NASIONAL
Oleh :
Kelompok 2
1.Hendra Rustama
2. Kayudi
3. Aang Nugraha
4. Rizka Novitasari
5. Sri Rejeki
6. Eko Sistyawan
MATERI
A
Pengertian Pendapatan Nasional
C
Konsep Pendapatan Nasional
D
Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
E
Pendapatan perkapita
Income, Expenditure,
And the Circular Flow
Income $
Labor
Households Firms
Goods
Expenditure $
Pendapatan nasional
adalah merupakan jumlah
seluruh pendapatan yang
diterima oleh masyarakat
dalam suatu negara
selama satu tahun
TUJUAN DAN MANFAAT MEMPELAJARI
PENDAPATAN NASIONAL
Tujuan &
Manfaat
1. Mengetahui struktur
1. Mengetahui kemampuan dan perekonomian negara (agraris,
pemerataan perekonomian industri, jasa)
masyarakat dan negara
2. Mengetahui pertumbuhan
2. Memperoleh taksiran yang perekonomian negara, dengan
baik tentang nilai barang dan cara membandingkan pendapatan
jasa dalam satu tahu nasional dari waktu ke waktu
3. Membantu pemerintah dalam 3. Dapat membandingkan
perencanaan dan pelaksanaan perekonomian antar daerah
program pembangunan
4. Dapat dijadikan dasar
4. Mengkaji dan mengendalikan perbandingan dengan
faktor-faktor yang perekonomian negara lain
mempengaruhi perekonomian
negara 5. Dapat membantu kebijakan
pemerintah di bidang ekonomi
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENDAPATAN NASIONAL
Consumption
Demand and
and Supply Saving
Investment
KONSEP
PI
DI
NNI
GDP
NNP
GNP
KONSEP
PI (Personal Income)
adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima
masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan
masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran
asuransi, iuran jaminan social, dan ditambah dengan
transfer payment
DI (Disposible Income)
adalah pendapatan yang diterima masyarakat
yang sudah siap dibelanjakan oleh
penerimanya
DI = PI – Pajak langsung
Hubungan antara
Pendapatan Nasional dan
Pribadi
Pendapatan Nasional
dikurangi:
Keuntungan perusahaan tidak dibagi
Pajak keuntungan perusahaan
Kontribusi kepada dana pensiun (jika ada)
ditambah
Pembayaran pindahan
Bunga pinjaman konsumen
Bunga pinjaman pemerintah
= Pendapatan Pribadi
Pendekatan Produk
RUMUS
Y=W+R+I+P
KETERANGAN :
Y = Pendapatan
W = Wage (upah)
R = Rent (sewa)
I = Interest (bunga)
P = Profit (laba)
Sumber Pendapatan
Nasional
B atau badan dengan memperoleh manfaat langsung ataupun tidak langsung atas layanan
atau pemanfaatan sumber daya dan hak yang diperoleh negara, berdasarkan peraturan
perundang-undangan, yang menjadi penerimaan pemerintah pusat di luar penerimaan
perpajakan dan hibah dan dikelola dalam mekanisme anggaran pendapatan dan belanja
negara.
Sumber Pendapatan Nasional
C
devisa yang dirupiahkan, rupiah, jasa, dan/atau surat
berharga diperoleh dari pemberi hibah yang tidak perlu
dibayar kembali dan yang tidak mengikat, baik yang
berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Istilah-istilah
Transfer Perusahaan, meliputi semua pengeluaran
perusahaan kepada sektor swasta dimana perusahaan
tidak memperoleh balas jasa. Contoh: bantuan thdp
lembaga sosial.
Pajak Tidak Langsung, apabila oleh pembayar pajak
beban pajak dapat dialihkan kepada pihak lain.
Subsidi Perusahaan, yaitu bantuan pemerintah kepada
perusahaan-perusahaan yang menemui kesulitan dalam
usahanya, namun dari kepentingannya perusahaan
tersebut masih perlu untuk dipertahankan.
Penyusutan, yang dimaksud yaitu penyusutan
perusahaan terhadap bangunan, mesin-mesin dan
perlengkapannya, termasuk kerusakan aktiva tetap
perusahaan yang tidak terduga.
METODE PERHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL
Y = C + G + I + (X – M)
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
C = Consumption (konsumsi)
G = Goverment Expenditure (pengeluaran pemerintah
I = Investment (investasi)
X = Export (ekspor)
M = Import (impor)
Contoh Perhitungan
Pendapatan Nasional
Metode Pengeluaran
GNP
IPC =
Pop
Oleh :
Kelompok 2
1.Hendra Rustama
2. Kayudi
3. Aang Nugraha
4. Rizka Novitasari
5. Sri Rejeki
6. Eko Sistyawan
LATAR BELAKANG
Pajak Daerah
Hibah Daerah
Retribusi
Dana Darurat
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan
yang bersumber dari potensi daerah itu sendiri yang dipungut berdasarkan
yang berlaku.
Pajak daerah
Retribusi daerah
Pajak Provinsi
Pajak provinsi adalah pungutan pajak yang di tetapkan oleh gubernur selaku
kepala daerah (tingkat 1) sebagai bagian dari pendapatan provinsi.
Pajak Lain-lain
Selain jenis pajak kabupaten/kota yang ditetapkan dalam
peraturan pemerintah (PP 65/2001), dengan peraturan daerah dapat
ditetapkan jenis pajak lainnya sesuai kriteria yang ditetapkan dalam
undang-undang.
Besarnya retribusi yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
menggunakan jasa atau perijinan tertentu dihitung dengan cara mengalikan
tarif retribusi dengan tingkat penggunaan jasa. Tata cara penghapusan piutang
retribusi yang sudah kadaluwarsa diatur dengan peraturan daerah. Hasil
penerimaan jenis retribusi tertentu daerah kabupaten sebagian diperuntukkan
kepada desa. Bagian desa sebagaimana dimaksud ditetapkan lebih lanjut
dengan peraturan daerah kabupaten dengan memperhatikan aspek
keterlibatan desa dalam penyediaan layanan tersebut