Anda di halaman 1dari 63

PEREKONOMIAN 4 SEKTOR

Pengertian dari perekonomian 4 sektor?

• Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter satu


sama lain saling berpengaruh dalam kegiatan
perekonomian.
• kebijakan fiskal dipengaruhi oleh dua variabel
utama, yaitu pajak (tax) dan pengeluaran
pemerintah (goverment expenditure).
• Sedangkan variabel utama dalam kebijakan moneter, yaitu
GDP, inflasi, kurs, dan suku bunga.
• Berbicara tentang kebijakan fiskal dan kebijakan moneter
berkaitan erat dengan kegiatan perekonomian empat
sektor, dimana sektor-sektor tersebut diantaranya :
1. Sektor Rumah Tangga,
2. Sektor Perusahaan,
3. Sektor Pemerintah Dan
4. Sektor Dunia Internasional/Luar negeri.
 Keempat sektor ini memiliki hubungan interaksi masing-
masing dalam menciptakan pendapatan dan pengeluaran.
Arti Perekonomian Terbuka Dan Ukuran
Keterbukaan

1. Arti Perekonomian Terbuka


Perekonomian terbuka adalah perekonomian
yang melibatkan diri dalam perdagangan
internasional (ekspor dan impor) barang dan jasa
serta modal dengan negara-negara lain.

2. Ukuran Keterbukaan
Rasio ekspor atau impor terhadap GDP
PerekonomianTerbuka
(Perekonomian Empat Sektor)
• Kegiatan ekonomi empat sektor sering disebut
perekonomian terbuka. Karena kegiatan ini tidak
hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam
negeri, tetapi juga masyarakat ekonomi di luar negeri.
1. RumahTangga
• Rumah tangga adalah kelompok masyarakat yang
melakukan kegiatan konsumsi terhadap barang dan
jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri
ataupun keluarga.
• Pendapatan Rumah Tangga Diperoleh dari:
a. Sewa (rent), yaitu balas jasa yang diterima
rumah tanggakarena telah menyewakan
tanahnya kepada pihak lain, misalnya
perusahaan.
b. Upah (wage), yaitu balas jasa yang diterima
rumah tanggakarena telah mengorbankan
tenaganya untuk bekerja pada perusahaan
dalam kegiatan produksi.
c. Bunga (interest), yaitu balas jasa yang diterima
rumah tanggadari perusahaan karena telah
meminjamkan sejumlah danauntuk
modalusaha perusahaan dalam kegiatan
produksi.
d. Laba (profit), yaitu balas jasa yang diterima
rumah tanggadari rumah tangga produsen
karena telah mengorbankan tenaga dan
pikirannya dalam mengelola perusahaan
sehingga perusahaan dapat memperoleh laba.
Peranan Rumah Tangga KonsumenSebagai
Berikut
a. Rumah tangga berperan sebagai pemasok
faktor-faktor produksi kepada perusahaan
untuk kegiatan produksi.
b. Rumah tangga berperan sebagai pemakai
(konsumen) barang dan jasayang dihasilkan
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
2. Perusahaan/Produsen
• Kegiatan produksi adalah usaha untukmenghasilkan
barang dan jasa guna memenuhi kepentingan orang
lain. Ditinjau dari pemiliknya, perusahaan ada yang
dimiliki oleh pemerintah (negara) dan ada pula yang
dimiliki oleh swasta, baik milik perseorangan
maupunmilik bersama.
 PeranPerusahaandalam Kegiatan Ekonomi
a. Sebagai produsen, dengan menghasilkan barang dan
jasa yangdibutuhkan oleh rumah tangga keluarga,
pemerintah, bahkanmasyarakat luar negeri
b. Sebagai distributor, sebagai mata rantai
penyaluran barang dalamrangka melayani
konsumen agar barang yang dibutuhkan sampai
pada konsumen tepat waktu, tepat tempat,
tepat sasaran, tepat kuantitas, dan tepat
kualitas sehingga barang yang dibutuhkan
masyarakat dengan mudah dapat diperoleh.
c. Sebagai agen pembangunan, kegiatan
perusahaan sebagai agen pembangunan
ditujukan untuk meningkatkan produksi melalui
penelitian dan pengembangan.
3. Pemerintah
• Pemerintah merupakan pihak yang mempunyai peranan
penting dalam perkonomian.
• Di dalam perkonomian pemerintah bertugas untuk
mengatur, mengendalikan, serta mengadakan kontrol
terhadap jalannya roda perekonomian agar negaradapat
maju dan rakyatdapat hidup layak dandamai
• PeranPemerintahdalamKegiatanEkonomi
a.Peranan Pemerintah sebagai Pengatur
• Pengaturan kegiatan ekonomi oleh pemerintah dapat
ditempuh melalui peraturan dan perundang-undangan
disertai berbagai tindakan nyata.
b. Peranan Pemerintah sebagai Pengontrol
• Sebagai pengontrol kegiatan ekonomi,
pemerintah mempunyaibank sentral yang
berfungsi mengawasi lalu lintas keuangan,
antaralain jumlah uang yang beredar, tinggi
rendahnya suku bunga, lalu lintaskredit, dan
sebagainya. Pemerintah juga satu-satunya
yang mempunyaihak untuk mencetak uang
serta mengedarkannya di masyarakat.
c. Peranan Pemerintah sebagai Penguasa
 Pemerintah memiliki alat pemaksa bagi
terselenggaranya ketertiban di dalam masyarakat,
yaitu polisi.
 Pemerintah memiliki alat peradilan bagi
terselenggaranya keadilan bagi seluruh rakyat
d. Peranan Pemerintah sebagai Konsumen. Untuk
menjalankan tugasnya, pemerintah memerlukan
berbagai macam barang dan jasa, misalnya untuk
kegiatan administrasi, diperlukan peralatan
kantor dan alat-alat tulis.
e. Peranan Pemerintah sebagai
produsen/Investor
 Pemerintah dapat bertindak sebagai produsen
untuk menghasilkan barangdan jasa yang
menyangkut kepentingan orang banyak.
 Pemerintah bertindak sebagai investor, artinya
penanam modal baik seluruhnya atau
sebagian pada perusahaan-perusahaan yang
beroperasi di Indonesia.
Perdagangan Luar Negeri dan
Kegiatan Ekonomi

• Ekspor adalah barang dan jasa yang


diproduksi di dalam negeri dan dibeli oleh
penduduk negara lain.
• Impor adalah barang dan jasa yang
diproduksi di luar negeri dan dikonsumsi di
dalam negeri.
• Ekspor netto (NX) = ekspor (X) – Impor (M)
Jika positip  net foreign investment
Jika negatip  net foreign borrowing
Faktor-faktor yang mempengaruhi Ekspor atau
Impor:
 Output (GDP – domestik atau LN
 Nilai tukar (exchange rate) – depresiasi atau
apresiasi

GDP dengan memasukkan perdagangan LN:


GDP = C + I + G + NX
dimana:
• C + I + G disebut permintaan domestik (domestic
demand),
• sehingga NX = GDP – permintaan domestik
TABUNGAN DAN INVESTASI DALAM
PEREKONOMIAN TERBUKA

Recall: dalam model sederhana:


I=S
I + G = S + T atau
I = S + (T – G)
Pada Perekonomian Terbuka
I + NX = S + (T – G)
Penulisan kembali sebagai persamaan identitas
NX = S + (T – G) - I
PERDAGANGAN BERGANTUNG PADA
PENDAPATAN: IMPOR

Penjelasan :
1. Produk yang diimpor seringkali menjadi komponen/
input untuk menghasilkan barang dan jasa dalam
suatu persekonomian  menyusun pendapatan
nasional

2. Meningkatnya pendapatan  meningkatkan konsumsi


 tingkat kecenderungan mengkonsumsi produk
impor cenderung meningkat (marginal propensity to
import) atau MPI yang menunjukkan sejauh mana
peningkatan kemakmuran berdampak pada
permintaan impor
4. Masyarakat Luar Negeri
• Peranan masyarakat luar negeri dalam perekonomian
sangat penting apalagi dalam perekonomian yang
mengglobal seperti sekarang ini, setiap negara tidak dapat
lagi menghindar dari keterlibatannya dalam perdagangan
internasional jika ingin perekonomian negaranya tidak
terpuruk.
• Peranan masyarakat luar negeri tersebutadalah sebagai
berikut:
a)Masyarakat Luar Negeri sebagai Konsumen
• Masyarakat luar negeri sebagai konsumen dari produk
barang/jasa yang dihasilkan, yaitu dengan mengekspor
barang/jasa tersebut ke negara mereka.
b)Masyarakat Luar Negeri sebagai Produsen
• Selain sebagai konsumen, masyarakat luar
negeri juga bertindak sebagai produsen.
Artinya, produk barang/jasa yang
merekahasilkan dapat kita konsumsi dengan
cara mengimpornya.
• Dengan demikian, masyarakat berkesempatan
menikmati produk-produk yang bermutu
tinggi yang belum tentu dapat dihasilkan di
dalam negeri
c) Masyarakat Luar Negeri sebagai Investor
• Pembangunan suatu bangsa membutuhkan pelaku-
pelaku yang berani menanamkan modalnya, baik
penanaman langsung maupun tidak langsung.
• Investor-investor itu banyak berasal dari luar negeri
karena umumnya mereka banyak mempunyai dana
dan lebih maju.
d) Sumber Tenaga Kerja Ahli
• Negara maju banyak memiliki tenaga ahli yang sangat
dibutuhkan negara lain. Dengan demikian, negara
lain dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di
dalam negeri
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL 4 SEKTOR

• Dalam Perekonomian Terbuka 4 Sektor, akan


mewujudkan dua aliran baru dalam sirkulasi aliran
Pendapatan, yaitu :
1. Aliran pendapatan yang diterima dari
mengekspor, yang merupakan “Suntikan” kepada
aliran pendapatan; dan
2. Aliran pengeluaran untuk membeli barang yang
diimpor dari negara-negara lain, yang merupakan
“Bocoran” kepada aliran pendapatan.
Ciri-ciri Pokok dari Aliran Pendapatan Perekonomian
Terbuka
• RT mendapat aliran pendapatan berupa gaji/upah,
sewa, bunga & keuntungan, dan pendapatan tsb
digunakan utk :Pengeluaran konsumsi (membeli
brg & jasa yg diproduksi perusahaan dalam negeri (
Cdn ) ;Membayar pajak ;Mengimpor  (beli barang2
impor) ; Menabung ke Bank/ Lembaga Keuangan.
• Di samping aliran uang keluar utk membayar impor,
juga aliran pengeluaran ke sektor perusahaan
(pembayaran atas ekspor);
• Aliran perbelanjaan (pengeluaran) penanam modal
utk beli brg dan peralatan modal dari sektor
perusahaan.
• Pengeluaran pemerintah ke sektor perusahaan utk
beli kebutuhan administrasi & belanja modal utk
investasi pemerintah
Persamaan Keseimbangan.
• Dlm ekonomi terbuka, Brg & Jasa yg
diperjualbelikan terdiri dari :
1. Produksi DN, yaitu Pendapatan Nasional;
2. Impor dr negara lain.
• Sehingga “Penawaran Agregat” dlm Perekonomian
Terbuka = AS = Y + M

KOMPONEN PENGELUARAN AGREGAT KEATAS


PENDAPATAN NASIONAL
DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA.
• Dengan demikian, komponen pengeluaran agregat
ke atas pendapatan nasional adalah sbb :
 Pengeluaran konsumsi RT ke atas brg & jasa DN
( Cdn ) ; Investasi Perusahaan brg produksi DN ;
Pengeluaran Pemerintah (utk konsumsi & investasi) ;
• Ekspor (pengeluaran negara lain atas brg yg
diproduksi Perusahaan DN. 
• Maka persamaan keseimbangan dari
“Pengeluaran Agregat” yang juga disebut
Perbelanjaan Agregat (AE)  =AEdn = Cdn + I + G + X 
• Krn Perbelanjaan Agregat (AE) meliputi
Produksi DN & M, maka =
• AE = AEdn + M, atau  AEdn = Cdn + I + G + X + M.
Persamaan Konsumsi.
Diketahui bahwa Konsumsi RT terdiri dari : 
1. Pengeluaran atas produksi DN (Cdn) ;
2. danPengeluaran atas brg Impor (M),
• Sehingga keseluruhan C = Cdn + M.
• Dengan menggantikan Cdn + M menjadi C,
maka persamaan perbelanjaan dpt
dinyatakan AE = C + I + G + X
• Pada uraian sebelumnya diketahui bhw utk
perekonomian akan mencapai keseimbangan bila :
“Penawaran Agregat” sama dengan “Pengeluaran
Agregat”, maka wujudnya dlm ekonomi terbuka adalah ;
Y+M=C+I+G+X
• Dimana, Y + M = Penawaran Agregat,  
• C+I+G+X = Pengeluaran Agregat.
• Sehingga dpt disederhanakan menjadi :
Y = C + I + G + (X – M).
• Jadi dapat disimpulkan bhw, dlm perekonomian terbuka,
Keseimbangan Pendapatan Nasional dicapai bila :
Y=C+I+G+(X–M)
• Keseimbangan berdasarkan pendekatan
agregat :
Y=C+I+G+X–M
• Keseimbangan berdasarkan pendekatan
suntikan bocoran.
S + Tx + M = I + G + X
Y = AE
C+I+G+X-M
C, I, G, X, M
C+I+G

Ye
S+T+M
C, I, G, X, M
S
II + G + X

Ye
Komponen pengeluaran agregat atas pendapatan
nasional:

1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga atas


barang konsumsi dan jasa yang diproduksi di
dalam negeri
2. Investasi perusahaan, yaitu pembelanjaan
penanaman modal atas barang modal yang
diproduksi di dalam negeri
3. Pengeluaran pemerintah (pengeluaran
konsumsi dan investasi pemerintah)
4. Ekspor, yaitu pengeluaran negara lain atas
barang dan jasa yang dihasilkan sektor
perusahaan
450
AD = E(Y) + X – M(Y)
EKUILIBRIUM PENDAPATAN AD(Y) = E(Y) + X – M(Y)
Kemiringan = 1 – m-s
NASIONAL DALAM
PEREKONOMIAN TERBUKA X=15

Keterangan : M=25
PENDAPATAN
s = S/ Y = MPS = 0,20 100 NASIONAL DENGAN
m = M/ Y = MPI = 0,30 A PERMINTAAN
AGREGATE
1. Keseimbangan antara E = 110
pendapatan nasional dan
pengeluaran agregate pada
titik A yaitu 100
0 100 Pendapatan
2. Pada tingkat pendapatan di Nasional
bawah A maka permintaan
agregate melebihi tingkat
EKUILIBRIUM ANTARA
produksi  perusahaan Investasi Netto TABUNGAN DAN
meningkatkan kapasitas S-Id INVESTASI (DALAM DAN
produksi, demikian pula =X-M LUAR NEGERI)
=Y-E =
sebaliknya If S-Id
3. Gambar bawah  s = 0,20
menunjukkan titik 100
0
ekuilibrium antara -10
Pendapatan
Nasional
tabungan dan saving 
negara memiliki defisit
transaksi berjalan (impor
If=X-M
lebih besar dari ekspornya)
-m = - 0,30
Contoh
PERDAGANGAN LUAR NEGERI DAN PERPUTARAN PENDAPATAN

Ekspor Amerika Tergantung


Serikat (M) naik pada mf

Pengeluaran Pengeluaran AS Pendapatan (Y) dan Tergantung


AS meningkat (G pengeluaran luar negeri pada sf
meningkat naik) meningkat
(G naik)

Impor Amerika
Serikat (M) naik
• Pengeluaran agregat (aggregate
expenditure) terdiri atas:
1. konsumsi rumah tangga atas barang yang
diproduksi dalam negeri (Cdn),
2. investasi perusahaan (I),
3. pengeluaran pemerintah (G) dan ekspor (X)
 AEdn = Cdn + I + G + X
 Perdagangang terbuka  (AE) meliputi
perbelanjaan agregat atas produksi dalam
negeri dan pengeluaran impor
 AE = AEdn + M, atau
 AE = Cdn + I + G + X + M
C = Cdn + M,  Tercipta
Keseimbangan
Ekonomi
Y = AE = C + I + G + (X-M)

Penawaran agregat = Pengeluaran agregat

Y + M = C + I + G + X, atau
Y = C + I + G + (X – M)
MULTIPLIER DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA
• Dalam perekonomian terbuka Multiplier akan selalu
lebih kecil daripada Multiplier tiga sektor.
• Perbedaan ini disebabkan karena dalam analisis
mengenai keseimbangan dalam perekonomian
terbuka dimisalkan : impor adalah proporsional
dengan pendapatan nasional berarti dengan adanya
impor tingkat bocoran menjadi semakin besar dan
menurangi tingkat pertambahan pengeluaranagregat.
• Oleh sebab itu multiplier menjadi semakin kecil
apabila dibandingkan dengan multiplier dalam
perekonomian tertutup.
Persamaan keseimbangan (perekonomian
terbuka) / pendekatan suntikan-bocoran
• S+T+M=I+G+X
• Dari gambar 1:

Aliran pendapatan digunakan untuk:


• Membiayai pengeluaran konsumsi rumah
tangga dalam negeri (Cdn) dan barang impor
(M)  C = Cdn + M
• Membiayai pajak (T), yaitu keuntungan
perusahaan dan pajak pendapatan rumah
tangga
• Menyisihkan pendapatan untuk di tabung (S)
• Y = Cdn + M + S + T, C = Cdn + M
• Y=C+S+T

Pendekatan penawaran-permintaan agregat:

• Y = C + I + G + (X – M), maka
• C + I + G + (X – M) = C + S + T
• I + G + (X – M) = S + T, atau
• I+G+X =C+S+T+M
Keseimbangan secara grafik
• Penentu ekspor:
– Kemampuan dari negara untuk memproduksi
barang yang dapat bersaing di pasar luar negeri
– Ekspor penentu pendapatan nasional tapi tidak
sebaliknya
– fungsi ekspor sama dengan fungsi investasi dan
fungsi pengeluaran pemerintah
 Penentu impor:
 Besarnya impor lebih dipengaruhi oleh
besarnya pendapatan nasional dari pada
kemampuan barang luar negeri untuk
bersaing dengan barang dalam negeri
Keseimbangan secara grafik
Tkt
bunga X2
Pertambahan ekspor
X0
Pengurangan ekspor
X1

Pendapatan nasional (fungsi ekspor)


M2
impor Kenaikan impor
M0

M1
Pengurangan impor

Pendapatan nasional (fungsi impor)


Grafik keseimbangan pendapatan nasional

Y = AE
E
Pengeluaran C+I+G+(X-M) C
agregat

C+I+G Pendekatan permintaan-


penawaran agregat
I+G+X

450
Y0

S+T+M

Suntikan dan
bocoran E I+G+X

I+G+X Pendekatan suntikan-


bocoran

Y0

Pendapatan
nasional
Multiplier dalam perekonomian terbuka

• Nilai multiplier menggambarkan perbandingan di


antara jumlah pertambahan/pengurangan dalam
pendapatan nasional dengan jumlah
pertambahan/pengurangan dalam pengeluaran
agregat yang telah menimbulkan perubahan dalam
pendapatan nasional tersebut

• Multiplier perekonomian terbuka < multiplier


perekonomian tiga sektor (Y,C,S)  disebabkan
pemisalan impor proporsional dengan pendapatan
nasional dan ekspor bersifat pengeluaran otonom.
Proses multiplier dalam perekonomian terbuka

Tahap Pertambahan
multipl konsumsi
ier ∆Y ∆T ∆ Yd ∆S
∆ Cdn ∆M

I ∆Y1= ∆ X= 200 40 160 100 20 40


II ∆Y2= ∆ Cdn = 100 20 80 50 10 20
III ∆Y3= ∆ Cdn = 50 10 40 25 5 10

……………. …. ……. …… …. …..

TOTAL ∆ Y = 400 ∆T=8 ∆Yd ∆Cdn= ∆M=40 ∆S=80


0 =320 200
• MPC = 0.75, pajak proporsional 20% dari pendapatan nasional, impor
10% dari pendapatan nasional, proses multiplier menimbulkan kenaikan
ekspor Rp 200
• Multiplier = 1 / (1 – MPCdn)
• MPCdn = ∆ Cdn / ∆ Y,

Contoh : tahap I, MPCdn = 100/200=0.5


• Multiplier = 1 / (1 – 0.5) = 2
• Kenaikan ekspor sebanyak Rp 200 akan
menambah pendapatan nasional sebanyak
Rp 400
Perhitungan secara aljabar
• Fungsi konsumsi C = a + bYd
• Pajak proporsional T = tY
• Investasi perusahaan Io
• Pengeluaran pemerintah Go
• Ekspor X0
• Impor M = mY
• Y = C+I+G+(X-M)
• Y(1-b + bt + m) = a + I0 + G0 + X0
• Y = (1/(1-b + bt + m)) * (a + I0 + G0 + X0)

Proses multiplier ∆X
• Y1 = (1/(1-b+bt+m)) * (a+I0+G0+X0+ ∆X)  ∆Y = Y1 – Y
• ∆Y = (1 /(1-b+bt+m)) *(∆X)
Ket :
 b = kecondongan mengkonsumsi marginal (MPC)
 t = tingkat (persentase) pajak
 m = tingkat (persentase) impor
Perdagangan luar negeri, kestabilan
ekonomi dan pertumbuhan ekonomi
• Perdagangan LN dan pengeluaran agregat
• Multiplier ekspor dan impor
1. Setiap perubahan ekspor dan impor akan sec.
otomatis menyebabkan perubahan dalam pendapatan
nasional dan tingkat kegiatan ekonomi negara
2. Sampai sejauh mana perubahan ekspor dan impor
akan mempengaruhi pendapatan nasional dan tingkat
kegiatan ekonomi tergantung pada luasnya proses
multiplier yang ditimbulkan oleh perubahan ekspor
atau impor tersebut.
Dampak negatif ekspor dan impor

• Jika impor > ekspor, maka:


1. Kekurangan valuta asing
2. Kurs mata uang asing naik
3. Kenaikan harga/inflasi
4. Kemunduran investasi dalam negeri
Perdagangan luar negeri, neraca pembayaran dan
penggunaan tenaga kerja penuh

• Sifat ekspor dan impor yang berbeda tidak


dapat sec. serentak mengatasi masalah
pengangguran pada waktu yang sama neraca
pembayaran nya.
• untuk mengatasi pengangguran/
penggunaan tenaga kerja penuh dengan
menambah pengeluaran agregat, impor
>ekspor  defisit neraca pembayaran
Perdagangan luar negeri, dan pertumbuhan
ekonomi
• Pandangan klasik, keuntungan perdagangan
luar negeri:
a) Mempertinggi efisiensi penggunaan faktor
produksi
b) Memperluas pasar produksi dalam negeri
c) Mempertinggi produktivitas kegiatan
ekonomi
Kebijakan fiskal dan moneter dalam perekonomian
terbuka

• Perekonomian berusaha mencapai tingkat


kegiatan ekonomi yang tinggi (bila
memungkinkan mencapai penggunaan tenaga
kerja penuh) tanpa inflasi. neraca pembayaran
yang menguntungkan , langkah pemerintah:
1. Kebijakan menekan pengeluaran (expenditure
dampening policy)
2. Kebijakan memindahkan pengeluaran (expenditure
switching policy)
Kebijakan menekan pengeluaran

•  langkah pemerintah untuk menstabilkan


neraca pembayaran yang sedang dalam
keadaan defisit dengan melakukan tindakan
yang akan mengurangi pengeluaran agregat
• Impor turun tanpa mengurangi ekspor
•  dilakukan pada saat perekonomian
mengalami masalah inflasi dan tingkat
kegiatan ekonomi yang terlalu tinggi.
1. Menaikkan pajak pendapatan
2. Menaikkan tingkat bunga
3. Mengurangi pengeluaran pemerintah
Kebijakan memindahkan pengeluaran

• Langkah pemerintah untuk menstabilkan sektor luar


negeri yang sifatnya mendorong masyarakat
mengurangi impor, melakukan konsumsi lebih banyak
atas barang dalam negeri dan meningkatkan ekspor.
• Dilakukan pada saat perekonomian mengalami
masalah defisit neraca pembayaran dan pada waktu
yang sama menghadapi masalah pengangguran yang
tinggi
1. Memindahkan pengeluaran secara paksa
2. Memindahkan pengeluaran dengan membuat
perangsang untuk mengekspor
• Memindahkan secara paksa:
– Mempertinggi pajak impor
– Menentukan quota atas barang tertentu
– Mengawasi penggunaan valuta asing
• Insentif untuk mengekspor:
– Menciptakan perangsang ekspor
– Melakukan devaluasi
Penghambat impor (import barrier)
• Langkah pemerintah dalam perpajakan atau
peraturan impor yang mengurangi kebebasan
perdagangan luar negeri,
– Penghambat tarif (mengenakan pajak terhadap
barang impor)
– Penghambat bukan tarif (peraturan yang
mengurangi kebebasan masuknya barang dari luar
negeri)
• Penghambat tarif
• Tarif  pajak atas barang impor , bersifat ad valorem atau
Tarif spesifik
• Quota  pembatasan jumlah barang impor
Sd

Pengaruh tarif
Sdi atas impor,
P0 E penerimaan pajak
a b dan produksi
P2 St
dalam negeri

Konsumsi radio berkurang Q1 – Q3


P1 c d Harga naik P1 – P2
Pajak diterima pemerintah abcd
Prod. Radio dlm negeri turun Q2-Q4
Impor Q2Q1 – Q4Q3

Dd

Q2 Q3 Q0 Q4 Q1
Tujuan kebijakan hambatan impor

1. Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran


2. Menghapuskan defisit dalam negeri neraca
perdagangan
3. Mensukseskan usaha mendiversifikasikan
perekonomian
4. Melindungi industri yang baru berkembang
5. Melindungi industri dalam negeri yang
berkedudukan terancam
Pengawasan penggunaan devisa
• Exchange control  tindakan bank sentral yang
mengatur penggunaan valuta asing untuk tujuan
impor dan investasi ke luar negeri
• Pembelian dan penjualan mata uang asing
• Devisa yang diterima masyarakat harus di jual ke
pemerintah
• Yang memerlukan devisa  membeli ke pemerintah
• Tujuannya : mempertahankan keseimbangan dalam
neraca pembayaran
• Jangka panjang impor melebihi ekspor dan aliran
modal ke luar negeri
Cara melaksanakan pengawasan devisa

• Masalah Neraca perdagangan tidak serius:


– Mengawasi seluruh jual beli valuta asing
– Menetapkan nilai valuta sing
• Masalah Neraca perdagangan serius:
– Sistem kurs berganda /multiple exchange rate
• Memberikan perangsang yang besar untuk
mengekspor, membatasi impor barang mewah
• Barang penting (makanan, barang modal dan
bahan mentah) diimpor dengan harga wajar.
Devaluasi
• Dilakukan (penurunan
sebagai nilai mata
langkah uang)karena
terakhir,
efek buruk ke konsumen (harga barang
impor naik) dan merugikan pihak yang
berhutang ke luar negeri
• Yang diharapkan dari devaluasi :
– Makin tinggi tingkat devaluasi makin baik daya
saing negara tersebut (barang negara tsb
menjadi murah di psr LN dan lebih mahal di
dlm Negeri)  ekspor terpacu naik, pelarian
modal ke LN <
Syarat sukses devaluasi

• permintaan atas ekspor elastis (perubahan


harga menimbulkan perubahan permintaan
yang lebih besar)
• Permintaan barang Impor bersifat elastis
• Penawaran barang ekspor elastis
• Inflasi dalam negeri dapat dikendalikan
• Negara lain tidak mendevaluasi mata
uangnya.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai