Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH EKONOMI

OJK(OTORITAS JASA KEUANGAN)

YANG DISUSUN OLEH:

 AL-FIQRI HALFIS

 ADELIA PUTRI

 ALIFKA NACASYA S.

 ANDINI CAHYANI K

 INTAN LESTARI

 KHANZA ZAINUDDIN

SMAN 2 KENDARI
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum wr. Wb, puji syukur kita panjatkan
kehadirat tuhan yang maha esa. Karena berkat limpahnya
pada hari ini kami bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul OJK (ottoritas jasa keauangan)
Dan terima kasih pada guru pembimbing dan juga teman
teman sekalian yang telah mendukung kami dalam
pembuatan makalah kami
Sebelum kami memulai pembahasanya. kami mengetahui
bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan
dan kesalahan kata
Maka dari itu semua kritik dan saran yang diberikan oleh
audiens akan kami dengarkan

Wassalamualaikum warahmatullahi.wabarrakatu
Daftar isi
Kata pengantar............................................................... i
Daftar isi........................................................................ iI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang.......................................................................1

B. Rumusan masalah.............................................................. . 1

C. Tujuan................................................................................... 1

BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian OJK......................................................................2

B.Perbedaan ojk dan bank.........................................................2

C.fungsi OJK.............................................................................4

D.tugas dan wewenang OJK......................................................4

BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................6

Daftar pustaka...............................................................6
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga yang
bertanggung jawab atas pengawasan dan regulasi sektor jasa
keuangan di Indonesia. Didirikan pada tahun 2011, OJK memiliki
peran penting dalam menjaga stabilitas dan integritas sistem
keuangan negara. Tujuan utama OJK adalah melindungi
kepentingan nasabah, mendorong pertumbuhan sektor keuangan
yang sehat, serta memastikan adanya transparansi dan
akuntabilitas dalam industri jasa keuangan. Melalui kebijakan
dan regulasi yang diterapkan, OJK berupaya menciptakan
lingkungan yang kondusif bagi perkembangan sektor keuangan
di Indonesia. Makalah ini akan membahas peran, fungsi, dan
tantangan yang dihadapi oleh OJK dalam menjalankan tugasnya.
B. Rumusan masalah
1.apa pengertian ojk?
2.apa perbedaan ojk dengan bank umum?
3.apa saja fungsi ojk?
4.apa saja tugas dan wewenang ojk?

C. Tujuan
Tujuan kami membuat makalah ini untuk memberitahu pembaca
atau pendengar tentang informasi mengenai ojk
BAB 2 PEMBAHASAN
A.pengertian ojk
Otoritas Jasa Keuangan Adalah Lembaga Negara independen
yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan,
pengawasan, pemeriksaan, dan penyelidikan.

OJK di bentuk berdasarkan UU nomor 21 tahun 2011 yang


berfungsi menyelenggarakan system pengaturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di
dalam sector jasa keuangan.

OJK ini di bentuk untuk menghadirkan lembaga yang mampu


menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan
terhadap keseluruhan kegiatan sector keuangan, baik Perbankan
maupun keuangan non bank.

OJK secara penuh baru dijalankan pada akhir tahun 2013 ketika
pengawasan perbankan yang sebelumnya merupakan tugas dari
bank Indonesia beralih menjadi tugas dan fungsi OJK.

B. PERBEDAAN OJK DAN BANK


OJK dan bank adalah dua entitas yang berbeda dalam konteks
sektor jasa keuangan di Indonesia. Berikut adalah perbedaan
antara OJK dan bank:

1.Peran dan wewenang: OJK adalah lembaga pengawas dan


regulator sektor jasa keuangan secara keseluruhan, termasuk
bank. OJK bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengatur
berbagai lembaga jasa keuangan, termasuk bank, pasar modal,
perasuransian, dana pensiun, dan lain-lain. Sementara itu, bank
adalah lembaga keuangan yang berfokus pada kegiatan
penerimaan simpanan dan penyaluran kredit kepada masyarakat.

2.Lingkup pengawasan: OJK memiliki wewenang untuk


mengawasi dan mengatur seluruh sektor jasa keuangan,
termasuk bank. OJK memastikan bahwa bank beroperasi sesuai
dengan prinsip kehati-hatian, transparansi, dan keadilan. OJK
juga bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas sistem
keuangan secara keseluruhan. Sementara itu, bank berfokus
pada pengelolaan risiko dan kegiatan operasionalnya sendiri.

3.Regulasi: OJK memiliki wewenang untuk membuat peraturan


dan kebijakan yang berlaku bagi seluruh sektor jasa keuangan,
termasuk bank. Peraturan dan kebijakan ini mencakup
persyaratan modal, tata kelola perusahaan, perlindungan
konsumen, dan lain-lain. Bank harus mematuhi peraturan dan
kebijakan yang ditetapkan oleh OJK. Namun, bank juga tunduk
pada regulasi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) sebagai
bank sentral.

4.Fungsi: OJK memiliki fungsi pengawasan, regulasi, dan


perlindungan konsumen yang melibatkan seluruh sektor jasa
keuangan. OJK bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang
kondusif bagi pertumbuhan sektor jasa keuangan yang sehat dan
berkelanjutan. Sementara itu, bank memiliki fungsi utama
sebagai lembaga keuangan yang menerima simpanan dari
masyarakat dan memberikan kredit serta layanan keuangan
lainnya.

5.Struktur organisasi: OJK memiliki struktur organisasi yang


terdiri dari Dewan Komisioner, Komite, dan unit-unit kerja yang
terkait dengan pengawasan dan regulasi sektor jasa keuangan.
Sementara itu, bank memiliki struktur organisasi yang terdiri dari
direksi, dewan komisaris, dan unit-unit kerja yang terkait dengan
kegiatan operasional bank.

Meskipun OJK dan bank memiliki peran yang berbeda dalam


sektor jasa keuangan, keduanya saling terkait dan bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu menjaga stabilitas dan
keberlanjutan sektor jasa keuangan serta melindungi
kepentingan konsumen.

C. FUNGSI OJK
-Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sector
jasa keuangan secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel

-Mewujudkan system keuangan yang tumbuh secara


berkelanjuan dan stabil

-Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat

-Mengatur Jasa Keuangan

-Mewujudkan Pertumbuhan Sistem Keuangan

D.TUGAS DAN WEWENANG OJK


-Pengawasan Jasa Keuangan Bank

Setiap lembaga keuangan, seperti bank maupun non bank,


memerlukan pengawasan yang tepat. Dalam hal ini, OJK hadir
untuk melakukan pengawasan, khususnya bagi lembaga
keuangan yang punya beberapa anak perusahaan di bidang jasa
terkait.

-Pengawasan Jasa Keuangan Nonbank

Selain lembaga bank, pengawasan juga meliputi jasa nonbank.


Adapun sistem pengawasannya meliputi penetapan peraturan
tata cara Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu.

-Pengawasan di Sektor Pasar Modal

Pasar modal juga menjadi salah satu lembaga non bank yang tak
luput dari pengawasan OJK. Dalam menjalankan fungsi bidang
pengawasan sektor ini, Otoritas Jasa Keuangan memiliki banyak
tugas pokok.

Tugas utama OJK yaitu melakukan pengawasan pada sektor


terkait.

Lembaga ini mengawasi semua kegiatan di sektor keuangan.


Adapun pengawasannya meliputi kegiatan yang terdapat pada
sektor pasar modal, industri keuangan nonbank dan sektor
perbankan.

Sektor nonbank yang diawasinya juga meliputi beberapa ranah


seperti:
-Asuransi
-Dana pension
-lembaga pembiayaan
-dan sejenisnya
BAB 3 PENUTUP
A.KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) memiliki peran yang sangat penting dalam
mengawasi dan mengatur sektor jasa keuangan di Indonesia. OJK
bertanggung jawab untuk melindungi kepentingan konsumen, menjaga
stabilitas sistem keuangan, serta mendorong pertumbuhan dan
perkembangan sektor jasa keuangan.Salah satu peran utama OJK adalah
melindungi kepentingan konsumen. OJK melakukan pengawasan
terhadap lembaga keuangan, seperti bank, asuransi, dan pasar modal,
untuk memastikan bahwa mereka beroperasi dengan adil dan transparan.
OJK juga memberikan perlindungan kepada konsumen melalui regulasi
dan kebijakan yang bertujuan untuk mencegah praktik bisnis yang
merugikan konsumen.Selain itu, OJK juga bertanggung jawab untuk
menjaga stabilitas sistem keuangan. OJK melakukan pengawasan
terhadap risiko-risiko yang mungkin timbul dalam sektor jasa keuangan,
seperti risiko kredit, risiko pasar, dan risiko likuiditas. OJK juga berperan
dalam mengawasi dan mengatur lembaga keuangan yang memiliki
potensi untuk mengganggu stabilitas sistem keuangan.Selanjutnya, OJK
juga berperan dalam mendorong pertumbuhan dan perkembangan sektor
jasa keuangan. OJK memberikan dukungan dan fasilitas bagi lembaga
keuangan untuk mengembangkan produk dan layanan yang inovatif. OJK
juga berperan dalam memfasilitasi akses keuangan bagi masyarakat,
terutama yang berada di daerah terpencil atau kurang
berkembang.Meskipun OJK telah melakukan banyak upaya untuk
mengawasi dan mengatur sektor jasa keuangan, masih terdapat beberapa
tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah meningkatnya
kompleksitas dan inovasi produk keuangan yang dapat menimbulkan
risiko yang sulit diidentifikasi. Oleh karena itu, OJK perlu terus
meningkatkan kapasitas dan kemampuannya dalam mengawasi dan
mengatur sektor jasa keuangan.Secara keseluruhan, OJK memiliki peran
yang sangat penting dalam mengawasi dan mengatur sektor jasa
keuangan di Indonesia. Melalui pengawasan yang ketat dan kebijakan
yang tepat, OJK dapat memastikan perlindungan konsumen, stabilitas
sistem keuangan, serta pertumbuhan dan perkembangan sektor jasa
keuangan yang berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA:

Anda mungkin juga menyukai