2 September 2017
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan, hubungan antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan,
hubungan antara motivasi kerja, kepuasan kerja secara bersama-sama terhadap kinerja
karyawan pada karyawan PTLR BATAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional yaitu penelitian yang berupaya
menjelaskan hubungan antara variabel bebas (independent variables) dengan variabel
terikat (dependent variables) melalui pengujian hipotesis. Variabel bebas terdiri dari
motivasi kerja dan kepuasan kerja sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja karyawan.
Desain penelitian adalah penelitian sampel acak yang dilakukan terhadap 120 sampel
karyawan PTLR BATAN, teknik pengumpulan data melalui kuesioner. Selanjutnya data
dianalisis secara kuantitatif yaitu dengan menggunakan metode statistik dengan bantuan
program komputer SPSS 12.00, dengan teknik analisis deskriptif, korelasi sederhana,
korelasi berganda, dan uji asumsi dasar. Dari hasil penelitian didapat kesimpulan bahwa
terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan, terdapat hubungan positif dan signifikan antara kepuasan kerja terhadap
kinerja karyawan, terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi kerja dan
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.
Kata Kunci : Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Kinerja Karyawan
ABSTRACT
This research aimed to know the relationship between working motivation with
employee performance, the relationship between working satisfaction with employee
performance and the relationship among working motivation, working satisfaction with
employee performance simultaneously (Research on PTLR BATAN employee).This
research applied quantitative method by using correlational approach, which is explain
the relationship between (independent variables) and (dependent variables) through
hypothesis examination. Independent variables consist of working motivation and
working satisfaction .Dependent variable is toward employee performance. while the
design of the research is used random sampling wich performed to 120 of PTLR BATAN
employee, and data collection is use questionnair. Data is analyzed quantitatively by
using statistical model in computer program (SPSS 12.00), with descriptive analysis
technique, simple correlation, double correlation, and basic assumption analysis.The
result of this research showed that there is a positive and significant relationship between
working motivation with employee performance, there is a positive and significant
relationship between working satisfaction with employee performance and there is a
positive and significant relationship between working motivation and working
satisfaction with employee performance.
Keywords: Working Motivation, Working Satisfaction, Employee Performance
yang dilakukan secara efektif dan efisien. dianggap penting oleh masing-masing
Hasil akhir pekerjaan karyawan adalah orang berbeda”.
berupa kinerja (work performance) baik Era globalisasi dewasa ini ditandai oleh
kinerja yang bersifat kualitatif maupun persaingan ketat, bukan saja antar
kuantitatif. Di samping itu, peran perusahaan atau industri, namun juga
karyawan adalah juga sebagai pihak yang antar bangsa. Menurut Sudarmanto
melaksanakan visi, misi dan tujuan-tujuan (2009), organisasi yang berhasil dan
yang ingin dicapai oleh organisasi. Oleh efektif merupakan organisasi dengan
karena itu, sudah selayaknya apabila individu yang di dalamnya memiliki
karyawan mendapatkan perlakuan yang kinerja yang baik. Persaingan juga terasa
memadai sesuai dengan apa yang telah di sektor publik (instansi dan lembaga
mereka kontribusikan kepada organisasi. Pemerintah) dalam rangka
Kontribusi karyawan dapat berupa mengedepankan pelayanan publik untuk
pemikiran, loyalitas, tenaga, waktu, kesejahteraan masyarakat secara umum.
keahlian, keterampilan, sikap, dan Salah satunya organisasi publik tersebut
pengorbanan yang mereka berikan kepada adalah Pusat Teknologi Limbah
organisasi. Untuk mencapai kepuasan Radioaktif - Badan Tenaga Nuklir
kerja, setiap karyawan perlu memiliki Nasional (untuk selanjutnya disingkat
motivasi. Tentang faktor motivasi, PTLR- BATAN). Berdasarkan data yang
Siswanto (2005) menyatakan pendapatnya diperoleh di lapangan dan penelitian-
sebagai berikut : penelitian sebelumnya, maka fokus
“Seorang karyawan dituntut untuk penelitian ini adalah mengenai hubungan
memiliki motivasi yang kuat dalam motivasi kerja dan kepuasan kerja
melakukan pekerjaannya. Secara pasif terhadap kinerja karyawan PTLR
motivasi tampak sebagai kebutuhan BATAN.
sekaligus sebagai pendorong yang dapat Dalam penelitian ini, terdapat beberapa
menggerakkan semua potensi. Secara masalah yang berhasil diidentifikasi di
aktif, motivasi tampak sebagai suatu PTLR-BATAN sebagai obyek penelitian,
usaha positif dalam menggerakkan daya antara lain:
dan potensi karyawan agar produktif 1. Hubungan insentif / kompensasi
berhasil dan mencapai tujuan. Motivasi materiil dengan motivasi kerja
kerja dapat memberi energi yang 2. Hubungan rekan kerja dengan
menggerakkan segala potensi yang ada, motivasi kerja
menciptakan keinginan yang tinggi dan 3. Hubungan motivasi kerja dengan
luhur, serta meningkatkan kegairahan kinerja karyawan
kerja bersama” 4. Hubungan fasilitas kerja dengan
Kepuasan kerja merupakan penilaian atau kepuasan kerja
cerminan dari perasaan karyawan 5. Hubungan kepuasan kerja dengan
terhadap pekerjaannya. Hal ini tampak kinerja karyawan
dalam sikap positif pekerja terhadap 6. Hubungan motivasi kerja dan
pekerjaannya dan segala sesuatu yang kepuasan kerja dengan kinerja
dihadapi lingkungan kerjanya. Kepuasan karyawan
kerja memiliki pengaruh terhadap hasil Berdasarkan uraian latar belakang
akhir suatu pekerjaan yakni kinerja masalah di atas, maka rumusan masalah
(Umar, 1999). Tentang kepuasan kerja, penelitian ini adalah sebagai berikut :
(Luthans (1998) menyatakan pendapatnya Apakah ada hubungan antara motivasi
sebagai berikut : kerja karyawan dengan kinerja karyawan
“kepuasan kerja merupakan hasil persepsi di PTLR - BATAN? Apakah ada
karyawan tentang bagaimana pekerjaan hubungan antara kepuasan kerja karyawan
mereka dapat memberikan sesuatu yang dengan kinerja karyawan di PTLR -
dianggap penting. Karena ini adalah BATAN? Apakah ada hubungan antara
masalah persepsi, maka kepuasan kerja motivasi kerja dan kepuasan kerja secara
yang ditunjukkan oleh seseorang berbeda bersama-sama dengan kinerja karyawan di
dengan orang lain, karena hal yang dapat PTLR - BATAN?
Tabel 1 Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
MOT MS P
N 114 114 114
Normal Parameters(a,b) Mean 54.4474 68.2193 56.5789
Std. Deviation 3.52762 7.18376 5.17464
Most Extreme Differences Absolute .107 .069 .068
Positive .107 .069 .068
Negative -.080 -.061 -.063
Kolmogorov-Smirnov Z 1.138 .734 .727
Asymp. Sig. (2-tailed) .150 .654 .666
Dari tabel hasil Correlation nilai yang Hipotesis penelitian yang akan diuji
diperoleh untuk variabel Motivasi Kerja dirumuskan secara statistik sebagai
(X1) dengan kinerja karyawan (Y) sebesar berikut:
0.487 dianggap terdapat hubungan antara Ha : ryx1 ≠ 0
variabel Motivasi Kerja (X1) dengan Ho : ryx 1= 0
kinerja karyawan (Y). Nilai yang Hipotesis dalam bentuk kalimat:
diperoleh untuk variabel Kepuasan Kerja Ha:Motivasi kerja mempunyai
(X2) dengan kinerja karyawan (Y) sebesar hubungayang signifikan dengan Kinerja
0.479 dianggap terdapat hubungan antara Karyawan
variabel Kepuasan Kerja (X2) dengan Ho:Motivasi kerja tidak mempunyai
kinerja karyawan (Y). hubungan yang signifikan dengan
Uji Signifikan Individu Kinerja Karyawan
Uji signifikan untuk X1 dan Y Kaidah Keputusan:
ditunjukkan oleh tabel Correlation. Jika nilai probabilitas : 0.05 lebih kecil
atau sama dengan nilai probabilitas Sig Hubungan Motivasi Kerja dengan
atau (0.05 ≤ Sig.), maka Ho diterima dan Kinerja Karyawan PTLR BATAN
Ha ditolak, artinya tidak signifikan Hubungan variabel motivasi kerja dengan
Jika nilai probabilitas : 0.05 lebih besar kinerja karyawan di PTLR BATAN
atau sama dengan nilai probabilitas Sig berhubungan secara positif dan signifikan
atau (0.05 ≥ Sig.), maka Ho ditolak dan sedang. Dilihat dari dimensi motivasi
Ha diterima, artinya signifikan kerja di PTLR BATAN yang diamati
Pada tabel Correlation diperoleh variabel dalam penelitian ini, masih menunjukkan
Motivasi kerja dengan Kinerja Karyawan hasil yang belum memuaskan. Hal ini
dengan metode dua sisi (Sig.(2-tailed)) dari diketahui dari semangat menjalankan
output nilai sig. Sebesar 0.000, kemudian pekerjaan yang masih lemah. dikarenakan
dibandingkan dengan probabilitas 0.05 jenjang karir yang tidak jelas (kenaikan
ternyata nilai probabilitas 0.05 lebih besar jabatan seringkali dipilih secara subjektif).
dari nilai sig atau (0.05 ≥ 0.000), maka Ho Selain itu masih kurangnya kebutuhan
ditolak dan Ha diterima artinya signifikan. dasar karyawan seperti makan dan minum
Terbukti bahwa motivasi kerja mempunyai belum terpenuhi secara layak.
hubungan yang signifikan dengan kinerja Berdasarkan uraian tersebut, maka
karyawan. peningkatan motivasi perlu ditingkatkan.
Uji signifikan untuk X2 dan Y ditunjukkan Peningkatan motivasi ini memiliki tujuan
oleh tabel Correlations. Hipotesis penelitian agar karyawan dapat bekerja maksimal
yang akan diuji dirumuskan secara statistik dan mencapai kinerja yang optimal.
sebagai berikut: Hubungan Kepuasan Kerja dengan
Ha : ryx1 ≠ 0 Kinerja Karyawan PTLR BATAN
Ho : ryx 1= 0 Hubungan variabel kepuasan kerja dengan
Hipotesis dalam bentuk kalimat: kinerja karyawan di PTLR BATAN
Ha: Kepuasan kerja mempunyai hubungan berhubungan secara positif dan signifikan
yang signifikan dengan Kinerja Karyawan sedang. Dilihat dari dimensi kepuasan
Ho: Kepuasan kerja tidak mempunyai kerja di PTLR BATAN yang diamati
hubungan yang signifikan dengan dalam penelitian ini, masih menunjukkan
Kinerja Karyawan hasil yang belum memuaskan. Hal ini
Kaidah Keputusan: diketahui dari tingkat kepuasan karyawan
1. Jika nilai probabilitas : 0.05 lebih kecil terhadap pekerjaannya yang masih lemah
atau sama dengan nilai probabilitas Sig dikarenakan semangat dorongan dari
atau (0.05 ≤ Sig.), maka Ho diterima dan pimpinan yang berupa pengakuan dan
Ha ditolak, artinya tidak signifikan penghargaan atas prestasi kerja yang
2. Jika nilai probabilitas : 0.05 lebih besar belum maksimal (reward and punishment
atau sama dengan nilai probabilitas Sig yang belum berlaku). Selain itu masih
atau (0.05 ≥ Sig.), maka Ho ditolak dan kurangnya fasilitas kerja di tempat kerja
Ha diterima, artinya signifikan sehingga mengurangi kenyamanan dalam
Pada tabel Correlation diperoleh variabel bekerja. Berdasarkan uraian tersebut,
Kepuasan kerja dengan Kinerja Karyawan maka peningkatan kepuasan kerja
dengan metode dua sisi (Sig.(2-tailed)) karyawan perlu ditingkatkan. Peningkatan
dari output nilai sig. Sebesar 0.000, kepuasan kerja ini diharapkan karyawan
kemudian dibandingkan dengan mencapai tujuan dengan hasil yang
probabilitas 0.05 ternyata nilai memuaskan.
probabilitas 0.05 lebih besar dari nilai sig Hubungan Motivasi Kerja dan
atau (0.05 ≥ 0.000), maka Ho ditolak dan Kepuasan Kerja dengan Kinerja
Ha diterima artinya signifikan. Terbukti Karyawan PTLR BATAN
bahwa kepuasan kerja mempunyai Hubungan variabel motivasi kerja dengan
hubungan yang signifikan dengan kinerja kinerja karyawan di PTLR BATAN
karyawan. berhubungan secara positif dan signifikan
sedang. Dilihat dari dimensi motivasi
kerja dan kepuasan kerja di PTLR
BATAN yang diamati dalam penelitian
ini, masih menunjukkan hasil yang belum Minner, J. (1992). Industrial Organization
memuaskan. Hal ini diketahui dari Psycology. New York: McGraw-
semangat menjalankan pekerjaan yang Hill.
masih lemah, sehingga mempengaruhi Rivai, H. A. (2001). Pengaruh Kepuasan
kepuasan kerja individu. Berdasarkan Gaji, Kepuasan Kerja dan
uraian tersebut, maka peningkatan Komitmen Organisasional
motivasi kerja perlu ditingkatkan untuk Terhadap Intensi Keluar. Jurnal
mendukung kepuasan kerja yang pada Bisnis dan Akuntansi No. 1 , Hal
akhirnya akan mempengaruhi kinerja 335-352.
karyawan. Robbins, S. &. (1999). Management, Sixth
Edition. Prentice Hall Inc.
PENUTUP Robins, S. (1993). Organization
Terdapat hubungan signifikan antara Behavior: Concept Application
motivasi kerja dengan kinerja karyawan and Controversies. New Jersey:
PTLR BATAN. Terdapat hubungan Prentice Hall Inc.
signifikan antara kepuasan kerja dengan Sekaran, U. (1992). Research Method for
kinerja karyawan PTLR BATAN. Business. New York: John
Terdapat hubungan signifikan antara Willey&Sons Inc.
motivasi kerja dan kepuasan kerja secara
bersama-sama dengan kinerja karyawan Siswanto, H. (2005). Pengantar
PTLR BATAN. Manajemen. Jakarta: Bumi
Berdasarkan hasil pembahasan dan Aksara.
kesimpulan diatas, disampaikan beberapa Sudarmanto. (2009). Kinerja dan
saran-saran sebagai berikut: Peneliti Pengembangan Kompetensi SDM.
selanjutnya disarankan untuk mencari Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
pengaruh dan menambahkan variabel lain Umar, H. (2007). Studi Kelayakan Bisnis.
yang berkaitan dengan peningkatan Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
kinerja karyawan.Sebagai perbandingan Utama.
untuk mencari faktor atau variabel lain
yang berhubungan dengan kinerja
BIODATA PENULIS
karyawan dengan indikator yang sama,
Herudini Subariyanti adalah Dosen di
disarankan untuk melakukan penelitian
Bina Sarana Informatika (BSI) BSD.
yang sama di Pusat Teknologi Limbah
Lulus Program Strata Dua Ekonomi
Radioaktif (PLTR) BATAN.
Manajemen di Universitas Pamulang.
Manfaat bagi PTLR BATAN yaitu untuk Tertarik dalam Penelitian terkait bidang
mengukur kinerja karyawannya di masa
Manajemen SDM.
mendatang. Manfaat bagi peneliti yaitu
untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan di PTLR
BATAN sebagai salah satu instansi
pemerintah.
REFERENSI
Terhadap Intensi Keluar. Jurnal Bisnis
dan Akuntansi No. 1, Hal 335-
352.
Djarwanto, P. d. (1998). Statistik Induktif.
Yogyakarta: BPFE.
Djarwanto, P. (1998). Statistik Sosial
Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.
Gibson, J. a. (1997). Organization ehavior
Structure Processes tenth Edition.
USA: Irwin McGraw-Hill.