Anda di halaman 1dari 13

Prinsip dan Penerapan Etika Bisnis Islam di Roti Gembul Pontianak

PRINSIP DAN PENERAPAN ETIKA BISNIS ISLAM DI ROTI GEMBUL


PONTIANAK

Nurlia1
Universitas Muhammadiyah Pontianak, Indonesia
ABSTRACT
Setiap manusia memiliki kebebasan untuk melakukan kegiatan mu’amalah agar dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya. Islam memiliki pedoman dalam mengarahkan umatnya untuk melaksanakan
semua tingkah laku baik hubungan dengan Allah maupun dengan sesama manusia. Setiap muslim
harus menjalani kehidupannya seolah-olah Allah selalu hadir bersamanya. Kita harus berfikir
bahwa semua harta kekayaan yang kita miliki merupakan kepercayaan dari Allah SWT. Pernyataan
al-Qur’an “cara yang salah bathil” berhubungan dengan praktik-praktik yang bertentangan dengan
syari’ah dan secara moral tidak halal. Yang disebut perdagangan merupakan sebuah proses dimana
terjadinya pertukaran kepentingan sebagai keuntungan tanpa elakukan penekanan yang tidak
dihalalkan atau tindakan penipuan terhadap kelompok lain. Islam tidak menghalalkan segala cara
dalam jual beli, tetapi juga sangat diperlukan etika. Etika bisnis Islam merupakan etika bisnis yang
mengedepankan nilai-nilai dalam Al-Quran dan hadits. Oleh sebab itu beberapa konsep-konsep
dasar dalam etika bisnis Islam yang didasari ajaran Islam itu sendiri. Penelitian ini menggunakan
metode pendekatan kualitatif. Disebut kualitatif karena merupakan penelitian yang bermaksud
memahami fenomena tentang apa yang dialami subyek penelitian. Pendekatan penelitian ini
digunakan untuk mendeskripsikan tentang konsep etika dalam Al-Qur’an dan Hadits. Penelitian ini
berusaha untuk menggambarkan, memaparkan secara terperinci terhadap obyek penelitian
kemudian menganalisanya secara cermat. Roti Gembul merupakan salah satu unit bisnis yang
dirintis oleh Pondok Modern Munzalan Ashabul Yamin, Sungai Raya Dalam 2, Pontianak. Hasil
penelitian yang dilakukan peneliti di Roti Gembul yang mengkaji Penerapan Etika Bisnis Islam
pada Toko Roti Gembul Pontianak dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, dasar hukum etika
bisnis Islam toko Roti Gembul Pontianak adalah surah al-Fatir (35) ayat ke-29. Roti Gembul
merupakan salah satu unit bisnis dari Pondok Modern Munzalan Ashabul Yamin menekankan
dalam lingkungan Roti Gembul untuk berkerja sambil beribadah
Keywords : Prinsip, Penerapan, Etika Bisnis Islam, Roti Gembul Pontianak

1. INTRODUCTION
Setiap manusia memiliki kebebasan untuk melakukan kegiatan mu’amalah agar dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya. Islam memiliki pedoman dalam mengarahkan umatnya untuk
melaksanakan semua tingkah laku baik hubungan dengan Allah maupun dengan sesama manusia
(Alimin, 2005 : 43). Jual beli merupakan salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup
antar sesama manusia.
Setiap muslim harus menjalani kehidupannya seolah-olah Allah selalu hadir bersamanya.
Kita harus berfikir bahwa semua harta kekayaan yang kita miliki merupakan kepercayaan dari
Allah SWT. Pernyataan al-Qur’an “cara yang salah bathil” berhubungan dengan praktik-praktik
yang bertentangan dengan syari’ah dan secara moral tidak halal. Yang disebut perdagangan
merupakan sebuah proses dimana terjadinya pertukaran kepentingan sebagai keuntungan tanpa
melakukan penekanan yang tidak dihalalkan atau tindakan penipuan terhadap kelompok lain
(Rahman, 2002 : 444-445).
Islam tidak menghalalkan segala cara dalam jual beli, tetapi juga sangat diperlukan etika.
Etika merupakan seperangkat prinsip moral yang membedakan yang baik dari yang buruk dan
bersifat normatif, ia berperan menentukan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan
oleh seorang individu maupun kelompok (Beekum, 2004 : 3).

1
Email penulis

1
2 Nurlia

Di dalam etika jual beli yang terpenting adalah kejujuran. Ia merupakan puncak
moralitas iman dan karakteristik yang paling menonjol dari orang-orang beriman. Bahkan,
kejujuran merupakan karakteristik para nabi. Tanpa kejujuran kehidupan agama tidak akan
berdiri tegak dan kehidupan dunia tidak berjalan dengan baik. Sebaliknya kebohongan adalah
pangkal cabang kemunafikan. Cacat pasar yang paling banyak dan memperburuk citra
perdagangan adalah kebohongan, manipulasi, dan mencampuraduk kebenaran dengan kebathilan,
baik secara dusta atau menerangkan spesifikasi barang dagangan dan mengunggulkan atas yang
lainnya (Qardawi, 2004 : 293).
Tidak hanya dilihat dari segi halal dan baik tetapi juga dari segi kesehatan. Dalam
mengkonsumsi makanan kesehatan juga perlu diperhatikan. Banyak produk yang mengandung
resiko tertentu untuk konsumen, khususnya resiko kesehatan dan keselamatan. Makanan yang
mengandung zat pengawet atau zat pewarna yang dapat merugikan konsumen. Konsumen berhak
atas produk yang aman, artinya produk yang tidak mempunyai kesalahan teknis atau kesalahan
lainnya yang merugikan kesehatannya atau bahkan membahayakan hidupnya (Bertnes, 2003 :
248).
Dalam praktiknya, kita sering menemukan praktik dalam situasi khusus yang jelas-jelas
menyimpang dari prinsip dan norma-norma etika, tetapi praktik dalam situasi khusus dibenarkan
karena alasan pertimbangan yang rasional. Banyaknya cara pengusaha untuk bersaing dalam
bisnisnya, produk yang mereka hasilkan hanya memikirkan bagaimana mendapatkan keuntungan
yang sebesar-besarnya tanpa memikirkan nilai-nilai dan norma kemanusiaan, kenyataan seperti
ini mendorong penulis untuk menggali kembali etika yang seharusnya dimiliki oleh para
pengusaha atau pembisnis, yang selanjutnya bisa dijadikan pedoman dalam menjalankan usaha
atau bisnis yang tidak hanya mendatangkan keuntungan semata, tetapi juga mendatangkan
berkah bagi para pengusaha atau pembisnis.
Berkaitan dengan strategi tersebut, dalam pandangan Islam bisnis bukan hanya tentang
mencari keuntungan, namun keberkahan. Berbisnis tidak diperkenankan melanggar syariat Islam.
Ketentuan syariat baik dalam modal, strategi, proses, maupun praktek dan seterusnya. Islam
memiliki perangkat syari’at yaitu norma agama dalam segala aspek kehidupan termasuk dalam
usaha dan bisnis.
Kecenderungan bisnis sekarang kian tidak memperhatikan masalah etika. Akibatnya,
sesama pelaku bisnis sering berbenturan kepentingannya bahkan saling “membunuh”. Kondisi
ini menciptakan pelaku ekonomi yang kuat kian merajai. Sebaliknya yang kecil makin tertindas.
Kondisi yang kacau ini relatif mengancam pertumbuhan dan perkembangan dunia bisnis.
Menghadapi kecenderungan tersebut, Al-Qur’an relatif banyakmemberikan garis-garis dalam
kerangka penambahan bisnis yang menyangkut semua pelaku ekonomi tanpa membedakan kelas.
Pada dasarnya perniagaan ditujukan agar mencari keuntungan dan menambah kekayaan
suatu pemilik harta. Dalam perniagaan dikenal ada beberapa jenis, dan dilakukan dengan cara
yang berbeda-beda pula. Salah satunya ialah melalui jalur perdagangan, dimana pihak penjual
menyediakan barang kebutuhan yang dibutuhkan pembeli, dan pembeli akan membayar kepada
penjual dengan harga yang sudah disepakati.
Dalam etika bisnis apabila seorang pembeli menemukan adanya cacat yang terdapat pada
obyek jual beli maka ia mempunyai hak untuk mendapatkan ganti rugi yang diperdagangkan.
Ganti rugi ini timbul dikarenakan kerugian yang dialami konsumen sebagai akibat dari produk
Prinsip dan Penerapan Etika Bisnis Islam pada Roti Gembul Pontianak
3

yang cacat tersebut, atau bisa dikarenakan kesalahan yang dilakukan oleh penjual. Kesalahan
dari penjual yang biasanya dilakukan adalah mencampurkan roti yang sudah kedaluwarsa dengan
roti yang hampir kedaluwarsa.
Seperti halnya penelitian yang peneliti lakukan di salah satu toko roti yang ada di Kota
Pontianak, Kalimantan Barat, yaitu Roti Gembul, roti gembul telah meramaikan dunia
perbakeryan di Pontianak, dengan telah membuka cabang utama di jalan Sungai Raya Dalam 2,
dan tiga cabang di tempat yang berbeda, yaitu di Jalan Urai Bawadi, Prof. M. Yamin, dan
Tabrani Ahmad.
Selain harga yang cukup terjangkau, salah satu yang membedakan toko Roti Gembul
dengan toko roti lainnya adalah selalu menutup tokonya ketika menjelang waktu sholat fardhu.
Hal ini dibenarkan oleh Zainal, yang merupakan salah satu karyawan, saat peneliti temui di
cabang toko Roti Gembul di Jalan Tabrani Ahmad.
Roti Gembul telah berjalan selama satu tahun sejak membuka gerai utama di Jalan
Sungai Raya Dalam 2, Pontianak. Selama memproduksi serta menjual rotinya hingga sekarang,
toko Roti Gembul tidak pernah lupa untuk menutup tokonya ketika menjelang sholat fardhu. Roti
Gembul akan menutup toko kurang lebih sekitar setengah jam, jelas Zainal kepada peneliti saat
wawancara pra penelitian.
Apabila dibandingkan dengan produsen roti lain, maka Roti Gembul memiliki banyak
teladan penting sebagai salah satu perusahnan. Bisnis, yaitu penerapan etika bisnis Islam. Roti
Gembul di Kota Pontianak telah sukses menjalankan bisnis produksi olahan roti dengan tetap
menjunjung nilai-nilai etis yang berdasarkan ajaran Islam, tidak hanya. perilaku namun juga
dengan konsisten mengaplikasikan budaya yang amat jarang kita jumpai pada perusahaan-
perusahaan lain, yakni kewajiban mengaji dan menutup toko ketika adzan sholat fardhu
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini yaitu Bagaimana prinsip etika bisnis Islam
di Roti Gembul Pontianak? dan Bagaimana penerapan etika bisnis Islam di Roti Gembul
Pontianak? Oleh karena itu, penelitian ini mengambil tema "Prinsip dan Penerapan Etika Bisnis
Islam di Toko Roti Gembul di Pontianak, Kalimantan Barat”.
Tulislah latar belakang dengan ringkas dan jelas, hindari pengulangan kalimat yang tidak
efisien. Latar belakang harus mampu menjelaskan isu, gejala permasalahan, rumusan masalah,
tujuan, kebaruan dan kontribusi riset secara baik dan sistematis. Teori dan literatur yang relevan
disajikan dengan argumentasi ilmiah yang baik sehingga menunjukkan kemenarikan artikel yang
ditulis. Latar belakang menggunakan spasi 1.15 (Times New Roman, font 11) dan jarak antar
paragraf sebesar 6 pt.
Indonesia has implemented regional autonomy for almost two decades. The impact of
decentralization on various aspects in several countries has widely studied. In developed
countries, decentralization is proven to reduce corruption (Fisman & Gatti, 2002; Goel & Nelson,
2011). While on the other, Lessmann & Markwardt (2010) argue that decentralization can
contribute to high levels of corruption.
This study will examine GPG as a moderating role that is expected to weaken the effect
of political dynasties on the performance of local government. Third, GPG measurement is not
only based on one principle but using GPG index based on the five best practice principles from
Indonesia National Committee of Governance Policy, namely democracy, accountability,
4 Nurlia

transparency, culture of law and fairness and equality (Komite Nasional Kebijakan Governance,
2008).

2. LITERATURE REVIEW
Pertama, Amalia (2014) Skripsi yang berjudul Etika Bisnis Islam: Konsep dan
implementasi Pada Pelaku Usaha Kecil, Studi Kasus Pada Tiga Usaha Kecil Di Kampung
Kreatif, Bazar Madinah Dan Sekitar Lingkungan Kampus UIN Syarif Hidayatullah. Hasil
penelitian ini adalah penelitian ini menggunakan bahwa Islam memberikan cara yang baik dalam
berbisnis, tanpa barus bertindak curang, penipuan, terkena riba, atau tindakan zhalim lainnya
maka diperlukannya kesadaran akan pentingnya beretika dalam berniaga, tidak semata-mata
meraih harta dan tujuan duniawi, tetapi juga untuk mendapatkan keridhaan dari Allah SWT.
Kedua, Hapsar Jaya (2018) skripsi yang berjudul Analisis Etika Bsinis Islam Terhadap
Strategi Pemasaran Produk Roti Mantao (Studi Toko Sinar Terang Parepare). Hasil penelitian ini
adalah sudah sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip Etika Bisnis Islam yaitu Adl, dan Takaful.
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Toko Sinar Terang sudah baik. Pemilik Toko Sinar
Terang mengatakan bahwa promosi yang dilakukan Tokonya dalam memasarkan produknya
yaitu menggunakan sistem ramah tamah terhadap pembeli dengan prinsip pembeli adalah raja
dan mengedepankan kualitas produk. Dengan demikian promosi ini lebih merekat dan friendly
terhadap calon pembeli. Tentunya, bapak Sofyan Thamrin sebagai seorang pengusaha dilarang
memberikan informasi atau promosi yang tidak tepat kepada konsumen, dan mempromosikan
produk tersebut secara berlebihan yang tidak sesuai fakta. Sistem pemasaran yang digunakan
oleh Bapak Sofyan Thamrin tidak menyalahi aturan etika bisnis islam. Karena pemasaran yang
dilakukan beliau tidak memberikan informasi yang tidak jelas atau tidak mengandung unsur
penipuan serta tidak mengurangi timbangannya.
Ketiga, Saifullah (2011) skripsi yang berjudul Etika Bisnis Islami Dalam Praktek Bisnis
Rasulullah, berfokus pada perilaku (baginda Rasulullah SAW yang diterapkan berdasarkan
kajian ayat-ayat Al-Quran. Hasil penelitian ini adalah di antaranya bersikap jujur, amanah, tepat
dalam menimbang, menjauhi gharar, saling menguntungkan di antara penjual dan pembeli.
Keempat, Dwi Antia Rani (2018) skripsi yang berjudul Tinjauan Etika Bisnis Islam
Terhadap Jual Beli Roti Basah Di Pabrik Mojang Nova Siman Ponorogo. Hasil penelitian ini
adalah praktik jual beli roti basah di pabrik roti Mojang Nova Siman Ponorogo tidak sesuai
dengan etika bisnis Islam karena adanya ketidak jujuran dalam memasarkan roti basah. Adanya
percampuran roti yang sudah tidak layak konsumsi seperti roti yang sudah berjamur atau basi,
sehingga adanya ketidak jujuran dalam jual beli roti basah di pabrik Mojang Nova, dan
Penentuan harga dalam jual beli roti basah di pabrik roti Mojang Nova Siman Ponorogo tidak
sesuai dengan etika bisnis Islam. Karena adanya harga yang sama antara roti basi atau
kadarluwarsa. Pihak pembeli tidak mengetahui hal tersebut. Sehingga pihak pembeli merasa
dirugikan atas peristiwa tersebut.
2.1. Etika Bisnis Islam
Etika bisnis Islam dapat diartikan sebagai mempelajari etika bisnis, tentang mana yang
baik atau buruk, tentang mana yang benar atau salah dalam bisnis berdasarkan prinsip-prinsip
moralitas. Namun karena bersinggung dengan etika bisnis Islam, maka aspeknya ditambah halal
dan haram, seperti yang dipaparkan Husein Sahatah yaitu sejumlah perilaku etis bisnis (akhlaq al
Prinsip dan Penerapan Etika Bisnis Islam pada Roti Gembul Pontianak
5

islamiah) yang dibungkus dengan dhawabith syariyah (batasan syariah) atau general guideline
menurut Rafik Issa Beekun (Faisal, 2007 : 7).
Bisnis Islam adalah upaya pengembangan modal untuk kebutuhan hidup yang dilakukan
dengan mengindahkan etika bisnis Islam. Selain menetapkan etika, dalam Islam juga mendorong
umat manusia untuk mengembangkan sebuah bisnis. Etika bisnis dalam Islam adalah sejumlah
perilaku etis bisnis (akhlaq al Islamiyah) yang dibungkus dengan nilai-nilai syariah yang
mengedepankan halal dan haram. Jadi perilaku yang etis itu ialah perilaku yang mengikuti
perintah Allah dan menjauhi larangannya. Dalam Islam etika bisnis ini sudah banyak dibahas
dalam berbagai literatur dan sumber utamanya adalah Al-Quran dan sunnaturrasul. Pelaku-
pelaku bisnis diharapkan bertindak secara etis dalam berbagai aktivitasnya. Kepercayaan,
keadilan dan kejujuran adalah elemen pokok dalam mencapai suksesnya suatu bisnis di
kemudian hari.
Bisnis secara Islam pada dasarnya sama dengan bisnis secara umum, hanya saja
fokusnya harus tunduk dan patuh atas dasar ajaran Al-Qur'an. As-Sunnah, Al-ijma dan Qiyas
(ijtihad) serta memperhatikan batasan batasan yang tertuang dalam sumber-sumber tersebut. Ada
beberapa ayat di dalam Al Qur'an yang berbicara mengenai bisnis, di antaranya: Al-Baqarah
(282), An-Nisaa (29); At Taubah (24). An-Nur (37), Fatir (29); As-Shaff (10) dan Al-Jum'ah
(11).
2.2. Prinsip Etika Bisnis Islami
Dalam pelaksanaan etika bisnis, ada beberapa prinsip yang harus dianut oleh para pelaku
bisnis. Konsep etika bisnis Islam ditujukan menjadi pilar mendasar dalam hubungannya dengan
sistem dari reinterpretasi Al-Quran dan Sunnah. Dengan menerapkannya etika Islam dalam
aktivitas bisnis, diyakini seseorang akan selamat dari pikiran dan perbuatan tidak terpuji dan
menyesatkan.
1) Konsep Tauhid
Berbisnis dalam Islam dikenal bertumpu kepada ajaran Ilahiah. Dikatakan demikian
karena titik datangnya dari Allah guna mendapatkan ridha Allah, serta semua dilakukan sesuai
syariat-Nya. Keseluruhan aktivitas ekonomi seperti produksi, distribusi, konsumsi, semuanya
terikat dengan prinsip Ilahiah dan bertuju kepada Ilahiah, sesuai dengan firman-Nya dalam Al-
Quran surah Al-Mulk ayat ke-15 yang artinya:
”Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya
dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah)
dibangkitkan.”
Menurut Harahap konsep tauhid berarti semus aspek dalam hidup dan mati adalah satu,
baik aspek politik, ekonomi, sosial, maupun agama adalah berasal dari satu sistem nilai yang
saling berintegrasi secara konsisten, untuk menjalani dan mengelola kehidupan di dunia yang
bertujuan akhirat.
2) Konsep Akhlak
Perilaku seseorang akan mencerminkan akhlak dan etike seseorang itu pula. Korelasinya
dengan etika menjadikan seseorang yang taat dalam etika, serta merta akan menghasilkan
perilaku yang baik pula disetiap aktivitasnya. Bila melirik kepada pembisnis yang memiliki etika,
6 Nurlia

maka tergambar jika ia beralkap jujur, amanah, adil, melihat kepentingan orang lain, dan lain
sebagainya. Dikutip dari (Djakfar, 2008 : 9), Qardhawi menjelaskan bahwa antara ekonomi
(bisnis) dan akhlak (etika) tidak pernah terpisah sama sekali seperti halnya antara ilmu dan
akhlak, antara politik dan akhlak, serta perang dan akhlak, Karens akhlak menjadi bagian penting
dalam ajaran kehidupan delam Islam. bisnis dan mendapat ridha Allah SWT
3) Konsep Kepemilikan
Menurut etimologi, kepemilikan ialah berarti penguasaan terhadap materi. Sedangkan
menurut terminologi ialah hubungan antara seseorang dengan sesuatu benda (harta) yang
keinginannya, serta mencegah pihak lain menggunakannya. Inti dari konsep kepemilikan dan
kekayaan pribadi dalam Islam memungkinkan untuk memanfaatkan dan menggunakan sesuai
bersumber kepada pemahaman bahwa Allah SWT adalah Sang Pemilik sesungguhnya atas
seluruh alam dan seisinya. Sebagaimana firman-Nya dalam surah Ali Imran ayat ke-189 yang
kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan Allah Maha Perkasa atas segala sesuatu.
4) Konsep Otonomi
Otonomi berarti ialah sikap atau kemampuan seseorang untuk mengambil sebuah
keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa yang dianggapnya baik
untuk dilakukan. Dikutip dari (Djakfar, 2008 : 115), A Sonny Keraf menjelaskan bahwa orang
bisnis yang otonomi adalah orang yang sadar sepenuhnya akan apa yang menjadi kewajibannya
dalam dunia bisnis. Bukan hanya sekedar sadar akan keputusan yang diambil karena baginya
baik, namun pula bersedia bertanggung jawab atas tindakan dan keputusannya.
5) Konsep Kejujuran
Kejujuran merupakan takaran penting yang wajib diemban setiap pelaku-pelaku bisnis.
Bahkan ini menjadi sebuah modal awal bagi pelaku bisnis bila ingin mendapatkan kepercayaan
dari patner dan masyarakat. Allah dalam firman-Nya. Al-Quran surah Al-Muthaffifin ayat 1-3,
dengan tegas mengatakan: “kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (yaitu) orang-
orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila
mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi" (Qs. Al-Muthaffifin: 1-
3) (Kemenag RI, Al-quran dan Terjemah)
Sikap jujur bukan hanya menjadi kunci kesuksesan bisnis dalam Islam, tetapi dalam
etika bisnis modern juga menekankan konsep kejujuran ini sebagai dasar bisnis modern. Kutipan
William C. Byham (Djakfar, 2008 : 321) menyatakan "Etika bisnis membangun kepercayaan,
dan kepercayaan adalah dasar dari Buka dengan konsep kejujuran ini sebagai dasar bisnis
modern. Kutipan bisnis modern"
6) Konsep Adil
Keadilan merupakan sila ke lima Pancasila. Konsep keadilan adalah bagian yang sangat
sentral dalam kegiatan bisnis. Disegala aspek kegiatan bisnis selalu bermuara pada sebuah
tuntutan agar bersikap adil kepada semua pihak yang terlibat. Walaupun sikap adil ini mencakup
setiap individu, namun keutamaan akibat yang ditimbulkan ialah terhadap kehidupan sosial.
Persoalan demikian sangat jelas bila ditelaah dan dikaitkan dengan aspek ekonomi terutama jual-
beli.
Prinsip dan Penerapan Etika Bisnis Islam pada Roti Gembul Pontianak
7

Persoalan keadilan berarti juga terhadap permasalahan atas cara-cara pelaku bisnis dalam
mencapai bisnisnya. Bukan hanya pemilihan alternatif, tetapi ada pilihan antara adil dan tidak
adil dalam mencapai sebuah tujuan. Keseluruhan itu menjadi masalah yang berhubungan dengan
ekonomi, dan etika yang kemudian menjadi titik keadilan itu.
7) Konsep Kerja dan Bisnis
Konsep kerja dan bisnis Islam ini memiliki pengertian kebaikan (thoyib) yang meliputi
kepemilikan harta, cara mendapatkan harta, dan cara memanfaatkan harta. Abbdullah bin Mas'ud
r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Berusaha dalam mendapatkan rezeki yang
halal adalah kewajiban setelah kewajiban". Ini mengindikasikan jika bekerja untuk memperoleh
sesuatu yang halal adalah sebuah kewajiban dari agama yang nomer dua, setelah kewajiban
pertama seperti shalat, zakat, puasa dan haji.
8) Konsep Halal dan Haram
Islam menjadi agama yang universal, dalam arti bisa menjadi pegangan hidup,
kehidupan sehari-hari, hukum dan sebagainya. Dalam Al-Quran telah dijelaskan aturan halal dan
haram dalam bisnis secara umum, di surah An-Nisa ayat ke-29 yang berbunyi: “Hai orang-
orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,
kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu dan
janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”
(Badroen, 2007 : 170) mengemukakan maksud suka sama suka adalah paduan dari garis
Al-Quran dalam melakukan kontrol pada perniagaan yang ada. Tehnik, sistem dan aturan main
tentang tercapainya tujuan ayat tersebut menjadi ruang ijtihad bagi pakar muslim dalam
menerjemahkan konsep dan implementasinya pada konteks modem saat ini.
2.3. Prinsip Etika Bisnis dalam Perusahaan
Secara legal, sebuah perusahaan dibagi menjadi perusahan perorangan (Usaha Dagang
Perusahaan Dagang) perusahaan partner (CV, Firma), perseroan (PT), dan koperasi. Perusahaan
dibentuk dengan dasar hukum tertentu yang disahkan dengan hukum serta aturan legal tertentu
pula, Eksistensinya berdasarkan aturan hukum yang sah karena perusahaan merupakan bentukan
manusia. Hal itu membuatnya memiliki hak legal tertentu sebagaimana yang dimiliki manusia,
seperti hak milik pribadi, hak paten, hak as merek dan sebagainya.
Perusahaan memiliki tanggung jawab moral. Salah satu syarat tanggung jawab moral
ialah pertama, bahwa tindakannya dilakukan dengan sadar dan mengetahui dengan benar
mengenai tindakannya itu serta konsikuensi yang ditimbulkan. Kedua tanggung jawab
mengandaikan adanya kebebasan. Ketiga, tanggung jawab mensyaratkan otonomi, atau bahwa
orang yang melakukan tindakan tertentu itu memang mau melakukan tindakan itu (Satyanugraha,
2007 : 118).
Etika bisnis Islam dapat diartikan sebagai mempelajari etika bisnis, tentang mana yang
baik atau buruk, tentang mana yang benar atau salah dalam bisnis berdasarkan prinsip-prinsip
moralitas. Namun karena bersinggung dengan etika bisnis Islam, maka aspeknya ditambah halal
dan haram, seperti yang dipaparkan Husein Sahatah yaitu sejumlah perilaku etis bisnis (akhlaq al
islamiah) yang dibungkus dengan dhawabith syariyah (batasan syariah) atau general guideline
menurut Rafik Issa Beekun (Faisal, 2007 : 7).
8 Nurlia

Bisnis Islam adalah upaya pengembangan modal untuk kebutuhan hidup yang dilakukan
dengan mengindahkan etika bisnis Islam. Selain menetapkan etika, dalam Islam juga mendorong
umat manusia untuk mengembangkan sebuah bisnis. Etika bisnis dalam Islam adalah sejumlah
perilaku etis bisnis (akhlaq al Islamiyah) yang dibungkus dengan nilai-nilai syariah yang
mengedepankan halal dan haram. Jadi perilaku yang etis itu ialah perilaku yang mengikuti
perintah Allah dan menjauhi larangannya. Dalam Islam etika bisnis ini sudah banyak dibahas
dalam berbagai literatur dan sumber utamanya adalah Al-Quran dan sunnaturrasul. Pelaku-
pelaku bisnis diharapkan bertindak secara etis dalam berbagai aktivitasnya. Kepercayaan,
keadilan dan kejujuran adalah elemen pokok dalam mencapai suksesnya suatu bisnis di
kemudian hari.
Bisnis secara Islam pada dasarnya sama dengan bisnis secara umum, hanya saja
fokusnya harus tunduk dan patuh atas dasar ajaran Al-Qur'an. As-Sunnah, Al-ijma dan Qiyas
(ijtihad) serta memperhatikan batasan batasan yang tertuang dalam sumber-sumber tersebut. Ada
beberapa ayat di dalam Al Qur'an yang berbicara mengenai bisnis, di antaranya: Al-Baqarah
(282), An-Nisaa (29); At Taubah (24). An-Nur (37), Fatir (29); As-Shaff (10) dan Al-Jum'ah
(11).
3. RESEARCH METHODS
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Disebut kualitatif karena
merupakan penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami subyek
penelitian. Pendekatan penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan tentang konsep etika
dalam Al-Qur’an dan Hadits. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif,
yaitu suatu penelitian yang berdasarkan pada berbagai macam teori dan data informasi dari
kepustakaan. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis. yaitu dengan mencoba menyajikan data-
data mengenai obyek penelitian yang diharapkan dapat menggambarkan keadaan obyek
penelitian yang sebenarya. Kemudian data data tersebut dianalisis dengan menggunakan
pendekatan yang dibutuhkan. Penelitian ini berusaha untuk menggambarkan, memaparkan secara
terperinci terhadap obyek penelitian kemudian menganalisanya secara cermat (Asikin, 2017).

4. RESULTS AND DISCUSSIONS


4.1 Gambaran Umum Roti Gembul
Toko Roti Gembul merupakan suatu bisnis usaha yang memproduksi makanan yang
bejenis roti dengan campuran toping dan varian rasa. Roti Gembul didirikan oleh bapak Irfan
Nurmansyah dan bapak Harry Dirgantara pada bulan April 2018. Pertama kali, toko Roti Gembul
dibuka tak jauh dari rumah bapak Irfan Nurmansyah, tepatnya di jalan Sungai Raya Dalam 2 No.
41, samping Rutan Serdam. Roti Gembul merupakan salah satu unit usaha bisnis dari Pondok
Munzalan Ashabul Yamin, di Sungai Raya Dalam 2, Pontianak. Salah satu pengurus disana
(adalah bapak Irfan Nurmansyah dan bapak Harry Dirgantara, yang kemudian ditunjuk untuk
bertanggung jawab merintis Roti Gembul. Hingga saat ini telah berjalan memasuki tahun ketiga.
Namun, tepat masa bulan Februari 2020, bapak Irfan Nurmansyah resign dan wewenang
pengelolaan ditetapkan kepada bapak Harry Dirgantara. (Dirgantara, 2022). Pada awalnya,
sebuah produk makanan berjenis roti yang berasal dari Kota Samarinda, Kalimantan Timur, yaitu
roti gembong dibawa ke Kota Pontianak lalu kemudian dimodifikasi dan dikreasikan secara
modern kekinian dengan menambahkan beragam rasa varian jenis toping hingga dikenal menjadi
Prinsip dan Penerapan Etika Bisnis Islam pada Roti Gembul Pontianak
9

Roti Gembul. Pemberian nama Roti Gembul tersebut dipilih dengan alasan sebagai bentuk
diferensiasi dengan produsen roti gembong yang lain. (Dirgantara, 2022).
Roti Gembul pertama kali memulai usahanya pada bulan April 2018. Hingga saat ini,
bapak Harry Dirgantara dipercaya menjabat sebagai pengelola dalam keorganisasian Roti
Gembul. Dalam keorganisasian Roti Gembul terdapat sekitar 27 anggota termasuk depala
bidang-bidang serta para karyawan yang berada di outlet-outlet. Selama kurang lebih. Empat
tahun dalam menjalankan usaha tersebut. Roti Gembul telah berhasil membuka beberapa outlet
yaitu, di jalan Sungai Raya Dalam 2, jalan Urai Bawadi, jalan Prof. M. Yamin, dan di jalan
Tabrani Ahmad. Untuk kantor Roti Gembul beralamat di jalan Sungai Raya Dalam 2, Gang
Imaduddin No. A121, tepat di depan Masjid Kapal Munzalan. (Dirgantara, 2022).
Seiring waktu berjalan, Roti Gembul tidak hanya memproduksi makanan olahan seperti
roti tetapi juga ada menyediakan minuman, ice cream serta melayani pesanan snack box. Maka
produk yang disediakan Roti Gembul ada enam, yaitu Roti Gembul, Roti Gembul Mini, Roti
Coffe Bul, Gembul Coffe dan Drink, Ice Cream Gembul, dan Snack Box. Namun tidak seluruh
outlet tersedia menu tersebut, banya di outlet Serdam yang memiliki peralatan pendukung dalam
memproduksinya. Dalam pemasarannya, Roti Gembul menggunakan media sosial seperti,
Facebook dan Instagram. Roti Gembul sering mengadakan promo, games dan giveaway.
Terlebih di Instagram, Roti Gembul juga sering memposting beberapa hadits, doa, dan
keutamaan yang lengkap dengan keterangan sumbernya (contoh: HR. Ahmad, 2:283, dari
Muttafaq 'Alaih, dan lain sebagainya). Sementara untuk media offline, Roti Gembul bekerja
sama dengan Pontianak Post sebagai merchandise (Dirgantara, 2022). Dalam pencatatan
administrasi, Roti Gembul melakukannya dengan sistem harian yang menggunakan dua bentuk
yakni dengan software dan manual atau tulis tangan dalam sebuah jurnal (Dirgantara, 2022).
Untuk media promosi, pihaknya tidak luput dari pemanfaatan media sosial. Media sosial
sangat membantu dalam mengenalkan produk baru dan promosi - promosi baik setiap minggu
atau bulan. Selain media sosial, ojek online seperti Gojek dan Grab juga menjadi mitra. Hal itu
juga memudahkan pelanggan untuk tidak perlu repot datang ke outlet membeli lansung.
Meskipun hingga saat sebagian besar pelanggan masih membeli di tempat. "Operasional kita
mulai pukul 06.00 - 20.00 WIB. Semua usaha yang kita jalankan dengan strategi yang ada,
semua kita serahkan kepada Allah untuk hasilnya,"
4.2 Prinsip Etika Bisnis Islam Pada Toko Roti Gembul Pontianak
Untuk melaksanakan sebagaimana etika bisnis yang disebutkan dalam Al-Quran, maka
ada beberapa prinsip yang perlu dianut pelaku bisnis. Prinsip serta konsep etika bisnis Islam
tersebut akan menjadi dasar utama kaitan antara etika bisnis yang sesuai dalam ajaran Islam
dengan Al-Quran dan sunnah. Diantaranya adalah: konsep tauhid, konsep akhlak, konsep
kepemilikan, konsep otonomi, konsep kejujuran, konsep adil, konsep kerja dan bisnis, konsep
halal dan haram
"Ketaatan, sami'na wa atho 'na, lalu tabayyun, membangun tim, setiap ada masalah harus
diselesaikan secara musyawarah, tanpa memberikan hukuman. Kemudian bahan yang digunakan
tentu dicari pertama kehalalannya, karna kita standar MUI..." (Dirgantara, 2022)
Ditambah dari penanggung jawab outlet Serdam, saudara Restu Fauzi, pada hari dan
tanggal yang sama, mengungkapkan bahwa:
"Kami diberikan standar melayani costumer, yakni salam, senyum, sapa, menanyakan
nama pembeli, kemudian mengucapkan salam sambil mendoakan pembeli." (Fauzi, 2022).
10 Nurlia

Narasumber dari penanggung jawab di outlet Uray Bawadi, dari Azizah dalam wawancara pada
hari Jum’at, 17 Juni 2022 mengatakan
"Saat Interview kita udah ditegaskan buat shalat tepat waktu, makanya perintah menutup
outlet menjelang adzan inilah kita ditekankan untuk selalu mengingat shalat lima waktu."
(Azizah, 2022)

Kemudian penanggung jawab outlet Kotabaru, saudari Putri saat di wawancarai pada hari
Jum’at, 17 Juni 2022 menjelaskan:
"Karena kita dari awal pas interview juga di wawancarai mengenai kesanggupan
menjalani peraturan selama disini, saat itu juga amanah kepada kami sudah dipercayakan."
(Putri, 2022).

Ditambahkan juga oleh saudari Nia Aulina, penanggung jawab outlet Tabrani Ahmad
pada hari Jum’at, 17 Juni 2022 mengatakan:
"Ketika diterima bergabung disini, kita sepertinya sudah dipercaya, diberi amanah
bekerja dengan baik, bekerja dengan komitmen menjadi musim-muslimah, tidak meninggalkan
shalat, mengaji setiap Yard, kira-kira itulah yang membuat kita untuk bersikap jujur." (Auliana,
2022) Dalam observasi peneliti di setiap outlet Roti Gembul di Kota Pontianak, semua karyawan
yang bertugas di intruksikan agar pakaian rapi dengan seragam yang senada yaitu berwarna
merah. melayani pembeli, karyawan menyapa dengan ramah dan gucapkan salam sambil
menyatukan kedua telapak tangan seraya tersenyum kepada pembeli. Tidak lupa pembeli akan
ditanyai namanya agar ketika menunggu dan pesanan sudah siap, karyawan memanggil nama
tersebut, kemudian mengucapkan terimakasih dan tutup dengan ucapan mendoakan pembeli agar
sehat selalu.
Etika bisnis Islam merupakan etika bisnis yang mengedepankan nilai-nilai dalam Al-
Quran dan hadits. Oleh sebab itu beberapa konsep-konsep dasar dalam etika bisnis Islam yang
didasari ajaran Islam itu sendiri. Beberapa diantaranya, toko Roti Gembul telah menjadikan
konsep tersebut sebagai prinsip etika bisnis Islam.
a. Konsep Tauhid dalam Roti Gembul
Roti Gembul meneguhkan konsep tauhid dengan menjadikannya sebagai standar
komitmen bagi seluruh anggota yang tergabung dengan Roti Gembul, yaitu dengan mewajibkan
seluruh anggota untuk shalat tepat waktu dan mengaji Al-Quran setiap hari minimal satu
halaman. Penanggung jawab outlet Serdam, Restu Fauzi dalam wawancara 16 Juni 2022.
Mengungkapkan bahwa ketika hendak bergabung, sudah dicadangkan agar siap mendirikan
akidah Islam guna membentuk karakter para anggota supaya mampu mengimbangi pekerjaan
dan kewajiban sebagai muslim.
b. Konsep Akhlak dalam Roti Gembul
Lingkungan di Roti Gembul terlihat sangat baik, ketika peneliti melakukan observasi,
karyawan yang bertugas pada masing-masing outlet melayani para pembeli dengan ramah
dengan senyuman. Hal tersebut ternyata merupakan bagi dari standar pelayanan di toko Roti
Gembul. Bapak Harry Dirgantara dalam wawancara pada Kamis 16 Juni 2022, menjelaskan
standar pelayanan dengan salam sapa, bertanya nama pelanggan, mengucapkan terima kasih dan
mendoakan pelanggan. Ini dijelaskan kembali oleh penanggung jawab outlet Prof. M. Yamin,
dan saudara Putri mengatakan "Dalam aturan umum, kita diwajibkan menyapa, mengucapkan
salam, tersenyum ramah kepada pembeli, bahkan menanyakan nama mereka untuk nanti ketika
Prinsip dan Penerapan Etika Bisnis Islam pada Roti Gembul Pontianak
11

pesanan mereka sudah siap, kami bisa memanggil mereka dan mengucapkan terima kasih dan
juga mendoakan mereka sehat selalu” (Putri, 2022).
Selain bersikap ramah, konsep akhlak yang terlihat pada lingkungan toko Roti Gembul
ialah kedisiplinan. Disiplin ini ditanamkan lewat kewajiban mengaji setiap hari minimal satu
lembar halaman Al-Quran. Kegiatan harian ini dilakukan dengan sam’i na wa a to’na yaitu
diserahkan secara pribadi ke masing masing karyawan dalam bentuk laporan di chat grup
Whatsapp. Hal ini tentunya memberikan isyarat kepada para anggota untuk bersikap taat dengan
mengikuti peraturan dan perintah tanpa adanya adanya pengawasan langsung.
c. Konsep Kejujuran dalam Roti Gembul
Berdasarkan hasil wawancara dengan Restu Fauzi penanggung jawab outlet serdam
mengakui:
"Pak manager mengintruksikan ketika laporan karyawan yang mengaji setiap hari itu,
kan melalui grup Whatsapp, kami ini hanva melaporkan nama surah dan sampai ayat berapa
yang sudah kami baca, itu saja. Saya pikir pak manajer mengajarkan kami untuk bersikap jujur"
(Fauzi, 2022).
Kewajiban membaca Al-Quran bagi seluruh anggota Roti Gembul dilakukan di tempat
masing-masing dengan format laporan tersebut dikirim ke grup chat aplikasi Whatsapp. Para
anggota akan melaporkan surah apa dan sampai ayat berapa mereka telah membaca Al-Quran
pada hari itu, Salah satu admin yang bertanggung jawnb dan melakukan pengawasan pada grup
chat tersebut, adalah wandarn Ary Perdana, yang juga merupakan kepala bidang bagian
operasional, mengawasi dan melakukan teguran kepada anggot yang kedapatan belum
melaporkan hasil mengaji hingga shalt isya berlalu.
Tanpa adanya pengawasan Inngsung dengan kegintan yang diwajibkah ini, Roti Gembul
telah memberikan emanah yank besar kephda mereka dan menuntut mereka untuk bersikap jujur.
Kejujuran menjadi takaran penting bagi setiap pelaku bianin, dan modal awa) bagi perusahnan
karena. menyangkut lerknit mendapatkan kepercayaan dari patner atau masyarakat.
d. Konsep Adil dalam Roti Gembul
Hasil wawancara dengan kepala bidang operasional, dan produk, Roti Gembul yang
telah, mendapat label unit dari MUI sealu teliti dalam memilih bahan dan sant memproduksi
olahan rosi, Saudara Ari Perdana yang bertanggung jawab di bidang operasional bertugas
mengurus dan mengecek buhan baku, alat serta barang pendukung lainnya diama kondisi terbaik
dan layak. Sementara saudara Andi Akbar Ridi pada bidang Produksi bertanggung jawab pada
proses produksi mulai duri timbangan, penakaran, pengolahan hingga pengemasan.
Hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa Roti Gembul memegang prinsip keadilan
dengan menjaga bai kualitas produk roti olahannya yang akan ditajukan kepada para pembeli.
Roti, Giembul juga tidak mau sembarangan memilih dan mengolah produk yang akan dijuainya.
Dengan dilabeli stander MU1, Roti Gembul menjaga kepentingan perusahaan dalam
menargetkan penjualan serta kepentingan sosial dalam produk yang dijual ke pembeli. Hal yang
demikian menjadikan Roti Gembul sebagai sebual perusahaan yang memegang prinsip penting
dalam etika bisnis islam, yaitt konsep keatilan yang adil bagi pihak penjual dan pembeli.
e. Konsep Halal dan Haram dalam Roti Gembul
Secara umum Roti Gembul memproduksi sekitar enam produk olahan roti dengan 12
varian rasa toping, yang mana akan menjadi pilihan bagi para pembeli sesuai dengan selera
mereka. Ditambah telah mendapatkan izin dari Majelis Ulama Indonesia, Roti Gembul telah
memiliki batasan atan standar halal dalam hal memperolei dan mengolah bahan baku. Dalam
12 Nurlia

proses itu sendiri, akan dilakukan beberapa kali test berdasarkan jenis roti yang diperlukan,
seperti roti fresh dan roti frozen. Uji coba tersebut dilakukan untuk melihat ada tidaknya
perubahan bentuk atau rasa dari roti yang diproduksi.
Maka Roti Gembul berdasarkan proses pengolahan produk telah sesuai dengan ungkapan
(Badroen, 2007 : 170) terkait mekanisme berbisnis dan bertransaksi berdasarkan prinsip syariah
dengan tetap terbuka dan menerima inovasi untuk memberi keleluasaan dengan, letap dalam
batasan sebagaimana Roti gembul diberikan izin dari Majlis Ulama Indonesia.
4.3 Penerapan Etika Bisnis Islam Pada Roti Gembul Pontianak
Roti Gembul merupakan salah satu unit bisnis yang dirintis oleh Pondok Modern
Munzalan Ashabul Yamin, Sungai Raya Dalam 2, Pontianak. Roti Gembul telah memasuki tahun
keempatnya pada bulan April 2022. Empat tahun terakhir Roti Gembul telah merekrut sekitar 30
orang untuk bergabung dan membantu bisnis produk roti ini di empat oultet yang tersebar di
Kota Pontianak. Itu berarti Roti Gembul bertanggung jawab terhadap 30 orang yang telah
bergabung dengan perusahaan yang memproduksi makanan olahan roti tersebut.
Sesuai dengan tanggung jawab perusahaan oleh Roti Gembul telah menjaga dan
mengatur perilaku serta moral dari ke-30 anggotanya dari perbuatan tidak baik yang bisa
merugikan masyarakat atau perusahaannya sendiri. Roti Gembul melakukannya dengan
menerapkan standar kewajiban bagi keseluruhan anggota Roti Gembul yaitu pertama
melaksanakan shalat tepat waktu, anggota laki-laki untuk shalat di masjid dan anggota
perempuan bisa di tempat bekerja mereka masing-masing. Ini diperkuat dengan intruksi menutup
outlet menjelang adzan shalat berkumandang. Disambung oleh penanggung jawab outlet Tabrani
Ahmad, saudari Nia Auliana menjelaskan bahwa menutup outlet hanya sering dilakukan pada sat
adan, shalat dzuhur dan maghrib (Auliana, 2022).
Khusus membaca Al-Quran setiap hari minimal satu halaman muka, dengan sistem
laporan surah dan ayat yang telah dibaca melalui grup chat aplikasi Whatsapp. Pada awalnya
aktivitas wajib ini diberikan denda kepada yang tidak mengaji hingga batas yang ditentukan,
yaitu membayar sebesar Rp 2.000. Namun seiring berjalannya waktu, kebijakan itu dihapuskan
dan banyak digantikan dengan bentuk teguran, Penanggung jawab outler Tabrani Ahmad, saudari
Nia Auliana mengatakan bahwa pada hari khusus, tepatnya hari jumat diwajibkan membaca
surah Al-Kahf (Auliana, 2022)
Ketiga, standar pelayanan Roti Gembul yang dipaparkan oleh bapak Harry Dirgantara
yaitu salam, senyum, sapa, menanyakan nama, memanggil nama pembeli, mengucapkan salam
dan terimakasih serta mendoakan pembeli "Semoga sehat selalu, pak, bu". Dengan ketiga intruksi
tersebut, Roti Gembul telah melaksanakan tanggung jawabnya sebagai perusahaan dan tanggung
jawabnya sebagai relgious company besutan dari Pondok Modern Munzalan Ashabul Yamin
(Dirgantara, 2022).

5. CONCLUSION
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti di Roti Gembul yang mengkaji Penerapan Etika
Bisnis Islam pada Toko Roti Gembul Pontianak dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama,
dasar hukum etika bisnis Islam toko Roti Gembul Pontianak adalah surah al-Fatir (35) ayat ke-
29. Roti Gembul merupakan salah satu unit bisnis dari Pondok Modern Munzalan Ashabul
Yamin menekankan dalam lingkungan Roti Gembul untuk berkerja sambil beribadah. Berkerja
tanpa melupakan kewajiban sebagai seorang muslim yaitu shalat dan mengaji. Beribadah dan
bekerja secara etis menjunjung kepercayaan, keadilan serta kejujuran yang menjadi clemen
Prinsip dan Penerapan Etika Bisnis Islam pada Roti Gembul Pontianak
13

pokok etika bisnis dalam Islam. Kedua, prinsip etika bisnis Islam yang diterapkan di toko Roti
Gembul Pontianak yaitu: 1) konsep tauhid, dengan meneguhkan konsep tauhid dengan
menjadikannya sebagai standar komitmen bagi seluruh anggota. 2) konsep akhlak, dengan
menanamkan kedisiplinan para anggota agar senantiasa bersikap ramah terhadap pembeli. 3)
konsep kejujuran, dengan memberikan amanah yang besar kepada para anggota agar bersikap
jujur, 4) konsep adil, dengan menjaga baik kualitas produk roti. 5) konsep halal dan haram,
dengan menerima inovasi serta olahan yang berlabel halal standar MUI. Ketiga, penerapan etika
bisnis Islam pada toko Roti Gembul Pontianak adalah memberikan standar wajib kepada anggota
untuk melaksanakan sholat tepat waktu dan membaca Al-Quran setiap hari minimal satu
halaman, dan standar pelayanan dengan salam, senyum sapa, menanyakan nama pembeli,
kemudian mengucapkan salam sambil mendoakan pembeli.
REFERENCES
Alimin, M. d. (2005). Etika dan Perlindungan Konsumen dalam Ekonomi Islam.
Yogyakarta: BPEE-Yogyakarta.

Badroen, F. (2007). Etika Bisnis dalam Islam. Jakarta: Perdana Media Group.

Beekum, R. I. (2004). Etika Bisnis Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bertnes, K. (2003). Pengantar Etika Bisnis. Jakarta: Kanisius.

Djakfar, M. (2008). Etika Bisnis Islam Tataran Teoritis dan Praktis. Malang: UIN
Malang Press.

Faisal, B. (2007). Etika Bisnis dalam Islam. Jakarta: Perdana Media Group.

Qardawi, Y. (2004 ). Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam. Jakarta:
Robbani Press.

Rahman. (2002). Penjelasan Lengkap Hukum-Hukum Allah (Syari'ah). Jakarta: Raja


Grafindo Persada.

RI, K. A. (n.d.). Al-quran dan Terjemah.

Satyanugraha, H. (2007). Etika Bisnis Prinsip dan Aplikasi. Grogol: LPFE Universitas
Trisakti.

Anda mungkin juga menyukai