PENDAHULUAN
dan mengambil tindakan serta bermotivasi tinggi dalam mengambil resiko dalam
kehidupan manusia menjadi lebih mudah dan nyaman sehingga manusia menjadi
lebih produktif, lebih mudah berkomunikasi, serta lebih cepat mengetahui hal-hal
yang sedang terjadi sekelilingnya. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka sebagai
pembelajaran mengenai kewirausahaan baik secara teori maupun praktik. Hal ini
Roti merupakan salah satu jenis makanan yang hampir disukai oleh setiap
orang dan dapat dikonsumsi oleh semua usia, mulai dari anak-anak hingga orang
tua pun gemar memakan roti. Jenis roti yang sering dikonsumsi yaitu roti manis,
roti cokelat, roti tawar, dan lain-lain. Karena roti cocok disantap setiap saat dan
disegala kondisi lainnya, bisa dimakan sebagai menu sarapan pagi, pengganti
makan siang, bisa juga dijadikan cemilan makan malam disaat perut lapar, serta
dapat pula dijadikan bekal sarapan untuk ke sekolah, ke kantor dan untuk
bepergian sekali pun, hal tersebut dikarenakan roti memiliki rasanya yang lezat
dan enak juga mengenyangkan perut.
1
Roti adalah makanan berbahan dasar utama tepung terigu, dan air, yang
difermentasikan dengan ragi tetapi ada juga yang tidak menggunakan ragi. Namun
kemajuan teknologi manusia membuat roti diolah dengan berbagai bahan seperti
garam, minyak, mertega ataupun telur untuk menambahkan kadar protein
didalamnya sehingga didapat tekstur dan rasa tertentu. Roti biasanya dijual dalam
bentuk sudah diiris dan dalam kondisi segar yang dikemas rapi dalam plastik.
Jenis roti seperti roti tawar,roti manis, roti keju, roti selai, dan masih banyak jenis-
jenis roti yang dikonsumsi lainnya.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kewirausahaan ini antara lain:
1. Menumbuhkan motivasi bagi mahasiswa agar kelak dapat membuka
lapangankerja sendiri.
2. Memberikan latihan agar mahasiswa dapat membuat businees plan.
3. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan untuk
memulaidan mengembangkan bisnis kepada mahasiswa.
4. Untuk memenuhi tugas praktikum kewirausahaan
1.3 Manfaat
Manfaat dalam mengikuti kerja praktek lapangan antara lain:
1) Sebagai media silaturrahmi dan kerja sama yang baik pihak antar Fakultas
Teknologi Pertanian Universitas Serambi Mekkah dengan CV. Bakpia
Suka Ramai
2) Berguna untuk melatih kemampuan kewirausahaan
3) Menambah pengalaman dalam bidang kewirausahaa
4) Menjadikan mahasiswa lebih mandiri dalam mencari penghasilan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. Penimbangan
Semua bahan ditimbang dengan formula. Penimbangan harus dilakukan
dengan benar agar tidak terjadi kesalahan dalam jumlah bahan baku. Ragi, garam,
3
dan bahan tambahan makanan merupakan bahan yang dibutuhkan dalam jumlah
yang sedikit, tetapi sangat penting agar dihasilkan roti berkualitas baik sehingga
perlu adanya pengukuran dengan baik.
4. Pembentukan adonan
Bagi adonan sesuai berat yang diinginkan menggunakan timbangan yang
benar. Jika menggunakan alat pembagi maka setelah ditimbang, bagi adonan
menjadi beberapa bagian. Setelah melakukan pengadukan, kemudian adonan
dibentuk bulatan agar adonan lebih padat, setelah dibentuk bulatan dimasukkan
mesin penggulung agar dapat berbentuk gulungan panjang dan kemudian
dimasukkan cetakan.
5. Pencetakan
Agar roti sesuai dengan besarnya cetakan atau berdasarkan bentuk yang
diinginkan, adonan perlu ditimbang. Adonan dibagi dalam beberapa bagian.
Proses penimbangan harus dilakukan dengan cepat karena proses fermentasi tetap
berjalan.
4
6. Pemanggangan
Roti dipanggang atau dibakar selama 7-10 menit hingga mengembang.
Proses pemanggangan roti merupakan langkah terakhir dan sangat penting dalam
memproduksi roti. Melalui suatu penghantar panas, suatu massa adonan akan
diubah menjadi produk yang mudah dicerna. Aktivitas biologis yang terjadi dalam
adonan dihentikan oleh pemanggangan disertai dengan hancurnya mikrobia dan
enzim yang ada.
7. Pendinginan
Setelah roti sudah masak maka, roti tidak langsung dimasukkan kedalam
plastik, karena jika masih panas dimasukkan kedalam plastik maka, roti tersebut
akan cepat berjamur, maka dari itu diperlukan didiamkan selama 20 menit dan
didingin kan dengan menggunakan kipas angin. setelah dingin, kemudian baru di
masukkan kedalam plastik.
8. Pengemasan roti
Setelah, melakukan pendinginan, kemudian memasuki tahapan
pengemasan pada roti. Pengemasan roti pada pabrik Menara Bakery, dilakukan
setelah pendinginan selesai. Proses pembungkusan pada usaha ini masih
dilakukan secara manual. Semua jenis roti yang dihasilkan menggunkan plastic
polipropilen (PP).
Waktu yang diperlukan untuk proses pembuatan roti banggo dari awal
sampai proses pengemasan yaitu :
1. Tepung terigu 12 kg, dicampurkan dengan gula pasir 1 kg, garam 1 ons,
margarine 1 kg, butter milk 2 ons, pelembut 1 ons, ragi basa 500 gram,.
2. Pengadukan menggunakan mesin mixer, dengan keceatan rendah, dan
tambah kan air sekitar 5 gayung, sekitar 10-15 menit hingga adonan kalis.
3. Penimbangan sesuai dengan ukuran cetakan.
4. Pembulatan menggunakan tangan, dan dimasukkan mesin gulung.
5. Kemudian dipanggang selama 7-10 menit hingga matang
6. Kemudian didinginkan dengan menggunakan kipas angin dan dikemas
5
2.3 Proses Penjualan
Kegiatan penjualan merupakan kegiatan pelengkap atau suplemen dari
transaksi, oleh karena itu kegiatan penjualan terdiri dari serangkaian yang
meliputi, menemukan si pembeli, pengenalan produk, negosiasi harga serta
syarat-syarat pembayaran. Penjualan yang kami lakukan merupakan sebuah
rangkaian penjualan produk dimana produk-produk tersebut merupakan
produk pangan.
Promosi penjualan yang kami lakukan dengan menawarkan produk-
produk yang kami jual dengan menawarkan kepada toko dan kios yang ada
disekiran Banda Aceh dan Aceh Besar menyebutkan produk kepada orang-
orang yang lewat dan melintasi stand kami.Kami juga melakukan promosi dari
mulut ke mulut, membuat selebaran tentang produk beserta harga dan juga
mengirim sms.
3
4
5 Dalam kegiatan ini kami mencoba menawarkan bakpia ke toko dan kios yang
berada didaerah Banda Aceh dan Aceh Besar. Proses penjualan yang kami
lakukan berdasarkan segmentasi, targeting dan positioning yang dianalisis
secara nalar.
Proses pembuatan roti pada pabrik Menara Bakery adalah sebagai berikut :
9. Tepung Terigu
Bahan baku merupakan faktor yang menentukan dalam proses produksi
atau pembuatan bahan makanan. Jika bahan baku yang digunakan baik maka
kualitas yang dihasilkan juga berkualitas.
10. Penimbangan
Semua bahan ditimbang dengan formula. Penimbangan harus dilakukan
dengan benar agar tidak terjadi kesalahan dalam jumlah bahan baku. Ragi, garam,
dan bahan tambahan makanan merupakan bahan yang dibutuhkan dalam jumlah
6
yang sedikit, tetapi sangat penting agar dihasilkan roti berkualitas baik sehingga
perlu adanya pengukuran dengan baik.
13. Pencetakan
Agar roti sesuai dengan besarnya cetakan atau berdasarkan bentuk yang
diinginkan, adonan perlu ditimbang. Adonan dibagi dalam beberapa bagian.
Proses penimbangan harus dilakukan dengan cepat karena proses fermentasi tetap
berjalan.
7
kondisi yang ideal dalam proses fermentasi adonan roti. Semakin panas suhu
ruangan, semakin cepat proses fermentasi dalam adonan roti. Dilakukan
pengembangan adonan agar mencapai bentuk dan kualitas yang maksimal.
Fermentasi dalam ruangan tertutup/lemari fermentasi.
15. Pemanggangan
Roti dipanggang atau dibakar dalam oven pada suhu kira-kira 180 – 200
0
C. Setelah fermentasi cukup, adonan dimasukkan ke dalam oven dan dibakar
sampai kulit atas dari roti biasanya berwarna coklat, bahkan ada yang sedikit
gosong. Mikroglobule menggelembung karena gas CO2 mengembang oleh suhu
oven yang tertinggi dan dinding glutein mempertahankan volume globula
tersebut, sehingga konsistensi roti seperti spons yang lunak dan empuk merata.
Proses pemanggangan roti merupakan langkah terakhir dan sangat penting dalam
memproduksi roti. Melalui suatu penghantar panas, suatu massa adonan akan
diubah menjadi produk yang mudah dicerna. Aktivitas biologis yang terjadi dalam
adonan dihentikan oleh pemanggangan disertai dengan hancurnya mikrobia dan
enzim yang ada.
16. Pendinginan
Setelah roti sudah masak maka, roti tidak langsung dimasukkan kedalam
plastik, karena jika masih panas dimasukkan kedalam plastic maka, roti tersebut
akan cepat berjamur, maka dari itu diperlukan didiamkan selama 20 menit dan
didingin kan dengan menggunakan kipas angin. setelah dingin, kemudian baru di
masukkan kedalam plastik.
8
o Polipropilen (PP)
Kemasan yang digunakan untuk roti pada pabrik Menara Bakery adalah
plastic polipropilen (PP) plastic ini memiliki sifat yang mudah dibentuk, tahan
terhadap suhu tinggi, tahan tehadap lemak dan tidak mudah sobek sehingga
memudahkan dalam proses pendistribusian. Oleh karena sifatnya yang tahan
lemak, penggunaan plastic polipropilene sebagai sebagai kemasan roti pada
pabrik Menara Bakery dapat memperlambat sehingga dapat memperpanjang
umur simpan dari roti tersebut.
o Pemberian label
Pemberian label bertujuan untuk memberikan informasi yang harus ada pada
label antara lain merek, nama dan alamat produsen, nomor registrasi dan
tanggal kadarluarsa. Suatu kemasan yang baik adalah kemasan yang memiliki
etiket (label) yang dilekatkan pada kemasan produk. Pada Usaha Menara
Bakery, masih kurang memadai label kemasan roti telah memiliki merek
dagang, komposisi serta alamat dari pabrik. Tetapi masih belum memiliki
kode produksi, berat bersih, kadarluasa, dan nomor pendaftaran serta izin dari
dinas kesehatan (Masih dalam proses pendaftaran).
9
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tepung merupakan bahan baku utama roti. Tepung yang biasa digunakan
untuk roti adalah tepung gandum, jagung, havermouth, dsb. Untuk roti yang
memerlukan pemuaian, lebih baik diguna kan tepung gandum, karena beberapa
jenis protein yang terdapat pada gandum jika dicampur dengan air akan
menghasilkan glutein. Glutein inilah yang dapat membuat roti mengembang
selama proses pembuatan. Jaringan sel-sel ini juga cukup kuat untuk menahan gas
yang dibuat oleh ragi sehingga adonan tidak mengempis kembali (Sufi, 1999)
Tepung terigu merupakan hasil olahan dari gandum, jenis bahan baku yang
paling ideal untuk pembuatan roti, tepung terigu yang digunakan dalam
pembuatan roti adalah tepung yang mempunyai kualitas baik, karena tepung terigu
mampu menyerap air dalam jumlah besar, dapat mencapai konsistensi adonan
yang tepat, memiliki elastisitas yang baik untuk menghasilkan roti dengan remah
halus, tekstur lembut, volume besar serta mengandung protein paling tinggi yaitu
berkisar antara 8%-14%. Didalam tepung terigu terdapat senyawa yang
dinamakan gluten. Hal ini yang membedakan tepung terigu dengan tepung tepung
lainnya
10
(Anomim2, 2007). semakin kuat gluten menahan gas CO2, semakin
mengembang volume adonan roti. Mengembangnya volume adonan
mengakibatkan roti yang telah dioven akan menjadi mekar. Hal ini terjadi karena
struktur berongga yang terbentuk di dalam roti. Astawa (2005).
2) Ragi
Ragi kering berbentuk pelet halus biasanya mudah larut dan tersebar
dalam adonan serta cepat tumbuh berkembang pada saat dicampurkan dengan
adonan, ragi ini populer disebut ragi instan ( misalnya SAF, Mauri Pan dan
Fermipan). Ragi segar yang dipres banyak digunakan karena harganya relatif
murah (misalnya merk Pinnacle) Fungsi ragi (yeast) dalam pembuatan roti adalah
untuk proses aerasi adonan dengan mengubah gula menjadi gas karbondioksida,
sehingga mematangkan dan modul memproduksi roti mengempukan gluten dalam
adonan. Pengkondisian dari gluten ini akan memungkinkan untuk
mengembangkan gas secara merata dan menahannya, membentuk cita rasa akibat
terjadinya proses fermentasi. Ragi yang telah lama atau telah rusak sebaiknya
tidak digunakan karena akan menghasilkan enzim proteolitik yang dapat merusak
gluten dari tepung dan menurunkan kualitas roti. Ragi basah maupun ragi kering
mempunyai aktivitas yang baik jika disimpan pada suhu sekitar 6 °C. Suhu
dibawah 25 °C menurunkan aktivitasnya. Pada tingkat suhu di atas 40 °C ragi roti
mati. Ragi tidak boleh berhubungan langsung dengan garam, gula, lemak atau
asam. Oleh karena itu predough dihasilkan dengan campuran air, ragi, dan tepung
Ragi roti adalah bahan penggembang pada adonan yaitu sebagai bahan
tambahan pangan yang digunakan dalam pembuatan roti dan kue, menambah
volume pada adonan, dan pada saat adonan dipanggang dapat lebih
menggembang, jika bahan penggembang dicampurkan kedalam adonan maka
akan terbentuk gas karbon dioksida, gas inilah yang kemudian terperangkap
didalam gluten (komponen protein yang ada dalam tepung terigu) sehingga
adonan menjadi menggembang karena gas yang dihasilkan semakin lama akan
semakin banyak (Sultan, 1981).
11
3) Gula pasir
Gula adalah karbohidrat murni yang tidak tersusun atas nutrien lainnya
seperti, lemak, protein, vitamin, dan mineral karena gula itu karbohidrat yang
murni maka gula disebut sebagai kalori kosong. Gula pasir merupakan hasil dari
batang tebu yang digiling dan diperas kemudian cairannya yang manis diolah
menjadi gula, gula pasir atau sukrosa adalah disakarida yang tersusun dari satu
gugus glukosa dan satu gugus fruktosa (Tiench Tirtowinata, 2006). Fungsi gula
sebagai makanan ragi, memberi rasa, mengatur fermentasi, memperpanjang umur
roti (shelf life), menambah kandungan gizi, membuat tekstur roti menjadi lebih
empuk, memberi daya pembasahan pada roti dan memberi warna cokelat yang
menarik pada kulit karena proses maillard atau karamelisasi (Moehji, 1971). Gula
ditambahkan pada jenis roti tertentu untuk melengkapi karbohidrat yang ada untuk
fermentasi dan untuk memberikan rasa yang lebih manis. Tapi gula lebih banyak
dipakai untuk pembuatan kue dan biskuit dimana selain rasa manis gula juga
mempengaruhi tekstur. Jumlah gula yang tinngi membuat remah kue lebih lunak
dan lebih basah, dan pada biskuit juga melunakkan (Moehji, 1971). Mutu kualitas
dari sisi kebersihan produk yaitu warna kuning lebih disukai, karena rasa lebih
manis, terlihat lebih asli, tidak banyak terpapar bahan kimia, lebih hemat,
sebagian tidak terlalu membedakan warna, yang menyukai gula berwarna putih,
alasan hanya estetika, terlihat lebih bersih, lebih pantas disajikan. Ukuran kristal
lebih besar, kualitas lebih bagus, penyuka gula putih, kristal lebih halus (anonim7,
2009).
4) Garam
12
2% maka rasa akan hambar, sedangkan diatas 2,25% akan menghambat aktivitas
mikroba dalam ragi.
5) Mentega
Jenis lemak untuk roti adalah shortening berbentuk padat dari tumbuhan
atau hewani yang berupa mentega. Lemak berfungsi sebagai pelumas adonan pada
pengembangan sel sewaktu final proof (pengembangan akhir), yang akan
memperbaiki roti. Di samping itu, dapat menjadi pengempuk, membangkitkan
rasa lezat, membantu menahan gas karena gluten lebih mengikat udara dan
membuat volume roti menjadi lebih baik serta membantu /mempermudah sifat
pemotongan. Mentega merupakan produk industri susu karena bahan utama
pembuatannya berasal dari lemak hewani atau susu (80-82 %) dan ditambah
dengan bahan pendukung lainnya seperti air, garam dan padatan susu (curd).
Mentega diperkaya dengan vitamin A, D, E dan K yang tidak larut dalam air.
Mentega putih mengandung 80% lemak dan 17% air. Fungsi mentega
putih dalam bahan pangan khususnya dalam kue dan roti, mempunyai fungsi
antara lain memperbesar volume bahan pangan, menyerap udara, stabiliser,
emulsifier, membentuk cream, memperbaiki keeping quality dan memberikan cita
rasa gurih dalam bahan pangan berlemak dan mengempukan tekstur kue karena
mentega putih mengandung shortening (Ningrum, 2006).
6) Bread Improver
13
Bread improver ditambahkan pada proses pencampuran dengan dosis
pemakaian 0,3%-1,5% dari berat tepung. Bread improver dapat memperbaiki
karakteristik adonan, sehingga adonan dapat beradaptasi terhadap peralatan.
Bread improver juga memiliki proses fermentasi yang teratur dan membantu
pengembangan selama proses baking. Selain itu juga bread improver juga dapat
mendiversifikasi produk roti dengan mempengaruhi struktur daging roti (crumb
tekstur), warna kulit roti (crust), tampilan roti, volume, aroma, rasa dan
simpannya (Hamidah, 2008:34). Untuk meningkatkan kualitas roti baik dari segi
volume maupun tekstur sehingga roti semakin mengembang dan empuk.
7) Tepung susu
14
disimpan lebih lama dan tidak cepat tengik. Kadar air susu skim adalah 2,5% dan
kandungan lemaknya 1,1%. Sebaiknya penyimpanan susu bubuk senantiasa dijaga
agar tetap kering, hal ini dilakukan karena susu bubuk bersifat sangat rentan
terhadap kerusakan dari lingkungan terutama air (Wahyudi, 2003).
8) Air
Air dalam pembuatan roti berfungsi sebagai pelarut semua bahan menjadi
adonan yang kompak. Air berfungsi mengikat protein terigu sehingga membentuk
gluten dan juga sebagai pelarut bahan penunjang lainya (garam, gula, susu dan
lainya) serta pengontrol kepadatan dan suhu adonan. Air yang digunakan pada
pembuatan roti adalah air yang pH-nya sekitar 4-6 karena enzim akan bekerja
dengan baik. Usahakan menggunakan air dingin atau air es untuk mengatur
temperatur adonan agar tidak cepat panas, karena adonan terlalu panas akan
menghasilkan roti yang kurang bagus. Dalam proses pembuatan roti sebaiknya
menggunakan air dingin karena proses pembuatan roti selalu melibatkan ragi roti
(yeast). Ragi roti di dalam adonan akan bekerja secara optimal bila suhunya di
bawah 30°C. Air es berfungsi untuk menjaga agar suhu.
2. Penimbangan
Semua bahan ditimbang sesuai dengan formula. Penimbangan bahan harus
dilakukan dengan benar agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan jumlah
bahan. Ragi, garam, dan bahan tambahan makanan merupakan bahan yang
15
dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi sangat penting agar dihasilkan roti yang
berkualitas baik sehingga harus diukur dengan teliti. Dalam penimbangan,
sebaiknya tidak menggunakan sendok atau cangkir sebagai takaran (Mujajanto,
2004) .
4. Peragian (Fermentation)
Fungsi ragi (yeast) dalam pembuatan roti adalah untuk proses aerasi
adonan dengan mengubah gula menjadi gas karbondioksida, sehingga
mematangkan dan mengempukan gluten dalam adonan. kondisi dari gluten ini
akan memungkinkan untuk mengembangkan gas secara merata dan menahannya,
membentuk cita rasa akibat terjadinya proses fermentasi. Suhu ruangan 3500C dan
kelembaban udara 75% merupakan kondisi yang ideal dalam proses fermentasi
adonan roti. Semakin panas suhu ruangan, semakin cepat proses fermentasi dalam
adonan roti. Sebaliknya, semakin dingin suhu ruangan semakin lama proses
16
fermentasi. Selama peragian, adonan menjadi lebih besar dan ringan (Mudjajanto,
2004).
17
Adonan yang sudah digulung dimasukkan kedalam cetakan dengan cara
bagian lipatan diletakkan di bawah agar lipatan tidak lepas yang mengakibatkan
bentuk roti tidak baik. Selanjutnya, adonan di diamkan dalam cetakan (pan proof).
Sebelum dimasukkan kedalam pembakaran proses ini dilakukan agar roti
berkembang sehingga hasil akhir roti diperoleh dengan bentuk dan mutu yang
baik (Mudjajanto , 2004).
18
tersebut, Saccharomyces cerevisiae lebih banyak digunakan dalam pembuatan roti
dibandingkan penggunaan jenis khamir yang lain. Dalam perdagangan khamir ini
sering disebut dengan baker’s yeast atau ragi roti
Pengembangan adonan, penggunaan mikroorganisme dalam pengembangan
adonan masih menjadi fenomena yang asing bagi masyarakat yang tidak familiar
dengan pabrik roti. Udara (oksigen) yang masuk kedalam adonan pada saat
pencampuran dan pengulenan (kneding) akan dimanfaatkan untuk tumbuh oleh
khamir. Akibatnya akan terjadi kondisi anaerob dan terjadi proses fermentasi akan
terperangkap didalam lapisan film gluten yang impermiabel. Gas akan mendesak
lapisan yang elastis dan extensible yang selanjutnya menyebabkan pengembangan
(penambahan volume) adonan.
C. Distribusi Pemasaran
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk
mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Setelah
proses pembuatan roti selesai, pada proses pembungkusan/packing maka produk.
Roti Menara Bakery ini segera dipasarkan kepasaran seperti kios-kios, toko-toko,
dan distribusikan baik dalam kota, maupun sampai luar daerah. Pada produk roti
Menara Bakery ini tahan dalam waktu hanya 3 hari, setelah 3 hari produk akan
ditarik dari pasaran, sehingga tidak menunggu lama, karena jika lewat maka roti
akan berjamur.
19
merek dagang / surat izin
produksi pada label
5 Penulisan kegunaan produk Belum tertera
pada label
6 Penulisan merek pada label Sudah tertera
Sumber hasil penulisan diolah (2016)
20
b. E. coli
c. Kapang
Sumber : Standar Nasional Indonesia (1995)
A. Kesimpulan
B. Saran
21
Setelah mendapatkan beberapa kesimpulan yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka saran-saran yang didapat berguna bagi perusahaan dimasa
yang akan datang, antara lain sebagai berikut :
1. Dalam pembuatan roti, kebersihan harus yang diutamakan oleh
perusahaan. Para pekerja sebaiknya disediakan masker, sarung tangan,
seragam, celmek, demi menjaga kualitas produk yang bersih sehat dan
terbebas dari kuman. pendingin ruangan sebaiknya juga disediakan guna
menghindari pekerja yang kelelahan dan mengeluarkan keringat saat
produksi.
bersih, dan nomor registrasi dari BPOM RI dan Dinas Kesehatan agar
22
DAFTAR PUSTAKA
Astawa, M. 2005 Talk about break. http://www Ayahbunda –online.com [28 april
2015]
Astawan, made. 2006. Membuat Mie Dan Bihun. Penebar Swadaya. Jakarta.
Hamidah, S. 2008. Job Sheet Patisery I. Pendidikan Teknik Boga dan Busanan
Fakultas Teknik UNY.
Mudjajanto, eddy dan noor. 2004. Pembuat Aneka Roti. Penebar Swadaya.
23
Sultan, W.J. 1981. Practical Baking. The Avi Publishing co. Inc, Westport,
Connecticut.
Penimbangan
Dijadikan Bulatan
Pencetakan
Fermentasi Selama
3 Jam
Pendinginan
Lampiran 3. Foto Dokumentasi Praktek lapangan
Persiapan Bahan
25
Pengadukan Bahan/mixing
26
Pembentukan Adonan
Cetakan adonan
27
Pemanggangan/oven
28
Pendinginan
Pengemasan
29
Roti yang siap dikemas
30
Lokasi Pabrik
Toko
Toko
Mesjid Raya
31
Pintu Masuk
2
3
9
8
Pintu Keluar
32
KETERANGAN. Sketsa Pabrik Roti UD. Menara Bakery
1. Pintu Masuk
2. Alat Pemanggang / Oven
3. Rak Tempat Roti Yang Sudah Dikemas
4. Tempat pembentukan adonan
5. Kipas angin untuk pendinginan roti
6. Meja tempat roti yang akan di dinginkan
7. Mesin Penggulungan Roti
8. Mesin pengadukan tepung / Mixing
9. Ruangan Penyimpanan Bahan-bahan
10. Pintu keluar
33