(UN)
Disusun oleh :
Mengetahui,
Puji syukur ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelsaikan Laporan
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kimia Farma Pasar Minggu
dengan tempat waktu. Laporan ini merupakan salah satu syarat untuk
mengikuti Ujian Nasional.
Kami menyadari laporan ini tidak akan tersusu deangan baik tanpa adanya
bantuan dan kerja sama dari pihak-pihak terkai.Oleh karena itu, pada
kesampatan ini, kami ngeucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam kegiatan PKL dan pembuatan laporan PKL,
terutam kepada:
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perencanaan
Dalam membuat perencanaan pengadaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai perlu diperhatikan pola
penyakit, pola konsumsi, budaya dan kemampuan masyarakat.
B. Pengadaan
Untuk menjamin kualitas Pelayanan Kefarmasian maka pengadaan
Sediaan Farmasi harus melalui jalur resmi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
C. Penerimaan
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis
spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera
dalam surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima.
D. Penyimpanan
1. Obat/bahan Obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik. Dalam
hal pengecualian atau darurat dimana isi dipindahkan pada wadah lain,
maka harus dicegah terjadinya kontaminasi dan harus ditulis informasi
yang jelas pada wadah baru. Wadah sekurang- kurangnya memuat
nama Obat, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa.
2. Semua Obat/bahan Obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai
sehingga terjamin keamanan dan stabilitasnya.
3. Tempat penyimpanan obat tidak dipergunakan untuk penyimpanan
barang lainnya yang menyebabkan kontaminasi
4. Sistem penyimpanan dilakukan dengan memperhatikan bentuk
sediaan dan kelas terapisecara alfabetis.
5. Pengeluaran Obat memakai sistem FEFO (First Expire First Out) dan
FIFO (First In First Out)
1. Obat Bebas
Obat bebas adalah jenis obat yang kebanyakan beredar luas di pasaran.
Hal ini dikarenakan jenis obat bebas adalah obat yang telah
terstandarisasi dan aman untuk dijual dipasaran tanpa memerlukan
resep dokter.
Ciri khas dari jenis obat bebas ini adalah terdapat kode lingkaran
berwarna hijau atau dengan kode TC396 dengan lingkaran tepi
berwarna hitam. Karena dapat dijual bebas di pasaran, jenis obat bebas
ini mudah ditemukan dimana saja. sehingga tidak harus ke Apotik atau
Rumah Sakit untuk mendapatkan obat ini. Contoh dari jenis obat bebas
adalah Parasetamol, Vitamin-C, Obat Batuk Hitam (OBH) dan
sebagainya.
Obat Bebas Terbatas adalah jenis obat yang hampir sama dengan obat
bebas. Karena jenis obat ini mudah ditemukan di supermarket, Apotik
dan bahkan warung-warung terdekat. Jenis obat bebas terbatas ini
masih aman dikonsumsi meskipun tanpa menggunakan resep dokter
waktu membeli obat.
Obat wajib apotek adalah jenis obat yang bisa dibeli tanpa resep dokter,
namun biasanya hanya bisa dibeli di Apotek. Karena biasanya obat wajib
apotek ini adalah obat keras, sehingga perlu Apoteker untuk
menyerahkan obat ini ke konsumen. Hal ini dilakukan agar tidak ada
kesalahan dalam pemberian obat. Contoh obat wajib apotek ini adalah
Aminofilin yang berbentuk supositoria, bromheksin dan sebagainya.
4. Obat Keras
Obat keras adalah jenis obat yang hanya bisa diperoleh dengan
menggunakan resep dokter. Dimana obat ini merupakan obat dengan
golongan G yang artinya obat berbahaya. Oleh karena itu, penggunaan
obat ini harus dengan resep dokter. Obat keras biasanya ditandai
dengan ciri khas memiliki kode lingkaran merah dan ada huruf K dengan
tepi lingkaran berwarna hitam atau dengan kode TC 165. Contoh dari
obat keras adalah Amoksilin, Asam Mefenamat, dan sebagainya.
5. Obat narkotika
4. Konseling
4. Ruang konseling
PROFIL INDUSTRI
VISI:
MISI:
Kepala Apoteker
Asisten Apoteker
1. Mimi Hartuti
2. Anisa Amalia
3. Aprilia Kartini
4. David Malik
5. Ibrohim
SPG SATPAM
BAB IV
PEMBAHASAN
3. Kapsul
a) Alat
Lumpang dan alu
Sudip
Kertas perkamen
Sendok tanduk untuk mengambil bahan bahan obat yang di
butuhkan
Pot plastik atau plastik klip sebagai wadah
Etiket
b) Bahan
Cangkang kapsul, nomor 4, 3, 2, 1, 0, 00
Paracetamol
CTM
Prednison
a) Alat
Lumpang dan alu
Sudip
Sendok tanduk
Kertas perkamen
Sealing Machine
b) Bahan
Ambroxol
Dexamethason
Cetirizine
4.3 Gambar Kerja
Bagian Percikan
Pemberian Obat
Pemeriksaan Kesesuaian
Obat
Penyerahan Obat
Fasilitas dan peralatan yang ada pada apotik kimia farma 152 sangatlah
lengkap dan fasilitas tersebut adalah faktor pendukung praktik kami di
apotik kimia farma 152, fasilitas fasilkitas tersebut adalah :
5.1 Kesimpulan
Tenaga teknis kefarmasian ternyata tidak hanya bertugas untuk
mengerjakan resep, memberi harga obat, meracik dan menyerahkan obat,
tetapi juga bertugas untuk menerima barang, pencatatan dan menstok,
menangani retur dan pelaporan. Tenaga teknis kefarmasian harus mempunyai
tanggung jawab cukup tinggi dalam segala hal terutama terhadap keluar
masuknya obat, serta ketelitian agar tidak terjadi kesalahan dalam segala hal
terutama dalam menyerahkan obat kepada pasien, karena pekerjaan ini
berhubungan dengan nyawa manusia. Untuk itu setiap personil harus mampu
bekerja sama dengan baik misalnya dalam pembacaan resep yang kurang
jelas, pengecekan jumlah obat untuk resep puyer, cara pakai obat, selalu
melakukan pengecekan ulang sebelum obat diberikan kepeda pasien oleh
Tenaga Teknik Kefarmasian senior atau apoteker untuk meminimalisir
kesalahan.
Selain itu Tenaga Teknik Kefarmasian harus mempunyai pengetahuan
dan keahlian yang tinggi dari segi kefarmasian seperti indikasi, dosis, cara
pemakaian, cara penyimpanan, efek samping obat dan mampu mengelola
instalasi farmasi. Tenaga Teknik Kefarmasian juga harus mempunyai sikap
ramah, murah senyum, jujur, cekatan, dan sabar agar pasien merasa dihargai,
Oleh karena itu Tenaga Teknik Kefarmasian harus siap dalam
menghadapi segala masalah dalam dunia kerja, serta mempunyai bekal yang
cukup untuk menjalankan tugasnya di bidang kefarmasian. Agar calon Tenaga
Teknik Kefarmasian siap dan mempunyai Bekal yang cukup untuk terjun di
bidang kefarmasian perlu dibekali ilmu pengetahuan dan keahlian khusus. Jika
semua bekal sudah cukup di harapkan dapat tercipta Tenaga Teknik
Kefarmasian yang handal dan professional.
5.2 Saran
a. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan maka perlu tambahan tenaga
farmasi guna mengoptimalkan kegiatan pelayanan
b. Sebaiknya setelah mengambil obat yang diperlukan segera diletakkan
kembali sesuai dengan tempat dan urutan obat tersebut
c. Perlu diingatkan kembali ketelitian tenaga tekhnis kefarmasian pada
saat menyerahkan obat ke pasien agar tidak terjadi kesalahan
d. Adanya ruang konseling untuk pasien untuk memberi pelayanan
informasi tentang obat yang disampaikan oleh Apoteker
e. Saran untuk sekolah agar menambah lama waktu PKL dan tidak hanya
di satu tempat, sehingga ilmu yang didapat lebih maksimal