Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN WAWANCARA PROSES PRODUKSI

DEA BAKERY

“Laporan Ini Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan”

Dosen Pengampu : Ilham Chandra Putra, S.E.,M.M.

Disusun Oleh:

Kelompok 6

Evi Anggriani (12070123139)


Intan Fitriana (12070121731)
Isma Wahyuni (12070122465)
Lapika Ayu (12070120638)
Rizki Rahmadani (12070126280)

Program Studi S1 Manajemen

Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

2022/2023
LAPORAN HASIL WAWANCARA PROSES PRODUKSI

Menurut Assauri (2011:75), proses produksi adalah cara, metode dan teknik untuk
menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-
sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan, dana) yang ada.

Tujuan dari produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam usaha


mencapai kemakmuran. Kemakmuran akan tercapai bila konsumen memiliki daya beli yang
cukup tinggi dan barang/jasa yang diperlukan tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan.

Pada wawancara proses produksi kali ini, kami dari kelompok Enam mewawancarai salah
satu UMKM yaitu Dea Bakery yang berada dijalan delima, panam, kota Pekanbaru. Toko
Dea Bakery ini adalah salah satu cabang yang ada di kota Pekanbaru, Dea Bakery berpusat di
kota Malang, Jawa Timur. Toko Dea Bakery menjual berbagai macam jenis makanan mulai
dari roti ,cake, brownis, kue kering, pudding, dan ada juga beberapa macam minuman.
Wawancara kali ini kami hanya memfokuskan pada salah satu produk terlaris di Dea Bakery
yaitu Roti. Wawancara dilakukan pada hari Kamis, 22 Desember 2022. Hasil wawancara
akan dipaparkan sebagai berikut.

A. Sejarah singkat Dea Bakery


Dea bakery adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri makanan yang
memproduksi roti dan kue yang terletak dan berpusat di kota Malang, Jawa Timur. Nama
Dea sendiri diambil dari nama anak bungsu Mulyani Hadiwijaya selaku pemilik dan
pendiri Dea Bakery. Usaha yang didirikan pada tahun 2001 ini awalnya hanya sekedar
menjual bahan untuk menjual kue. Saat itu, toko bahan kue “Dea” juga sering
mengadakan kursus membuat kue untuk pelanggannya yang bertujuan untuk memberikan
pelatihan kewirausahaan serta pengetahuan baru tentang bahan-bahan kue dan cara
pembuatannya. Seiring perkembangan usaha yang semakin tumbuh pesat serta atas
dorongan dari banyak pelanggan yang sering melakukan event membuat kue tersebut,
pada tahun 2009 berdirilah toko roti dan kue “Dea Bakery”
B. Bahan baku roti
1. Tepung terigu
Tepung yang digunakan dalam memproduksi roti manis adalah tepung
gandum/tepung terigu Cakra Kembar an Segitiga Biru.
2. Ragi
Ragi adalah mikro organisme bersel satu jenis tumbuhan yang berproduksi dengan
cepat dalam kondisi tepat.
3. Gula
Gula yang digunakan pada produksi roti adalah gula jenis disakarida, atau biasa
disebut dengan gula pasir.
4. Garam
Garam dapur merupakan garam yang selalu digunakan dalam setiap produksi roti
karena dapat meningkatkan cita rasa.
5. Air
Air uang digunakan adalah semua jenis air yang dapat diminum.
6. Telur
Telur ditambahkan untuk menciptakan citarasa, memperkuat citasa dan meningkatkan
nilai gizi roti.
7. Lemak
Mentega/butter, margarin, shortening dan minyak merupakan beberapa contoh lemak
yang bisa digunakan dalam pembuatan roti.
8. Susu
Susu yang digunakan dalam pembuatan roti yaitu susu bubuk.
9. Bahan tambahan
Bahan tambahan digunakan dengan tujuan untuk melambatkan pengerasan adonan
selama pembakaran.
10. Bahan pengisi
Bahan pengisi digunakan untuk mengisi bagian dalam roti.
C. Proses Produksi

1. Penyiapan bahan
Dalam memproduksi roti, seorang produsen harus mengetahui jenis, waktu
yang akan diproduksi karena formula dan bahan bahan penyusunannya berbeda.
Untuk itu hal pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui dan menyiapkan
bahan-bahan yang dibutuhkan.

2. Pencampuran dan pengulenan


Metode campuran yang digunakan adalah straight dought. Karena bahan-
bahan kering dicampur terlebih dahulu sampai Merata lalu ditambahkan bahan-bahan
cair. Pencampuran dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu pencampuran bahan kering
seperti terigu, susu, ragi. bahan pengempuk dan gula pasir, pencampuran garam, telur
dan air serta pencampuran margarin.

3. Pembulatan dan interminet proofing


Pembulatan dilakukan dengan cara memutar adonan berlawanan arah jarum
jam menggunakan jari jari tangan. Pembulatan ini berfungsi untuk membentuk lapisan
yang tipis sehingga gas yang dihasilkan ragi dapat bertahan dan mempermudah dalam
proses pekerjaan selanjutnya. Interminet proofing atau pengistirahatan dilakukan
selama 15-25 menit atau dapat dihentikan jika volume adonan telah dua kali lebih
besar dari volume awal

4. Pembentukan
Adonan roti diisi dan dibentuk berdasarkan urutan pembulatan untuk
mencegah adonan menjadi overproofing di atas meja pengolahan. Sebelum diisi,
Adonan di balik dan dipipihkan pada seluruh bagian tepinya sehingga bagian tengah
adonan memiliki permukaan yang lebih tinggi. Pembalikan adonan bertujuan agar
permukaan yang lebih halus akan menjadi bagian atas roti dan pemipihan berfungsi
untuk mengeluarkan udara di dalam adonan roti. Pengisian harus dilakukan dengan
hati-hati terutama untuk bahan isian yang lumayan cairseperti selai strawberry dan
nanas. Adonan roti yang telah selesai dibentuk dipindahkan den disusun di atas
loyang. Penyusunan adonan roti dapat dilakukan dengan jarak minimal tiga jari antar
roti.
5. Pengembangan atau peragian
Sebelum dibakar adonan dikembangkan sampai maksimal agar didapatkan produk
yang baik. Pengembangan dilakukan dalam sebuah alat yang disebut proofbox.

6. Pengovenan
Selamat pengovenan terjadi Perubahan perubahan pada roti diantaranya adalah
volume Yang semakin berkembang warna menjadi coklat keemasan (golden brown).

7. Pengemasan dan pelabelan


Pengemasan bertujuan untuk mencegah tercemar nya roti, menghindari pengerasan
kulit akibat penguapan air, memberi penampakan yang baik pada roti sehingga umur
simpan lebih lama (salman,2001).
D. Dokumentasi hasil wawancara

Anda mungkin juga menyukai