http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/maj
Noni Widyastuti,Palupiningdyah
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6552
Gedung C6 Lantai 1 FE Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: noniwidyastuti15@gmail.com, upik33@gmail.com
76
Noni Widyastuti, Palupiningdyah/ Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
2
Noni Widyastuti, Palupiningdyah/ Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
memiliki sifat positif terhadap perusahaan akan kinerja karyawan sedangkan penelitian Syauta
makin termotivasi untuk menampilkan perilaku (2012) menunjukkan adanya pengaruh yang
OCB. Sesuai dengan pernyataan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan kinerja
dikemukakan oleh George dan Jones dalam karyawan. Selain itu, research gap juga terjadi
Antonio dan Sutanto (2013) bahwa karyawan antara pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
yang memiliki perilaku yang baik, mau berusaha karyawan. Jika hasil penelitian Dhermawan
dan bekerja keras serta tidak mudah menyerah (2012) menunjukkan adanya pengaruh yang
merupakan ciri-ciri dari perilaku OCB sehingga signifikan motivasi kerja terhadap kinerja
motivasi kerja yang tinggi sangat mempengaruhi karyawan sedangkan hasil penelitian Agusta dan
timbulnya perilaku OCB di perusahaan. Sutanto (2013) menunjukkan motivasi kerja
Penelitian terdahulu mengenai kepuasan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
kerja terhadap kinerja masih terjadi research gap. karyawan.
Jika hasil penelitian Crossman dan Abou-Zaki Berdasarkan landasan teori diatas maka
(2003) menunjukkan tidak adanya pengaruh dapat dibuat model penelitian yang terlihat pada
yang signifikan antara kepuasan kerja dengan Gambar 1.
3
Noni Widyastuti, Palupiningdyah/ Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
4
Noni Widyastuti, Palupiningdyah/ Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
menggunakan grafik normal plot pada Gambar Tabel 4. Hasil UjiNormalitas dengan Kolmogorov
2. Smirnov (K-S)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 106
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.64186981
Most Extreme Absolute .049
Differences Positive .049
Negative -.046
Kolmogorov-Smirnov Z .509
Asymp. Sig. (2-tailed) .958
a. Test distribution is Normal.
Gambar 2. Grafik Scaterplot Sumber: data yang diolah (2015)
5
Noni Widyastuti, Palupiningdyah/ Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
Pengujian Hipotesis
Uji Parsial
Tabel 7. Uji parsial kepuasan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -1.183 2.096 -.564 .574
Kepuasan .123 .050 .202 2.473 .015
Motivasi .164 .068 .205 2.429 .017
OCB .316 .045 .519 6.991 .000
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: data yang diolah (2015)
Uji parsial dilakukan antara variabel ini berarti semakin tingginya kepuasan kerja
kepuasan dan motivasi kerja terhadap kinerja yang dirasakan oleh karyawan akan
karyawan yang dapat dilihat pada Tabel 7. meningkatkan kinerja karyawan di dalam
Pengujian pengaruh kepuasan kerja (X1) perusahaan. Jadi, kepuasan kerja karyawan
terhadap kinerja karyawan (Y2) diperoleh t dapat dilihat dari penerimaan gaji yang layak,
hitung 2.473 dengan nilai signifikansi 0.015 < hubungan rekan kerja yang baik, dan
0.05, maka H1 diterima. Berdasarkan hasil ini, pengawasan dari pimpinan.
dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh Pengujian pengaruh motivasi kerja (X2)
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Hal terhadap kinerja karyawan (Y2) diperoleh t
6
Noni Widyastuti, Palupiningdyah/ Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
hitung 2.429 dengan nilai signifikansi 0.017 < perusahaan. Jadi, perilaku OCB dapat dilihat
0.05, maka H2 diterima. Berdasarkan hasil ini, dari rasa tolong menolong karyawan yang
dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh tinggi, perilaku sopan dan baik antar karyawan,
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Hal memiliki kesadaran diri yang tinggi dan
ini berarti semakin tingginya motivasi kerja sebagainya.
dapat meningkatkan kinerja karyawan di dalam
perusahaan. Jadi, motivasi kerja karyawan dapat Analisis Jalur (Path Analysis)
dilihat dari pemenuhan kebutuhan fisiologis, Metode analis jalur (Path Analysis)
kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, bertujuan untuk menguji pengaruh variabel
kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri. intervening. Adapun hasil dari analisis ini dapat
Pengujian pengaruh Organizational menggunakan SPSS versi 16.0 for windows adalah
Citizenship Behavior (OCB) (Y1) terhadap kinerja sebagai berikut:
karyawan (Y2) diperoleh t hitung 6.991 dengan
nilai signifikansi 0.000 < 0.05, maka H3 Persamaan Regresi 1
diterima. Berdasarkan hasil ini, dapat Persamaan regresi yang pertama yaitu
disimpulkan bahwa adanya pengaruh OCB OCB sebagai variabel dependen yang dapat
terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti dilihat pada Tabel 8 dan Gambar 4.
semakin tingginya OCB karyawan dapat
meningkatkan kinerja karyawan di dalam
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 8.036 4.497 1.787 .077
Kepuasan .246 .106 .246 2.329 .022
Motivasi .513 .138 .391 3.707 .000
a. Dependent Variable: OCB
Sumber: data yang diolah (2015)
7
Noni Widyastuti, Palupiningdyah/ Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
Gambar 4. Path Analysis Kepuasan kerja terhadap Kinerja karyawan melalui OCB
Hasil pengujian path analysis dapat dilihat terhadap kinerja karyawan melalui OCB sebagai
pada Gambar 4 dapat diketahui bahwa variabel intervening. Artinya H4 yang
pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh
kinerja karyawan (p3) sebesar 0.202. Pengaruh terhadap kinerja karyawan melalui OCB
tidak langsung kepuasan kerja terhadap kinerja diterima. Hal ini menunjukkan bahwa OCB
karyawan melalui OCB = (p1 x p5)= (0.246 x mampu memediasi kepuasan kerja terhadap
0.519)= 0.127. Total pengaruh tidak langsung peningkatan kinerja karyawan.
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
melalui OCB= (p3+(p1xp5)=(0.202 + 0.127)= Persamaan Regresi 2
0.329. Jadi pengaruh tidak langsung lebih besar Persamaan regresi yang ke dua yaitu
daripada pengaruh langsung yaitu (0.329 > kinerja karyawan sebagai variabel dependen
0.127). yang dapat dilihat pada Tabel 9 dan Gambar 5.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -1.183 2.096 -.564 .574
Kepuasan .123 .050 .202 2.473 .015
Motivasi .164 .068 .205 2.429 .017
OCB .316 .045 .519 6.991 .000
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: data yang diolah (2015)
8
Noni Widyastuti, Palupiningdyah/ Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
Gambar 5. Path Analysis Motivasi kerja terhadap Kinerja karyawan melalui OCB
Hasil pengujian path analysis dapat dilihat lebih besar daripadapengaruh langsung yaitu
pada Gambar 5 dapat diketahui bahwa (0.407 > 0.205)
pengaruh langsung motivasi kerja terhadap Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
kinerja karyawan (p4) sebesar 0.205. Pengaruh bahwa motivasi kerjamemiliki pengaruh
tidak langsung motivasi kerja terhadap kinerja terhadap kinerja karyawan melalui OCB. Artinya
karyawan melalui OCB = (p2 x p5)= (0.391 x H5 yang menyatakan bahwa motivasi
0.519)= 0.202. Total pengaruh tidak kerjaberpengaruh terhadap kinerja karyawan
langsungmotivasi kerja terhadap kinerja melalui OCB diterima. Hal ini menunjukkan
karyawan melalui OCB= (p4+(p2xp5)= (0.205 + bahwa OCB mampu memediasi motivasi kerja
0.202)= 0.407. Jadi pengaruh tidak langsung terhadap peningkatan kinerja karyawan.
76
Noni Widyastuti, Palupiningdyah/ Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
77
Noni Widyastuti, Palupiningdyah/ Management Analysis Journal 4 (1) (2015)
78