Anda di halaman 1dari 11

Nama : Vanessa

Nim : 20105620
Prodi : S1 Manajemen Sore B
TUGAS KE 4 : PENDAPATAN NASIONAL PERTUMBUHAN DAN STRUKTUR EKONOMI

1. Apakah subjek dan objek dari pendapatan nasional pertumbuhan dan struktur
ekonomi? Berikan analisa saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya.

Jawab: Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan dalam memproduksi


barang dan jasa dengan mengakibatkan bertambahnya pendapatan perkapita
atau produk domestik bruto (PDB). Struktur ekonomi dapat ditinjau dari faktor
alami/ murni yang terbentuk dari lingkungan dan sumber daya yaitu sektor agraris,
industrial, niaga. Dan juga dapat ditinjau dari tinjauan ekonomi politik yaitu Etatis,
Egaliter, Borjuis (dalam penyelengaraan kenegaraan) dan Sentralisasi,
Desentralisasi (dalam pengambilan keputusan). Berikut adalah faktor penentu
terjadinya perubahan struktur ekonomi :

 Produktivitas tenaga kerja per sektor secara keseluruhan.

 Modernisasi proses peningkatan nilai tambah bahan baku, barang


setengah jadi, dan barang jadi.

 Kreativitas dan penerapan teknologi yang disertai kemampuan untuk


memperluas pasar produk atau jasa yang dihasilkannya.

 Ketersediaan infrastruktur yang menentukan kelancaran aliran distribusi


barang dan jasa serta mendukung proses produksi.

 Kegairahan masyarakat untuk berwirausaha dan melakukan investasi


secara terus menerus.

 Adanya pusat-pusat pertumbuhan baru yang muncul di wilayah daerah.

 Terbukanya perdagangan luar daerah dan luar negeri melalui ekspor dan
impor.

Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian
suatu negara adalah pendapatan nasional. Tujuan dari perhitungan pendapatan
nasional ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat ekonomi yang
telah dicapai dan nilai output yang diproduksi, komposisi pembelanjaan agregat,
sumbangan dari berbagai sektor perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang
dicapai (Sukirno, 2008, p55). Selain itu, data pendapatan nasional yang telah
dicapai dapat digunakan untuk membuat prediksi tentang perekonomian negara
tersebut pada masa yang akan datang. Prediksi ini dapat digunakan oleh pelaku
bisnis untuk merencanakan kegiatan ekonominya di masa depan, juga untuk
merumuskan perencanaan ekonomi untuk mewujudkan pembangunan negara di
masa mendatang (Sukirno, 2008, p57). Pendapatan nasional dapat diartikan
sebagai nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara (Sukirno, 2008,
p36). Pengertian berbeda dituliskan dengan huruf besar P dan N, dimana
Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor
produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu
tahun tertentu (Sukirno, 2008, hal: 36).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan pendapatan nasional adalah adalah


merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam
suatu negara selama satu tahun. Ada beberapa istilah dalam pendapatan
nasional, antara lain:

a. Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk


berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas
wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini,
termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan.
Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum
diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP
dianggap bersifat bruto/kotor atau disebut juga dengan Pendapatan Domestik
Bruto (PDB) merupakan nilai pasar dari semua barang dan jasa final yang
diproduksi dalam sebuah negara pada suatu periode (Mankiw, 2006, hal : 6),
meliputi faktor produksi milik warga negaranya sendiri maupun milik warga
negara asing yang melakukan produksi di dalam negara tersebut.

b. Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk
berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional)
selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi
perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut atau disebut juga
dengan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) merupakan nilai barang dan jasa
dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga
negara tersebut, termasuk nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor produksi
yang digunakan di luar negeri, namun tidak menghitung produksi yang dimiliki
penduduk atau perusahaan dari negara lain yang digunakan di dalam negara
tersebut (Sukirno, 2008, hal : 35).

RUMUS untuk menghitung GNP

GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri

c. Produk Nasional Neto (NNP)

Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi
atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement
adalah penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produksi yang
dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin
saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.

RUMUS menghitung NNP

NNP = GNP – Penyusutan

d. Pendapatan Nasional Neto (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang


dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai
pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak
tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya
dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dan lain-
lain.

RUMUS :

NNI = NNP – Pajak tidak langsung

e. Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan yang


diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang
diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga
menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah
penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini,
melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh
pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas
pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya.

Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi


dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada
pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam
perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan
perusahaan), dan iuran pensiun .

2. Bagaimana pelaksanaan pendapatan nasional pertumbuhan dan struktur


ekonomi? Berikan analisa saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya.

Jawab: Pertumbuhan ekonomi terfokus kepada pendapatan nasional riil dengan


membandingkan pendapatan nasional riil pada tahun ini atau yang sedang
berjalan dengan pendapatan nasional riil pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan
ekonomi Indonesia banyak ditopang oleh beberapa sektor, yang sangat
berpengaruh adalah pendapatan nasional. Pertumbuhan ekonomi mencerminkan
perkembangan perekonomian suatu negara yang dapat diukur dengan
pendapatan nasional yang dikenal dengan Produk Domestik Bruto. Pertumbuhan
ekonomi di Indonesia tidak lepas dari Struktur ekonomi Indonesia yang bisa
dilihat dari Orde Lama, Orde Baru, Reformasi, dan Pasca Reformasi. Struktur
perekonomian adalah komposisi perannya masing-masing sektor dalam
perekonomian baik menurut lapangan usaha maupun pembagian sektoral
kedalam sektor primer, sekunder, dan tersier.  Pendapatan yang siap dibelanjakan
(Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna
membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang
disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal
income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah
pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus
langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

RUMUS :DI = PI – Pajak langsung

erhitungan pendapatan nasional dimulai dengan Produk Domestik Bruto. PDB itu
sendiri dapat dihitung atau diukur dengan tiga macam pendekatan yaitu:

a. Pendekatan Produksi

Menurut pendekatan produksi PDB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka
waktu setahun. Unit-unit produksi yg dimaksud secara garis besar dipilah-pilah
menjadi 11 sektor atau lapangan usaha, yaitu:

1. Pertanian

2. Pertambangan dan penggalian

3. Industri pengolahan

4. Listrik, gas dan air minum

5. Bangunan
6. Perdagangan

7. Pengangkutan dan komunikasi

8. Bank dan lembaga keuangan lainnya

9. Sewa rumah

10. Pemerintah

11. Jasa-jasa

b. Pendekatan Pendapatan

Menurut pendekatan pendapatan PDB adalah jumlah balas jasa yang diterima
oleh faktor-faktor yang turut serta dalam proses produksi di wilayah suatu negara
dalam jangka waktu setahun. Balas jasa yang dimaksud meliputi upah dan gaji,
sewa tanah, bunga modal, dan keuntungan.

c. Pendekatan Pengeluaran

Menurut pendekatan pengeluaran PDB adalah jumlah seluruh komponen


permintaan akhir meliputi:

1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak


mencari keuntungan

2. Pembentukan modal tetap domestik bruto dan perubahan stok

3. Pengeluaran konsumsi pemerintah

4. Ekspor neto (yaitu ekspor dikurangi impor) dalam jangka waktu setahun

Untuk dapat meningkatkan pendapatan nasional, maka pertumbuhan ekonomi


menjadi salah satu target yang sangat penting yang harus dicapai dalam proses
pembangunan ekonomi. Oleh karena itu tidak mengherankan jika pada awal
pembagnunan ekonomi suatu Negara, umumnya perencanaan pembangunan
eknomi berorientasi pada masalah pertumbuhan. Untuk Negara-negara seperti
Indonesia yang jumlah penduduknya sangat besar dan tingkat pertumbuhan
penduduk yang sangat tinggi ditambah kenyataan bahwa penduduk Indonesia
dibawah garis kemiskinan juga besar, sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi
sangat penting dan lajunya harus jauh lebih besar dari laju pertumbuhan
penduduk agar peningkatan pendapatan masyarakat perkapita dapat
tercapai.Pertumbuhan ekonomi dapat menurunkan tingkat kemiskinan dengan
menciptakan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan jumlah pekerja yang cepat
dan merata. Pertumbuhan ekonomi juga harus disertai dengan program
pembangunan sosial.Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional. Suatu wilayah dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi
apabila terjadi peningkatan GNP riil di wilayah tersebut.

Prof. Simon Kuznets mendefinisikan pertumbuhan ekonomi itu adalah kenaikan


jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin
banyak barang-barang ekonomi kepada penduduknya. Kemampuan ini tumbuh
sesuai dengan kemajuan teknologi, penyesuaian kelembagaan, dan ideologi yang
diperlukannya. Definisi ini memiliki  tiga komponen yaitu :
a.       Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus
menerus persediaan barang;
b.      Teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang
menentukan derajat pertumbuhan kemampuan dalam penyediaan aneka macam
barang kepada penduduk; dan
c.       Penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan penyesuaian di
bidang kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu
pengetahuan dapat dimanfaatkan secara tepat
Pendapatan nasional adalah adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang
diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.Ada beberapa
istilah dalam pendapatan nasional, antara lain: Produk domestik bruto (Gross
Domestic Product), Produk Nasional Bruto (Gross National Product), Produk
Nasional Neto (Net National Product), Pendapatan Nasional Neto (Net National
Income), Pendapatan perseorangan (Personal Income), dan Pendapatan yang siap
dibelanjakan (Disposable Income).Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan
kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional. Suatu wilayah dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi
apabila terjadi peningkatan GNP riil di wilayah tersebut.Struktur ekonomi
dipergunakan untuk menunjukkan komposisi atau susunan sektor-sektor ekonomi
dalam suatu perekonomian. Sektor yang dominan atau yang diandalkan mempunyai
kedudukan paling atas dalam struktur tersebut dan menjadi ciri khas dari suatu
perekonomian. Struktur ekonomi yang tengah kita hadapi saat ini seseungguhnya
merupakan suatu struktur yang transisional. Kita sedang beralih struktur yang agraris
ke industrial dari struktur yang etatis ke borjulis, dari sturktur yang
kedesaan/tradisional ke kotaan/modern, sementara dalam hal birokrasi dan
pengambilan keputusan mulai desentralis Pergeseran struktur ekonomi secara
makro-sektoral ini senada dengan pergeserannya secara spasial, perekonomian telah
bergeser dari semula berstruktur kedesaan/tradisional menjadi kini berstruktur
kekotaan/modern. Kemajuan perekonomian di kota-kota jauh lebih pesat daripada di
desa-desa. Porsi penduduk yang tinggal di kawasan pedesaan menjadi lebih sedikit
bukan semata-mata karena urbanisasi, tetapi juga karena mekar dan berkembangnya
kota-kota.
3. Apakah manfaat mempelajari pendapatan nasional pertumbuhan dan struktur
ekonomi?

Jawab: Manfaatnya untuk Meningkatnya pendapatan nasional memang suatu


prestasi yang baik. Akan tetapi bukan berarti kesejahteraan dan kemakmuran
warga masyarakat mengikuti begitu saja. Untuk itu pemerintah harus lebih
memaksimalkan pemerataan dalam mendistribusikan pendapatan, agar tidak
terjadi gap (kesenjangan) di dalam tingkat kehidupan masyarakat yang berakibat
munculnya suatu ketegangan. Berharap agar pemerintah Indonesia tanggap
terhadap kondisi perekonomian masyarakat di negara kita. Untuk dapat
meningkatkan pendapatan nasional, maka pertumbuhan ekonomi menjadi salah
satu target yang sangat penting yang harus dicapai dalam proses pembangunan
ekonomi. Oleh karena itu tidak mengherankan jika pada awal pembagnunan
ekonomi suatu Negara, umumnya perencanaan pembangunan eknomi
berorientasi pada masalah pertumbuhan. Untuk Negara-negara seperti Indonesia
yang jumlah penduduknya sangat besar dan tingkat pertumbuhan penduduk yang
sangat tinggi ditambah kenyataan bahwa penduduk Indonesia dibawah garis
kemiskinan juga besar, sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi sangat penting
dan lajunya harus jauh lebih besar dari laju pertumbuhan penduduk agar
peningkatan pendapatan masyarakat perkapita dapat tercapai. Pertumbuhan
ekonomi dapat menurunkan tingkat kemiskinan dengan menciptakan lapangan
pekerjaan dan pertumbuhan jumlah pekerja yang cepat dan merata. Pertumbuhan
ekonomi juga harus disertai dengan program pembangunan sosial. Pergeseran
struktur ekonomi secara makro-sektoral ini senada dengan pergeserannya secara
spasial, perekonomian telah bergeser dari semula berstruktur
kedesaan/tradisional menjadi kini berstruktur kekotaan/modern. Kemajuan
perekonomian di kota-kota jauh lebih pesat daripada di desa-desa. Porsi
penduduk yang tinggal di kawasan pedesaan menjadi lebih sedikit bukan semata-
mata karena urbanisasi, tetapi juga karena mekar dan berkembangnya kota-kota.
Kehidupan sehari-hari yang semakin modern tercermin tidak saja dari perilaku
konsumsi masyarakat, tapi juga dari teknologi produksi yang diterapkan oleh
perusahaan-perusahaan. Pendapatan nasional adalah adalah merupakan jumlah
seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama
satu tahun. Faktor terjadinya perubahan struktur ekonomi itu tadi produktivitas
tenaga kerja per sektor secara Kelurahan modernisasi proses peningkatan nilai
tambah bahan baku barang setengah jadi dan barang jadi ini sesuai dengan
teknologi yang digunakan makanya di dalam apa ini ketika Ini adanya kreativitas
dan penerapan teknologi yang disertai kemampuan untuk memperluas pasar atau
produk atau jasa yang dihasilkan kebijakan pemerintah yang mendorong
pertumbuhan dan perkembangan sektor semut yang menentukan kelancaran
aliran distribusi barang dan jasa serta mendukung proses produksi masyarakat
untuk berwirausaha dan melakukan investasi secara terus-menerus kemudian
adanya pusat pertumbuhan baru yang muncul di wilayah daerah makin tinggi.

Struktur perekonomian adalah komposisi perannya masing-masing sektor dalam


perekonomian baik menurut lapangan usaha maupun pembagian sektoral
kedalam sektor primer, sekunder, dan tersier.  Struktur ekonomi dapat ditinjau
dari faktor alami/ murni yang terbentuk dari lingkungan dan sumber daya yaitu
sektor agraris, industrial, niaga. Dan juga dapat ditinjau dari tinjauan ekonomi
politik yaitu Etatis, Egaliter, Borjuis (dalam penyelengaraan kenegaraan) dan
Sentralisasi, Desentralisasi (dalam pengambilan keputusan). Berikut adalah
faktor penentu terjadinya perubahan struktur ekonomi :

 Produktivitas tenaga kerja per sektor secara keseluruhan.


 Modernisasi proses peningkatan nilai tambah bahan baku, barang
setengah jadi, dan barang jadi.

 Kreativitas dan penerapan teknologi yang disertai kemampuan untuk


memperluas pasar produk atau jasa yang dihasilkannya.

 Ketersediaan infrastruktur yang menentukan kelancaran aliran distribusi


barang dan jasa serta mendukung proses produksi.

 Kegairahan masyarakat untuk berwirausaha dan melakukan investasi


secara terus menerus.

 Adanya pusat-pusat pertumbuhan baru yang muncul di wilayah daerah.

 Terbukanya perdagangan luar daerah dan luar negeri melalui ekspor dan
impor.

Adanya pembagian tugas kemudian terjadi pertukaran untuk mencari keuntungan


pembelian kapitalisme Raya di mana usahanya semata-mata untuk mencari
keuntungan munculnya kaum kapitalis yang memiliki alat produksi produksi
dilakukan secara massal dengan alat yang modern kemudian mengarah pada
persaingan Monopoli Dalam persyaratan terdapat dua kelompok yaitu majikan
dan dari sinilah munculnya teori ekonomi ideologi Ya udah tidur aja sama yang
punya modal ini pengen berkuasa seperti pengen hidupnya Sejahtera tetapi ketika
Sejahtera aktifnya Sama aja seperti hari ini berputar seperti itu mereka
menguasai. dalam sistem rem itu lewat antek-anteknya, rupanya Ada orang-orang
yang disisipkan di dalam pemerintah untuk membangun peraturan dan
perundang-undangan agar usahanya bisa lancar, di sini ekonomi politik

Serta makanan Indonesia Indonesia itu tidak bisa bergerak cepat karena
industrinya itu hanya menguasai tidak ada industri pengolahan yang akan kita
gunakan sehari-hari baik atau buruk premium bahan bakar kendaraan tidak bisa
mengolahnya sendiri Kita pakai orang asing dijual lagi dengan harga yang murah
banget di sana rupiah kalau ini benar dengan negara-negara maju seperti Jepang,
China dan mereka mereka sudah memiliki mesin lagi pesan pertumbuhan
ekonomi lebih banyak bermain dengan perusahaan multinasional berbeda dengan
negara-negara yang pasal-pasal dalam negeri Cina itu udah tadi udah
memperoleh keuntungan yang besar ketika dia keluar itu pakai politik dan
harganya lebih murah sehingga ketika diekspor dia menguasai dengan harganya
murah di Indonesia.

Banyaknya barang-barang Cina itu melalui itu biasa banyak kita dalam negeri bisa
bersaing relatif ketika kita memperoleh sendiri maka dari itu menjadi politikus itu
untuk biaya produksinya itu lebih rendah dibandingkan kita produksi sendiri
distribusi pendapatan tidak merata faktor faktor-faktor di atasnya ada dan kondisi
ekonomi kenapa ketika pendapatan rata-rata per kapita naik pesawat tapi kalau
distribusi nya sangat pincang ya kenaikan pendapatan tersebut tidak terlalu
berarti bagi pertumbuhan industri selain industri yang membuat barang-barang
sederhana seperti makanan dan minuman serta sepatu dan pakaian jadi misalnya
jika hanya 20% dari PDB dan produk nasional yang dinikmati oleh 80 juta
penduduk yang berarti kelompok kaya hanya 20% yang 80% tapi menikmati
keuntungan 20% nggak sesuai teori mengenai perbedaan elastisitas.

Pendapatan terhadap permintaan antara barang-barang dan kategori inferior dan


barang inferior permintaan yang efektif atas barang-barang dari kategori pertama
sangatlah kecil dan ini tidak terlalu merangsang pertumbuhan industri yang
membuat barang-barang tersebut kemudian ada karakteristik industrialisasi
misalnya pelaksanaan atau penerapan strategi pengembangan industri jenis
industri diunggulkan pola pembangunan industri dan insentif yang diberikan
aspek-aspek ini biasanya berbeda antar negara yang menghasilkan industrialisasi
yang juga berbeda antarnegara keberadaan SDA tidak usah diragukan kalau
keberadaan Indonesia berapa puluh tahun lagi juga sumber daya kita melimpah
ruang akan tetapi pengelolaannya yang tidak benar.Kenapa banyak pengelolaan
SDA kita ini dia diambil oleh asing jika kita lagi dari mereka harganya pun jadi
mahal ini bukan kita tidak bisa langsung tetapi parah pengeluaran negara ini yang
tidak mau sedikit lebih pusingnya.

Anda mungkin juga menyukai