Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PEMBUATAN MAKET MASJID

AL-A’ZHOM

DISUSUN OLEH :

NAURA FASYA QONITA

SMAIT TUNAS HARAPAN ILAHI


TAHUN AJARAN 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT Tuhan semesta alam atas
segala karunia nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pembuatan
maket ini dengan sebaik-baiknya. Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka
memenuhi salah satu syarat kelulusan. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan,
bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak, sulit untuk menyelesaikan makalah
ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa pembuatan maket dan penyusunan


makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, Penulis dengan senang
hati menerima segala kritik dan saran demi perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan.

Tangerang, September 2021


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR LAMPIRAN iii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
D. Manfaat 2
BAB 2 PEMBAHASAN 4
A. Maket Secara Garis Besar 4
1. Definisi Maket 4
2. Profil Maket4
3. Fungsi Maket 4
B. Tugas Mata Pelajaran 4
1. Bahasa Indonesia 3
2. Bahasa Inggris 6
3. Bahasa Arab 8
4. Geografi 10
5. Ekonomi 11
BAB 3 PENUTUP 14
A. Kesimpulan 14
E. Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 16
LAMPIRAN 19

ii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi pembuatan maket masjid Al-A’zhom.

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia arsitektur, maket adalah sebuah miniatur bangunan atau
suatu objek dalam bentuk tiga dimensi dengan ukuran yang kecil yang dibuat
dengan skala tertentu. Maket dapat meniru desain bangunan menyerupai
dengan ukuran aslinya sehingga menampilkan desain bangunan secara
keseluruhan. Tujuan dari pembuatan maket ini biasanya digunakan untuk
memperesentasikan sebuah objek benda dengan skala ukuran besar yang
dibuat dalam ukuran kecil guna memudahkan visualisasi dari desain atau
konsep rancangan sebuah bangunan.
Dalam era globalisasi maket mulai berkembang dan dibuat
menggunakan media berbasis teknologi komputer, seperti program CAD, 3D
Studio Max, SketchUp, Blender, dan program sejenisnya. Media berbasis
komputer tersebut sangatlah praktis dan menarik untuk mempresentasikan
suatu objek bangunan, kita dapat mengatur tampilan objek sesuai keinginan,
memudahkan kita untuk melihat objek dari sudut pandang manapun. Namun,
kekurangannya program-program tersebut tidak dapat menampilkan objek
secara nyata seperti maket. Seiring dengan berkembangnya zaman, maket
mengalami perkembangan pula dan semakin beragam. Bahan-bahan yang
digunakan pun semakin beragam, mulai dari kardus, kertas karton yang
memiliki ketebalan tertentu, hingga menggunakan papan akrilik.
Berdasarkan hal-hal tersebut, penulis ingin membuat maket sederhana
bertemakan masjid, sebagai suatu bentuk visualisasi agar objek suatu
bangunan yang disampaikan dapat optimal. Selain itu, penulis akan
menuliskan materi hal-hal apa saja yang berhubungan dengan maket, seperti
berisikan langkah-langkah pembuatan maket dari tahap persiapan, pembuatan,

1
hingga finishing. Serta kaitan maket dalam bidang geografi, ekonomi, dan lain
sebagainya. Maket yang mempunyai tampilan menarik tentu pengerjaannya
dilakukan dengan teliti, tapi semua itu perlu diketahui langkah-langkah yang
benar dalam pengerjaannya. Kreativitas yang tinggi sangat diperlukan dalam
membuat maket, keuletan serta waktu yang cukup juga tak kalah penting
untuk menunjang agar maket yang dibuat berdiri dengan sempurna.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat
dikemukakan dalam pembuatan maket sebagai berikut:
1. Tahapan seperti apa dalam pembuatan maket Masjid Al-A’zhom?
2. Apa kegunaan dan manfaat Masjid Al-A’zhom terhadap masyarakat?
3. Bagaimana tingkat pengangguran di daerah sekitar Masjid Al-A’zhom?
4. Bagaimana sejarah bangunan Masjid Al-A’zhom?

C. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam pembuatan maket ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengatahui proses pembuatan maket Masjid Al-A’zhom.
2. Untuk menganalisis kegunaan dan manfaat Masjid Al-A’zhom terhadap
masyarakat.
3. Menganalisis tingkat pengangguran di daerah sekitar Masjid Al-A’zhom.
4. Mencari bagaimana sejarah Masjid Al-A’zhom.

D. Manfaat
1. Memahami lebih dalam bagaimana cara pembuatan maket Masjid Al-
A’zhom.
2. Mengetahui kegunaan dan manfaat Masjid Al-A’zhom terhadap
masyarakat.

2
3. Menemukan bagaimana cara mengatasi tingkat pengangguran di daerah
sekitar Masjid Al-A’zhom.
4. Mengetahui sejarah bangunan terkait dan membantu memahami Dunia
dan Masyarakat.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Maket Secara Garis Besar


1. Definisi Maket
Maket adalah bentuk desain tiruan, atau model suatu bangunan yang
terbuat dari skala kecil berbentuk tiga dimensi yang meniru dari suatu
bangunan atau objek benda lainnya yang berukuran besar yang dibuat dalam
bentuk ukuran kecil. Maket berguna untuk menampilkan gambaran visual
mengenai bangunan atau area yang dimaksud dengan skala yang tepat, tanpa
perlu mengamati langsung objek aslinya.
2. Profil Maket
a. Nama masjid : Masjid Al-A’zhom
b. Alamat masjid: Jl. Satria - Sudirman, RT.001/RW.001, Sukaasih,
Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten 15111
3. Fungsi Maket
a. Sebagai media visualisasi dari desain interior.
b. Memudahkan untuk memahami bangunan arsitektur dalam skala
yang lebih kecil.
c. Memudahkan dalam penjelasan tentang suatu benda atau objek
dengan mempresentasikan benda tiruannya sesuai dengan benda
aslinya.

B. Tugas Mata Pelajaran


1. Bahasa Indonesia
Teks Prosedur Cara Membuat Maket Masjid

Alat dan Bahan


a. Gunting 1 buah

4
b. Lakban 1 buah
c. Cutter 1 buah
d. Lem putih secukupnya
e. Penggaris 1 buah
f. Kuas 1 buah
g. Cat akrilik secukupnya
h. Cardboard tipis 65x50 cm 2 buah
i. Cardboard tebal untuk alas 1 buah
j. Kardus bekas secukupnya
k. Pensil 1 buah
l. Lem tembak secukupnya
m. Kertas 1 buah
i. Palet lukis 1 buah

Cara Membuat

1) Siapkan kertas dan pensil. Gambar sketsa kasar maket beserta ukuran
kasarnya untuk dijadikan referensi kedepannya, karena suatu waktu ukuran
akan berubah, sesuai dengan yang kita inginkan.
2) Siapkan penggaris, cutter, dan pensil. Buatlah alas maket dengan ukuran
36x36 cm, dan untuk atap bangunan buatlah dengan ukuran 26x26 cm,
kemudian potong cardboard menggunakan cutter.
3) Buatlah 4 dinding dengan masing-masing ukuran adalah 26x10 cm. Potong
cardboard perlahan menggunakan cutter agar potongan menjadi rapi. Setelah
itu, buatlah 4 jendela dengan ukuran 8x3 cm, 2 di sisi kanan dan 2 di sisi
kiri, untuk sisi atasnya gambarlah pola setengah lingkaran, kemudian potong
cardboard menggunakan cutter atau gunting.
4) Buatlah dinding pintu masuk, sisi depan 13x8 cm, sisi kanan dan kiri 13x3
cm, atap 13x9 cm, dan sisi belakang 3x8 cm. Untuk sisi depan buatlah pintu
dengan ukuran 9x4 cm, kemudian potong menggunakan cutter. Ulangi tahap
ini sampai 2x, sehingga total dinding pintu berjumlah 3.

5
5) Buatlah tiang bangunan dengan ukuran 26x4 cm sebanyak 16 buah dan
penutup tiangnya 4x4 cm sebanyak 4 buah.
6) Siapkan kardus untuk membuat kubah maket. Buat ukuran 11x3,5 cm
sebanyak 12 buah, kemudian potong kardus sehingga membentuk segitiga
sedikit melengkung. Untuk kubah lainnya buatlah dengan ukuran berbeda,
dengan ukuran 9x3 cm sebanyak 24 buah.
7) Siapkan cat akrilik, kuas, dan palet lukis, warnai dinding maket
menggunakan warna hijau tua, dinding pintu berwarna coklat, tiang
berwarna setengah coklat dan setengah biru sedikit abu-abu, dan kubah
berwarna turquoise.
8) Hias dinding maket menggunakan lakban, beri lakban di bagian bawah dan
di sisi jendela, serta untuk dinding pintu masuk, beri lakban di area sisi
pintu.
9) Tempelkan alas cardboard ke cardboard tebal menggunakan lem putih
sampai erat. Tunggu sampai kering.
10) Panaskan lem tembak, kemudian mulai untuk menempel dinding maket dan
pintunya, dilanjut menempelkan tiang ke tiap sudut alas cardboard, serta
menempelkan sisi kardus kubah sehingga membentuk setengah lingkaran.
11) Tempelkan 4 kubah kecil ke sisi kubah yang lebih besar menggunakan lem
tembak, tunggu sampai kering. Kemudian tempelkan bagian bawah
kubahnya ke bagian atap masjid.
12) Maket masjid sudah jadi.

2. Bahasa Inggris
Masjid Al-A’zhom
The mosque is a building that was specifically established as a
place of worship to Allah SWT, especially for praying. The thing that
supports the existence of a mosque is the rapid development of Islam
so that many mosques are built in various places. In addition to
praying, various positive activities are also carried out, the mosque is

6
until now used by the community as a place for Islamic Syiar
activities, religious education, Ramadan activities, and other social
activities.
Firstly, the activities of Islamic Syiar or da'wah, Da'wah is very
influential rapidly in the progress of Islam. Da'wah is also very
important to expand Islamic teachings which are still not widely
known by Muslims. Secondly, places for religious education, in some
mosques, usually provide a place to study both Islamic and general
knowledge. In addition, the purpose of education in mosques is to
bring the younger generation closer to the mosque. Learning to read
the Qur'an and Arabic is often used as a lesson in several Muslim-
populated countries outside of Arabia, including Indonesia.
Thirdly, in the month of Ramadan, mosques usually hold
recitation events that are in great demand by the community. Another
tradition is to provide iftar food. At night after the Isha prayer, it is
sunnah for Muslims to perform the Tarawih prayer in congregation in
the mosque. Moreover, the mosque is also a place for activities to raise
funds. The mosque also often holds bazaars, where Muslims can buy
worship tools and Islamic books. A mosque is also a place for
marriage contracts, like other religious places of worship.
In terms of architecture, the mosque in its development
experienced cultural acculturation, especially in Indonesia. There are
mosques that display pre-Islamic cultural styles such as Javanese,
Hindu, and Buddhist. There is a mosque that has a Chinese feel. This
shows how the development of Islam in the archipelago.
In conclusion, besides being used as a place of worship,
mosques are also widely used for various kinds of positive activities,
such as charitable activities, da'wah, recitation, and others. In addition,
in Indonesia mosques experience cultural acculturation in the field of
building architecture.

7
‫‪3. Bahasa Arab‬‬
‫‪a. Cerita mengenai proses pembuatan maket‬‬

‫ي ُع ُش ٌر فِي ثَان َِويَّةُ توناس‬ ‫ال ُّساَّل ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُهُ‪ .‬اِ ْس ُمي نَا َو َرا فَا ِسيَّا قُونِيَتَا ِمنَ الصَّفِّ ْال َحا ِّد ِّ‬
‫ص ْن ِع ْال ُمنَ ْمنَمـَا ِ‬
‫ت الَّتِي قُ ْم ُ‬
‫ت بِهَــا‪.‬‬ ‫س ْال َع َربِ ِّي أُ ِري ُد أَ ْن أُ َخبِّ َر ُك ْم ع َْن َع َملِيَّ ِة َ‬
‫هـارابان اإْل لَ ِهيَّةَ‪ .‬فِـي هَ َذا الدَّرْ ِ‬
‫ص َّغ ِر‪ ،‬بَ ْد ًءا ِم ْن ِكتَابَ ِة ْالمــ َ َوا ِّد الاَّل ِز َمـ ِة‪ ،‬إِلَــى َم َرا ِح ِل َك ْيفِيَّ ِة صـ َ ْن ِع ْال ُمنَ ْمنَ َمـا ِ‬
‫ت‬ ‫َســـأَقُو ُم بِبِنَا ِء َمسْــ ِجــ ِد ُم َ‬

‫ك‪َ ،‬و ِغ َرا ًء‪،‬‬ ‫ت ِس ِّكيـنَ قَ ْ‬


‫ط ٍع‪َ ،‬و ِطـاَل َ ًء أ َك َريَّلِيِّ َ‬ ‫ْت مــ َ َوا َّد ِم ْن َم ْت َج ِر ُم ْست َْل َز َمــا ٍ‬
‫ت فَنِّيَّ ٍة‪َ ،‬واِ ْشتـ َ َريــْ ُ‬ ‫أَ َواَل ‪ ،‬اِ ْشتَ َري ُ‬
‫ش الطِّاَل َ ِء َو ْالكَرْ تُو ِن‬ ‫ات َو ْال َم َوا ُّد اأْل ُ ْخ َرى ِم ْث ُل ْال ِمقَصِّ َوفَرْ ِ‬ ‫ك‪ .‬اأْل َ َد َو ُ‬
‫ق ُمقَوَّى ِس ِميِّ َ‬ ‫صقَ‪َ ،‬و َو َر َ‬ ‫َو َش ِريطَ اَل ِ‬
‫ص َّغ ِر َعلَى ْال َو َر ِ‬
‫ق‬ ‫ت بِ َع َم ِل َرس ِْم ُم َ‬ ‫َو َغي ِْرهَــا َموْ جُو َد ِة بِ ْالفِعـْ ِل‪ ،‬لِ َذا اَل دَا ِعي لش َرائِهَــا َم َّرةً أُ ْخ َرى‪ .‬لِقَ َّد قُ ْم ُ‬
‫ب َواأْل َ ْع ِم َد ِة‪ .‬بَ ْع َد قَصٍّ ُك َّل‬
‫ان َواأْل َب َْوا ِ‬
‫ت أَجْ زَ ا ٌء لِ ْل ُج ْد َر ِ‬ ‫ت ْالكَرْ تُونُ ‪َ ،‬و َ‬
‫صنَ َع ْ‬ ‫ت ْال َحجْ ُم‪ .‬بَ ْع َد َذلِكَ‪ ،‬قَطَّ َع ِ‬‫َو َح َّد َد ِ‬
‫ت‬ ‫صنَ َع ْ‬
‫ون َو َ‬ ‫ت قُبَّةُ ْال َم ْس ِج ِد بِ ْالكَرْ تُ ِ‬
‫صنَ َع ْ‬
‫ك َ‬ ‫َش ْي ٍء‪ ،‬يَتِ ُّم ت َْلوينُهُ بِا ِ ْستِ ْخد َِام ِطاَل َ ِء األكريليك‪ ،‬ثُ َّم لِصْ قُهُ‪ .‬بَ ْع َد َذلِ َ‬
‫ق ْال َم ْبنَى بِ ْال ِغ َرا ِء‪ .‬تَ َّم ااْل ِ ْنتِهَــا ُء أَ َخ ْيرًا ِمنَ ْال َم ْس ِج ِد ْال ُم َ‬
‫ص َّغ ِر َو َجــا ِه ٍز‬ ‫ب َولَوْ نَتِهَـا ثُ َّم لِصْ قُهَــا فَوْ َ‬
‫ُخ ُمسُ قِبَا ٍ‬
‫‪.‬لِ ْل َعرْ ِ‬
‫ض‬

‫ت ْال َم َســا ِج ِد‪ ،‬أَ ْم َر ُم َعقَّ َد لِلَغَــاِيَّ ٍة‪ ،‬يَ ِجبُ أَ ْن يَ ُكونَ لِ ُك ِّل‬
‫صةَ ُمنَ ْمنَ َمــا ِ‬ ‫ص ْن َع ْال ُمنَ ْمنَ َما ِ‬
‫ت‪َ ،‬و َخا َّ‬ ‫فِي ْال ِخت َِام‪ ،‬فَإ ِ َّن َ‬
‫ْث يَ ُكــونُ ُمتَ َمــاثِاًل َع ْن َد ًما تُ ِري ُد إرفــاقه بِقَا ِع َد ِة ْالكَرْ تُ ِ‬
‫ون‪ .‬بِالنِّ ْسبَ ِة لِلَقَبَـ ٍة‪ ،‬هَــ َذا هُـ َو‬ ‫ول بِ َحي ُ‬ ‫ج ُْز ٍء نَ ْفسُ ُّ‬
‫الط ِ‬
‫ك أَ َّن تَ َعرُّ فَ َك ْيفَ تَجْ َع ُل ْالكَـرْ تُونُ‬ ‫أَصْ َعبُ َش ْي ِء يَ ِجبُ ْالقِيَا ُم بِ ِه‪ ،‬أِل َ َّن ْالقُبَّةَ لَهَا َش ْك ُل نِصْ ِ‬
‫ف دَائِ َر ٍة‪َ ،‬و َعلَ ْي َ‬
‫ص َّغ ِر لِ ُج َعلِ ِه يَ ْبدُو جذابًــا َو َغيْــ َر‬
‫ْج ِد ُم َ‬ ‫ـاجـ ٍة أَ ْيضًا لِلتَّ ْزيِي ِن فِــي َمس ِ‬
‫ك َح َ‬ ‫يَنُحْ نِي لِيُ َش ِّك ُل نِصْ فُ دَائِ َر ٍة‪ .‬هُنَـا َ‬
‫ـع ْال ُمنَ ْمنَ َمـا ِ‬
‫ت الَّتِــي قُ ْم ُ‬
‫ت بِهَــا‪َ ،‬وال ُّساَّل ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمـةُ هللاِ َوبَـ َر َكــاتُـهُ‬ ‫ص ْن ِ‬
‫ص ع َْن َ‬ ‫ْض ْالقَ َ‬
‫ص ِ‬ ‫‪ُ .‬م ِم ٍّل‪ .‬بَع َ‬

‫‪Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Nama saya‬‬


‫‪Naura Fasya Qonita dari kelas 11 IPS SMAIT Tunas Harapan Ilahi.‬‬
‫‪Di pelajaran bahasa Arab kali ini saya ingin menceritakan proses‬‬
‫‪pembuatan maket yang telah saya lakukan. Saya akan membuat‬‬
‫‪maket masjid, mulai dari menulis bahan-bahan yang dibutuhkan,‬‬
‫‪hingga tahapan cara membuat maket.‬‬
‫‪Pertama, saya membeli bahan di toko peralatan seni, saya‬‬
‫‪membeli cutter, cat akrilik, lem, lakban, dan karton tebal. Alat dan‬‬
‫‪bahan lainnya seperti gunting, kuas cat, kardus, dan lain-lain sudah‬‬
‫‪ada sehingga tidak perlu untuk membelinya lagi. Saya membuat‬‬
‫‪sketsa maket di kertas dan menentukan ukurannya. Setelah itu, saya‬‬

‫‪8‬‬
potong karton tersebut, saya membuat bagian untuk dinding, pintu
dan tiang. Setelah semuanya sudah dipotong-potong, diwarnai
menggunakan cat akrilik, kemudian ditempelkan ke alas karton.
Setelah itu, saya membuat bagian kubah masjid menggunakan
kardus, Saya membuat 5 kubah, diberi warna kemudian ditempelkan
di atas bangunannya menggunakan lem tembak. Maket masjid
akhirnya sudah jadi dan siap untuk dipresentasikan.
Kesimpulannya membuat maket terutama maket masjid
cukup rumit, tiap bagian harus memiliki panjang yang sama agar
simetris ketika ingin ditempelkan ke alas karton. Untuk bagian
kubah, ini adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan, karena kubah
memiliki bentuk setengah lingkaran, dan harus memikirkan
bagaimana cara agar kardus tersebut dapat melengkung sehingga
terbentuk setengah lingkaran. Penghiasan dalam maket masjid juga
diperlukan agar terlihat menarik dan tidak membosankan. Sekian
cerita mengenai pembuatan maket yang telah saya lakukan,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

b. Idhofah
1) ‫ص َّغ ِر‬ َ ‫ َم ْس ِج ِد ْال ُم‬: maket masjid
‫ َم ْس ِج ِد‬: mudhof
َ ‫ ْال ُم‬: mudhof ilaihi
‫ص َّغ ِر‬
2) ‫ص َّغ ِر‬َ ‫ َرس ِْم ُم‬: sketsa maket
‫ َرس ِْم‬: mudhof
‫ص َّغر‬ َ ‫ ُم‬: mudhof ilaihi
ٍ ‫ َم ْت َج ِر ُم ْست َْل َز َما‬: toko peralatan seni
3) ‫ت فَنِّيَّ ٍة‬
‫ َم ْت َجر‬: mudhof
ٍ ‫ ُم ْست َْل َز َما‬: mudhof ilaihi
‫ت فَنِّيَّ ٍة‬
َ ِّ‫ ِطاَل َ ًء أ َك َريَّلِي‬: cat akrilik
4) ‫ك‬
‫ ِطاَل َ ًء‬: mudhof

9
َ‫ أ َك َريَّلِيِّك‬: mudhof ilaihi
5) ‫ش الطِّاَل َء‬
ِ ْ‫ فَر‬: kuas cat
ِ ْ‫ فَر‬: mudhof
‫ش‬
ِّ ‫ ال‬: mudhof ilaihi
‫طاَل َء‬

4. Geografi
Sejarah Masjid Al-A’zhom
Nama Al-A’zhom sendiri diambil dari kata Ismul A’zhom (kata lain
dari Lafdzul Jalalah: nama yang khusus untuk Allah) yang berarti yang
teragung atau terbesar. Dibangun pada 7 Juli 1997 sampai 28 Februari 2003
dengan ketua umum Drs. H. Ma. Thahiruddin dibawah kepemimpinan
walikota saat itu, Drs. J. Djakaria Machmud.
Rancangan bangunan Masjid Raya yang memiliki esensi dan
referensi dari Al-Qur'an dan Sunah Rasul serta seni Islam, mencerminkan
hakikat Tauhidah, serta kaitan dunia dan akhirat yang ditandai dengan unsur-
unsur garis lurus dan lengkung.
Masjid Raya Al-A’zhom merupakan masjid yang menjadi ikon kota
Tangerang, dimana semenjak di Pimpin oleh Bpk. Walikota Wahidin Halim,
perkembangan kota ini sungguh sangat tertata dengan baik dan menjadi
simbol perkembangan dengan mengedepankan nilai-nilai keislaman dengan
motto "Membangun dengan Akhlakul Karimah".
Tak hanya itu. Bangunan masjid bukan sekedar bangunan. Ada pesan
yang harus diingat dalam rancangan bangunan masjid ini. 5 kubah yang
mencerminkan mendirikan sholat lima waktu. 4 tiang menara mencerminkan
4 tiang ilmu, yaitu ilmu bahasa Arab, Syariah, Sejarah dan filsafat. 3 bagian
tinggi menara mencerminkan Iman, Islam dan Ikhsan. 30 meter tinggi
menara mencerminkan jumlah 30 juz yang ada di dalam Al-Quran.
Sedangkan 6 meter tinggi kuncup menara mencerminkan 6 rukun iman.
Fasilitas umum di masjid ini terdapat sarana ibadah, WC, perpustakaan,
TPA, parkir, dan lain-lain.

10
Fungsi utama masjid ini adalah untuk menunaikan sholat, selain itu
terdapat kegiatan lain yang bermanfaat, diantaranya :
a. Menyelenggarakan Kegiatan Hari Besar Islam
b. Menyelenggarakan Pengajian Rutin
c. Pemberdayaan Zakat, Infaq
d. Shodaqoh dan Wakaf, Menyelenggarakan Dakwah Islam/Tabliq
Akbar
e. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan (TPA, Madrasah, Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat)

5. Ekonomi
a. UU ketenagakerjaan di Indonesia
UU (Undang-undang) ketenagakerjaan merupakan peraturan
yang mengatur berbagai hal terkait dengan ketenagakerjaan di
Indonesia. Undang-undang ketenagakerjaan yang kini berlaku adalah
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
(“UU 13/2003”).

Hukum ketenagakerjaan di Indonesia diatur di dalam UU No.


13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Hukum ketenagakerjaan
mengatur tentang segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja
pada waktu sebelum, selama, dan sesudah kerja. Tujuan dari
dibentuknya hukum ketenagakerjaan adalah untuk:

1) Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara


optimal dan manusiawi
2) Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan 
tenaga  kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan
nasional dan daerah
3) Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam
mewujudkan kesejahteraan

11
4) Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya

b. Jumlah pengangguran yang ada di daerah sekitar Masjid Al-A’zhom


Di tengah pandemik Covid-19, angka pengangguran di Kota
Tangerang terus meningkat. Penyumbang paling banyak dari angka
tersebut berasal dari lulusan SMK. Hal itu diungkapkan langsung
oleh Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan
Kesempatan Kerja Disnaker Kota Tangerang, Wilopo.

Meski begitu, Wilopo menyebut, jumlah itu terendah kedua di


Banten. Kota Tangerang menyumbang 8,63 persen pengangguran di
Banten. Sementara yang terendah, yakni Kota Tangerang Selatan
dengan angka 8,48 persen. Sampai saat ini jumlah pengangguran di
Kota Tangerang menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) telah
mencapai 97.344 untuk periode Agustus.

c. Penyebab dan penanganan untuk mengurangi angka pengangguran


Penyebabnya Pengangguran di kota Tangerang meningkat
karena di masa Pandemi ini perusahaan banyak yang terdampak
banyak karyawan yang di PHK. Kemudian kelulusan SMA dan
Perguruan tinggi tapi tidak diimbangi dengan jumlah perusahaan
yang membuka lowongan kerja. Salah satu sumber permasalahan
banyaknya pengangguran adalah kurangnya lapangan pekerjaan,
peluang usaham urbanisasi, dan lain-lain.
Penanganan untuk mengurangi angka pengangguran yaitu
Pemerintah Kota Tangerang akan membentuk Balai Latihan Kerja
(BLK). BLK diisi dengan berbagai macam pelatihan mulai dari
fotografi, videografi, membuat blog, content creator, perbengkelan,
las, service elektronik, sablon, membatik, barista, pengemasan
makanan lainnya.

12
Selain itu, Pemerintah Kota Tangerang menggelar kegiatan
Virtual Jobfair (pameran lowongan kerja virtual) sebagai upaya
memfasilitasi para pencari kerja dengan perusahaan pembuka
lapangan pekerjaan yang ada di Kota Tangerang.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembuatan maket yang saya lakukan, didapat kesimpulan bahwa
proses pembuatan maket cukup rumit. Dalam pembuatan maket dimulai dengan
menyiapkan konsep yang mau digunakan untuk maket. Mulai dari sketsa
bangunan, ukuran bangunan, mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan
dalam pembuatan maket, hingga mulai menyusun pondasi bangunan tersebut.
Selain itu, pembuatan maket ini sangat bermanfaat karena dapat juga
mengetahui sejarah didalamnya. Fungsi Masjid Al-A’zhom dapat diketahui pula,
tak hanya untuk menunaikan ibadah sholat, tetapi juga kegiatan keagamaan
lainnya untuk selalu mendekatkan diri kepada-Nya. Masjid ini biasa
dimanfaatkan untuk pengajian anak-anak dan remaja, kaum ibu atau bapak pada
waktu-waktu tertentu, tempat penyelenggaraan dakwah Islam, dan lain-lain.
Daerah di sekitar masjid terdapat banyak pengangguran, penyumbang
paling banyak adalah dari lulusan SMK. Hal ini disebabkan dari banyak faktor,
salah satunya kurangnya lapangan pekerjaan. Permasalahan ini mendorong
pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran tersebut agar Negara menjadi
stabil dalam bidang politik, sosial dan ekonomi.

B. Saran
Arsitektur adalah suatu ilmu yang sangat kompleks dan saling berkaitan
dengan ilmu-ilmu lainnya. Mulai dari ilmu yang berhubungan dengan kesenian,
ilmu perhitungan, ilmu sosial dan masih banyak ilmu lainnya yang sangat
berkaitan dengan ilmu arsitektur. Setelah melakukan pembuatan maket bangunan
di Indonesia yaitu masjid Al-A’azhom, terdapat beberapa saran atau rekomendasi
penulis demi perbaikan pembelajaran lainnya yaitu penulis berharap kepada
pembaca untuk dapat menerapkan ilmu arsitektur dengan baik dalam kehidupan.
Selain itu, penulis menyarankan untuk terus menambah wawasan yang berkaitan

14
dengan miniatur atau maket dan mulai mencoba untuk membuat maket dari
bahan-bahan sederhana, kemudian diharapkan untuk lebih mengembangkan
media dan teknik pembelajaran yang hendak digunakan dalam pembuatan maket.

15
DAFTAR PUSTAKA

WEBSITE

id.wikipedia.org. “Maket”. 2020. https://id.wikipedia.org/wiki/Maket [Diakses pada


14 September 2021]

Willydjohar. 2015. “Laporan Pembuatan Maket”


https://willydjohar.wordpress.com/2015/06/21/laporan-pembuatan-maket/
[Diakses pada 9 September 2021]

Panduwinata, Andika. 2021. “Makin Memprihatinkan, Angka Pengangguran di Kota


Tangerang Tembus 97.344, Didominasi Lulusan SMK”
https://wartakota.tribunnews.com/2021/01/19/makin-memprihatinkan-angka-
pengangguran-di-kota-tangerang-tembus-97344-didominasi-lulusan-smk.
[Diakses pada 9 September 2021]

Tubaka, Yadi. 2016. “Laporan Pembuatan Maket”


https://www.academia.edu/27530938/LAPORAN_PEMBUATAN_MAKET
[Diakses pada 8 September 2021]

Amri, Fahrozi. 2017. “K1510019_pendahuluan.pdf”


https://eprints.uns.ac.id/33632/1/K1510019_pendahuluan.pdf [Diakses pada 8
September 2021]

Qurrota, Wilda. 2015. “S_PRS_1003241_Chapter5.pdf”


http://repository.upi.edu/18330/3/S_PRS_1003241_Chapter5.pdf [Diakses
pada 14 September 2021]

Ichal. 2014. “D3_TB_0703841_Chapter4.pdf”


http://repository.upi.edu/6771/6/D3_TB_0703841_Chapter4.pdf [Diakses
pada 14 September 2021]

16
Wiryono, Singgih. 2020. “Atasi Pengangguran, Pemkot Tangerang Buka Balai
Latihan Kerja di Kelurahan”
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/30/19070441/atasi-
pengangguran-pemkot-tangerang-buka-balai-latihan-kerja-di-kelurahan.
[Diakses pada 9 September 2021]

simas.kemenag.go.id. “Masjid Al-A’zhom”.


https://simas.kemenag.go.id/index.php/profil/masjid/1965/#content-sejarah
[Diakses pada 9 September 2021]

http://abouttng.com. “Masjid Raya Al-A’zhom”. 2015. http://abouttng.com/masjid-


raya-al-azhom/ [Diakses pada 9 September 2021]

Heri, Wahyu. 2017. “Masjid Raya Al-A’zhom”


https://www.bacatangerang.com/masjid-raya-al-azhom/ [Diakses pada 9
September 2021]

Churry. 2021. “Kurangi Pengangguran, Pemkot Tangerang Kembali Gelar Virtual


Jobfair” https://www.itworks.id/40397/kurangi-pengangguran-pemkot-
tangerang-kembali-gelar-virtual-jobfair.html [Diakses pada 9 September
2021]

Fikri, Chairul. 2020. “97.344 Warga Tangerang Menganggur Dampak Pandemi


Covid-19” https://www.beritasatu.com/megapolitan/700953/97344-warga-
tangerang-menganggur-dampak-pandemi-covid19 [Diakses pada 9 September
2021]

beritatangerang.id. ”Pengangguran Meningkat, Kota Tangerang Klaim Terendah


Kedua se-Banten”. 2020. https://beritatangerang.id/pengangguran-meningkat-
kota-tangerang-klaim-terendah-kedua-se-banten/ [Diakses pada 9 September
2021]

17
www.dslalawfirm.com. “UU Ketenagakerjaan: Sejarah & Perkembangannya dii
Indonesia”. https://www.dslalawfirm.com/id/sejarah-undang-undang-
ketenagakerjaan/ [Diakses pada 9 September 2021]

Rahayu, Elvira. 2015. “Hukum Ketenagakerjaan”


https://elvira.rahayupartners.id/id/know-the-rules/manpower-law [Diakses
pada 9 September 2021]

Sasongko, Agung. 2018. “Sejarah Masjid Paling Awal”


https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-
nusantara/18/03/24/p63qde313-sejarah-masjid-paling-awal [Diakses pada 16
September 2021]

18
Lampiran 1
Dokumentasi Pembuatan Maket

19
20

Anda mungkin juga menyukai