Anda di halaman 1dari 17

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Pengertian Pendapatan Nasional: jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi
yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu.
Sistem penghitungan pendapatan nasional, jumlah pendapatan dinamakan Produk Nasional Neto
pada harga faktor
1. Pendapatan Nasional Harga Berlaku dan Harga Tetap
Pendapatan nasional pada harga berlaku: nilai barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan suatu
negara dalam suatu tahun dan dinilai menurut harga-harga yang berlaku pada tahun tersebut.
Pendapatan nasional pada harga tetap atau pendapatan nasional riil: harga yang berlaku pada suatu
tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada
tahun-tahun yang lain
2. Pendapatan Nasional Harga Pasar dan Harga Faktor
Pendapatan nasional pada harga pasar apabila penghitungan nilai barang itu menggunakan harga
yang dibayar oleh pembeli.
Misalnya seorang konsumen membeli baju dan sepatu di toko dengan harga Rp 40.000 dan Rp
60.000. Dalam memperhitungkan nilai baju dan sepatu ini ke dalam pendapatan nasional, nilai yang
diperhitungkan adalah Rp 40.000 untuk sumbangan produksi baju kepada pendapatan nasional dan
Rp 60.000 untuk sumbangan produksi sepatu kepada pendapatan nasional
Hubungan antara harga pasar dan harga faktor dapat dinyatakan secara persamaan di bawah ini:
Harga pasar = Harga faktor + Pajak tak langsung – Subsidi
3. Pendapatan Nasional Bruto dan Neto
Dalam pendapatan nasional pada harga pasar termasuk nilai penyusutan barang modal yang
digunakan untuk menghasilkan pendapatan nasional.
Pendapatan nasional yang masih meliputi depresiasi dinamakan Produk Nasional Bruto. Untuk
memperoleh Produk Nasional Neto, nilai depresiasi harus dikurangi dari Produk Nasional Bruto.
Dengan demikian: Produk Nasional Neto adalah Produk Nasional Bruto kurang Depresiasi.

 Beberapa Istilah Pendapatan Nasional


Produk Domestik Bruto (PDB): nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan di dalam
negara tersebut dalam satu tahun tertentu.
Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product (GDP): nilai barang dan jasa dalam suatu
negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut dan negara
asing.
Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP): nilai barang dan jasa yang
dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-
faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dari negara yang pendapatan nasionalnya dihitung.
Faktor-faktor produksi yang dimiliki warga negara terdapat di negara sendiri maupun di luar negeri,
maka nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi yang digunakan di luar negeri juga
dihitung di dalam Produk Nasional Bruto.
rumus sifat hubungan di antara Produk Domestik Bruto dan Produk Nasional Bruto
PDB = PNB – PFN dari LN
PFN = Pendapatan Faktor Neto Di mana PFN dari LN adalah pendapatan faktor neto dari luar negeri.
PFN dari LN adalah pendapatan faktor produksi yang diterima dari luar negeri dikurangi dengan
pendapatan faktor produksi yang dibayarkan ke luar negeri

 Cara Penghitungan:
Cara Pengeluaran
Data pendapatan nasional dihitung dengan cara pengeluaran akan dapat memberi gambaran
tentang:
-sampai di mana buruknya masalah ekonomi yang dihadapi atau sampai di mana baiknya tingkat
pertumbuhan yang dicapai dan tingkat kemakmuran yang sedang dinikmati,
-memberikan informasi dan data yang dibutuhkan dalam analisis makroekonomi
Penghitungan pendapatan nasional dengan cara pengeluaran membedakan pengeluaran yang
dihasilkan dalam perekonomian kepada 4 komponen, yaitu:
1. Konsumsi rumah tangga
2. Pengeluaran pemerintah
3. Pembentukan modal tetap sektor swasta (investasi)
4. Ekspor neto (ekpor dikurangi impor).
Cara Produk Neto
Produk neto (net output): nilai tambah yang diciptakan dalam suatu proses produksi.
Cara menghitung dengan menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh perusahaan-
perusahaan di berbagai lapangan usaha dalam perekonomian.
Cara Pendapatan
berbagai jenis pendapatan, yaitu tanah dan harta tetap lainnya memperoleh sewa, tenaga kerja
memperoleh gaji dan upah, modal memperoleh bunga dan keahlian keusahawanan memperoleh
keuntungan.
Dengan menjumlahkan pendapatan-pendapatan akan diperoleh suatu nilai pendapatan nasional
lain, yang berbeda dengan diperoleh dalam penghitungan pendapatan nasional dengan kedua cara
lainnya. Pendapatan nasional itu dinamakan Pendapatan Nasional atau Produk Nasional Neto
menurut harga faktor

 Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposebel


Pendapatan Pribadi
Pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan yang
diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apa pun, yang diterima oleh penduduk sesuatu
negara.
Pembayaran tersebut merupakan pemberian yang dilakukan oleh pemerintah kepada berbagai
golongan masyarakat di mana para penerimanya tidak perlu memberikan suatu balas jasa atau
usaha apapun sebagai imbalannya
Pendapatan Disposebel
pendapatan pribadi dikurangi pajak yang harus dibayar oleh para penerima pendapatan, nilai yang
tersisa dinamakan pendapatan disposebel.
Pendapatan disposebel: pendapatan yang dapat digunakan oleh para penerimanya, yaitu semua
rumah tangga yang ada dalam perekonomian, untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa yang
mereka ingini. Tidak hanya digunakan untuk tujuan konsumsi, sebagian darinya ditabung dan
sebagian lainnya digunakan untuk membayar bunga untuk pinjaman yang digunakan untuk membeli
barang-barang secara mencicil
Rumus:
(i) pendapatan disposebel (Yd ) dan pendapatan pribadi (Yp)
Yd = Yp – T
(ii) pendapatan disposebel (Yd) dengan konsumsi dan tabungan,
Yd = C + S

 Masalah penghitungan dan Kegunaan Data


masalah penting di dalam penghitungan tersebut.
1. Masalah mengumpulkan data dan informasi;
2. Memilih kegiatan yang nilai produksinya dihitung;
3. Masalah penghitungan dua kali;
4. Menentukan harga barang-barang;
5. Investasi bruto dan investasi neto;
6. Masalah kenaikan harga dan perubahan kualitas barang

 Kegunaan data pendapatan nasional


Data pendapatan nasional pada suatu tahun tertentu memberi gambaran tentang:
1. Tingkat kegiatan ekonomi negara yang dicapai dan nilai output yang diproduksikan
2. Komposisi dari perbelanjaan agregat
3. Sumbangan berbagai sektor dalam mewujudkan pendapatan nasional
4. Taraf kemakmuran yang dicapai
data pendapatan nasional dari tahun ke tahun akan memberikan gambaran tentang:
1. Tingkat pertumbuhan ekonomi
2. Perubahan struktur ekonomi
3. Peningkatan taraf kemakmuran masyarakat.
data pendapatan nasional berguna sebagai dasar dalam membuat ramalan dan perencanaan
ekonomi di masa depan
1. Menilai Prestasi Kegiatan Ekonomi
Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin besar jumlah output yang diciptakan dalam suatu
negara dan semakin tinggi kapasitas barang-barang modal yang digunakan oleh perusahaan-
perusahaan. Kenaikan pendapatan nasional juga berkaitan erat dengan kenaikan kesempatan kerja.
2. Menentukan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi yang Dicapai
Dengan membandingkan data pendapatan nasional riil pada suatu tahun tertentu dengan
pendapatan nasional riil pada masa lalu akan dapat ditentukan tingkat pertumbuhan ekonomi.
Setiap negara menghendaki pertumbuhan ekonomi yang pesat sehingga kesempatan kerja penuh
dapat dicapai secara terus-menerus.
Pertumbuhan ekonomi sudah dapat digolongkan “menggalakkan” apabila tingkat yang dicapai
mampu mengurangi tingkat pengangguran.
3. Memberi Informasi mengenai Struktur Kegiatan Ekonomi
Data pendapatan nasional yang dihitung dengan cara perbelanjaan dapat menunjukkan nilai dan
komposisi perbelanjaan agregat. Dengan menggunakan data ini akan diketahui persentase konsumsi
rumah tangga, perbelanjaan pemerintah, investasi, ekspor dan impor.
Data pendapatan nasional yang dihitung dengan cara produk neto memberikan gambaran tentang
peranan berbagai sektor dalam perekonomian-yaitu menunjukkan nilai output yang mereka
ciptakan dan persentase sumbangan berbagai sektor dalam pendapatan nasional.
4. Memberi Gambaran mengenai Taraf Kemakmuran
Pendapatan per kapita penduduk berbagai negara selalu digunakan sebagai ukuran kasar untuk
menentukan tingkat kemakmuran penduduknya. Data itu memberikan gambaran kasar tentang
sebanyak mana uang yang tersedia kepada seorang individu untuk dibelanjakan dalam satu tahun.
data pendapatan per kapita di berbagai negara dalam satu periode tertentu digunakan untuk
membandingkan kesuksesan berbagai negara dalam usaha untuk meningkatkan taraf kemakmuran
masyarakat
5. Data Asas untuk Membuat Ramalan dan Perencanaan
Data pendapatan nasional pada masa ini dan masa lalu dapat memberi informasi penting mengenai
ciri-ciri dari kegiatan ekonomi, seperti dapat menunjukkan tingkat pertumbuhan yang dicapai dan
sektor-sektor yang mewujudkan pertumbuhan tersebut, perkembangan sektor manufaktur
(industri) dan sektor ekspor, dan berbagai informasi lain.
digunakan untuk landasan dalam membuat ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa dating,
digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk merencanakan kegiatan ekonominya di masa depan.
Data tersebut juga berguna kepada pemerintah untuk merumuskan perencanaan ekonomi untuk
mewujudkan pembangunan di masa mendatang, seperti meramalkan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang akan dicapai, mengenai perkembangan investasi dan ekspor, dan pertambahan
kesempatan kerja yang akan berlaku
PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI: PANDANGAN KLASIK, KEYNES DAN PENDEKATAN MASA KINI
Jean Baptiste Say (1767-1832), seorang ahli ekonomi Klasik bangsa Prancis. mengatakan:
“Penawaran menciptakan sendiri permintaan terhadapnya” atau “supply creates its own demand”.
Menurut pendapatnya, dalam setiap perekonomian jarang sekali terjadi masalah kelebihan
produksi. Masalah kelebihan produksi, apabila hal itu terjadi, adalah masalah sementara.
Di dalam suatu perekonomian sering sekali wujud keadaan di mana jumlah keseluruhan penawaran
barang-barang dalam perekonomian (penawaran agregat) pada penggunaan tenaga kerja akan
selalu diimbangi oleh keseluruhan permintaan terhadap barang-barang tersebut (permintaan
agregat yang sama besarnya. Oleh karenanya, kekurangan permintaan tidak akan berlaku

 Sirkulasi Aliran Pendapatan dalam ekonomi subsisten


Perusahaan – Pendapatan faktor produksi= gaji, upah, sewa, bunga, untung – Rumah tangga –
Pengeluaran rumah tangga= konsumsi
Corak kegiatan ekonomi subsisten
Untuk menghasilkan barang dan jasa, sektor perusahaan harus menggunakan faktor produksi.
Seluruh faktor produksi berasal dari sektor rumah tangga. Oleh sebab itu, keseluruhan pendapatan
yang diterima oleh faktor-faktor produksi yaitu gaji dan upah yang diterima tenaga kerja, bunga ke
atas modal yang dipinjamkan, sewa yang diperoleh dari tanah dan harta, dan keuntungan
pengusaha merupakan pendapatan sektor rumah tangga.
Nilai seluruh produksi sektor perusahaan adalah sama dengan jumlah seluruh pendapatan yang
diterima oleh faktor-faktor produksi. Dengan demikian, nilai seluruh produksi dalam perekonomian
adalah sama dengan nilai Aliran 1, yaitu nilai seluruh pendapatan yang diterima sektor rumah
tangga

 Sirkulasi Aliran Pendapatan dalam ekonomi modern


Perusahaan – Pendapatan faktor produksi= gaji, upah, sewa, bunga, untung – Rumah tangga –
Pengeluaran rumah tangga= konsumsi
Perusahaan – Pendapatan faktor produksi= gaji, upah, sewa, bunga, untung – Rumah tangga –
tabungan – Lembaga keuangan – pinjaman – Penanam modal – investasi
Corak kegiatan ekonomi subsisten
dalam perekonomian subsisten tidak terdapat penabungan, seluruh pendapatan sektor rumah
tangga akan dibelanjakan.
Pendapatan yang mereka terima akan digunakan untuk membeli barang dan jasa, karena rumah
tangga tidak menabung, nilai pengeluaran rumah tangga adalah sama dengan nilai pendapatannya.
apabila sektor perusahaan menaikkan produksinya, maka pendapatan faktor produksi dan
pendapatan sektor rumah tangga, akan mengalami kenaikan yang sama besarnya dengan nilai
produksi sektor perusahaan.
Corak kegiatan ekonomi modern
-sebagian dari pendapatan sektor rumah tangga ditabung di lembaga keuangan.
-lembaga-lembaga keuangan ini tabungan sektor rumah tangga dipinjamkan kepada para penanam
modal.
-Para penanam modal (investor) akan meminjam dan menggunakan tabungan tersebut untuk
membeli barang-barang modal dari sektor perusahaan dan pengeluaran ini ditunjukkan oleh aliran
Ahli-ahli ekonomi Klasik tetap berkeyakinan bahwa walaupun rumah tangga akan menabung
sebagian dari pendapatan yang diperolehnya, kekurangan dalam permintaan tidak akan terjadi
dalam perekonomian

 Penentuan suku bunga


Suku bunga menentukan besarnya tabungan maupun investasi yang akan dilakukan dalam
perekonomian.
Setiap perubahan dalam suku bunga akan menyebabkan perubahan pula dalam tabungan rumah
tangga dan permintaan dana untuk investasi perusahaan.

 Faktor yang menentukan suku bunga


Kurva Io menunjukkan permintaan para pengusaha terhadap tabungan rumah tangga (atau
keinginan pengusaha untuk melakukan investasi) pada berbagai suku bunga.
para pengusaha akan mengurangi permintaan terhadap tabungan rumah tangga apabila suku bunga
tinggi tetapi sebaliknya akan menambah permintaan apabila suku bunga rendah.
Kurva So adalah kurva yang menunjukkan penawaran tabungan oleh seluruh rumah tangga pada
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. menggambarkan bahwa rumah tangga akan menawarkan
lebih banyak tabungan apabila suku bunga bertambah tinggi dan sebaliknya menurunkan jumlah
tabungan apabila suku bunga makin rendah
Pada tingkat keseimbangan, jumlah seluruh tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga adalah
sama dengan jumlah seluruh investasi yang dilakukan oleh pengusaha-pengusaha yaitu sebesar
Io=So . Pada tingkat keseimbangan ini, suku bunga adalah r0 .
Menurut ahli-ahli ekonomi Klasik, keadaan keseimbangan di antara tabungan dan investasi yang
seperti ini adalah keadaan yang selalu terjadi dalam perekonomian, sebab jumlah tabungan rumah
tangga pada waktu perekonomian mencapai penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu sama
dengan jumlah seluruh investasi yang akan dilakukan oleh para pengusaha

 Penentuan tingkat kegiatan perekonomian


Kemampuan sektor perusahaan menghasilkan barang dan jasa sangat tergantung pada jumlah dan
kualitas faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian tersebut.
Dengan demikian, tingkat kegiatan ekonomi negara akan ditentukan oleh:
i. Jumlah barang modal yang tersedia dan digunakan dalam perekonomian (K).
ii. Jumlah dan kualitas tenaga kerja yang tersedia dalam perekonomian (L).
iii. Jumlah dan jenis kekayaan alam yang digunakan (R).
iv. Tingkat teknologi yang digunakan (T).
Tingkat kegiatan ekonomi atau pendapatan nasional dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan berikut:
Y = f (K, L, R, T)

 Kritik Keynes terhadap pandangan klasik


Keynes tidak menyetujui pandangan yang paling pokok dalam teori Klasik, yaitu penggunaan tenaga
kerja penuh akan selalu tercipta dalam perekonomian. Keynes berpendapat: penggunaan tenaga
kerja penuh adalah keadaan yang jarang terjadi, dan hal ini disebabkan karena kekurangan
permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian.
Perbedaan pendapat yang bertentangan antara Keynes dengan ahli-ahli ekonomi Klasik bersumber
dari perbedaan pendapat dalam dua persoalan:
i. Faktor-faktor yang menentukan tingkat tabungan, tingkat investasi dan suku bunga dalam
perekonomian;
ii. Sifat-sifat perkaitan di antara tingkat upah dengan penggunaan tenaga kerja oleh para pengusaha

 Penentuan kegiatan ekonomi: Pandangan Keynes


Pendapat Keynes menjadi terkenal bukan karena kritik-kritiknya ke atas pandangan ahli-ahli
ekonomi Klasik mengenai penentuan tingkat kegiatan ekonomi negara.
Ia dianggap sebagai salah seorang ahli ekonomi yang terkemuka dalam sejarah pemikiran ekonomi.
Keynes menciptakan pendekatan baru dalam analisis ekonomi, yaitu ia menganalisis kegiatan-
kegiatan yang dilakukan dalam perekonomian sebagai suatu keseluruhan, dan bukan menganalisis
bagian-bagian kecil daripadanya.
Keynes mengemukakan suatu teori yang menggambarkan tentang bagaimana tingkat kegiatan
ekonomi dalam suatu negara ditentukan, dan faktor-faktor yang menentukan tingkat kegiatan
ekonomi tersebut. Pandangannya tersebut sangat berbeda dengan pandangan ahli-ahli ekonomi
Klasik

 Pendekatan terkini dalam penentuan kegiatan perekonomian


Perkembangan Ekonomi di Negara Maju
Sejak permulaan tahun 1960-an, masalah utama yang dihadapi perekonomian negara-negara maju
sudah sangat berubah coraknya, yaitu: dari berbentuk mengatasi masalah pengangguran yang
serius, kepada:
i. Mempertahankan tingkat kesempatan kerja penuh dan menghindari masalah inflasi
ii. Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat dalam jangka panjang.
Persoalan yang dinyatakan dalam i. dan ii. tidak banyak diperhatikan dalam analisis Keynesian
Perkembangan Analisis Makroekonomi
Bersamaan dengan perkembangan ekonomi yang sangat berbeda di masa sesudah Perang Dunia
Kedua dengan keadaan ekonomi sebelumnya, segolongan ahli-ahli ekonomi mulai memperhatikan
kembali isu-isu yang menjadi sumber perbedaan pandangan di antara golongan Klasik dan
Keynesian.
Pemikiran-pemikiran baru dalam isu-isu yang diperdebatkan oleh golongan Klasik dan Keynesian
mulai ditanggapi oleh ahli-ahli sesudahnya
Ada empat pemikiran untuk analisis makro ekonomi sesudah masa golongan Keynesian, yaitu:
a. Golongan Monetaris, oleh: Milton Friedman
b. Golongan Ekspektasi Rasional (Klasik Baru)
c. Ekonomi Segi Penawaran (Supply Side Economics)
d. Golongan Keynesian Baru
a. Golongan Monetaris, mengkritik pandangan Keynes dalam hal-hal berikut:
i. Friedman yakin sistem pasar bebas cukup efisien dalam mengatur kegiatan ekonomi dan mampu
menyebabkan perekonomian selalu beroperasi pada kesempatan kerja penuh. Oleh karena itu
Friedman tidak menyokong campur tangan pemerintah yang berlebihan dalam kegiatan ekonomi.
ii. Friedman menunjukkan peranan penawaran uang dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi.
Perubahan-perubahan penawaran uang sangat penting artinya dalam mempengaruhi kegiatan
ekonomi dan tingkat harga. Friedman mengkritik pandangan Keynes yang sangat menekankan
kepada peranan pengeluaran agregat dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi.
iii. Mengenai bentuk kebijakan pemerintah apabila diperlukan, Friedman lebih menyukai kebijakan
pemerintah yang berbentuk kebijakan moneter. Menurut Friedman, kebijakan fiskal-yang
ditekankan golongan Keynesian, tidak terlalu besar efeknya dalam mempengaruhi kegiatan
perekonomian
b. Golongan Ekspektasi Rasional (Klasik Baru)
Didasarkan kepada dua pemisalan penting, yaitu:
i. Teori ini menganggap bahwa semua pelaku kegiatan ekonomi bertindak secara rasional,
mengetahui seluk beluk kegiatan ekonomi dan mempunyai informasi yang lengkap mengenai
peristiwa-peristiwa dalam perekonomian. Akibatnya: mengembangkan analisisnya berdasarkan
prinsip-prinsip yang terdapat dalam teori mikroekonomi yang juga bertitik tolak dari anggapan
bahwa pembeli, produsen dan pemilik faktor produksi bertindak secara rasional dalam menjalankan
kegiatannya.
ii. Semua jenis pasar beroperasi secara efisien dan dapat dengan cepat membuat penyesuaian-
penyesuaian ke atas perubahan yang berlaku. Akibatnya: perekonomian selalu beroperasi pada
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan kebijakan diskresioner pemerintah (kebijakan fiskal dan
moneter) tidak dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi
Ekonomi Segi Penawaran
Kebijakan Ekonomi Segi Penawaran bertujuan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan
sehingga kegiatan ekonomi dapat ditingkatkan, pendapatan nasional riil dan kesempatan kerja
bertambah dan tingkat harga dapat distabilkan.
Untuk mencapai tujuan ini, kebijakan Ekonomi Segi Penawaran berusaha mewujudkan keadaan
berikut:
i. Para pekerja akan bekerja lebih giat dan lebih efisien
ii. Efisiensi kegiatan usaha dapat ditingkatkan dan biaya produksi dikurangi
iii. Mengembangkan peranan pihak swasta dan mendorong lebih banyak persaingan
Tujuan-tujuan di atas dicapai dengan cara:
i. Mengurangi pengeluaran pemerintah
ii. Menurunkan tingkat pajak yang dipungut terutama pajak dari golongan masyarakat yang
berpendapatan tinggi
iii. Penswastaan perusahaan-perusahaan pemerintah yang tidak penting peranannya kepada
masyarakat
iv. Mendorong persaingan yang lebih sempurna di pasaran barang dan pasaran faktor
Golongan Keynesian Baru
Golongan Keynesian Baru adalah segolongan ahli ekonomi yang masih belum dapat menerima
pandangan-pandangan yang mengkritik pemikiran Keynesian dan masih tetap yakin akan kesesuaian
pandangan Keynes yang utama.
i. Pasaran tenaga kerja bukanlah pasaran persaingan sempurna.
ii. Apabila berlaku pengangguran yang serius dalam perekonomian, tingkat upah tidak akan dengan
mudah mengalami penurunan untuk menyeimbangkan permintaan buruh dengan penawarannya.
Dengan demikian mekanisme pasar di pasaran tenaga kerja tidak sempurna, dan tidak dapat
menjamin tercapainya kesempatan kerja penuh.
Berdasarkan keyakinan mengenai ketidaksempurnaan pasar barang dan pasar faktor, kebijakan
pemerintah masih cukup diperlukan untuk menstabilkan kegiatan ekonomi dan mengusahakan agar
perekonomian tetap mencapai kesempatan kerja penuh
KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR
Perekonomian dua sektor
Perekonomian Dua Sektor: perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan. Ini
berarti dalam perekonomian itu dimisalkan tidak terdapat kegiatan pemerintah maupun
perdagangan luar negeri.
Dari sifat sirkulasi aliran pendapatan, bahwa aliran-aliran pendapatannya mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
i. Sektor perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah tangga. Faktor-faktor
produksi tersebut memperoleh pendapatan berupa gaji dan upah, sewa, bunga dan untung
ii. Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga digunakan untuk konsumsi, yaitu
membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan.
iii. Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung dalam
institusi-institusi keuangan.
iv. Pengusaha yang ingin melakukan investasi akan meminjam tabungan rumah tangga yang
dikumpulkan oleh institusi-institusi keuangan

 Kecondongan Mengkonsumsi & Menabung


1. Kecondongan mengkonsumsi
a. Kecondongan mengkonsumsi marjinal
b. Kecondongan mengkonsumsi rata-rata
2. Kecondongan menabung
a. Kecondongan menabung marjinal
b. Kecondongan menabung rata-rata
1. Kecondongan Mengkonsumsi
a. Kecondongan mengkonsumsi marjinal (Marginal Propensity to Consume = MPC).
perbandingan di antara pertambahan konsumsi (ΔC) yang dilakukan dengan pertambahan
pendapatan disposebel (ΔYd ) yang diperoleh.
Nilai MPC dapat dihitung dengan menggunakan formula: MPC = ΔC/ΔYd
b. Kecondongan mengkonsumsi rata-rata (Average Propensity to Consume = APC).
perbandingan di antara tingkat konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan disposebel ketika konsumsi
tersebut dilakukan (Yd ).
Nilai APC dapat dihitung dengan menggunakan formula: APC = C/Yd
2. Kecondongan menabung
a. Kecondongan menabung marjinal (Marginal Propensity to Save = MPC).
perbandingan di antara pertambahan tabungan (ΔS) dengan pertambahan pendapatan disposebel
(ΔYd ).
Nilai MPS dapat dihitung dengan formula: MPS = ΔS/ΔYd
b. Kecondongan menabung rata-rata (Average Propensity to Save = APS).
perbandingan di antara tabungan (S) dengan pendapatan disposebel (Yd ).
Nilai APS dapat dihitung dengan menggunakan formula: APC = S/Yd

 Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan


Pengeluaran konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dinamakan konsumsi agregat dan
tabungan rumah tangga dalam perekonomian dinamakan tabungan agregat.
dalam perekonomian, melakukan konsumsi dan tabungan analisis makro ekonomi selalu melihat
ciri-cirinya dengan menghubungkan kedua variabel tersebut dengan pendapatan nasional.
i. Fungsi Konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat
konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (atau pendapatan
disposebel) perekonomian tersebut.
ii. Fungsi Tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat
tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (atau pendapatan
disposebel) perekonomian tersebut.

 Penentu-penentu lain konsumsi dan tabungan


1. Kekayaan yang telah terkumpul
2. Suku bunga
3. Sikap berhemat
4. Keadaan perekonomian
5. Distribusi pendapatan
6. Tersedia tidaknya dana pensiun yang mencukup

 Definisi investasi dan penentu-penentunya


Investasi: pengeluaran penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang
modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi
barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Dalam praktiknya, usaha untuk mencatat nilai penanaman modal yang dilakukan dalam suatu tahun
tertentu, yang digolongkan sebagai investasi (atau pembentukan modal atau penanaman modal)
meliputi pengeluaran berikut:
1. Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya untuk
mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan.
2. Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik dan
bangunan-bangunan lainnya.
3. Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang yang masih
dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.
Jumlah dari ketiga jenis komponen investasi tersebut dinamakan investasi bruto, yaitu meliputi
investasi untuk menambah kemampuan memproduksi dalam perekonomian dan mengganti barang
modal yang telah didepresiasikan.
Apabila investasi bruto dikurangi oleh nilai depresiasi maka akan didapat investasi neto

 Penentu-penentu tingkat investasi


Faktor-faktor utama yang menentukan tingkat investasi adalah:
1. Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh.
2. Suku bunga.
3. Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan.
4. Kemajuan teknologi.
5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.
6. Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan

 Penentu-penentu investasi yang lain


(i) penentu utama investasi adalah suku bunga dan tingkat pengembalian modal atau prospek
keuntungan
(ii) di samping itu ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi investasi, yaitu:
1. Ramalan keadaan perekonomian di masa depan
2. Perubahan dan perkembangan teknologi
3. Efek pertumbuhan dan pendapatan nasional
4. Keuntungan perusahaan
KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR
Perekonomian Tiga Sektor
Perekonomian yang terdiri dari sektor-sektor yang berikut: rumah tangga, perusahaan dan
pemerintah.
Campur tangan pemerintah dalam perekonomian menimbulkan dua perubahan penting dalam
proses penentuan keseimbangan pendapatan nasional, yaitu:
i. Pungutan pajak yang dilakukan pemerintah akan mengurangi pengeluaran agregat melalui
pengurangan ke atas konsumsi rumah tangga.
ii. Pajak memungkinkan pemerintah melakukan perbelanjaan dan ini akan menaikkan perbelanjaan
agregat. Disebabkan oleh ketiadaan perdagangan luar negeri maka perekonomian tiga sektor
dinamakan juga perekonomian tertutup.

 Aliran Pendapatan & Pengeluaran


Campur tangan pemerintah dalam perekonomian akan menimbulkan tiga jenis aliran baru dalam
sirkulasi aliran pendapatan. Ketiga jenis aliran yang baru yaitu:
i. Pembayaran pajak oleh rumah tangga dan perusahaan kepada pemerintah. Pembayaran pajak
tersebut menimbulkan pendapatan kepada pihak pemerintah. Ia merupakan sumber pendapatan
pemerintah yang terutama.
ii. Aliran baru yang kedua adalah pengeluaran dari sektor pemerintah ke sektor perusahaan. Aliran
ini menggambarkan nilai pengeluaran pemerintah ke atas barang-barang dan jasa-jasa yang
diproduksikan oleh sektor perusahaan.
iii. Aliran yang ketiga adalah aliran pendapatan dari sektor pemerintah ke sektor rumah tangga.
Aliran itu timbul sebagai akibat dari pembayaran ke atas konsumsi faktor-faktor produksi yang
dimiliki sektor rumah tangga oleh pemerintah

 Sirkulasi aliran pendapatan perekonomian tiga sektor

Ciri-ciri pokok dari aliran-aliran pendapatan dan pengeluarannya sebagai berikut:


i. Pembayaran oleh sektor perusahaan sekarang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
pembayaran kepada sektor rumah tangga sebagai pendapatan kepada faktor-faktor produksi, dan
pembayaran pajak pendapatan perusahaan kepada pemerintah.
ii. Pendapatan yang diterima rumah tangga sekarang berasal dari dua sumber: dari pembayaran gaji
dan upah, sewa, bunga dan untung oleh perusahaan, dan dari pembayaran gaji dan upah oleh
pemerintah.
iii. Pemerintah menerima pendapatan berupa pajak dari perusahaan dan rumah tangga.
Pendapatan tersebut akan digunakan untuk membayar gaji dan upah pegawai-pegawai dan untuk
membeli barang-barang dan jasa-jasa.
iv. Pendapatan yang diterima rumah tangga (Y) akan digunakan untuk memenuhi tiga kebutuhan:
membayar dan membiayai pengeluaran konsumsi (C), disimpan sebagai tabungan (S) dan
membayar pajak pendapatan rumah tangga (T). Dalam persamaan: Y = C + S + T.
v. Dalam gambaran tersebut tetap dimisalkan bahwa tabungan rumah tangga dipinjamkan oleh
lembaga-lembaga keuangan kepada para pengusaha yang menanam modal.
vi. Pengeluaran agregat (AE) telah menjadi bertambah banyak jenisnya, yaitu di samping
pengeluaran konsumsi (C) dan investasi (I), sekarang termasuk pula pengeluaran pemerintah (G).
Dalam persamaan AE = C + I + G

 Syarat Keseimbangan
Dalam perekonomian yang tidak melakukan perdagangan luar negeri, penawaran agregat adalah
sama dengan pendapatan nasionalnya (Y), yaitu sama dengan nilai barang dan jasa yang
diproduksikan dalam perekonomian dalam suatu periode tertentu.
Pengeluaran agregat: pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai pihak dalam perekonomian,
meliputi tiga jenis perbelanjaan: konsumsi rumah tangga (C), investasi perusahaan (I) dan
pengeluaran pemerintah membeli barang dan jasa (G). Dengan demikian keadaan yang
menciptakan keseimbangan dalam perekonomian tiga sektor adalah:
Penawaran agregat = Pengeluaran agregat (Y = AE) atau Y = C + I + G
Kegiatan sektor perusahaan untuk memproduksikan barang dan jasa akan mewujudkan aliran
pendapatan ke sektor rumah tangga (gaji dan upah, sewa, bunga dan keuntungan) dan aliran ini
sama nilainya dengan pendapatan nasional (Y). pendapatan rumah tangga tersebut akan digunakan
untuk tiga tujuan: membiayai konsumsi (C), ditabung (S) dan membayar pajak (T).
berdasarkan kepada aliran pendapatan yang wujud dalam perekonomian tiga sektor, berlaku
kesamaan berikut:
Y=C+S+T
Uraian yang terdahulu telah menunjukkan bahwa dalam keseimbangan berlaku kesamaan berikut:
Y = C + I + G.
setiap tingkat pendapatan nasional berlaku kesamaan: Y = C + S + T.
pada keseimbangan pendapatan nasional berlaku kesamaan berikut: C + I + G = C + S + T
Apabila C dikurangi dari setiap ruas maka: I + G = S + T
Dalam perekonomian tiga sektor, I dan G adalah suntikan ke dalam sirkulasi aliran pendapatan,
sedangkan S + T adalah kebocoran. Dengan demikian, dalam keseimbangan ekonomi, tiga sektor
juga berlaku keadaan: suntikan = bocoran. Sebagai kesimpulan, dapatlah dirumuskan bahwa dalam
perekonomian tiga sektor yang mencapai keseimbangan akan berlaku keadaan berikut:
Y = C + I + G dan I + G = S + T

 Jenis-jenis Pajak
Dalam setiap perekonomian, pemerintah perlu melakukan berbagai jenis perbelanjaan.
Pengeluaran-pengeluaran untuk membiayai administrasi pemerintah, membangun dan
memperbaiki infrastruktur, menyediakan fasilitas pendidikan dan kesehatan, dan membiayai
anggota polisi dan tentara untuk menjaga keamanan merupakan pengeluaran yang tidak boleh
dielakkan pemerintah.
Untuk dapat membiayai pengeluaran tersebut, pemerintah perlu mencari dana. Dana tersebut
terutama diperoleh dari pungutan pajak ke atas rumah tangga dan perusahaan.
Struktur pajak yang menjadi sumber dana untuk membiayai pengeluaran pemerintah.
1. Pajak langsung: jenis pungutan pemerintah yang secara langsung dikumpulkan dari pihak yang
wajib membayar pajak.
2. Pajak tak langsung: pajak yang bebannya dapat dipindah-pindahkan kepada pihak lain.
Bentuk-bentuk pajak pendapatan, ada tiga, yaitu:
1. Pajak regresif
2. Pajak proporsional
3. Pajak progresif

 Efek pajak ke atas konsumsi dan tabungan


Dalam perekonomian dua sektor, pendapatan nasional adalah sama dengan pendapatan disposebel.
Sebagai akibat adanya pajak, dalam perekonomian tiga sektor, pendapatan disposebel telah menjadi
lebih kecil dari pendapatan nasional.
Dalam perekonomian yang telah mengenakan pajak, hubungan di antara pendapatan disposebel
dan pendapatan nasional dapat dinyatakan secara persamaan berikut: Yd = Y – T
Yaitu, pendapatan disposebel (Yd ) sama dengan pendapatan nasional (Y) dikurangi pajak (T)
Berdasarkan kepada sifat pengaruh pajak kepada pendapatan disposebel, pengeluaran konsumsi
dan tabungan, dapat dirumuskan:
i. Pajak yang dipungut akan mengurangi pendapatan disposebel sebanyak pajak yang dipungut
tersebut. Dalam persamaan: Yd = Y – T.
ii. Penurunan pendapatan disposebel menyebabkan pengeluaran konsumsi dan tabungan rumah
tangga akan berkurang pada berbagai tingkat pendapatan

 Penentu-penentu pengeluaran pemerintah


Jumlah pengeluaran pemerintah yang akan dilakukan dalam suatu periode tertentu tergantung
kepada banyak faktor. Yang penting di antaranya, jumlah pajak yang diterima, tujuan-tujuan
kegiatan ekonomi jangka pendek, pembangunan ekonomi jangka panjang, dan pertimbangan politik
dan keamanan.
1. Proyeksi jumlah pajak yan diterima
2. Tujuan-tujuan ekonomi yang ingin dicapai
3. Pertimbangan politik dan keamanan

 Masalah pengangguran dan inflasi


Tingkat kegiatan ekonomi negara yang wujud pada suatu waktu tertentu adalah berbentuk salah
satu dari tiga keadaan berikut:
i. Mencapat tingkat konsumsi tenaga kerja penuh;
ii. Menghadapi masalah pengangguran;
iii. Menghadapi masalah inflasi

Anda mungkin juga menyukai