Anda di halaman 1dari 12

#02.

IDENTITAS DIRI
A. PENGERTIAN IDENTITAS DIRI

Pengertian Identitas Diri (Self Identity) : 


adalah kesadaran individu untuk
menempatkan diri dan memberi arti pada
dirinya sebagai seorang pribadi yang unik,
memiliki keyakinan yang relatif stabil, serta
memiliki peran penting dalam konteks
kehidupan bermasyarakat.
Identitas Diri Menurut Para Ahli

1.Erikson (1968), identitas diri merupakan sebuah kondisi psikologis


secara keseluruhan yang membuat individu menerima dirinya,
memiliki orientasi dan tujuan dalam mengarahkan hidup serta
keyakinan internal dalam mempertimbangkan beberapa hal.

2.Marcia (1993), identitas diri merupakan komponen penting yang


menunjukkan identitas personal individu. Semakin baik struktur
pemahaman diri seseorang berkembang, semakin sadar individu
akan keunikan dan kemiripan dengan orang lain, serta semakin
sadar akan kekuatan dan kelemahan individu dalam menjalani
kehidupan. Sebaliknya, jika kurang berkembang maka individu
semakin tergantung pada sumber‐sumber eksternal untuk
evaluasi diri.
3. Kartono dan Gulo (dalam Purwanti, 2013),
identitas diri merupakan prinsip kesatuan
yang membedakan diri seseorang dengan
orang lain. Individu harus memutuskan
siapakah dirinya sebenarnya dan bagaimanakah
peranannya dalam kehidupan nanti.

4. Hogg & Abraham, identitas diri adalah konsep


yang digunakan oleh orang‐orang untuk
menyatakan tentang siapakah mereka,
orang macam apa mereka dan bagaimana mereka
berhubungan dengan orang lain.
5. Jenkis, Identitas diri merujuk pada cara
yang digunakan oleh individu dan kelompok
dilihat diri hubungan sosial mereka dengan
kelompok lain.

6. Wendt, Identitas diri adalah pengertian dan


harapan yang relatif spesifik dan stabil
tentang diri.
7. Taylor, Identitas diri didefinisikan
sebagai komitmen dan identifikasi yang
menyediakan kerangka yang memungkinkan
seseorang untuk mencoba memilih,
mengevaluasi apa yang baik, penting,
memungkinkan dilakukan atau apa yang
pantas dan tepat atau sebaliknya.
Fearon (dalam Mulyono, 2007) menyimpulkan tiga pengertian dasar yang sering
digunakan oleh para ahli dalam mendefinisikan identitas diri:

• Keanggotaan dalam sebuah komunitas yang menyebabkan seseorang merasa


terlibat, termotivasi, berkomitmen dan menjadikannya rujukan atau pertimbangan
dalam memilih dan memutuskan sesuatu berdasarkan hal yang normatif.
Terbentuknya identitas diri pada dasarnya dipengaruhi secara intensif oleh
interaksi seseorang dengan lingkungan sosial. Identitas diri yang digunakan
seseorang untuk menjelaskan tentang diri biasanya juga berisikan identitas sosial.

• Identitas diri juga merujuk pada konsep abstrak dan relatif dan jangka panjang yang
ada dalam pikiran seseorang tentang siapa dirinya, menunjukkan eksistensi dan
keberhargaan serta membuat dirinya menjadi “seseorang”. Karena itu identitas
diri biasanya juga berisi harga diri seseorang/self esteem. Konsep ini menunjukkan
bahwa identitas diri merupakan sesuatu yang berperan sebagai motivator perilaku
dan menyebabkan keterlibatan emosional yang mendalam dengan individu tentang
apa yang dianggapnya sebagai identitas diri.

• Identitas diri bukan hanya terdiri sesuatu yang ‘terbentuk’ tapi juga termasuk juga
potensi dan status bawaan sejak lahir, misalnya jenis kelamin dan keturunan
B. ASPEK IDENTITAS DIRI

1. Sosial, keanggotaan dalam kelompok dan pemenuhan


peran, merupakan aspek utama dalam pembentukan
identitas sosial remaja. Keanggotaan dalam kelompok
merupakan fasilitas penting dalam menunjang validasi
diri. Penerimaan teman sebaya juga memiliki pengaruh
yang penting dalam pembentukan identitas diri remaja.
2. Fisik, penampilan fisik memiliki pengaruh penting terhadap
identitas diri. Untuk sebagian remaja penilaian dari orang lain
berkaitan dengan penampilan fisik mereka memiliki pengaruh
yang lebih besar dibandingkan dengan penilaian diri mereka
sendiri karena hai ini mempengaruhi persepsi mereka.
3. Personal, meliputi karakteristik kepribadian
seperti harga diri, kepercayaan diri dan kontrol
diri, selain itu juga berhubungan dengan identitas
jenis kelamin yang kuat, di mana pria merasa
lebih puas dengan identitas jenis kelamin mereka.

4. Keluarga, memegang peranan penting


terhadap pembentukan identitas diri dan
perilaku remaja, orang tua adalah tokoh yang
paling penting dalam perkembangan identitas
diri remaja.
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
IDENTITAS DIRI

1. Keluarga

 Salah satu faktor yang berkaitan dengan perkembangan identitas remaja


adalah iklim keluarga.

 Iklim keluarga yang sehat, yaitu interaksi sosio emosional di antara anggota
keluarga (ibu‐ayah, orang tua‐anak, dan anak‐ anak) sikap dan perlakuan orang
tua terhadap anak berjalan dengan harmonis dan penuh kasih sayang, remaja
akan mampu mengembangkan identitasnya secara realistik dan stabil (stabil).

 Iklim keluarga yang kurang sehat, remaja akan mengalami kegagalan dalam
mencapai identitasnya secara matang, mereka akan mengalami kebingungan,
konflik atau frustrasi.
 2. Referece Group
 Reference group merupakan kelompok‐kelompok yang terbentuk
ketika memasuki masa remaja.
 Pada umumnya remaja menjadi anggota kelompok usia sebaya
(peer group)
 Misalnya kelompok agama atau kelompok yang berdasarkan
kesamaan minat tertentu.
 Teman sebaya merupakan kelompok acuan bagi seorang anak untuk
mengidentifikasi dirinya dan untuk mengikuti standar kelompok.
 Sejak seorang remaja menjadi bagian dari kelompok teman sebaya
tersebut, identitas dirinya sudah mulai terbentuk, karena teman
sebaya membantu remaja untuk memahami identitas diri (jati/diri)
sebagai suatu hal yang sangat penting
 Melalui kelompok tersebut remaja dapat memperoleh nilai‐nilai dan
peran yang dapat menjadi acuan bagi dirinya.
3. Significant Other
 Yaitu merupakan seorang yang sangat berarti, seperti sahabat, guru, kakak,
bintang olahraga atau bintang film atau siapa pun yang dikagumi.

 Orang‐ orang tersebut menjadi tokoh ideal (idola) karena mempunyai nilai‐
nilai ideal bagi remaja dan mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi
perkembangan identitas diri, karena pada saat ini remaja giat‐giatnya
mencari model.

 Tokoh ideal tersebut dijadikan model atau contoh dalam proses identifikasi.

 Remaja cenderung akan menganut dan menginternalisasikan nilai‐nilai


yang ada pada idolanya tersebut ke dalam dirinya.

 Sehingga remaja sering berperilaku seperti tokoh idealnya dengan meniru


sikap maupun perilakunya dan bahkan merasa seolah‐olah menjadi seperti
mereka.

Anda mungkin juga menyukai