2 Juni 2016
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelatihan, pemberdayaan dan efikasi diri
berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Abdi Budi Mulia Teluk Panji dan
menganalisis variabel mana yang paling dominan dalam mempengaruhi kepuasan kerja.
Dalam penelitian ini, populasi penelitian mengacu pada seluruh karyawan pada PT. Abdi
Budi Mulia Teluk Panji. Sampel yang diambil sebanyak 87 responden. Berdasarkan hasil
penelitian, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 0,710 + 0,017X1 + 0.202X2 +
0.739X3 Berdasarkan analisis data statistik, indikator - indikator pada penelitian ini bersifat
valid dan variabelnya bersifat reliabel. Pada pengujian asumsi klasik, model regresi bebas
multikolonieritas, tidak terjadi heteroskedastisitas, dan terdistribusi secara normal. Urutan
secara individu dari masing-masing variabel yang paling berpengaruh adalah variabel
efikasi dir dengan koefisien regresi sebesar 0,739 lalu variabel pemberdayaan dengan
koefisien regresi sebesar 0,202 lalu variabel pelatihan dengan koefisien 0,017. Model
persamaan ini memiliki nilai F hitung sebesar 80,604 dan dengan tingkat signifikansi 0,000.
Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 hal tersebut menunjukkan bahwa variabel
independen dalam penelitian ini berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen.
28
[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No. 2 Juni 2016
29
[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No. 2 Juni 2016
30
[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No. 2 Juni 2016
31
[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No. 2 Juni 2016
esensinya tidak bisa dicakup dalam satu pada dirinya. Makin tinggi penilaian
konsep tunggal. Dengan kata lain terhadap kegiatan dirasakan sesuai
pemberdayaan mengandung pengertian dengan keinginan individu. Dengan
perlunya keleluasaan kepada individu demikian, kepuasan menurut Rivai (2008)
untuk bertindak dan sekaligus merupakan evaluasi yang
bertanggung jawab atas tindakannya menggambarkan seseorang atas perasaan
sesuai dengan tugas yang diembannya. sikapnya senang atau tidak senang, puas
Efikasi Diri atau tidak puas dalam bekerja. Karena
Efikasi diri (self-efficacy) pertama perasaan terkait dengan sikap seseorang,
kali diperkenalkan oleh Bandura (2006). maka kepuasan kerja menurut Yuli (2006)
Efikasi diri merupakan masalah mendefinisikan bahwa : ”Kepuasan kerja
kemampuan yang dirasakan individu adalah sebagai sebuah sikap karyawan
untuk mengatasi situasi khusus yang timbul berdasarkan penilaian
sehubungan dengan penilaian atas terhadap situasi di mana mereka bekerja”.
kemampuan untuk melakukan satu
tindakan yang ada hubungannya dengan METODE PENELITIAN
tugas khusus atau situasi tertentu. Efikasi Populasi dan Sampel
diri adalah penilaian individu terhadap
keyakinan diri akan kemampuannya Populasi
dalam menjalankan tugas sehingga Menurut Sugiyono (2012)
memperoleh hasil sesuai dengan yang populasi adalah wilayah generalisasi yang
diharapkan. terdiri atas objek atau subjek yang
Efikasi diri merupakan salah satu faktor mempunyai kualitas dan karakteristik
personal yang menjadi perantara atau tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
mediator dalam interaksi antara faktor untuk dipelajari kemudian ditarik
perilaku dan faktor lingkungan. Efikasi kesimpulan. Pada penelitian ini
diri dapat menjadi penentu keberhasilan populasinya adalah karyawan pada PT.
performansi dan pelaksanaan pekerjaan. Abdi Budi Mulia Teluk Panji sebanyak
Menurut Bandura (2006) efikasi diri 679 orang karyawan.
adalah pertimbangan subyektif individu
terhadap kemampuannya untuk menyusun Sampel
tindakan yang dibutuhkan untuk Menurut Sugiyono (2012), sampel
menyelesaikan tugas-tugas khusus yang adalah bagian dari jumlah dan
dihadapi. Efikasi diri tidak berkaitan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
langsung dengan kecakapan yang dimiliki tersebut. Dalam pengambilan jumlah
individu, melainkan pada penilaian diri sampel dengan menggunakan rumus
tentang apa yang dapat dilakukan dari apa Slovin dalam Umar (2008) sebagai
yang dapat dilakukan, tanpa terkait berikut :
dengan kecakapan yang dimiliki. N
n= 2
Kepuasan kerja karyawan 1+( N x e )
Kepuasan kerja pada dasarnya n = ukuran sampel
merupakan sesuatu yang bersifat N = ukuran populasi
individual setiap individu memiliki e = tingkat kesalahan (ditetapkan
tingkat kepuasan yang berbeda-beda 10%)
sesuai dengan sistem nilai yang berlaku Berikut perhitungannya :
32
[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No. 2 Juni 2016
33
[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No. 2 Juni 2016
34
[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No. 2 Juni 2016
35
[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No. 2 Juni 2016
36
[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No. 2 Juni 2016
37
[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No. 2 Juni 2016
38
[JURNAL ECOBISMA] Vol. 3 No. 2 Juni 2016
39