Anda di halaman 1dari 12

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No.

2 Juni 2016

PENGARUH PELATIHAN, PEMBERDAYAAN DAN EFIKASI DIRI


TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
PT. ABDI BUDI MULIA TELUK PANJI

Megawana Marantina.P1, Muhammad Irwansyah Hasibuan2


1
Alumni STIE Labuhanbatu
2
Dosen STIE Labuhanbatu

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelatihan, pemberdayaan dan efikasi diri
berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Abdi Budi Mulia Teluk Panji dan
menganalisis variabel mana yang paling dominan dalam mempengaruhi kepuasan kerja.
Dalam penelitian ini, populasi penelitian mengacu pada seluruh karyawan pada PT. Abdi
Budi Mulia Teluk Panji. Sampel yang diambil sebanyak 87 responden. Berdasarkan hasil
penelitian, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 0,710 + 0,017X1 + 0.202X2 +
0.739X3 Berdasarkan analisis data statistik, indikator - indikator pada penelitian ini bersifat
valid dan variabelnya bersifat reliabel. Pada pengujian asumsi klasik, model regresi bebas
multikolonieritas, tidak terjadi heteroskedastisitas, dan terdistribusi secara normal. Urutan
secara individu dari masing-masing variabel yang paling berpengaruh adalah variabel
efikasi dir dengan koefisien regresi sebesar 0,739 lalu variabel pemberdayaan dengan
koefisien regresi sebesar 0,202 lalu variabel pelatihan dengan koefisien 0,017. Model
persamaan ini memiliki nilai F hitung sebesar 80,604 dan dengan tingkat signifikansi 0,000.
Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 hal tersebut menunjukkan bahwa variabel
independen dalam penelitian ini berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen.

Kata Kunci : Pelatihan, Pemberdayaan Efikasi Diri, Kepuasan Kerja

PENDAHULUAN karyawannya, karena karyawan yang


Latar Belakang merasa puas dengan pekerjaannya akan
Sumber daya manusia, adalah aset bekerja dengan lebih produktif dan setia
paling berharga dan paling penting yang dengan organisasinya, pekerja yang tidak
dimiliki oleh suatu organisasi, karena puas dengan pekerjaanya akan bekerja
keberhasilan organisasi sangat ditentukan dengan kurang produktif dan cenderung
oleh manusia. SDM dalam suatu memiliki keinginan untuk berhenti dari
organisasi berperan sebagai pelaksana pekerjaanya.
fungsi-fungsi manajemen antara lain: Kepuasan kerja adalah sikap
perencanaan (planning), pengorganisasian umum seseorang terhadap pekerjaannya
(organizing), kepeminpinan (leading), yang menunjukan perbedaan antara
dan pengendalian (controlling). jumlah penghargaan yang diterima
Untuk meningkatkan kepuasan pekerja dan jumlah yang mereka yakini
kerja karyawan perusahaan harus seharusnya mereka terima. Tingkat
memahami apa yang menjadi penyebab kepuasan kerja yang rendah akan
kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja mengakibatkan terganggunya aktivitas

28
[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No. 2 Juni 2016

seseorang individu dalam pencapaian kepercayaan atasan kepada bawahan,


tujuannya, karena kepuasan kerja serta mendorong mereka untuk kreatif
merupakan salah satu indikator agar dapat merampungkan tugasnya
keefektifan kinerja seseorang. Kepuasan sebaik mungkin, karyawan diberikan
kerja karyawan bagi organisasi keleluasaan untuk mengambil tindakan-
bermanfaat dalam meningkatkan kinerja, tindakan yang dipandang tepat dalam
meningkatkan output dan efisiensi dalam rangka melayani bawahan, termasuk
menangani masalah karyawan, bagi menangani masalah yang terjadi di dalam
individu kepuasan kerja menjadi salah pekerjaannya, melalui pemberdayaan
satu indikator dalam kesejahteraan hidup. karyawan diharapkan terjadi sharing of
Pelatihan adalah suatu proses power yaitu bawahan dilibatkan secara
dimana orang-orang mencapai bersama-sama oleh pihak manajemen
kemampuan tertentu untuk membantu untuk melakukan perubahan-perubahan.
mencapai tujuan organisasi dan Situasi kerja yang diberdayakan
merupakan bagian dari pendidikan yang secara struktural akan lebih besar
menyangkut proses belajar untuk kemungkinannya untuk memiliki praktek
memperoleh dan meningkatkan manajemen yang bisa meningkatkan
keterampilan diluar system pendidikan perasaan pekerja tentang kepercayaan
yang berlaku dalam waktu yang relatife pada organisasi dan kepuasan kerja.
singkat dengan metode yang lebih Kepuasan kerja merupakan
mengutamakan pada praktek dari pada persoalan umum pada setiap unit kerja,
teori. Oleh karena itu, proses ini terisi baik itu berhubungan pelatihan, kesetiaan
dengan berbagai tujuan organisasi, ataupun disiplin kerja. Pendapat ini tidak
pelatihan dapat dipandang secara sempit seluruhnya salah sebab dengan
maupun luas. Secara terbatas, pelatihan mendapatkan gaji ia akan dapat
menyediakan pegawai dengan melangsungkan kehidupannya sehari-hari.
pengetahuan yang spesifik dan dapat Tetapi kenyataannya gaji yang tinggi
diketahui oleh karyawan yang digunakan tidak selalu menjadi faktor utama untuk
dalam pekerjaan saat ini. mencapai kepuasan kerja. Kenyataan lain
Pemberdayaan kerja muncul banyak perusahaan telah memberikan gaji
sebagai suatu konstruk yang dianggap yang cukup tinggi, tetapi masih banyak
penting bagi inovasi dan efektivitas karyawan yang merasa tidak puas dan
organisasi, karena pemberdayaan tidak senang dengan pekerjaannya.
merupakan salah satu bentuk mendorong Dalam hal kepuasan kerja, faktor-
karyawan untuk memotivasi diri sendiri. faktor yangmempengaruhi kepuasan kerja
Pemberdayaan dalam persepektif adalah kesempatan untuk maju, keamanan
organisasi adalah tindakan yang diambil kerja, gaji, perusahaan dan manajemen,
oleh organisasi untuk berbagi kekuasaan faktor intrinsik dan pekerjaan, kondisi
dan pengambilan keputusan, karyawan kerja, aspek sosial dalam pekerjaan,
yang diberdayakan akan merasa lebih komunikasi, dan fasilitas. Atas dasar itu
baik tentang pekerjaan mereka dan diri penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti
mereka sendiri dan kemudian dapat faktor lain yang dapat memberikan
meningkatkan kepuasan kerjanya. kepuasan kerja pada karyawan yaitu
Secara konseptual pemberdayaan faktor pelatihan, faktor pemberdayaan
adalah upaya memberikan otonomi, dan juga faktor efikasi diri.

29
[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No. 2 Juni 2016

Efikasi diri yang dimaksud tujuan-tujuan yang menantang dan


merupakan komponen kunci dari self memelihara komitmen yang kuat terhadap
system, yang dimaksudkan dengan efikasi tujuan tersebut, serta memotivasi diri
diri ini bukan faktor psikis yang untuk mencapainya dengan meningkatkan
mengontrol tingkah laku melainkan dan mempertahankan usaha-usaha mereka
rujukan terhadap struktur kognisi yang menghadapi perubahan dan kegagalan.
nantinya merancang fungsi persepsi, Berdasarkan uraian yang telah
evaluasi, dan regulasi tingkah laku. dijelaskan, maka penulis mengambil judul
Persepsi efikasi diri dimana mampu penelitian “Pengaruh pelatihan,
memprediksi tingkah laku secara baik pemberdayaan dan efikasi diri terhadap
namun hal itu juga dipengaruhi oleh kepuasan kerja karyawan PT. Abdi Budi
perasaan umum dari efikasi diri itu Mulia Teluk Panji”.
sendiri. Persepsi yang terjadi di dalam
efikasi diri dapat mempengaruhi Perumusan Masalah
tantangan mana yang harus dihadapi dan Berdasarkan uraian latar belakang
bagaimana menampilkan perilaku yang masalah dapat diambil rumusan masalah
lebih baik. sebagai berikut:
Efikasi diri merupakan salah satu a. Apakah pelatihan berpengaruh
faktor yang merujuk pada keyakinan signifikan terhadap kepuasan kerja
individu bahwa ia mampu mengerjakan karyawan PT. Abdi Budi Mulia
tugasnya efikasi diri masalah kemampuan Teluk Panji?
yang dirasakan individu untuk mengatasi b. Apakah pemberdayaan
situasi khusus sehubungan dengan berpengaruh signifikan terhadap
penilaian atas kemampuan untuk kepuasan kerja karyawan PT.
melakukan satu tindakan yang ada Abdi Budi Mulia Teluk Panji?
hubungannya dengan tugas khusus atau c. Apakah efikasi diri berpengaruh
situasi tertentu. signifikan terhadap kepuasan kerja
Semakin tinggi efikasi diri karyawan PT. Abdi Budi Mulia
seseorang, semakin tinggi rasa percaya Teluk Panji?
diri yang dimilikinya sehingga d. Apakah pelatihan, pemberdayaan
kemampuan untuk berhasil dalam tugas dan efikasi diri berpengaruh
pun tercapai. Bahwa efikasi diri yang kuat signifikan terhadap kepuasan kerja
dapat meningkatkan prestasi dan karyawan PT. Abdi Budi Mulia
kepribadian yang baik dalam berbagai Teluk Panji?
hal. Individu yang memiliki efikasi diri
tinggi, yang berarti ia yakin terhadap Tujuan Penelitian
kemampuan diri untuk melaksanakan Berdasarkan uraian latar belakang
berbagai tugas dalam berbagai situasi, masalah dan rumusan masalah dapat
akan menganggap tugas-tugas yang sukar diambil tujuan penelitian sebagai berikut:
sebagai tantangan untuk diatasi dari pada 1. Untuk mengetahui pengaruh
sebagai ancaman yang harus dihindari. pelatihan terhadap kepuasan kerja
Pandangan seperti itu akan membantu karyawan PT. Abdi Budi Mulia
perkembangan minat intrinsik dan Teluk Panji
memikat pada kegiatan-kegiatan yang 2. Untuk mengetahui pengaruh
lebih mendalam. Mereka menetapkan pemberdayaan terhadap kepuasan

30
[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No. 2 Juni 2016

kerja karyawan PT. Abdi Budi Mulia Pelatihan


Teluk Panji Menurut Siagian (2007) definisi pelatihan
3. Untuk mengetahui pengaruh efikasi adalah Proses belajar mengajar dengan
diri terhadap kepuasan kerja menggunakan teknik dan metode tertentu
karyawan PT. Abdi Budi Mulia secara konsepsional dapat dikatakan
Teluk Panji bahwa latihan dimaksudkan untuk
4. Untuk mengetahui pengaruh meningkatkan ketrampilan dan
pelatihan, pemberdayaan dan efikasi kemampuan kerja seseorang atau
diri terhadap kepuasan kerja sekelompok orang. Biasanya yang sudah
karyawan PT. Abdi Budi Mulia bekerja pada suatu organisasi yang
Teluk Panji efisiensi, efektivitas dan produktivitas
kerjanya dirasakan perlu untuk dapat
Manfaat Penelitian ditingkatkan secara terarah da pragmatik.
1. Bagi perusahaan Moekijat (2007) mengatakan pelatihan
Sebagai masukan bagi PT. Abdi Budi sebagai berikut: pelatihan diperlukan
Mulia Teluk Panji dalam upayanya untuk membantu karyawan menambah
meningkatkan dan mengembangkan kecakapan dan pengetahuan yang
kepuasan kerja karyawan berhubungan erat dengan pekerjaan
2. Bagi Peneliti dimana karyawan tersebut bekerja.
Sebagai wadah untuk menambah Pemberdayaan
wawasan dan memperluas Pemberdayaan merupakan
pengetahuan dalam masalah sumber pelibatan karyawan yang benar-benar
daya manusia dalam meningkatkan berarti. Pemberdayaan (empowerment),
kepuasan kerja karyawan yang ada adalah wewenang untuk membuat
pada perusahaan sehingga dapat keputusan dalam suatu area kegiatan
dipergunakan sebagai bahan referensi operasi tertentu tanpa harus memperoleh
ilmu pengetahuan. pengesahan orang lain (Luthans, 2008).
3. Bagi Penelitian selanjutnya Pemberdayaan merupakan pemberian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat tanggung jawab dan wewenang terhadap
menjadi informasi tambahan bagi pekerja untuk mengambil keputusan
peneliti selanjutnya dan bagi menyangkut semua pengembangan
perusahaan yang menghadapi produk dan pengambilan keputusan.
masalah mengenai kepuasan kerja Pemberdayaan merupakan sarana
karyawan. membangun kepercayaan antara
4. Bagi STIE Labuhanbatu karyawan dan manajemen. Ada dua
Merupakan syarat guna memperoleh karakteristik pemberdayaan, bahwa
gelar sarjana ekonomi STIE Yayasan karyawan didorong untuk menggunakan
Universitas Labuhanbatu. Selain itu inisiatif mereka sendiri, dan karyawan
hasil penelitian ini diharapkan dapat tidak hanya hanya diberi wewenang saja
memberikan kontribusi bagi tetapi juga diberi sumber daya untuk
pengembangan ilmu ekonomi dan melakukan pengambilan keputusan sesuai
informasi bagi sekolah tinggi ilmu dengan kreativitas dan inovasi mereka.
ekonomi Thomas dan Veltahouse (2006)
beragumentasi bahwa pemberdayaan
LANDASAN TEORI merupakan suatu yang multifaceted yang

31
[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No. 2 Juni 2016

esensinya tidak bisa dicakup dalam satu pada dirinya. Makin tinggi penilaian
konsep tunggal. Dengan kata lain terhadap kegiatan dirasakan sesuai
pemberdayaan mengandung pengertian dengan keinginan individu. Dengan
perlunya keleluasaan kepada individu demikian, kepuasan menurut Rivai (2008)
untuk bertindak dan sekaligus merupakan evaluasi yang
bertanggung jawab atas tindakannya menggambarkan seseorang atas perasaan
sesuai dengan tugas yang diembannya. sikapnya senang atau tidak senang, puas
Efikasi Diri atau tidak puas dalam bekerja. Karena
Efikasi diri (self-efficacy) pertama perasaan terkait dengan sikap seseorang,
kali diperkenalkan oleh Bandura (2006). maka kepuasan kerja menurut Yuli (2006)
Efikasi diri merupakan masalah mendefinisikan bahwa : ”Kepuasan kerja
kemampuan yang dirasakan individu adalah sebagai sebuah sikap karyawan
untuk mengatasi situasi khusus yang timbul berdasarkan penilaian
sehubungan dengan penilaian atas terhadap situasi di mana mereka bekerja”.
kemampuan untuk melakukan satu
tindakan yang ada hubungannya dengan METODE PENELITIAN
tugas khusus atau situasi tertentu. Efikasi Populasi dan Sampel
diri adalah penilaian individu terhadap
keyakinan diri akan kemampuannya Populasi
dalam menjalankan tugas sehingga Menurut Sugiyono (2012)
memperoleh hasil sesuai dengan yang populasi adalah wilayah generalisasi yang
diharapkan. terdiri atas objek atau subjek yang
Efikasi diri merupakan salah satu faktor mempunyai kualitas dan karakteristik
personal yang menjadi perantara atau tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
mediator dalam interaksi antara faktor untuk dipelajari kemudian ditarik
perilaku dan faktor lingkungan. Efikasi kesimpulan. Pada penelitian ini
diri dapat menjadi penentu keberhasilan populasinya adalah karyawan pada PT.
performansi dan pelaksanaan pekerjaan. Abdi Budi Mulia Teluk Panji sebanyak
Menurut Bandura (2006) efikasi diri 679 orang karyawan.
adalah pertimbangan subyektif individu
terhadap kemampuannya untuk menyusun Sampel
tindakan yang dibutuhkan untuk Menurut Sugiyono (2012), sampel
menyelesaikan tugas-tugas khusus yang adalah bagian dari jumlah dan
dihadapi. Efikasi diri tidak berkaitan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
langsung dengan kecakapan yang dimiliki tersebut. Dalam pengambilan jumlah
individu, melainkan pada penilaian diri sampel dengan menggunakan rumus
tentang apa yang dapat dilakukan dari apa Slovin dalam Umar (2008) sebagai
yang dapat dilakukan, tanpa terkait berikut :
dengan kecakapan yang dimiliki. N
n= 2
Kepuasan kerja karyawan 1+( N x e )
Kepuasan kerja pada dasarnya n = ukuran sampel
merupakan sesuatu yang bersifat N = ukuran populasi
individual setiap individu memiliki e = tingkat kesalahan (ditetapkan
tingkat kepuasan yang berbeda-beda 10%)
sesuai dengan sistem nilai yang berlaku Berikut perhitungannya :

32
[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No. 2 Juni 2016

679 Uji Normalitas


n= 2
1+(679 x 0,1 ) Uji normalitas merupakan
679 persyaratan penting yang harus terpenuhi
n= dalam analisis regresi. Uji ini digunakan
7,79
N= untuk mengetahui apakah dalam sebuah
87,16 model regresi, variabel dependen
Berdasarkan perhitungan diatas, maka memiliki distribusi normal atau tidak.
sampel yang digunakan sebanyak 87
responden.
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda
digunakan untuk mengola data. Analisis
regresi berganda digunakan dalam
menghitung seberapa besar pengaruh
variabel dependen terhadap independent.
Gujarati (2006) mendefinisikan analisis
regresi sebagai kajian terhadap hubungan
satu variabel yang disebut sebagai
variabel yang diterangkan (the explained Gambar 1 Uji Normalitas
variabel) dengan satu atau dua variabel Dari gambar diatas dapat dilihat
yang menerangkan (the explanatory). bahwa data menyebar disekitar diagram
Variabel pertama disebut juga sebagai dan mengikuti model regresi sehingga
variabel tergantung dan variabel kedua dapat disimpulkan bahwa data yang
disebut juga sebagai variabel bebas. Jika diolah merupakan data yang berdistribusi
variabel bebas lebih dari satu, maka normal, maka model regresi memenuhi
analisis regresi disebut regresi linear asumsi normal.
berganda. Adapun rumus analisis regresi
berganda adalah sebagai berikut: Uji Multikolinearitas
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e Uji multikolinearitas digunakan
Keterangan: untuk menguji adanya hubungan linear
Y = variabel dependent yang sempurna (mendekati sempurna)
(kepuasan kerja) antara beberapa atau semua variabel
X1 = variabel independent bebas.
(Pelatihan)
X2 = variabel independent
(pemberdayaan)
X3 = variabel independent
(efikasi diri)
a = konstanta
b1, b2, b3 = koefisien regresi
e = Standard Error
Tabel 1
HASIL PENELITIAN DAN Uji Multikolinearitas
PEMBAHASAN Coefficientsa

33
[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No. 2 Juni 2016

Collinearity Statistics Hasil pengolahan spss dapat


Model Tolerance VIF
diketahui persamaan koefisien regresi
1(Constant) linier berganda yang diperoleh sebagai
Pelatihan
berikut:
,995 1,005
Y = 0,710 + 0,017 X1 + 0,202 X2 + 0,739 X3
Pemberdayaan ,387 2,586
Efikasi diri ,388 2,579 Persamaan regresi berganda tersebut
a. Dependent Variable: Kepuasan kerja dijelaskan sebagai berikut:
Sumber: data diolah, 2016 1. Nilai konstanta 0,710 memberi arti
bahwa apabila pelatihan (X1),
Dari tabel uji multikolinearitas pemberdayaan (X2) dan efikasi diri
diketahui bahwa nilai tolerance pelatihan (X2) sama-sama tetap pada nilai nol
yaitu 0,995 > 0,1 maka tidak terjadi atau konstan, maka kepuasan kerja
multikolinearitas, pemberdayaan yaitu (Y) yang dihasilkan bernilai 0,710.
0,387 > 0,1 maka tidak terjadi 2. Pelatihan berpengaruh positif dan
multikolinearitas dan efikasi diri yaitu signifikan terhadap kepuasan kerja
0,388 > 0,1 maka tidak terjadi dengan koefisien regresi sebesar
multikolinearitas. Berdasarkan uji 0,017. Artinya apabila pelatihan naik
multikolinearitas diketahui bahwa nilai 0,017 maka kepuasan kerja juga akan
VIF dari pelatihan yaitu 1,005 < 10 maka naik sebesar 0,017.
tidak terjadi multikolinearitas, nilai VIF 3. Pemberdayaan berpengaruh positif
pemberdayaan yaitu 2,586 < 10 maka dan signifikan terhadap kepuasan
tidak terjadi multikolinearitas dan nilai kerja dengan koefisien regresi sebesar
VIF efikasi diri yaitu 2,579 < 10 maka 0,202. Artinya apabila pemberdayaan
tidak terjadi multikolinearitas. naik 0,202 maka kepuasan kerja juga
akan naik sebesar 0,202.
Hasil Analisis Regresi Berganda 4. Efikasi diri berpengaruh positif dan
Analisis ini digunakan untuk signifikan terhadap kepuasan kerja
mengetahui pengaruh variabel bebas dengan koefisien regresi sebesar
(pelatihan, pemberdayaan dan efikasi diri) 0,739. Artinya apabila efikasi diri
terhadap variabel terikat (kepuasan kerja). naik 0,739 maka kepuasan kerja juga
Hasil analisis regresi sebagai berikut: akan naik sebesar 0,739.
Tabel 3
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Koefisien Determinasi (R2)
Coefficientsa Analisis ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar sumbangan
Unstandardized Standardized atau pengaruh yang diberikan variabel
Coefficients Coefficients
bebas terhadap variabel terikat yang
Model B Std. Error Beta T Sig.
ditunjukkan dengan persentase. Hasil
1 (Constant) ,710 1,775 ,400 ,690 koefisien determinasi sebagai berikut:
Pelatihan ,017 ,063 ,015 3,268 ,000
Pemberdayaan ,202 ,090 ,201 3,249 ,000
Efikasi diri ,739 ,094 ,697 7,825 ,000
a. Dependent Variable: Kepuasan kerja
Sumber: data diolah, 2016 Tabel 4

34
[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No. 2 Juni 2016

Hasil Koefisien Determinasi (R2) Tabel 5


Model Summaryb Hasil Uji t
Std. Error Coefficientsa
R Adjusted of the
Model R Square R Square Estimate Unstandardized Standardized
1 ,863a ,744 ,735 1,447 Coefficients Coefficients
a. Predictors: (Constant), Efikasi diri, Pelatihan, Std.
Model B Error Beta T Sig.
Pemberdayaan
1 (Constant) ,710 1,775 ,400 ,690
b. Dependent Variable: Kepuasan kerja
Sumber: data diolah, 2016 Pelatihan ,017 ,063 ,015 3,268 ,000
Nilai koefisien determinasi (R2) Pemberdayaan ,202 ,090 ,201 3,249 ,000
menunjukkan besarnya kontribusi Efikasi diri ,739 ,094 ,697 7,825 ,000
pengaruh variabel bebas terhadap variabel a. Dependent Variable: Kepuasan kerja
terikat. Hasil perhitungan yang dihasilkan
Sumber: data diolah, 2016.
pada tabel 4.10 diatas menunjukkan nilai
R2 = 0,744. Hal ini berarti menunjukkan Hasil perhitungan diperoleh nilai t
bahwa sebesar 74,40% kepuasan kerja hitung (3,268) > dari t tabel (1,660) maka
dipengaruhi oleh pelatihan, Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga
pemberdayaan dan efikasi diri sedangkan variabel pelatihan berpengaruh secara
sisanya sebesar 25,60% dipengaruhi oleh signifikan terhadap kepuasan kerja pada
variabel lain yang tidak diteliti. PT. Abdi Budi Mulia Teluk Panji.
Hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung
Pengujian Hipotesis (3,249) > dari t tabel (1,660) maka Ho
Berdasarkan data penelitian yang ditolak dan Ha diterima, sehingga
dikumpul baik untuk variabel terikat (Y) variabel pemberdayaan berpengaruh
maupun variabel bebas (X1,X2 dan X3) secara signifikan terhadap kepuasan kerja
yang diolah dengan bantuan program spss pada PT. Abdi Budi Mulia Teluk Panji.
versi 20.0 uji signifikan simultan (uji-f) Hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung
dan uji signifikan parsial (uji-t) sebagai (7,825) > dari t tabel (1,660) maka Ho
berikut: ditolak dan Ha diterima, sehingga
variabel efikasi diri berpengaruh secara
Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) signifikan terhadap kepuasan kerja pada
Analisis ini digunakan untuk PT. Abdi Budi Mulia Teluk Panji
mengetahui tingkat signifikansi pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
secara parsial. Hasil uji t sebagai berikut: Uji F digunakan untuk
mengetahui signifikans pengaruh variabel
bebas secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Hasil uji F sebagai
berikut:

35
[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No. 2 Juni 2016

menjawab setuju 48%, responden yang


Tabel 6 menjawab sangat setuju sebanyak 14%
Hasil Uji F dan responden yang menjawab kurang
ANOVAa setuju sebanyak 18%.
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig. 2. Pengaruh pemberdayaan terhadap
1 Regression 506,289 3 168,763 80,604 ,000b
kepuasan kerja pada PT. Abdi Budi
Residual 173,780 83 2,094
Total 680,069 86 Mulia Teluk Panji
a. Dependent Variable: Kepuasan kerja
b. Predictors: (Constant), Efikasi diri, Pelatihan, Secara analisis deskriptif tentang
Pemberdayaan motivasi pada PT. Abdi Budi Mulia
Sumber: data diolah, 2016 Teluk Panji menunjukkan bahwa
distribusi jawaban responden paling
Nilai F hitung (80,604) > dari tinggi skornya adalah pada pernyataan
nilai F tabel (2,27) dengan nilai signifikan saya selalu merasa yakin dapat mencapai
0,000< 0,05 maka Ho ditolak sehingga pekerjaan yang telah ditargetkan dengan
ada pengaruh yang signifikan pelatihan, rata-rata skor 4,5. Responden yang
pemberdayaan dan efikasi diri secara menjawab sangat setuju 68%, responden
simultan terhadap kepuasan kerja pada yang menjawab setuju sebanyak 16%
PT. Abdi Budi Mulia Teluk Panji. dan responden yang menjawab kurang
setuju sebanyak 16%.
Pembahasan Sedangkan tanggapan responden
1. Pengaruh pelatihan terhadap yang memiliki rata-rata skor paling
kepuasan kerja pada PT. Abdi Budi rendah adalah pada pernyataan Pekerjaan
Mulia Teluk Panji yang saya lakukan sekarang saya rasakan
sangat penting dengan rata-rata skor 4,1,
Secara analisis deskriptif tentang responden yang menjawab setuju 37%,
pegawasan pada PT. Abdi Budi Mulia responden yang menjawab sangat setuju
Teluk Panji menunjukkan bahwa sebanyak 39% dan responden yang
distribusi jawaban responden paling menjawab kurang setuju sebanyak 24%
tinggi skornya adalah pelatihan yang 3. Pengaruh efikasi diri terhadap
diberikan telah sesuai dengan kebutuhan kepuasan kerja pada PT. Abdi Budi
pekerjaan dengan rata-rata skor 3,7, Mulia Teluk Panji
responden yang menjawab setuju 49%,
responden yang menjawab sangat setuju Secara analisis deskriptif tentang
sebanyak 16% dan responden yang komunikasi pada PT. Abdi Budi Mulia
menjawab kurang setuju sebanyak 24%. Teluk Panji menunjukkan bahwa
Sedangkan tanggapan responden distribusi jawaban responden paling
yang memiliki rata-rata skor paling tinggi skornya adalah pada pernyataan
rendah adalah pada pernyataan Setelah Saya berusaha untuk kreatif dalam
mengikuti pelatihan, Bapak/Ibu dapat berbagai hal dengan rata-rata skor 4,4.
menyelesaikan pekerjaan dengan cepat Responden yang menjawab sangat setuju
tepat sesuai dengan ketentuan dengan 53%, responden yang menjawab setuju
rata-rata skor 3,5, responden yang

36
[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No. 2 Juni 2016

sebanyak 33% dan responden yang meningkatkan kepuasan kerja. Nilai


menjawab kurang setuju sebanyak 14%. probabilitas (p) sebesar 0,00 yang
Sedangkan tanggapan responden berarti ada pengaruh signifikan
yang memiliki rata-rata skor paling efikasi diri terhadap kepuasan kerja
rendah adalah pada pernyataan Saya 4. Secara simultan pelatihan,
selalu belajar dari masa lalu baik dari pemberdayaan dan efikasi diri
pengalaman sendiri maupun orang lain berpengaruh signifikan terhadap
dengan rata-rata skor 4,1, responden yang kepuasan kerja pada PT. Abdi Budi
menjawab setuju 31%, responden yang Mulia Teluk Panji.
menjawab sangat setuju sebanyak 39%
dan responden yang menjawab kurang Saran
setuju sebanyak 30%. Berdasarkan temuan hasil
penelitian yang telah dikemukakan
KESIMPULAN DAN SARAN sebelumnya, maka untuk meningkatkan
Kesimpulan kepuasan kerja adalah sebagai berikut:
Hasil penelitian dan pembahasan 1. Meningkatkan pelatihan dengan cara
tentang pengaruh pengawasan, motivasi meningkatkan lagi kemampuan
dan komunikasi terhadap kepuasan kerja karyawan dengan memberikan
pada PT. Abdi Budi Mulia Teluk Panji, penilaian dan mengadakan perbaikan
maka penulis mengambil kesimpulan : atau pembetulan atas penyimpangan
1. Secara parsial pelatihan memiliki yang terjadi.
pengaruh positif terhadap kepuasan 2. Meningkatkan pemberdayaan yang
kerja pada PT. Abdi Budi Mulia dapat meningkatkan tanggung jawab
Teluk Panji sebesar 0,017 yang dalam melaksanakan tugas sehingga
berarti semakin baik pelatihan akan akan meningkatkan kepuasan kerja
semakin baik efektivitas kerja. Nilai kerja karyawan
probabilitas (p) sebesar 0,000 yang 3. Menjaga koordinasi dan efikasi diri
berarti ada pengaruh signifikan yang baik dengan karyawan baik
pelatihan terhadap kepuasan kerja. pada waktu jam kerja maupun di luar
2. Secara parsial pemberdayaan jam kerja serta memberikan petunjuk
memiliki pengaruh positif terhadap atau arahan yang lebih jelas kepada
kepuasan kerja pada PT. Abdi Budi karyawan agar dapat menjalin efikasi
Mulia Teluk Panji Rantauprapat diri dengan baik sesama rekan kerja
sebesar 0,202 yang berarti semakin dalam melaksanakan tugasnya
baik pemberdayaan akan sehingga kepuasan kerja karyawan
meningkatkan kepuasan kerja. Nilai akan bisa lebih maksimal.
probabilitas (p) sebesar 0,00 yang
berarti ada pengaruh signifikan
pemberdayaan terhadap kepuasan
kerja.
3. Secara parsial efikasi diri memiliki
pengaruh positif terhadap kepuasan
kerja pada PT. Abdi Budi Mulia
Teluk Panji sebesar 0,739 yang
berarti semakin baik efikasi diri akan

37
[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No. 2 Juni 2016

DAFTAR PUSTAKA Penerbit Universitas


Dipenogoro, Semarang.
Arikunto, Suharsimi, 2012, Prosedur Handoko, T. Hani, 2009. Manajemen
Penelitian (Suatu Pendekatan Personalia dan Sumber Daya
Praktik), Jakarta, PT Rineka Manusia, BPFE, Yogyakarta.
Cipta. Hasibuan, Malayu, S.P. 2006. Organisasi
Ardana I Komang, Ni Wayan Mujiati dan dan Motivasi dasar Peningkatan
I wayan Mudiartha Utama. 2011. Produktivitas, PT. Bumi Aksara,
Manajemen Sumber Daya Jakarta
Manusia, Edisi Pertama. Hechanova Ma. Regina M.,Ramon
Yogyakarta: Graha Ilmu. Benedicto A. Alampay., & Edna
As’ad, Moch. 2006. Psikologi Industri. P. Franco. 2006. Psychological
Yogyakarta : Liberty empowerment, job satisfaction
Bandura, A. 2006. Cultivate self-efficacy and performance among Filipino
for personal and organizational service workers. Asian Journal
effectiveness : Handbook of of Social Psychology, 9 pp: 72–
organization behavior. Oxford, 78
UK: Blackwell. Indrawati, Ayu Desi. 2012. Faktor
http://des.emory.edu/mfp/BanEn Penenteu Kepuasan Kerja
cy.html. KaryawanBadan Perencanaan
Chasanah N. 2008. Analisis Pengaruh dan Pembangunan Daerah
Empowerment, Self-efficacy dan (BAPPEDA) Kabupaten
Budaya Organisasi terhadap Tabanan. Jurnal Manajemen,
Kepuasan Kerja Dalam Strategi Bisnis, dan
Meningkatkan Kinerja Kewirausahaan, 6 (1), pp: 21-34.
Karyawan(Studi Empiris pada Kadarisman. 2012. Manajemen
Karyawan PT. Mayora Tbk Pengambangan Sumber Daya
Regional Jateng dan DIY) Manusia. Jakarta: Rajagrafindo
Daft, Richard L. 2007. Manajemen. Persada.
Jakarta: Selemba empat Luthans, Fred. 1998. Organizational
Gomez, C., dan Rosen, B. 2005. The Behaviour. Singapore : Mc.
leader-member exchange as a Graw Hill Book Co.
link between managerial trust Mangkunegara Anwar Prabu, 2011.
and employee empowerment, Manajemen Sumber Daya
Group & Orga-nizational Manusia Perusahaan, PT.
Management, 1 (1), pp: 93-113. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Gibson, James, L. John M, Ivancevich Mangkuprawira, Tb. Sjafri, 2008.
dan James H. Donnelly, Jr., Manajemen Sumber Daya
2007.Organisasi: Perilaku, Manusia Strategik ,Ghalia
Struktur, Proses.. Binarupa Indonesia, Jakarta
Aksara, Jakarta. Moekijat, 2007. Dasar-dasar Motivasi,
Ghozali , Imam, 2007. Aplikasi Analisis CV. Pionir Jaya, Bandung
Multivariat Dengan Program Prasetya, Veronika., Dwi Handayani &
SPSS. Edisi Kelima Badan Theresia Purbandari. 2013. Peran
Kepuasan Kerja, Self Esteem, Self

38
[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No. 2 Juni 2016

Efficacy terhadap Kinerja


Individual. Jurnal Riset
Manajemen dan Akuntansi, 1(1),
pp: 59-69
Robbins Rthepen P. 2007. Perilaku
Organisasi. Jakarta: Selemba
Empat
Sarker, Shah jalal, Crossman Alf,
Chinmeteepiticck Parkpoom.
2006. The Relationship of Age
and Length of Service with Job
Satisfaction: an Examining of
Hotels Employes in Thailand.
Journal of Managerial
Psychology, 18 (7), pp: 745-758.
Santoso, Singgih., 2007. SPSS Statistik
Multivariat. PT. Elex Komputindo
Kelompok Gramedia, Jakarta.
Saydam, Gouzal, 2009. Manajemen
Sumber Daya Manusia,
Djambatan, Jakarta
Siagian, Sondang P, 2007. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Penerbit:
Bumi Aksara, Jakarta
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian
Bisnis, Penerbit Alfabeta,
Bandung.
Sopiah, 2008, Perilaku Organisasional,
Penerbit Andi, Yogyakarta.
Thomas, K. W., Velthouse, B.A. 2006.
Cognitive Elements of
Empowerment: an Enterpretative
Model of Intrinsic Task
Motivation, Academy of
Management Review, Vol:15, p:
4-666.
Umar, Husein. 2008. Desain Penelitian
MSDM dan Perilaku Karyawan.
Jakarta. PT RajaGrafindo Persada
Yuli, Sri Budi Cantiks. 2006. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Malang.
UMM Press.

39

Anda mungkin juga menyukai