Abstract. This study presents an empirical study of the effects of variables on job satisfaction.
Organizations can consider variables that can create job satisfaction for employees so that effective work
can be realized. Job satisfaction is a trigger factor for employees to deliver maximum performance,
although it is not easy to meet the expectations of all employees. This is because maybe the expectations of
each employee vary in form and intensity. The purpose of this study is to study the important role that can
create employee satisfaction through three variables, namely through work relations, career development
and work motivation. The technique used in determining the sample is random sampling. The number of
samples used was 25 people from the total population. The results of the study show that (1) work relations
have a significant effect on job satisfaction; (2) career development has a significant effect on job
satisfaction; and (3) work motivation has a significant effect on job satisfaction.
Keywords: work relations, career development, work motivation, job satisfaction.
Yusuf, Irfan, Rahayu & Ella : Peranan Hubungan Kerja, Pengembangan Karir 37
Vol. 03, No. 01. Tahun 2018 ISSN 2540-959X
arah karir serta mendapatkan tempat di organisasi Berdasarkan uraian yang telah disebutkan
tersebut. pada bagian sebelumnya, maka penulis
Hubungan kerja memiliki peranan penting menetapkan rumusan masalah sebagai berikut:
terhadap kelancaran jalannya kegiatan operasional 1. apakah hubungan kerja berpengaruh
suatu organisasi. Untuk menciptakan lingkungan signifikan terhadap kepuasan kerja?
kerja yang kondusif maka perlu diciptakan 2. apakah pengembangan karir berpengaruh
hubungan kerja yang baik pula sehingga kinerja signifikan terhadap kepuasan kerja?
atau prestasi kerja individu maupun organisasi 3. apakah motivasi kerja berpengaruh
dapat tercapai dengan maksimal. Hubungan kerja signifikan terhadap kepuasan kerja?
yang terjadi antara bagian-bagian atau antar 4. apakah hubungan kerja, pengembangan
individu di dalam organisasi atau hubungan pihak karir, dan motivasi kerja berpengaruh
organisasi dengan individu. Pihak organisasi signifikan secara simultan terhadap
maupun pekerja saling memerhatikan hak dan kepuasan kerja?
kewajiban sehingga terjalin hubungan yang baik
diantaranya (Gunawan, 2015). Organisasi harus
mampu menciptakan hubungan kerja yang 2. TINJAUAN PUSTAKA
kondusif, karena jika tidak akan mengakibatkan 2.1 Hubungan Kerja
menurunnya motivasi karyawan untuk
meningkatkan produktivitas kerja mereka. Dalam dunia kerja, hubungan kerja antar
Motivasi dapat dipandang sebagai kesediaan karyawan dan pemimpin sangatlah penting untuk
individu untuk mengeluarkan upaya yang tinggi mewujudkan keberhasilan suatu perusahaan.
untuk mencapai tujuan organisasi. Motivasi kerja Hubungan kerja berprinsip pada kepentingan
dan kepuasan kerja karyawan sangatlah penting
bersama antara pihak organisasi dengan karyawan
untuk setiap organisasi, karena mereka merupakan
faktor utama yang mempengaruhi efesiensi kerja maupun antar karyawan. Aloewic (1996)
dan kegiatan di organisasi. Seorang individu yang mengemukakan bahwa hubungan kerja terjalin
mempunyai motivasi tinggi akan lebih dalam jangka waktu tertentu yang terjalin antara
mendahulukan kewajiban untuk meningkatkan pihak organisasi dengan karyawan maupun antar
kemampuan mereka, yang tidak hanya karyawan. Kondusivitas lingkungan kerja terwujud
berpengaruh pada dirinya sendiri tetapi akan
dari hubungan yang baik di antar anggota
berpengaruh bagi kelancaran dan kemajuan suatu
organisasi. organisasi sehingga hubungan tersebut akan
Dengan demikian, dengan menjaga mendukung proses kerja mereka. Dengan
hubungan kerja yang kondusif antara organisasi hubungan yang terjalin dengan baik, akan saling
dan karyawan secara langsung atau melalui menguntungkan antara pihak organisasi dan
perjanjian yang telah disepakati, dapat karyawan (Gibson et al., 2000).
menciptakan kepuasan tersendiri bagi karyawan.
2.2 Pengembangan Karir
Karyawan yang puas akan pekerjaannya dapat
memengaruhi motivasi mereka dan menimbulkan Pengembangan karir adalah proses untuk
inisiatif tersendiri dari dalam hati bahwa akan mengelolah perkembangan melalui proses
meningkatkan niat kerja dan kualitas kerja pembelajaran saat bekerja. Karir merupakan
mereka. Secara keseluruhan mengarah pada proses perkembangan yang terkait langsung
pengembangan karir yang lebih baik dan
dengan tujuan karyawan dan organisasi untuk
meningkatkan produktivitas dengan bantuan serta
dukungan dari organisasi agar dapat menciptakan menciptakan suatu pengalaman yang diperoleh
kepuasan kerja karyawan yang maksimal. dari posisi pekerja atau tugas seorang
Berdasarkan uraian tersebut maka karyawan. (Yilmaz, 2006). Karir dirancang
penulis tertarik untuk mengangkat masalah dengan tujuan untuk membuat karyawan puas
tersebut di sebuah penelitian dengan judul dengan organisasi. Menurut Robbins dan
“Pengaruh Hubungan kerja, Pengembangan
Coulter (2002), karir sendiri dapat
Karir, dan Motivasi Kerja terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan”. menggambarkan sebagai rangkaian posisi
yang ditempati oleh seorang individu. Jika
1.2 Rumusan Masalah hubungan kerja antar karyawan dan organisasi
buruk, akan menurunkan motivasi untuk
mengembangkan karir mereka saat bekerja, ini
Yusuf, Irfan, Rahayu & Ella : Peranan Hubungan Kerja, Pengembangan Karir 38
Vol. 03, No. 01. Tahun 2018 ISSN 2540-959X
Yusuf, Irfan, Rahayu & Ella : Peranan Hubungan Kerja, Pengembangan Karir 39
Vol. 03, No. 01. Tahun 2018 ISSN 2540-959X
Yusuf, Irfan, Rahayu & Ella : Peranan Hubungan Kerja, Pengembangan Karir 40
Vol. 03, No. 01. Tahun 2018 ISSN 2540-959X
Untuk variabel bebas yaitu hubungan kerja, Pada Gambar 2 terlihat bahwa kumpulan dari
pengembangan karir, dan motivasi kerja titik-titik telah mengikuti garis panjang diagonal.
diperoleh nilai alpha sebesar 0,842; 0,819 dan Syarat untuk dinyatakan data berdistribusi normal
0,710. Pada variabel terikat yaitu kepuasan kerja adalah terbentuknya membentuk suatu garis lurus
karyawan menunjukkan nilai alpha sebesar 0,877. diagonal dan ploting data akan dibandingkan
Dengan demikian, item-item pertanyaan tentang dengan garis normal. Dengan demikian dapat
variabel hubungan kerja, pengembangan karir, dikatakan bahwa distribusi data yang telah
motivasi kerja dan kepuasan kerja dapat terkumpul adalah normal.
dipercaya untuk menganalisis data selanjutnya.
seperti ditunjukkan pada Tabel 1. Dengan 2. Heteroskedastisitas
demikian maka proses analisis data dapat Heteroskedastisitas berfungsi untuk
dilanjutkan ke tahap selanjutnya, yaitu uji asumsi mengetahui ketidaksamaan variance dari
klasik. residual satu pengamatan ke pengamatan lain
pada persamaan regresi.
4.2 Uji Asumsi Klasik
Model regresi linier berganda akan lebih tepat
digunakan dan menghasilkan perhitungan yang
lebih akurat bila beberapa asumsi klasik. Asumsi
klasik terdiri dari normalitas, autokorelasi,
heteroskedastisitas, dan multikolinieritas. Berikut
ini adalah masing-masing uji yang dilakukan
berdasarkan data yang terkumpul.
1. Normalitas
Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi data normal atau mendekati normal.
Distribusi normal akan membentuk suatu garis Gambar 3. Scatterplot Dependent Variable
lurus diagonal dan ploting data akan dibandingkan Sumber: output SPSS
dengan garis normal. Jika distribusi data adalah
normal, maka garis yang menggambarkan data Gambar 3 menunjukkan bahwa titik-titik
sesungguhnya akan mengikuti garis diagnonalnya. pada scatterplot tersebar dan berada pada
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat masing-masing bagian di sumbu Y. Dengan
dibandingkan pada Gambar 2 berikut ini. demikian dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi heteroskedastisitas.
3. Multikolinieritas
Yusuf, Irfan, Rahayu & Ella : Peranan Hubungan Kerja, Pengembangan Karir 41
Vol. 03, No. 01. Tahun 2018 ISSN 2540-959X
Yusuf, Irfan, Rahayu & Ella : Peranan Hubungan Kerja, Pengembangan Karir 42
Vol. 03, No. 01. Tahun 2018 ISSN 2540-959X
mengakibatkan kenaikan variabel terikat, yaitu seorang karyawan untuk lebih giat dalam bekerja,
kepuasan kerja (Y) sebesar 0,468 satuan. serta mengarah pada pengembangan karir ke arah
Nilai koefisien (b3) pada variabel motivasi kerja yang lebih baik. Bila seorang karyawan mendapat
(X3) adalah sebesar 0,359. Nilai tersebut jaminan karir yang lebih baik maka mereka akan
menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel bebas merasa puas dan bekerja dengan sungguh-
motivasi kerja (X3) satu-satuan maka akan sungguh untuk mempertahankan karir tersebut.
mengakibatkan kenaikan variabel terikat kepuasan Implikasinya adalah dengan memberikan
kerja yaitu sebesar 0,359 satuan. kesempatan bagi karyawan untuk berpeluang
Penetapan variabel bebas yang berpengaruh dalam hal mengembangkan karir mereka.
dominan diantara variabel hubungan kerja, Diharapkan akan menambah semangat para
pengembangan karir, dan motivasi kerja ditentukan karyawan untuk lebih semangat meningkatkan
oleh nilai koefisien regresi. Di antara nilai koefisien kualitas kerja mereka dan akan menghasilkan
regresi yang ditemukan, terlihat bahwa nilai kepuasan kerja yang maksimal.
koefisien variabel bebas pengembangan karir yaitu Hipotesis ketiga menyatakan bahwa motivasi
0,468 lebih besar dibandingkan nilai koefisien kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
variabel bebas hubungan kerja dan motivasi kerja. kerja. Hasil ini sesuai dengan temuan Darmawan
Dengan demikian variabel bebas pengembangan (2016) dan Sohail et al. (2014) yang menyatakan
karir memiliki pengaruh yang dominan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap
dibandingkan variabel hubungan kerja dan kepuasan kerja. Jika semakin banyak karyawan
motivasi kerja terhadap variabel terikat yaitu yang termotivasi, semakin puas mereka dengan
kepuasan kerja karyawan. pekerjaan mereka, dan akan lebih berkomitmen
dengan organisasi yang akan mengarah pada
4.4 Pembahasan kinerja yang lebih tinggi untuk meningkatkan
produktivitas mereka (Gibson et al., 2000).
Hasil analisis data menunjukkan bahwa Organisasi dapat menciptakan motivasi kerja
hipotesis penelitian yang telah ditetapkan karyawan dengan cara memberikan insentif
sebelumnya terbukti benar. Berikut ini adalah kepada karyawan, memberikan dukungan
penjelasannya. sehingga karyawan merasa memiliki tempat
Hipotesis pertama menyatakan bahwa tersendiri di suatu organisasi tersebut, karyawan
hubungan kerja berpengaruh signifikan terhadap yang termotivasi akan meningkatkan kualitas
kepuasan kerja. Temuan ini sesuai dengan temuan kerja mereka dan menjadikan karyawan lebih
penelitian sebelumnya dari Friendlander dan berkomitmen akan suatu organisasi tersebut.
Margulies (1969) dan Nayak (2013). Hubungan Implikasinya adalah agar motivasi kerja dapat
yang baik antara pihak perusahaan dan karyawan meningkatkan kinerja karyawan dapat dilakukan
akan menimbulkan kecenderungan kepuasan dengan menumbuhkan keinginan karyawan untuk
karyawan kedepannya. Dengan hubungan yang berprestasi dan memberikan kesempatan
terjalin dengan baik, akan saling menguntungkan karyawan untuk maju lagi dan berkarir lebih baik
antara pihak organisasi dan karyawan, di mana dari sebelumnya.
karyawan akan lebih giat untuk bekerja dan Berdasarkan uraian tersebut maka hubungan
memperoleh kepuasan tersendiri atas perjanjian kerja, pengembangan karir, dan motivasi kerja
yang telah dibuat dan organisasi akan terbukti memiliki pengaruh signifikan secara
mendapatkan keuntungan untuk mencapai tujuan parsial terhadap kepuasan kerja. Dengan demikian
organisasi dengan memperoleh profit yang disimpulkan bahwa hipotesis pertama, kedua dan
semakin tinggi. Implikasnya adalah dengan ketiga di penelitian ini terbukti benar. Begitu pun
membangun dan meningkatkan hubungan kerja dengan hipotesis keempat menyatakan bahwa
akan dapat memperkuat komitmen karyawan hubungan kerja, pengembangan karir, dan
untuk organisasi dan meningkatkan lagi kepuasan motivasi kerja berpengaruh signifikan secara
kerja karyawan. simultan terhadap kepuasan kerja. Dari hasil
Hipotesis kedua menyatakan bahwa analisis data diketahui bahwa hipotesis keempat
pengembangan karir berpengaruh signifikan juga terbukti benar.
terhadap kepuasan kerja. Hasil ini mendukung
penelitian sebelumnya dari Burke dan McKeen
5. PENUTUP
(1995) dan Kaya dan Ceylan (2014). Dengan
terciptanya hubungan kerja yang baik akan 5.1 Simpulan
mempengaruhi perasaan serta emosi mereka dan
dengan tidak disadari akan mendorong inisiatif Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh hubungan kerja, pengembangan
Yusuf, Irfan, Rahayu & Ella : Peranan Hubungan Kerja, Pengembangan Karir 43
Vol. 03, No. 01. Tahun 2018 ISSN 2540-959X
karir, dan motivasi kerja secara simultan dan Penyelesaian Perselisihan Industrial.
parsial terhadap kepuasan kerja karyawan. Cetakan Sebelas. Jakarta: BPHN
Dari hasil analisis data penelitian dan Burke R. J. & McKeen C. A. 1995.” Work
pembahasan maka peneliti dapat menetapkan Experiences, Career Development and
beberapa kesimpulan berikut: Career Success of Managerial and
1. hubungan kerja terbukti berpengaruh Profesional Women”. Journal of Social
signifikan terhadap kepuasan kerja; Behavior and Personality. 10
2. pengembangan karir terbukti berpengaruh Darmawan, Didit. 2013. Prinsip - Prinsip
signifikan terhadap kepuasan kerja; Perilaku Organisasi. Pena Semesta - PT.
3. motivasi kerja terbukti berpengaruh JePe Press Media Utama, Surabaya
signifikan terhadap kepuasan kerja; Darmawan, Didit. 2016. Peranan Motivasi Kerja,
4. hubungan kerja, pengembangan karir, dan Komitmen Organisasi dan Budaya
motivasi kerja terbukti berpengaruh Organisasi terhadap Kepuasan Kerja.
signifikan secara simultan terhadap Jurnal Ilmiah Manajemen Pendidikan
kepuasan kerja karyawan. Indonesia, Vol.2 No.3 Maret, 109-118
Dowling, W. F. & Sayles, L. R. 1978. How
5.2 Saran-saran Managers Motivate: the Imperatives of
Supervision. New York: McGraw Hill.
Berdasarkan simpulan yang menyatakan Ellickson, M. C. & Logsdon, K. 2001.
bahwa hubungan kerja, pengembangan karir “Determinants of Job Satisfaction of
dan hubungan kerja berpengaruh signifikan Municipal Government Employees”.
secara parsial dan secara simultan terhadap State and Local Goverment Review.
kepuasan kerja maka saran yang dapat Vol.33, No.3, Pp. 174-184
diajukan dari hasil temuan tersebut adalah Friendlander, F. & Margulies, N. 1969. “Berbagai
sebagai berikut: Dampak Iklim Organisasi dan Sistem
1. pihak organisasi dapat meningkatkan tingkat Nilai Individu pada Kepuasan Kerja”.
kepuasan kerja melalui besaran gaji yang Personil Psikologi. Vol.22, No.2,
diterima, fasilitas pendukung lainnya yang Pp.171-183
diterima karyawan yang akan menciptakan Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi analisis
hubungan kerja yang baik antara pihak multivariate dengan program SPSS,
organisasi dengan karyawan yang berdampak Edisi 1. Semarang
meningkatnya kualitas kerja mereka. Gibson, J. L., Ivancevich, J. M. & Donnelly, J. H.
2. pihak organisasi dapat memperhatikan 2000. Organization; Behaior, Structure,
pengembangan karir karyawan agar ada Processes. 10th ed. Boston. McGraw
kepastian mengenai jenjang karir untuk Hill.
masa depan karyawan sehingga mereka Gunawan, Aditya. 2015. Perilaku Organisasi.
akan meningkatkan kemampuan dan Gramedia. Jakarta.
kualitas kerjanya seiring dengan adanya
promosi jabatan sera penetapan status Kaya, Cigdem & Belgin, Ceylan. 2014. “An
karyawan di organisasi tersebut. Empirical Study on the Role of Career
3. pihak organisasi dapat meningkatkan Development Programs in Organizations
motivasi kerja karyawan dengan and Organizational Commitment on Job
menciptakan lingkungan kerja yang baik, Satisfaction of Employees”. American
memberikan pengakuan dan penghargaan Journal of Business and Management.
atas kinerja karyawan yang bagus, akan Vol.3, No.3, Pp.178-191
membuat karyawan merasa puas saat Latham, G. P. & Pinder, C. C. 2005. “Work
bekerja pada suatu organisasi. Kepuasan Motivation Theory and Research at the
karyawan yang semakin tinggi akan Dawn of the Twenty-First Century”.
meningkatkan motivasi mereka untuk Annual Review of Psychology. Vol.56, Pp.
meningkatkan kualitas kerja yang 485-516
maksimal. Nayak, Bandana. 2013.” Employee Satisfaction
Leveraging Employee Relation and
DAFTAR PUSTAKA Overall Job Satisfaction”. American
International Journal of Research in
Aloewic, Tjepi F. 1996. Naska Akademis Tentang Humanities, Art and Social Sciences.
Pemutusan Hubungan Kerja Dn Vol.2, No.1, Pp.56-63
Yusuf, Irfan, Rahayu & Ella : Peranan Hubungan Kerja, Pengembangan Karir 44
Vol. 03, No. 01. Tahun 2018 ISSN 2540-959X
Yusuf, Irfan, Rahayu & Ella : Peranan Hubungan Kerja, Pengembangan Karir 45