Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL

MAKALAH DISUSUN DALAM RANGKA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

PENGANTAR EKONOMI ISLAM

DOSEN PENGAMPU : Rony Arpinto.A, S.E., M.Pd

Disusun Oleh:

Mega Wulandari (2261201036)

Venny Indah Sayekti (2261201045)

JURUSAN EKONOMI

PRODI MANAJEMEN IIB

UNIVERSITAS NADHATUL ULAMA

SURAKARTA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT rabbul

‘alamin yang senantiasa memberikan kita semua berbagai nikmat yang tidak terhitung.

Shalawat beserta salam selalu tercurah kepada nabi besar Muhammad saw khotamun

Nabiyyin sang pembawa cahaya Islam yang terang benderang.

Kami ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan

mensupport saya dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga bisa selesai tepat

waktunya terutama kepada dosen kami Ibu Zakiah, M.E.Sy yang selalu memberikan kami

bimbingan dan arahan.

Kritik serta saran senantiasa kami harapkan dari pembaca sekalian supaya menjadi

motivator saya agar menjadi lebih baik kedepannya.

M. Raihan
PEMBAHASAN

A. Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional dapat didefinisikan tiga cara, yaitu:

1. Nilai seluruh produk ( barang dan jasa) yang diproduksi dalam suatu Negara selama

satu periode tertentu.

2. Jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh factor produksi dalam suatu Negara

selama satu periode tertentu.

3. Jumlah pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu

Negara selama satu periode tertentu.1

I. Konsep Pendapatan Nasional

1. Produk Domestik Bruto (GDP)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah

produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di

dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam

perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang

dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara

yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang

modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang

didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

2. Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi

1
http://sugiartha26.wordpress.com/2012/07/05/analisis-pendapatan-nasional-untuk-perekonomian-tertutup-
sederhana-dan-pertumbuhan-ekonomi/
nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu

negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan

jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi

tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah

negara tersebut.

GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri

3. Produk Nasional Neto (NNP)

Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi

depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut

replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi

peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat

taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan

kesalahan meskipun relatif kecil.

NNP = GNP – Penyusutan

4. Pendapatan Nasional Neto (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang

dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai

pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang

pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak

yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan,

pajak hadiah, dll.

NNI = NNP – Pajak tidak langsung

5. Pendapatan Perseorangan (PI) Pendapatan perseorangan (Personal

Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam

masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan


kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran

transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-

penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini,

melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh

pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran,

bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk

mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi

dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha

kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap

ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya

keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang

dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan

maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi

bekerja).

PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran

jaminan social + Pajak perseorangan )

6. Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)

Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah

pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa

konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi

investasi. Disposable incomeini diperoleh dari personal income (PI)

dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak

yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus

langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

DI = PI – Pajak langsung
B. Perekonomian 2 Sektor

Perekonomian 2 sektor merupakan perekonomian yang tidak adanya hubungan

dengan Negara lain dan tidak adanya campur tangan pemerintah, baik berupa

pungutan pajak, pembayaran transfer pemerintah ataupun yang berbentuk pengeluaran

konsumsi. Dalam perekonomian 2 sektor ini pengeluaran masyarakat seluruhnya pada

tiap satuan waktu, biasanya dalam setahun, dan akan terdiri dari pengeluaran untuk

konsumsi rumah tangga dan pengeluaran untuk investasi.

Dalam perekonomian 2 sektor.sektor yang terlibat adalah rumah tangga (pihak

konsumen) dan perusahaan atau pihak swasta (sebagai produsen) tanpa campur tangan

pemerintah baik berupa pungutan pajak, pembayaran transfer pemerintah ataupun

yang berbentuk pengeluaran konsumsi dan tidak berhubungan dengan perekonomian

internasional baik ekspor maupun impor.2

C. Perekonomian 3 Sektor

Pada arus lingkar kegiatan ekonomi tiga sektor terdapat pelaku ekonomi ketiga

yaitu pemerintah yang memilki fungsi utama sebagai pengatur perekonomian. Jadi

pada arus lingkar kegiatan ekonomi tiga sektor ada tiga kelompok yang berinteraksi

yaitu konsumen, produsen dan pemerintah. Apabila produksi dan penyalurannya

lancar maka ada kecenderungan harga barang akan turun atau sekurang-kurangnya

stabil. Sehingga rumah tangga konsumsi akan dapat mengatur kecenderungan

konsumsinya dan semua pendapatannya tidak akan habis dibelanjakan sehingga masih

ada bagian dari pendapatannya yang ditabung sebagai modal.

I. Peranan

Peran perusahaan atau rumah tangga produksi dalam perekonomian


2
http://makrooekkonom.blogspot.com/2012/11/ekonomi-2-sektor.html
yaitu:

1. Produsen

2. Pengguna faktor produksi

3. Agen pembangunan

4. Penyedia dan penyalur barang dan jasa

Peranan produsen secara umum adalah menciptakan atau menaikkan

nilai guna suatu barang untuk kepentingan orang lain atau masyarakat.

Peranan rumah tangga negara atau pemerintah dalam kegiatan ekonomi

anatar lain:

1. Pengatur

2. Konsumen

3. Sebagai produsen

4. Pembuat dan pelaksana aturan main

5. Menjamin kompetisi

6. Menyediakan barang publik

Masyarakat ekonomi luar negeri adalah pelaku ekonomi yang

berhubungan dengan transaksi luar negeri, sektor ini mencakup ekspor dan

impor barang dan jasa serta aliran modal yang berkaitan dengan transaksi

investasi perbankan.

Peran rumah tangga konsumsi adalah sebagai berikut:

1. Konsumen

2. Pemasok atau pemilik faktor produksi

3. Ikut mempengaruhi mengenai apa yang akan diproduksi oleh

perusahaan

Konsumen atau rumah tangga konsumsi adalah rumah tangga yang


melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan. Peranan konsumen

secara umum adalah bahwa melalui kegiatan konsumsinya mampu

menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat.3

D. Perekonomian Terbuka

Definisi dari perekonomian terbuka adalah suatu sistem ekonomi yang di

dalamnya terdapat kegiatan ekspor dan impor yang tentunya dilakukan antara satu

negara dengan negara lainnya. Dalam pengertian lain perekonomian terbuka juga

disebut sebagai perekonomian empat sektor yang memang mencakup empat kriteria,

yaitu rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan luar negeri.

Berikut adalah beberapa alasan yang memicu terjadinya perdagangan

Internasional :

1. Perbedaan Kondisi Produk. Alasan perbedaan kondisi suatu produk ini

yang lebih cenderung mengarah pada kualitas produk juga menjadi

alasan terjadinya perdagangan internasional. Misalkan ada salah satu

negara yang mempunya iklim tropis tentunya memiliki kemampuan

untuk memproduksi pisang, kopi, dengan kualitas yang lebih maksimal

yang kemudian diperdagangkan ke luar yang ditukar dengan berbagai

macam barang dan jasa dari negara lain.

2. Menghemat Biaya Produksi. Hal ini juga menjadi alasan para produsen

untuk melakukan perdagangan secara internasional. Dan sebenarnya

inti dari alasan ini adalah untuk menekan tingginya biaya produksi

dengan cara menghasilkan produk dalam skala jumlah yang lebih

besar. Bukankah tidak ada cara lain yang lebih hemat selain menjual

produk yang berskala besar tersebut ke pasar global?

3. Perbedaan tingkat selera. Walaupun misalkan kondisi sebuah produk


3
http://menarailmuku.blogspot.com/2012/11/perekonomian-tiga-sektor.html
dari berbagai daerah itu sama, perdagangan internasional tetap

mungkin akan terjadi apabila masing – masing penduduk di suatu

negara memiliki selera yang berbeda. Contohnya ada dua negara yang

menghasilkan daging. Yang satu adalah produsen daging sapi, dan

yang satu adalah produsen daging ayam. Jika produsen daging sapi

memiliki selera terhadap daging ayam dan sebaliknya, tentu proses

impor dan ekspor akan terjadi.

4. Adanya prinsip perbandingan keunggulan (comparative advantage).

Maksud dari prinsip ini adalah suatu negara cenderung akan lebih

berspesialisasi untuk menciptakan produk dan mengekspornya ke luar

jika dirasa pembuatan produk di negaranya itu memakan biaya yang

relatif lebih rendah dari pada dibuat oleh negara lain. Sebaliknya suatu

negara akan lebih memilih untuk mengimpor produk jika biaya

produksi untuk menghasilkan produk tersebut dinilai relatif tinggi

(kurang efisien) jika di produksi di negaranya sendiri.4

E. Fungsi Tabungan

Tabungan ialah sisa dari pendapatan yang telah digunakan untuk

pengeluaranpengeluaran konsumsi. Atau dengan kata lain saving ialah bagian

daripada pendapatan yang tidak dikonsumsi. Dalam lingkup makro ekonomi saving

dapat didefinisikan sebagai bagian daripada pendapatan nasional per tahun yang tidak

dikonsumsi. Pendapatan dimanfaatkan untuk konsumsi dan tabungan sehingga rumus

umumnya:

Y=C+S

Keterangan:
4
http://obrolanekonomi.blogspot.com/2013/04/pengertian-dasar-perekonomian-terbuka.html
Y = Pendapatan

C = Konsumsi

S = saving (tabungan)

Karena Y = C + S maka S = Y – C, Jika kita subtitusikan dengan fungsi konsumsi,

maka:

S=Y–C

S = Y – (a + BY)

S = Y – a – BY

S = –a + (1 – b)Y

I. Hasrat untuk Menabung (Marginal Propensity to Save/ MPS)

Dalam fungsi saving juga mengenal Marginal Propensity to Save

(MPS), yaitu perbandingan antara bertambahnya saving dengan bertambahnya

pendapatan nasional yang mengakibatkan bertambahnya saving termaksud.

II. Faktor yang memengaruhi Tabungan (S), yaitu:

1) Pendapatan yang diterima

Semakin banyak pendapatan yag diterima berarti semakin banyak pula

pendapatan yang disisihkan untuk saving.

2) Hasrat untuk menabung (Maginal Propensity to Save)

Hal ini didorong dengan keinginan masing-masing individu dalam

mengalokasikanpendapatannya untuk ditabung karena pertimbangan

keamanan.

3) Tingkat suku bunga bank

Semakin tinggi tingkat suku bunga simpanan maka semakin banyak

masyarakatuntuk menabung(saving).5
5
http://ekonomikelasx.blogspot.com/2012/02/fungsi-tabungan.html
F. Fungsi Investasi

Fungsi investasi adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat investasi

dengan pendapatan nasional. Dalam hubungannya dengan pendapatan nasional,

investasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a. Investasi Otonom (Autonomous Investment)

Investasi otonom adalah investasi yang tidak dipengaruhi oleh adanya perubahan

dalam pendapatan nasional maupun tingkat bunga. Jadi, tinggi rendahnya pendapatan

nasional tidak menentukan jumlah investasi yang dilakukan oleh perusahaan.

b. Investasi Terpengaruh (Induced Investment)

Investasi terpengaruh adalah investasi yang didorong oleh adanya perubahan

pendapatan nasional. Jika pendapatan nasional naik investasi juga akan naik, jika

pendapat nasional turun maka investasi juga menurun. Peningkatan pendapatan

nasional diikuti kenaikan investasi karena kenaikan pendapatan nasional akan

membawa serta kenaikan konsumsi, sehingga produksi dan investasi juga bertambah.

Keseimbangan dalam perekonomian terjadi apabila:

1) Y = C + I, yaitu pendapatan nasional sama dengan konsumsi ditambah investasi.

2) I = S, yaitu investasi sama dengan tabungan.6

G. Angka Pengganda

Angka pengganda menggambarkan perbandingan diantara jumlah

pertambahan/pengurangan dalam pendapatan nasional dengan jumlah

pertambahan/pengurangan dalam pengeluaran agregat yang telah menimbulkan

perubahan dalam pendapatan nasional. Pendapatan nasional berubah sebagai akibat

dari perubahan nilai komponen, yaitu:

a).Investasi

b)Konsumsi
6
http://ekonomikelasx.blogspot.com/2009/04/fungsi-investasi.html
c)pengeluaran pemerintah

d)eksport dan import.

Perubahan pendapatan agregat sama dengan perubahan konsumsi ditambah

perubahan investasi . karena perubahan konsumsi tergantung pada perubahan dalam

investasi, kita dapat menghapus konsumsi dari persamaan. Perubahan dalam

pendapatan agregat sama dengan pengganda investasi kali perubahan investasi.

Multiplier investasi berkaitan dengan kecenderungan mengkonsumsi marjinal:

kecenderungan marjinal mengkonsumsi adalah 1 dikurang (satu dibagi dengan

pengganda investasi).7

DAFTAR PUSTAKA

http://sugiartha26.wordpress.com/2012/07/05/analisis-pendapatan-nasional-

untuk-perekonomian-tertutup-sederhana-dan-pertumbuhan-ekonomi/

http://makrooekkonom.blogspot.com/2012/11/ekonomi-2-sektor.html

7
http://faiza-ulfa.blogspot.com/2012/06/angka-pengganda.html
http://menarailmuku.blogspot.com/2012/11/perekonomian-tiga-sektor.html

http://obrolanekonomi.blogspot.com/2013/04/pengertian-dasar-

perekonomian-terbuka.html

http://ekonomikelasx.blogspot.com/2012/02/fungsi-tabungan.html

http://ekonomikelasx.blogspot.com/2009/04/fungsi-investasi.html

http://faiza-ulfa.blogspot.com/2012/06/angka-pengganda.html

Anda mungkin juga menyukai