Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“KONSEP PENDIDIKAN SENI ”

Disusun oleh :

1.APRI LASMARIA SIHOTANG ( 2192442003)

2.EKLESIA DORA SORMIN (2191142011)

3.SONIA SIHOMBING (2191142009)

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkatnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
“Konsep pendidikan seni ” ini . Kami mengucapkan terimakasih kepada
bapak/ibu dosen atas bimbingannya

kami sadar bahwa tugas ini memiliki banyak kekurangan oleh


karena itu kami meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan
kami juga mengharapkan kritik dan saran dalam tugas ini agar lain
waktu kami bisa membuat tugas dengan lebih baik lagi

Akhir kata kami mengucapkan terimakasih,semoga apa yang kami


kerjakan bisa bermanfaat bagi orang lain

Medan, April 2020

Kelompok
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………...…………………..

KATA PENGANTAR ……………………………………………………...

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………...

B. Rumusan Masalah ………………………………………………….

C. Tujuan ……………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP ……………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………...


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan

perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun

dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia

sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar

belakang keadaan masyarakat Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1.apa itu harmoni(keselarasan)

2.apa itu komposisi/susunan gerak tari

3.apa itu karakter gerak

4.apa itu tinggi penari

5.apa itu kualitas penari

C. Tujuan

Untuk mengetahui apa itu harmoni,komposisi/gerak tari,karakter

gerak,tinggi penari dan kualitas penari


BAB II

PEMBAHASAN

1.HARMONI (KESELARASAN)

Harmoni atau keselarasan, keselarasan antara gerak, lagu, dan gerak tarian antara

penari yang satu dengan penari yang lain harus disusun menjadi sebuah rangkaian

yang berkaitan, berkesinambungan dalam sebuah harmoni yang baik sehingga

dapat menyampaikan pesan yang dimaksud.

Harmoni juga merupakan paduan penggunaan warna busana tari yang dapat

memberi kesan sebuah karakter dengan warna yang ada. Contohnya kuning

dengan hijau, merah dengan biru atau kuning. Namun misalnya untuk karakter

lincah misalnya, tidak memadukan hitam dengan ungu tua.

2.KOMPOSISI/SUSUNAN GERAK TAR

Komposisi tari merupakan seni membuat/merancang struktur ataupun alur

sehingga menjadi suatu pola gerakan-gerakan. Istilah komposisi tari bisa juga

berarti navigasi atau koneksi atas struktur pergerakan. Hasil atas suatu pola

gerakan terstruktur itu disebut pula sebagai koreografi. Orang yang merancang

koreografi disebut sebagai koreografer.

Elemen-elemen komposisi tari adalah sebagai berikut :

1. Tema
Hal yang paling pertama dibuat oleh koreografer, memilih tema garapan tarinya,

kemudian melakukan survei, riset ataupun penelitian sebagai penguat garapannya

dan mengembangkan tema-tema tersebut dalam makna estetika tubuh para

penarinya. Kekuatan awal penari berada pada tema yang akan digarapnya sebagai

tari.

2. Gerak Tari

Gerak yang hadir pada tiap garapan merupakan gerak yang bermakna. Setiap

gerak itu mampu bercerita pada tubuh agar dapat dipahami oleh penonton. Yang

menjadi sumber utama gerak tari adalah tubuh penari. Disnilah kekuatan kedua

yang hadir pada tari yaitu Estetika Tubuh.

3. Desain Lantai

Garis-garis lantai atau titik-titik yang dilalui oleh penari atau biasanya disebut

Pola Lantai, dibagi menjadi dua ;

a) Garis Lurus : dapat dibuat kedepan, kebelakang, kesamping atau serong.

Garis ini memberikan kesan sederhana tapi kuat.

b) Garis Lengkung ; dapat dibuat melengkukng kemuka, kebelakang atau dalam

bentuk beberapa rumusan matematika.

4. Desain Atas

Desain ini yang bisa dilihat langsung oleh penonton, dimana kesatuan tubuh dan

properti penunjang terlukis jelas pada penari tersebut. Mulai dari gerakan kepala,

leher, tangan (jari), pinggang, tungkai bawah (kaki, jari, kaki) serta properti yang

menjadi keutuhan tubuh.


5. Desain Dramatik

Hal ini dibutuhkan terutama pada tarian yang memiliki unsur dramatik

didalamnya. Dengan desain dramatik diharapkan struktur dramatik mulai dari

pemaparan cerita, hadirnya klimaks sampai pada penurunan suasana

(kesimpulan).

6. Musik/bunyi

Musik menjadi medium pendukung (bantu) yang tidak dapat dipisahkan dari

sebuah garapan tari. Musik/bunyi yang dipergunakan untuk mengiringi tari harus

digarap maksimal sesuai garapan tarinyan, baik itu dengan alat instrumen

penunjang atapun bunyi tubuh dan alam.

7. Dinamika

Kekuatan yang menjadika tari lebih menarik. Digambarkan sebagai jiwa

emosional (rasa) pada gerak. Termasuk didalmnya terdapat pergantian tempo dari

cepat-medium-lambat atau sebalaiknya

8. Komposisi Penari

Cara penempatak penari serta gerakannya, yang dibagi menjadi tiga, yaitu :

a) Serempak : gerakan atau pola yang dilakukan secara bersama oleh kesemua

penari

b) Berimbang : penari dibagi menjadi beberapa kelompok, dimana gerakan serta

pola dipisah menjadi bagian kelompok tadi.

c) Terpecah : setiap penari memiliki pola sendiri yang berbeda satu dengan yang

lain, baik itu dilakukan secara bersamaan maupun secara individual terpisah posisi

9. Properti Penunjang

Adapaun properti penunjang dala sebuah garapan tari, yaitu :


a) Kostum : perlu diperhatian warna, model, dan fleksibilitas serta sesuai konsep

b) Tata Rias : menjadi unsur penunjang ekspresi tari baik tradisi, kreasi dan

modern

c) Stage : bisa indoor (gedung, pendopo, ruang tertutp dan arena), ataupun

bersifat indoor (lapangan, halaman, taman kota ataupun alam)

d) Handprof (Perlengkapan Tari) : digunakan sesuai dengan konsep tari, seperti

peding, meja, tombak, kursi, selendang, dll

e) Lighting : sebagai penunjang akhir tetapi penentu dari sebuah kesuksesan tari

(khususnya yang berada digedung).

3.KARAKTER GERAK TARI

a.    Kepahlawanan, gerak yang muncul adalah gerak pencak silat, perang, gerak

beladiri atau olah kanuragan

b.    Kesedihan, gerak yang muncul adalah gerak permohonan

c.    Kegembiraan, gerak yang muncul adalah gerak suka cita, meloncat-loncat,

melambai-lambai, melenggang, bergoyang

d.   Binatang, gerak yang muncul adalah menirukan tingkah laku binatang

tersebut.

4.TINGGI PENARI

Level gerakan pada tari terbagi menjadi 3 yaitu :


1. Level atas atau tinggi dimana penari dalam posisi berdiri melakukan gerakan

jinjit dan lompat.

2. Level sedang dimana penari melakukan gerakan kaki dengan posisi menekuk

sampai diluruskan lagi.

3. Level bawah atau rendah dimana penari melakukan gerakan menari pada saat

posisi duduk.

5.KUALITAS PENARI

A. Wiraga Atau sering disebut kemampuan peragaan merangkum di dalamnya

tentang: kelenturan, penguasaan teknik gerak tari, dan penguasaan ruang serta

ungkapan gerak yang jelas dan bersih

B. Wirama, Wirama adalah pengaturan tempo dan ritme yang penting yang erat

sekali hubungannya dengan irama. Irama yang timbul baik dari iringannya

ataupun irama yang langsung diatur oleh penari sendiri, merupakan unsur waktu

yang benar-benar harus dipahami dan dikuasai oleh seorang penari. Irama

merupakan titik tolak atau landasan untuk bergerak. Setiap penari dituntut dapat

mengendalikan dan mengatur irama terutama mengatur tempo dan ritmennya. Hal

ini ag ar tarian yang sedang dibawakannya terlihat dan terasa dinamikanya,

sehingga nilai-nilai yang terkandung pada tarian itu tetap utuh. Selanjutnya penari

yang mampu menguasai irama, akan dapat memberikan perspektif pada penonton

serta menuntun pula untuk tetap menghayati dan ikut merasakan setiap gerakan

yang dilakukannya. Begitu pula sebaliknya penari yang tidak baik adalah penari

yang bergerak (menari) di luar irama tari dan iringannya


C. Wirasa Adalah aspek yang bersifat rohanilah (kejiwaan) yang memberikan dan

mampu mendukung secara keseluruhan pada tarian yang dibawakan. Di dalam

wirasa atau penguasaan jiwa ini bagi penari yang baik, wajib memiliki

kemampuan daya peka yang tinggi, antara lain meliputi: daya pikir, daya

imajinasi, pemusatan pikiran, rasa, mental atau laku yang disertai adanya

keseimbangan dan kesinambungan yang luluh dari barbagai unsur atau elemen tari

Kemampuan yang harus dimiliki :

1. keterampilan menari

2. penguasaan teknik

3. penjiwaan musik

4. penjiwaan terhadap karakter yang dimainkan


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Harmoni atau keselarasan, keselarasan antara gerak, lagu, dan gerak tarian antara

penari yang satu dengan penari yang lain harus disusun menjadi sebuah rangkaian

yang berkaitan, berkesinambungan dalam sebuah harmoni yang baik sehingga

dapat menyampaikan pesan yang dimaksud.

Harmoni juga merupakan paduan penggunaan warna busana tari yang dapat

memberi kesan sebuah karakter dengan warna yang ada. Contohnya kuning

dengan hijau, merah dengan biru atau kuning. Namun misalnya untuk karakter

lincah misalnya, tidak memadukan hitam dengan ungu tua.


DAFTAR PUSTAKA

https://brainly.co.id/tugas/2810784
https://brainly.co.id/tugas/2300093
https://www.mikirbae.com/2014/12/prinsip-prinsip-dasar-tari.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai