(OJK)
KELOMPOK :
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
BAB II....................................................................................................................11
PEMBAHASAN....................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.........................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................31
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), adalah lembaga yang independen dan bebas dari
campur tangan pihak lain yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang
undangundang.
Secara historis, ide pembentukan OJK sebenarnya adalah hasil kompromi untuk
pengawasan dari bank sentral ini datang dari Helmut Schlesinger, mantan
Gubernur Bundesbank (Bank Sentral Jerman) yang pada waktu penyusunan RUU
konsultan. Mengambil pola Bank Sentral Jerman yang tidak mengawasi bank.2
bertanggung jawab terhadap kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank maupun
lembaga keuangan non bank, sehingga tidak ada lagi lempar tanggung jawab
keuangan lainnya dalam satu atap. Hal ini mengingat tujuan dari pengaturan dan
masyarakat dengan baik, berkembang secara wajar, dalam arti di satu pihak
kebijakan penerimaan dana dari luar negeri, penerimaan dana valuta asing, dan
usaha bank lainnya, penentuan institusi bank yang masuk kategori systemically
important bank dan data lain yang dikecualikan dari ketentuan tentang
3 Hermansyah, Edisi Revisi Hukum Perbankan Nasional Indonesia. Kencana, Jakarta. 2011, hlm.
175-176.
4 Radian, Sejarah Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (15 Juni 2012)
http://radiansystem.com/artikel/sejarah-otoritas-jasa-keuangan-ojk/ diakses pada 31-10-2013
pukul 20.00 WIB.
8
pemberitahuan secara tertulis terlebih dahulu kepada OJK. Akan tetapi, tidak
dapat memberikan penilaian terhadap tingkat kesehatan bank dan laporan hasil
pemeriksaan tersebut disampaikan kepada OJK paling lama 1 (satu) bulan sejak
(LPS) mengenai bank bermasalah yang sedang dalam upaya penyehatan oleh OJK
melakukan pemeriksaan terhadap bank yang terkait dengan fungsi, tugas dan
OJK bukan berarti tidak ada lagi Bank Indonesia, yang ada adalah pembagian
tugas antara Bank Indonesia dengan OJK. Pembagian tugas tersebut salah satunya
yaitu pengawasan perbankan. Tugas yang dulunya khusus dipegang oleh Bank
Indonesia, dengan adanya OJK, kini tugas tersebut beralih ke OJK. Dalam masa
peralihan tersebut Bank Dunia mengingatkan masa transisi OJK di tengah krisis
lembaga jasa keuangan lainnya. Hal tersebut, cukup jadi perhatian sebuah badan
baru akan dikelilingi uang triliunan rupiah ditengah beberapa lembaga independen
yang ada di Indonesia sering terkait kasus korupsi dan merugikan negara. 6 Dengan
adanya lembaga baru yang disebut OJK menarik sekali untuk diadakan penelitian
OJK akan mempunyai tugas baru dalam melakukan pengaturan dan pengawasan
Perbankan”.
6 Maikel Jefriando, Kelahiran OJK, sejarah baru perekonomian Indonesia, Koran Sindo Kamis,
27 Desember 2012 http://ekbis.sindonews.com/read/2012/12/25/90/700589/kelahiran-ojk-
sejarahbaru-perekonomian-indonesia diakses pada 31-10-2013 pukul 20.00 WIB.
10
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dalam penelitian ini ada
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah mengenai fungsi, tujuan dan wewenang
BAB II
PEMBAHASAN
12
Secara lebih lengkap, OJK adalah lembaga independen dan bebas dari
campur tangan pihak lain yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana dimaksud
dalam Undang-undang Nomor 21 tersebut.
Visi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah menjadi lembaga pengawas jasa
industri jasa keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan
masyarakat, dan mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar
perekonomian nasional yang berdaya saing global serta dapat memajukan
kesejahteraan umum.
Selain memiliki visi, misi dan tujuan OJK juga mempunyai fungsi, tugas dan
wewenang yang telah ditentukan menurut undang-undang. Adapun fungsi, tugas,
dan wewenang OJK adalah:
1. Fungsi OJK berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam
sektor jasa keuangan
2. Tugas OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap
kegiatan jasa keuangan, yaitu:
a. Perbankan
b. Pasar modal
c. Asuransi
d. Dana pensiun
e. Lembaga pembiayaan
f. Pegadaian
g. Lembaga pinjaman
h. Lembaga pembiayaan ekspor Indonesia
i. Perusahaan pembiayaan sekunder perumahan
j. Penyelenggara program jaminan sosial, pensiun dan kesejahteraan
3. Wewenang OJK adalah:
a. Tugas pengaturan Merupakan peraturan pelaksanaan undang-
undang OJK, peraturan perundangundangan di sektor jasa
keuangan, peraturan dan keputusan OJK, peraturan mengenai
14
3. Landasan Sosiologis
a. Globalisasi dalam sistem keuangan dan pesatnya kemajuan dibidang
teknologi dan informasi serta inovasi finansial telah menciptakan sistem
keuangan kompleks, dinamis, dan saling terkait antar subsektor
keuangan baik dalam hal produk maupun kelembagaan.
b. Adanya lembaga jasa keuangan yang memiliki hubungan kepemilikan
diberbagai subsektor keuangan (konglomerasi) menambah kompleksitas
transaksi dan interaksi antar lembaga jasa keuangan di dalam sistem
keuangan.
Otoritas jasa keuangan memiliki arti yang sangat penting, tidak hanya bagi
masyarakat umum dan pemerintah saja, akan tetapi juga bagi dunia usaha (bisnis).
Bagi masyarakat tentunya dengan adanya OJK akan memberikan perlindungandan
rasa aman atas investasi atau transaksi yang dijalankannya lewat lembaga jasa
keuangan. Bagi pemerintah adalah akan memberikan keuntungan rasa aman bagi
masyarakatnya dan perolehan pendapatan dari perusahaan berupa pajak atau
penyediaan barang dan jasa yang berkualitas baik. Sedangkan bagi dunia usaha,
dengan adanya OJK maka pengolahannya semakin baik dan perusahaan yang
dijalankan makin sehat dan lancar, yang pada akhirnya akan memperoleh
keuntungan yang berlipat.
Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga
yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai
fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan,
danpenyidikan, sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.
16
"Ke depan, konglomerasi dan industri ini akan semakin berkembang yang
tidak cukup diawasi oleh satu lembaga saja," kata Rahmat di Jakarta, Rabu (24/4).
Ada tren, lembaga keuangan nonbank ikut mengalami kemajuan yang pesat.
Ini terjadi, menurut Rahmat, karena di sektor ini korporat atau lembaga
pemerintah bisa lebih mudah mencari uangnya, seperti dengan menerbitkan
obligasi
Integrasi industri finansial ini, sambung dia, dapat dilihat dari percampuran
produkproduk pasar modal dengan perbankan, pasar modal dengan asuransi, atau
asuransi dengan perbankan. Lembaga seperti Bank Indonesia (BI) jelas tidak bisa
masuk ke dalam ranah ini.
18
Sumber : www.ojk.go.id
19
Sumber : www.ojk.go.id
21
Sumber ; www.ojk.go.id
23
1. Integritas
2. Profesionalisme
3. Sinergi
4. Inklusif
5. Visioner
a. transparansi;
b. perlakuan yang adil;
c. keandalan;
d. kerahasiaan dan keamanan data/informasi Konsumen; dan
e. penanganan pengaduan serta penyelesaian sengketa Konsumen secara
sederhana, cepat, dan biaya terjangkau.
Ketentuan mengenai perlindungan konsumen sektor jasa keuangan
dapat ditemukan dalam peraturan otoritas jasa keuangan nomor
1/pojk.07/2013 tentang perlindungan konsumen sektor jasa keuangan.
Dalam hal perlindungan konsumen dan masyarakat, OJK diberikan
kewenangan untuk melakukan tindakan pencegahan kerugian konsumen dan
masyarakat. Bentuk perlindungan adalah meminta Lembaga Jasa Keuangan
untuk menghentikan kegiatannya apabila kegiatan tersebut merugikan
masyarakat. Kemudian OJK akan melakukan pembelaan hukum untuk
26
Keuangan (OJK)
yang terkait, namun juga merupakan bagian dari suatu sistem keuangan.
Maka dalam UU OJK diatur dasar hukum bagi protokol koordinasi dan
kerjasama, baik antarlembaga didalam negeri, misalnnya BI dan Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS), maupun luar negeri yang didasarkan pada
prinsip timbal balik yang seimbang.
berikut :
pengawasan terhadap :
d. Pemeriksaan bank.
Untuk melaksanakan tugas pengaturan tersebut OJK mempunyai wewenang
yaitu:
wewenang yaitu :
Kode Etik OJK adalah norma dan azas mengenai kepatutan dan
kepantasan yang wajib dipatuhi dan dilaksanakan oleh seluruh Anggota
Dewan Komisioner, Pejabat, dan Pegawai OJK dalam pelaksanaan tugas.
Nilai Dasar Kode Etik OJK ini dicerminkan dalam perilaku yang
sesuai dengan Nilai Strategis Organisasi OJK yakni Integritas,
Profesionalisme, Transparansi, Akuntabilitas, Sinergi, dan Kesetaraan.
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Misi.aspx http://erman-at.blogspot.co.id/2014/07/makalah-otoritas-
jasa-keuangan-ojk.html http://dokumen.tips/documents/makalah-ojk-
55d150771d473.html http://www.ojk.go.id/id/Pages/FAQ-Otoritas-
Jasa-Keuangan.aspx
https://id.wikipedia.org/wiki/Otoritas_Jasa_Keuangan
https://riyanikusuma.wordpress.com/2013/02/14/otoritas-jasa-
keuangan/ http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-otoritas-
jasa-keuangan.html http://www.ilmuekonomi.net/2015/12/pengertian-
fungsi-tujuan-tugas-danwewenangotoritas-jasa-keuangan-ojk.html
http://www.voaindonesia.com/content/ojk-resmi-ambil-alih-tugas-
pengawasanperbankan-dari-bi/1820703.html