Anda di halaman 1dari 35

TUGAS MANDIRI

PRODUK DAN JASA BANK

“PENGAWASAN PERBANKAN”

Ayu Devi Lestari ( 210910237 )

Dosen Pengampu : Hikmah, S.E., M.Si.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKOMOMI SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS PUTERA BATAM

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan kebaikan
dan keanggunan-Nya. Sayamenyelesaikan makalah berjudul "Pengawasan
Perbankan".

Saya sangat percaya makalah ini dapat bermanfaat dalam memperluas


informasi atau pemahaman. Saya juga memahami bahwa dalam makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Dengan cara ini, kami
mengharapkan analisis dan ide untuk memperbaiki makalah yang akan kami buat
mulai sekarang. Ingat tidak ada yang indah tanpa ide-ide yang membantu.

Semoga tulisan ini dapat dirasakan oleh semua orang, terutama para
pembacanya. Mohon maaf sebesar-besarnya dengan asumsi ada kata-kata yang
kurang memuaskan.

Batam, 22 juni 2022

Disusun

( Ayu Devi Lestari )

ii
DAFTAR ISI

_Toc106790428
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................ 3
2.1 Pengawasan Bank ......................................................................................... 3
2.2 Sejarah Terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) .............................. 3
2.3 Peran Otoritas Jasa Keuangan ...................................................................... 4
2.4 Dasar Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan ......................................... 5
2.5 Perlindungan Konsumen dan Masyarakat .............................................. 5
2.6 Nilai Strategis Otoritas Jasa Keuangan ................................................... 6
2.7 Penyidikan dan Pemidanaan ................................................................... 7
2.8 Kegiatan Otoritas Jasa Keuangan ............................................................ 7
BAB III PENUTUP............................................................................................ 10
Kesimpulan :...................................................................................................... 10
Saran :................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bisnis keuangan memainkan peran bagian perkembangan moneter


suatu negara. Keamanan finansial suatu negara juga dipengaruhi oleh
kekuatan finansialnya. Oleh karena itu, kemampuan keuangan yang berjalan
dengan baik diharapkan dapat mendorong terjadinya ekspansi dalam
perputaran roda perekonomian yang berkeadilan, perekonomian yang terus
tumbuh dan berkembang, dan pada akhirnya dapat menjadikan kekuatan
moneter masyarakat sebagaimana yang diperintahkan dalam pembukaan
UUD 1945 sebagai tujuan UUD 1945. Provinsi Indonesia, khususnya bantuan
pemerintah perorangan.

Urutan berdirinya Otoritas Administrasi Moneter sudah tertuang


dalam Peraturan sehingga ternyata ada bahan tambahan untuk pendirian
tersebut. dari Organisasi Administrasi Administrasi Moneter (sekarang disebut
sebagai Kantor Administrasi Administrasi Moneter). Otoritas Jasa Moneter).
Hal ini kemudian dilingkari kembali dengan diterbitkannya Peraturan Nomor
21 Tahun 2011 tentang Otoritas Administrasi Moneter (OJK), dimana OJK
memiliki kewenangan di utara beberapa bidang penting yang mendukung
perekonomian Indonesia, antara lain: Perbankan; Pasar modal; Perlindungan;
cadangan anuitas dan yayasan moneter.

Selain itu, OJK dibingkai dengan tujuan bahwa setiap jenis pergerakan
di bidang administrasi moneter:

• Terkoordinasi secara rutin, wajar, lugas dan akuntabel;


• Siap memahami kerangka moneter yang terisi dengan cara yang praktis
dan stabil

1
• Siap menjaga kepentingan pembeli dan masyarakat.

Dalam hal Peraturan Bank Indonesia dimaksud, maka Pasal 34 Peraturan


Bank Indonesia tersebut termasuk dalam Bagian VI tentang Penyelenggaraan
Bank Pengendali dan Pengawasan., sedangkan luasan OJK tidak hanya terbatas
pada mengarahkan bank, namun dalam Selain menyelenggarakan yayasan
moneter lain yang bukan merupakan kewenangan Bank Indonesia, misalnya
organisasi proteksi, cadangan anuitas, proteksi (bidang usaha permodalan),
investasi, dan organisasi uang, serta berbagai kantor yang mengawasi aset
publik. Mengingat pengaturan Pasal 34 Peraturan Bank Indonesia tersebut,
terdapat pembagian tugas dalam melakukan pengelolaan perbankan,
khususnya pelaksanaan pengendalian bank dilakukan oleh Bank Indonesia,
sedangkan tugas pengawasan bank dilakukan oleh OJK.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah :
1. Bagaimana pedoman penatausahaan moneter oleh OJK sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan?
2. Apa persamaan dan perbedaan antara OJK di Indonesia dengan ahli
komparatif di berbagai negara?
3. Apa saja kemampuan, kewajiban dan tenaga ahli, serta total nilai vital OJK?
1.3 Tujuan Penelitian
Penilaian ini dipusatkan pada pemberian klarifikasi mengenai peraturan dan
organisasi terkait uang melalui OJK serta klarifikasi tentang persamaan dan
perbedaan antara OJK di Indonesia dan spesialis yang sebanding di berbagai
negara.

1.4 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kemajuan ilmu pengetahuan
secara umum dan perkembangan ilmu moneter yang berkaitan dengan
manajemen administrasi moneter.

2
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengawasan Bank


Pada prinsipnya, pembinaan dan pengawasan bank diharapkan dapat
meningkatkan kepastian bagi setiap individu yang memiliki premi di bank,
bahwa bank secara moneter solid, bahwa bank diawasi secara tepat dan ahli,
dan tidak ada perspektif yang membahayakan bagi bank. kepentingan bank.
individu yang menyimpan asetnya di bank. Tugas pengendalian dan
koordinasi bank adalah tugas Bank Indonesia sebagai bank publik yang
sesungguhnya dalam mewujudkan sistem moneter yang sehat yang pada
akhirnya akan mendukung keselarasan penciptaan terkait kas. kualitas
dewan, likuiditas, manfaat dan sudut pandang yang berbeda terkait dengan
bisnis bank dan seharusnya memimpin langsung bisnis sesuai dengan prinsip
kehati-hatian. Bank dewan oleh Bank Indonesia sebagai bank umum mungkin
muncul sebagai pengawasan langsung atau administrasi merosot.

2.2 Sejarah Terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan ( OJK )


Diawali dengan kekhawatiran berbagai kalangan terkait kapasitas
administrasi Bank Indonesia. Ada tiga tujuan dibentuknya Otoritas Jasa
Keuangan, khususnya peningkatan wilayah administrasi moneter, masalah
lintas sektoral dalam industri organisasi keuangan, dan rencana permainan
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang merupakan
reaksi terhadap keadaan darurat Asia yang terjadi pada tahun 1997-1998 yang
sangat berdampak pada Indonesia, khususnya bidang keuangan.

Keadaan darurat tahun 1997-1998 yang melanda Indonesia


menyebabkan banyak bank yang meledak sehingga pameran Bank Indonesia
ditujukan sebagai kantor administrasi perbankan. Dipercaya bahwa
kekurangan institusional dan tindakan yang tidak mendukung dapat

3
diperbaiki untuk membuat kerangka kerja moneter yang lebih kuat.
Perubahan di bidang regulasi perbankan seharusnya menjadi upaya untuk
memulihkan keadaan darurat dan sekaligus melakukan tindakan tandingan
dalam memikirkan persoalan-persoalan ke depan. Dengan demikian,
pemikiran yang mendasari pembentukan Otoritas Jasa Keuangan dibingkai
yang benar-benar merupakan dampak dari perpecahan untuk menghindari
kebuntuan dalam pembahasan undang-undang tentang Bank Indonesia oleh
DPR.

Kewajiban administrasi dan administrasi yang diselesaikan oleh OJK


meliputi pembinaan dan pengawasan perbankan, serta bidang administrasi
moneter lainnya dalam Pasal 6 peraturan OJK.

2.3 Peran Otoritas Jasa Keuangan


OJK resmi ditetapkan pada 16 Juli 2012. Meski tergolong baru, motivasi
pembentukan OJK sangat penting bagi pelaksanaan administrasi moneter
Indonesia.

❖ Tujuan Pembentukannya OJK :


1. Mengakui latihan moneter yang normal, adil, lugas dan
bertanggung jawab
2. Pengakuan terhadap perkembangan kerangka moneter yang
terjaga.
3. Melindungi kepentingan pembeli.
selain dari 3 target , yang mendasar dari penetapan otoritas administrasi
moneter adalah untuk dapat membangun keseriusan perekonomian.
Memahami pengembangannya, OJK memiliki Dewan Komisioner yang
merupakan perintis paling terkemuka. Jumlah Dewan Komisioner sebanyak 9
orang dan kesembilan orang tersebut dipilih berdasarkan Keputusan
Presiden.

4
❖ Visi dan Misi OJK :
1. Visi
Menjadi perusahaan administrasi keuangan yang dipercaya untuk
industri administrasi moneter, melindungi kepentingan pembeli
dan masyarakat umum dan memiliki opsi untuk menjadikan industri
administrasi moneter sebagai andalan ekonomi publik yang kejam
diseluruh dunia dan dapat mendorong publik. bantuan pemerintah.

2. Misi
Memahami pelaksanaan segala macam pergerakan di bidang
administrasi moneter secara terorganisir, adil, dan bertanggung
jawab Memahami kerangka moneter yang berkembang secara
ekonomi .

2.4 Dasar Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan


1. Landasan Fisiolofis
2. Landasan Yuridis
3. Landasan Sosiologis

2.5 Perlindungan Konsumen dan Masyarakat


Jaminan pembeli di bidang administrasi moneter bermaksud untuk
membuat kerangka asuransi pembeli yang solid, meningkatkan penguatan
pembeli, dan menyoroti masalah Bisnis Jasa Keuangan sehubungan dengan
pentingnya keamanan pelanggan untuk meningkatkan kepercayaan publik di
bidang administrasi moneter.
OJK juga memberikan peringatan kepada perusahaan yang dapat menyimpang
agar segera memperbaikinya. Kemudian memberikan informasi kepada
masyarakat tentang aktivitas yang merugikan masyarakat.

5
2.6 Nilai Strategis Otoritas Jasa Keuangan
Adapun Nilai Strategis Otoritas Jasa Keuangan adalah :
1. Integritas
Kejujuran adalah sesuatu yang kritis yang harus dituntut oleh asosiasi.
namun juga oleh dan oleh. Dalam keadaan sekarang ini, nilai kejujuran
OJK dapat diartikan dengan tujuan, adil, dan konsisten sesuai standar
material.
2. Profesionalisme
Nilai selanjutnya yang diambil oleh OJK adalah Profesionalisme yang
mengesankan. Jelas, keterampilan yang mengesankan sangat penting
untuk dimiliki, untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab
berdasarkan kemampuan terbesar. Sehingga tercapai dengan baik.
3. Sinergi
Sebagai makhluk hidup tidak akan bisa hidup sendirian. Begitu pula
dengan yayasan, khususnya Lembaga negara. Untuk mewujudkan
negara yang mapan dan maju, tentunya antar organisasi harus bekerja
sama.
4. Inklusif
Kelengkapan tersirat di sini mencakup penerimaan dan pengakuan dari
berbagai mitra serta memperluas pintu terbuka dan komunitas untuk
bisnis moneter atau keuangan.
5. Visioner
Untuk mencapai kemajuan yang lazim, tentunya sebuah organisasi
harus memiliki kualitas visioner. Namun, ini tidak hanya progresif dan
siap untuk melihat ke depan, tetapi juga penting untuk memiliki pilihan
untuk mempertimbangkan beberapa kemungkinan baru.

6
2.7Penyidikan dan Pemidanaan
Otoritas Jasa Moneter (OJK) dalam menangani pelanggaran bantuan
moneter di Indonesia. Pertanyaan dan permasalahan tersebut muncul dengan
alasan bahwa dalam Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan terdapat
Penyidik OJK yang memiliki kedudukan untuk mendalami demonstrasi
kriminal OJK yang meliputi bidang keuangan, pasar modal, proteksi, cadangan
anuitas, yayasan penunjang, dan bantuan moneter lainnya. pendirian. Meski
saat ini sudah ada pemeriksa lain yang memiliki posisi untuk mendalami.
Struktur hipotetis berangkat dari kemungkinan Aristoteles yang
mengemukakan motivasi di balik regulasi untuk mencapai kesetaraan serta
hipotesis stuffen dari Hans Kelsen. Strategi penyusunannya adalah
regularisasi yuridis, dengan menitikberatkan pada peraturan dan pedoman,
terdapat dalam UU yang sebenarnya buku ilmiah yang sah, khususnya
peraturan yang berhubungan dengan OJK . Hasilnya adalah sebagai sudut
yuridis yang diekspresikan dalam struktur logis yang berbeda. Akhir dari
penulisan ini adalah: Akan ada penutup antara pemeriksa dan penyidik OJK,
polisi dan agen KPK, baik pemeriksaan tindak pidana/penurunan nilai secara
keseluruhan maupun secara eksplisit. Kelangsungan hidup pemeriksa OJK
harus ditunjukkan mulai sekarang.

2.8 Kegiatan Otoritas Jasa Keuangan


OJK memiliki tugas dan wewenang dalam melaksanakan kegiatannya .
Berikut ini tugas OJK melaksanakan dibidang :
1. Latihan administrasi moneter di bidang keuangan
2. Latihan administrasi moneter di bidang pasar modal
3. Latihan bantuan moneter di bidang perlindungan, cadangan
manfaat, yayasan moneter, dan lembaga bantuan moneter lainnya.

7
Wewenang OJK :
a. Pedoman dan pengawasan organisasi bank yang meliputi:
1. Izin pendirian bank, pembukaan tempat kerja bank, anggaran
dasar, rencana kerja, kepemilikan, pengurus dan SDM,
peleburan, peleburan, dan akuisisi bank, serta pencabutan izin
usaha bank.
2. Latihan-latihan usaha Bank, termasuk sumber-sumber
kekayaan, penataan harta, barang-barang setengah-setengah,
dan latihan-latihan di bidang bantuan:
b. Pengaturan dan pengawasan kesehatan bank yang meliputi:
1. Likuiditas, profitabilitas, profitabilitas, kualitas aset, rasio
kecukupan modal minimum, batas kredit maksimum, rasio
pinjaman terhadap simpanan, dan cadangan bank.
2. Laporan bank terkait kesehatan dan kinerja bank.
3. Sistem informasi debitur
4. Pengujian kredit (pengujian kredit)
5. Standar akuntansi bank
c. Pembinaan dan pengelolaan bagian kehati-hatian bank, antara
lain:
1. Risiko para eksekutif
2. Administrasi bank
3. Aturan untuk menyadari klien adalah menentang pencurian uang
tunai
4. Penanggulangan pendanaan perang urat syaraf dan
penyimpangan perbankan
d. cek Bank
Untuk melaksanakan kewajiban administratifnya, OJK berwenang:
1. Tetapkan pedoman untuk melaksanakan peraturan ini
2. Penyusunan peraturan dan pedoman di bidang administrasi
moneter

8
3. Menyusun pedoman dan pilihan OJK
4. Menyusun pedoman pengawasan di bidang administrasi
moneter
5. Menyusun pengaturan dalam rangka pelaksanaan kewajiban
OJK.

9
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan :
1. Otoritas Jasa Keuangan diatur dengan Pedoman Nomor 21 Tahun 2011
tentang Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana diperintahkan dalam
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia.
Otoritas Jasa Keuangan merupakan organisasi yang otonom dalam
memenuhi tanggung jawab dan kemampuannya, terbebas dari
hambatan hubungan yang berbeda, kecuali hal-hal yang diatur secara
tegas dalam peraturan dan pedoman.
2. Pendirian organisasi keuangan di setiap negara memiliki alasan
alternatif dalam pedomannya, namun intisarinya tetap seperti dulu
seperti dulu, yaitu secara eksplisit untuk mengawasi dan memimpin
persiapan di bidang organisasi keuangan. Rencana asosiasi regulasi di
setiap negara juga luar biasa.
3. Wewenang dan komitmen umum Otoritas Jasa Keuangan adalah
untuk mengendalikan dan mengarahkan pelaksanaan bantuan terkait
uang di bidang moneter, pasar modal, dan berbagai bidang organisasi
keuangan. Di bidang moneter, komitmen dan keahlian Otoritas Jasa
Keuangan hanya dikaitkan dengan perspektif mikroprudensial,
misalnya asosiasi, penyiapan usaha, dan evaluasi tingkat bantuan
pemerintah. Di bidang permodalan dan organisasi terkait uang
lainnya, Otoritas Jasa Keuangan menyelesaikan setiap komitmen dan
master di Bapepam-LK (dengan penjelasan bahwa Bapepam-LK telah
bergabung menjadi Otoritas Jasa Moneter), secara eksplisit
mengangkat, mengendalikan, dan mengawasi pelaksanaan pasar
modal sehari-hari. - hari dan metodologi dan standarisasi unik lengkap
di bidang yayasan terkait uang.

10
Saran :
1. Pentingnya menyelesaikan latihan yang berbeda dapat mengenalkan
Otoritas Jasa Keuangan dengan masyarakat pada umumnya, seperti
kelas, menyebarkan berita tentang OJK di media, dan lain-lain.
2. Dari perbedaan organisasi administrasi di negara yang berbeda, OJK
harus memiliki pilihan untuk mengambil keuntungan dari pertemuan
negara yang berbeda yang meningkatkan kemampuan OJK sebagai
kantor administrasi di Indonesia.
3. OJK sebagai satu-satunya pengelola yayasan moneter harus terus
melakukan korespondensi dan koordinasi dengan BI dan Menteri
Keuangan dalam mengurus bidang moneter agar terhindar dari
kesalahan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Metia Winati Muchda, Maryati Bachtiar dan Dasrol. 2014 “Pengalihan Tugas
Pengaturan Dan Pengawasan Perbankan Dari Bank Indonesia Kepada
Otoritas Jasa Keuangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011
Tentang Otoritas Jasa Keuangan”
Pt Digital Wakalah Sejahtera,2021” Mengenal OJK: Apa Itu OJK, Tujuan,Visi,
Misi, Nilai, Asas OJK”
Otoritas Jasa Keuangan,2017” FAQ Otoritas Jasa Keuangan”

12
TM_PRODUK DAN JASA
BANK_AYU DEVI
LESTARI_210910237-1
by Cek Turnitin

Submission date: 22-Jun-2022 12:00AM (UTC-0500)


Submission ID: 1844582348
File name: TM_PRODUK_DAN_JASA_BANK_AYU_DEVI_LESTARI_210910237-1.docx (61.16K)
Word count: 2038
Character count: 13749
3
7

3
19

7
10
20

12

13
1

11

1
2

4
6
6

4
11

18
9

2
6
5

17
5

5
16

4 14

15
TM_PRODUK DAN JASA BANK_AYU DEVI LESTARI_210910237-1
ORIGINALITY REPORT

25 %
SIMILARITY INDEX
25%
INTERNET SOURCES
9%
PUBLICATIONS
11%
STUDENT PAPERS

PRIMARY SOURCES

1
media.neliti.com
Internet Source 3%
2
digilib.uinsby.ac.id
Internet Source 3%
3
Submitted to Clayton College & State
University
3%
Student Paper

4
wakalahmu.com
Internet Source 2%
5
www.neliti.com
Internet Source 2%
6
www.scribd.com
Internet Source 2%
7
www.coursehero.com
Internet Source 2%
8
etheses.uin-malang.ac.id
Internet Source 1%
9
slideplayer.info
Internet Source 1%
10
issuu.com
Internet Source 1%
11
vdocuments.mx
Internet Source 1%
12
muhammad-tahang.blogspot.com
Internet Source 1%
13
jurnal.um-tapsel.ac.id
Internet Source 1%
14
repository.ub.ac.id
Internet Source 1%
15
adoc.pub
Internet Source 1%
16
journal.iaincurup.ac.id
Internet Source 1%
17
anggunprist.wordpress.com
Internet Source <1 %
18
123dok.com
Internet Source <1 %
19
jurnalius.ac.id
Internet Source <1 %
20
jurnal.ubl.ac.id
Internet Source <1 %
Exclude quotes Off Exclude matches Off
Exclude bibliography Off
TM_PRODUK DAN JASA BANK_AYU DEVI LESTARI_210910237-1
PAGE 1

PAGE 2

PAGE 3

PAGE 4

PAGE 5

PAGE 6

PAGE 7

PAGE 8

PAGE 9

PAGE 10

PAGE 11

PAGE 12

PAGE 13

PAGE 14

PAGE 15

Anda mungkin juga menyukai