PENDAHULUAN
Sejarah merupakan hal yang penting bagi suatu Negara. Kata bung Karno
bangsa yang besar yaitu bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah atau sering
kita kenal dengan “JAS MERAH” yang artinya jangan sekali – kali melupakan
sejarah. Jika suatu negara ingin maju janganlah pernah melupakan sejarah
bagaimana Negara itu berdiri, di renungkan, di ingat, di pahami, dikoreksi dan
selanjutnya kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kita sebagai Warga Negara Indonesia seharusnya mengetahui seluk beluk
bagaimana Negara Indonesia itu berdiri, dengan peristiwa apa Indonesia bisa
berdiri. Indonesia mengukir kisah perjuangan yang panjang dalam perjalanannya.
Kemerdekaan yang didapatkan sekarang ini bukanlah semudah membalikkan
telapak tangan. Bangsa Indonesia dijajah oleh negara lain selama berabad lamanya.
Penjajahan terlama dilakukan oleh Belanda. Belanda menjajah Indonesia selama
lebih kurang 350 tahun. Berbagai faktor yang melandasi penjajahan Belanda di
Indonesia, salah satunya adalah motif berdagang yang bergeser seiring dengan
keinginan untuk berkuasa. Berbagai konflik yang terjadi dengan penguasa
sebelumnya, yaitu Inggris dan Portugis menghadirkan persaingan. Persaingan yang
direalisasikan dengan adanya kongsi dagang yang merugikan Bangsa Indonesia. Di
antara bangsa-bangsa Barat yang datang di Indonesia, Belandalah yang paling
bernafsu menguasai Indonesia. Sebagai generasi muda, sangat penting untuk
mengetahui dan mempelajari sejarah perjuangan bangsa untuk menumbuhkan rasa
cinta kita yang mendalam kepada Indonesia
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia pra
kemerdekaan.
2. Mengetahui peristiwa-peristiwa heroik pasca kemerdekaan.
3. Mengetahui sejarah pada masa orde lama.
4. Mengetahui sejarah pada masa orde baru.
5. Mengetahui sejarah pada masa era reformasi.
1.4 Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
Pembentukan BPUPKI
1 Maret 1945 Jepang meyakinkan Indonesia tentang kemerdekaan dengan
membentuk Dokuritsu Junbi Tyosakai atau BPUPKI (Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia). kemudian pada 28 April 1945, Jenderal
Kumakichi Harada, Komandan Pasukan Jepang Jawa melantik anggota BPUPKI di
Gedung Cuo Sangi In, di Pejambon Jakarta (sekarang Gedung Kemlu). saat itu
Ketua BPUPKI yang ditunjuk Jepang adalah dr. Rajiman Wedyodiningrat dengan
wakilnya Icibangase (Jepang) serta Sekretaris R.P. Soeroso. Jumlah anggota
BPUPKI saat itu adalah 63 orang yang mewakili hampir seluruh wilayah di
Indonesia.
Orde Lama berlangsung dari tahun 1945 hingga 1968. Dalam jangka
waktu tersebut, Indonesia menggunakan bergantian sistem ekonomi liberal dan
sistem ekonomi komando. Di saat menggunakan sistem ekonomi liberal, Indonesia
menggunakan sistem pemerintahan parlementer. Presiden Soekarno di gulingkan
waktu Indonesia menggunakan sistem ekonomi komando.
Pemerintahan Rezim Militer (Orba) cukup baik pada era 1970-an dan 1980-
an, namun akhirnya kandas di penghujung 1990-an karena ketimpangan dari
pemerintah itu sendiri. Di pemerintahan Soekarno malah terjadi pergantian sistem
pemerintahan berkali-kali. Liberal, terpimpin, dan sebagainya mewarnai politik
Orde Lama. Rakyat muak akan keadaan tersebut. Pemberontakan PKI pun sebagian
dikarenakan oleh kebijakan Orde Lama. PKI berhaluan sosialisme/komunisme
(Bisa disebut Marxisme atau Leninisme) yang berdasarkan asas sama rata, jadi
faktor pemberontakan tersebut adalah ketidakadilan dari pemerintah Orde Lama.
Pada 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun
sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik kembali secara berturut-turut pada
tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Politik Presiden Soeharto memulai
“Orde Baru” dalam dunia politik Indonesia dan secara dramatis mengubah
kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang ditempuh Soekarno pada
akhir masa jabatannya.
Pada tahap awal, Soeharto menarik garis yang sangat tegas. Orde Lama atau
Orde Baru. Pengucilan politik – di Eropa Timur sering disebut lustrasi - dilakukan
terhadap orang-orang yang terkait dengan Partai Komunis Indonesia. Sanksi
kriminal dilakukan dengan menggelar Mahkamah Militer Luar Biasa untuk
mengadili pihak yang dikonstruksikan Soeharto sebagai pemberontak. Pengadilan
digelar dan sebagian dari mereka yang terlibat “dibuang” ke Pulau Buru.
Pada tanggal 22 Mei 1998, Presiden Republik Indonesia yang ketiga B.J.
Habibie membentuk kabinet baru yang dinamakan Kabinet Reformasi
Pembangunan. Kabinet itu terdiri atas 16 orang menteri, dan para menteri itu
diambil dari unsur-unsur militer (ABRI), Golkar, PPP, dan PDI. Dalam bidang
Ekonomi, Pemerintahan Habibie berusaha keras untuk melakukan perbaikan. Ada
beberapa hal yang dilakukan oleh pemerintahan Habibie untuk memperbaiki
perekonomian Indonesia diantaranya :
a. Merekapitulasi perbankan.
b. Merekonstruksi perekonomian Indonesia.
c. Melikuidasi beberapa bank bermasalah.
d. Menaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga di
bawah Rp. 10.000,-
e. Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan oleh IMF.