1 Maret 2014
PRIATNO
Program Studi Manajemen Informatika
AMIK BSI Jakarta
Jl. R.S. Fatmawati No.24 Pondok Labu Jakarta
Email: priatno.prn@bsi.ac.id
ABSTRACT
The research aims to know the influence of work motivation and working conditions toward the
job satisfaction of employees of PT. Sentana Mitra Kualita. Data analysis being technic used is
qualitative analysis. The results show that there is a positive influence between working motivation
towards work satisfaction, and working condition toward work satisfaction. The technique of
sampling used is Stratified Random Sampling. The results of the research show that the motivation
factors have a significant influence on employee work satisfaction variables, indicates that the
higher motivation factors is given will the work employees increase employees satification of the
employess. Work environment, level of education, wishes and needs are enough influence on
employee work satisfaction. Partially the employees variabel needs are the dominant influence on
work satisfaction, while the work environment education level variable are less significant toward
employees satification.
46
Jurnal Paradigma vol XVI no.1 Maret 2014
ditekan. Jika komunikasi kurang baik, selain pekerjaan dan (3) apakah mereka dapat merasa
menggangu kelancaran tugas-tugas, sering pula bangga menjadi bagian dari lembaga tempat
dapat menyebabkan tambahan biaya. (3) Dapat mereka bekerja. Di samping itu terdapat
meningkatkan partisipasi. Partisipasi baik beberapa aspek yang berpengaruh terhadap
berarti harus ada komunikasi timbal balik. Hal motivasi kerja staf, yakni: rasa aman dalam
ini dapat menimbulkan pengikutsertaan dari bekerja, mendapatkan gaji yang adil dan
bawahan kepada organisasi. (4) Pengawasan kompetitif, lingkungan kerja yang
dapat dilakukan dengan lebih baik. Komunikasi menyenangkan, penghargaan atas prestasi kerja
yang baik berarti hubungan antar bawahan dan dan yang menjelaskan tentang "apa" dari
atasan akan terjalin baik sehingga pengawasan motivasi. Dari definisi diatas, maka motivasi
terhadap tugas-tugas dapat berjalan lancar. dapat didefinisikan sebagai masalah yang
Berkaitan dengan hal di atas, PT. Sentana sangat penting dalam setiap usaha kelompok
Mitra Kualita, khususnya para karyawan orang yang bekerja sama untuk mencapai
bagian klaim, sangat memerlukan dorongan tujuan organisasi, masalah motivasi dapat
atau motivasi dan kondisi kerja yang baik. dianggap simpel karena pada dasarnya manusia
Namun, selama ini banyak kekurangan dan mudah dimotivasi, dengan memberikan apa
banyak keluhan yang terjadi di antara para yang diinginkannya.
karyawan bagian klaim. Ini menunjukkan A. Pendekatan-pendekatan Teori Motivasi
bahwa tingkat kepuasan kerja karyawan belum Pengelompokkan atau klasifikasi teori-
diperhatikan secara maksimal oleh pihak teori motivasi ada tiga kelompok yaitu :
manajemen perusahaan. Jika hal ini tidak (Hasibuan, 2001).
segera dilakukan evaluasi serta perbaikan oleh a. Teori Kepuasan Proses (Process Theory)
pihak manajemen, tentu saja akan dapat yang memfokuskan pada apanya motivasi.
mempengaruhi kinerja dan tingkat b. Teori Motivasi Proses (Motivation Theory)
produktivitas perusahaan. yang memusatkan pada bagaimananya
motivasi.
2. Kajian Literatur c. Teori Pengukuhan (Reinforcement Theory)
Menurut Hasibuan (Hasibuan, 2001) yang menitikberatkan pada cara dimana
motivasi adalah pemberian daya penggerak perilaku dipelajari.
yang menciptakan kegairahan kerja seorang, Gambaran teori Hierarkhi Kebutuhan Maslow
agar mereka dapat berkerjasama, bekerja adalah salah satu teori motivasi yang
efaktif dan terintregasi dengan segala daya dihubungkan dengan 3 (tiga), atas dasar
upayanya untuk mencapai kepuasan. sebagai berikut :
Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu 1. Manusia adalah mahluk sosial yang
yang invisible yang memberikan kekuatan berkeinginan. Ia selalu menginginkan lebih
untuk mendorong individu bertingkah laku banyak. Keinginan ini terus-menerus dan
dalam mencapai tujuan hanya akan berhenti bila akhir hayatnya
Menurut Rivai (Rivai, 2005) Dorongan tiba.
tersebut terdiri dan 2 (dua) komponen, yaitu: 2. Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan
arah perilaku (kerja untuk mencapai tujuan), tidak menjadi alat motivator bagi
dan kekuatan perilaku (seberapa kuat usaha pelakunya, hanya kebutuhan yang belum
individu dalam bekerja). Motivasi meliputi terpenuhi yang akan menjadi motivator.
perasaan unik, pemikiranan dan pengalaman 3. Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu
masa lalu yang merupakan bagian dari jenjang atau hierarkhi, yakni dimulai dari
hubungan internal dan eksternal lembaga. tingkat kebutuhan yang terendah
Selain itu motivasi dapat pula diartikan sebagai physiological, safety and security,
dorongan individu untuk melakukan tindakan affiliation or acceptance, esteem or status
karena mereka ingin melakukannya. Apabila dan terakhir self actualization.
individu termotivasi, mereka akan membuat B. Faktor-faktor Motivasi
pilihan yang positif untuk melakukan sesuatu, Menurut Ghozali (Ghozali, 2000),
karena dapat memuaskan keinginan mereka. motivasi negatif (incentive negative) adalah
Pada dasarnya motivasi dapat memacu staf mendorong pegawai dengan ancaman
untuk bekerja keras sehingga dapat mencapai hukuman, artinya jika prestasinya kurang dari
tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan prestasi standar akan dikenakan hukuman.
produktivitas kerja staf sehingga berpengaruh Sedangkan jika prestasi diatas standar tidak
pada pencapaian tujuan lembaga. diberikan hadiah.
Menurut Rivai (Rivai, 2005) Sumber
motivasi ada tiga faktor, yakni (1) C. Faktor-faktor Motivasi
kemungkinan untuk berkembang, (2) jenis
47
Jurnal Paradigma vol XVI no.1 Maret 2014
Menurut Ghozali (Ghozali, 2000) dalam 4. Ventilasi untuk keluar masuknya udara
bukunya, “Manajemen Sumber Daya Manusia” segar yang cukup.
mengelompokkan faktor-faktor motivasi 5. Tersedianya tempat istirahat untuk
kedalam dua kelompok yaitu, faktor eksternal melepas lelah, seperti kafetaria baik dalam
(karakteristik organisasi) dan faktor internal lingkungan perusahaan atau sekitarnya
(karakteristik pribadi). Faktor eksternal yang mudah dicapai karyawan.
(karakteristik organisasi) yaitu: lingkungan 6. Tersedianya tempat ibadah keagamaan
kerja yang menyenangkan, tingkat kompensasi, seperti masjid atau musholla, baik
supervisi yang baik, adanya penghargaan atas dikelompokkan organisasi maupun
prestasi, status dan tanggung jawab. Faktor disekitarnya.
internal (karakteristik pribadi) yaitu: tingkat 7. Tersedianya sarana angkutan, baik yang
kematangan pribadi, tingkat pendidikan, diperuntukkan karyawan maupun angkutan
keinginan dan harapan pribadi, kebutuhan, umum yang nyaman, murah dan mudah
kelelahan dan kebosanan. diperoleh.
B. Lingkungan kerja non fisik
2.2. Lingkungan Kerja Lingkungan kerja non fisik adalah
2.2.1 Definisi Lingkungan Kerja lingkungan kerja yang menyenangkan dalam
Definisi lingkungan kerja menurut arti terciptanya hubungan kerja yang harmonis
Komarudin (Komarudin, 2001) adalah antara karyawan dan atasan, karena pada
kehidupan sosial psikologi dan fisik dalam hakekatnya manusia dalam bekerja tidak
organisasi yang berpengaruh terhadap mencari uang saja, akan tetapi bekerja
pekerjaan karyawan dalam melakukan merupakan bentuk aktivitas yang bertujuan
tugasnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan kepuasan seperti halnya:
lingkungan kerja adalah keadaan di sekitar para 1. Ciptakan lingkungan kerja yang menarik
pekerja sewaktu pekerja melakukan tugasnya dan menyenangkan bagi karyawan
yang mana keadaan ini mempunyai pengaruh 2. Menetapkan ekspetasi atau harapan yang
bagi pekerja pada waktu melakukan jelas. Sama halnya dengan organisasi,
pekerjaannya dalam rangka menjalankan karyawan juga membutuhkan fokus yang
operasi perusahaan. Lingkungan kerja jelas, terlebih ketika berada dalam situasi
mempunyai makna yang penting bagi pekerja tidak menentu yang bisa mengancam
dalam menyelesaikan tugasnya. pendapatan ataupun kelangsungan hidup
Tujuan utama pengaturan lingkungan organisasi. Untuk menghindari
kerja adalah naiknya produktivitas perusahaan. kekhawatiran, ketakutan, demotivasi dan
Oleh karenanya pengadaan fasilitas lingkungan kecemasan berlebihan, organisasi periu
kerja yang baik adalah secukupnya saja, jangan mengkomunikasikan secara terus-menerus
sampai tenaga kerja merasa terlalu dimanja kepada para karyawannya apa yang
dalam bekerja, sehingga hasil yang dicapai sesungguhnya terjadi dan rencana apa
tidak sesuai dengan yang diharapkan. yang akan dilakukan organisasi kemudian
Sehubungan dengan hal tersebut, maka jelaskan apa yang diharapkan organisasi
perencanaan dan pengaturan lingkungan kerja dari para karyawannya untuk menghadapi
tidak dapat diabaikan begitu saja, karena hal itu situasi ini.
berpengaruh pada jalannya operasi perusahaan. 3. Tunjukkan bahwa organisasi menghargai
karyawannya
2.2.2 Jenis lingkungan kerja 4. Organisasi dapat menyepakati fleksibilitas
Menurut Siagian (Siagian, 2001) waktu kerja bersama karyawan. Dengan
berpendapat bahwa lingkungan kerja ada dua begitu, karyawan akan merasa dihargai
macam, yaitu sebagai makhluk sosial dan apabila mereka
A. Lingkungan kerja fisik dihargai, mereka akan loyal di masa depan.
Ada beberapa kondisi fisik dari tempat kerja 5. Buatlah suasana kerja menjadi lebih
yang baik yaitu : bermakna
1. Bangunan tempat kerja disamping menarik 6. Pada saat sekarang, karyawan
untuk dipandang juga dibangun dengan menginginkan lebih dari sekedar pekerjaan
pertimbangan keselamatan kerja. atau bekerja. Mereka ingin memberikan
2. Ruang kerja yang longgar dalam arti kontribusi bagi suatu hal yang besar dan
penempatan orang dalam suatu ruangan membantu organisasi melewati masa-masa
tidak menimbulkan perasaan sempit. sulit. Oleh karena itu, para pemimpin
3. Tersedianya peralatan yang cukup organisasi dan atasan perlu memberikan
memadai. tugas-tugas pekerjaan yang menantang dan
48
Jurnal Paradigma vol XVI no.1 Maret 2014
49
Jurnal Paradigma vol XVI no.1 Maret 2014
7. Bau tidak sedap ditempat kerja Bila perbandingan itu tidak seimbang
8. Tata warna di tempat kerja tetapi menguntungkan bisa menimbulkan
9. Dekorasi di tempat kerja kepuasan, tetapi bisa pula tidak. Akan tetapi
10. Musik di tempat kerja bila perbandingan itu tidak seimbang dan
11. Keamanan di tempat kerja merugikan, akan menimbulkan
ketidakpuasan.
2.3 Pengertian Kepuasan Kerja Kelemahan dari teori ini adalah kenyataan
Menurut Wexley dan Yulk (1977) dalam bahwa kepuasan kerja seseorang juga
As’ad (As’ad, 2004), ada dasarnya teori-teori ditentukan oleh individual differences
tentang kepuasan kerja yang lazim dikenal ada (misalnya pada waktu orang melamar kerja
tiga macam yaitu : apabila ditanya tentang besarnya upah atau
a. Discrepancy theory gaji yang diinginkan). Selain itu, tidak
Discrepancy theory yang dipelopori oleh liniernya hubungan antara besarnya
Porter menjelaskan bahwa kepuasan kerja kompensasi dengan tingkat kepuasan lebih
seseorang diukur dengan menghitung selisih banyak bertentangan dengan kenyataan.
apa yang seharusnya diinginkan dengan c. Two factor teory
kenyataan yang dirasakan. Kemudian Two factor theory, kepuasan kerja itu
Locke menerangkan bahwa kepuasan merupakan dua hal yang berbeda, artinya
kerja seseorang tergantung pada perbedaan kepuasan dan ketidakpuasan terhadap
antara apa yang diinginkan dengan apa yang pekerjaan itu tidak merupakan suatu
menurut persepsinya telah diperoleh variable kontinyu. Herzberg dalam As’ad
melalui pekerjaannya. Orang akan puas (As’ad, 2004) membagi situasi yang
apabila tidak ada perbedaan antara yang mempengaruhi perasaan seseorang terhadap
diinginkan dengan persepsinya atas pekerjaannya menjadi dua kelompok yaitu
kenyataan, karena batas minimum yang kelompok satisfiers atau motivator yang
diinginkan maka orang akan menjadi lebih terdiri dari prestasi pengakuan, tanggung
puas lagi walaupun terdapat “discrepancy”, jawab. Dan yang kedua yaitu kelompok
tetapi merupakan discrepancy positif”. sebagai sumber ketidakpuasan atau
Sebaliknya, semakin jauh dari kenyataan dissatisfiers yang terdiri dari prosedur
yang dirasakan itu dibawah standar kerja, upah atau gaji, hubungan antar
minimum sehingga menjadi negatif karyawan atau pegawai.
discrepancy, maka makin besar pula Pendapat Horald E.Burt yang dalam As’ad
ketidakpuasan terhadap pekerjaannya. (As’ad, 2004) tentang faktor-faktor yang dapat
b. Equity theory menimbulkan kepuasan kerja sebagai berikut:
Equity theory dikembangkan oleh Adams a. Faktor hubungan antar karyawan, antara
(1963). Adapun pendahulu dari teori ini lain hubungan antara pimpinan dengan
adalah Zaleznik (1958) dikutip dari Locke pegawai, kondisi fisik dan situasi kerja,
(1969). Dalam equity theory, kepuasan sugesti dari teman kerja.
kerja seseorang tergantung apakah ia b. Faktor individual, yang berhubungan
merasakan keadilan atau tidak atas situasi. dengan sikap orang terhadap pekerjaannya,
Perasaan keadilan atau ketidakadilan atas umur orang saat kerja, jenis kelamin.
suatu situasi diperoleh dengan c. Faktor-faktor luar antara lain keadaan
membandingkan dirinya dengan orang keluarga karyawan atau pegawai, rekreasi,
lain yang sekelas, sekantor maupun di pendidikan.
tempat lain. Menurut teori ini, elemen– 2.3.1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
elemen dari equity ada tiga yaitu: input, Kepuasan Kerja.
out comes, comparation. Yang dimaksud
dengan input adalah sesuatu yang Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan
berharga yang dirasakan pegawai atau kerja, (Hasibuan, 2001) yaitu:
karyawan sebagai sumbangan terhadap a. Balas jasa yang adil dan layak
pekerjaannya, seperti pendidikan, b. Penempatan yang tepat sesuai dengan
pengalaman kerja, dan kecakapan. Out keahlian
comes adalah sesuatu yang berharga yang c. Berat ringannya pekerjaan
dirasakan pegawai atau karyawan sebagai d. Suasana dan lingkungan pekerjaan
hasil dari pekerjaannya, seperti gaji, e. Peralatan yang menunjang pelaksanaan
status, symbol, dan penghargaan. pekerjaan
Comparation person adalah dengan f. Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya
membandingkan input, out comes terhadap g. Sifat pekerjaan monoton atau tidak
orang lain.
bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh:
50
Jurnal Paradigma vol XVI no.1 Maret 2014
a. Kerja yang secara mental menantang dijawab oleh responden. Setiap jawaban
b. Ganjaran yang pantas dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau
c. Kondisi kerja yang mendukung dukungan sikap yang diungkapan dengan
d. Rekan sekerja yang mendukung memberi tanda pada pilihan jawaban yang
terdiri dari, sangat setuju (SS), setuju (S),
3. Metode Penelitian kurang setuju (KS) dan tidak setuju (TS).
51
Jurnal Paradigma vol XVI no.1 Maret 2014
responden wanita (17,5%). Proporsi terbesar tahun hanya sebesar 35 % dan yang terbanyak
responden (71,4%) berumur antara 36 tahun adalah yang telah bekerja selama 5 tahun
sampai dengan 40 tahun, sedangkan yang sampai 10 tahun (65 %).Dari data deskripsi
berumur yang berumur lebih kecil dari 36 statistik demografi responden tersebut dapat
tahun sebesar 17,5% dan diatas 40 tahun disimpulkan bahwa kecenderungan responden
sebesar 11,1%. Selanjutnya jenjang pendidikan penelitian ini berjenis kelamin pria dan
dasar (SD) sebesar 0 % pendidikan menengah sebagian besar responden berumur antara 36
pertama (SMP) sebesar 1,5 % pendidikan tahun sampai dengan 40 tahun.Dari tingkat
menengah umum (SLTU) sebesar 21% pendidikan kebanyakan dari responden
pendidikan menengah kejuruan (SMK) sebesar memiliki tingkat pendidikan diploma (D3) dan
17,4 % pendidikan Diploma (D3) sebesar sebagian besar dari responden dapat
30,1% pendidikan sarjana (S1) sebesar 26,9 disimpulkan telah memiliki pengalaman yang
%dan pasca sarjana (S2) sebesar 3,1 %. cukup di bidangnya karena sebagian besar dari
Berdasarkan klasifikasi lama bekerja,ternyata mereka telah bekerja selama 5 tahun sampai
proporsi responden yang bekerja lebih dari 10 dengan 10 tahun.
Tabel 2
Deskripsi Statistik Demografi Responden
Dasar Sub Frekuensi
Klasifikasi Klasifikasi Absolute Persentase
Jenis Kelamin Pria 52 82,5 %
Wanita 11 17,5 %
Umur < 35 tahun 11 17,5 %
35 s/d 40 tahun 45 71,4 %
> 40 tahun 7 11,1 %
Pendidikan SD 0 0%
SMP 1 1,5 %
SLTU 13 21 %
SMK 11 17,4 %
DIPLOMA 19 30,1 %
S1 17 26.9 %
S2 2 3,1 %
Lama Bekerja 0 s/d 10 tahun 41 65 %
> 10 tahun 22 35 %
3.1.3. Distribusi Jawaban dan Deskripsi 10 pertanyaan, dan variabel kepuasan kerja
Statistik Variabel terdiri dari 10 pertanyaan.
Tanggapan responden atas kuisioner yang Pengolahan data hasil tabulasi menggunakan
dikirim ditabulasi untuk tujuan analisis data. SPSS 13 for Windows seperti menghasilkan
Tabulasi data ini meliputi tanggapan responden deskripsi statistik variabel penelitian seperti
atas pertanyaan tentang variabel motivasi kerja terlihat pada Tabel 3.3. dari tabel ini dapat
(lampiran 1) variabel kondisi kerja (lampiran diketahui informasi tentang skala teoritis
2), variabel kepuasan kerja (lampiran masing-masing pertanyaan dan skala aktual
3).Variabel motivasi kerja terdiri dari 10 jawaban responden, rata-rata, dan standar
pertanyaan, variabel kondisi kerja terdiri dari deviasinya.
Tabel 3
Deskripsi Statistik Variabel Penelitian
Variabel Kisaran Nilai Nilai Rata-rata Deviasi
Penelitian Teoritis Minimum Maksimum Standar
Motivasi Kerja 1-7 26 60 41,7 10.46
Kondisi kerja 1-7 70 139 107,4 25,31
Kepuasan 1-7 15 48 30,9 10,49
Kerja
Tabel 3 menunjukkan nilai rata-rata dan dengan deviasi standar sebesar 10,46.Kondisi
deviasi standar dari masing-masing variabel. kerja memiliki rata-rata sebesar 107,4 dengan
Motivasi kerja memiliki rata-rata sebesar 41,7 deviasi standar sebesar 25,31. Kepuasan kerja
52
Jurnal Paradigma vol XVI no.1 Maret 2014
Tabel 4
Rekapitulasi Uji Validitas
Variabel Pearson Correlation Keputusan
3.2.2. Uji reliabilitas instrumen penelitian manajerial, 0,970 untuk variabel karakteristik
Uji reliabilitas dilakukan dengan informasi sistem akuntansi manajemen, dan
menghitung cronbach alpha dari masing- 0,965 untuk desentralisasi. Dari angka
masing item dalam suatu variabel. Instrumen cronbach alpha tersebut dapat disimpulkan
yang dipakai dalam variabel dikatakan handal bahwa instrumen yang digunakan dalam
atau reliabel apabila memiliki cronbach alpha penelitian ini adalah reliabel. Hasil uji
lebih dari 0,60 (Nunnaly, 1994 dalam Ghozali, reliabilitas terhadap masing-masing variabel
2006). terdapat dalam Tabel 5 berikut.
Nilai cronbach alpha instrument penelitian ini
adalah sebesar 0,967 untuk variabel kinerja
53
Jurnal Paradigma vol XVI no.1 Maret 2014
Tabel 5
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Keputusan
Motivasi Kerja (Y) 0,967 RELIABLE
Pernyataan 1 s/d 10
5. Kesimpulan
1. Secara bersama-sama seluruh variabel Komaruddin. (2001). Ensiklopedia
bebas faktor-faktor motivasi memiliki Manajemen, Edisi ke-5. Jakarta: Bumi
pengaruh yang signifikan terhadap variabel Aksara, Grasindo.
terikat kepuasan kerja pegawai. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi Malayu S. P Hasibuan. (2001). Manajemen
faktor-faktor motivasi yang diberikan Sumber Daya Manusia. Edisi revisi.
maka akan semakin tinggi pula kepuasan Jakarta: Bumi Aksara, Grasindo.
kerja pegawai.
2. Lingkungan kerja, tingkat pendidikan, Sondang, P Siagian. (2001). Manajemen
keinginan dan harapan pribadi, dan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
kebutuhan, cukup berpengaruh terhadap Aksara, Grasindo.
kepuasan kerja pegawai PT.SENTANA
MITRA KUALITA yaitu sebesar 50,7% Sedarmayanti. (2001). Sumber Daya Manusia
sedangkan sisanya yaitu sebesar 49,3% Dan Produktivitas Kerja, Cetakan II.
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar Bandung: Mandar Maju.
variabel yang diteliti. Hal ini erat
kaitannya dengan karakteristik yang Veithzal, Rivai. (2005). Manajemen Sumber
dimiliki oleh responden. Daya Manusia. Jakarta: Raja Grafindo
3. Secara parsial variabel kebutuhan memiliki Persada.
pengaruh paling dominan terhadap
kepuasan kerja pegawai. Sedangkan Zurnali, Cut. (2010). "Learning Organization,
variabel lingkungan kerja dan tingkat Competency, Organizational
pendidikan memiliki pengaruh tidak Commitment, dan Customer
bermakna terhadap kepuasan pegawai. Orientation: Knowledge Worker -
Kerangka Riset Manajemen
Sumberdaya Manusia di Masa Depan".
DAFTAR PUSTAKA Bandung: Unpad Press.
Http://digilib.unsri.ac.id/download/jurnal M
Alex. S. Nitisemito. (2002). Manajemen
Vol 3 No.6 Artikel 4 Anwar Prabu.pdf
Personalia. Edisi Revisi, Indonesia:
Ghalia
Http://070055495.blogspot.com/2011/10/bab -
ii-kajian-pustaka-2.html
As’ad, Mohamad. (2004). Psikologi Industri.
Yogyakart: Liberty
Http://www.psikologizone.com/komitmen-
kerja/06511611
Ghozali. (2000). Manajemen Sumber Daya
Manusia (Human Resouce
Http://oldstatistikbisnis.narotama.ac.id/index.p
Management) Suatu Pendekatan Mikro
hp/selengkapnya/119
(Dalam Tanya Jawab). Jakarta:
Djambatan
54