PENDAHULUAN
1
3. Apa saja kelebihan dari model pengolahan informasi ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian model pengolahan informasi.
2. Untuk mengetahui macam-macam model pengolahan informasi.
3. Untuk mengetahui kelebihan dari model pengolahan informasi.
1.4 Manfaat
1. Bagi penulis, dengan adanya tugas yang berupa penyusunan makalah ini,
secara implisit penulis dapat memahami materi yang terdapat dalam makalah.
2. Bagi pembaca, makalah ini dapat memberi wawasan yang luas untuk pembaca
mengenai pengertian model pengolahan informasi, macam-macam model
pengolahan informasi, dan juga kelebihan dari model pengolahan informasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Processing Model pada dasarnya menitikberatkan pada cara-cara memperkuat
dorongan-dorongan internal untuk memahami dunia dengan cara menggali dan
mengordinasikan data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan
pemecahannya. Beberapa model dalam kelompok ini memberikan kepada para siswa
sejumlah konsep. Sebagian lagi menitikberatkan pada pembentukan konsep dan
pengetesan hipotesis, dan sebagian lainnya memusatkan perhatian pada
pengembangan kemampuan kreatif. Beberapa model sengaja dirancang untuk
memperkuat kemampuan intelektual umum.
Model-model pembelajaran dalam rumpun Pemrosesan Informasi bertitik tolak
dari prinsip-prinsip pengolahan informasi, yaitu yang merujuk pada cara-cara
bagaimana manusia menangani rangsangan dari lingkungan, mengorganisasi data,
mengenali masalah, menyusun konsep, memecahkan masalah, dan menggunakan
simbol-simbol. Beberapa model pembelajaran dalam rumpun ini berhubungan dengan
kemampuan peserta didik untuk memecahkan masalah, dengan demikian peserta
didik dalam belajar menekankan pada berpikir produktif. Sedangkan beberapa model
pembelajaran lainnya berhubungan dengan kemampuan intelektual secara umum, dan
sebagian lagi menekankan pada konsep dan informasi yang berasal dari disiplin ilmu
secara akademis (Rusman, 2011:139).
4
2. Pencapaian Konsep (Concept Attainment)
Model pencapaian konsep adalah model pembelajaran yang dirancang untuk
menata atau menyusun data sehingga konsep konsep penting dapat dipelajari secara
tepat dan efisien. TigaTahap Pokok:
Tahap I: Presentasi data dan identifikasi konsep, meliputi:
a. Guru mempresentasikan contoh-contoh nama
b. Siswa membandingkan ciri positif dan negative dari contoh yang dikemukakan
c. Siswa menyimpulkan dan menguji hipotesis
d. Siswa memberikan arti sesuai dengan ciri-ciri Essensial
Tahap II: Menguji pencapaian konsep yang meliputi beberapa kegiatan:
a. Siswa mengidentifikasi tambahan contoh yang tidak memiliki nama
b. Guru mengkorfimasikan hipotesis, konsep nama dan definisi sesuai dengan ciri-ciri
esensial
Tahap III: Menganalisis kemampuan berpikir strategis
a. Siswa mendeskripsikan pemikiran-pemikiran mereka
b. Siswa mendiskusikan hipotesis dan atribut-atribut
c. Siswa mendiskusikan bentuk dan jumlah hipotesis
3. Memorisasi(Mnemonics)
Model ini diarahkan untuk mengembangkan kemampuan siswa menyerap dan
mengintegrasikan informasi sehingga siswa-siswa dapat mengingat informasi yang
telah diterima dan dapat me recall kembali pada saat ditentukan.
Tahapan pembelajaran memorisasi:
a. Mencermati materi
b. Mengembangkan hubungan
c. Mengembangkan sensori image
d. Melatih me-recall dengan memperhatikan tahapan sebelumnya dan hal ini harus
dipelajari secara terus menerus
5
4. Advance Organizers
Model ini dikembangkan berdasarkan pemikiran Ausubel tentang materi
pembelajaran, struktur kognitif.
Ada 3 tahap Advance Organizers.:
a. Menjelaskan panduan pembelajaran
b. Menjelaskan materi dan tugas-tugas pembelajaran
c. Memperkokoh pengorganisasian kognitif.
Tahapan-tahapan dalam pembelajaran Advance Organizers:
Tahap I: Menjelaskan panduan pembelajaran. Kegiatan pokok guru:
a. Menjelaskan tujuan pembelajaran,
b. Mempresentasikan panduan pembelajaran
c. Menumbuhkan kesadaran pengetahuan dan pengalaman siswa yang relevan
Tahap II: menjelaskan materi dan tugas-tugas pembelajaran, meliputi:
a. Menjelaskan materi pembelajaran
b. Membangkitkan perhatian siswa
c. Mengatur secara eksplisit tugas-tugas
d. Menyusun susunan logis materi Pembelajaran
Tahap III: memperkokoh pengorganisasian kognitif;
a. Menggunakan prinsip-prinsip secara terintegrasi
b. Meningkatkan keaktifan aktivitas pembelajaran
c. Mengembangkan pendekatan pendekatan kritis guna memperjelas materi
pembelajaran
6
b. Siswa merumuskan masalah
c. Siswa mengidentifikasi masalah di dalam kegiatan ilmiah
d. Siswa menemukan cara-cara untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi
(Model ini dalam proses pembelajaran menuntut terciptanya iklim kelas yang
kooperatif )
6. Inquiry Training
Model ini diarahkan untuk mengajarkan siswa suatu proses dalam rangka
mengkaji dan menjelaskan suatu fenomena khusus.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Mempertentangkan suatu masalah
b. Siswa melakukan pengumpulan data dan melakukan klasifikasi
c. Siswa melakukan pengujian hipotesis
d. Siswa mengorganisasikan data memberikan penjelasan
e. Siswa melakukan analisis strategi inkuiri dan mengembangkan secara lebih efektif
7
9. Siswa dapat menghindari dari cara-cara belajar yang tradisional.
10. Dapat memberi waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat
mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
Model pembelajaran Processing Information mengandung proses mental yang
tingkatannya cukup tinggi. Sukmadinata (2005:174) menyebutkan bahwa proses
mental yang ada pada inquiri diantaranya merumuskan masalah, membuat hipotesis,
mendesain eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis
data, dan menarik kesimpulan. Diskusi yang dilakukan dalam pembelajaran model
pembelajaran Processing Information menuntut guru untuk mengarahkan kegiatan
mental siswa sesuai dengan perencanaan. Sukmadinata (2005:175) menyebutkan
keuntungan model pembelajaran Processing Information sebagai berikut:
1. Perkembangan cara berpikir ilmiah, seperti menggali pertanyaan, mencari
jawaban, dan mengumpulkan atau memproses keterangan dengan inquiri
approach dapat dikembangkan seluas-luasnya.
2. Dapat melatih siswa untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat
mengembangkan pendidikan demokrasi.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model pembelajaran pengolahan informasi pada dasarnya menitikberatkan pada
cara-cara memperkuat dorongan-dorongan internal untuk memahami dunia dengan
cara menggali dan mengordinasikan data, merasakan adanya masalah dan
mengupayakan jalan pemecahannya. Beberapa model dalam kelompok ini
memberikan kepada para siswa sejumlah konsep, sebagian lagi menitikberatkan pada
pembentukan konsep dan pengetesan hipotesis, dan sebagian lainnya memusatkan
perhatian pada pengembangan kemampuan kreatif. Beberapa model sengaja
dirancang untuk memperkuat kemampuan intelektual umum. Adapun macam-macam
model pengolahan informasi yaitu, Berfikir Induktif (Inductive Thinking),
Pencapaian Konsep (Concept Attainment), Memorisasi(Mnemonics), Advance
Organizers, Saintifik Inkuiri (Scientifics Inquiry), Inquiry training. Berdasarkan
keunggulan model pembelajaran Processing Information tersebut guru atau
pelaksanaan pembelajaran dapat mensiasati atau lebih kreatif dalam mendesain kelas
sehingga terciptalah suasana kelas yang kondusif. Model pembelajaran Processing
Information menuntut kekreatifan guru dalam mengatur kelas sehingga siswa menjadi
termotivasi untuk berperan aktif dalam pembelajaran.
3.2 Saran
Setelah kita mempelajari tentang model pengolahan informasi dalam
pendidikan, ternyata begitu banyak manfaat dalam penerapan dalam pendidikan.
Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada membaca agar lebih mudah
memahami tentang model pembelajaran pengolahan informasi.