Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Usaha rumahan Keripik Belut Renyah beralamat di Mudal, RT 11/RW 03, Pemukti Baru,
Tlogo, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah 57454. Di tempat tersebut tidak hanya memproduksi
olahan keripik belut saja, namun terdapat juga keripik pare, ceker, paru sapi, dan bayam. Dari
berbagai keripik tersebut, produksi utamanya adalah keripik belut.

Saat melakukan mini research di tempat ini, karyawan ada yang sedang membersihkan
kotoran belut (dalam istilah Jawa yaitu mbeteti) yang kemudian belut dicuci dengan air bersih.
Belut-belut yang belum akan diolah dibiarkan hidup dalam bak kolam kecil. Pada proses
penggorengan dilakukan di ruang separuh terbuka yang terdapat tungku kompor cukup besar
yang terbuat dari batako dan semen. Tahap packing dilakukaan di ruang paking yang terdapat
timbangan, mesin press, gunting, dan label keripik tersebut.

Kebersihan di ruang produksi kurang terjaga karena masih dengan suasana memasak
jaman dahulu yaitu masih berlantai tanah serta terdapat banyak tumpukan kayu. Di tempat
penggorengan terdapat 2 orang karyawan yang masing-masing menghadap baskom besar berisi
tepung yang sudah diberi bumbu untuk mencelupkan belut-belut yang sudah dibersihkan. Para
karyawan memasukkan belut yang sudah ditepungi menggunakan tangan langsung, lalu setelah
belut kering mereka menggunakan serok penggoreng untuk mengangkat belut. Pada saat mini
researching ini dilakukan, proses produksi sedang berjalan kecuali pengemasan karena
pengemasan telah dilakukan hari kemarin.

B. Tujuan dan Manfaat Studi Lapangan


1. Mengetahui proses kegiatan usaha/industri rumahan
2. Mengetahui kegiatan perekonomian yang ada di masyarakat
3. Mengetahui tentang produksi keripik belut
4. Mengetahui dampak adanya olahan belut bagi masyarakat

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Saat ini di Indonesia sudah banyak masyarakat kreatif dengan membangun usaha
rumahan yang menurut mereka tak perlu mengeluarkan modal yang sangat besar seperti
industry/pabrik. Jenis usaha dilihat dari jumlah karyawan (tenaga kerja) yang dipekerjakankan
menurut Biro Pusat Statistik (BPS) https://www.bps.go.id adalah antara lain : suatu usaha yang
mempekerjakan tidak lebih dari 4 (empat) orang merupakan usaha rumah tangga atau usaha
mikro, jika mempekerjakan antara 5 (lima) orang sampai dengan 19 (sembilan belas orang)
adalah usaha kecil, jika mempekerjakan antara 20 (dua puluh) orang sampai 99 orang karyawan
adalah usaha menengah, dan yang mempekerjakan karyawan 100 orang atau lebih merupakan
perusahaan besar. Dalam kunjungan saya ke tempat produksi keripik belut di daerah Prambanan
saya mengamati bahwa tempat produksi tersebut termasuk kedalam usaha mikro karena di
tempat usaha tersebut mempekerjakan karyawan 4 orang.

Menurut jurnal eprints.mercubuana-yogya.ac.id mendefinisikan bahwa keripik belut


merupakan salah satu produk makanan kering yang bersifat higroskopis yaitu mudah menyerap
uap air dari lingkungan sekitar. Sebagai produk hasil gorengan, keripik belut juga mengalami
ketengikan (rancidity). Keripik banyak menyerap minyak selama penggorengan. Banyak
sedikitnya minyak yang diserap akan mempengaruhi rasa, tekstur dan penampakan keripik serta
daya awetnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi banyak sedikitnya kandungan padatan bahan,
suhu minyak goreng, lama penggorengan, jenis minyak, ketebalan bahan serta sifat fisik
permukaan irisan (Matz, 1989). Menurut Azahari (2007) selain dikonsumsi sebagai menu
makanan, belut juga kerap diolah menjadi berbagai jenis makanan ringan yang lezat seperti
keripik belut. Keripik belut selama ini menjanjikan keuntungan, karena mengingat disukai semua
lapisan masyarakat, disamping masih menghadapi kendala.

2
BAB III

METODE PENULISAN

A. Sumber Data

Metode peneliti untuk memperoleh data menggunakan sumber data primer yaitu melalui
observasi dan wawancara. Sumber data primer pada penelitian ini diperoleh langsung dari
wawancara dengan Pak Harto selaku pemilik, anak pemilik, dan karyawan. Penulis juga
menggunakan metode observasi untuk mengamati proses pengerjaan. Selanjutnya, peneliti
mengumpulkan data hasil wawancara dan observasi dalam bentuk tulisan dan dokumentasi
berupa foto.
.
B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data laporan ini berbentuk penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah sebuah metode yang menekankan pada aspek pemahaman lebih mendalam terhadap suatu
masalah daripada melihat sebuah permasalahan. Penelitian kualitatif adalah sebuah penelitian
riset yang sifatnya deskripsi, cenderung menggunakan analisis dan lebih menampakkan proses
maknanya. Menurut Sutopo (2006 : 9), metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif
secara umum dikelompokkan ke dalam dua jenis cara, yaitu teknik yang bersifat interaktif dan
non-interaktif. Metode interaktif meliputi interview dan observasi berperanserta, sedangkan
metode non-interaktif meliputi obesrvasi tak berperan serta, teknik kuisioner, mencatat dokumen,
dan partisipasi tidak berperan. Pada laporan ini menggunakan teknik pengumpulan data
kuallitatif yang bersifat interaktif karena penulis melakukan wawancara dan melakukan
observasi dengan mengamati proses pembuatan dari awal hingga akhir.

Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara observasi langsung ke tempat
produksi Keripik Belut Renyah yang beralamat di Pemukti Baru, Tlogo, Prambanan, Klaten,
Jawa Tengah. Sebelum datang untuk melakukan observasi, penulis mencari tempat pembuatan
keripik belut menggunakan google maps dan mencari kontak yang tercantum dalam profil lokasi.
Setelah menyimpan kontak, penulis berkomunikasi tentang maksud dan waktu observasi yang
telah disepakati.

3
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Usaha rumahan milik Pak Harto yang memproduksi olahan belut berupa keripik
beralamat di Pemukti Baru, Tlogo, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Usaha tersebut sudah
berdiri sejak tahun 1988 ketika Pak Harto berusia 30 tahun. Bersama sang istri, beliau mencoba
usaha yang sama dengan saudaranya di Jawa Timur. Bahan baku belut disetorkan dari Malang,
Jawa Timur. Untuk pemesanan belut, dulu dapat mencapai 1 ton setiap kali pengantaran. Namun,
saat ini belut sudah langka sehingga pemesanan terbatas yaitu hanya 1 kwintal setiap
pengantaran. Biaya yang dikeluarkan setiap kali akan produksi yaitu Rp5.000.000 untuk 100 kg
belut dan Rp500.000 untuk bahan lain seperti tepung terigu, tepung beras, minyak goreng,
bawang putih, ketumbar, dan garam. Sebanyak 25 kg belut, tepung yang digunakan yaitu 12 kg.
Akan tetapi, ketika akan melakukan pemesanan bahan baku belut, Pak Harto menyesuaikan
biaya yang beliau miliki dan bagaimana kondisi pemasaran. Jika mendekati hari-hari raya dan
libur, akan memproduksi lebih banyak lagi. Pada pembuatan keripik ini tidak menggunakan
bahan pengawet. Asalkan minyak pada belut sudah tidak ada, masa awet produk akan lama
sampai lebih dari 2 bulan.

Berikut adalah pemaparan alat dan bahan serta cara produksi keripik belut yang renyah:

Bahan :

1. Belut berukuran sedang (sebesar jari tangan)


2. Tepung terigu
3. Tepung beras
4. Bawang putih
5. Ketumbar
6. Kunyit
7. Garam

Alat :

1. Pisau
2. Baskom

4
3. Wajan besar
4. Sutil/sudip
5. Serok masak
6. Mesin press sederhana

Proses Produksi :

1. Belut yang baru sampai dimasukkan dalam bak berisi sedikit air
2. Beberapa kg belut yang akan digoreng, dibersihkan dahulu kotoran atau isi perutnya
3. Setelah dibersihkan, dicuci kembali sampai tidak ada darah yang menempel
4. Buat bumbu dengan menghaluskan bawang putih, ketumbar, kunyit, dan garam
5. Pada campuran tepung terigu dan beras dimasukkan bumbu halus tadi lalu ditambahkan
air sampai cair tidak terlalu kental dan tidak terlalu cair
6. Panaskan minyak goreng hingga benar-benar panas yang stabil
7. Celupkan satu persatu belut dalam tepung cair lalu masukkan dalam penggorengan
8. Tunggu calon keripik belut berubah warna menjadi kuning pucat
9. Angkat ketika warna sudah kuning pucat atau setengah matang
10. Panaskan kembali minyak agar suhunya lebih panas
11. Masukkan keripik belut setengah matang tadi ke wajan
12. Tunggu sampai warnanya kuning sewajarnya keripik
13. Angkat dan tiriskan
14. Pindahkan hasil keripik yang sudah ditiriskan ke wadah peniris beralaskan kertas minyak
15. Tunggu sampai dingin/tidak hangat
16. Masukkan ke dalam plastik besar yang didasar plastik diberi koran guna meniriskan
kembali minyak-minyak yang masih menempel
17. Diamkan kurang lebih 7 hari agak minyak benar-benar hilang
18. Kemas sesuai ukuran

Selain memproduksi keripik belut, saat ini Pak Harto juga membuat aneka keripik
sebagai variasi dagangannya. Keripik lain, yaitu keripik kulit ceker, paru sapi, pare, bayam, dan
nasi intip. Harga yang dipatok pun bervariasi. Pembuatan keripik kulit ceker dan paru sapi adalah
yang paling sulit dan lama. Untuk keripik belut, 1 kg dijual dengan harga Rp100.000. Kemasan

5
keripik belut paling kecil berukuran 1,5 ons yang biasa dijual di toko-toko dipatok dengan harga
15 ribu rupiah.

Pada tahun 1988 ketika Pak Harto baru membuka usahanya, beliau masih menggunakan
tenaga kerja keluarga sendiri yaitu beliau dan istrinya. Pak Harto tidak otodidak dalam
mempelajari pembuatan keripik belut ini. Ada saudaranya di Malang yang sudah membuka
bisnis keripik belut, lalu mengajarkannya kepada Pak Harto. Setelah 2 tahun, Pak Harto sudah
berani menawarkan pekerjaan pada temannya. Barulah beliau mulai menghitung gaji yang
didapat dari keuntungan penjualan. Gaji karyawannya untuk saat ini yaitu 10% dari 30%
keuntungan yang diperoleh untuk sekali produksi dan pemasaran. Perhitungan gaji karyawan
berdasarkan hari masuk atau produksi. Karyawan yang dimiliki Pak Harto tidak banyak, hanya
ada 3 orang yang 2 orang tukang goreng dan 1 orang tukang bersih dan pengemas. Gaji tukang
mbeteti/membersihkan belut dan pengemasan yaitu Rp25.000-30.000 per-hari. Dan gaji tukang
goreng yaitu Rp100.000 per-hari serta per-orang.

Pada tahun 1988 ketika Pak Harto baru membuka usahanya, beliau masih menggunakan tenaga
kerja keluarga sendiri yaitu beliau dan istrinya. Pak Harto tidak otodidak dalam mempelajari pembuatan
keripik belut ini. Ada saudaranya di Malang yang sudah membuka bisnis keripik belut, lalu
mengajarkannya kepada Pak Harto. Setelah 2 tahun, Pak Harto sudah berani menawarkan pekerjaan pada
temannya. Barulah beliau mulai menghitung gaji yang didapat dari keuntungan penjualan. Gaji
karyawannya untuk saat ini yaitu 10% dari 30% keuntungan yang diperoleh untuk sekali produksi dan
pemasaran. Perhitungan gaji karyawan berdasarkan hari masuk atau produksi. Karyawan yang dimiliki
Pak Harto tidak banyak, hanya ada 3 orang yang 2 orang tukang goreng dan 1 orang tukang bersih dan
pengemas. Gaji tukang mbeteti/membersihkan belut dan pengemasan yaitu Rp25.000-30.000 per-hari.
Dan gaji tukang goreng yaitu Rp100.000 per-hari serta per-orang.

Distribusi yang dilakukan industri rumahan ini yaitu sistem ambil dan sistem antar.
Beberapa pemesan perorangan dan warung biasanya mengambil, sedangkan toko besar atau
pusat oleh-oleh sistemnya diantar. Saat ini distribusi keripik belut dengan merk “Renyah” telah
menyebar di daerah Gunungkidul, Bantul, Wates, dan tentunya Sleman. Akan tetapi, pada daerah
Sleman pemesanan tidak sebanyak Gunungkidul karena di Sleman sudah banyak produsen
keripik belut. Tentang perizinan produksi rumah tangga, pernah mengalami pergantian karena
perubahan peraturan.

6
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Setiap orang memiliki peluang usaha sendiri untuk meningkatkan perekonomiannya atau
keluarganya. Bisnis rumahan adalah suatu usaha yang keratif karena diawali dengan modal
secukupnya yang jika sukses, secara otomatis usaha tersebut akan berkembang. Mutu produk
adalah hal paling utama yang harus diperhatikan. Dalam usaha keripik yang harus dijaga
mutunya antara lain:
1. Sifat visual bahan makanan yang meliputi bentuk, ukuran, dan susunan warnanya
2. Citarasa yang merupakan atribut mutu yang dapat dilihat dengan indera perasa ataupun
pembau
3. Tekstur yang merupakan sifat penting penerimaan produk yang digoreng seperti halnya
keripik. Tekstur keripik yaitu renyah sehingga produsen harus memperhatikan tingkat
kerenyahan keripiknya.
Suatu bisnis tidaklah dari awal terus mengalami keuntungan. Pasti suatu ketika atau
biasanya diawal produksi mengalami kegagalan yang mengakibatkan kerugian. Seperti
pengalaman Pak Harto yaitu pada tahun-tahun pertama beliau membuat keripik, mengalami
kerugian besar berupa sia-sia nya 1 kwintal keripik gagal produksi akibat kesalahan strategi atau
langkah memproses keripik belut. Namun, dengan niat dan tekad yang kuat dan berfikir bahwa
kegagalan adalah awal dari kesuksesan dan hal itu pasti terjadi pada suatu usaha maka
diteruskannya rencana mendirikan usaha rumahannya dengan langkah yang hati-hati.

7
DAFTAR PUSTAKA

Sutopo, H.B. (2006). Metode penelitian kualitatif. Surakarta : UNS Press

eprints.mercubuana-yogya.ac.id

https://www.bps.go.id

8
LAMPIRAN GAMBAR

A. Gambar Proses Produksi

Gambar A.1 Belut Segar Gambar A.2 Belut yang Sudah Dibersihkan

Gambar A.3 Belut yang Siap Digoreng Gambar A.4 Belut yang Dicelupkan pada Tepung

Gambar A.5 Proses Penggorengan Gambar A.6 Pengangkatan Belut setengah Matang

9
Gambar A.7 Belut yang Sudah 2 Kali Penggorengan Gambar A.8 Belut yang Didiamkan 7 Hari Sebelum
Pengemasan

B. Gambar Produk

Gambar B.1 Keripik Belut Gambar B.2 Keripik Pare

Gambar B.3 Keripik Paru Sapi Gambar B.4 Keripik Bayam

Gambar B.5 Etalase di Rumah Produksi

10
Foto Bersama Pak Harto selaku Pemilik Foto Bersama Pemilik dan Anak Penerus Usaha

11
LAMPIRAN TRANSKRIP

Tabel 1 Transkrip Pesan Online via Whatsapp

PENANYA NARASUMBER
Assalamualaikum, Bapak/Ibu
Waalaikumussalam, njih betul sekali kami
Mohon maaf mengganggu, izin bertanya apakah
dengan keripik belut renyah, ada yang bisa
benar ini nomer “Keripik Belut” yang tertera di
dibantu?
google maps?
Sebelumnya perkenalkan Pak/Bu
Saya Ade Nanda Safitri mahasiswi PG.Sekolah
Dasar Universitas Negeri Yogyakarta. Saya
bermaksud untuk memenuhi tugas saya yaitu Njeh mbak. Sebentar nggeh
magang sehari di tempat produksi makanan.
Apakah Bapak/Ibu berkenan membantu saya
dlm memenuhi tugas saya ?
Mbak langsung hubungi istri saya njeh.
Oo, Nggih
Saya kasih no ya mbk. +6282223008075
Nggih, terimakasih ya Pak Ya mbak, monggo

Assalamualaikum
Walaikum salam
Permisi Bu, mohon maaf mengganggu
Iya benar
Izin bertanya, apakah benar ini kontaknya
produsen keripik belut prambanan Bu ?
Baik Bu...
Sebelumnya perkenalkan nama saya Ade Nanda Ohh gitu yaa. Yang jdi masalh itu
Safitri, mahasiswi PGSD Universitas Negeri Yg jlnkan bisnis ortu saya mbak udah tua2
Yogyakarta. Saya bermaksud untuk mengadakan nt misal dlm hal menjelaskan kurang
observasi proses produksi makanan yg Ibu berkenan gimana ya, maklum udah pada
jalankan agar dpt memenuhi tugas kuliah saya. tua2
Apakah Ibu memperbolehkan saya mengunjungi
tempat produksi Ibu ?

12
Maaf mbak, minggu2 ini gak ada proses
Itu ndak masalah bagi saya Bu hehehe.
produksi jdi kita tinggal masarin karena
InsyaAllah saya tanya nya yang tidak ribet2 Bu.
menjelang natal sama tahun baru.
Atau gini klo kita udah mau produksii
Oalah, gitu ya Bu. Kira-kira mulai produksi lagi
Mbaknya saya kabarin po. Batasnya harus
kapan ya Bu?
minggu ini ya mbak?
Kalau mbaknya wawancara aja gimana
Iya Bu, karena ini tugas akhir semester.
mbak?
Mohon maaf ya Bu, saya mencoba nyari tempat
Nah, iya mbak coba cari-cari dulu aja.
lain dulu, nanti jika ndak ketemu, saya jadi
Maaf ya mbak.
wawancara di tempat Ibu.
Iya Bu, terimakasih banyak Bu. Ya, mbak
5 hari kemudian
Assalamualaikum.. Walaikum salam. Iya boleh besok lgsg
Bu, saya besok jadi nggih ke tempat Ibu. Ibu kerumah aja. Jam 8 soale lagi proses
luangnya jam berapa kira-kira? goreng besok
Oh siapp Bu... makasih ya Bu..
Iya mbak, itu gampang kok dicarinya.
Alamatnya yg di Tlogo sesuai maps kan Bu?
Oh, siap Bu…
Maaf mb besok kerumah jam 9 nan aja ya
agak siang gak papa
Jam 9 itu masih ada proses yang bisa saya lihat
Iya mbak, ada. Baru mulai.
dari awal ndak Bu?
Nggih, siap Bu. Makasih… Oke, sama-sama.

13
Tabel 2 Transkrip Wawancara

PENANYA NARASUMBER
Assalamualaikum, Bu. Ini saya, Nanda Waalaikumussalam mbak. Ayo ke belakang aja,
yang kemarin janjian sama Ibu. lagi mbeteteti belutnya.
Oh, ini bersihinnya pake pisau aja Bu? Iya, mbak. Itu coba liat yang di bak itu yang masih
hidup, buat produksi besok-besoknya.
Ini memang selalu pake yang ukuran Kita pake yang gedhenya sejari mbak, pokoknya
segini ya Bu? yang gak terlalu besar.
Setelah selesai membersihkan kotoran, lalu pindah ruang.
Nah, habis dibersihin terus dibawa ke tempat
penggorengan. Itu coba Tanya-tanya sama bapak-
bapaknya (pekerja).
Oooo. Siap Bu.
Permisi, Pak. Maaf kalo ganggu ya Pak. Ya mbak, santai aja mbak. Ini kalo mau lihat, mau
nyoba ya boleh.
Saya foto-foto dulu ya Pak, baru nyoba Oke mbak, muka saya ndak usah dimasukin
hehehe hahahah.
Pak, ini tepungnya apa aja ya? Ini campuran tepung terigu sama tepung beras.
Oo, gitu. Belum, ini gorengnya 2 kali. Setengah mateng trus
Loh, itu udah mateng Pak? diangkat, nanti digoreng lagi.
Ooo, ya ya ya. Ya mbak, monggo.
Yaudah ya Pak, terimakasih. Saya tak
keluar, permisi. Semangat ya Pak.

Sudah Bu. Habis itu apa ya? Habis itu pengemasan, mbak. Tapi hari ini kita gak
ada proses pengemasan. Sudah dihabiskan
kemarin.
Berarti nanti yang lagi digoreng itu ndak Enggak, mbak. Habis digoreng itu nanti di simpan
hari ini dikemas ya Bu? seminggu biar minyaknya hilang trus biar renyah.
Sini mbak, ini Bapak saya yang punya bisnis ini.

14
(salaman) Permisi Pak, saya mahasiswi Ya mbak, silahkan.
UNY. Boleh mewawancarai Bapak?
Makasih, Pak. Mohon maaf, Bapak Kula Pak Harto, mbak.
asmanipun sinten?
Usaha bapak ini berdiri sejak taun berapa Tahun 1988 ketika umur saya 30an tahun.
pak?
Awalnya hanya bisnis di rumah atau Keluarga dulu, karena belum ada pemasaran. Jadi,
langsung minta bantuan jasa pekerja? belum ada biaya untuk gaji.
Berapa tahun kemudian Pak, 2 tahun setelahnya mbak, sudah berani pake
menggunakan tenaga kerja selain karyawan. Karyawannya ini teman-teman saya.
keluarga? Terus, karyawannya itu warga Ya, rumahnya agak jauh sekitar 7 KM.
sini bukan Pak?
Lalu, kalau dulu pemasarannya kemana Ya, kalau dulu kan belum ada toko atau pusat oleh-
aja Pak? oleh, jadinya diantar ke warung-warung kecil
kayak klontong sama swalayan.
Ini produk utamanya yang keripik belut ya Iya, dulu yang pertama ya belut. Sekarang buat
Pak? variasi aja yang lainnya. Ada kripik bayam, paru
sapi, ceker, sama pare.
Peralatannya peralatan umum masak Pak? Peralatannya ya masih tradisional gitu, tungku buat
Ada alat khusus gitu tidak Pak? Kayak sendiri pake semen, wajan jumbo, dulu pake kayu
mesin atau apa gitu? dan minyak tanah, sekarang gas sama mesin press
buat pengemasan. Sebenernya ya kayaknya enak
pake mesin peniris minyak mbak, tapi saya males
belinya.
Modal awal dulu berapa Pak? Waduh, saya lupa ee mbak, tapi kalo dulu beli
belutnya sampe 1 ton.
Kalo sekarang Pak? Dan belut-belutnya Kalo sekarang sedikit banget cuma ½ sampe 1
itu disetor dari mana Pak? kwintal soalnya belut sudah langka sekali trus
pesennya ya sesuai kondisi kemampuan uang. Ini
disetor dari Malang.
Wah, turunnya banyak banget ya Pak, Kalo 1 kg harganya 50.000 ya dikali 100 kg ya

15
saking langkanya. berarti 5.000.000
Terus, kalo 1 kwintal gitu berapa rupiah Terus buat beli tepung, bumbu, minyak, dan
Pak? tenaga habis 500 ribu.
Untuk gaji karyawan itu menurut apa Menurut hari masuknya. Untuk yang tukang
Pak? goreng 100 ribu per-orang. Kalo yang mbeteti
(membersihkan kotoran) sama ngemas itu 25-30
ribu.
Cara distribusikannya Pak? Diambil atau Ya, ada yang mengambil ada yang mengantar
mengantar.
Keuntungan sekali produksi berapa Pak? 30% lalu untuk karyawannya dan bayar utang 10%
Ini termasuk selalu untung ndak Pak? Alhamdulillah selalu untung, kalo bahan-bahan
naik ya harga produk dinaikkan, tapi tetep ada
pemesanan.
Kalo udah dikemas gitu biasanya tahan Itu bisa sampe 2 bulan, tapi tergantung minyak.
berapa lama Pak? Kalo minyaknya baik ya bisa tahan lebih lama.
Kan kita gak pake bahan pengawet, bahan-
bahannya cuma tepung terigu, tepung beras,
bumbunya bawang putih, ketumbar, kunyit.
Lalu, ini distribusinya kemana aja Pak? Kalo sekarangya sampe ke gunungkidul yang
Wonosari, trus Bantul, Wates, sama Sleman. Tapi
kalo Sleman malah gak sebanyak Gunungkidul
karena Sleman udah banyak produsen keripik
belut.
Untuk harga jual Pak? Yang biasanya di Yang ini mbak (sambil member sample) ini ukuran
warung yang ukuran berapa ya? paling kecil 1,5 ons harganya kalo yang belut 15
ribu kalo yang pare sama bayam 10 ribu.
Kalo belinya kiloan Pak? Sekilo berapa? Sekilo kalo belutnya 100 ribu mbak. Tapi kalo
harga bahannya naik ya harganya ikut naik.
Oh, kalau ikut naik gitu gak Enggak, mereka tetep pesen.
mempengaruhi pemesanan Pak?
Sepertinya cukup Pak untuk Anak pemilik : Iya mbak, gakpapa gak ngrepoti.

16
pertanyaannya… Malah seneng ada yang berkunjung buat liat-liat.
Terimakasih sekali Pak, sudah membantu Nanti misal ada pertanyaan yang kurang bisa WA
saya, dan maaf merepotkan sampai saya saja.
disuguhi minum sama kripik yang baru
mateng
Ooo nggih, baik Bu. Iya mbak, sama-sama.
Kalo gitu saya pamit dulu nggih Pak, Bu.. Hati-hati mbak…
Assalamualaikum, sekali lagi makasih
Pak.
(salaman, membeli produk, lalu pulang)

17
REFLEKSI DIRI

Dengan adanya kegiatan seperti ini saya menjadi memiliki pengalaman berkunjung ke
tempat produksi namun tidak bersama kelompok, tetapi individu. Saya mempelajari bagaimana
berkomunikasi dengan orang asing melalui percakapan di media sosial chatting, lalu
mempersiapkan diri untuk bertemu langsung. Saya mempersiapkan diri agar pemilik mau
menerima saya dengan ramah dan baik di tempat usahanya. Maka, saya harus lebih bersikap
ramah.

Sesampainya disana ternyata, pemilik sudah sepuh dan ditemani anak perempuannya
yang saya hubungi lewat chat. Saya harus sesopan mungkin dihadapan mereka. Dan ketika
bertanya-tanya saya harus menyesuaikan pertanyaan dengan pemilih. Saya menggunakan kata-
kata yang mudah dipahami dan sedikit menggunakan bahasa jawa agar pemilik mengerti
maksudnya. Penyesuaian diri dengan lingkungan sangatlah penting dan harus dikuasai apalagi
ketika membawa nama diri dan nama instansi terkait penugasan. Pentingnya komunikasi yang
baik dan benar harus benar-benar didalami dan pelajari karena orang lain atau lawan bicara
secara otomatis akan menilai diri kita. Dan jika sampai kita memiliki sikap yang kurang
berkenan dengan lawan bicara kita, tradisi masyarakat yaitu menyebarkan cerita-cerita yang
dialaminya dan tidak tahu yang diceritakan baik atau buruknya.

Tugas ini mengajarkan banyak arti penting kesopanan sebagai mahasiswa.

18

Anda mungkin juga menyukai