FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH 2018 PENDAHULUAN Kedelai merupakan salah satu tanaman anggota kacang-kacangan yang memiliki kandungan protein nabati yang paling tinggi jika dibandingkan dengan jenis kacang-kacangan yang lainnya seperti kacang tolo, kacang merah, kacang hijau, kacang gude dan kacang tanah. Hal tersebut ditegaskan oleh Astawan (2004) bahwa kedelai utuh mengandung 35-40 % protein paling tinggi dari segala jenis kacang-kacangan Produksi kedelai di Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan 847.16 ribu ton biji kering atau mengalami peningkatan sebesar 4.00 ribu ton (0.47%) dibandingkan tahun 2012 dengan produksi sebesar 843.15 ribu ton biji kering, namun produktivitas diperkirakan mengalami penurunan sebesar 0.03 kwintal/hektar (0.20%) (BPS 2013). Menurut data Kementerian Perdagangan RI, konsumsi kedelai di Indonesia sebesar 2.25 juta ton/tahun dan kekurangan pasokan kedelai diperoleh dengan melakukan impor dari Amerika Serikat Produk olahan kedelai dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu makanan non fermentasi dan terfermentasi. Makanan non fermentasi dapat berupa hasil pengolahan tradisional dan modern. Produk hasil industri tradisional yang populer adalah tempe, kecap, tauco, tahu dan kembang tahu. Sedangkan produk hasil olahan industri modern sebagian besar terdiri atas minyak kedelai dan hasil olahannya, tepung kedelai, serta konsentrat dan isolat protein kedelai TINJAUAN PUSTAKA • Tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu tanaman palawija yang digolongkan ke dalam famili Leguminoceae, sub famili Papilionoideae (Suprapto, 1997). Tanaman kedelai berbentuk semak pendek setinggi 30-100 cm, kedelai yang telah dibudidayakan tersebut merupakan tanaman liar yang tumbuh merambat yang buahnya berbentuk polong dan bijinya bulat lonjong Klasifikasi tanaman kedelai Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di Indonesia. Daerah utama penanaman kedelai adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Aceh, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat (Kasno dkk., 1992). Menurut Acquaah (2008), sistematika tumbuhan tanaman kedelai adalah sebagai berikut: • Kerajaan : Plantae • Divisi : Magnoliophyta • Kelas : Magnoliopsida • Subkelas : Rosidae • Ordo : Fabales • Famili : Fabaceae • Genus : Glycine • Spesies :Glycine max (L.) Merrill KANDUNGAN GIZI KACANG KEDELAI No Kandungan Komposisi (gr) 1 Energi 442 kal 2 Air 7,5 g 3 Protein 34,9 g 4 Lemak 38,1 g 5 Karbohidrat 34,8 g 6 Mineral 4,7 g 7 Kalsium 227 mg 8 Fosfor 585 mg 9 Zat besi 8 mg 10 Vitamin A 33 mcg 11 Vitamin B 1,07 mg PRODUK OLAHAN HASIL KEDELAI • Tahu adalah hasil olahan dari bahan dasar kacang kedelai melalui proses pengendapan atau penggumpalan oleh bahan penggumpal. Tahu ikut menunjang peranan dalam pola makanan sehari-hari di Indonesia baik sebagai lauk- pauk maupun sebagai makanan ringan (snack). Kacang kedelai sebagai bahan dasar pembuatan tahu mempunyai kandungan protein sekitar 30 - 45 %. Dibandingkan dengan kandungan protein bahan pangan lain seperti daging (19 %), ikan (20%) dan telur (13%), ternyata kedelai merupakan bahan pangan yang mengandung protein tertinggi • Sufu adalah produk yang berbentuk keju lunak, terbuat dari curd atau gumpalan protein kedelai (tahu) dengan bantuan aktivitas kapang. Proses pembuatan sufu meliputi : persiapan tahu, inokulasi kapang dan pematangan. Kadar air tahu untuk fermentasi berbeda dengan tahu yang biasa dikonsumsi langsung. Secara umum tahu untuk fermentasi mempunyai kandungan air sekitar 83%, dengan kadar protein 10% dan lemak 4%. Sedangkan kadar air tahu biasa adalah sekitar 90% Susu kedelai adalah produk yang terbuat dari ekstrak kedelai. Susu kedelai diperoleh dengan cara penggilingan biji kedelai yang telah direndam dalam air. Hasil penggilingan kemudian disaring untuk memperoleh filtrat atau cairan susu kedelai yang kemudian dididihkan dan diberi gula dan essen untuk meningkatkan rasanya. Yoghurt merupakan hasil akhir dari proses fermentasi dengan menggunakan kultur starter bakteri streptococcus thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus. Proses fermentasi dapat terjadi karena pada susu sapi terdapat protein susu (kasein) dan gula susu (laktosa). Laktosa digunakan oleh kedua starter bakteri di atas sebagai sumber karbon dan energi utama untuk pertumbuhanya. Proses fermentasi tersebut menyebabkan laktosa berubah menjadi asam piruvat, yang selanjutnya dirubah menjadi asam laktat. Akibatnya terkoagulasi (menggumpal), membentuk gel yoghurt, berbentuk setengah padat (semi solid), dan menentukan tekstur yoghurt • Tauco merupakan salah satu jenis makanan hasil fermentasi kedelai di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Tauco berbentuk pasta (semi padat) dengan warna mulai dari kuning sampai kecoklatan, dibuat dari kedelai kuning dan umumnya digunakan sebagai bumbu atau penyedap masakan. Proses pembuatan tauco dilakukan dengan fermentasi, yaitu fermentasi kapang. Fermentasi kapang dapat dilakukan baik secara spontan atau dengan menambahkan laru tempe. • Tempe merupakan makanan tradisional Indonesia yang merupakan hasil fermentasi kedelai. Fermentasi tempe terjadi karena aktivitas kapang Rhizophus sp. Pada kedelai sehingga membentuk massa yang kompak dan padat. Pembuatan tempe dimulai dengan membersihkan kedelai dari kotoran, kemudian kedelai dicuci, direbus, diinokulasi dan dibungkus dengan daun pisang atau plastik berlubang-lubang sehingga menjadi tempe SENYAWA PENGHAMBAT DALAM KEDELAI Pada kedelai juga terdapat senyawa-senyawa anti gizi dan senyawa penyebab off – flavor (penyimpanan cita rasa dan aroma pada produk pengolahan kedelai). Senyawa anti gizi yang sangat mempengaruhi mutu produk olahan kedelai ialah antitripsin, hemaglutinin, asam fitat, oligosakarida penyebab flatulensi (timbulnya gas dalam perut sehingga perut menjadi kembung). Sedangkan senyawa penyebab "off flavor" pada kedelai ialah glukosida, saponin, estrogen dan senyawa - senyawa penyebab alergi KESIMPULAN • Produk olahan kedelai dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu makanan non fermentasi dan terfermentasi. Makanan non fermentasi dapat berupa hasil pengolahan tradisional dan modern. Produk hasil industri tradisional yang populer adalah tempe, kecap, tauco, tahu dan kembang tahu. Sedangkan produk hasil olahan industri modern sebagian besar terdiri atas minyak kedelai dan hasil olahannya, tepung kedelai, serta konsentrat dan isolat protein kedelai.