valid. Uji reliabilitas menunjukkan kehandalan kuesioner 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Tabel 3.4. Uji Multikolinieritas Dependent Variable: Organizational Citizenship Behavior (Y)
Motivasi Kerja 2
Kepuasan
0,682 1,467 -1
Kerja (X2)
-2
-3
variabel motivasi kerja dan kepuasan kerja > 0,1 dengan VIF Regression Standardized Predicted Value
keduanya < 10, sehingga dapat disimpulkan model regresi Gambar 3.2 Scatterplot
bebas dari multikolinieritas. Heteroskedastisitas menunjukkan
terjadinya perbedaan variance (ragam) antara residual satu
pengamatan dengan pengamatan yang lain dalam model Tabel 3.6 Deskriptif Jawaban Responden Pada Variabel
regresi. Analisis regresi mengansumsikan tidak ada Motivasi Kerja
heteroskedastisitas dalam model. Pendeteksian ada tidaknya Variabel Pernyataan Mean Kategori
heteroskedastisitas dilakukan dengan scatter plot antara nilai X1.1 Berusaha berperilaku 3,94 Tinggi
ZPRED dan SRESID. Jika scatter plot menghasilkan titik-titik yang baik dan benar
yang tidak membentuk pola tertentu, serta menyebar di atas X1.2 Taat pada peraturan 3,60 Sedang
dan di bawah angka nol sumbu Y, maka disimpulkan tidak ada perusahaan
heteroskedastisitas pada model regresi. X1.3 Berusaha untuk tidak 3,67 Sedang
Hasil uji heroskedastisitas dengan scatter plot selanjutnya bolos kerja
diperkuat dengan uji glejser yaitu meregresikan variabel bebas Melakukan pekerjaan Tinggi
terhadap nilai absolute residual. Jika uji glejser menghasilkan X1.4 dengan sebaik- 3,78
nilai signifikansi. t > 0,05, maka disimpulkan dalam model baiknya
regresi tidak ada heteroskedastisitas. Gambar 3.2 menunjukkan Tidak mudah Tinggi
titik-titik tidak membentuk pola tertentu dan titik-titik X1.5 menyerah dalam 3,86
menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, mengahadapi masalah
sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas Teguran dari atasan Sedang
dalam model regresi. X1.6 membuat saya 3,57
semakin termotivasi
Tabel 3.5. Uji Glejser Berinisiatif untuk Tinggi
X1.7 memperbaiki apabila 3,81
Variabel t Signifikansi
ada kesalahan
Berusaha untuk Tinggi
Motivasi Kerja (X1) -1,559 0,123 X1.8 memperkecil tingkat 3,77
kesalahan dalam
Kepuasan Kerja (X2) -0,613 0,542
bekerja
Rata-rata motivasi kerja 3,75 Tinggi
Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan
scatterplot terlihat membentuk suatu pola miring dan
menyebar seperti pada gambar 4.2. Tabel 4.9 menunjukkan uji Dari Tabel 4.6. diketahui mean jawaban responden pada
glejser menghasilkan nilai signifikansi t variabel motivasi variabel motivasi kerja sebesar 3,75 menunjukkan bahwa
kerja dan kepuasan kerja > 0,05, maka disimpulkan dalam secara keseluruhan tingkat motivasi kerja karyawan CV
model regresi tidak ada heteroskedastisitas. Responden pada Supratex yang menjadi responden penelitian tergolong tinggi.
penelitian ini adalah karyawan divisi produksi CV Supratex Motivasi kerja paling tinggi dalam hal berusaha berperilaku
yang memiliki pengalaman kerja minimal satu tahun, dengan yang baik dan benar (X1.1) dengan mean jawaban sebesar 3,94,
jumlah responden sebanyak 98 orang. Hasil pengisian angket sedangkan motivasi kerja paling rendah dalam hal teguran dari
atasan membuat karyawan semakin termotivasi (X1.6) dengan Hal ini menunjukkan bahwa para karyawan masih memiliki
mean jawaban sebesar 3,57. Hal ini menunjukkan bahwa banyak keluhan yang tidak tersampaikan atau mungkin sudah
teguran dari atasan tidak membuat karyawan lebih termotivasi tersampaikan tetapi belum mendapat solusi dari pemimpinnya.
dan malah membuat karyawan merasa tidak nyaman. Supaya Melihat bahwa mean jawaban (Y1) yang menunjukkan bahwa
terhindar dari teguran tersebut maka karyawan berusaha rekan kerja saling tolong menolong berarti hubungan antara
berlaku yang baik dan benar. rekan kerja baik.
Tabel 3.7. Deskriptif Jawaban Responden Pada Variabel Tabel 3.8 Deskriptif Jawaban Responded Pada
Kepuasan Kerja Variabel OCB
Variabel Pernyataan Mean Kategori
Pekerjaan menarik Sedang Variabel Pernyataan Mean Kategori
X2.1 3,56
dan menantang Sukarela menolong
Y1 sesama rekan 4,10 Tinggi
Kebijakan Sedang
perusahaan sesuai kerjanya
X2.2 3,54
standar yang Berusaha untuk
ditetapkan Y2 melakukan lebih dari 3,73
Adanya dukungan Tinggi apa yang diharapkan Tinggi
X2.3 dari atasan dan 3,81 Tidak banyak
rekan kerja Y3 mengeluh dalam 3,51
Adanya perlakuan Tinggi menghadapi masalah Sedang
X2.4 3,74
adil dari atasan Mencegah terjadinya
Kesesuaian gaji Tinggi Y4 masalah kerja 3,72
dengan tanggung meskipun bukan
X2.5 3,72
jawab yang tanggung jawabnya Tinggi
diberikan Y5 Ikut hadir dan aktif 3,65
Gaji dibayar tepat Tinggi dalam rapat kerja Sedang
X2.6 4,17
waktu Rata-rata OCB 3,74 Tinggi
Adanya Tinggi
X2.7 penghargaan atas 3,79 Analisis regresi linier berganda pada penelitian ini
prestasi kerja yang digunakan untuk menguji pengaruh motivasi kerja (X1)
bagus dan kepuasan kerja (X2) terhadap organizational
Adanya syarat dan Tinggi citizenship behavior (Y) di CV Supratex. Regresi antara
X2.8 prosedur promosi 3,72
motivasi kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) terhadap
yang jelas
organizational citizenship behavior (Y) di CV Supratex
Rata-rata kepuasan kerja 3,75 Tinggi
menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut:
Dari Tabel 4.7 diketahui mean jawaban responden pada Y = 0,578 + 0,309 X1 + 0,533 X2
variabel kepuasan kerja sebesar 3,76 menunjukkan bahwa Untuk menguji pengaruh secara serentak variabel bebas
secara keseluruhan tingkat kepuasan kerja karyawan CV terhadap variabel terikat digunakan uji F. Jika uji F
Supratex yang menjadi responden penelitian tergolong tinggi. menghasilkan F hitung > F tabel dan nilai signifikansi < 0,05
Kepuasan kerja paling tinggi dalam hal gaji dibayar tepat (.=5%), maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat
waktu (X2.6) dengan mean jawaban sebesar 4,17, sedangkan disimpulkan variabel bebas secara serentak berpengaruh
kepuasan kerja paling rendah dalam hal kebijakan perusahaan signifikan terhadap variabel terikat. Dari Tabel 4.10 diketahui
sesuai standar yang ditetapkan (X2.2) dengan mean jawaban F hitung = 71,578 > F tabel 3,114 (df 1=2, df2 . ,
sebesar 3,54. dengan nilai signifikansi = 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan
Hal ini menunjukkan bahwa dari beberapa faktor kepuasan Ha diterima.
kerja, gaji merupakan hal paling utama yang menjadi prioritas Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa motivasi
karyawan. Dari Tabel 4.8. diketahui mean jawaban responden kerja dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap
pada variabel organizational citizenship behavior sebesar 3,74 organizational citizenship behavior di CV Supratex. Dari
menunjukkan bahwa secara keseluruhan tingkat organizational Tabel 3.9 diketahui F hitung = 71,578 > F tabel 3,114 (df1=2,
citizenship behavior karyawan CV Supratex yang menjadi df2 . , dengan nilai signifikansi = 0,000 < 0,05.
responden penelitian tergolong tinggi. Organizational Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja
citizenship behavior paling tinggi dalam hal sukarela dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap
menolong sesama rekan kerjanya (Y1) dengan mean jawaban organizational citizenship behavior di CV Supratex. Tabel
sebesar 4,10, sedangkan organizational citizenship behavior 3.10 menunjukkan nilai R2 yang dihasilkan sebesar 0,647. Hal
paling rendah dalam hal tidak banyak mengeluh dalam ini berarti organizational citizenship behavior di CV Supratex
menghadapi masalah (Y3) dengan mean jawaban sebesar 3,51. dipengaruhi oleh motivasi kerja dan kepuasan kerja sebesar
64,7%, sedangkan sisanya sebesar 35,3% dipengaruhi oleh organizational citizenship behavior di CV Supratex adalah
faktor lain. kepuasan kerja dengan nilai r2 lebih besar yaitu 0,449 atau
44,9%.
Tabel 3.9 Uji F Tabel 3.12. Koefisien Determinasi Parsial
Sum of Mean F
Model df Sig. Variabel r r2
Squares Square hitung
Motivasi Kerja (X1) 0,309 0,096
Regression 8,464 2 4,232 71,578 0,000
Kepuasan Kerja (X2) 0,670 0,449
Residual 4,612 78 0,059
Total 13,076 80 IV. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN