Anda di halaman 1dari 22

BIMBINGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

KARAKTERISTIK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


DARI SEGI SOSIAL EMOSIONAL
ANAK ADD/ ADHD
Dosen Pengampu : Dra. Ni Wayan Suniasih, S.Pd, M.Pd

Oleh :
Kelompok :5
Kelas : I/6

I Wayan Ardiana Putra 1711031193 / 17


I Dewa Gede Aswin Wiryamahotama 1711031226 / 19
I Made Anta Wina Artha 1711031278 / 27

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
DENPASAR
2020
A. Pengertian Anak ADD/ADHD

ADHD merupakan kependekan dari Attention Deficit Hyperactivity


Disorder atau yang dalam bahasa Indonesia ADHD berarti gangguan pemusatan
perhatian disertai hiperaktif. Sebelumnyaada istilah lain, yaitu ADD (Attention
Deficit Disorder) atau ada yang menulis dengan ADD/H. Maksud dari setiap
penulisan istilah tersebut sebenarnya sama. Dalam bahasa Indonesia ditulis
menjadi GPP/H (Gangguan Pemusatan Perhatian dengan/tanpa Hiperaktif). Istilah
ini memberikan gambaran tentang suatu kondisi medis yang disahkan secara
internasional mencakup disfungsi otak, di mana individu mengalami kesulitan
dalam mengendalikan impuls, menghambat perilaku, dan tidak mendukung
rentang perhatian mereka. Secara umum ADHD menjelaskan kondisi yang
memperlihatkan ciri kurang konsentrasi, hiperaktif, dan impulsif yang dapat
menyebabkan ketidakseimbangan sebagian besar aktivitas mereka. ADHD
merupakan suatu gangguan kronis (menahun) yang dapat dimulai pada masa bayi
dan dapat berlanjut sampai dengan dewasa.

Banyak orang tidak mengerti banyak tentang gangguan kompleks antara


Attention Deficit Disorder (ADD) dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder
(ADHD). Gangguan ini pada dasarnyamenyerang mental seseorang yang
dipengaruhi banyak hal, di antaranya kurangnya asupan gizi pada saat kehamilan
pada ibu hamil,faktor radiasi yang menyerang anak pada saat balita dan
sebagainya. Banyak orang tidak benar-benar memahami perbedaan antara
ADHDdan ADD. Pada dasarnya kurangnya perhatian pada anak sehingga anak
menjadi pendiam dan pemurung sehingga melakukan perilaku aneh di dalam
kondisi diamnya, bisa jadi anak tersebut mengalami Attention Deficit Disorder
(ADD).

Adapun ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) suatu kondisi di


mana anak telah terlihat atau menunjukkan sikap hiperaktif impulsif, dan
sementara itu juga ada gejala lain yang datang dengan segala jenis macam sifat
dan sikap gangguan ADD, kondisi di atas merupakan dua gejala yang paling
umum yang dialami anak ADD. Selama bertahun-tahun dua jenis gangguan
tersebut paling sering didiagnosis dengan alasan sederhana bahwa gangguan ADD
dan ADHD adalah sama, yaitu gangguan Autis, bila secara teliti anak dengan
ADHD memiliki gejala lebih terlihat dibandingkan dengan ADD. ADHD sangat
terlihat karena dilengkapi dengan penciptaan cukup banyak gangguan di dalam
kelas, mulai dari emosi yang tidak terkontrol, gerak fisik yang berlebih dan
perhatian yang ke mana- mana. Oleh karena itu, anak dengan ADHD butuh
banyak perhatian agar dapat dikontrol dan mudah diarahkan. Adapun anak dengan
gangguan ADD, mereka sering akan tampak tidak teratur. Anda mungkin sering
menemukan mereka hanya menatap ke luar jendela saat di kelas, dan tampak
seperti mereka tidak pernah benar-benar ada (seperti melamun), tetapi sebenarnya
tidak karena mereka mempunyai dunia sendiri. Ini adalah bentuk gangguan yang
paling Sulit untuk didiagnosis dan anak yang telah ADD serin8 melakukan
tindakan yang di luar kepala (ekstrem), tetapi mereka tidak menyadari telah
melakukan hal yang ekstrem. Mitos menyebar bahwa anak laki-laki biasanya
lebih hiperaktif daripada anak perempuan, maka diyakini bahwa ADHD hanya
memengaruhi anak laki-laki saja. mitos tersebut baru-baru ini telah hancur karena
sekarang disadari bahwa anak-anak dari gender apa pun dapat memiliki ADHD
maupun ADD dan tidak selalu hilang (sembuh) ketika mereka mencapai usia
dewasa. Satu hal yang harus diperhatikan adalah bahwa perempuan yang lebih
mudah terkena gangguan ADD selama ini merupakan sebuah fakta salah diagnosis
karena selama ini diagnosis yang disampaikan bukan sebuah gangguan, tetapi
sebagai sifat depresi karena perempuan pikiran dan mentalnya mudah sekali
terganggu. ADD tidak menimbulkan masalah dan gangguan yang jelas, karena itu,
tidak secara luas diakui dan bisa berlangsung selama bertahun-tahun. Banyak
fakta yang membuktikan anak gangguan ADD bisa sembuh dengan sendirinya
saat dia dewasa, tetapi ada juga yang tidak sembuh sampai dia dewasa. Diagnosis
dini dengan baik adalah sangat penting.

Ada banyak cara orang tua, guru, dan dokter mengamati gangguan
tersebut. Seperti masalah akademis, meskipun hal ini tidak selalu terjadi, beberapa
anak tidak memiliki masalah terhadap nilainya dan dalam melakukan pekerjaan
mereka. Satu harus diperhatikan adalah seberapa emosional. Hal-hal yang harus
diperhatikan adalah seberapa baik mereka bergaul dengan anak-anak lainnya,
bagaimana mengorganisasi mereka, jika mereka terlalu berantakan, atau jika
mereka tidak dapat duduk diam, maka bisa jadi anak kita terindikasi ADHD.

Penting untuk memahami bahwa gejala ini tidak selalu berarti mereka
ADHD atau ADD, bagaimanapun, mereka harus diawasi dengan dan didiskusikan
dengan ahlinya. Mental dan psikologis anak Anda sama pentingnya seperti halnya
bagian lain dari kesehatan mereka. Jika terlihat keanehan seperti yang saya
jelaskan, maka sesegera mungkin konsultasikan dengan ahlinya.

B. Ciri-Ciri/ Karakteristik Anak ADD/ ADHD

Ciri Umum & Karakteristik

ADHD biasanya mulai timbul pada usia 3 tahun, namun pada umumnya
baru terdeteksi setelah anak duduk di sekolah dasar, ketika situasi belajar formal
menuntut pola perilaku yang terkendali, termasuk pemusatan perhatian dan
konsentrasi yang baik. Ciri utama gangguan ini adalah adanya kecenderungan
untuk berpindah dari satu kegiatan kepada kegiatan lain tanpa dapat
menyelesaikan tugas yang diberikan, tidak dapat konsentrasi dengan baik bila
mengerjakan suatu tugas yang menuntut keterlibatan kognitif, serta tampak
adanya aktivitas yang tidak beraturan, berlebihan, dan mengacau. Kurangnya
perhatian adalah salah satu gejala ADHD. Biasanya, anak selalu gagal memberi
perhatian yang cukup terhadap detail atau anak selalu membuat kesalahan karena
ceroboh saat mengerjakan pekerjaan sekolah, bekerja, atau kegiatan lain. Ia juga
sering sulit mempertahankan pemusatan perhatian saat bermain atau bekerja,
sering seperti tidak sedang mendapat perhatian khusus, atau berada dalam situasi
yang memberi penghargaan pada tingkah laku yang normal. Dengan demikian,
pemeriksaan selintas di kamar praktik sering kali gagal untuk menentukan ADHD.

Ciri Khusus

Selain menampakkan ciri utama, anak dengan ADD/ ADHD akan menampakkan
beberapa ciri khusus sebagai berikut.

Pada bayi
 Sensitif terhadap suara dan cahaya.

 Sering terbangun dan sulit untuk tidur.

 Sulit makan atau minum susu, baik dari botol ataupun ASI.

 Tidak bisa ditenangkan atau digendong dan menolak untuk disayang

 Membenturkan kepala, memukul kepala, dan menjatuhkan kepala ke


belakang.

Pada anak 2-4 tahun

 Anak tampak clumsy canggung


 Impulsif
 Sering mengalami kecelakaan atau jatuh.
 Sering menggerak-gerakkan tangan atau kaki ketika duduk, atau sering
menggeliat.
 Sering meninggalkan tempat duduknya, padahal seharusnya ia duduk manis.
 Sering menyakiti diri sendiri.
 Suka menentang.

Pada anak 4-7 tahun

 Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan pada keadaan yang tidak
selayaknya.
 Sering tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan dengan tenang
 Selalu bergerak, seolah-olah tubuhnya didorong oleh mesin. Juga, tenaganya
tidak pernah habis.
 Sering terlalu banyak bicara.
 Sering sulit menunggu giliran
 Sering memotong atau menyela pembicaraan.
 Jika diajak bicara tidak dapat memerhatikan lawan bicaranya (bersikap apatis
terhadap lawan bicaranya).
C. Klasifikasi Anak ADD/ ADHD
Saat ini banyak orang dengan perhatian yang kurang perhatian (hipertensi)
dan hiperaktif-impulsif (hiperaktif-impulsif) di mana pada salah satu hal
tersebut adalah menampilkan fakta yang dominan. Subkategori yang sesuai
untuk diagnosis saat ini harus dipertimbangkan berdasarkan fakta yang telah
terjadi untuk 6 bulan terakhir. 1. Defisit-Perhatian / Hiperaktif, Tipe Yang
Tidak Terlibat Terutama. Subkategori ini digunakan jika enam (atau lebih)
gejala kurang perhatian (tetapi kurang dari enam gejala hiperaktif-impulsif)
yang telah berlangsung selama minimal enam bulan. Pada jenis masalah ini
adalah konsentrasi rendahnya. Perhatian-Defisit / Hiperaktif, Jenis Hiperaktif
dominan - Impulsif. Subkategori ini digunakan jika ada enam (atau lebih)
gejala hiperaktif-impulsif (tetapi kurang dari enam gejala kurang perhatian
yang telah berlangsung minimal selama enam bulan). Pada tipe ini individu
yang mendapat prioritas diakibatkan oleh hiperaktif-impulsif Subkategori ini
digunakan jika enam (atau lebih) gejala kurangnya perhatian (inattention) dan
enam (atau lebih) gejala hiperaktif-impulsif telah dialami selama minimal
enam bulan oleh individu yang mengalami kedua rangkaian masalah di atas.

Penyebab ADHD belum diketahui secara pasti, tetapi para peneliti


memusatkan objek penelitiannya pada kinerja dan perkembangan otak. Selain
itu, terdapat tiga faktor yang dianggap memengaruhi kondisi ADHD, adalah
sebagai berikut. 1. Faktor Genetik/Keturunan Sebagian besar penderita ADHD
mendapatkan kondisi ini dari orang tuanya. keluarga/keturunan.
Ketidakseimbangan Kimia memi cenderungan terjadi pada 2. Para ahli
meyakini bahwa ketidakseimbangan kimiawi pada otak (neurotransmitter)
merupakan faktor yang memengaruhi perkembangan gejala ADHD. Kinerja
Otak 3. Pada anak yang menderita ADHD, didapati bahwa area otak yang
mengontrol perhatian tampak tidak terlalu aktif, dibandingkan dengan anak-
anak lainnya yang tidak menderita ADHD. Perilaku anak ADHD sangat
membingungkan dan sangat kontradiktif. Perilaku yang gegabah (kurang
terkontrol) dan tidak terorganisasi adalah sumber utama bagi stres anak, orang
tua, saudara, guru dan teman di kelas. Biasanya, usaha keras dan aturan yang
lebih ketat tidak membantu karena sebagian besar anak ADHD sudah berusaha
berbuat secara keras. Mereka ingin melakukannya dengan baik, tetapi mereka
selalu terhambat oleh kontrol diri yang lemah. Hasilnya, mereka merasa sakit,
bingung, dan sedih karena tidak dapat berkonsentrasi. Mereka menjadi sering
mengompol, membuang barang-barang, atau bahkan memukul karena gagal
Menyelesaikan pekerjaan dan aktivitas di sekolah dan rumah. (Baihaqi dan
Sugiarmin, 2006: 3). Penyebab anak ADHD bukan karena kesulitan saat hamil
atau melahirkan. Pada dasarnya, otak penderita ADHD tidak memiliki
aktivitas kimiawi yang cukup untuk mengatur dan mengendalikan apa yang si
penderita lakukan atau mendukung. Pengobatan akan meningkatkan aktivitas
otak dan memberikan tambahan energi pada otak untuk mengendalikan pikiran
dan tingkah laku. Pada aktivitas otak penderita ADHD lebih sedikit (warna
merah / oranye / putih) dibandingkan dengan otak anak yang tidak mengalami
ADHD. Selain terapi medis untuk anak-anak ADHD, ada juga yang membahas
terapi nonmedis yang dinamakan dengan terapi perilaku (terapi perilaku) yang
bertujuan untuk mengubah pola-pola hubungan sosial menjadi perlindungan
positif. Prinsipnya adalah menyusun ekspektasi yang jelas pada latihan anak.
Memuji dan memberikan penghargaan untuk perilaku positif Semua program
terapi perlu dikeluarkan. Perkuat baik dengan sistem ketidakseimbangan /
imbalan. Aktivitas yang kurang baik. 1. 2. 3. Cabut hak istimewa harus
menjadi negatif untuk diacuhkan. 4. Hilangkan pemicu dari perilaku buruk.
Anak dengan ADHD mungkin menunjukkan reaksi berlebihan terhadap
tertentu. Anak-anak mungkin juga ingin lebih agresif dibandingkan dengan
teman-teman. Pada masalah ini, terapi perilaku anak-anak lebih bisa
mengendalikan perilaku dan mengendalikan tindakan mereka. Diharapkan
anak mampu bereaksi berlebihan, pulih, serta membuatnya lebih tenang.
Terapi perilaku menyasar perubahan cara berfikir perilaku anak. Prinsip dasar
dalam memecahkan masalah anak yang memecahkan masalah ADD / ADHD
dalam proses belajar-mengajar menurut Pfiffner dan Brakley (1998) adalah
sebagai berikut.

1. Aturan dan petunjuk yang disampaikan disampaikan secara jelas, tegas, dan
disajikan dalam berbagai bentuk, tidak hanya secara lisan, tetapi juga visual
(tulisan / gambar).

2. Konsekuensi perilaku (positif / negatif) langsung diberikan, tidak ditunda-tunda


3. Konsekuensi harus lebih sering, dibandingkan dengan anak lain.

4. Bentuk persetujuan lebih tegas atau lebih daripada penerapan anak lain.

5. Pasta yang sesuai dan beragam harus disiapkan.

6. Bentuk menguatkan atau penghargaan harus diubah dan diberikan bergiliran.

7. Kunci yang disetujui adalah antisipasi.

Guru harus siap dengan berbagai rencana, terutama selama masa jeda di sela
kegiatan atau menyetujui jam pelajaran untuk memastikan bahwa anak-anak
mengubah aturan (dan memperbaikinya) yang akan terjadi. Ada tiga elemen
penting yang menentukan keberhasilan mana- jemen motivasi.

1. Biarkan anak setuju apa yang diharapkan dari dirinya. Antara anak dan orang
dewasa perlu bertukar pemahaman tentang perilaku-apa yang bisa diterima, dan
apa saja yang ditimbulkan dari masing-masing perilaku tersebut.

2. Menerima setiap peningkatan atau penghargaan memiliki arti. Ini berarti


penghargaan haruslah terdiri dari sesuatu yang benar-benar diinginkan anak dan
merupakan hal yang dilakukan. Demikian juga, karena anak-anak ADHD
memiliki fleksibilitas yang terbatas, penghargaan yang diberikan harus dilakukan
sedikit demi sedikit tetapi dengan tingkat frekuensi atau kesempurnaan yang
tinggi. Jangan berikan penghargaan pada waktu dan tempo. Menjanjikannya
membelikan sepeda pada akhir kelas meminta nilai rapor sekolahnya bagus tidak
akan efektif bila dibandingkan dengan hadiah-hadiah kecil setiap hari untuk
mendorongnya berperilaku seperti yang kita inginkan.

D. Layanan Yang Diberikan

a) Bersikap Positif dan Tetap Sehat

- Kekuatan sikap positif,


Aset terbaik anda untuk membantu anak mengelola ADD/ADHD-
nya adalah sikap positif dan akal sehat anda. Jika anda tenang dan fokus,
Anda akan lebih dapat berhubungan dengan anak, membantunya untuk
tenang dan fokus.

Lihat dari perspektif berbeda: ingatlah bahwa perilaku


menyimpang anak anda berkaitan dengan gangguan yang dideritanya.
Sebagian besar perilaku tersebut dilakukan di luar kesadaran mereka.
Kembangkan sense of humor Anda. Sesuatu yang kini terlihat memalukan
dapat menjadi kisah lucu pada 10 tahun mendatang.

Abaikan hal kecil dan berkompromi: satu tugas yang tak


terselesaikan bukanlah hal besar ketika anak Anda telah menyelesaikan
dua tugas lain ditambah dengan pekerjaan hari itu. Jika Anda terlalu
perfeksionis, anda bukan saja akan merasa terus-menerus tidak puas, tetapi
juga menciptakan harapan yang tak mungkin untuk anak ADD/ADHD.

Percayalah pada anak pertimbangkan untuk membuat sebuah daftar


tertulis mengenai semua hal positif, istimewa, dan unik mengenai anak
Anda. Percayalah bahwa mereka mampu untuk belajar, berubah, matang,
dan sukses. Buatlah 'memikirkan tentang kepercayaan ini' sebagai 'tugas'
harian Anda, sama seperti menggosok gigi atau minum kopi Jika Anda
mengurus diri Anda dengan baik, Anda akan mampu untuk merawat anak
Anda dengan lebih baik. Sebagai panutan dan sumber kekuatan utama bagi
anak Anda, sangat penting untuk senantiasa memerhatikan kesehatan diri
Anda.

- Jika Anda terlalu lelah atau kehabisan kesabaran, Anda berisiko


kehilangan semua struktur yang telah Anda susun dengan hati-hati demi
anak Anda.

Perhatikan kesehatan: makan teratur, berolahraga,dan carilah cara


untuk mengurangi stres (bisa dengan cara sederhana seperti mandi air
hangat di malam hari atau sejenak meditasi di pagi hari). Jika Anda sakit,
segera tangani/obati.
Carilah dukungan: satu hal yang paling penting diingat dalam
menangani anak dengan ADD/ ADHD adalah bahwa Anda tidak
melakukannya sendiri. Berkonsultasilah kepada dokter, terapis, dan guru.
Bergabunglah dengan kelompok pendukung (support group) untuk
orangtua yang memiliki anak dengan ADD/ADHD. Grup ini menyediakan
sebuah forum untuk saling memberi dan menerima saran, tempat untuk
mengeluhkan kesulitan, serta berbagi pengalaman.

Beristirahatlah: kawan dan keluarga sering kali menawarkan untuk


menjaga anak Anda, tetapi mungkin Anda merasa bersalah meninggalkan
anak Anda pada keluarga atau menitipkan mereka pada relawan yang
berkenan mengasuh anak ADD/ ADHD. Lain kali, terimalah tawaran
mereka dan katakan dengan jujur cara terbaik untuk menghandle anak
Anda.

- Binatang peliharaan dapat membantu anak dengan ADD/ADHD (Juga


orang tua).

Jika Anda merasa rumah tinggal Anda telah kacau-balau, Anda


kemungkinan besar merasa enggan untuk memelihara binatang. Akan
tetapi, binatang peliharaan sebenarnya dapat memberikan banyak
keuntungan bagi Anda dan anak Anda. Mereka dapat mengajarkan
tanggung jawab kepada anak Anda dan mengajaknya keluar rumah.
Mereka juga dapat menginjeksi kan banyak kegembiraan yang dibutuhkan
dan membantu seluruh anggota keluarga untuk menyingkirkan
kegundahan. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa binatang
peliharaan dapat melindungi Anda dari depresi, stres, dan bahkan
permasalahan kesehatan.

b) Bangun Sebuah Struktur dan Pertahankan

Anak dengan ADD/ADHD sering kali berhasil menyelesaikan tugas ketika


tugas tersebut berlangsung dalam pola yang dapat ditebak dan di tempat yang
telah diprediksi. Tugas Anda adalah menciptakan dan mempertahankan
struktur dalam rumah Anda sehingga anak Anda tahu apa yang diharapkan
dan dinginkan darinya.

Berikut ini tip untuk membantu anak dengan ADD/ ADHD fokus dan teratur:

- Ikuti rutinitas: sangat penting untuk mengatur waktu dan tempat untuk
segala sesuatu guna membantu anak dengan ADD/ADHD mengerti dan
memenuhi harapan. Buatlah ritual sederhana dan terprediksi untuk rumah,
bermain, dan tidur. Suruhlah anak Anda mempersiapkan baju yang akan
dikenakannya esok waktu makan, mengerjakan pekerjaan hari sebelum
berangkat tidur dan pastikan apa pun yang ia butuhkan untuk dibawa ke
sekolah terletak di tempat khusus dan mudah diraih.

- Gunakan jam dan timer: pertimbangkan untuk meletakkan jam di berbagai


tempat di dalam rumah dengan yang terbesar di kamar anak. Sediakan
waktu yang cukup luang untuk setiap kegiatan anak, seperti mengerjakan
pekerjaan rumah atau bersiap di pagi hari. Gunakan timer untuk pekerjaan
rumah atau waktu transisi seperti antara membereskan bekas mainan dan
bersiap pergi tidur.

- Sederhanakanlah jadwal anak Anda: sangat baik untuk menghindari waktu


kosong. tetapi anak dengan ADD/ADHD dapat semakin teralih
perhatiannya dan 'luka' jika terlalu banyak kegiatan di luar sekolah. Anda
mungkin harus membuat penyesuaian dengan komitmen di luar sekolah
berdasarkan kemampuan individual anak dan tuntutan untuk melakukan
kegiatan tertentu.

- Ciptakan tempat yang tenang: pastikan anak Anda memiliki ruang pribadi
yang tenang untuk dirinya sendiri. Teras atau kamar dapat digunakan
sepanjang tempat itu bukan tempat yang sama saat anak diberi tindakan
time out.

- Lakukan yang terbaik agar teratur dan rapi: atur rumah Anda serapi
mungkin. Pastikan bahwa anak anda mengetahui bahwa semuanya telah
berada pada tempatnya. Berikan panutan mengenai kerapian dan
keteraturan sesering dan sebanyak mungkin.
Hindari masalah dengan membuat anak ADD/ADHD terus sibuk.

Untuk anak dengan ADD/ADHD, waktu kosong/ luang dapat


memperburuk gejala dan menciptakan kekacauan dalam rumah Anda. Sangat
penting untuk membuat anak dengan ADD/ADHD terus sibuk, tetapi tidak
sampai terlalu menumpuk sehingga anak menjadi kewalahan.

Daftarkan anak Anda pada kelas musik, seni,atau olahraga. Di rumah,


aturlah aktivitas sederhana untuk mengisi waktu anak. Ini dapat berupa tugas
seperti membantu Anda memasak, memainkan berbagai permainan papan
(monopoli, ular tangga, dan sebagainya) dengan saudara, atau sekadar melukis.
Coba untuk tidak terlalu tergantung pada televisi atau komputer/video game
sebagai pengisi waktu. Perlu diketahui, terlalu banyak menonton TV dan
bermain video game dapat meningkatkan kekerasan secara alami dan hanya
akan memperburuk gejala ADD/ADHD pada anak.

c) Tentukan Harapan dan Aturan yang Jelas

Anak dengan ADD/ADHD membutuhkan peraturan yang konsisten yang


dapat mereka pahami dan ikuti. Buatlah aturan perilaku untuk keluarga dengan
jelas dan sederhana. Tulislah aturan tersebut dan tempelkan/gantung di tempat
yang mudah dilihat oleh anak.

Anak dengan ADD/ADHD merespons sistem aturan reward and


consequences -penghargaan dan konsekuensi dengan sangat baik. Sangat penting
untuk menjelaskan apa yang akan terjadi ketika peraturan dipatuhi dan ketika
dilanggar. Terakhir, patuhilah sistem aturan yang telah anda buat: ikuti setiap
peraturan dan setiap saat dengan penghargaan atau konsekuensi.

Jangan lupa memberikan pujian dan penguatan positit. Sama halnya


dengan Anda telah membangun sebuah struktur yang konsisten, perlu diingat
bahwa anak dengan ADD/ADHD sering kali menerima kritikan. Berusahalah
untuk selalu mencari hal baik dalam diri anak Anda-dan pujilah. Pujian sangat
penting bagi anak dengan ADD/ADHD karena biasanya mereka jarang dipuji.
Perilaku anak dengan ADD/ADHD sering kali dikoreksi, diperbaiki, dan
dikeluhkan-tetapi jarang menerima pernyataan positif.
Senyuman, komentar positif, atau bentuk penghargaan lain dari Anda
dapat meningkatkan perhatian, konsentrasi, dan kontrol impuls anak Anda.
Lakukan yang terbaik untuk fokus memberikan pujian positif untuk perilaku baik
dan tugas yang terselesaikan dengan baik, sementara juga lakukan respons negatif
sebisa mungkin pada perilaku yang tidak padatempatnya atau pada tugas yang tak
terselesaikan. Beri penghargaan pada kemajuan/prestasi kecil yang dicapai anak
dengan ADD/ADHD, yang mungkin hanya sesuatu yang biasa bagi anak lain.

d) Memberikan Dukungan pada Gerakan dan Tidur

Aktivitas fisik dapat membantu anak dengan ADD/ADHD.

Anak dengan ADD/ADHD memiliki banyak energy untuk dibakar.


Olahraga dan aktivitas fisik lain yang teratur dapat membantu mereka
menghabiskan energy dengan cara yang sehat dan memusatkan perhatian mereka
pada gerakan dan keterampilan spesifik. Manfaat dari aktivitas fisik tidak terbatas:
meningkatkan konsentrasi, mengurangi depresi dan kecemasan, serta mendukung
pembentukan otak. Sangat penting bagi anak dengan ADD/ADHD, bagaimanapun
juga, adalah fakta bahwa olahraga dapat membuat tidur lebih baik, yang pada
akhirnya dapat mengurangi gejala ADD/ADHD. Carilah jenis olahraga yang dapat
dinikmati anak Anda dan sesuai dengan kekuatannya. Misalnya, olahraga seperti
softball yang melibatkan banyak 'waktu istirahat tidak begitu cocok pada anak
dengan gangguan pemusatan perhatian. Olahraga individual atau tim seperti
basket dan hoki yang membutuhkan gerakan konstan adalah pilihan yang lebih
baik. Anak dengan ADD/ADHD juga dapat memperoleh manfaat dari latihan bela
diri seperti tae kwon do ataupun yoga, yang selain mengolah mental juga
sekaligus mengolah tubuh.

Tidur lebih baik dapat membantu anak dengan ADD/ADHD.

Kurang tidur dapat membuat seseorang menjadi kurang fokus dan sangat
merugikan bagi anak ADD/ADHD. Anak dengan ADD/ADHD membutuhkan
sekurangnya waktu tidur yang sama dengan anak lain yang normal, tetapi sering
kali tidak memperolehnya. Permasalahan pemusatan perhatian yang mereka alami
dapat menyebabkan stimulasi berlebihan yang membuat mereka sulit tidur. Waktu
tidur yang konsisten dan lebih awal adalah strategi paling tepat untuk menangani
masalah ini, tetapi kemungkinan permasalahan belum terpecahkan seluruhnya.
Bantulah anak Anda untuk tidur lebih baik menggunakan satu atau beberapa
strategi di bawah ini:

- Kurangi waktu menonton televisi dan tingkatkan level aktivitas dan latihan
anak di siang hari anak Anda.

- Hilangkan kafein dari makanan yang dikonsumsi

- Ciptakan waktu pendinginan' untuk menurunkan level aktivitas pada kira-


kira satu jam sebelum waktu tidur.

- Lakukan aktivitas yang lebih tenang seperti mewarnai, membaca, atau


memainkan sesuatu yang tak menimbulkan keributan.

- Luangkan waktu sepuluh menit untuk membuai/ memeluk anak Anda, Ini
akan membangun perasaan sayang dan aman sekaligus menyediakan
waktu untuk menenangkan diri.

- Gunakan aroma lavender atau aroma lain dalam kamar anak Anda.
Keharuman aroma ini dapat membantu anak Anda menenangkan diri.

- Gunakan tape relaksasi sebagai suara background untuk anak Anda saat
tertidur. Terdapat banyak jenis, termasuk suatu alam dan musik yang
tenang. Anak dengan ADD/ADHD sering kali membutuhkan white noise
untuk menenangkan diri. Anda dapat menbuat white noise dengan cara
menyetel radio lamat-lamat atau menyalakan kipas angin listrik.

Manfaat green time pada anak dengan ADD/ADHD

Riset menunjukkan bahwa anak dengan ADD/ADHD memperoleh banyak


manfaat dari menghabiskan waktu di alam. Anak mengalami banyak pengurangan
gejala ADD/ADHD ketika bermain di taman yang penuh rumput hijau dan
pepohonan daripada di tempat bermain dengan konstruksi beton.
Pertimbangkanlah pendekatan yang sederhana dan menjanjikan ini untuk
gangguan ADD/ADHD. Tak perlu khawatir jika Anda tinggal di perkotaan karena
di kota besar pun tersedia berbagai tempat yang penuh dengan rerumputan sera
pepohonan. Bergabunglah dengan anak Anda saat green time-nya-Anda pun akan
memperoleh udara segar intuk Anda sendiri.

e) Bantu Anak Anda untuk Makan dengan Benar

Diet/pola makan bukan penyebab langsung gangguan pemusatan


perhatian, tetapi makanan dapat dan memang memengaruhi kondisi mental anak
Anda, yang pada akhirnya memengaruhi perilakunya. Memonitor dan
memodifikasi jenis, waktu, dan jumlah makanan yang dikonsumsi anak dapat
membantu mengurangi gejala ADD/ADHD. Semua anak memperoleh manfaat
dari makanan segar, waktu makan yang teratur, dan menjauh dari junk food.
Prinsip-prinsip tersebut terutama sangat benar untuk anak dengan ADDIADHD
yang keimpulsifan dan kekurangperhatiannya dapat menyebabkan ia lupa makan,
mengalami gangguan makan, atau makan berlebihan. Makan dengan porsi kecil
tetapi sering dapat membantu anak dengan ADHD.

Anak dengan ADD/ADHD sering kali makan tak teratur. Tanpa


pendampingan orangtua, anak-anak ini bisa Saja tidak makan selama berjam-jam
kemudian "berpesta dengan semua yang ada di sekitarnya. Hasil dari pola ini
dapat memperburuk kesehatan emosi dan fisik anak. Cegah kebiasaan makan
yang buruk dengan menjadwalkan makanan bernutrisi atau makanan kecil untuk
anak Anda setidaknya setiap tiga jam sekali. Secara fisik, anak dengan
ADD/ADHD membutuhkan asupan makanan sehat secara teratur; dan secara
mental waktu makan adalah waktu istirahat yang penting dan ritme yang telah
dijadwalkan dalam sehari.

- Singkirkan junk food dari rumah Anda.

- Jauhkan makanan berlemak dan bergula saat makan diluar

- Matikan televisi saat menayangkan acara yang penuh dengan iklan junk
food.
- Beri anak Anda suplemen vitamin dan mineral,

f) Ajari Anak Anda Cara Berteman

Anak dengan ADD/ADHD sering kali mengalami kesulitan dalam


berinteraksi sosial, bahkan yang sederhana sekali pun. Mereka bisa saja berpokir
terlalu keras membaca isyarat sosial, berbicara terlalu banyak, terus-menerus
menginterupsi/menyela, atau terlalu agresif/ terlalu tertarik. Ketidakmatangan
emosional mereka membuat mereka terasing dari teman sebaya dan membuat
mereka menjadi target bulan-bulanan.

Meskipun demikian, jangan lupa bahwa banyak anak dengan ADD/ADHD


ternyata sangat cerdas dan kreatif dan pada akhirnya akan menemukan cara untuk
bergaul dengan orang lain dan menandai orang yang menurutnya tidak dapat
dijadikan teman. Lebih dari itu, kepribadian yang bagi orangtua dan guru
menjengkelkan, bisa tampak menyenangkan/lucu dan menawan bagi kawan
sebaya.

Membantu anak dengan ADD/ADHD meningkatkan keterampilan sosial.

Sulit bagi anak dengan ADD/ADHD untuk mempelajari keterampilan


sosial dan aturan sosial. Katakan dengan lembut namun jujur mengenai tantangan
dan kesulitan yang dihadapi serta cara untuk mengubahnya pada anak Anda.
Cobalah bermain role play beberapa situasi sosial dengan anak Anda. Selektiflah
dalam memilih teman untuk anak Anda. Cari seseorang dengan bahasa dan
keterampilan fisik yang sama. Awalnya, undang hanya satu atau dua orang teman.
Perhatikan mereka dengan saksama saat mereka bermain. Jangan beri sedikit pun
toleransi jika anak memukul, mendororng dan berteriak-riak di halman, beri
waktu dan ruang bagi anak untuk bermain. Sering-seringlah memberikan
penghargaan jika anak bermain dengan baik.

E. Bimbingan Bila Berada Di Sekolah Legular

Siswa dengan ADD/ADHD yang inatensi(kurang perhatian/kurang fokus)


impulsif, dan hiperaktif dapat membuat anda frustasi. Anda tahu bahwa ia cerdas
teteapi ia tidak mampu fokus pada materi yang sedang anda sampaikan. Ditambah
lagi, perilaku mereka membuat waktu terbuang dan mengganggu seluruh kelas

Tantangan penderita ADD/ADHD dalam kelas

Pikiran tentang syarat yang diberlakukan sekolah untuk dilakukan siswa :


duduk tenang, dengarkan pelajaran dengan baik, perhatikan pelajaran, ikuti
petunjuk, dan konsentrasi. Serentetan syarat yang sangat sulit dilakukan anak
dengan ADD/ADHD bukan karena ia tidak mau, melainkan karena otaknya tidak
mengizinkan. Tentu saja, hal itu membuat mengajar ia menjadi hal yang tak kalah
sulit dilakukan.

Siswa dengan ADD/ADHD 'menyajikan' tantangan berikut ini bagi guru mereka:

 Ia meminta perhatian dengan selalu menyela pembicaraan atau bergerak


kian kemari di dalam kelas.
 Ia kesulitan untuk mengikuti petunjuk, terutama jika petunjuk tersebut
disajikan dalam bentuk daftar.
 Ia sering kali lupa mencatat pekerjaan rumah, mengerjakannya, atau gagal
menyelesaikan tugas sekolah.
 Kemampuan motorik halusnya sering kali kurang sehingga menulis
menjadi pekerjaan sulit baginya dan tulisan tangannya sulit dibaca.
 Ia sering kali mengalami kesulitan dengan operasi bilangan yang
membutuhkan langkah-langkah tertentu seperti pembagian bertingkat atau
memecahkan persamaan (matematika).
 Ia sering kali bermaslah dalam proyek jangka panjang tanpa pengawasan
langsung.
 Ia sulit ( tidak ada keinginan) untuk berpartisipasi dalam kerja kelompok,
bahkan dapat membuat kelompoknya gagal melengkapi tugas.

Siswa dengan ADD/ADHD 'membayar' permasalahan mereka dengan nilai


yang rendah, dimarahi dan dihukum, dijadikan bulan-bulanan oleh kawan sekelas,
dan kepercayaan diri yang rendah. Sementara Anda, gurunya, bisa jadi
memperoleh teguran dari orang tua yang merasa anak mereka 'ditipu' oleh
petunjuk Anda dan merasa bersalah karena Anda tidak mampu mengajar anak
dengan ADD/ADHD.

Bantuan yang Dapat Dilakukan Guru

Jadi, bagaimana anda dapat mengajar anak yang tidak mau duduk diam
dan memerhatikan? Jawabannya: dengan banyak kesabaran, kreativitas dan
konsistensi. Sebagai seorang guru, peran Anda adalah mengevaluasi kebutuhan
masing-masing siswa dan kekuatan, kemudian membangun strategi yang dapat
membantu siswa dengan ADD?ADHD untuk fokus, menyelesaikan tugasnya, dan
belajar untuk memaksimalkan kemampuan mereka.

Program sukses yang dapat diterapkan pada anak dengan ADD/ADHD


terdiri atas tiga komponen:

 Akomodasi: apa yang dapat Anda lakukan untuk membuat belajar menjadi
lebih mudah bagi anak dengan ADD/ADHD.
 Intruksikan/Petunjuk: metode yang Anda gunakan dalam mengajar.
 Intervensi: Bagaimana menangani perilaku yang mengganggu konsentrasi
atau mengalihkan perhatian siswa lain.

Bagaimanapun 'alat' paling efektif untuk membantu siswa dengan


ADD/ADHD adalahsikap positif.

Jadikan siswa sebagai partner Anda dengan mengatakan, " Mari bersama-
sama mencari cara untuk membantumu menyelesaikan tuga." Yakinkan siswa
Anda bahwa anda akan memerhatikan perilaku dan kualitas kerjanya yang baik
dan ketika Anda melihat ( perilaku dan kerjanya yang baik) itu, segera berikan
pujian yang tulus. Terakhir, cari cara untuk memotivasi anak penderita
ADD/ADHD dengan menawarkan reward atau tanda penghargaan.

Untuk menangani perilaku yang mengganggu kelas, buatlah beberapa


tanda peringatan khusus dengan siswa penderita ADD/ADHD. ini dapat berupa
kode menggunakan tangan, menekan bahu siswa, Jika Anda harus menegur
perilaku menyimpang siswa tak pantas yang tidak sengaja dilakukan dan tidak
mengganggu siswa lain atau pelajaran.
Akomodasi Kelas untuk Siswa dengan ADD/ADHD

Sebagai seorang guru, anda diperkenankan untuk mengubah kelas guna membantu
meminimalkan gangguan ADD/ADHD

 tempat duduk
 Jauhkan tempat duduk siswa penderita ADD/ADHD dari jendela
dan pintu.
 Dudukan siswa dengan ADD/ADHD di depan meja anda Kecuali
jika menempatkan ia disitu dapat mengganggu siswa
 Siswa duduk dengan formasi berbaris berurutan dengan fokus pada
guru biasanya bekerja lebih baik dibandingkan formasi duduk
melingkari meja atau duduk berhadapan saat melakukan tugas.
 Penyampaian informasi/Materi
 Berikan satu instruksi setiap kali dan ulangi jika perlu.
 Jika mungkin, beikan materi yang sulit di awal hari.
 Gunakan visual: grafik, gambar, kode warna.
 Buatlah catatan garis besar untuk mengorganisir/mengatur
informasi saat Anda menyampaikannya.
 Pekerjaan siswa
 Ciptakan area tenang yang bebas gangguan saat pelaksanaan ujian
dan belajar.
 Ciptakan kertas kerja dan kertas ujian dengan lebih sedikit item;
lakukan ujian kecil beberapa kali daripada sekali ujian dengan
materi berlimpah.
 Kurangi jumlah tes yang berbatas waktu.
 Ujilah siswa penderita ADD/ADHD dengan cara yang paling
sesuai dengan kemampuannya, misalnya tes lisan atau mengisi
bagian yang kosong.
 Tunjukan pada siswa cara menggunakan pointer atau bookmark
untuk memandai kata dalam sebuah halaman.
 Bagilah proyek jangka panjang menjadi beberapa bagian dan
tetapkan tujuan untuk setiap segmen.
 Biarkan siswa melakukan sebanyak mungkin yang ia bisa melalui
komputer.
 Terimalah keterlambatan dan berikan nilai terpisah untuk setiap
tugas terpisah

 Pengaturan
 Suruh siswa untuk menyiapkan sebuah buku master, sebuah binder
dengan batas pemisah untuk setiap mata pelajaran dan pastikan
jenis kertas yang digunakan sesuai dengan binder serta dimasukkan
dalam bagian yang benar (sesuai mata pelajaran).
 Sediakan tiga notes (buku kecil) untuk mencatat pekerjaan rumah,
pekerjaan rumah yang sudah selesai dan pesan untuk orang tua.
 Beri kode warna untuk setiap mata pelajaran
 Bri waktu siswa untuk mengatur tugas dan materi untuk dirumah.
Biarkan ia mempersiapkan diri saat pulang.
 Pastikan siswa dengan ADD/ADHD memiliki sebuah sistem untuk
mencatat tugas-tugas serta tanggal penting.pastikan pula bahwa ia
menggunakannya.

Teknik Mengajar Siswa ADD/ADHD

Teknik mengajar yang dapat membantu siswa ADD/ADHD fokus dan


meningkatkan konstrentasinya pada materi pelajaran dan tugas tugas yang
diberikan bisa sangat bermanfaat bagi seluruh kelas.

 Memulai pelajaran
- Beri tanda bahwa pelajaran yang akan dimulai dengan kode bunyi/
suara yang jelas, misalnya bel/ lonceng
- Buat daftar kegiatan belajar di papan
- Saat akan memulai terangkan kepada siswa pelajaran yang akan
dipelajari dan harapan anda
- Bangun kontak mata dengan siswa penderita ADD/ ADHD
 Saat mengajar
- Buatlah petunjuk tekstur sesederhana mungkin
- Variasikan kecepatan penyampaian materi dan masukkan jenis
kegiatan yang berbeda-beda. Sebagaian besar siswa ADD/ADHD
berperan dalam permainan kompetitif dengan sangat baik
- Gunakan alat peraga, grafik, dan alat bantu visual lain
- Buatlah isyart khusus dengan anak ADD/ADHD berupa sentuhan di
bahu atau menempelkan pesan di bangku untuk mengingatkan siswa
agar tetap focus pada tugas
- Beri siswa dengan ADD/ADHD kesempatan untuk sering istirahat
- Biarkan siswa ADD/ADHD untuk meremas bola lunak atau
mengetuk-ketuk sesuatu yang tidak berisik sebagai pelepasan energy
- Jangan menyuruh siswa penderita ADD/ADHD menjawab
pertanyaaan atau tampil di depan kelas atau di depan banyak orang,
Karena ini sangat sulit untuknya.
 Mengakhiri pelajaran
- Ringkas semua point penting
- Jika anda memberi tugas suruhlah tiga orang siswa mengulangi/
mengatakan kembali apa tugas tersebut kemudian suruh seluruh
kelas mengulanginya lagi dan tulis di papan
- Spesifiklah mengenai apa yang harus dibawa pulang

Adalah tugas guru untuk mengajar dan mendidik siswa –siswanya


dengan baik agar mereka dapat mandiri suatu saat nanti. Guru adalah orang
tua kedua bagi siswa yang diharapkan mampu untuk memotivasi hidup
siswa, terutama dalam hal belajar, siswa berkebutuhan khusus dalam hal ini
penderita ADD/ADHD memiliki hak yang sama dengan siswa lain intuk
memperoleh pendidikan agar dapat menyongsong masa depan. Oleh karena
itu diharapkan guru juga mampu untuk mengajar siswa yang berkebututhan
khusus ini sama seperti siswa lain pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Perdana, IF. 2014. Lebih Paham dan Dekat Dengan Anak ADD/ ADHD.
Yoyakarta: Familia grup relasi inti media, anggota IKAPI
Atmaja, JR. 2018. Pendidikan dan Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai