Anda di halaman 1dari 2

2.

Proses Penciptaan Karya Tari

Proses penciptaan karya tari melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan tema

Tema adalah ide pokok yang digunakan sebagai dasar dalam mengembangkan karya. Berdasarkan tema
seniman penciptanya dapat menuangkan judul, sinopsis karya yang akan dibuat.

b. Menuangkan tema ke bentuk gerak tari

Tema yang telah dibuat sinopsis dapat dituangkan ke dalam bentuk gerak yang simbolik dan distilisasi
dengan mempertimangkan keindahan. Gerak yang disusun menunjukkan kesatuan makna berdasarkan
tema yang telah ditentukan. Menurut Jacqueline Smith (dalam Ben Suharto, 1985: 20-25) menjelaskan
bahwa mengungkapkan tema ke dalam bentuk gerak dapat dilakukan metode konstruksi yaitu melalui
kegiatan berikut:

1) Rangsang dengar adalah suara atau audio yang memberikan inspirasi kepada penata tari dalam
memunculkan garapan gerak maupun iringan yang akan digunakan. Metode rangsang dengar
misalnya: penata tari mendengar suara musik tertentu kemudian muncul gerakan yang akan dibuat
dan pola garap musik iringan tari yang akan digunakan meskipun penata tari tari tidak menggunakan
musik yang di

2) Rangsang Visual, media visual yang dilihat oleh pencipta dan mampu memunculkan inspirasi
membuat suatu karya yang berbeda dengan visual pertunjukan yang dilihatnya. Visual yang dilihat
mengilhamipencipta tari pada pengungkapan gerak, musik tari, kostum, maupun tata riasnya.

3) Rangsang Kinestik, dilakukan melalui pengungkapan gerak secara sederhana untuk distilisasi, dan
disempurnakan.

4) Rangsang Peraba, dapat dilakukan oleh seorang seniman tari dengan cara meraba suatu tekstur
benda untuk diungkapkan menjadi gerak tari, misal rasa bahan kulit buah mangga dengan rasa
bahan kulit buah rambutan, kemudian diungkap menjadi gerak tari.

5) Rangsang Gagasan (Idesional), dilakukan dengan cara tema umum diurai menjadi subtema-
subtema, kemudian diuraikan lebih rinci menggunakan kalimat, baru diungkapkan menjadi gerakan
tari.

c. Mengembangkan unsur-unsur pelengkap penyajian tari. Setelah gerak selesai dibuat, seniman
pencipta tari perlu mengembangnkan unsur-unsur untuk melengkapi penyajian tari meliputi: iringan,
tata busana, dan rias. Hal itu untuk memperjelas penyajian tari, sehingga tema, gerak, iringan, tata
busana, dan rias menunjukkan satu kesatuan.

d. Merefleksi karya kepada ahli Karya yang telah dibuat perlu dikonsultasikan dengan ahli agar
kelemahan sekecil apapun dapat dilakukan perbaikan demi kesempurnaan karya. e. Melakukan revisi
atau perbaikan Kritik dan saran perbaikan perlu dilakukan telaah dan dipertimbangkan secara cermat,
baru dilakukan perbaikan.

f. Penyajian karya tari Karya tari yang telah dibuat dan diperbaiki bisa dapat disajikan atau
dipergelarkan.

 Hal – Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Menciptakan Karya Tari :

Anda mungkin juga menyukai