Anda di halaman 1dari 7

JENIS – JENIS PENDAPATAN NASIONAL

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Ekonomi Makro

Dosen Pengampu: Ahmad Yani, SE, MM.

Disusun Oleh:

1. Rika Ari Aprita (934201819)


2. Audrey Laila Maheswari (934202319)
3. Audry Cindya Ayu Arifa (934202419)
4. Laura Amelia Kusuma (934203319)
5. Nadya Ayuning Puspita Sari (934204119)

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

2021
BAB ll

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL


Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh masyarakat
suatu Negara dalam kurun waktu tertentu yang biasanya satu tahun. Konsep pendapatan
nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari inggris yang berusahan
menaksir pendapatan nasional negaranya pada tahun 1665. Namun pendapat tersebut
tidak disepakati oleh ahli ekonomi modern karena menurut ahli ekonomi modern, alat
utama untuk mengukur kegiatan perekonomian adalah suatu jumlah barang atau jasa
yang dihasilkan setiap tahun oleh suatu negara. 1Oleh karena itu pengertian pendapatan
nasional adalah ukuran dari nilai total barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara
dalam kurun waktu satu tahun yang dinyatakan dalam satuan uang. Salah satu tolak ukur
yang digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara adalah pendapatan
nasional.
Dengan pendapatan nasional, akanterlihat tingkat kemakmuran suatu negara,
semakin tinggi pendapatan nasional suatu negara maka dapat dikatakan semakin tinggi
juga tingkatkesejahteraan rakyatnya. Namun, sesungguhnya pendapatan nasional suatu
negara tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai indikator naiknya tingkatkesejahteraan
rakyat di suatu negara. Sebagai contoh, meskipun pendapatan nasional Indonesia pada
tahun 2010 naik dari tahun sebelumnya, tetapi tetap saja masih (sangat ) banyak rakyat
Indonesia yang sampai saat ini hidup di bawah garis kemiskinan.
Istilah yang terkait dengan Pendapatan Nasional beragam antara lain : Produk
Domestik Bruto atau Gross Domestic Product (GDP), Produk Nasional Bruto atau
Gross National Product (GNP), Produk Nasional Netto atau Net National Product
(NNP), Pendapatan Nasional Netto atau Net National Income (NNI), Pendapatan
Perseorangan atau personal income (PI), Pendapatan yang siap dibelanjakan atau
Disposable Income (DI).2

B. JENIS-JENIS PENDAPATAN NASIONAL


1. Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product (GDP)
Produk domestik bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang
diperoleh dari unit-unit produksi didalam batas wilayah suatu Negara (domestik)
selama satu periode. Dalam menghitung GDP jumlah pasar, yang harus
diperhatikan adalah jangan sampai ada perhitngan ganda atau double
accounting. Konsep GDP meliputi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga
negara pada suatu neara, baik di luar negeri mapun dalam negeri.3
Perhitungan Pendapatan Nasional dengan pendekatan produksi di
Indonesio dilakukan dengan menjumlahkan semua sektor industri yang ada,

1
Agung Andana Yoshanda, Pendapatan Nasional, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo, hal 4.
2
Nurul Huda , Ekonomi Makro Islam,(Jakarta : Kencana,2018) hal. 21.
3
Agung Andana Yoshanda, Pendapatan Nasional, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo, hal 5.
1
sektor industri tersebut dikelompokkan menjadi 11 sektor atas dasar ISIC yang
meliputi :4
1. Sektor produksi pertanian
2. Sektor produksi pertambangan dan penggalian
3. Sektor industri manufaktur
4. Sektor produksi listrik, gas, dan air minum
5. Sektor produksi bangunan
6. Sektor produksi perdagangan, hotal, dan restaurant
7. Sektor produksi transportasi dan komuikasi
8. Sektor produksi bank dan lembaga keuangan lainnya
9. Sektor produksi sewa rumah
10. Sektor produksi pemerintahan dan pertahanan
11. Sektor produksi jasa lainnya.

Didalam perekonomian negara maju maupun berkembang barang dan jasa


diproduksi bukan dari perusahaan milik penduduk negara tersebut namun juga
berasal dari perusahaan milik negara lain atau perusahaan asing. Adanya
perusahaan multinasional dapat membantu menaikan nilai barang dan jasa yang
dihasilkan oleh negara tersebut. Perusahaan multinasional menyediakan modal,
teknologi serta tenaga kerja dimana perusahaan tersebut beroperasi. Operasinya
membantu menambah barang dan jasa yang diproduksi didalam negara,
menambah penggunaan tenaga kerja dan pendapatan serta menambah ekspor.
Operasi perusahaan multinasional merupakan bagian yang cukup penting
kegiatan ekonomi suatu negara dan nilai produksi yang disumbangkan dalam
perhitungan pendapatan nasional.

2. Produk Nasional Bruto atau Gross National Product (GNP)


Produk nasional bruto atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan
jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam suatu negara (nasional) selama 1
periode. Dalam menghitung besarnya GNP berdasarkan harga pasar, yang harus
diperhatikan yaitu jangan sampai ada perhitungan ganda. Dalam GNP ini, hasil
produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada
didalam negeri maupun diluar negeri, tetapi tidak termasuk hasil
produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.5
Dalam prakteknya, perhitungan ganda dapat dihindari dengan
menerapkan prinsip nilai tambah. Pada setiap tahap dari pembuatan suatu
barang, hanya nilai tambah terhadap barang atau pada tahap pembuatannya yang
dihitung sebagai bagian dari GNP. Nilai gandum yang diproduksi oleh para
petani dihitung sebagai bagian dari GNP. Jadi nilai tepung yang dijual oleh
pabrik penggilingan tepung dikurangi biaya gandum merupakan nilai tambah
oleh kilang tepung. Bila kita ikuti proses ini seterusnya, kita akan melihat bahwa

4
Nurul Huda , Ekonomi Makro Islam,(Jakarta : Kencana,2018) hal. 22-23.
5
Agung Andana Yoshanda, Pendapatan Nasional, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo, hal 6.
2
juklah nilai tambah pada setiap tahap prosesing akan sama dengan nilai akhir
roti yang dijual.6
GNP menilai barang pada harga pasar. Harga pasar dari banyak barang
mencakup pajak tidak langsung, seperto pajak penjualan dan cukai, sehingga
harga pasar tidak sama dengan harga yang diterima penjual barang itu. Harga
dikurangi pajak tidak langsung merupakan biaya factor produksi yang
merupakan jumlah yang diterima oleh factor produksi yang membuat barang
tersebut. GNP dinilai pada harga pasar dan bukan pada biaya factor produksi.
Hal ini dianggap penting karena kita menghubungkan GNP dengan pendapatan
yang diterima oleh factor produksi.

3. Produk Nasional Netto atau Net National Product (NNP),


Produk Nasional Netto (NNP) adalah jumlah GNP yang dikurangi
dengan barang modal sebagai penggantian. Penyusutan bagi peralatan yang
digunakan untuk memproduksi barang dalam proses produksi umumnya bersifat
tafsiran, sehingga dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
Penyusutan adalah berkurang barang yang sudah lama karena pemakaian.7

4. Pendapatan Nasional Netto atau Net National Income (NNI),


Pendapatan Nasional Netto (NNI) adalah pendapatan yang dihitung dari
jumlah balas jasa yang diterima oleh rakyat sebagai pemilik faktor produksi.
Besarnya NNI bisa didapat dari NNP dikurangi dengan pajak tidak langsung dan
subsidi. Pajak tidak langsung yaitu pajak yang beratnya dapat digeserkan kepada
pihak lain, contoh pajak penjualan, pajak impor, bea ekspor, dan cukai-cukai.
Sedangkan subsidi adalah bantuan dari pemerintah kepada masyarakat. 8

5. Pendapatan Perseorangan atau personal income (PI),


Pendapatan perseorangan adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh
setiap penduduk dalam masyarakat termasuk pendapatan yang didapatkan tanpa
memberikan suatu kegiatan yang lainnya.
Pendapatan perseorangan dapat diperhitungkan dari NNI dikurangi
dengan :
1. Pajak Perseroan, yaitu pajak yang dibayar oleh setiap badan usaha
kepada pemerintah.
2. Laba yang tidak dibagi, yaitu jumlah laba yang tetap ditahan di dalam
perusahaan untuk tujuan tertentu, contoh untuk keperluan
memperluas wilayah perusahaan.
3. Iuran pensiun yaitu iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja
dan perusahaan dengan tujuan untuk dikembalikan setelah tenaga
kerja tersebut mencapai umur tertentu dan tidak lagi bekerja.

6
D William dan Samuelson A. Paul Nordhaus , Makro Ekonomi (Edisi Ke-14, Erlangga, Jakarta,
1992),
7
Agung Andana Yoshanda, Pendapatan Nasional, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo, hal 6.
8
Ibid, hal 7.
3
4. Asuransi yaitu perjanjian antara dua pihak, dimana pihak satu harus
wajib membayar iuran atau yang lainnya, dan pihak yang lain harus
memberikan jaminan penuh kepada pembayar iuran tersebut.

Dalam pendapatan perseorangan termasuk juga pembayaran transfer


(transfer payment). Transfer payment adalah pembayaran-pembayaran di
negara-negara yang dibayarkan kepada orang-orang tertentu, dan pembayaran
tersebut bukan merupakan balas jasa atas keikutsertaannya dalam proses
produksi tahun sekarang, melainkan sebagai balas jasa untuk tahun-tahun
sebelumnya, atau juga bisa penerimaan yang bukan balas jasa proses produksi
pada tahun tertentu, tetapi diambil dari sebagian pendapatan Nasional tahun
yang lalu, contoh pembayaran dana untuk orang yang pensiun, tunjangan sosial
untuk para pengangguran, tunjangan untuk bekas para pejuang, dan tambahan
utang pemerintah dan sebagainya.9

6. Pendapatan yang siap dibelanjakan atau Disposable Income (DI)


Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan
yang siap untuk dibelanjakan atau dimanfaatkan. Disposable income diperoleh
dari personal income setelah dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung
adalah pajak yang beratnya tidak bisa dialihkan kepada pihak lain atau langsung
ditanggung jawab oleh wajib pajak. Contoh pajak dari pendapatan.10

9
Agung Andana Yoshanda, Pendapatan Nasional, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo, hal 7-8.
10
Ibid, hal 9.
4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh masyarakat
suatu Negara dalam kurun waktu tertentu yang biasanya satu tahun. Dengan pendapatan
nasional, akanterlihat tingkat kemakmuran suatu negara, semakin tinggi pendapatan
nasional suatu negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkatkesejahteraan
rakyatnya. Namun, sesungguhnya pendapatan nasional suatu negara tidak dapat
sepenuhnya dijadikan sebagai indikator naiknya tingkatkesejahteraan rakyat di suatu
negara. Sebagai contoh, meskipun pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2010 naik
dari tahun sebelumnya, tetapi tetap saja masih (sangat ) banyak rakyat Indonesia yang
sampai saat ini hidup di bawah garis kemiskinan.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kesalahan atau bisa dikatakan belum sempurna untuk disebut sebagai makalah. Oleh
karena itu kami meminta saran dan kritik atau memberi masukan kepada kami agar
makalah yang kami buat bisa menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah yang kami buat
bisa bermanfaat untuk kita semua.

5
DAFTAR PUSTAKA
Agung Andana Yoshanda, Pendapatan Nasional, Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo,Fakultas Sains dan Teknologi
Nurul Huda , Ekonomi Makro Islam, Jakarta : Kencana,2018
D William dan Samuelson A. Paul Nordhaus , Makro Ekonomi Edisi Ke-14, Erlangga, Jakarta,
1992

Anda mungkin juga menyukai