Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga
kami dapat menuntaskan tugas dan kewjiban kami dengan sebaik mungkin.
Makalah ini yang berjudul “Akulturasi Tradisi Lokal, Hindu-Buddha, dan Islam di
Indonesia”.
Bertujuan untuk memberikan pengertian tentang Akulturasi di Indonesia.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya.
Adanya saran dan kritik yang membangun, sangatlah kammi harapkan.

Palembang, 27 Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………….……………………… i


Daftar Isi ………………………………………………………………………….…………. ii

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Makalah …………………………………………………………………...... 1
Rumusan Masalah…………………………………………………………………………..... 1
Tujuan Pembahasan …………………………………………………………………………. 1
Penegasan Istilah Judul………………………………………………………………………. 1
Sistematika Pembahasan……………………………………………………………………... 1

BAB II AKULTURASI KEBUDAYAAN INDONESIA


Akulturasi Kebudayaan Lokal Indonesia dengan Budaya Hindu-Budha Akulturasi………… 3
Kebudayaan Indonesia dengan Kebudayaan Islam ………………………………………….. 4

BAB III Penutup


Kesimpulan ………………………………………………………………………………….. 6
Saran ………………………………………………………………………………………… 6

Daftar Pustaka………………………………………………………………………………... 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu-Budha dan Islam di Indonesia,
masyarakat Indonesia sudah mengenal/memiliki budaya cukup maju. Unsur kebudayaan asli
Indonesia telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat yang disebut dengan
“local genius” (kecakapan suatu bangsa untuk menerima unsur kebudayaan asing dan
mengolahnya sesuai dengan kepribadian bangsa).
Masuknya budaha Hindu-Budha dan Islam di Indonesia tidak diterima begitu saja tapi
pengaruh budaya Hindu-Budha dan Islam ke Indonesia telah membawa perubahan dalam
berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia.
1.2    Rumusan Masalah
Untuk mengetahui tujuan pembahasan tentang akulturasi di Indonesia, maka sebagai
perumusan dan penyusunan adalah:
1.    Bidang apa saja yang mendapat pengaruh dari budaya Hindu-Budha dan Islam?
2.    Bagaimana proses percampuran antara budaya lokal, Hindu-Budha dan Islam?
3.    Bagaimana cara mengidentifikasi perpaduan tradisi lokal, Hindu-Budha dan Islam?
1.3    Tujuan Pembahasan
Suatu kegiatan akan lebih bermanfaat jika dalam pembahasan ini mempunyai tujuan
antara lain:
1.    Untuk menambah pengetahuan tentang bentuk kebudayaan yang mendapat pengaruh dari
Hindu-Budha dan Islam.
2.    Untuk memperluas pengetahuan tentang bentuk-bentuk akulturasi budaya di Indonesia.
3.    Untuk mengetahui proses interaksi kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan Hindu-Budha
dan Islam.
1.4    Penegasan Istilah Judul
Dalam penyusunan makalah ini kami memberi judul “Akulturasi Kebudayaan di
Indonesia” dan sebelumnya kami akan menguraikan satu persatu istilah judul tersebut sebagai
berikut:
-       Akulturasi adalah perpaduan antara 2 kebudayaan atau lebih yang berbeda yang langsung
bertemu secara damai dan serasi.
-       Kebudayaan adalah
-       Indonesia adalah negara yang kita huni
1.5    Sistematika Pembahasan
BAB I       Pendahuluan
1.1    Latar Belakang
1.2    Rumusan Masalah
1.3    Tujuan Permasalahan
1.4    Penegasan Istilah Judul
1.5    Sistematika Pembahasan
BAB II      Akulturasi Kebudayaan di Indonesia
2.1    Akulturasi Kebudayaan Lokal Indonesia dengan Budaya Hindu-Budha
2.2    Akulturasi Kebudayaan Indonesia dengan Kebudayaan Islam
BAB III     Penutup
3.1    Kesimpulan
3.2    Saran
BAB II
AKULTURASI KEBUDAYAAN DI INDONESIA
2.1    Akulturasi Kebudayaan Lokal Indonesia dengan Budaya Hindu-Budha
Masuk dan berkembangnya budaya India ke Indonesia membawa pengaruh yang
sangat besar yang menyebabkan interaksi sehingga menciptakan berbagai jenis kebudayaan
yang merupakan perpaduan antara budaya India dengan Indonesia diantaranya adalah:
a.    Seni Bangunan
Munculnya budaya Hindu-Budha di Indonesia sangat besar terhadap bangunan
terutama pada bangunan candi. Pada dasarnya bangunan candi merupakan pembangunan
bangsa Indonesia pada zaman megalitikum yaitu bangunan punden berundak yang mendapat
pengaruh dari Hindu-Budha sehingga berwujud sebuah candi.
b.    Seni Ukir/Seni Rupa
Unsur seni rupa India telah masuk ke Indonesia terbukti dengan ditemukannya patung
Budha berlanggam gandaran di kota bangun dan juga dapat ditemukan di candi borobudur
berupa relief yang menceritakan Budha Gautama serta direlief ini dilukis rumah panggung,
perahu bercadik dan hiasan burung merpati yang merupakan lukisan asli Indonesia. Selain
candi borobudur di candi lain di Indonesia juga terdapat seni ukir/seni rupa perpaduan antara
budaya India dengan budaya Indonesia.
c.    Seni Sastra
Seni sastra India turut memberi warna dalam seni sastra di Indonesia. Bahasa
Sansekerta sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan sastra Indonesia, terbukti
dengan banyak ditemukannya prasasti-prasasti di Indonesia yang menggunakan bahasa
sansekerta dan hurup pallawa. Dalam perkembangannya bahasa Indonesia dewasa ini
mendapat pengaruh bahasa sansekerta dan sangat dominan terutama dalam istilah
pemerintahan serta dalam kitab-kitab kuno juga menggunakan bahasa sansekerta.

d.    Sosial
Dalam bidang sosial, terjadi bentuk perubahan dalam tatanan kehidupan sosial
masyarakat, misalnya dalam Hindu diperkenalkan adanya sistem kasta.
e.    Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, tidak begitu besar pengaruhnya dan tidak begitu banyak
terjadi perubahan, karena masyarakat Indonesia telah mengenal aktivitas perekonomian
melalui pelayaran dan perdagangan jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha.
f.     Kalender
Wujud akulturasi kebudayaan Hindu ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia
adalah dengan diadopsinya sistem penanggalan India yang menggunakan tahun saka, telah
diapakai dalam sistem penanggalan, disamping itu, ditemukan “candrasangakala” /
kronogram, dalam usaha memperingati peristiwa dengan kalender saka.
g.    Filsafat
Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia, bangsa Indonesia telah
mengenal dan memiliki kepercayaan yaitu animisme dan dinamisme, kemudian masuknya
pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia mengakibatkan terjadinya percampuran antara kedua
kepercayaan itu namun tidak meninggalkan kepercayaan asli Indonesia, terutama dilihat dari
segi pemujaan roh nenek moyang dan pemujaan terhadap dewa-dewa alam.
h.    Pemerintahan
Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia sistim pemerintahan berlaku
di Indonesia adalah kepala suku dimana salah seorang kepala suku merupakan pimpinan yang
dipilih dari kelompok sukunya karena memiliki kelebihan dibanding anggota lain dan
berlangsung secara demokrasi, akan tetapi setelah masuknya pengaruh Hindu-Budha, tata
pemerintahan sesuai dengan pemerintahan di India yaitu seorang raja bukan seorang kepala
suku, dan pemerintahan raja memerintah secara turun temurun.

2.2    Akulturasi Kebudayaan Indonesia dengan Kebudayaan Islam


Budaya Islam di Indonesia telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan bangsa
Indonesia, namun dalam perkembangannya, pola dasar kebudayaan setempat yang tradisional
masih tetap kuat, sehingga terdapat suatu bentuk perpaduan kebudayaan itu disebut dengan
akulturasi kebudayaan.
a.    Seni bangunan
Perpaduan antara seni budaya Indonesia dan budaya Islam dalam bangunan dapat
dilihat melalui bangunan masjid, makam dan bangunan yang lainnya.
v  Masjid
Dapat dilihat dari sudut arsitekturnya, masjid-masjid yang terdapat di Indonesia terutama
pada masjid-masjid kuno berbeda dengan masjid di negara lain. Khususnya gaya arsitektur
ini terlihat dari bentuk atapnya yang bertingkat, denahnya bujur sangkar dan biasanya
ditambah dengan bangunan serambi di depan maupun di samping, pondasinya sangat kuat
dan agak tinggi di bagian depan / samping terdapat kolam.
v  Makam
Kuburan atau makam biasanya diabadikan atau diperkuat dengan bangunan dari sebuah batu
yang disebut jirat/kijing dan dan diatasnya biasanya didirikan sebuah rumah yang disebut
dengan cangkup yang sebenarnya bertentangan ajaran agama Islam karena di dalam Islam
terdapat larangan untuk menembok kuburan apalagi membuat rumah di atasnya, tapi cangkup
didirikan untuk mengenang orang-orang penting. Gugusan makam ini dibagi lagi dalam
berbagai halaman menurut kelompok, keluarga masing-masing gugus dipisahkan oleh
tembok-tembok tapi dihubungkan oleh gapura-gapura dan pada umumnya makamnya terletak
di lereng gunung.
b.    Aksara dan Seni Rupa
Penulisan aksara-aksara arab di Indonesia, biasanya dipadukan dengan seni jawa yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia. Huruf-huruf arab yang ditulis sangat indah yang disebut seni
kaligrafi. Seperti juga jenis seni rupa Islam lainnya perkembangan seni kaligrafi arab di
Indonesia kurang begitu pesat dibanding dengan negara lain. Seni kaligrafi biasanya
digunakan untuk hiasan masjid, motif hiasan batik, batu nisan dll. Sampai saat ini seni
kaligrafi terus berkembang di Indonesia, terutama dalam seni ukir sebagaimana
dikembangkan oleh masyarakat dari Jepara.
c.    Seni Sastra
Perkembangan seni sastra Indonesia pada zaman Islam berkisar sekitar Selat Malaka
dan di Jawa. Dibandingkan dengan seni sastra zaman hindu, hasil-hasil seni sastra zaman
Islam tidak terlalu banyak yang sampai pada kita disebabkan seni sastra daerah belum
sebagai tempat menyimpan dan meneruskan hasil karangan sastra Islam kepada kita.
Sebagian besar seni sastra zaman Islam yang berkembang di Indonesia mendapat
pengaruh dari Persia.
d.    Filsafat dan Ajaran Islam
Dalam perjalanannya, Islam sebagai agama mengalami banyak perkembangan dalam
alam pikir yang pada hakikatnya untuk mengimbangi perkembangan jiwa masyarakat
pendukungnya, dalam abad ke-8 M tersusun dasar-dasar ilmu fiqih, ilmu kalam dan ilmu
tasawuf, ketiga ilmu itulah yang mendasar pada filsafat dan pegangan umat Islam.
e.    Sistem Pemerintahan
Sejalan dengan melemahnya kekuasaan kerajaan Hindu-Budha di Indonesia,
pedagang-pedagang Islam dan para mubaligh menggunakan kesempatan untuk memperoleh
keuntungan dagang dan politik. Mereka juga mendukung munculnya daerah-daerah yang
menyatakan diri sebagai kerajaan bercorak Islam. Dalam perkembangan selanjutnya di
daerah-daerah lain mulai bermunculan sistim pemerintahan bercorak Islam dan pada abad 10
M Islam sudah hampir tersebar di seluruh Indonesia.
f.     Gubahan Seni Sastra Zaman Hindu
Seni sastra zaman Hindu tidak kurang peranannya dalam perkembangan sastra Islam
di Jawa. Seni sastra yang muncul pun pada zaman Hindu disesuaikan dengan perkembangan
keadaan zaman Islam. Disamping seni sastra juga terdapat kitab suluk (primbon). Kitab ini
bercorak megis dan berisi ramalan-ramalan dan penentuan hari baik dan buruk serta
pemberian makna pada suatu kejadian.
BAB III
PENUTUP
3.1   Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.    Dapat mengetahui budaya lokal yang mendapat pengaruh dari Hindu-Budha dan Islam.
2.    Dapat membandingkan konsep kekuasaan di Kerajaan Hindu-Budha dan bercorak Islam.
3.    Dapat mendeskripsikan proses percampuran kebudayaan lokal, Hindu-Budha dan Islam
dalam kehidupan masyarakat Indonesia
3.2   Saran
Mungkin dari kesimpulan diatas dapat dipetik salah satu yang paling penting adalah
bahwa perlunya kita menjaga warisan budaya kita agar tidak diakui oleh negara lain karena
budaya merupakan identitas dan kekayaan suatu bangsa.
Karena penulisan makalah ini jauh dari sempurna dan demi kemajuan karya tulis kami
ini, kami mengharap kritik dan saran. Apabila ada kesalahan dalam penulisan bahasa,
penyusunan makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Akhir kata dari kami mengharap semoga makalah ini berguna bagi para pembaca pada
umumnya. Amien…
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, Abdul, et.al. Sejarah Umum Untuk SMA. Jakarta: Depdikbud, 1981.
Idris, ZH dan Tugiyono. Sejarah Umum Untuk SMA. Jakarta: Penerbit Mutiara Sumber Widya, 1980.
Kartodirjo, Sartono. Sejarah Nasional, Jakarta: Depdikbud, 1975.
Jamil, A. Sejarah Islam, Semarang: Toha Putera. 1978.
AKULTURASI KEBUDAYAAN HINDU
DAN ISLAM

D
I
S
U
S
U
N
OLEH

NAZWA CANTIKA
KELAS : X IPS 1

GURU PEMBIMBING :

SMA NEGERI 12 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2020/2021

Anda mungkin juga menyukai