Anda di halaman 1dari 16

PENDAPATAN NASIONAL

DALAM ISLAM
Kelompok 11 :
- Siti Mardiana Wati
- Siti Nur Ayu Lestari
Pengertian Pendapatan Nasional

Menurut Sadono Sukirno, pendapatan nasional menggambarkan


tingkat produksi negara yang dicapai dalam suatu kurun waktu
tertentu serta perubahan tingkat produksi tersebut dari tahun ke
tahun.

Dalam ilmu ekonomi konvensional, pendapatan nasional


dapat dihitung dengan menggunakan jumlah GNP
(Gross Nastional Produk).
Konsep Pendapatan Nasional
1. Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk Domestik Bruto atau Gross Domestik Product (GDP) merupakan jumlah
produk barang dan jasa yang dihasilkan unit-unit produksi dalam batas wilayah
sebuah negara (atau secara domestik) selama satu tahun.

GDP juga termasuk hasil produksi barang dan jasa perusahaan atau orang asing
yang beroperasi di negara tersebut. Sementara itu, barang-barang yang
dihasilkan juga termasuk barang modal yang belum diperhitungkan
penyusutannya. Sebab, jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat
bruto atau kotor.

GDP = produk warga negara di dalam negeri + produk warga negara asing di
dalam negeri
Konsep Pendapatan Nasional

2. Produk Nasional Bruto (PNB)


Produk Nasional Bruto atau Gross National Produk (GNP), merupakan total nilai
produk dan layanan yang dihasilkan oleh masyarakat suatu negara dalam periode
tertentu (biasanya setahun). Ini termasuk produksi dalam negeri dan barang serta
layanan yang berada di luar negara. Serta menerima barang impor dari luar negeri.
GNP = Produk Warga Negara Di Dalam Negeri + Produk Warga Negara Di
Luar Negeri
atau jika diketahui GDP, maka rumusnya menjadi
GNP = GDP – Produk Warga Negara Asing Di Dalam Negeri + Produk Warga
Negara Di Luar Negri
Konsep Pendapatan Nasional
3. Produk Nasional Neto
Produk Nasional Neto atau Net National Product (NNP) adalah GNP dikurangi
depresiasi atau penyusutan barang modal yang disebut juga replacement.
Replacement penggantian barang modal atau penyusutan peralatan produksi yang
dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran. Karena itu, replacement
bisa saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan, meskipun relatif kecil.
NNP = GNP – Penyusutan
NNP merupakan konsep pendapatan nasional yang dilihat hanya
dari laba yang diperoleh, karena tujuan dari NNP adalah untuk
mencari netto atau nilai bersih dari suatu produksi. Berbeda dengan
GNP yang tujuannya adalah untuk mencari nilai brutonya.
Konsep Pendapatan Nasional
4. Pendapatan Nasional Neto

Pendapatan Nasional Neto atau Net National Income (NNI) adalah


pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima
masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
NNI = NNP – pajak tidak langsung + subsidi
Pajak tidak langsung harus dikurangkan karena tidak mencerminkan balas jasa
atas faktor produksi.
subsidi harus ditambahkan karena harga-harga tertentu dibuat lebih murah dari
pada biaya produksi sesungguhnya, misalnya untuk subsidi harga pupuk,
BBM, atau beras.
Konsep Pendapatan Nasional

5. Pendapatan Perseorangan

Pendapatan Perseorangan atau Personal Income (PI),


mengacu pada semua pendapatan yang sebenarnya diterima
oleh sosial setelah pemotongan laba ditahan, premi
asuransi, kontribusi asuransi sosial, pajak pribadi dan
mereka juga harus menerima atau membayar.

PI = (NNI + pembayaran transfer) – (keuntungan yang tidak


didistribusikan + uang asuransi + uang jaminan sosial + pajak pribadi)
Konsep Pendapatan Nasional

6. Pendapatan yang Siap Dibelanjakan

Pendapatan yang siap dibelanjakan atau disposable income (DI)


adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan dalam membeli
barang dan jasa konsumsi.
Disposable Income adalah personal income dikurangi pajak
langsung atau direct tax. Pajak langsung adalah pajak yang
bebannya tidak dapat dialihkan pada pihak lain, sehingga harus
ditanggung wajib pajak sendiri.

DI = PI – pajak langsung
Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

01 02
Pendapatan nasional dengan Pendapatan nasional dengan
pendekatan produksi pendekatan pengeluaran (income
(production approach).
03 approach).

Pendapatan nasional dengan


pendekatan pendapatan
(expenditure approach).
Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

1. Pendapatan nasional dengan pendekatan produksi (production


approach).

Perhitungan pendapatan nasional dengan Perhitungan pendapatan dengan pendekatan produksi


pendekatan produksi diperoleh dengan di Indonesia dilakukan dengan menjumlahkan semua
menjumlahkan nilai tambah bruto (gross sektor industri yang ada, sektor industri tersebut
value added), dari semua sektor produksi. diklasifikasikan menjadi 11 sektor atas dasar
Penggunaan konsep ini dilakukan guna Internasional Standard Industrial Clasification.
menghindari terjadinya perhitungan ganda Kemudian, dalam perkembangannnya perhitungan
(double accounting). Adapun nilai tambah dengan pendekatan metode ini di Indonesia dilakukan
adalah selisih harga jual produk dengan dengan menggunakan 9 sector.
biaya produksi.
Y = Σ NTb1-9 atau Y = NTb1 + NTb2 + NTb3
……………….+NTb9
Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

2. Pendapatan nasional dengan pendekatan


pengeluaran (income approach).

Metode ini dilakukan dengan cara menjumlahkan semua


pengeluaran oleh masyarakat maupun pemerintah, atau dilakukan
dengan menjumlahkan permintaan akhir unit-unit ekonomi.
Pendekatan ini sering disampaikan dengan persamaan sebagai
berikut :

Y = C + I + G + (X-M)
Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

3. Pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan


(expenditure approach).
Pendapatan nasional dengan metode pendapatan adalah jumlah seluruh pendapatan yang
diterima oleh masyarakat sebagai balas jasa atas penyerahan faktor-faktor produksi yang
dimiliki selama tahun yang dinilai dengan satuan nilai uang.

Dengan demikian penghitungan ini merupakan penjumlahan dari sewa tanah, gaji upah,
bunga modal atau bagi hasil investasi dan laba pengusaha. Secara matematis dirumuskan
dengan persamaan sebagai berikut :

Y=W+I+R+P
Pendapatan Nasional dalam Teori Islam
Dalam ekonomi islam terdapat parameter al-falah. Falah adalah kesejahteraan yang hakiki,
kesejahteraan yang sebenar-benarnya, dimana komponen-komponen ruhaniah masuk kedalam
pengertian falah ini.
Ekonomi Islam dalam arti sebuah sistem ekonomi atau (midhom al-iqtishad) merupakan
sebuah sistem yang dapat mengantarkan umat manusia kepada real welfare/falah,
kesejahteraan yang sebenarnya diwujudkan pada peningkatan GNP yang tinggi yang kalau
dibagi dengan jumlah penduduk akan menghasilkan per capita income yang tinggi. Jika hanya
itu ukurannya, maka kapitalisme modern akan mendapat angka maksimal. Akan tetapi
pendapatan perkapita yang tinggi bukan satu-satunya komponen pokok yang menyusun
kesejahteraan, ia hanya merupakan necessary condition dalam isu kesejahteraan dan bukan
sufficien condition.
penghitungan pendapatan nasional Islam juga harus mampu mengenali bagaimana interaksi
instrument-instrumen wakaf ,zakat, dan sedekah dalam meningkatkan kesejahteraan umat.
Ekonomi Islam harus mampu menyediakan suatu cara untuk mengukur kesejahteraan ekonomi
dan kesejahteraan social berdasarkan system moral dan social islam (Mannan, 1984)
4 hal yang dapat diukur dengan pendekatan pendapatan nasional
berdasarkan ekonomi Islam

1. Pendapatan nasional harus


3. Pendapatan nasional harus dapat
dapat mengukur penyebaran
mengukur kesejahteraan ekonomi
pendapatan individu rumah tangga
islam

4. Penghitungan pendapatan nasional


2. Pendapatan nasional harus
sebagai ukuran dari kesejahteraan sosial
dapat mengukur produksi di
islami melalui pendugaan nilai santunan
sektor pedesaan
antar saudara dan sedekah
Klasifikasi Aset Negara
1. Shadaqqah

Sadaqah adalah suatu komponen terpenting dalam metode


penanggulangan kesejahteraan rakyat, dan zakat hanya
diwajibkan bagi keluarga yang mampu. Zakat disini adalah
penetralisir ekonomi masyarakat yang lebih penting dari sumber
penghasilan yang lainnya dimana bagi keluarga yang mampu
mengeluarkan zakatnya untuk para fakir miskin yang menjadi
penitralisir keadaan ekonomi masyarakat. Zakat memiliki
kedudukan penting didalam struktur ekonomi-keagamaan dari
mekanisme keuangan islam.
Klasifikasi Aset Negara
2. Pajak

Pajak adalah merupakan suatu pembayaran yang


dibebankan kepada hak suatu tanah yang disebut dengan
fay. Sebagai sebuah Negara yang ekonominya berbasis
agrikultur, sumbe-sumber daya dari tanah adalah
sumber penghasilan utama dari Negara-negara islam
dalam zaman dahulu dari sudut pandang pajak, semua
tanah yang dikuasai pemerintahan muslim yang mana,
pajak tersebut akan dibedakan atas dua hal yaitu pajak
ushr dan pajak fay.
Pendapatan pada pajak fay akan digunakan untuk biaya-
biaya umum Negara. Pada sistem fiskal Islam,
pendapatan dari fay merupakan tiang utama dari
pendapatan Negara.

Anda mungkin juga menyukai