Anda di halaman 1dari 11

SENI DRAMA TARI

DESAIN LANTAI, MUSIC, DINAMIKA, DAN KOMPOSISI


Dosen Pengampu : I Gusti Agung Ayu Wulandari, S.Pd, M.Pd

Oleh :

Kelompok : 06
Kelas : I/3

I Made Pebiana Saputra 1711031060 / 07

Made Ayu Gitta Shintya Devi 1711031083 / 06

Christopher Damian Unisi Naibaho 1711031279 / 28

Ni Komang Reza Cahyani 1711031285 / 32

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
DENPASAR
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa atau
Ida Sang Hyang Widi Wasa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai tugas mata kuliah Seni Drama Tari
dengan judul makalah “Desain lantai, Music, Dinamika, dan Komposisi”.

Makalah ini dibuat dengan berbagai bantuan dari berbagai pihak/sumber


untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah selama mengerjakan makalah
ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar


pada Makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.

Denpasar, 18 Februari 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii


DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Desain Lantai ............................................................................................... 3
2.2 Music............................................................................................................ 10
2.3 Dinamika ...................................................................................................... 14
2.4 Komposisi …………………………………………………………………21

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 19
3.2 Saran .............................................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah yang dapat diangkat
antara lain sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan desain lantai ?
2. Apa yang dimaksud dengan music ?
3. Apa yang dimaksud dengan dinamika ?
4. Apa yang dimaksud dengan komposisi ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penuliasan makalah ini adalah, sebagai berikut:

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai
berikut :

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Desain Lantai


Pada beberapa tarian, terutama tari kelompok, para penari membentuk posisi
tertentu dalam tarian. Ada sebuah tari yang jika diamati, posisi penari membuat
bentuk atau formasi tertentu. Bentuk atau formasi tertentu yang dibuat penari
dalam sebuah tari dinamakan desain lantai. Desain lantai atau floor design ialah
garis-garis di lantai yang dibentuk oleh seorang penari atau garis-garis di lantai
yang terbentuk oleh formasi penari kelompok, secara garis besar ada dua pola
garis dasar pada lantai yaitu garis lurus dan garis lengkung. Pola garis lurus terdiri
atas pola lantai horizontal, vertikal, dan diagonal.

 Ada beberapa macam desain lantai pada tarian, antara lain :

1. Pola lantai vertikal : Pada pola lantai ini, penari membentuk garis vertikal,
yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya.
2. Pola lantai Horizontal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk
garis lurus ke samping.

2
3. Pola lantai diagonal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis
menyudut ke kanan atau ke kiri.
4. Pola lantai melingkar : Pada pola lantai ini, penari membentuk garis
lingkaran.
Desain lantai dibuat untuk memperindah pertunjukan karya tari. Oleh karena
itu dalam pembuatan pola lantai harus memperhatikan beberapa hal, antara lain
bentuk desain lantai, maksud atau makna pola lantai, jumlah penari, ruangan atau
tempat pertunjukan, dan gerak tari. Penampilan gerak tari tidak terlepas dari
desain garis dan desain pola lantai. Ada dua jenis desain garis yaitu garis lurus dan
garis lengkung. Pada desain garis lurus memberikan kesan lembut tetapi juga
lemah. Garis-garis mendatar memberikan kesan istirahat, sedangkan garis-garis
yang tegak lurus memberi kesan ketenangan dan keseimbangan. Garis melingkar
atau melengkung memberi kesan manis, sedangkan garis menyilang atau diagonal
memberikan kesan dinamis atau kuat.
Desain-desain garis tersebut di atas, tidak hanya dapat dibuat dengan garis-
garis tubuh dan tanganserta kaki penari , tetapi dapat juga dibentuk dari jejak atau
garis-garis yang dilalui oleh seorang penari atau garis di lantai yang ditinggalkan
oleh penari. Desain lantai juga dapat menggunakan properti yang digunakan oleh
penari baik jenis penyajian tari tunggal, berpasangan maupun kelompok.
 Beberapa contoh Desain lantai :
1. Pola lantai yang dipergunakan dalam tari Piring adalah garis lengkung dan
membentuk lingkaran.
2. Tari Saman dengan menggunakan pola lantai garis lurus.
3. Pada tari Pendet menggunakan pola lantai garis lengkung.
4. Tari Kecak dengan pola lantai garis lengkung dan membentuk lingkaran.

2.2 Music
Musik merupakan denyut nadi dalam sebuah tarian. Musik dan tari
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dengan adanya musik
dapat mengatur tempo dalam satu gerakan, memberikan suasana dalam tarian baik
suasana sedih, gembira, tegang ataupun marah. Musik sebagai pengiring tari
membantu menghidupkan tari dalam hal irama, tema, dan penjiwaannya. Musik

3
untuk iringan tari dapat dikreasikan dalam berbagai jenis musik yang disesuaikan
dengan bentuk, gerak, dan tema tari. Iringan musik tari dapat pula menggunakan
alat non musik seperti benda apapun yang menhasilkan suara yang berfungsi
untuk mengiringi gerakan tari.
Walaupun musik berfungsi hanya sebagai pengiring atau membantu
mengekspresikan (penjiwaan) tari, tidak berarti keberadaannya tidak penting,
karena dalam praktik persembahannya perpaduan antara musik dan tari itu sangat
erat.
Oha Graha mengungkapkan beberapa fungsi musik dalam tari diantaranya
adalah ( 1997 : 44 )
1. Memberi irama (membantu mengatur waktu)
Kita kenal bahwa tari itu terdiri dari gerak-gerak yang berirama, mengatur
atau menentukan irama, sangat sulit menari tanpa musik. Dimana irama
dalam tari yaitu pengatur waktu (tempo) cepat dan lambatnya dari suatu
rangkaian gerak, dan perlu saling mengisi dan saling mengiringi.
2. Memberi ilustrasi atau gambaran suasana
Dalam tari, suasana atau ilustrasi sangat erat hubungannya dengan watak
penari, terutama pada tari tradisional yang sangat memerlukan berbagai
suasana. Adapun watak dalam suasana tari antara lain watak luguh/ halus,
watak lenyap/ ganjen, dan gagah.
3. Membantu mempertegas ekspresi gerak
Dalam tarian sudah tentu mempunyai tekanan-tekanan gerak yang diatur
oleh tenaga. Mempertegas ekspresi gerak akan lebih sempurana di iringi
atau di pertegas oleh hentakan instrumen musik sebagai pengiring tari.
4. Rangsangan bagi penari
Sudarsono mengatakan elemen dasar dari tari adalah gerak dan ritme,
Maka elemen dasar dari musik adalah nada Ritme dan Melodi. Sejak
zaman prasejarah sampai sekarang dapat dikatakan dimana ada tari disitu
pasti ada musik, musik dalam tari bukan hanya sekedar pengiring, tetapi
musik adalah patner tari yang tidak boleh ditinggalkan, musik dapat
memberikan suatu irama yang selaras sehingga dapat membantu mengatur
ritme atau hitungan dan dapat juga memberikan gambaran dalam ekspresi

4
suatu gerak (1997 : 46). Music mampu memberi semangat kepada penari
bila musiknya sesuai dengan tariannya. Music juga dapat membantu
mengingatkan penari ketika penari lupa dengan gerakannya, dengan musik
penari dapat melahirkan gerakan improvisasi.
 Music sebagai iringan tari dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yakni music
internal dan music eksternal :
a. Music Internal
Music internal adalah music yang yang dibangun atau dihasilkan dari diri
penari itu sendiri. Misalnya tepukan tangan, teriakan, hentakan kaki, atau
dengan vocal (acaapella). Karakteristik iringan jenis ini memang unikdan
memiliki daya tarik khusus. Daya tarik itu pada pola dinamika yang dapat
dibangun berdasarkan kehendak si penari tanpa harus menunggu ritme yang
baku. Peralihan musik iringan secara internal ini pun sangat fleksibel
diterapkan untuk mengiringi tari dari berbagai jenis.
Keleluasaan penggunaan muusic internal ini dapat pula untuk
menumbuhkan kreativitas ungkapan gerak yang disesuaikan dengan sumber
bunyi dari anggota tubuuh manusia. Tepukan tangan dengan satu ketukan,
dua, tiga, atau secara selang-seling adalah salah satubentuk iringan internal
yang dapat untuk mengiringi tarian. Penggunaan music internal dapat kita
jumpai pada tari Saman Aceh dan tari Kecak Bali.
b. Music Eksternal
Iringan tari secara eksternal memang diciptakan khusus dengan alat
tertentu (instrumen). Music iringan eksternal dapat dikategorikan menjadi
dua bagian yaitu music eksternal yang melodis dan non melodis. Musik
eksternal yang melodis pada umumnya menggunakan instrumen-instrumen
melodis. Contohnya Calung (Banyumas) dan Talempong (Padang).
Sedangkan musik eksternal non melodis biasanya menggunakan instrumen-
instrumen non melodisseperti kendang dan kecek. Munculnya music secara
eksernal non melodis ini dapat pula dijadikan inpsirasi menciptakan gerak
baru dalam tari.
Berdasarkan jenis instrumennya, music eksternal dapat dikategorikan
menjadi instrumen gesek, instrumen petik, instrumen tiup dan instrumen

5
perkusi. Dari berbagai jenis instrumen music, masing-masingmemiliki
karakteristik yang berbeda yang secara umum perbedaan karakteristik
tersebut berfungsi untuk :
1) Memberi suasana adegan tari
2) Memberi tekanan pada gerak tari
3) Menentukan ritme atau dinamika dalam ungkapan gerak

6
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

7
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai