Anda di halaman 1dari 8

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

PAPER II

Oleh :

KADEK DIVA MONIKA YANTI ( 2102612010908 / 28 )

NI MADE FEBBY DIANTARI S (2102612010909/ 29 )

NI KADEK INDRIYANI ( 2102612010910 / 30 )

I MADE MAHENDRA ( 2102612010913 / 33 )

(N REGULER MALAM)
1. Definisi Pendapat Nasional

Pendapatan nasional yang merupakan salah satu indikator ekonomi makro,


merupakan variabel penting guna mencari hubungan di antara variabel-variabel lain dalam
ekonomi makro. Perubahan di dalam variabel pendapatan nasional mempunyai pengaruh
terhadap variabel yang lain. Di dalam seluruh teori ekonomi makro, pembahasan yang
menyangkut Pendapatan Nasional merupakan bagian yang paling menarik perhatian untuk
dibicarakan. Hal tersebut disebabkan pembahasan Pendapatan Nasional di anggap pilar
utama penyangga Politik Ekonomi artinya kearah Pendapatan Nasional itulah hampir
semua kebijakan di bidang perekonomian difokuskan.

Pengertian tentang Pendapatan Nasional dapat ditinjau dari sudut pandang berikut :
 Pendapatan Nasional itu merupakan alat ukur bagi tinggi rendahnya tingkat hidup
atay kemkmuran suatu bangsa. Secara kuantitatif tingkat hidup atau kemakmuran
suatu bangsa itu ditentukan oleh perbandingan antara jumlah Pendapatan Nasional
dengan jumlah penduduknya. Konsep ini biasa kita kenal dengan istilah pendapatan
perkapita. Walaupun pendapatan perkapita itu sendiri belum menggambarkan
tingkat kemakmuran seluruh rakyat
 Pendapatan Nasional berguna untuk mengetahui struktur prekonomian suatu
negara. Hal tersebut bisa dilihat dari sumbangan tiap-tiap sektor kegiatan ekonomi
terhadap pembentukan Pendapatan Nasional.
 Pendapatan Nasional berguna untuk menentukan dan kemudian menyusun sebagai
kebijakan yang dipandang perlu. Dari sektor pertanian umpamanya, dapat disusun
berbagai kebijakan seperti pengadaan pangan, industry pupuk, irigasi dan
sebagainya
 Pendapatan Nasional berguna untuk mengetahui dan membandingkan kegiatan
ekonomi masyarakat dari tahun ke tahun. Hal ini kaitannya dengan gerak
gelombang kehidupan ekonomi (konjungtur).

2. Barang Akhir Dan Barang Antara


 Barang Akhir
Barang akhir (final goods) adalah barang yang langsung dapat digunakan kembali
tanpa pemrosesan lebih lanjut. Mereka adalah produk yang dikonsumsi konsumen
akhir. Ini kontras dengan [[barang setengah jadi]] yang harus diproses lebih lanjut
untuk menghasilkan barang akhir. Sebagai contoh, mobil penumpang yang dijual
kepada konsumen adalah barang akhir, tetapi komponen yang dijual untuk
digunakan dalam produksi mobil penumpang adalah barang setengah jadi. Juga
disebut dengan barang jadi.
 Barang Antara
Barang Antara adalah meliputi bahan baku maupun bahan penolong yang belum
melalui proses pengolahan ataupun sudah melalui proses pengolahan dan biasanya
habis dipakai dalam proses produksi atau umur pemakaiannya relatif pendek
(kurang dari satu tahun).

3. Pehitungan Pendapatan Nasional Dengan Pendekatan Harka Konstan Dan Harga


Berlaku

Produk Domestoik Bruto (PDB) pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah
yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan
jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDB atas
dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung
menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDB atas dasar harga
konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan
harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar.
PDB atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan
struktur ekonomi, sedang harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan
ekonomi dari tahun ke tahun.
Dari data PDB dapat juga diturunkan beberapa indikator ekonomi penting lainnya,
seperti :
 Produk Nasional Neto atas dasar harga pasar, yaitu PDB dikurangi dengan seluruh
penyusutan atas barang-barang modal tetap yang digunakan dalam proses produksi
selama setahun.
 Produk Nasional Neto atas dasar biaya faktor produksi yaitu produk nasional neto atas
dasar harga pasar dikurangi dengan pajak tidak langsung neto. Pajak tidak langsung
neto merupakan pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah dikurangi dengan
subsidi yang diberikan oleh pemerintah. Baik pajak tidak langsung maupun subsidi,
kedua-duanya dikenakan terhadap barang dan jasa yang diproduksi atau dijual. Pajak
tidak langsung bersifat menaikkan harga jual sedangkan subsidi sebaliknya.
Selanjutnya, produk nasional neto atas dasar biaya faktor produksi disebut sebagai
Pendapatan Nasional.
 Angka-angka per kapita, yaitu ukuran-ukuran indikator ekonomi sebagaimana
diuraikan di atas dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.
 Produk Nasional Neto atas dasar biaya faktor produksi yaitu produk nasional neto atas
dasar harga pasar dikurangi dengan pajak tidak langsung neto. Pajak tidak langsung
neto merupakan pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah dikurangi dengan
subsidi yang diberikan oleh pemerintah. Baik pajak tidak langsung maupun subsidi,
kedua-duanya dikenakan terhadap barang dan jasa yang diproduksi atau dijual. Pajak
tidak langsung bersifat menaikkan harga jual sedangkan subsidi sebaliknya.

4. Perhitungan Pendapatan Nasional Dengan Metode Produksi, Pendapatan Dan


Pengeluaran

 Pendapatan Produksi

Menurut metode ini, PDB adalah total output (produksi) yang dihasilkan oleh suatu
perekonomian. Cara penghitungan dalam praktik adalah dengan membagibagi
perekonomian menjadi beberapa sektor produksi (industrial origin). Jumlah output
masing-masing sektor merupakan jumlah output seluruh perekonomian. Hanya
saja, ada kemungkinan bahwa output yang dihasilkan suatu sektor perekonomian
berasal dari output sektor lain. Atau biasa juga merupakan input bagi sektor
ekonomi yang lain lagi. Dengan kata lain, jika tidak berhati-hati akan terjadi
penghitungan ganda (double accounting.

 Metode Pendapatan (Income approach)


Metode pendapatan memandang nilai output perekonomian sebagai nilai total
balas jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi.

 Metode Pengeluaran (Expenditure approach)

Menurut metode pengeluaran, nilai PDB merupakan nilai total pengeluaran dalam
perekonomian selama periode tertentu. Menurut metode ini ada beberapa jenis
pengeluaran agregat dalam suatu perekonomian:

1. Konsumsi Rumah Tangga (Household Consumption)

2. Konsumsi Pemerintah (Government Consumption)

3. Pengeluaran Investasi (Investment Expenditure)

4. Ekspor Neto (Net Export)

 Konsumsi Rumah Tangga (Household Consumption)

Pengeluaran sektorrumah tangga dipakai untuk konsumsi akhir, baik barang dan
jasa yang habis pakai dalam tempo setahun atau kurang (durable goods) maupun
barang yang dapat dipakai lebih setahun (non-durable goods).

 Konsumsi Pemerintah (Government Consumption)

Yang masuk dalam perhitungan konsumsi pemerintah adalah pengeluaran-


pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk membeli barang dan jasa akhir.
Sedangkan pengeluaran-pengeluaran untuk tunjangan-tunjangan sosial tidak
masuk dalam perhitungan konsumsi pemerintah. Itulah sebabnya dalam data
statistik PDB, pengeluaran konsumsi pemerintah nilainya lebih kecil dari pada
pengeluaran yang tertera dalam anggaran pemerintah (sisi pengeluaran anggaran
Negara

 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (Investment Expenditure)


Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) merupakan pengeluaran
sektor dunia usaha. Pengeluaran ini dilakukan untuk memelihara dan akan lebih
akurat bila yang dihitung adalah investasi neto (net investment), yaitu investasi
bruto dikurangi penyusutan. Penghitungan PMTDB ini menunjukkan bahwa
pendekatan peneluaran, lebih mempertimbangkan barang-barang modal yang baru
(newly capital goods). Barang-barang modal tersebut merupakan output baru,
karena itu harus dimasukkan dalammemperbaiki kemampuan
menciptakan/meningkatkan nilai tambah. Termasuk dalam PMTDB adalah
perubahan stok, baik berupa barang jadi maupun barang setengah jadi. Untuk
mengetahui beberapa potensi produksi, perhitungan PDB.

 Ekspor Neto (Net Export)

Yang dimaksud dengan ekspor bersih adalah selisih antara nilai ekspor dengan
impor. Ekspor neto yang positif menunjukkan bahwa ekspor lebih besar daripada
impor, begitu juga sebaliknya. Penggunaan ekspor neto dilakukan bila
perekonomian melakukan transaksi dengan perekonomian lain dunia).
KESIMPULAN
1. pendapatan nasional adalah ukuran nilai pengeluaran berupa barang dan jasa yang dihasilkan
oleh suatu negara dalam jangka waktu satu tahun atau jumlah seluruh jumlah penerimaan yang
diterima oleh masyarakat dalam suatu negara dalam jangka waktu satu tahun.
2. Konsep pendapatan nasional meliputi GDP, GNP, NNP, NNI, PI, dan DI
3. Cara menghitung pendapatan nasional ada tiga metode yaitu metode produksi, metode
pendapatan, dan metode pengeluaran
4. Manfaat penghitungan pendapatan nasional yaitu untuk mendalami kembali struktur
perekonomian dalam suatu negara, untuk mengetahui tingkat pendapatan yang belum merata
dalam suatu negara.
5. Faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional yaitu permintaan dan penawaran agregat,
konsumsi dan tabungan, dan investasi
DAFTAR PUSTAKA

Wahab, H. Pengantar Ekonomi Makro. Alauddin University Pres


Chandra, P. T. (2016). Esensi Ekonomi Makro. Surabaya: Zifatma publishing
https://societykamaru.blogspot.com/2014/01/pdb-harga-berlaku-dan-harga- konstan.html

Anda mungkin juga menyukai