Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

REGULASI PERBANKAN MENGENAI MANAJEMAN RISIKO

Dosen Pengampu:
Nurlia, S.E.I.,M.SC.,IBF

Disusun Oleh :
Rahmad Nuayup (12007105)
Pirda Anistiara (12007030)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK
TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayahnya kepada kita semua sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam tak lupa kami curahkan
kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang kami nantikan syafa’atnya hingga
hari akhir nanti, aamiin. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah manajemen resiko. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi pembacanya.
Kami selaku penulis dalam penyusunan makalah ini memohon maaf jika
dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan dalam hal penyusunan, isi
maupun kosakata yang mungkin tidak memenuhi standar EYD yang baik dan
benar. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

Pontianak, 24 Februari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH .............................................................................................. 5
C. TUJUAN ................................................................................................................... 5
BAB II ................................................................................................................................... 6
A. PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN (POJK) ................................................... 6
B. SURAT EDARAN BANK INDONESIA (SE BI) ................................................................ 11
a. Pengertian surat edaran ................................................................................... 26
b. Fungsi Surat Edaran .......................................................................................... 26
c. Ciri-Ciri Surat Edaran ......................................................................................... 27
d. Ciri-Ciri Surat Edaran ......................................................................................... 27
C. BASEL I, II, dan III ....................................................................................................... 28
BAB III ................................................................................................................................ 30
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 30
B. Saran ..................................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 31

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bank Indonesia sebagai Bank Sentral sebagaimana diatur dalam pasal 23
huruf D undang-undang dasar 1945 mempunyai tugas dan tanggung jawab
untuk menetapkan sebagai regulasi yang memberikan panduan bagi para
perilaku bisnis pebankan dan pihak-pihak terafiliasi dalam mengelola
perbankan secara sehat. Tugas dalam hal peraturan dan pengawasan bank ini
selanjutnya secara eksplisit diatur dalam pasal 8 huruf c undang-undang
nomor 23tahun 1999 tentang bank indonesia sebagaimana telah diperbarui
dengan undang-undang nomor 3 tahun 2004 dan yang terakhir dan yang
terakhir diubah dengan undang-undang nomor 6 tahun 2009 tentang penetapan
peraturan pemerintah pengganti Instrumen yang digunakan dalam Bank
Indonesia dalam mengatur perbankan adalah dengan menerbitkan Peraturan
Bank Indonesia (PBI) dan bentuk pelaksanaannya dalam bentuk Surat Edaran
(S.E.) Bank Indonesia. Karena begitu banyaknya peraturan yang mengikat
institusi maka sering dikatakan bahwa institusi perbankan adalah heavily
regulations industry. Para pelaku usaha perbankan (bankir) menyadari bahwa
dalam menjalankan fungsi jasa-jasa keuangan bank berada pada bisnis
berisiko. Risiko dalam perbankan yaitu suatu kondisi yang sulit bagi sebuah
bank yang nampak dalam bidang keuangan maupun dalam bidang lainnya.
Bank saat ini harus menerapkan manajemen risiko. Bank harus menerima dan
mengelola berbagai jenis risiko keuangan secara efektif, agar dampak negatif
tidak terjadi untuk meminimalisir kerugian dari akibat tidak dijalankannya
manajemen risiko yang efektif dan disiplin. Muhammad.,I.F. 2016

Secara umum, ada beberapa resiko yang pasti dihadapi bank. Pertama,
penurunan likuiditas bank, yaitu kemampuan bank untuk memenuhi
kewajiban finansialnya yang akan jatuh tempo. Kedua, kenaikan rasio
pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF), di mana bank
syariah mengalami pelambatan penyaluran kredit. Ketiga, penurunan kualitas
aset, bank syariah memerlukan bantuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(POJK) dalam pencadangan penyisihan penghapusan aktiva produktif.
Keempat, pengetatan margin bunga bersih. Dalam menganalisa efektivitas
atau dampak regulasi terhadap kinerja perbankan, bisa diukur dari sisi
pembiayaan bank. Karena apabila pembiayaan lancar maka dapat
meningkatkan perekonomian. Untuk menganalisa efektivitas kinerja bank dari
sisi pembiayan, setidaknya ada dua studi yang dilakukan. Pertama terkait
peran atau dampak langsung regulasi perbankan terhadap kinerja bank (Barth
et al., 2001), dan yang kedua berkaitan dengan peran tidak langsung atau
dampak variabel seperti faktor fundamental bank lain dan variabel makro
ekonomi terhadap kinerja bank. (Kasri et al., 2017)

4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana peraturan otoritas jasa keuangan (POJK) dalam regulasi
manajemen risiko perbankan?
2. Apa yang dimaksud dengan Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI)?
3. Bagaimana basel I, II, dan III dalam regulasi manajemen risiko?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui peraturan otoritas jasa keuangan (POJK) dalam


regulasi manajemen risiko perbankan
2. Untuk mengetahui Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI)
3. Untuk mengetahui basel I, II, dan III dalam regulasi manajemen risiko

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN (POJK)


krisis pada tahun 1997-1998 memberikan pelajaran yang sangat
berarti bagi perekonomian Indonesia. Kondisi ekonomi yang sangat
kacau karena krisis tersebut membuat pemerintah lebih berhati-hati dalam
membuat suatu keputusan. salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah
untuk menghindari terulangnya krisis ekonomi seperti pada 1997-1998
adalah dengan membentuk suatu lembaga pengawasan independen yang
bernama otoritas jasa keuangan. Otoritas jasa keuangan menurut undang-
undang Nomor 21 Tahun 2008 yang disahkan pada 20 November 2011.
Lembaga ini merupakan lembaga independen yang berfungsi untuk
menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan terintegrasi
terhadap seluruh kegiatan sektor jasa keuangan yang meliputi perbankan,
pasar modal, industri keuangan non-bank, serta memberikan perlindungan
terhadap konsumen industri jasa keuangan. OJK dibentuk dengan tujuan
agar keseluruhan kegiatan dalam sektor jasa keuangan terselenggara secara
teratur, adil, transparan, dan akuntabel. Selain itu, lembaga ini juga
bertujuan untuk mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara
berkelanjutan dan tabil, serta mampu melindungi kepentingan konsumen
dan masyarakat. Pelaksanaan kewenangan Otoritas Jasa Keuangan pada
sektor perbankan sesuai dengan Pasal 7 Undang-Undang Nomor 21 Tahun
2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan meliputi Pengaturan dan Pengawasan
mengenai kelembagaan bank, Kesehatan Bank, aspek kehati-hatian bank,
serta pemeriksaan bank. Sementara itu, kewenangan Kantor OJK Malang
dalam pengawasan perbankan hanya sebatas pada pengawasan Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) saja dikarenakan pengawasan bank umum
terpusat di Otoritas Jasa Keuangan Jakarta.
otoritas jasa keuangan adalah lembaga negara yang dibentuk
berdasarkan pada undang-undang No. 21 Tahun 2011 yang berfungsi
menyelenggarakan sistem peraturan dan pengawasan yang terintegrasi
terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. Otoritas jasa
keuangan merupakan lembaga lembaga yang independen dan bebas dari
campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang
peraturan, pengawasan, pemerikksaan, dan penyelidikan. Secara umum
dapat dikatakan bahwa peraturan otoritas jasa keuangan didirikan untuk
menggantikan peran bapepan-LK untuk melakukan pengawasan secara
ketat terhadap lembaga keuangan seperti perbankan, dana pensiun dan
asuransi.

6
Pengaturan dan pengawasan bank oleh OJK meliputi wewenang sebagai
berikut:
 Kewenangan untuk menetapkan tata cara perizinan (right to
license) dan pendirian suatu bank, meliputi pemberian izin dan
pencabutan izin usaha bank, pemberian izin pembukaan, penutupan
dan pemindahan kantor bank, pemberian persetujuan atas
kepemilikan dan kepengurusan bank, pemberian izin kepada bank
untuk menjalankan kegiatan-kegiatan usaha tertentu.
 Kewenangan untuk menetapkan ketentuan (right to regulate) yang
menyangkut aspek usaha dan kegiatan perbankan dalam rangka
menciptakan perbankan sehat guna memenuhi jasa perbankan yang
diinginkan masyarakat.
 Kewenangan untuk mengawasi meliputi:
pengawasan bank secara langsung (on-site supervision) terdiri dari
pemeriksaan umum dan pemeriksaan khusus dengan tujuan untuk
mendapatkan gambaran keadaan keuangan bank dan untuk
memantau tingkat kepatuhan bank terhadap peraturan yang
berlaku, serta untuk mengetahui apakah terdapat praktik-praktik
tidak sehat yang membahayakan kelangsungan usaha bank; dan
pengawasan tidak langsung (off-site supervision) yaitu pengawasan
melalui alat pemantauan seperti laporan berkala yang disampaikan
bank, laporan hasil pemeriksaan, dan informasi lainnya.
 Kewenangan untuk mengenakan sanksi (right to impose sanction),
yaitu kewenangan untuk menjatuhkan sanksi sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan terhadap bank apabila suatu bank
kurang atau tidak memenuhi ketentuan. Tindakan ini mengandung
unsur pembinaan agar bank beroperasi sesuai dengan asas
perbankan yang sehat.
 Kewenangan untuk melakukan penyidikan (right to investigate),
yaitu kewenangan untuk melakukan penyidikan di Sektor Jasa
Keuangan (SJK), termasuk perbankan. Penyidikan dilakukan oleh
penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia (RI) dan pejabat
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan OJK. Hasil penyidikan
disampaikan kepada Jaksa untuk dilakukan penuntutan.
 Kewenangan untuk melakukan perlindungan konsumen (right to
protect), yaitu kewenangan untuk melakukan perlindungan
konsumen dalam bentuk pencegahan kerugian Konsumen dan
masyarakat, pelayanan pengaduan konsumen, dan pembelaan
hukum. Trisetya W.N. 2011

7
a. Fungsi otoritas jasa keuangan
Fungsi otoritas jasa keuangan Yaitu untuk menyelenggarakan sistem
pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan
didalam sektor jasa keuangan
b. Tugas otoritas jasa keuangan
Tugas dari otoritas jasa keuangan melaksanakan tugas pengaturan dan
pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan yaitu
1. Perbankan
2. Pasar modal
3. Asuransi
4. Dana pensiun
5. Lembaga pembiayaan
6. Pegadaian
7. Lembaga penjaminan
8. Lembaga pembiayaan ekspor Indonesia
9. Perusahaan pembiayaan sekunder perumahan
10. Penyelenggaraan program jaminan sosial, pensiun, dan kesejahteraan.

c. PERATURAN OJK
JUDUL DESKRIPSI
POJK Nomor POJK tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi
51/POJK.03/2017 Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik
POJK Nomor POJK tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio Pendanaan Stabil
50/POJK.03/2017 Bersih (Net Stable Funding Ratio) bagi Bank Umum
POJK Nomor POJK tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank
49/POJK.03/2017 Perkreditan Rakyat
POJK Nomor POJK tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank
48/POJK.03/2017 Perkreditan Rakyat
POJK Nomor POJK tentang Kewajiban Penyediaan Dana Pendidikan dan
47/POJK.03/2017 Pelatihan untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia Bank
Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
POJK Nomor POJK tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum
46/POJK.03/2017
POJK Nomor POJK tentang Perlakuan Khusus terhadap Kredit atau
45/POJK.03/2017 Pembiayaan Bank bagi Daerah Tertentu di Indonesia yang
Terkena Bencana Alam
POJK Nomor POJK tentang Pembatasan Pemberian Kredit atau Pembiayaan
43/POJK.03/2017 oleh Bank Umum untuk Pengadaan Tanah dan/atau
Pengolahan Tanah
POJK Nomor POJK tentang Tindak Lanjut Pelaksanaan Pengawasan Bank
42/POJK.03/2017
POJK Nomo POJK tentang Kewajiban Penyusunan dan Pelaksanaan
42/POJK.03/2017 Kebijakan Perkreditan atau Pembiayaan Bank bagi Bank

8
Umum
POJK Nomor POJK tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemeriksaan Bank
41/POJK.03/2017
POJK Nomor POJK tentang Kredit atau Pembiayaan kepada Perusahaan
40/POJK.03/2017 Efek dan Kredit atau Pembiayaan dengan Agunan Saham
POJK Nomor POJK tentang Kepemilikan Tunggal pada Perbankan
39/POJK.03/2017 Indonesia
POJK Nomor POJK tentang Penerapan Manajemen Risiko secara
38/POJK.03/2017 Konsolidasi bagi Bank yang Melakukan Pengendalian
terhadap Perusahaan Anak
POJK Nomor POJK tentang Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing dan Program
37/POJK.03/2017 Alih Pengetahuan di Sektor Perbankan
POJK Nomor POJK tentang Prinsip Kehati-hatian dalam Kegiatan
36/POJK.03/2017 Penyertaan Modal
POJK Nomor POJK tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut
19/POJK.03/2017 Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah
POJK Nomor POJK tentang Pelaporan dan Permintaan Informasi Debitur
18/POJK.03/2017 melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan
POJK Nomor POJK tentang Rencana Aksi (Recovery Plan) bagi Bank
14/POJK.03/2017 Sistemik
POJK Nomor POJK tentang Bank Perantara
16/POJK.03/2017
POJK Nomor POJK tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut
15/POJK.03/2017 Pengawasan Bank Umum
POJK Nomor POJK tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor
13/POJK.03/2017 Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan
POJK Nomor POJK tentang Standar Penyelenggaraan Teknologi Informasi
75/POJK.03/2016 bagi Bank Perkreditan Rakyat dan Badan Pembiayaan Rakyat
Syariah
POJK Nomor POJK tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dan
66/POJK.03/2016 Pemenuhan Modal Inti Minimum Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah
POJK Nomor POJK tentang Penerapan Manajemen Resiko Bagi Bank
65/POJK.03/2016 Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
POJK Nomor POJK tentang Transformasi Lembaga Keuangan Mikro
62/POJK.03/2016 Konvensional Menjadi Bank Perkreditan Rakyat dan
Lembaga Keuangan Mikro Syariah Menjadi Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah
POJK Nomor POJK tentang Kepemilikan Saham Bank Umum
56/POJK.03/2016
POJK Nomor POJK tentang Rencana Bisnis Bank Perkreditan Rakyat dan
37/POJK.03/2016 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
POJK Nomor POJK tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam
38/POJK.03/2016 Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum.
POJK Nomor POJK tentang Penerapan Manajemen Risiko pada Bank
57/POJK.03/2016 Umum yang Melakukan Layanan Nasabah Prima

9
POJK Nomor POJK tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum
55/POJK.03/2016
POJK Nomor POJK tentang Perubahan atas POJK Nomor 11/POJK.03/2016
34/POJK.03/2016 tentang Kewjiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum
POJK Nomor POJK tentang Perubahan atas POJK Nomor 6/POJK.03/2015
32/POJK.03/2016 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank
POJK Nomor POJK tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi
27/POJK.03/2016 Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan
POJK Nomor POJK tentang Kegiatan Usaha Bank Berupa Penitipan Dengan
25/POJK.03/2016 Pengelolaan (Trust)
POJK Nomor POJK tentang Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.
18/POJK.03/2016
POJK Nomor POJK tentang Kegiatan dan Jaringan Kantor BPR
12/POJK.03/2016 Berdasarkan Modal Inti
POJK Nomor POJK tentang Pemenuhan Ketentuan Bank Perkreditan
10/POJK.03/2016 Rakyat dan Transformasi Badan Kredit Desa yang Diberikan
Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat.
POJK Nomor POJK tentang Rencana Bisnis Bank.
5/POJK.03/2016
POJK Nomor POJK tentang pengembangan jaringan kantor perbankan
2/POJK.03/2016 syariah dalam rangka stimulus perekonomian nasional bagi
bank.
POJK Nomor POJK tentang Prinsip Kehati-hatian Bagi Bank Umum yang
9/POJK.03/2016 Melakukan Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Kerja Kepada
Pihak Lain.
POJK Nomor POJK tentang Prinsip Kehati-hatian Dalam Melaksanakan
8/POJK.03/2016 Aktivitas Keagenan Produk Keuangan Luar Negeri Oleh Bank
Umum.
POJK Nomor POJK tentang Prinsip Kehati-hatian Dalam Melaksanakan
7/POJK.03/2016 Kegiatan Structured Produck Bagi Bank Umum.
POJK Nomor POJK tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor
6/POJK.03/2016 Berdasarkan Modal Inti Bank.
POJK Nomor POJK tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank
11/POJK.03/2016 Umum.
POJK Nomor POJK Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
3/POJK.03/2016
POJK Nomor POJK tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
4/POJK.03/2016
POJK Nomor POJK tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
44/POJK.03/2015
POJK Nomor POJK tentang Penetapan Systemically Important Bank dan
46/POJK.03/2015 Capital Surcharge.
POJK Nomor POJK tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian
45/POJK.03/2015 Remunerasi bagi Bank Umum.

POJK Nomor POJK tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan


42/POJK.03/2015 Likuiditas (Liquidity Coverage Ratio) Bagi Bank Umum.

10
POJK Nomor POJK tentang Kegiatan Usaha Bank Berupa Penitipan dengan
27/POJK.03/2015 Pengelolaan (TRUST).
POJK Nomor POJK tentang Penerapan Manajemen Risiko BPR.
13/POJK.03/2015
POJK Nomor Stimulus Perekonomian Bank Syariah
12/POJK.03/2015
POJK Nomor Stimulus Perekonomian Bank Umum
11/POJK.03/2015
POJK Nomor POJK tentang Penerbitan Sertifikat Deposito oleh Bank.
10/POJK.03/2015
POJK Nomor POJK tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan
4/POJK.03/2015 Rakyat.
POJK Nomor POJK tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dan
5/POJK.03/2015 Pemenuhan Modal Inti Minimum Bank Perkreditan Rakyat.
POJK Nomor POJK tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank.
6/POJK.03/2015
POJK Nomor POJK tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi
17/POJK.03/2014 Konglomerasi Keuangan.
POJK Nomor POJK tentang Bank Perkreditan Rakyat.
20/POJK.03/2014
POJK Nomor POJK tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi
18/POJK.03/2014 Konglomerasi Keuangan.
POJK Nomor POJK tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam
19/POJK.03/2014 Rangka Keuangan Inklusif.
(regulasi/peratuan-ojk)

B. SURAT EDARAN BANK INDONESIA (SE BI)


Bank Indonesia (BI) adalah Bank Sentral Republik Indonesia. BI lembaga yang
independen, bebas dari campur tangan pemerintah dan/atau pihak-pihak lainnnya,
untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak
manapun juga. Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank
Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter
secara lebih efektif dan efisien.kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur
dalam Undang-Undang ini. Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank
Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah.
Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia bertugas untuk mengelola
tiga bidang yaitu Moneter, Sistem Pembayaran, dan Stabilitas Sistem Keuangan.
Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan
melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam
undang-undang tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan
tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban . wewenangnya
dimulai ketika sebuah undang-undang baru, yaitu UU No. 23/1999 tentang Bank
Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999 dan sebagaimana telah

11
diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 6/ 2009. Undang-undang
ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara yang
independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur
tangan Pemerintah dan/atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas
diatur dalam undang-undang ini.

JUDUL DESKRIPSI
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/50/DPbS tanggal
Indonesia Nomor 30 Desember 2013 perihal Perubahan Atas Surat Edaran
15/50/DPbs Bank Indonesia No. 11/9/DPbS tanggal 7 April 2009
perihal Bank Umum Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/51/DPbS tanggal
Indonesia Nomor 30 Desember 2013 perihal Perubahan Atas Surat Edaran
15/51/DPbs Bank Indonesia Nomor 11/28/DPbS tanggal 5 Oktober
2009 perihal Unit Usaha Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/49/DPKL Tanggal
Indonesia Nomor 5 Desember 2013 perihal Lembaga Pengelola Informasi
15/49/DPKL Perkreditan
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/45/DPNP/2013
Indonesia Nomor tanggal 18 November 2013 tentang Perubahan atas Surat
15/45/DPNP/2013 Edaran Bank Indonesia Nomor 14/36/DKBU tanggal 21
Desember 2012 perihal Uji Kemampuan dan Kepatutan
(Fit and Proper Test) Bank Perkreditan Rakyat
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/44/DPbS tanggal
Indonesia Nomor 22 Oktober 2013 perihal Fasilitas Pendanaan Jangka
15/44/DPbs Pendek Syariah bagi Bank Umum Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/43/DPNP tanggal
Indonesia Nomor 21 Oktober 2013 tentang Perubahan atas Surat Edaran
15/43/DPNP Bank Indonesia Nomor 15/29/DKBU tanggal 31 Juli 2013
Perihal Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Publikasi
Bank Perkreditan Rakyat
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/41/DKMP Tanggal 1
Indonesia Nomor Oktober 2013 Perihal Perhitungan Giro Wajib Minimum
15/41/DKMP Sekunder dan Giro Wajib Minimum Berdasarkan Loan to
Deposit Ratio dalam Rupiah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/40/DKMP tanggal
Indonesia Nomor 24 September 2013 perihal Penerapan Manajemen Risiko
15/40/DKMP pada Bank yang Melakukan Pemberian Kredit atau
Pembiayaan Pemilikan Properti, Kredit atau Pembiayaan
Konsumsi Beragun Properti, dan Kredit atau Pembiayaan
Kendaraan Bermotor
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/39/DPNP tanggal
Indonesia Nomor 17 September 2013 tentang Perubahan atas Surat Edaran
15/39/DPNP Bank Indonesia Nomor 15/20/DKBU tanggal 22 MEI 2013
Perihal Laporan Bulanan Bank Perkreditan Rakyat
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/35/DPAU tanggal

12
Indonesia Nomor 29 Agustus 2013 perihal Pemberian Kredit atau
15/35/DPAU Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis dalam
rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/28/DPNP tanggal
Indonesia Nomor 31 Juli 2013 perihal Penilaian Kualitas Aset Bank Umum
15/28/DPNP
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/29/DKBU tanggal
Indonesia Nomor 31 Juli 2013 tentang Laporan Tahunan dan Laporan
15/29/DKBU Keuangan Publikasi Bank Perkreditan Rakyat
Surat Edaran Bank Surat Edaran Eksternal Bank Indonesia Nomor:
Indonesia Nomor 15/27/DPNP tanggal 19 Juli 2013 Perihal Persyaratan
15/27/DPNP Bank Umum untuk Melakukan Kegiatan Usaha dalam
Valuta Asing
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/26/DPbS perihal
Indonesia Nomor Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah
15/26/DPbs Indonesia
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/25/DPNP tanggal
Indonesia Nomor 9 Juli 2013 perihal Pencabutan Beberapa Surat Edaran
15/25/DPNP Bank Indonesia
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/22/DPbS tanggal
Indonesia Nomor 27 Juni 2013 perihal Pedoman Pelaksanaan Tugas dan
15/22/DPbs Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/21/DPNP Tanggal
Indonesia Nomor 14 Juni 2013 Tentang Penerapan Program Anti Pencucian
15/21/DPNP Uang Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank
Umum
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/20/DKBU tanggal
Indonesia Nomor 22 Mei 2013 perihal Laporan Bulanan Bank Perkreditan
15/20/DKBU Rakyat
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/15/DPNP tanggal
Indonesia Nomor 29 April 2013 perihal Pelaksanaan Good Corporate
15/15/DPNP Governance Bagi Bank Umum
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/14/DPNP Tanggal
Indonesia Nomor 24 April 2013 Perihal Perubahan Ketiga atas Surat Edaran
15/14/DPNP Bank Indonesia Nomor 8/15/DPNP Tanggal 12 Juli 2006
perihal Laporan Berkala Bank Umum
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia No.15/11/DPNP tanggal 8
Indonesia Nomor April 2013 perihal Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek
15/11/DPNP Bagi Bank Umum
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/10/DPNP tanggal
Indonesia Nomor 28 Maret 2013 perihal Laporan Kegiatan Penitipan dengan
15/10/DPNP Pengelolaan (Trust) Bank Umum yang Disampaikan
kepada Bank Indonesia
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/8/DPbS tanggal
Indonesia Nomor 27 Maret 2013 perihal Pembukaan Jaringan Kantor Bank
15/8/DPbs Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah Berdasarkan
Modal Inti

13
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/7/DPNP tanggal 8
Indonesia Nomor Maret 2013 perihal Pembukaan Jaringan Kantor Bank
15/7/DPNP Umum Berdasarkan Modal Inti
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/6/DPNP tanggal 8
Indonesia Nomor Maret 2013 perihal Kegiatan Usaha Bank Umum
15/6/DPNP berdasarkan Modal Inti
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/4/DPNP tanggal 6
Indonesia Nomor Maret 2013 perihal Kepemilikan Saham Bank Umum
15/4/DPNP
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/2/DPNP tanggal 4
Indonesia Nomor Februari 2013 perihal Kepemilikan Tunggal pada
15/2/DPNP Perbankan Indonesia
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/1/DPNP tanggal
Indonesia Nomor 15 Januari 2013 tentang Transparansi Informasi Suku
15/1/DPNP Bunga Dasar Kredit
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/37/DPNP tanggal
Indonesia Nomor 27 Desember 2012 tentang Kewajiban Penyediaan Modal
14/37/DPNP Minimum sesuai Profil Risiko dan Pemenuhan Capital
Equivalency Maintained Assets (CEMA)
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/36/DKBU tanggal
Indonesia Nomor 21 Desember 2012 perihal Uji Kemampuan dan Kepatutan
14/36/DPNP (Fit and Proper Test) Bank Perkreditan Rakyat
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/35/DPNP tanggal
Indonesia Nomor 10 Desember 2012 perihal Laporan Tahunan Bank Umum
14/35/DPNP dan Laporan Tahunan Tertentu yang Disampaikan kepada
Bank Indonesia
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia No.14/33/DPbS tanggal 27
Indonesia Nomor November 2012 perihal Penerapan Kebijakan Produk
14/33/DPbs Pembiayaan Kepemilikan Rumah dan Pembiayaan
Kendaraan Bermotor bagi Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/31/DPNP tanggal
Indonesia Nomor 31 Oktober 2012 perihal Laporan Kantor Pusat Bank
14/31/DPNP Umum
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/26/DKBU tentang
Indonesia Nomor Pedoman Kebijakan dan Prosedur Perkreditan bagi Bank
14/26/DKBU Perkreditan Rakyat
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/25/DPbS perihal
Indonesia Nomor Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) Bank
14/25/DPbs Syariah dan Unit Usaha Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/21/DPNP tanggal
Indonesia Nomor 18 Juli 2012 perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank
14/21/DPNP Indonesia Nomor 9/33/DPNP tanggal 18 Desember 2007
perihal Pedoman Penggunaan Metode Standar dalam
Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank
Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/21/DPNP tanggal
Indonesia Nomor 18 Juli 2012 perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank

14
14/20/DPNP Indonesia Nomor 9/33/DPNP tanggal 18 Desember 2007
perihal Pedoman Penggunaan Metode Standar dalam
Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank
Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/20/DPNP/2012
Indonesia Nomor tanggal 27 Juni 2012 tentang Prinsip Kehati-hatian bagi
14/20/DPNP/2012 Bank Umum yang Melakukan Penyerahan Sebagian
Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Pihak Lain
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/16/DPbS tanggal
Indonesia Nomor 31 Mei 2012 Perihal Produk Pembiayaan Kepemilikan
14/16/DPbs Emas Bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia No.14/13/DPNP tanggal 9
Indonesia Nomor April 2012 Perihal Pencabutan Surat Edaran Bank
14/13/DPNP Indonesia No.23/15/BPPP tanggal 28 Februari 1991
Perihal Kegiatan Bank Di Pasar Modal
Surat Edaran Bank Surat EdaranBank Indonesia Nomor 14/10/DPNP tanggal
Indonesia Nomor 15 Maret 2012 tentang Penerapan Manajemen Risiko pada
14/10/DPNP Bank yang Melakukan Pemberian Kredit Pemilikan
Rumah dan Kredit Kendaraan Bermotor
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/8/DPNP tanggal 6
Indonesia Nomor Maret 2012 perihal Perubahan Kedua atas Surat Edaran
14/8/DPNP Bank Indonesia Nomor 8/15/DPNP tanggal 12 Juli 2006
perihal Laporan Berkala Bank Umum
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia No.14/7/DPbS tanggal 29
Indonesia Nomor Februari 2012 perihal Produk Qardh Beragun Emas bagi
14/7/DPbs Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/4/DPNP tanggal
Indonesia Nomor 25 Januari 2012 perihal Bank Umum
14/4/DPNP
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/31/DPNP tanggal
Indonesia Nomor 22 Desember 2011 perihal Lembaga Pemeringkat dan
13/31/DPNP Peringkat Yang Diakui Bank Indonesia
Surat Edaran Bank Surat Edaran Nomor 13/30/DPNP Tanggal 16 Desember
Indonesia Nomor 2011 Perihal Perubahan Ketiga atas Surat Edaran Bank
13/30/DPNP Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001
perihal Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan
Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang
Disampaikan kepada Bank Indonesia
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/28/DPNP tanggal
Indonesia Nomor 9 Desember 2011 perihal Penerapan Strategi Anti Fraud
13/28/DPNP bagi Bank Umum
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/29/DPNP tanggal
Indonesia Nomor 9 Desember 2011 perihal Penerapan Manajemen Risiko
13/29/DPNP pada Bank Umum yang Melakukan Layanan Nasabah
Prima
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia No.13/26/DPNP tanggal 30
Indonesia Nomor November 2011 tentang Perubahan atas Surat Edaran Bank
13/26/DPNP Indonesia Nomor 13/8/DPNP tanggal 28 Maret 2011

15
tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper
Test)
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/25/DPNP tanggal
Indonesia Nomor 25 November 2011 Perihal Pencabutan Surat Edaran Bank
13/25/DPNP Indonesia Nomor 29/02/UPPB tanggal 31 Juli 1996 Perihal
Tatacara Penerimaan, Penatausahaan, Pelaporan Setoran
Penerimaan Negara dan Pengenaan Sanksi
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/23/DPNP tanggal
Indonesia Nomor 25 Oktober 2011 perihal Perubahan atas Surat Edaran
13/23/DPNP No.5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi
Bank Umum
Surat Edaran Bank Surat Edaran Nomor 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober
Indonesia Nomor 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
13/24/DPNP
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor Nomor 13/15/DPbS
Indonesia Nomor perihal Laporan Bulanan Bank Pembiayaan Rakyat
13/15/DPbS Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor Nomor 13/16/DPbS
Indonesia Nomor tanggal 30 Mei 2011 tentang Perubahan atas Surat Edaran
13/16/DPbS Bank Indonesia Nomor 10/35/DPbS tanggal 22 Oktober
2008 tentang Restrukturisasi Pembiayaan bagi Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/18/DPbS tanggal
Indonesia Nomor 30 Mei 2011 tentang Perubahan atas Surat Edaran Bank
13/18/DPbS Indonesia Nomor 10/34/DPbS tanggal 22 Oktober 2008
tentang Restrukturisasi Pembiayaan bagi Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/17/DPbS tanggal
Indonesia Nomor 30 Mei 2011 tentang Batas Maksimum Penyaluran Dana
13/17/DPbS Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia No.13/14/DKBU/2011
Indonesia Nomor Tanggal 12 Mei 2011 Tentang Penerapan Program
13/14/DKBU/2011 Antipencucian Uang Dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme Bagi Bank Perkreditan Rakyat Dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/10/DPbS perihal
Indonesia Nomor Penilaian Kualitas Aktiva Bagi Bank Umum Syariah dan
13/10/DPbS Unit Usaha Syariah.
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/11/DPbS perihal
Indonesia Nomor Penilaian Kualitas Aktiva Bagi Bank Pembiayaan Rakyat
13/11/DPbS Syariah.
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/8/DPNP tanggal
Indonesia Nomor 28 Maret 2011 tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit
13/8/DPNP and Proper Test)
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/6/DPNP tanggal
Indonesia Nomor 18 Februari 2011 perihal Pedoman Perhitungan Aset
13/6/DPNP Tertimbang Menurut Risiko Untuk Risiko Kredit dengan
Menggunakan Pendekatan Standar

16
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/5/DPNP tanggal 8
Indonesia Nomor Februari 2011 perihal Transparansi Informasi Suku Bunga
13/5/DPNP Dasar Kredit
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/2/DPbS tanggal
Indonesia Nomor 31 Januari 2011 tentang Tindak Lanjut Penanganan
13/2/DPbS Terhadap Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Dalam Status
Pengawasan Khusus
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/39/DPbS tentang
Indonesia Nomor Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah (FPJPS) bagi
12/39/DPbS Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/38/DPNP tanggal
Indonesia Nomor 31 Desember 2010 tentang Pedoman Penyusunan Standard
12/38/DPNP Operating Procedure (SOP) Administrasi Kredit Pemilikan
Rumah Dalam Rangka Sekuritisasi
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/35/DPNP tanggal
Indonesia Nomor 23 Desember 2010 - Penerapan Manajemen Risiko pada
12/35/DPNP Bank yang Melakukan Aktivitas Kerjasama Pemasaran
dengan Perusahaan Asuransi (Bancassurance)
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/36/DPNP 23
Indonesia Nomor Desember 2010 tentang Perubahan Izin Usaha Bank
12/36/DPNP Umum menjadi Izin Usaha Bank Perkreditan Rakyat
secara Mandatory dalam rangka Konsolidasi
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/33/DKBU tanggal
Indonesia Nomor 1 Desember 2010 tentang Perubahan atas Surat Edaran
12/33/DKBU Bank Indonesia Nomor 8/31/DPBPR tanggal 12 Desember
2006 Perihal Bank Perkreditan Rakyat
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/32/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Rencana Bisnis Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
12/32/DPbS Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Ekstern Nomor 12/27/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Rencana Bisnis Bank Umum
12/27/DPNP
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/15/DKBU
Indonesia Nomor Tentang Perubahan Kedua atas Surat Edaran Bank
12/15/DKBU Indonesia Nomor 8/7/DPBPR tanggal 23 Februari 2006
Perihal Laporan Bulanan Bank Perkreditan Rakyat
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/14/DKBU Tentang
Indonesia Nomor Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat
12/14/DKBU
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/13/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank
12/13/DPbS Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/11/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Perubahan Kedua atas SE BI No.3/30/DPNP tanggal 14
12/11/DPbS Desember 2001 perihal Laporan Keuangan Publikasi
Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan
Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/6/DPbS tanggal 8

17
Indonesia Nomor Maret 2010 Tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit
12/6/DPbS and Proper Test) Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/35/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Pelaporan Produk atau Aktivitas Baru
11/35/DPNP
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/36/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
11/36/DPNP 7/19/DPNP tanggal 14 Juni 2005 perihal Penerapan
Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Aktivitas
Berkaitan dengan Reksa Dana
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/37/DKBU
Indonesia Nomor Tentang Penetapan Penggunaan Standar Akuntansi
11/37/DKBU Keuangan bagi Bank Perkreditan Rakyat
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/34/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
11/34/DPbS
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/33/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Perubahan atas Surat Edaran Nomor 11/4/DPNP tanggal
11/33/DPNP 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi
Perbankan Indonesia
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia No.11/31/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Pedoman Standar Penerapan Program Anti Pencucian
11/31/DPNP Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank
Umum
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/30/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Perubahan atas Surat Edaran No. 10/19/DPNP tentang
11/30/DPNP Lembaga Pemeringkat dan Peringkat Yang Diakui Bank
Indonesia
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/ 29 /DPNP
Indonesia Nomor Tentang Perhitungan Giro Wajib Minimum Sekunder
11/29/DPNP dalam Rupiah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/28/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Unit Usaha Syariah
11/28/DPbS
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/26/DKBU
Indonesia Nomor Tentang Perubahan Atas Surat Edaran Bank Indonesia
11/26/DKBU Nomor 31/17/UK tanggal 15 Januari 1999 perihal Kredit
Usaha Tani
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/27/DKBU
Indonesia Nomor Tentang Perubahan Atas Surat Edaran Bank Indonesia
11/27/DKBU Nomor 31/20/UK tanggal 12 Februari 1999 perihal Kredit
kepada Pengusaha Kecil dan Pengusaha Mikro melalui
Bank Umum
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/24/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional
11/24/DPbS Menjadi Bank Umum Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/25/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Perubahan Kegiatan Usaha Bank Perkreditan Rakyat

18
11/25/DPbS Menjadi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/21/DKBU
Indonesia Nomor Tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank
11/21/DKBU Perkreditan Rakyat
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/19/DKBU
Indonesia Nomor Tentang Tindak Lanjut Penanganan Terhadap Bank
11/19/DKBU Perkreditan Rakyat dalam Status Pengawasan Khusus
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/18/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Pelaporan Structured Product
11/18/DPNP
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/16/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas
11/16/DPbS
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/9/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Bank Umum Syariah
11/9/DPNP
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/5/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Bank Umum
11/5/DPNP
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/4/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia
11/4/DPNP
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/3/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Perhitungan ATMR untuk Risiko Operasional dengan
11/3/DPNP Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID)
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/1/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko untuk
11/1/DPNP Kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/1/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko untuk
10/47/DPNP Kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/34/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Restrukturisasi Pembiayaan bagi Bank Umum Syariah dan
10/34/DPbS Unit Usaha Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/35/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Restrukturisasi Pembiayaan Bagi Bank Pembiayaan
10/35/DPbS Rakyat Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/36/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
10/36/DPbS 8/22/DPbS tanggal 18 Oktober 2006 tentang Penilaian
Kualitas Aktiva Bank Umum Yang Melaksanakan
Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/33/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia
10/33/DPNP dalam Rupiah dan Valuta Asing
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/31/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Produk Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
10/31/DPbS

19
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/26/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
10/26/DPNP 8/15/DPNP tanggal 12 Juli 2006 perihal Laporan Berkala
Bank Umum
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/19/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang Diakui Bank
10/19/DPNP Indonesia
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/14/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan
10/14/DPbS Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan
Jasa Bank Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/13/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia
10/13/DPbS No.7/24/DPNP tanggal 18 Juli 2005 perihal Penyelesaian
Pengaduan Nasabah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/3/UKMI Tentang
Indonesia Nomor Laporan Kantor Pusat Bank Umum
10/3/UKMI
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor: 9/38/DPBPR tanggal
Indonesia Nomor 28 Desember 2007 tentang Tata Cara Perizinan dan
9/38/DPBPR Pelaporan Bagi Bank Perkreditan Rakyat dan Bank
Perkreditan Rakyat Syariah yang Melakukan Kegiatan
Usaha Sebagai Pedagang Valuta Asing Berlaku
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/36/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Tata Cara Perizinan dan Pelaporan Bagi Bank Umum
9/36/DPNP Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Pedagang
Valuta Asing dan Lampiran
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/33/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Pedoman Penggunaan Metode Standar dalam Perhitungan
9/32/DPNP Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum
dengan Memperhitungkan Risiko Pasar
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/31/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Pedoman Penggunaan Model Internal dalam Perhitungan
9/31/DPNP Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum
dengan Memperhitungkan Risiko Pasar
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/29/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan
9/29/DPbS Rakyat Berdasarkan Prinsip Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/27/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Pelaksanaan Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing dan
9/27/DPNP Program Alih Pengetahuan di Sektor Perbankan dan
Lampiran
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/24/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
9/24/DPbS Berdasarkan Prinsip Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/20/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Insentif Dalam Rangka Konsolidasi Perbankan
9/20/DPNP

20
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/17/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Perubahan Atas Surat Edaran Nomor 7/13/DPbS tentang
9/17/DPbS Laporan Bulanan Bank Perkreditan Rakyat Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/18/BKr Tentang
Indonesia Nomor Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
9/17/Bkr 31/13/UK tanggal 9 September 1998 perihal Kredit
Pemilikan Rumah Sederhana dan Kredit Pemilikan Rumah
Sangat Sederhana dan Lampiran
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/14/DPbS tanggal
Indonesia Nomor 21 Juni 2007 tentang Perubahan atas Surat Edaran Bank
9/14/DPbS Indonesia Nomor 8/26/DPbS tanggal 14 November 2006
tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum bagi
Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan Prinsip Syariah dan
Lampiran
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/12/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank
9/12/DPNP Umum dan Lampiran
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/11/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Perubahan atas Surat Edaran Nomor 7/54/DPNP tanggal
9/11/DPNP 29 November 2005 tentang Giro Wajib Minimum Bank
Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta
Asing
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/2/DPM Tentang
Indonesia Nomor Laporan Harian Bank Umum dan Lampiran
9/2/DPM
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/3/DPM Tentang
Indonesia Nomor Biaya Laporan Harian Bank Umum dan Biaya Pusat
9/3/DPM Informasi Pasar Uang dan Lampiran
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/28/DPBPR
Indonesia Nomor Tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank
8/28/DPBR Perkreditan Rakyat
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/29/DPBPR
Indonesia Nomor Tentang Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia
8/29/DPBPR Nomor 8/7/DPBPR tanggal 23 Februari 2006 Perihal
Laporan Bulanan Bank Perkreditan Rakyat
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/30/DPBPR
Indonesia Nomor Tentang Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan
8/30/DPBPR Publikasi Bank Perkreditan Rakyat
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/31/DPBPR
Indonesia Nomor Tentang Bank Perkreditan Rakyat
8/31/DPBPR
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/27/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Prinsip Kehati-hatian dan Laporan dalam rangka
8/27/DPNP Penerapan Manajemen Risiko secara Konsolidasi bagi
Bank yang Melakukan Pengendalian terhadap Perusahaan
Anak
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/26/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Kewajiban Penyediaan Modal Minimum bagi Bank

21
8/26/DPbS Perkreditan Rakyat Berdasarkan Prinsip Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/23/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Lembaga Sertifikasi bagi Bank Perkreditan Rakyat
8/23/DPbS Berdasarkan Prinsip Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/24/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Penilaian Kualitas Aktiva Bank Perkreditan Rakyat
8/24/DPbS Berdasarkan Prinsip Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/22/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum Yang
8/22/DPbS Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip
Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/19/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Pedoman Pengawasan Syariah dan Tata Cara Pelaporan
8/19/DPbS Hasil Pengawasan bagi Dewan Pengawas Syariah dan
Lampiran
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/16/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Laporan Berkala Bank Umum
8/16/DPbS
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/15/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Laporan Berkala Bank Umum dan Lampiran
8/15/DPNP
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/14/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Mediasi Perbankan
8/14/DPNP
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/10/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
8/10/DPbS 7/53/DPbS tanggal 22 November 2005 tentang Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum bagi Bank Umum Yang
Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip
Syariah
Surat Edaran Bank urat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/11/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
8/11/DPbS 7/56/DPbS tanggal 9 Desember 2005 tentang Laporan
Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan
Bulanan serta Laporan Tertentu dari Bank yang
Disampaikan kepada Bank Indonesia
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/9/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
8/9/DPbS 7/5/DPbS Tanggal 8 Februari 2005 perihal Bank Umum
yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip
Syariah dan Lampiran
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/9/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
8/9/DPbS 7/5/DPbS Tanggal 8 Februari 2005 perihal Bank Umum
yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip
Syariah dan Lampiran
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/8/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional

22
8/8/DPbS Menjadi Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha
Berdasarkan Prinsip Syariah dan Pembukaan Kantor Bank
yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip
Syariah oleh Bank Umum Konvensional
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/7/DPBPR Tentang
Indonesia Nomor Laporan Bulanan Bank Perkreditan Rakyat dan Lampiran
8/7/DPBPR
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/6/DPBPR Tentang
Indonesia Nomor Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
8/6/DPBPR 7/63/DPBPR Tanggal 30 Desember 2005 Perihal Sistem
Informasi Debitur beserta Buku Pedoman SID BPRdan
Lampiran Buku SID BPR
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/3/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Perubahan Penghitungan Aktiva Tertimbang Menurut
8/3/DPNP Risiko untuk Kredit Usaha Kecil, Kredit Pemilikan Rumah
dan Kredit Pegawai/Pensiunan
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/2/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Pelaksanaan Penahapan Penetapan Kualitas yang Sama
8/2/DPNP untuk Aktiva Produktif yang Diberikan oleh Lebih dari
Satu Bank kepada Satu Debitur atau Proyek yang Sama
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/63/DPBPR
Indonesia Nomor Tentang Sistem Informasi Debitur
7/63/DPBPR
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/58/DPBPR
Indonesia Nomor Tentang Penilaian dan Pengenaan Sanksi atas Penerapan
7/58/DPBPR Prinsip Mengenal Nasabah dan Kewajiban Lain Terkait
dengan Undang-Undang tentang Tindak Pidana Pencucian
Uang
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/57DPbS Tentang
Indonesia Nomor Hubungan Antara Bank yang Melaksanakan Kegiatan
7/57/DPbS Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah, Kantor Akuntan
Publik, Akuntan Publik, Dewan Pengawas Syariah dan
Bank Indonesia
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/56/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi
7/56/DPbS Triwulanan dan Bulanan serta Laporan tertentu dari Bank
yang disampaikan kepada Bank Indonesia
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/55/DPM Tentang
Indonesia Nomor Tata Cara Penunjukan dan Pengawasan Sub-Registry
7/55/DPM
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/54/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia
7/54/DPNP dalam Rupiah dan Valuta Asing
Surat Edaran Bank Surat Edaran Nomor 7/53/DPbS Tentang Semua Bank
Indonesia Nomor Umum Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan
7/53/DPbS Prinsip Syariah di Indonesia
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/52/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Publikasi Bank

23
7/52/DPbS Perkreditan Rakyat Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/51/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Prinsip Kehati-hatian dalam Aktivitas Sekuritisasi Aset
7/51/DPNP bagi Bank Umum dan Lampiran
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/50/DPBPR
Indonesia Nomor Tentang Tindak Lanjut Penanganan Terhadap Bank
7/50/DPBPR Perkreditan Rakyat dalam Status Pengawasan Khusus
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/48/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Jumlah Modal Inti Minimum Bank Umum dan Lampiran
7/48/DPNP
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/42/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Giro Wajib Minimum Bank Umum Pada Bank Indonesia
7/42/DPNP dalam Rupiah dan Valuta Asing
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/40/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
7/40/DPNP 3/23/DPNP tanggal 30 Oktober 2001 tentang Laporan
Berkala Bank Umum
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/24/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Penyelesaian Pengaduan Nasabah
7/24/DPNP
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/25/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan
7/25/DPNP Data Pribadi Nasabah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/19/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan
7/19/DPNP Aktivitas Berkaitan dengan Reksa Dana
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/14/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum
7/14/DPNP
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/13/DPbS Tentang
Indonesia Nomor Laporan Bulanan Bank Perkreditan Rakyat Syariah
7/13/DPbS
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/8/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang Diakui Bank
7/8/DPNP Indonesia
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/9/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Sistem Informasi Debitur
7/9/DPNP
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/10/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
7/10/DPNP 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan
Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum
serta Laporan tertentu yang disampaikan kepada Bank
Indonesia
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/7/DPM Tentang
Indonesia Nomor Laporan Harian Bank Umum
7/7/DPM
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/5/DPbS Tentang

24
Indonesia Nomor Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha
7/5/DPbS Berdasarkan Prinsip Syariah
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/3/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum
7/3/DPNP
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor /2/DPM Tentang
Indonesia Nomor Perubahan Ketujuh Atas Surat Edaran Bank Indonesia
7/2/DPM Nomor 6/20/DPM Tanggal 26 April 2004 Tentang Suku
Bunga Penjaminan Simpanan Pihak Ketiga dan Pasar
Uang Antar Bank
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/44/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Rencana Bisnis Bank Umum
6/44/DPNP
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/43/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan
6/43/DPNP Kerjasama Pemasaran dengan Perusahaan Asuransi
(Bancassurance)
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/37/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Penilaian dan Pengenaan Sanksi atas Penerapan Prinsip
6/37/DPNP Mengenal Nasabah dan Kewajiban Lain Terkait dengan
Undang-undang tentang Tindak Pidana Pencucian Uang
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/35/DPBPR
Indonesia Nomor Tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and
6/35/DPBPR Proper Test) Bank Perkreditan Rakyat
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/33/DPBPR
Indonesia Nomor Tentang Bank Perkreditan Rakyat
6/33/DPBP
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/34/DPBPR
Indonesia Nomor Tentang Lembaga Sertifikasi bagi Bank Perkreditan
6/34/DPBPR Rakyat
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/31/DPbs Tentang
Indonesia Nomor Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan Prinsip Syariah
6/31/DPbS
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/28/BKr Tentang
Indonesia Nomor Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
6/28/BKr 5/30/BKr Tanggal 18 November 2003 Perihal Pelaksanaan
Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia
Dalam Rangka Kredit Program
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/26/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia
6/26/DPNP dalam Rupiah dan Valuta Asing
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/24/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Pencabutan atas beberapa Surat Edaran Bank Indonesia
6/24/DPNP yang Mengatur Mengenai Giro Wajib Minimum Bank
Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta
Asing
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP Tentang
Indonesia Nomor Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum

25
6/23/DPNP
Surat Edaran Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/19/DPBPR perihal
Indonesia Nomor Pedoman Standar Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah
6/19/DPBPR Bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Lampiran
regulasi/peraturan-ojk
a. Pengertian surat edaran
Surat edaran merupakan salah satu cotoh dari sebuah jenis peraturan
kebijakan, yang merupakan instrumen pemerintahanatau administrasi
negara. Instrumen pemerintahan tersebut digunkan oleh pemerintah
untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah. Instumen pemerintah
menurut HR Ridwan dapat dibagi menjadi enam instument yakni
1. Peraturan Perundang-Undangan
2. Keputusan tata usaha negara
3. Peraturan kebijakan
4. Rencana
5. Perizinn
6. Instrumen hukum keperdataan
Menurut Bayu Dwi Anggono dalam artikel surat edaran.”kerikil”
dalam Perudang-Undangan. Surat edaran bukan peraturan perundang-
undangan(regiling),bukan pula keputusantata usaha negara
(besehikking),melainkan sebuath peraturan kebijakan (beleidsregel) atau
peraturan perundang-undangan semu ( pseudo wetgeving) Pembentukan
setiap beleidsregel tetap harus tunduk pada asas-asas pembentukan
peraturan perundang-undangan dan peraturan kebijakan yang baik
(beginselen van behoorlijke regelgeving). Peraturan kebijakan yang secara
tidak langsung mengikat publik akan menimbulkan masalah jika
pembentukannya tidak memenuhi asas pembentukan peraturan perundang-
undangan, baik formil maupun materil. Namun, surat edaran diakui
sebagai salah satu bentuk naskah dinas di lingkungan pemerintah daerah,
menurut Pasal 15 huruf b Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54
Tahun 2009 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah
("Permendagri 54/2009"). Surat edaran yang dimaksud adalah naskah
dinas yang berisi pemberitahuan, penjelasan dan/atau petunjuk cara
melaksanakan hal tertentu yang dianggap penting dan mendesak.
b. Fungsi Surat Edaran
 Sebagai sarana untuk menyampaikan informasi atau pemberitahuan
kepada banyak pihak, dimana pemberitahuan tersebut sifatnya umum atau
bukan rahasia.
 Sebagai petunjuk dan penjelasan tentang peraturan/ kebijakan atau tata
cara pelaksanaan (bagi instansi), dansebagai pengumuman atau
pemberitahuan (bagi perusahaanswasta)

26
c. Ciri-Ciri Surat Edaran
Kita dapat mengenali surat edaran dari karakteristiknya. Berikut ini
adalah beberapa ciri surat edaran:
 Surat edaran merupakan surat resmi dan dibuat denganbahasa yang baku.
 Surat edaran biasanya bersifat umum dan bukan rahasia.
 Surat edaran dibuat dengan isi dan bentuk yang sama untuk banyak pihak.
 Surat edaran dibuat untuk memberikan pemberitahuankepada pihak-pihak
yang berada di dalam ruang lingkup tertentu

d. Ciri-Ciri Surat Edaran


1. Surat Edaran Terbatas,
yaitu surat yang umumnya dibuat oleh suatu instansi organisasi dan
ditujukan kepada anggotanya saja (internal). Misalnya, surat edaran
perubahan kebijakan suatu koperasi kepada para anggota koperasi
tersebut.
2. Surat Edaran Tak Terbatas,
yaitu surat yang dibuat oleh suatu instansi dan ditujukan kepada
masyarakat umum. Misalnya, surat edaran perubahan kebijakan suatu
instansi kepada masyarakat luas.

Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) ini merupakan penyempurnaan


SE BI No. 8/19/DPbS tanggal 24 Agustus 2006 perihal Pedoman
Pengawasan Syariah dan Tata Cara Pelaporan Hasil Pengawasan bagi
Dewan Pengawas Syariah, yang merupakan salah satu tindak lanjut dari
Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/23/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009
tentang tentang Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. SE BI ini mengatur
mengenai tatacara dan pelaksanaan tugas pengawasan penerapan Prinsip
Syariah yang dilakukan oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) pada Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Surat Edaran (SE) Bank Indonesia ini merupakan tindak lanjut dari
telah diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/24/PBI/2009
tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah bagi Bank Umum
Syariah (FPJPS) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank
Indonesia Nomor 14/20/PBI/2012. SE ini mengatur FPJPS terkait dengan
persyaratan pengajuan, tata cara pengajuan, perhitungan nilai agunan,
persetujuan, tata cara pelaksanaan pemberian, pelunasan, eksekusi agunan,
biaya pemberian dan pengawasan penggunaan FPJPS.

27
C. BASEL I, II, dan III

Pembubaran Hestatt Bank pada tahun 1974 oleh pemerintah Jerman


menjadi awal mula pembentukan Komite Basel Pengawasan Perbankan
(BCBS). Komite yang didirikan oleh gubernur bank sentral dari negara-
negara Kelompok Sepuluh (G-10) pada tahun 1975 ini memiliki tujuan
utama yaitu memberikan panduan untuk peraturan perbankan.
(Shakdwipee & Mehta, 2017).

Sejauh ini BCBS telah mengeluarkan 3 kesepakatan yang disebut


Basel I, Basel II, dan Basel III dengan tujuan untuk meningkatkan
kredibilitas perbankan dengan memperkuat pengawasan perbankan di
seluruh dunia. Perbedaan utama antara Basel I, Basel II, dan Basel III
adalah Basel I dibentuk untuk menentukan rasio minimum modal terhadap
aset tertimbang menurut risiko untuk bank, sementara Basel II dibentuk
untuk memperkenalkan tanggung jawab pengawasan dan untuk
memperkuat persyaratan modal minimum, dan Basel III dibentuk untuk
mempromosikan kebutuhan buffer likuiditas (lapisan tambahan ekuitas).

 Basel 1 dirilis pada Juli 1988 untuk memberikan kerangka kerja untuk
menangani manajemen risiko dari perspektif kecukupan modal bank.
Perhatian utama di sini adalah kecukupan modal bank. Salah satu alasan
utama untuk hal yang sama adalah krisis utang Amerika Latin selama awal
1980-an, di mana komite tersebut menyadari bahwa rasio modal bank
internasional semakin berkurang dari waktu ke waktu. Rasio minimum
modal terhadap aset tertimbang menurut risiko sebesar 8% dinyatakan
berlaku efektif sejak tahun 1992. Basel 1 juga menetapkan ketentuan
umum yang dapat dimasukkan dalam penghitungan modal minimum yang
disyaratkan. Misalnya. Perjanjian tersebut menetapkan pedoman tentang
bagaimana mengenali efek dari jaringan multilateral (kesepakatan antara
dua atau lebih bank untuk menyelesaikan sejumlah transaksi bersama
karena hemat biaya dan menghemat waktu dibandingkan
menyelesaikannya secara individual) pada bulan April 1995.
 Tujuan utama Basel 2 adalah untuk mengganti persyaratan modal
minimum dengan kebutuhan untuk melakukan review pengawasan
terhadap kecukupan modal bank. Basel 2 terdiri dari 3 pilar. Mereka,
Kerangka baru ini dirancang dengan maksud untuk meningkatkan cara
persyaratan modal regulasi mencerminkan risiko yang mendasarinya dan
untuk menangani inovasi keuangan yang terjadi dalam beberapa tahun
terakhir dengan lebih baik. Perubahan tersebut bertujuan untuk memberi
penghargaan dan mendorong peningkatan berkelanjutan dalam
pengukuran dan pengendalian risiko.
 Namun runtuhnya Lehman Brothers pada tahun 2008 memperjelas adanya
kekurangan pada peraturan Basel II. Tidak dijelaskannya risiko bawaan,

28
definisi modal yang tidak jelas dan tidak konsisten, serta perlakuan yang
tidak memadai terhadap risiko likuiditas menyebabkan Komite Basel
Pengawasan Perbankan (BCBS) mengeluarkan Basel III untuk melengkapi
kekurangan dari Basel II. Basel III dibentuk pada tahun 2010 dengan
tujuan memperkuat regulasi, pengawasan, dan manajemen risiko terutama
risiko sistemik. Risiko sistemik dapat didefinisikan sebagai risiko terkait
dengan keruntuhan atau kegagalan suatu perusahaan, industri, maupun
lembaga keuangan atau seluruh perekonomian. Basel III diperkenalkan
untuk meningkatkan kemampuan bank dalam menangani guncangan dari
tekanan keuangan. Raluca, I. (2014).

29
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan dalam sektor jasa
keuangan terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel. Selain itu,
lembaga ini juga bertujuan untuk mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh
secara berkelanjutan dan tabil, serta mampu melindungi kepentingan konsumen
dan masyarakat.
SE BI ini mengatur mengenai tatacara dan pelaksanaan tugas pengawasan
penerapan Prinsip Syariah yang dilakukan oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS)
pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
Basel 1 2 dan 3 adalah Basel 1 didirikan untuk menentukan rasio minimum
modal terhadap aset tertimbang menurut risiko untuk bank sedangkan Basel 2
didirikan untuk memperkenalkan tanggung jawab pengawasan dan untuk lebih
memperkuat persyaratan modal minimum dan Basel 3 untuk mempromosikan
kebutuhan tersebut. untuk penyangga likuiditas (lapisan ekuitas tambahan).
B. Saran
Jika makalah yang kami susun terdapat kesalahan dari kosa kata bahasa maupun
penyusunan kalimat mohon dimaafkan, oleh sebeb itu kami menerima kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah kami selanjutnya.

30
DAFTAR PUSTAKA

Anwar Nasution. Tinjauan Ekonomi atas Dampak Paket Diregulasi tahun 1988
pada Sistem Keuangan Indonesia PAU-EKONOMI-UI Jakarta: PT Gramedia
1990.
Frederic S. Mishkin, The Economic of Money, Banking and Financial Market,
Addison Wesley Longman USA, 2001.
Kasmir, 2014, Bank dan Lembaga Keuangan Ed.Revisi-cet 17.-jakarta:Rajawali
pers,2016
Kasmir, 2014, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi, cetakan
keempatbelas, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. H. 322
Kasmir, 2014, Dasar-Dasar Perbankan. Edisi Revisi, Cetakan ke duabelas, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakart
Muhammad Syafe'i Antonio, Bank Syariah, Dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema
Insani, 2001.
Muhammad.,I.F. 2016. Manajemen resiko perbankan syariah di indonesia. Jurnal
studi ekonomi dan bisnis islam. 1(2) : 36.
https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/regulasi/peraturan-ojk/default.aspx
Rachmadi Usman, Aspek Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, Jakarta: Bumi
Aksara, 2012.
Raluca, I. (2014). International Concerns for Evaluating and Preventing The Bank
Risks – Basel I Versus Basel II Versus Basel III. Procedia Economics and
Shakdwipee, P., & Mehta, M. (2017). From Basel I to Basel II to Basel III From
Basel I to Basel II to Basel III. International Journal of New
Technology and Research (IJNTR), 3(1), 66–70.
Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, Manajemen Risiko Lembaga Keuangan
Syariah, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Thomas Suyatno DKK, Kelembagaan Perbankan, Jakarta: PT Gramedia, 1988.
Trisetya W.N. 2011. Analisis yuridis terhadap regulasi Bank Indonesia berkaitan
dengan manajemen resiko sebagai penerapan prinsip kehati-hatian
perbankan. Skripsi .tidak diterbitkan.magister ilmu hukum. Universitas
kristen setya wacana: salatiga

31

Anda mungkin juga menyukai