DISUSUN OLEH:
Kelompok 11
Dosen Pengampu
T.A 2023/2024
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syujur kami panjatkan kepada Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudu; “Otoritas Jasa
Keuangan” dengan tepat waktu. Dalam penyusunan makalah ini kami mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Neni Septiana, S.E., M.M., selaku dosen pengampu mata kuliah Bank dan
Lembaga Keuangan Syariah.
Kami berharap makalah dapat menambah wawasan kepada pembaca mengenai Otoritas Jasa
Keuangan. Kami menyadari banyak kekurangan dalam pengerjaan makalah ini, sehingga
sangat dibutuhkan kritik dan saran dari pembaca makalah ini. Demikian makalah kami buat
dan kami susun, apabila ada kekurangan kami mohon maaf sebesar-besarnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
2.1. Fungsi OJK......................................................................................................................2
2.2. Tujuan OJK.....................................................................................................................2
2.3. Tugas OJK.......................................................................................................................3
2.4. Nilai Strategis OJK..........................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................................5
3.1. Kesimpulan..................................................................................................................5
3.2. Saran............................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................6
iii
BAB I
Otoritas jasa keuangan (OJK) adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan
undang-undang nomor 21 tahun 2011, tentang otoritas jasa keuangan. Otoritas jasa
keuangan dibentuk dengan tujuan agar semua sektor jasa keuangan terselenggara serta
berjalan secara adil, transparan, teratur dan akuntabel.
Dalam pelaksanaannya, otoritas jasa keuangan memiliki fungsi, tujuan serta tugas
tersendiri sebagai sebuah lembaga keuangan. Selain itu, lembaga ini juga memiliki nilai
strategis serta asas sebagai pedoman lembaga dalam melaksanakan tugasnya yang akan
dijelaskan dalam makalah ini.
1
BAB II
2
2.3. Tugas OJK
Otoritas jasa keuangan merupakan sebuah lembaga otonom yang bebas dari campur
tangan pihak lain. Otoritas jasa keuangan memiliki tugas utama melakukan pengaturan
dan pengawasan terhadap sektor keuangan yang meliputi:
1. Sektor Perbankan
Tugas yang harus dilakukan Otoritas jasa keuangan dalam sektor perbankan adalah
menyusun sistem serta pengawasan bank dan juga melakukan penegakan hukum di
sektor perbankan. Otoritas jasa keuangan juga perlu melakukan pemeriksaan,
pembinaan serta pengawasan dalam sektor bank. Sehingga, kedepannya bisa
dikembangkan lagi untuk meningkatkan kualitas serta performa perbankan demi
kepentingan masyarakat luas.
2. Sektor Non-Bank
Tugas atau peran Otoritas jasa keuangan di sektor non-bank adalah menjalankan
semua kebijakan non-bank sesuai dengan pengaturan yang berlaku. Otoritas jasa
keuangan juga perlu melakukan evaluasi, perumusan norma serta prosedur yang
berada dalam sektor non-bank seperti asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan
dan lembaga keuangan lainnya.
3. Sektor Pasar Modal
Otoritas jasa keuangan juga mempunyai tugas pada sektor pasar modal yang
diantaranya adalah dengan menjalankan seluruh manajemen disaat krisis pasar modal.
Otoritas jasa keuangan juga merumuskan dan menetapkan prinsip tertentu yang
berada pada transaksi dan pengelolan serta melakukan berbagai analisa dalam
pengawasan pengembangan pada pasar modal. Sehingga nantinya pasar modal bisa
berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3
1. Integritas
Nilai Integritas yang dimaksud adalah bertindak objektif, adil dan konsisten sesuai
dengan kode etik dan kebijakan organisasi dengan menjujung tinggi kejujuran dan
komitmen.
2. Profesionalisme
Sikap profesionalisme adalah bekerja dengan penuh tanggung jawab berdasarkan
kompetensi yang tinggi untuk mencapai kinerja terbaik.
3. Sinergi
Sikap bersinergi maksudnya adalah adalah kolaborasi penuh dengan seluruh
pemangku kepentingan, pada bagian internal maupun eksternal secara produktif dan
berkualitas.
4. Inklusif
Inklusif berarti terbuka serta menerima keberagaman serta memperluas seluruh
kesempatan dan akses kepada masyarakat terhadap industri keuangan.
5. Visioner
Visioner berarti memiliki wawasan yang luas dan mampu melihat ke depan serta
dapat berpikir diluar kebiasaan.
4
BAB III
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta hasil analisa yang diperoleh seperti
yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga yang baru didirikan berdasarkan undang-
undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang jasa keuangan yang berfungsi menyelenggarakan
sistem pengaturan dan pengawasan terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan secara terpadu. Otoritas jasa keuangan dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan
kegiatan di dalam sektor jasa keuangan terselenggara secara teratur, adil, transparan dan
akuntabel.
Serta mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan, stabil
dan mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. Otoritas jasa keuangan
perlu memiliki berbagai kewenangan baik dalam rangka pengaturan maupun pengawasan
serta Jasa Keuangan kewenangan di bidang pengaturan diperlukan dalam
mengimplementasikan berbagai ketentuan baik yang diatur dalam Otoritas Jasa Keuangan
maupun UU sektor jasa keuangan lainnya.
Dalam melaksanakan tugas pengawasan, wewenang Otoritas jasa Keuangan adalah
melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan
lain terhadap lembaga jasa keuangan, pelaku, atau penunjang kegiatan jasa keuangan
sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
Untuk mencapai tujuannya, otoritas jasa keuangan perlu dan harus membangun sistem
koordinasi yang kuat dengan Bank Indonesia, Kementrian Keuangan dan Lembaga
Penjamin Simpanan.
3.2. Saran
Otoritas Jasa Keuangan merupakan lembaga yang sangat penting keberadaanya bagi
masyarakat luas, maka dari itu perlu adanya kesadaran dalam mepelajari serta memahami
tugas, fungsi serta wewenang dari OJK agar pemahaman tersebut dapat dimanfaatkan dan
dipraktekkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
5
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, Hesty. 2012. Otoritas Jasa Keuangan: Sistem Baru dalam Pengaturan dan
Pengawasan Sektor Jasa Keuangan. Jawa Tengah.
Fauziyah R.N. 2021. OJK: Tugas, Wewenang, Fungsi, Tujuan, Nilai Strategis dan Asasnya.
Murdadi, Bambang. 2012. Otoritas Jasa Keuangan: Pengawasan Lembaga Keuangan Baru
yang Memiliki Kewenangan Pendidikan