Anda di halaman 1dari 13

JMBK Vol. 1 No.

02, April-Oktober 2020


e-ISSN 2716-369X
DOI: - Hlm. 14-26

PENGARUH KECERDASAN EMOSI SERTA MOTIVASI


KARYAWAN
TERHADAP KINERJA (STUDI KASUS PADA PT. RISCON
REALTY)
Destiana Kumala

Sekolah Tinggi Ekonomi Bisnis Syariah Bina Mandiri


destiana.kumala9@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini mengenai pengaruh kecerdasan emosi serta motivasi karyawan terhadap kinerja..
Instrumen penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan survey. Sampel yang diambil
sebanyak 50 responden menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria tertentu. Dan dalam
penelitian ini dianalisis menggunakan Explanatory analisis dan prediktif dengan bantuan program
SPSS 17.0
Hasil analisis dalam penelitian ini, menunjukkan kecerdasan emosiserta motivasi karyawan yang
berpengaruh positif serta signifikan terhadap kinerja, dengan hasil yang diperoleh R-Square 0.851 >
Residual 0.24624, dan kecerdasan emosiberpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dengan
hasil yang diperoleh nilai R-Square sebesar 0,890 > Residual 0,260 serta motivasi karyawan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dengan hasil yang diperoleh nilai R-Square
sebesar 0.825 > Residual 0,263.

Kata kunci : Kecerdasan Emosi, Motivasi Karyawan, Kinerja

Abstract

This Research about emotional intelligence, and employee motivation to performance. The
research instrument used quantitative methods with surveys. Samples were taken of 50
respondents using the purposive sampling method with certain criteria. And in this study
analyzed using explanatory analysis and predictive with the help of the SPSS 17.0 program
The results of The analysis in this study show that emotional intelligence and employee
motivation a positive and significant effect on performance, the results obtained R-Square
0.851> Residual 0.24624, and emotional intelligence has a positive and significant effect on
performance with the results obtained by the R-Square value of 0.890> Residual 0.260 and
employee motivation has a positive and significant effect on performance with the results
obtained by the R-Square value of 0.825> Residual 0.263.

Keywords: Emotional Intelligence, Employee Motivation, Performance

1
JMBK Vol. 1 No. 02, April-Oktober 2020
e-ISSN 2716-369X
DOI: - Hlm. 14-26

PENDAHULUAN beberapa karyawan dan manager


Saat ini perusahaan sedang personalia, ditemukan fenomena bahwa
menghadapi dua tantangan utama. kecerdasan emosidalam bekerja karyawan
Adanya perubahan lingkungan, yang beragam, seperti ada karyawan yang
perubahan perkembangan teknologi tepat dan bertanggung jawab dalam
,maupun iklim bisnis yang cepat serta penyelesaian tugas, dan ada juga yang
meningkatnya kebutuhan konsumen. tidak.
Perubahan tersebut mengakibatkan Permasalahan lain kinerja
terjadinya dinamika pekerjaan, yaitu karyawan dalam melaksanakan tanggung
perubahan serta perkembangan yang jawab dan partisipasi dalam melaksanakan
menuntut keterampilan juga keahlian tanggung jawab dan partisipasi dalam
yang meningkat dari sebelumnya. melaksanakan beban kerja secara kolektif
Tetapi keinginan juga kebutuhan masih kurang bagus, dan motivasi kerja
konsumen bukanlah hal yang statis, hal karyawan yang masih kurang
ini akan terus berkembang secara mendapatkan perhatian.
dinamis, mengikuti zaman. Karena Berdasarkan pernyataan diatas,
konsumen selalu memiliki keinginan, maka diperlukan peningkatan kinerja
serta kebutuhannya agat dapat terpenuhi karyawan, yang berkaitan dengan
secara berkualitas dan memuaskan. kecerdasan emosiserta motivasi karyawan.
Selain itu, persaingan antar Artinya, karyawan memerlukan motivasi
perusahaan yang semakin meningkat kerja yang kuat agar bersedia
mengharuskan setiap perusahaan untuk melaksanakan pekerjaan secara
menjalankan kegiatan operasionalnya bersemangat dan produktif.
dengan cara yang lebih efektif, efisien dan
produktif. Untuk menghadapi tantangan KERANGKA TEORITIS DAN
ini, perusahaan perlu memperbaiki kinerja PENGEMBANGAN HIPOTESIS
karyawan, salah satunya dipengaruhi oleh Kemampuan
kecerdasan emosiserta motivasi karyawan. Kemampuan adalah keahlian
Referensi diatas, akan dikaitkan seseorang dalam menjalankan atau
pada fenomena yang terjadi pada PT. melaksanakan pekerjaannya, sehingga
Riscon Realty Indonesia, yang bergerak akan mempengaruhi prestasi kerja..
dibidang develover. Dimana melalui hasil Kemampuan tersebut merupakan sifat
survey dan wawancara langsung dengan bawaan yang kemudian dikembangkan

2
Judul artikel
(Penulis)

melalui proses pembelajaran yang baik, Motivasi dapat di gambarkan


secara formal maupun non formal, dan sebagai kondisi yang mempengaruhi
memungkinkan seseorang melakukan seseorang dalam membangkitkan
sesuatu bersifat mental dan fisik. dorongan, keinginan dalam diri.
Kemampuan memiliki juga berarti Sedangkan Motivasi akan mucul dari
intelegensi. Serta batasan kemampuan pengaruh daya pribadi seseorang dan dari
untuk menyesuaikan diri sebaik-baiknya pengaruh luar pribadi seseorang.
terhadap lingkungan. Kemampuan yang Dalam menumbuhkan Motivasi
dibawa oleh karyawan ditempat kerja para karyawan dibutuhkan seorang
berupa pengetauhan (knowledge), pemimpin yang memahami factor daya
keterampilan (skill) atau kecakapan teknis. pendorong motivasi yang efektif.
Tetapi dalam realitasnya kemampuan Sehingga karyawan akan termotivasi
kerja seorang karywan itu sangat untuk menjalankan pekerjaannya dengan
dipengaruhi oleh factor; Pendidikan, optimal.
pelatihan dan pengalaman. Indikator yang digunakan dalam
pengukuran variabel motivasi, yaitu:
Kecerdasan Emosional Dorongan untuk berkerja keras, Disiplin
Kemampuan untuk mengenali kerja, Prestasi Kerja serta Kreativitas
perasaan kita sendiri, juga kemampuan
mengelola emosi dengan baik pada diri Kinerja
kita sendiri serta kemampuan mengelola Kebershasilan seseorang dalam
perasaan dan emosi terhadap orang lain, menjalankan pekerjaan nya dalam
disebut kecerdasan emosi (Emotional perusahaan adalah sebuah kesuksesan
Intelegence. Indikator yang digunakan bagi karyawan tersebut. Keberhasilan
dalam pengukuran variabel kecerdasan kinerja ini ditentukan dari proses evaluasi
emosional, yaitu : Intrapersonal dan penilaian kinerja karyawan yang biasa
Intelegence (Kecakapan mengenali dilakukan di sebuah perusahaan. Jadi
perasaan kita sendiri dan Interpersonal kinerja merupakan upaya dalam
intelegence (kecakapan berhubungan menerapkan prestasi kerja seorang
dengan orang lain) karyawan.
Dalam menguji kinerja karyawan
Motivasi dibutuhkan Indikator-indikator yang jelas.
Analisis ini menggunakan pengukuran

3
JMBK | Vol. 1 No.02 | April-Oktober 2020:
doi:

variabel motivasi dengan Indikator, sbb: menggambarkan alur pemikiran dalam


Quality of Work, Quantity of Work, penelitian ini.
Quantity of Work, Cooperation with Kerangka penelitian teoritis ini
Others. secara umum akan menjelaskan
hubungan antar variable-variabel
Kerangka Pemikiran independen dengan kinerja sebagai
Untuk mengetahui pengaruh variable dependen.
kecerdasan emosiserta motivasi karyawan
terhadap kinerja dapat diukur melalui Perumusan hipotesis dapat
indikator dan parameter variable. Adapun ditunjukan dalam kerangka pemikiran
indicator dan parameter tersebut adalah, sebagai berikut :
sbb: Gambar 1 Kerangka Pemikiran
Secara simultan kecerdasan Penelitian
emosidan motivasi karyawan terhadap
Mengatur
diri
kinerja dapat tercermin dari kualitas,
Kesadara
n diri
kuantitas pekerjaan, serta kemamuan Kecerda
Motivasi
diri san
dalam bekerjasama dengan karyawan Emosio
Sosial nal
lainnya dapat berpengaruh terhadap Empati

kinerja karyawan. Keakraba Kualitas


n Kerja
Sedangkan secara parsial Integritas
Kinerja
Kuantitas
kerja
kecerdasan emosial, seperti Empati, Ketepata
n
keterampilan social dapat berpengaruh Sikap
Dorongan
dalam
terhadap kinerja. Lingkungan kerja yang Bekerja
bekerja
Disiplin Kerja
dipengaruhi oleh kedisiplinan, prestasi
Prestasi Kerja
Motivasi
dan kreativitas karyawan yang baik serta
Kreativitas
Kerja
dorongan kerja keras juga dapat
Kesejahteraan

mempengaruhi kinerja karyawan secara


parsial.
Berdasarkan pemaparan diatas, Hipotesis Penelitian
kajian pustaka dan latar belakang masalah Hasil hipotesis ini mengacu pada kajian
serta hasil dari penelitian terdahulu maka pustaka, dan berdasarkan kajian pustaka
dapat disusun kerangka yang diatas maka dapat dirumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut:

4
Judul artikel
(Penulis)

H1 : Kecerdasan emosidan pengalaman, jika terdapat suatu masalah


motivasi berpengaruh positif terhadap menyangkut pengambilan keputusan dan
kinerja karyawan tindakan, serta aspek perasaan sama
H2 : Kecerdasan emosional pentingnya, terkadang emosi akan
berpengaruh positif terhadap kinerja muncul sebelum nalar, Mengapa? Karena
karyawan saaat itu emosi lebih dominan
H3 : Motivasi berpengaruh positif dibandingkanpemikiran seseorang,
terhadap kinerja karyawan sehingga seseorang tidak menghiraukan
nalarnya.
METODE PENELITIAN Sedangkan terdapat Nilai–nilai
Desain Penelitian yang lebih tinggi dalam perasaan manusia,
Penelitian yang dilakukan seperti kepercayaan, harapan, pengabdian,
menggunakan metode survey dengan cinta, dan kasih saying, seluruhnya akan
metode pendekatan explanatory analisis lenyap dalam pandagnan kognitif yang
dan prediktif, Tujuannya untuk dingin. Disinilah diperlukan penekanan
mengetahui hubungan serta pengaruh tentang pentingnya IQ dalam keidupan
antar variable bebas dan variable terikat. seseorang.
Selanjutnya hasil dari penemuan akan di Bagaimanapun, Kecerdasaan
deskripsikan, yaitu dengan melakukan seseorang itu tidak akan berarti apa-apa
pengamatan serta penelitian yang jika emosi yang lebih berkuasa dalam
menggambarkan sifat atau peristiwa yang mengendalikan perasaan seseorang. Maka
sedang berlangsung saat penelitian dibutuhkan kecerdasan emosional agar
dilakukan. kita menjadi lebih manusiawi dalam
Kajian dalam penelitian ini, bertindak.
adalah hubungan antar pengaruh Cerdas secara tradisional meliputi
kecerdasan emosional, motivasi karyawan kemampuan seseorang dalam membaca,
berpengaruh terhadap kinerja. menulis, dan berhitung, sebagai jalur
sempit keterampilan kata dan angka yang
Variabel Penelitian Serta Definisi menjadi focus dipendidikan formal
Operasional (sekolah), hal ini mengarahkan seseorang
Kecerdasan Emosional untuk mencapai sukses dalam bidang
Emosi seting kali lebih penting akademik.
dari pada nalar, hal ini b erdasarkan

5
JMBK | Vol. 1 No.02 | April-Oktober 2020:
doi:

Tetapi definisi cerdas tidak dan mengubah perilakunya dalam


melalui ini saja. Pandangan baru yang mencapai tujuan. Sehingga motivasi disini
berkembang yaitu, ada kecerdasan lain merupakan sebuah proses psikologis
diluar IQ. Seperti cerdas linguistic, cerdas untuk meminta, serta mengarahkan, dan
logika, cerdas kinestetik, cerdas spasial, menetapkan tindakan secara sukarela
cerdas musical, cerdas eksistesial, cerdas yang mengarah pada tujuan.
naturalis, cerdas interpersonal dan cerdas Motivasi memiliki beberapa teori
intrapersonal, yang harus dikembangkan dalam lingkup perusahaan. Masing-
oleh seseorang. masing teori ini akan berusaha
Kemampuan untuk menyadari menerangkan hal-hal yang dapat
emosional diri sendiri dan orang lain memberikan memotivasi kepada
adalah orang yang memiliki soft competency, karyawan dalam suatu organisasi untuk
atau memiliki emotional intelligence yang bekerja lebih optimal, seperti teori yang
baik. Hal ini sering diukur sebagai dikemukanan oleh Maslow (Need Theory),
emotional intelligience quotient (EQ). Teori Frederick Herzberg dan Teori
Douglas McGregor (X dan Y)
Motivasi
Dalam dunia kerja Motivasi Kinerja Karyawan
merupakan sesuatu yang harus dimiliki Hasil kerja baik secara kualitas
oleh seorang karyawan. Karena motivasi dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
dalam pribadi seseorang lah yang akan karyawan dalam melaksanakan
mendorong keinginan individu dalam pekerjaannya dan bertanggung jawab
melakukan kegiatan atau menjalankan penuh terhadap tugas- tuganya adalah
pekerjaan untuk mencapai tujuan. kinerja karyawan.
Karyawan yang memiliki motivasi Kinerja kerja seseorang karyawan
yang tinggi, baik motivasi dari dalam dan berkaitan dengan keberhasilannya dalam
luar diri seseorang akan memunculkan melaksanakan suatu pekerjaan sesuai
antusiasme dan kegigihan untk dengan bidang serta tugasnya dalam
melakukan tindakan tertentu. Termasuk rangka mencapai tujuan Perusahaan.
tindakan atau dorongan untuk berprestasi Selain itu, kinerja merupakan
dalam pekerjaan. prestasi yang dicapai seseorang dalam
Motivasi juga merupakan dorongan melakukan tugasnya sesuai dengan
yang kuat dari seseorang untuk bangkit jobdesk dalam pekerjaannya. Sesuai

6
Judul artikel
(Penulis)

dengan faktor-faktor yang menandai data internal dan data eksternal


keberhasilan kinerja, yaitu (1) Apa saja perusahaan yang dikumpulkan melalui
yang dibutuhkan oleh Karyawan; (2) staf dan HRD PT. Riscon Realty.
Tujuan yang tepat; (3) kemampuan yang
sesuai; (4) kompleksitas; (5) komitmen; Metode Analisis
(6) umpan balik; (7) situasi; (8) Metode yang digunakan dalam
pembatasan; (9) perhatian pada setiap analisis data pada penelitian ini adalah
pekerjaan; (10) usaha; (11) ketekunan; dengan menggunakan metode kuantitatif.
(12) ketaatan; (13) kesediaan untuk Pendekatan kuantitatif/ riset kuantitatif
berkorban; serta (14) memiliki standar dengan melakukan pengukuran yang lebih
yang jelas. akurat terhadap suatu objek, proses dari
penelitian ini menggunakan metode
Populasi dan Sampel Penelitian kuantitatif yang memuat pengujian dan
Perolehan sampel pada penelitian melakukan verifikasi terhadap kebenaran
ini adalah karyawan PT. Riscon Realty teori tersebut.
yang berjumlah sebanyak 50 karyawan
(data perusahaan, 2011) yang terdistribusi HASIL PENELITIAN
pada posisi staf dan operasional. Pengujian Hipotesis
Dalam menetapkan jumlah sampel 1. Uji multikolinieritas
penelitian didasarkan pada Teori Solvin Tabel 4.5, Tabel Coefficients Uji
(2001) dengan asumsi bahwa populasi Multikorelasi
berdistribusi normal diperoleh sampel Coefficientsa
sebanyak 40 orang karyawan. secara acak Collinearity Statistics
(simple random sampling) dengan
Model Tolerance VIF
demikian dari 67 orang karyawan, sampel
1 Kecerdsan .108 9.254
yang dianggap resprentatif adalah
Motivasi .108 9.254
sebanyak 40 orang.
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber : data Primer
Jenis dan Sumber data
Jenis data yang digunakan dalam
Berdasarkan tabel 4.5 diatas
penelitian ini yaitu data primer dan
diperoleh nilai tolerance dari persamaan I
sekunder dengan metode teknik
dan persamaan II semua variabel
wawancara, dan teknik kuisioner serta

7
JMBK | Vol. 1 No.02 | April-Oktober 2020:
doi:

independen>0,10 dan nilai VIF dari terhadap variabel terikat, dengan


semua variabel independen<10,00 asumsi variabel lain konstan yaitu:
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi multikolinieritas. Tabel 4.8 Pengaruh simultan
Kecerdasan Emosi, Motivasi
2. Pengujian Hipotesis karyawan, terhadap Kinerja
2.1. Pengaruh Simultan
Unstandardized Standardized
Kecerdasan Emosi serta Coefficients Coefficients
Model Std.
Motivasi Karyawan Terhadap a. B Error Beta t Sig.

Kinerja karyawan PT. Riscon Dep 1 .795 .156 5.107 .000


(Constant)
Realty. end
X .388 .154 .487 2.520 .016
Berdasarkan hasil survey pada ent
Y .358 .155 .448 2.318 .026
karyawan PT. Riscon Realty dengan Vari
menggunakan pengolahan data, able: Z
program SPSS 17.0, didapatkan
Sumber : Data primer,
kedua variable tersebut secara
1. Koefisien regresi variabel X diatas
simultan mampu memberikan
bertanda positif yang menunjukkan
kontribusi yang relative kuat, positif
adanya hubungan positif dari
serta signifikan terhasap variable
variabel motivasi sehingga
kinerja karyawan. Berikut ini adalah
menyebabkan kenaikan sebesar
hasil pengolahan data dengan SPSS
0.388 terhadap kinerja.
17.0.
Hal tersebut menunjukkan bahwa
a.Hasil pengujian statistic, maka
adanya pengaruh Kecerdasan
diperoleh perhitungan koefisien
emosidari karyawan maka kinerja
regresi dan diperoleh persamaan
personel dapat meningkat.
regresi yaitu sebesar:
2. Koefisien regresi variabel Y diatas
Ź = 0.795 + 0.388(X) +
bertanda positif, yang menunjukkan
0.358(Y)+e
adanya hubungan positif dari
variabel motivasi sehingga
Dari persamaan regresi
menyebabkan kenaikan sebesar
berganda (simultan) diatas, maka
0.358 terhadap kinerja. Hal ini
dapat dilihat arah hubungan yang
menunjukkan dengan adanya
dihasilkan dari variabel bebas

8
Judul artikel
(Penulis)

variabel motivasi dapat bagaimana jika dilihat secara


meningkatkan kinerja. parsial? Apakah variabel
kecerdasan ternyata juga
Melalui hasil uji ini dapat mempengaruhi kinerja pegawai?
digambarkan, bahwa kecerdasan Atau sebaliknya.
emosi dapat memberikan indikasi Hasil dari persamaan regresi
pengaruh yang relative lebih tinggi parsial diatas dapat kita lihat arah
dari pada motivasi. Dan pengaruh hubungan yang dihasilkan dari
simultan yang relative lebih tinggi variabel bebas terhadap variabel
dari motivasi. Pengaruh simultan terikatnya, dengan asumsi variabel
tersebut, diprediksikan untuk lain konstan yaitu :
penduga constanta adalah positif Ź=0.821+0.725(X))+e
sebesar 0.795 dengan probability
Sig. (0,000 atau signifikan untuk α 1. Koefisien regresi variabel X
0.005. artinya secara simultan bertanda positif menunjukkan
kedua variabel predictor tersebut adanya hubungan positif dari
memberikan dampak fluktuatif variabel kecerdasan yang
yang linier terhadap kinerja menyebabkan kenaikan sebesar
pegawai dengan tingkat 0.725 terhadap kinerja.
signifikansi yang sangat baik Hal ini menunjukkan dengan
(α<0.01). adanya kecerdasan yang baik
dilingkungan PT. Riscon Realty
2.2. Pengaruh Parsial Kecerdasan maka kinerja pegawai akan
emosiTerhadap Kinerja semakin meningkat.
karyawan PT. Riscon Realty.
Tabel 4.11 Coefisien Pengaruh parsial
Jika secara simultan variabel K Unstandardize Standar
kecerdasan tersebut mampu ec Mode d Coefficients dized
l Coeffici
bersinergi dengan variabel er ents t Si
Std. g.
motivasi , maka akan da B Error Beta
1 .821 .164 5.00 .0
mempengaruhi kinerja pegawai. sa (Con 8 00
stant)
Hal yang menarik untuk dikaji n
.725 .053 .910 13.5 .0
lebih mendalam adalah e 67 00

9
JMBK | Vol. 1 No.02 | April-Oktober 2020:
doi:

mositerhadap motivasi perlu untuk dikaji lebih


Coefisien a mendalam mengenai bagaimana
a. Depende Variable: jika dilihat secara parsial?
Kinerja Apakah variabel kecerdasan juga
akan mempengaruhi kinerja?
Sumber : data Primer
Di dapat dari persamaan
Dari hasil tersebut
regresi parsial diatas dapat kita
didapatkan, secara parsial
lihat arah hubungan yang
variabel kecerdasan mampu
dihasilkan dari variabel bebas
memprediksikan pengaruh yang
terhadap variabel terikat, dengan
positif serta signifikan untuk α
asumsi variabel lain konstan
0.01 ( Perhatikan Prob Sig,
yaitu :
0,000), juga mampu
Ź=0.893+0.726(X))+e
memberikan kontribusi yang
kuat terhadap kinerja.
1. Koefisien regresi variabel Y
Perhatikan R-
bertanda positif, hal ini
Square=0.829 dengan estimasi
menunjukkan adanya
residual yang explaned Residual
hubungan positif dari
atau sebesar 0.260). Kondisi ini
variabel kecerdasan yang
menjelaskan bahwa kecerdasan
menyebabkan kenaikan
secara parsial memberikan
sebesar 0.726 terhadap kinrja.
pengaruh sebesar 82% terhadap
Maka, ini menunjukkan
kinerja pegawai. Dan secara
dengan adanya kecerdasan
parsial factor kecerdasan
yang baik dilingkungan PT.
mampu memberikan kontribusi
Riscon Realty sehingga
kuat terhadap kinerja pegawai
kinerja pegawai akan semakin
adalah benar.
meningkat.
T
2.3. Pengaruh Parsial Motivasi Unstandardized Standardized
a Coefficients Coefficients
Terhadap Kinerja Karyawan b Std.
Jika secara simultan Model
e B Error Beta t Sig.

terdapat variabel kecerdasan (Constant)


l .893 .161 5.544 .000
Motivasi .726 .054 .908 13.381 .000
mampu bersinergi mampu
mempengaruhi kinerja, maka

10
Judul artikel
(Penulis)

4.13 Coefisients Pengaruh parsial


Motivasi terhadap kinerja Secara simultan
a
Coefficients kecerdasan emosidan motivasi
a. Dependent Variable: Kinerja berpengaruh positif, relative kuat
Sumber : data dan signifikan terhadap kinerja
primer, karyawan PT. Riscon Realty. Hal
tersebut ditunjukkan dengan
Dari table diatas, dapat perolehan R-Square sebesar 0.851
dijelaskan bahwa secara parsial dengan estimasi residual yang
variabel kecerdasan mampu explaned Residual atau sebesar
memprediksikan pengaruh yang 0.24624.
positif dan signifikan untuk α 0.00 Kondisi ini juga mampu
(Perhatikan Prob Sig, 0,000), dan menjelaskan, bahwa Kecerdasan
mampu pula memberikan dan motivasi secara simultan
kontribusi yang kuat terhadap memberikan penaruh positif
kinerja pegawai, perhatikan R- terhadap kinerja pegawai atau
Square = 0.825 dengan estimasi dapat dijelaskan terjadinya kinerja
residual yang explaned Residual (kualitas kerja, kuantitas kerja,
atau sebesar 0.263). waktu kerja, dan kerjasama
Kondisi ini juga mampu kelompok) adalah dampak dari
menjelaskan, bahwa kecerdasan dikolerasikannya kecerdasan dan
secara parsial memberikan motivasi, lebih lanjut dengan
pengaruh sebesar 82% terhadap pendekatan kualitatif adalah
kinerja. Dan secara parsial faktor pengaruhnya sebesar 85%, dan
motivasi mampu memberikan sisanya sebesar 15% adalah
kontribusi kuat terhadap kinerja sebagai estimasi residual yang Un
pegawai adalah benar. Explaned Residual yang
dipengaruhi oleh variabel lain
PEMBAHASAN diluar model, namun dapat
5.3.1 Pengaruh Simultan Kecerdasan diidentifikasi sebagaimana yang
emosidan Motivasi Terhadap teridentifikasi pada Bab I
Kinerja karyawan PT. Riscon (identifikasi masalah, diluar
Realty. variabel lingkungan kerja kurang

11
JMBK | Vol. 1 No.02 | April-Oktober 2020:
doi:

kondusif, disiplin kerja, perolehan R-Square sebesar 0.825


pemberian motivasi yang kurang dengan estimasi residual yang
tepat. Masih ada pegawai yang explaned residual atau sebesar
kurang professional serta tidak 0.263). Kondisi ini juga mampu
adanya motivasi yang diberikan menjelaskan bahwa motivasi
kepada pegawai). secara parsial memberikan
pengaruh sebesar 82% terhadap
5.3.2 Pengaruh Parsial Kecerdasan kinerja pegawai. Artinya hipotesis
emosiTerhadap Kinerja yang diajukan adalah benar
karyawan PT. Riscon Realty. terbukti.
Secara parsial kecerdasan
emosiberpengaruh positif, relative KESIMPULAN
kuat dan signifikan terhadap kinerja Penelitian ini menunjukkan
karyawan PT. Riscon Realty. Hal bahwa kecerdasan emosi serta motivasi
tersebut ditujukan dengan karywan berpengaruh terhadap kinerja,
perolehan R-Square sebesar 0.890 artinya peningkatan kecerdasan emosidan
dengan estimasi residual yang motivasi secara langsung akan berdampak
explaned residual atau sebesar terhadap kinerja perusahaan PT Riscon
0.260). Kondisi ini juga mampu Realty. Kecerdasan emosiberpengaruh
menjelaskan bahwa kecerdasan terhadap kinerja karyawan, artinya
emosisecara parsial memberikan peningkatan kecerdasan emosisecara
pengaruh sebesar 82% terhadap langsung akan berdampak pada kinerja
kinerja pegawai. Artinya hipotesis perusahaan PT Riscon Realty. Dan
yang diajukan adalah benar motivasi berpengaruh terhadap kinerja
terbukti. karyawan, artinya peningkatan motivasi
secara langsung akan berdampak pada
5.3.3 Pengaruh Parsial Motivasi kinerja perusahaan PT Riscon Realty.
Terhadap Kinerja Karyawan
Secara parsial motivasi Saran
berpengaruh positif, relative kuat Disarankan kepada instansi agar
dan signifikan terhadap kinerja mempertahankan kemampuan emosional
karyawan PT. Riscon Realty. Hal yang baik agar dapat meningkatkan
tersebut ditujukan dengan kinerjanya sebagai karyawan, dengan rutin

12
Judul artikel
(Penulis)

mengikuti seminar, pendidikan dan Utama. Goleman, Daniel, 2005. Kecerdasan


pelatihan. Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi, terj.
Dan dari segi motivasi karyawan, Alex Tri Kantjono, Jakarta: PT Gramedia
disarankan agar manajemen senantiansa Pustaka Utama.
memperhatikan para karyawan dalam segi Goleman, Daniel. 2003. Analisis
materil dan non materil agar para Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan
karyawan dapat bekerja dengan penuh Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja
gairah dan semangat kerja yang tinggi. Karyawan. 2011.
Serta untuk penelitian selanjutnya Cooper dan Sawaf. 2002.Analisis
hendaknya untuk mempertimbangkan Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan
atau menambah kecerdasan spiritual, Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja
karena meskipun karyawan memiliki Karyawan. 2011.
kecerdasan emosiyang baik, tanpa Dessler, Gary. 2010. Manajemen
diimbangi kecerdasan spiritual maka Sumber Daya Manusia, Jakarta.
kinerja karyawan tidak akan maksimal. Gujarati, Damodar. 2006. Dasar-
Dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga.
DAFTAR PUSTAKA Mangkunegara, Anwar Prabu. 2007. Evaluasi
Siagian, Sondang. 2012. Teori Motivasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: PT
dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. Refika Aditama.
Algivari. Pengantar Metode StatistikII.
Jakarta: Pustaka LP3S
Bambang, Raja Sutikno. 2010. The
Power of 4Q for HR and Company
Development. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka

Kusriyanto,Bambang. 2000. Meningkatkan


Efektifitas Karyawan. Jakarta: Pustaka
BinamaPressindo.

13

Anda mungkin juga menyukai