Oleh :
Kelompok :5
Kelas : I/6
Ada banyak cara orang tua, guru, dan dokter mengamati gangguan
tersebut. Seperti masalah akademis, meskipun hal ini tidak selalu terjadi, beberapa
anak tidak memiliki masalah terhadap nilainya dan dalam melakukan pekerjaan
mereka. Satu harus diperhatikan adalah seberapa emosional. Hal-hal yang harus
diperhatikan adalah seberapa baik mereka bergaul dengan anak-anak lainnya,
bagaimana mengorganisasi mereka, jika mereka terlalu berantakan, atau jika
mereka tidak dapat duduk diam, maka bisa jadi anak kita terindikasi ADHD.
Penting untuk memahami bahwa gejala ini tidak selalu berarti mereka
ADHD atau ADD, bagaimanapun, mereka harus diawasi dengan dan didiskusikan
dengan ahlinya. Mental dan psikologis anak Anda sama pentingnya seperti halnya
bagian lain dari kesehatan mereka. Jika terlihat keanehan seperti yang saya
jelaskan, maka sesegera mungkin konsultasikan dengan ahlinya.
ADHD biasanya mulai timbul pada usia 3 tahun, namun pada umumnya
baru terdeteksi setelah anak duduk di sekolah dasar, ketika situasi belajar formal
menuntut pola perilaku yang terkendali, termasuk pemusatan perhatian dan
konsentrasi yang baik. Ciri utama gangguan ini adalah adanya kecenderungan
untuk berpindah dari satu kegiatan kepada kegiatan lain tanpa dapat
menyelesaikan tugas yang diberikan, tidak dapat konsentrasi dengan baik bila
mengerjakan suatu tugas yang menuntut keterlibatan kognitif, serta tampak
adanya aktivitas yang tidak beraturan, berlebihan, dan mengacau. Kurangnya
perhatian adalah salah satu gejala ADHD. Biasanya, anak selalu gagal memberi
perhatian yang cukup terhadap detail atau anak selalu membuat kesalahan karena
ceroboh saat mengerjakan pekerjaan sekolah, bekerja, atau kegiatan lain. Ia juga
sering sulit mempertahankan pemusatan perhatian saat bermain atau bekerja,
sering seperti tidak sedang mendapat perhatian khusus, atau berada dalam situasi
yang memberi penghargaan pada tingkah laku yang normal. Dengan demikian,
pemeriksaan selintas di kamar praktik sering kali gagal untuk menentukan ADHD.
Ciri Khusus
Selain menampakkan ciri utama, anak dengan ADD/ ADHD akan menampakkan
beberapa ciri khusus sebagai berikut.
Pada bayi
Sensitif terhadap suara dan cahaya.
Sulit makan atau minum susu, baik dari botol ataupun ASI.
Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan pada keadaan yang tidak
selayaknya.
Sering tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan dengan tenang
Selalu bergerak, seolah-olah tubuhnya didorong oleh mesin. Juga, tenaganya
tidak pernah habis.
Sering terlalu banyak bicara.
Sering sulit menunggu giliran
Sering memotong atau menyela pembicaraan.
Jika diajak bicara tidak dapat memerhatikan lawan bicaranya (bersikap apatis
terhadap lawan bicaranya).
C. Klasifikasi Anak ADD/ ADHD
Saat ini banyak orang dengan perhatian yang kurang perhatian (hipertensi)
dan hiperaktif-impulsif (hiperaktif-impulsif) di mana pada salah satu hal
tersebut adalah menampilkan fakta yang dominan. Subkategori yang sesuai
untuk diagnosis saat ini harus dipertimbangkan berdasarkan fakta yang telah
terjadi untuk 6 bulan terakhir. 1. Defisit-Perhatian / Hiperaktif, Tipe Yang
Tidak Terlibat Terutama. Subkategori ini digunakan jika enam (atau lebih)
gejala kurang perhatian (tetapi kurang dari enam gejala hiperaktif-impulsif)
yang telah berlangsung selama minimal enam bulan. Pada jenis masalah ini
adalah konsentrasi rendahnya. Perhatian-Defisit / Hiperaktif, Jenis Hiperaktif
dominan - Impulsif. Subkategori ini digunakan jika ada enam (atau lebih)
gejala hiperaktif-impulsif (tetapi kurang dari enam gejala kurang perhatian
yang telah berlangsung minimal selama enam bulan). Pada tipe ini individu
yang mendapat prioritas diakibatkan oleh hiperaktif-impulsif Subkategori ini
digunakan jika enam (atau lebih) gejala kurangnya perhatian (inattention) dan
enam (atau lebih) gejala hiperaktif-impulsif telah dialami selama minimal
enam bulan oleh individu yang mengalami kedua rangkaian masalah di atas.
1. Aturan dan petunjuk yang disampaikan disampaikan secara jelas, tegas, dan
disajikan dalam berbagai bentuk, tidak hanya secara lisan, tetapi juga visual
(tulisan / gambar).
4. Bentuk persetujuan lebih tegas atau lebih daripada penerapan anak lain.
Guru harus siap dengan berbagai rencana, terutama selama masa jeda di sela
kegiatan atau menyetujui jam pelajaran untuk memastikan bahwa anak-anak
mengubah aturan (dan memperbaikinya) yang akan terjadi. Ada tiga elemen
penting yang menentukan keberhasilan mana- jemen motivasi.
1. Biarkan anak setuju apa yang diharapkan dari dirinya. Antara anak dan orang
dewasa perlu bertukar pemahaman tentang perilaku-apa yang bisa diterima, dan
apa saja yang ditimbulkan dari masing-masing perilaku tersebut.
Berikut ini tip untuk membantu anak dengan ADD/ ADHD fokus dan teratur:
- Ikuti rutinitas: sangat penting untuk mengatur waktu dan tempat untuk
segala sesuatu guna membantu anak dengan ADD/ADHD mengerti dan
memenuhi harapan. Buatlah ritual sederhana dan terprediksi untuk rumah,
bermain, dan tidur. Suruhlah anak Anda mempersiapkan baju yang akan
dikenakannya esok waktu makan, mengerjakan pekerjaan hari sebelum
berangkat tidur dan pastikan apa pun yang ia butuhkan untuk dibawa ke
sekolah terletak di tempat khusus dan mudah diraih.
- Ciptakan tempat yang tenang: pastikan anak Anda memiliki ruang pribadi
yang tenang untuk dirinya sendiri. Teras atau kamar dapat digunakan
sepanjang tempat itu bukan tempat yang sama saat anak diberi tindakan
time out.
- Lakukan yang terbaik agar teratur dan rapi: atur rumah Anda serapi
mungkin. Pastikan bahwa anak anda mengetahui bahwa semuanya telah
berada pada tempatnya. Berikan panutan mengenai kerapian dan
keteraturan sesering dan sebanyak mungkin.
Hindari masalah dengan membuat anak ADD/ADHD terus sibuk.
Kurang tidur dapat membuat seseorang menjadi kurang fokus dan sangat
merugikan bagi anak ADD/ADHD. Anak dengan ADD/ADHD membutuhkan
sekurangnya waktu tidur yang sama dengan anak lain yang normal, tetapi sering
kali tidak memperolehnya. Permasalahan pemusatan perhatian yang mereka alami
dapat menyebabkan stimulasi berlebihan yang membuat mereka sulit tidur. Waktu
tidur yang konsisten dan lebih awal adalah strategi paling tepat untuk menangani
masalah ini, tetapi kemungkinan permasalahan belum terpecahkan seluruhnya.
Bantulah anak Anda untuk tidur lebih baik menggunakan satu atau beberapa
strategi di bawah ini:
- Kurangi waktu menonton televisi dan tingkatkan level aktivitas dan latihan
anak di siang hari anak Anda.
- Luangkan waktu sepuluh menit untuk membuai/ memeluk anak Anda, Ini
akan membangun perasaan sayang dan aman sekaligus menyediakan
waktu untuk menenangkan diri.
- Gunakan aroma lavender atau aroma lain dalam kamar anak Anda.
Keharuman aroma ini dapat membantu anak Anda menenangkan diri.
- Gunakan tape relaksasi sebagai suara background untuk anak Anda saat
tertidur. Terdapat banyak jenis, termasuk suatu alam dan musik yang
tenang. Anak dengan ADD/ADHD sering kali membutuhkan white noise
untuk menenangkan diri. Anda dapat menbuat white noise dengan cara
menyetel radio lamat-lamat atau menyalakan kipas angin listrik.
- Matikan televisi saat menayangkan acara yang penuh dengan iklan junk
food.
- Beri anak Anda suplemen vitamin dan mineral,
Siswa dengan ADD/ADHD 'menyajikan' tantangan berikut ini bagi guru mereka:
Jadi, bagaimana anda dapat mengajar anak yang tidak mau duduk diam
dan memerhatikan? Jawabannya: dengan banyak kesabaran, kreativitas dan
konsistensi. Sebagai seorang guru, peran Anda adalah mengevaluasi kebutuhan
masing-masing siswa dan kekuatan, kemudian membangun strategi yang dapat
membantu siswa dengan ADD?ADHD untuk fokus, menyelesaikan tugasnya, dan
belajar untuk memaksimalkan kemampuan mereka.
Akomodasi: apa yang dapat Anda lakukan untuk membuat belajar menjadi
lebih mudah bagi anak dengan ADD/ADHD.
Intruksikan/Petunjuk: metode yang Anda gunakan dalam mengajar.
Intervensi: Bagaimana menangani perilaku yang mengganggu konsentrasi
atau mengalihkan perhatian siswa lain.
Jadikan siswa sebagai partner Anda dengan mengatakan, " Mari bersama-
sama mencari cara untuk membantumu menyelesaikan tuga." Yakinkan siswa
Anda bahwa anda akan memerhatikan perilaku dan kualitas kerjanya yang baik
dan ketika Anda melihat ( perilaku dan kerjanya yang baik) itu, segera berikan
pujian yang tulus. Terakhir, cari cara untuk memotivasi anak penderita
ADD/ADHD dengan menawarkan reward atau tanda penghargaan.
Sebagai seorang guru, anda diperkenankan untuk mengubah kelas guna membantu
meminimalkan gangguan ADD/ADHD
tempat duduk
Jauhkan tempat duduk siswa penderita ADD/ADHD dari jendela
dan pintu.
Dudukan siswa dengan ADD/ADHD di depan meja anda Kecuali
jika menempatkan ia disitu dapat mengganggu siswa
Siswa duduk dengan formasi berbaris berurutan dengan fokus pada
guru biasanya bekerja lebih baik dibandingkan formasi duduk
melingkari meja atau duduk berhadapan saat melakukan tugas.
Penyampaian informasi/Materi
Berikan satu instruksi setiap kali dan ulangi jika perlu.
Jika mungkin, beikan materi yang sulit di awal hari.
Gunakan visual: grafik, gambar, kode warna.
Buatlah catatan garis besar untuk mengorganisir/mengatur
informasi saat Anda menyampaikannya.
Pekerjaan siswa
Ciptakan area tenang yang bebas gangguan saat pelaksanaan ujian
dan belajar.
Ciptakan kertas kerja dan kertas ujian dengan lebih sedikit item;
lakukan ujian kecil beberapa kali daripada sekali ujian dengan
materi berlimpah.
Kurangi jumlah tes yang berbatas waktu.
Ujilah siswa penderita ADD/ADHD dengan cara yang paling
sesuai dengan kemampuannya, misalnya tes lisan atau mengisi
bagian yang kosong.
Tunjukan pada siswa cara menggunakan pointer atau bookmark
untuk memandai kata dalam sebuah halaman.
Bagilah proyek jangka panjang menjadi beberapa bagian dan
tetapkan tujuan untuk setiap segmen.
Biarkan siswa melakukan sebanyak mungkin yang ia bisa melalui
komputer.
Terimalah keterlambatan dan berikan nilai terpisah untuk setiap
tugas terpisah
Pengaturan
Suruh siswa untuk menyiapkan sebuah buku master, sebuah binder
dengan batas pemisah untuk setiap mata pelajaran dan pastikan
jenis kertas yang digunakan sesuai dengan binder serta dimasukkan
dalam bagian yang benar (sesuai mata pelajaran).
Sediakan tiga notes (buku kecil) untuk mencatat pekerjaan rumah,
pekerjaan rumah yang sudah selesai dan pesan untuk orang tua.
Beri kode warna untuk setiap mata pelajaran
Bri waktu siswa untuk mengatur tugas dan materi untuk dirumah.
Biarkan ia mempersiapkan diri saat pulang.
Pastikan siswa dengan ADD/ADHD memiliki sebuah sistem untuk
mencatat tugas-tugas serta tanggal penting.pastikan pula bahwa ia
menggunakannya.
Memulai pelajaran
- Beri tanda bahwa pelajaran yang akan dimulai dengan kode bunyi/
suara yang jelas, misalnya bel/ lonceng
- Buat daftar kegiatan belajar di papan
- Saat akan memulai terangkan kepada siswa pelajaran yang akan
dipelajari dan harapan anda
- Bangun kontak mata dengan siswa penderita ADD/ ADHD
Saat mengajar
- Buatlah petunjuk tekstur sesederhana mungkin
- Variasikan kecepatan penyampaian materi dan masukkan jenis
kegiatan yang berbeda-beda. Sebagaian besar siswa ADD/ADHD
berperan dalam permainan kompetitif dengan sangat baik
- Gunakan alat peraga, grafik, dan alat bantu visual lain
- Buatlah isyart khusus dengan anak ADD/ADHD berupa sentuhan di
bahu atau menempelkan pesan di bangku untuk mengingatkan siswa
agar tetap focus pada tugas
- Beri siswa dengan ADD/ADHD kesempatan untuk sering istirahat
- Biarkan siswa ADD/ADHD untuk meremas bola lunak atau
mengetuk-ketuk sesuatu yang tidak berisik sebagai pelepasan energy
- Jangan menyuruh siswa penderita ADD/ADHD menjawab
pertanyaaan atau tampil di depan kelas atau di depan banyak orang,
Karena ini sangat sulit untuknya.
Mengakhiri pelajaran
- Ringkas semua point penting
- Jika anda memberi tugas suruhlah tiga orang siswa mengulangi/
mengatakan kembali apa tugas tersebut kemudian suruh seluruh
kelas mengulanginya lagi dan tulis di papan
- Spesifiklah mengenai apa yang harus dibawa pulang
DAFTAR PUSTAKA
Perdana, IF. 2014. Lebih Paham dan Dekat Dengan Anak ADD/ ADHD.
Yoyakarta: Familia grup relasi inti media, anggota IKAPI
Atmaja, JR. 2018. Pendidikan dan Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya