang yang Beredar

Peredaran uang yang tinggi di masyarakat juga bisa menyebabkan terjadinya


inflasi. Hal ini dikarenakan ketika jumlah uang di masyarakat meningkat, maka
harga barang akan ikut mengalami kenaikan.

Semakin meningkat daya beli masyarakat saat stok barang menipis, maka harga
barang otomatis akan ikut naik.
IHK
Indeks Harga Konsumen atau yang disingkat IHK adalah indeks yang menghitung
rata-rata perubahan harga dari suatu paket barang dan jasa yang dapat
dikonsumsi dalam kurun waktu tertentu. Sesuai dengan yang dikutip dari Badan
Pusat Statistik (BPS), IHK menjadi suatu indikator yang digunakan untuk
mengukur tingkat dari inflasi. Karena itu Inflasi dan Deflasi atau tingkat kenaikan
serta tingkat penurun dari barang dan jasa ini dapat dilihat dari perubahan IHK
dari waktu ke waktu.

MENGATASI INFLASI
1. Kebijakan Moneter

Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas ekonomi dengan langkah-


langkah yang fokus di bidang keuangan (moneter). Terdapat tiga wujud kebijakan
moneter:

Penetapan Persediaan Kas

Bank sentral (dalam kasus ini berarti Bank Indonesia) mengeluarkan kebijakan
untuk meningkatkan batas minimum kas setiap lembaga perbankan di Indonesia.
Alhasil, bank tidak bisa mengeluarkan banyak uang. Tujuan akhirnya adalah
mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat.

Diskonto

Bank Indonesia menerapkan kebijakan peningkatan suku bunga. Masyarakat jadi


tergerak untuk menyimpan uang di bank, bukan untuk berbelanja. Akhirnya, uang
yang beredar di masyarakat bisa berkurang.

Operasi Pasar Terbuka

Bank Indonesia menerapkan kebijakan ini dengan cara menjual surat-surat


berharga kepada publik, contoh yang paling mudah adalah Surat Utang Negara
(SUN). Penjualan surat berharga akan menyerap uang masyarakat dan menekan
peredaran uang. Hasilnya, laju inflasi bisa ditekan.

2. Kebijakan Fiskal

Cara mengatasi inflasi selanjutnya adalah penerapan kebijakan fiskal yang dapat
mempengaruhi nominal pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini dapat berbentuk
dua kegiatan:

Menghemat pengeluaran pemerintah

Alih-alih meminta masyarakat untuk menekan belanja, pemerintah dapat


melakukannya sendiri. Saat pengeluaran negara ditekan, maka jumlah pembelian
produk barang dan jasa akan ikut turun. Demand  yang turun akan mampu
menekan laju inflasi.

Menaikkan tarif pajak

Kenaikan tarif pajak akan turut mengurangi tingkat belanja masyarakat. Hasilnya,
peredaran uang di tengah masyarakat berkurang dan harga barang berangsur-
angsur kembali ke kondisi normal.

3. Kebijakan Lainnya

Selain fokus di bidang moneter dan fiskal, masih ada cara mengatasi inflasi lain
yang bisa dilakukan oleh pemerintah. Dua metode tersebut adalah:

Menambah jumlah barang di pasar

Penambahan jumlah barang dapat diwujudkan dengan dua cara. Pertama,


pemberian subsidi atau stimulus agar industri meningkatkan produksi hingga level
tertentu. Kedua, pelonggaran keran impor agar stok barang di pasar meningkat
secara signifikan.

Menetapkan harga batas atas


Lari inflasi bisa ditekan dengan menetapkan harga maksimal untuk barang-barang
tertentu. Langkah ini bertujuan agar harga tidak semakin naik dan tidak
terkendali. Namun, kebijakan ini rawan memunculkan praktik pasar gelap (black
market). 

Sebagai pelaku usaha, Sobat Pintar perlu memahami konsep inflasi secara umum,
termasuk tentang cara mengatasi inflasi. Seperti yang telah dibahas, inflasi dapat
ditekan dengan penerapan kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan dua kebijakan
umum lain. Setelah memahami materi ini, Sobat Pintar dapat mengambil langkah
penyelamatan terhadap bisnis jika sewaktu-waktu terjadi inflasi di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai