Anda di halaman 1dari 4

Judul Jurnal : Motivasi Kerja, Kompensasi, Pengembangan Karir Terhadap

Kinerja Pegawai Pada Badan Penanggulangan Bencana


Daerah Provinsi Sulawesi Utara
Volume & Halaman : Vol.1, Hal. 771-781
Tahun : 2013
Penulis : Gainer Frisky Lakoy
Reviewer : Sariana
Tanggal : 23 September 2022

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman mengenai kinerja
pegawai pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Utara.
Dan membuktikan apakah motivasi kerja, kompensasi, pengembangan karir
mempengaruhi sumber daya manusia (kinerja pegawai).
Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan salah satu penentu atau kunci kesuksesan dalam
organisasi. Sumber daya manusia sendiri merupakan orang-orang yang memberikan
kreatifitas, tenaga dan bakat kepada organisasi. Hubungan timbal balik yang
dilakukan organisasi adalah meingkatkan kinerjanya agar organisasi tersebut dapat
mencapai tujuan bersama. Dibalik tujuan bersama adanya kengininan individu untuk
mendapatkan suatu keuntungan atau mengimplementasikan kompensasi yang
dimiliki masing-masing individu secara maksimal. Hal ini disebabkan adanya
kenginginan atau kebutuhan yang harus dipenuhi di dalam kehidupan mereka.
Kompensasi sendiri mempengaruhi bagaimana dan mengapa orang – orang bekerja
pada suatu organisasi bukan dengan organisasi lain, artinya disini pengusaha harus
cukup peka (kompetitif) dengan beberapa jenis kompensasi untuk mempertahankan
kinerja setiap individu di dalam organisasi. Pengembangan karir merupakan suatu
proses yang terjadi pada individu dalam peningkatan kinerja, sehingga
mempengaruhi komitmen orgasisasi untuk menyediakan kualifikasi dan kemempuan
serta pengalaman yang cocok ketika dibutuhkan (Rivai 2003:291). Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Utara yaitu bertugas
memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana (banjir, tanah
longsor, gempa bumi, dan lain-lain), akan tetapi masih banyak korban bencana
belum mendapat pertolongan langsung. Untuk itu Pegawai Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Utara didorong untuk mampu bekerja keras dan
selalu siap apabila tiba-tiba terjadi bencana agar tempat-tempat yang terkena
bencana dapat segera ditangani dengan cepat .
Masalah
Masalah dari penelitian ini adalah menguji apakah motivasi kerja, kompensasi, dan
pengembangan karir memiliki pengaruh terhadap kinerja Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Utara.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode assosiatif yaitu untuk menganalisis
pengaruh motivasi kerja, kompensasi dan pengembangan karir terhadap kinerja
pegawai dengan menggunakan analisis kuantitatif. Kemudian menggunakan data
primer dan data sekunder, dimana data primer diperoleh melalui kuesioner (simple
random sampling) oleh responden (44 dari 79 orang). Sedangkan data sekunder
diperoleh melalui dokumen, buku-buku, literatur, penelitian terdahulu, internet, serta
instansi yang berkaitan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data yaitu studi
lapangan, wawancara, studi kepustakaan, dan kuesioner. Definisi operasional
variabel yaitu X1 sebagai motivasi kerja, X2 sebagai kompensasi, X3 sebagai
pengembangan karir, dan Y sebagai kinerja pegawai. Kemudian metode analisis
menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dikatakan valid jika
pertanyaan pada pertanyaan kuesioner mampu mengungkapkan sesuatau yang
akan diukur oleh kuesioner tersebut, Sugiyono (2012:455). Uji reliabilitas yaitu alat
untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indicator dari variabel, Priyatno
(2011:69).
Landasan Teori
Menurut Ardana, dkk (2012:5) menyatakan manajemen sumber daya manusia
adalah suatu proses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif dan efisien
melalui kegiatan perencanaan, penggerakan dan pengendalian suatu nilai yang
menjadi kekuatan manusia untuk mencapai tujuan. Sedangkan, motivasi yaitu
kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau tidak
pada hakekatnya ada secara internal dan eksternal yang dapat positif atau negative
untuk mengarahkannya sangat bergantung kepada ketangguhan sang manajer.
Menurut Hasibuan (2012:118) Kompensasi adalah semua pendapat yang berbentuk
uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan
atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Martoyo mengatakan (2007:74)
Pengembangan karir adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan-
peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi dalam jalur karir yang telah
ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan. Siagian (2007:305)
mengemukakan bahwa kinerja pegawai dapat diartikan sebagai nilai kekaryaan dari
seorang pegawai tentang bagaimana hal yang bersangkutan dengan pekerjaannya,
seperti kemampuan, kekurangan, keletihan, dan potensi yang dimilikinya yang pada
gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan
karir yang bersangkutan.
Hasil
Hasil analisis bahwa secara simultan variabel bebas (motivasi kerja, kompensasi,
pengembangan karir) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat
(kinerja pegawai) dikarenakan Fhitung > Ftabel dan dari tingkat signifikansi yang
lebih kecil yaitu 0,000< 0.05 sehingga dari data ini dapat dilihat bahwa kinerja
pegawai secara signifikan dipengaruhi oleh motivasi kerja, kompensasi dan
pengembangan karir.
Motivasi Kerja (X1) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
karena tingkat signifikansi yang ditunjukkan lebih besar dari 0,05 yaitu 0,413. Hasil
ini menunjukkan bahwa masih kurangnya motivasi kerja pegawai pada Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Utara.Penelitian ini bertolak
belakang oleh hasil penelitian Gusnita (2012) dalam penelitiannya menyatakan
bahwa motivasi memberi pengaruh terhadap kinerja karyawan.
Kompensasi (X2) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawaikarena
tingkat signifikansi yang ditunjukkan lebih besar dari 0,05 yaitu 0,890. Hasil ini
menunjukkan bahwa kompensasi yang diterima pegawai Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Utara belum sesuai dengan risiko pekerjaan
yang akan dilaksanakan. Penelitian ini bertolak belakang oleh hasil penelitian
Kasenda (2013), dimana dalam penelitiannya menyatakan bahwa ada pengaruh
kompensasi terhadap kinerja karyawan.
Pengembangan Karir (X3) memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
karena tingkat signifikansi yang ditunjukkan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Hal ini
berarti bahwa pengembangan karir sangat penting dalam meningkatkan kinerja
pegawai pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Utara.
Penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian Harlie (2010) yang menyatakan
bahwa pengembangan karir berpengaruh terhadap kinerja pegawai
Kesimpulan
Motivasi kerja, kompensasi dan pengembangan karir secara berkelompok memiliki
pengaruh yang signifikan, akan tetapi berbanding terbalik dengan kinerja pegawai
yang individual.
Saran
Sebagai pimpinan yang professional harus memperhatikan faktor kerja dan
pengembangan karir pegawainya agar tercipta hubungan kerja yang baik antara
pemimpin dan pegawai.
Kelebihan
Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jelas. Artinya dapat memberikan bukti
yang jelas, penggunaan matematis yang tepat, serta dapat menjabarkan data
kuantitatif menjadi data kualitatif.
Kekurangan
Meskipun data dan hasil yang dikumpulkan lengkap dan akurat, tetapi membutuhkan
waktu yang lama untuk mengumpulkan datanya sehingga membutuhkan
penyesuaian terhadap responden (pegawai) .

Anda mungkin juga menyukai