Anda di halaman 1dari 13

TATA TEKNIK PENTAS TARI KREASI

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
ANJEL KARISSA
Kelas : Xl IPS 1

Mapel : seni budaya

Guru pembimbing : Dwi Intan Mandasari,S.Pd.

SMA NEGERI 12 PALEMBANG


Tahun Ajaran 2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur selalu penulis panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberi
kesehatan, nikmat sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini yang
berjudul “Tata Teknik Pentas Tari Kreasi”.

Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Seni Budaya. Dalam makalah ini
akan mengulas tentang tata teknik pentas, jenis – jenis panggung, jenis – jenis lampu (lighting),
dan tata cahaya.

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu serta
menolong penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis juga berharap semoga allah
memberi yang terbaik atas makalah ini supaya bermanfaat bagi kita semua.

Dengan segala kekurangan penulis, kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan dari
pembaca guna meningkatkan dan memperbaiki makalah ini.

Palembang, 12 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................... 2

C. Tujuan..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Tata Teknik Pentas .................................................................................. 3

B. Jenis-Jenis Panggung............................................................................... 4

C. Jenis – Jenis Lampu (Lighting)............................................................... 6

D. Tata Cahaya............................................................................................. 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................. 9

B. Saran........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………... 10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tari kreasi adalah bentuk gerakan tari yang baru dirangkai dari dua perpaduan gerak tari
tradisional dengan tari tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau berbagai daerah
di Indonesia. Selain bentuk geraknya, irama, rias, dan busanannya juga merupakan hasil dari
modifikasi tari tradisi.

Bentuk tari yang lebih baru misalnya tari operet (mempertegas lagu dan cerita), pantomin (gerak
patah-patah penuh tebakan), dan kontemporer (gerak ekspresif spontan, terlihat tak beraturan tapi
berkonsep).

Contohnya adalah: Tari angsa, Tari tenun, Tari kijang, Tari bosara, Tari wiranata, Tari kupu-
kupu, Tari pattenung, Tari padendang, Tari merak (jawa), Tari panji semirang (Bali), Tari oleg
tambulilingan, dan Tari lebonna (Sulawesi Selatan).

Jadi tari kreasi dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu tari kreasi berpolakan tradisi dan
tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (non tradisi). Berikut penjelasannya.

Tari Kreasi Berpolakan Tradisi merupakan kreasi yang pembuatnnya dilandasi oleh kaidah-
kaidah tari tradisi, musik/karawitan, baik dalam koreografi, tata busana dan riasnya, maupun tata
teknik pentasnya. Walaupun ada perubahan tetapi tidak menghilangkan esensi ketradisiannya.

Tari Kreasi Baru Tidak Berpolakan Tradisi (Non Tradisi) merupakan tari yang pembutannya
melepaskan diri dari pola tradisi baik dalam hal koreografi, musik, rias dan busana maupun tata
teknik pentasnya.

Pada perkembangan selanjutnya tari kreasi juga dapat disebut dengan tari modern, yakni jenis
tarian yang lebih dapat diterima oleh masyarakat Indonesia pada saat ini baik dari segi
gerakannya, maupun keseluruhan penampilan yang dipertunjukkan sebagai media hiburan.

Tari kreasi baru adalah tari klasik yang terjadi banyak perubahan aransemen kemudian
dikembangkan sesuai perkembangan zaman, namun tetap mempertahankan nilai-nilai yang
dimiliki di dalamnya.

Tari kreasi baru biasanya diciptakan oleh para pakar tari. Gerakan yang terdapat pada tari kreasi
baru biasanya memiliki paduan antara gerakan tari klasik dengan gerakan  tari tradisional.

Lebih jauh tentang bentuk gerakan yang digabungkan dalam tari modern ini diambil dari
berbagai macam-macam seni tari yang terdapat dari daerah-daerah.
Jika kita lihat lebih detail sentuhan modern yang terdapat dalam tari kreasi ini antara lain dapat
kita lihat sebagaimana di bawah ini:

Ciri Ciri dari Tari Kreasi Baru: Busana Alat Musik, Pengiring Lagu, Pengiring, Tata Rias,
Gerakan, Properti yang digunakan lebih modern, Terbentuk dari jenis tari tradisional dengan
inovasi, Terdapat inovasi gerakan, tata rias, alat pengiring dan lagu pengiring

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini akan dibahas beberapa hal diantaranya :

1. Tata Teknik Pentas

2. Jenis-Jenis Panggung

3. Jenis – Jenis Lampu (Lighting)

4. Tata Cahaya

C. Tujuan

Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan agar siswa lebih mengenal tentang tari kreasi dan
memahami teknik tata pentas tari kreasi, mulai dari Kostum, Make- Up, Proferti, Hand Proferti,
Set Proferti, Cahaya, Sound Sistem, Akustik.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Tata Teknik Pentas


Tata Teknik Pentas Adalah Cara Membuat Pentas atau Tempat pertunjukan / Cara menata
panggung atau tempat pertunjukan.
Jadi tata teknik pentas adalah cara menata panggung untuk pertunjukan. Seorang yang
melakukan tata cara pentas atau penataan panggung disebut sebagai seorang kreator. Sebelum
melakukan penataan alangkah lebih lanjut bila seorang kreator memiliki konsep untuk melandasi
penataan yang akan dilakukan pada sebuah pertunjukan, sedangkan konsep merupakan sebuah
kompas yang menyediakan sebuah petunjuk dan menambahkan bagi seorang penata panggung.
Suatu konsep yang dapat kita perbincangkan atau membahas tentang apa yang akan
dipertanyakan atau dipentaskan. Misal katakan saja kita akan mementaskan sebuah pertujukan
tari, tari yang diminta di sini adalah tari kontenporer kemudian kita akan menentukan tema yang
akan diangkat, misal temanya tentang permainan rakyat, permainan rakyat yang ingin apa yang
akan dipindahkan dan permainan rakyat daerah mana.

Cara Menata: Membuat rencana setelahnya mengarah pada Teknik perencanaan apa yang akan
dibuat menjadi tempat pertunjukan.

Perencanaan: Contoh perencanaan Pentas / Pertunjukan untuk Tari, Pertunjukan Tari seperti apa
yang kita Buat, Sebut saja KONTEMPORER kemudian pemilihan Tema / Cerita Pada Tarian,
Setelahnya masuk pada Bahan yang digunakan Seperti
1. KOSTUM,
2. MAKE-UP,
3. PROFERTI,
4. PROFERTI TANGAN,
5. SET PROFERTI,
6. CAHAYA,
7. SISTEM SUARA, AKUSTIK.
Penata Pentas: Pentas / Pertunjukan yang mau diselenggarakan sesuai kebutuhan, Pentas /
Pertunjukan diselenggarakn DI PINTU (Lingkungan / Alam) / OUT DOOR (Gedung
Pertunjukan),

B. Jenis-Jenis Panggung

            Panggung adalah tempat berlangsungnya pertunjukan sementara interaksi antara kerja


penulis lakon, sutradara, dan aktor diskusi di hadapan penonton. Jenis panggung yang sering
digunakan adalah, panggung proscenium, panggung arena dan   panggung dorong, Dengan
bentuk panggung dari masing-masing panggung inilah, penata panggung dapat merancangkan
karyanya berdasar lakon yang akan disajikan dengan baik.

1.      Prokenium
Panggung proscenium bisa juga disebut sebagai bingkai foto karena penonton menyaksikan aksi
aktor dalam lakon melalui bingkai atau lengkung proscenium   Kalau Di Banjarmasin kal-sel bisa
kita lihat di BALAIRUNG SARI Taman Budaya KAL-SEL.

2.      Arena
Panggung arena adalah panggung yang dihadiri penontonnya melingkar atau panggung duduk,
Penonton sangat dekat   sekali dengan pemain. Agar semua pemain dapat terlihat dari setiap sisi
maka gunakan setel dekor yang dibuat berlapis vertikal tidak diperbolehkan karena dapat
digunakan sebagai pilihan penonton. Panggung arena biasanya dibuat terbuka (tanpa atap) dan
tertutup.
• Bentuk segi empat, panggung pertunjukan yang perletakan panggung pertunjukan di salah satu
sisi yang lain. Kondisi ini menyebabkan penonton yang berada di arena samping akan merasa
kesulitan menikmati pertunjukan kesenian.
• Bentuk kipas (melingkar), jenis panggung yang membuat ruang penonton melingkari panggung
pertunjukan.
• Bentuk tapak kuda, jenis panggung ini akan memantulkan gelombang bunyi secara disisi
tengah ruangan, karena permukaaan dinding yang membentuk cekung.
• Bentuk tak beraturan, jenis panggung ini tercipta untuk memenuhi aspek kenyaman visual,
pencahayaan dan akustik.dinding dibuat khusus agar dapat menyerap bunyi atau memantulkan
gelombang bunyi yang dibutuhkan dengan baik.
• Auditorium, panggung pertunjukan ini berada di tengah, dengan auditorium yang terletak di
panggung pertunjukan. Dengan begitu kemampuan Arah hadap pementas, maka ia akan
menghadap ke penonton.
• Auditorium panggung transversal, panggung pertunjukan ini memiliki bentuk yang sangat
sederhana dengan meletakan panggung pertunjukan dan tempat duduk penonton saling
berhadapan.
• Panggung terbuka, jenis panggung ini memiliki ruang utama dan ruang penonton terletak saling
berhubungan. Terkadang ruang utama juga menantang ruang penonton.
• Ruang arena / panggung arena, bentuk panggung ini berbentuk teater yang dikembangkan dari
bentuk amfiteater klasik berbentuk bentuk radial. Ruang penonton berada di ruang ruang utama.
Proscenim, jenis panggung ini dapat disebut sebagai panggung pertunjukan karena penonton
menyaksikan aksi aktor dalam lakon melalui bingkai foto atau lengkungan proscenium. Dalam
dekor ini disediakan drop / silokrama dan sayap yang terbuat dari kain hitam, serta balkon
Masing-masing bentuk memiliki keunikannya Masing-masing memiliki tujuan yang sama
dengan yang menghubungkan pemain dengan penonton.

Panggung Arena terbagi 2 yaitu Full Arena Dan Semi Arena.

1. Arena Penuh: Bentuk Segi Empat, Bentuk Melingkar panggung ditampilkan di salah satu sisi
dan ruang penonton tergantung disisi yang lain. Kondisi ini menyebabkan penonton yang berada
di arena samping akan kesulitan menikmati pertunjukkan kesenian,

2. Semi Arena:
1) Kemudian U
2) Tapal Kuda
3) Leter L

3.        Dorongan

Panggung dorong seperti panggung proscenium tetapi dua per tiga bagian harus menjorok ke
arah penonton. Pada bagian depan yang menjorok ini penonton dapat duduk di sisi kanan dan kiri
panggung, Panggung mendorong nampak seperti gabungan antara panggung arena dan
proscenium.

Bagian-bagian Panggung
Panggung teater, Bagian yang paling kompleks dan memiliki fungsi artistik pendukung yang
didukung adalah bagian panggung. Masing-masing memiliki fungsiinya sendiri. Seorang penata
panggung harus mengenal bagian-bagian panggung mendetil. Yaitu:

1. Perbatasan. Pembatas yang dibuat dari kain. Dapat dinaikkan dan diturunkan. Fungsinya untuk


memberikan batasan area permaianan yang digunakan.
2. Latar Belakang. Layar paling belakang. Kain yang dapat digulung atau diturun-naikkan dan
dibuat hiasan belakang panggung.
3. Reng. Ditempatkan juga kakuan. Perlengkapan panggung yang dapat digunakan untuk
meletakkan atau menyimpan benda dan dapat dipindahkan dengan fleksibel.
4. Penutup / terbang. Bagian atas rumah panggung yang dapat digunakan untuk mengatur dekor
serta melengkapi peralatan tata cahaya.
5. Rumah panggung. Seluruh ruang panggung yang diperlihatkan latar dan area untuk
ditampilkan
6. Catwalk (jalan sempit). Permukaan, papan atau jembatan yang dibuat di atas panggung yang
dapat menghubungkan sisi satu ke sisi lain sehingga memudahkan pekerja dalam instalasi dan
menata peralatan.
7. Tirai besi. Satu tirai khsusus yang dibuat dari logam untuk dipadukan dengan panggung dan
kursi penonton. Digunakan saat terjadi kebakaran di atas panggung. Tirai ini didapat jadi api
tidak menjalar keluar dan penonton bisa segera dievakuasi.
8. Latar panggung atas. Bagian latar belakang paling belakang yang biasa digunakan untuk
memperbesar area pementasan dengan melengkapi gambar perspektif.
9. Sayap (sayap samping). Bagian kanan dan kiri panggung yang tersembunyi dari penonton,
biasanya digunakan para aktor sedang menunggu sesaat sebelum tampil.
10. Layar panggung. Tirai kain yang menghibur panggung dan ruang penonton. Digunakan
(dibuka) untuk diputar. Ditutup untuk dibahas.
11. Perangkap jungkit. Area permainan atau panggung yang bisa dibuka dan ditutup untuk
keluar-masuk pemain dari bawah panggung.
12. Tangga. Dipakai untuk naik ke atas ke atas Tangga lain, biasanya ditempatkan di belakang
atau samping panggung sebelah luar.
13. Apron. Daerah yang terletak di depan layar atau di depan bingkai proscenium.
14. Bawah panggung. Digunakan untuk menyimpan peralatan set. Terkadang di bagian bawah
ini juga ada kamar ganti pemain.
15. Panggung. Tempat pertunjukan dilangsungkan.
16. Lubang Orkestra. Tempat para bermain orkestra bermain. Dalam beberapa panggung
proscenium, lubang orkestra tidak disediakan.
17. FOH (Front Of House) Bar. Baris lampu yang dipasang di atas penonton. Digunakan untuk
lampu spot.
18. Langit-langit akustik. Terbuat dari bahan yang dapat memproyeksikan suara dan tidak
menghasilkan gema.
19. Ruang pengendali. Ruang untuk mengendalikan cahaya dan suara.
20. Bar. Tempat menjual makan dan minum untuk penonton selama menunggu dibuka dimulai.
21. Serambi. Ruang tunggu penonton sebelum dibuka dimulai atau saat istirahat.
22. Tangga. Digunakan untuk naik dan turun dari ruang lantai satu ke ruang lantai lain.
23. Auditorium (rumah). Ruang tempat duduk penonton di panggung proscenium. Istilah
auditorium sering juga digunakan sebagai panggung pertunjukan proscenium itu sendiri.
24. Ruang ganti pemain. Ruang ini bisa juga terletak di bagian bawah belakang panggung.

C.    Jenis - Jenis Lampu (Pencahayaan)

A. Strip Light
1.           Sistem Terbuka
Deretan lampu yang masuk dalam kotak panjang tanpa sekat, jenis ini dipasang pada Apron,
untuk lampu kaki. Di samping bekerja sebagai penerangan umum dapat digunakan untuk
menetralkan sinar dari atas.
2.           Sistem Kompartemen
Lampu dalam kotak panjang yang bersekat. Di dalam kesatuannya, deret lampu ini dapat dibagi
menjadi beberapa kelompok warna. Lampu ini dipasang di daerah Border sebagai Border Light.

B.   Spot Light
            Sumber sinar berkekuatan besar, sinar yang dipantulkan oleh reflektor dibiaskan oleh
lensa dan biasannya sesuai dengan jenis lensanya. Ada berbagai macam lampu khusus atau
Lampu Spot
1.      Lampu Fresnell Spot
Fresnell adalah lampu spot yang menggunakan reflektor bulat dan lensa paten fresnell yang
memiliki cahaya menyatu tidak tajam (lembut).
2.      Plano Convex Spot Light
Lampu spot ini menggunakan reflektor ellipsoidal dan lensa plano-konvex yang memiliki cahaya
menyatu tajam. Lampu lensa dengan berbagai ukuran 5-8   dengan kekuatan antara 250 watt
hingga 3000 watt.
3.      Ellipsoidal Spot Light
Lampu pemegang tegangan 3- 12 dengan kekuatan antara 250 watt hingga 3000 watt.
4.      Ikuti cahaya spot
Ikuti titik adalah lampu yang memiliki intensitas atau berkekuatan besar dan voltase / tegangan
tinggi. Sinar dapat digunakan untuk mengambil pemain bergerak atau bergerak untuk berganti
posisi. Intensitas lampu ikuti minimal 1000 watt dan maksimal 2500 watt.
5.      Cahaya Banjir
  Cahaya banjir adalah lampu yang memiliki kekuatan yang besar tanpa koneksi. Apa yang
ditaruh di bawah dipancangkan pada suatu standar untuk menerangi jalan-jalan keluar masuk,
drop, cyclorama, dan sebagainya. Ada yang digantungkan untuk menerangi permainan lokal,
latar belakang, dan cyclorama.

D.    Tata  Cahaya
            Pencahayaan buatan buatan menggunakan lampu dan muatan listrik yang diperuntukkan
untuk keperluan penerangan panggung atau untuk keperluan tujuan khusus untuk bantuan acara
persiapan dalam kebutuhan pertunjukan.
Tata Cahaya dibagi dua:
1.      Tata Cahaya Lampu Umum (Penerangan Umum)
Contoh: Cahaya Lampu Sehari - Hari.

2.      Tata Cahaya Khusus (Penerangan Spesifik)


Contoh: Cahaya yang disalurkan melalui lensa (Lampu-lampu pertunjukan)

Tugas dan Tanggung jawab penata Cahaya


1. Menelesaikan skenario bersama sutradara
2. Menggali stimulus melalui Kreatifitasnya melalui tahapan awal yang disebut Bekerja dengan
teks.
3. Membuat catatan penting tentang skenario.
4. Bekerjasama dengan Tim produksi dan para penata lainnya.
5. Memahami dan menguasai tata cahaya. Maka tidak perlu pengetahuan juga pengalaman.

Sarana Pengendali Lampu


1. Intensitas: Kekuatan Cahaya (Tebal atau Tipisnya cahaya)
2. Warna: Yaitu Berkaitan dengan Suasana.
3. Distribusi: Pencahayaan (Pemberian Pencahayaan)
4. Gerakan: Perpindahan Ruang.

Prosedure Tata Cahaya


1. Perencanaan: Rancangan.
2. Desain: Rancangan.
3. Bump in: Konsep.
4. Tali-temali: Tempat Lalu lalang Penonton.
5. Paching: Cara penataan Dari Alat alat.
6. Plooting Gerakan Pencahayaan (Gambar)
7. Fokus: Pemokusan (Yang khusus pada lampu tertentu)
8. Pertunjukan: Permainan cahaya (Permainan Cahaya)
9. Bump Out:  Konsep keluar

Macam-macam lampu:
1. Scoop adalah lampu banjir yang menggunakan reflektor elipssoial dan dapat digunakan
2. Profil termasuk titik lampu yang menggunakan plano bentuk yang sesuai dengan lingkaran
cahaya
3. Lampu efek adalah lampu yang menghadirkan cahaya khusus untuk keperluan tertentu
4. Barndorn adalah alat yang memiliki strip atau penutup yang dapat diatur atau disesuaikan
5. Gobo adalah logam plat yang dicetak membentuk pola motif tertentu ~Sumber Internet

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Jadi tata teknik pentas adalah cara menata panggung untuk sebuah pertunjukan. Seorang yang
melakukan tata teknik pentas atau penataan sebuah panggung disebut sebagai seorang kreator.
Sebelum melakukan sebuah penataan alangkah lebih tepatnya bila seorang kreator mempunyai
konsep untuk melandasi penataan yang akan dilakukan pada sebuah pertunjukan,dimana konsep
merupakan sebuah kompas yang mampu memberikan suatu petunjuk dan gambaran bagi seorang
penata panggung.

Suatu konsep dapat kita buat dengan merancang atau membahas tentang pertunjukan apa yang
akan dipertujukan atau dipentaskan. Misal katakan saja kita akan mementaskan sebuah
pertujukan tari, tari yang dimaksud disini adalah tari kontenporer kemudian setelah itu kita akan
menentukan tema yang akan diangkat, misal temanya tentang sebuah permainan
rakyat,permainan rakyat yang seperti apa yang akan diangkat dan permainan rakyat daerah mana.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekuarangan. Untuk kedepannya penulis
akan menjelaskan makalah secara lebih fokus dan detail dengan sumber yang lebih banyak dan
dapat dipertanggungjawabkan. Kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
dibutuhkan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

https://nurfasta.com/pengertian-tari-kreasi/
https://nantaramadhan03.blogspot.com/2019/07/tata-teknik-pentas.html

Anda mungkin juga menyukai