Anda di halaman 1dari 5

KESEIMBANGAN PDB DAN TINGKAT HARGA JANGKA PENDEK

Disusun Oleh :

Kelompok 6

I. Latar Belakang

Salah satu indikator teleh terjadinya alokasi yang efisien secara makro adalah
nilai output nasional yang dihasilkan sebuah perekonomian pada suatu periode
tertentusebab, besarnya output nasional dapat menunjukkan beberapa hal penting
dalam sebuah perekonomian.

Besarnya output nasional merupakan gambaran awal tentang seberapa efisien


sumber daya yang ada dalam perekonomian (tenaga kerja, barang modal, uang, dan
kemampuan kewirausahaan) digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Secara
umum, makin besar pendapatan nasional suatu Negara, semakin baik efisiensi alokasi
sumber daya ekonominya.

Tanpa memiliki pemahaman yang benar tentang konsep pendapatan nasional,


kita tidak akan melakukan diskusi/pembahasan tentang model-modl ekonomi makro.
Apalagi tentang analisis kebijakannya. Istilah yang paling sering dipakai untuk
pendapatan nasional adalah produk domestic bruto (PDB) atau gross domestic product
(GDP).

II. Pembahasan

1. Pengertian PDB

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk


berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas
wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini,
termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan.
Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum
diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP
dianggap bersifat bruto/kotor.
2. Faktor yang Mempengaruhi PDB

Permintaan dan penawaran agregat

Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan


terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat
adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-
sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat
menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.

Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan


tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat
pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan
pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan
output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat
pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan
harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan
menambah pengangguran.

3. Rumus Penghitungan PDB

Rumus untuk mengihutung PDB adalah sebagai berikut :

Y=C+I+G+(X–M)

C = Konsumsi Masyarakat I = Investasi M = Impor

G = Pengeluaran Pemerintah X= Ekspor

4. Laju pertumbuhan PDB Rill


Sebab - sebab terjadinya laju pertumbuhan PDB rill. Laju pertumbuhan
perekonomian menunjukkan tingkat kenaikan PDB rill. Apabila kita
membicarakan pertumbuhan atau laju pertumbuhan tanpa kualifikasi lain, kita
mengartikan sebagai laju pertumbuhan PDB rill. Umumnya seluruh negara
didunia mengalami laju pertumbuhan ekonomi. Bila laju pertumbuhan ekonomi
tinggi, produksi barang dan jasa meningkat, maka kesempatan kerja juga
meningkat dan jumlah yang mengaggur berkurang dan memungkinkan standar
hidup meningkat. Dua alasan adanya pertumbuhan PDB rill. Pertama, jumlah
sumber daya alam, barang modal dan tenaga kerja yang tersedia berubah
sepanjang waktu. Baik tenaga kerja maupun stok barang modal sebagai faktor
produksi mengalami kenaikan, sehingga produksi barang dan jasa naik. Kedua,
efisiensi kerja faktor produksi mengalami kenaikan, akibat perubahan
pengetahuan dan pengalaman, sehingga tugas – tugas berjalan secara baik.

5. Konsep PDB dalam Islam


1.Pengeluaran konsumsi rumah tangga
Pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) merupakan pengeluaran atas barang
dan jasa oleh rumah tangga (individu atau kelompok individu yang tinggal
bersama dalam suatu bangunan tempat tinggal) untuk tujuan konsumsi. Dalam
konsep Islam, belanja negara harus sesuai dengan syari’ah dan penentuan skala
prioritas. Para ulama terdahulu telah memberikan kaidah umum yang disyariatkan
dalam Al - Qur’an dan as - sunah dalam memandu kebijakan belanja pemerintah.
2. Pembentukan modal tetap bruto
Secara garis besar PMTB didefinisikan sebagai pengeluaran unit produksi untuk
menambah aset tetap dikurang dengan pengurangan aset tetap bekas. Penambahan
barang modal meliputi pengadaan, pembuatan, pembelian barang modal baru dari
dalam negeri dan barang modal baru maupun bekas dari luar negeri.
3. Investasi
Investasi adalah persediaan yang dikuasai oleh unit yang mampu mengelola dan
menjalankan produksi, dalam konsep Islam cara yang dapat dilakukan dalam
berinvestasi dapat berupa penanaman modal, disewakan, diupahkan atau jika
dengan cara pemberian dana maka dapat menggunakan sistem mudharabah, untuk
mendapatkan dari hasil investasi maka berlaku kaedah fikih “Keuntungan adalah
imbalan atas kesiapan menanggung kerugian”.

6. Penawaran Agregat atau Tingkat Harga


Penawaran agregat adalah jumlah total barang dan jasa yang disediakan atau
diproduksi oleh ekonomi serta dijual pada setiap tingkat harga dalam periode
waktu tertentu secara keseluruhan. 2 Faktor yang menentukan tingkat harga

1. Keseimbangan Pasar Tenaga Kerja


2. Fungsi Produksi

Tingkat harga dibagi menjadi 2 bagian

Tingkat harga jangka panjang, faktor-faktor yang mempengaruhi adalah


Tenaga kerja, Modal, Sumber Daya Alam, Tekhnologi, dan Tingkat Harga yang
diharapkan. Tingkat harga jangka pendek, faktor-faktor yang mempengaruhi
adalah Kekakuan Harga, Kekakuan upah, dan kekakuan presepsi.

Dalam jangka panjang, produksi barang dan jasa ekonomi bergantung pada
penawaran tenaga kerja,modal,dan sumber daya alam,serta pada penguasaan
teknologi yang digunakan untuk mengubah factor-faktor produksi tersebut
menjadi barang dan jasa. Dalam jangka pendek, kenaikan tingkat harga
keseluruhan dalam perekonomian cenderung meningkatkan jumlah penawaran
barang dan jasa,sedangkan penurunan dalam tingkat harga cenderung akan
mengurangi jumlah penawaran barang dan jasa.

Perbedaan jangka panjang dan jangka pendek dalam makro ekonomi, sebagian
besar ahli makro ekonomi percaya bahwa perbedaan penting antara jangka
panjang dan jangka pendek adalah prilaku harga. Dalam jangka panjang,
hargaadalah fleksibel dan bisa menanggapi perubahan dalam penawaran atau
permintaan. Dalam jangka pendek, banyak harga adalah “kaku” pada tingkat yang
bisa ditentukan sebelumnya. Karena harga berprilaku secara berbeda dalam jangka
pendek dari padajangka panjang, kebijakan ekonomi memiliki dampak yang
berbeda pada herisonwaktu yang berbeda. Namun dalam jangka pendek, banyak
harga tidak menanggapi perubahan dalam kebijakan moneter. Pengurangan dalam
penawran uang tidak langsung menyebabkan seluruh perusahaan memotong upah,
semua toko mengubah label harga barang-barang, seluruh perusahaan mail-order
mengeluarkan catalog baru, dan semua restoran mencetak menu baru. Tetapi ada
sedikit perubahan langsung dalam banyak harga; yaitu, harga-harga adalah
kaku/sulit berubah (sticky). Kekuatan harga jangka pendek inimenunjukkan
bahwa dampak jangka pendek dari perubahan dalam penawran uang tidaklah sama
sebagaimana dampak jangka panjang.

III. Kesimpulan
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk
berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas
wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Faktor yang mempengaruhi
PDB adalah penawaran dan permintaan agregat. Konsep PDB dalam Islam dibagi
menjadi 3, Pengeluaran konsumsi rumah tangga, Penetapan modal tetap bruto dan
Investasi.
Penawaran agregat adalah jumlah total barang dan jasa yang disediakan atau
diproduksi oleh ekonomi serta dijual pada setiap tingkat harga dalam periode
waktu tertentu secara keseluruhan. 2 faktor yang mempengaruhinya adalah
keseimbangan pasar tenaga kerja dan fungsi produksi.

IV. Daftar Pustaka


Hasyim, Ali Ibrahim. Ekonomi Makro. Jakarta: Kencana. 2016. Edisi kedua
Mankiw, N Gregory. Pengantar Ekonomi Jilid 2. Jakarta: Erlangga. 2000. Edisi
kedua
Mankiw, N Gregory. Makro Ekonomi. Jakarta: Erlangga. 2006. Edisi keenam
Harjunawati, Sri. Hubungan Produk Domestik Bruto Terhadap Uang yang
Beredar di Indonesia 2005-2017. Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen. Vol 1 No.1
2018

Anda mungkin juga menyukai