Anda di halaman 1dari 5

Review Jurnal “Pelatihan Pengembangan Berbasis Kompetensi dan Profesional”

Mata Kuliah : Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)

Judul : Pengaruh Pelatihan Pengembangan Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kompetensi


Guru

Jurnal : Ilmu & Manajemen Penelitian

Volume dan Halaman : Volume 3, No. 6, 2014

Penulis : Reni Rahmadhani Soedjono

Reviewer : Hamzah Muslimin

Tahun : 2022

A. Latar Belakang
Dalam dinamika yang kian mengglobal, ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi salah
satu pengantar menuju tatanan masyarakat global. Pada proses pemenuhan pendidikan
dan teknologi, guru dituntut untuk memiliki kompetensi sesuai standard yang ditetapkan.
Melihat pentingnya kompetensi guru dalam mencapai tujuan pendidikan, maka
dibutuhkan pelatihan dan pengembangan serta pengalaman yang cukup. Pelatihan dapat
menambah nilai pada organisasi dengan menghubungkan strategi pelatihan pada tujuan
dan strategi bisnis organisasional. Proses transformasi dengan pelatihan dan
pengembangan yang dilakukan organisasi dapat dikatakan efektif, bila tujuan organisasi
tercapai melalui kinerja pekerja yang kompeten berdasarkan evaluasi kerja.

B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan Pelatihan, Pengembangan, dan


Pengalaman kerja terhadap kompetensi guru di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya.
2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial Pelatihan, Pengembangan dan
Pengalaman kerja terhadap kompetensi guru di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya.
3. Untuk mengetahui diantara Pelatihan, Pengembangan dan Pengalaman kerja yang
mempunyai pengaruh dominan terhadap Kompetensi guru di SMA Muhammadiyah
2 Surabaya.
C. Subjek Penelitian
Guru SMA Muhammadiyah 2 Surabaya.

D. Metode Penelitian

Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah guru di SMA Muhammadiyah
2 Surabaya yang telah mengikuti program Pelatihan dan Pengembangan dari sekolah dan
guru yang telah memiliki pengalaman kerja yang cukup sebanyak 30 orang. Teknik
pengambilan sample dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik simple
random sampling. Teknik Pengumpulan Data Data-data primer dikumpulkan
berdasarkan pengamatan pada objek tempat dilakukannya penelitian dengan metode
kuesioner yang dibagikan kepada responden sebanyak 30 orang. Perhitungan
pembobotan menggunakan skala Likert untuk pertanyaan yang diberikan pilihan yang
ditentukan berdasarkan skala Likert. Hasil pengumpulan data responden akan dilakukan
uji validitas dengan menggunakan Pearson’s correlation dan reliabilitas menggunakan
Cronbach Alfa.

E. Langkah-langkah penelitian
Langkah-langkah yang digunakan dalam proses penelitian ini adalah:
1. Menentukan Sekolah Terpadu di surabaya sebanyak 38 sekolah dari jumlah tersebut
akan diambil dari Kantor Pelayanan Terpadu di masing-masing Kantor Deputi
Gubernur dengan purposive sampling dengan pertimbangan karakteristik
heterogenitas kabupaten / kota dengan populasi di masing-masing unit wilayah.
2. Menentukan populasi karyawan sebesar 250 karyawan  guru dan menentukan jumlah
sampel dengan rumus Sovin yang ditetapkan sebanyak 154 karyawan guru.

F. Hasil Penelitian
1. Pengujian Instrumen a. Uji Validitas Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui
apakah pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner cukup representatif. Uji validitas
dilakukan dengan menggunakan analisis faktor konfirmatori pada masing-masing
variabel bebas yaitu Pelatihan (X1) Pengembangan (X2), Pengalaman Kerja (X3).
Hasil pengujian validitas indikator dari semua variabel bebas menunjukkan valid,
karena nilai korelasi lebih besar dari rtabel sehingga dinyatakan bahwa semua
variabel penelitian telah valid. Sedangkan hasil pengujian validitas indikator dari
semua variabel tak bebas menunjukkan valid, karena nilai korelasi lebih besar dari
rtabel sehingga dinyatakan bahwa semua variabel penelitian telah valid. b. Uji
Reliabilitas Tingkat Pelatihan (X1) Pengembangan (X2), Pengalaman Kerja (X3)
sebagai variabel bebas dan Kompetensi (Y) sebagai variabel tak bebas. Hasil uji
reliabilitas terhadap kedua variabel tersebut dapat dilihat variabel Pelatihan (X1)
Pengembangan (X2), Pengalaman Kerja (X3) sebagai variabel bebas dan Kompetensi
(Y) sebagai variabel tak bebas. Karena semua nilai alpha (rhitung) lebih besar dari
0,6, maka seluruh variabel tersebut dinyatakan reliabel.
2. Analisis Regresi Berganda Hasil perhitungan koefisien regresi dengan SPSS for
Windows adalah sebagai berikut: Y = -0,050 + 0,483 (X1) - 0,011 (X2) + 0,565 (X3)
Nilai koefisien regresi pada variabel Pelatihan (X1) memiliki koefisien regresi sebesar
0,483 yang berarti apabila pernyataan responden tentang variabel Pelatihan (X1)
meningkat satu satuan skala Likert, maka akan meningkatkan variabel Kompetensi
(Y) sebesar 0,483 dengan asumsi Pengembangan (X2) dan Pengalaman Kerja (X3)
konstan. Nilai koefisien regresi pada variabel Pengembangan (X2) memiliki koefisien
regresi sebesar - 0,011 yang berarti apabila pernyataan responden tentang variabel
Pengembangan (X2) meningkat satu satuan skala Likert, maka akan meningkatkan
variabel Kompetensi (Y) sebesar - 0,011 dengan asumsi variabel Pelatihan (X1) dan
Pengalaman Kerja (X3) konstan. Nilai koefisien regresi pada variabel Pengalaman
Kerja (X3) memiliki koefisien regresi sebesar 0,565 yang berarti apabila pernyataan
responden tentang variabel Pengembangan (X2) meningkat satu satuan skala Likert,
maka akan meningkatkan variabel Kompetensi (Y) sebesar 0,565 dengan asumsi
variabel Pelatihan (X1) dan Pengembangan (X2) konstan.
3. Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi Simultan(R2) Nilai koefisien
korelasi (R) menunjukkan seberapa erat hubungan antara variabel bebas Pelatihan
(X1) Pengembangan (X2) dan Pengalaman Kerja (X3) terhadap variabel Kompetensi
(Y). Besarnya nilai koefisien korelasi pada penelitian ini adalah 0,884. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa hubungan variabel bebas Pelatihan (X1) Pengembangan (X2)
dan Pengalaman Kerja (X3) terhadap variabel terikat Kompetensi (Y) sangat kuat,
karena nilai terletak antara 0,80 sampai dengan 1. Selanjutnya, nilai koefisien
determinasi atau R2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel Kompetensi (Y) dalam penelitian ini diketahui
R2 = 0,781 yang berarti bahwa sebesar 78,1%. Kompetensi Jurnal Ilmu & Riset
Manajemen Vol. 3 No. 6 (2014) 11 dapat dijelaskan oleh variabel Pelatihan (X1)
Pengembangan (X2), Pengalaman Kerja (X3). Sedangkan sisanya 21,9% dipengaruhi
oleh variabel lain di luar model yang diteliti.
4. Pengujian Hipotesis a. Uji Hipotesis Parsial (Uji t) Untuk menguji hipotesis
digunakan uji t yang menunjukkan pengaruh secara parsial dari masing-masing
variabel bebas terhadap variabel terikat (tak bebas). Pada tahapan ini dilakukan
pengujian terhadap pengaruh variabel bebas yang terdapat pada model yang terbentuk
untuk mengetahui apakah variabel bebas yang ada dalam model secara parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. 1) Uji Parsial Antara
Variabel Pelatihan (X1) Terhadap Variabel Kompetensi (Y) Berdasarkan output
diperoleh thitung sebesar 2.865 lebih besar dari ttabel sebesar 2.0555 dengan nilai
signifikansi 0,000 yang berarti < 0,05 maka H0 ditolak pada tingkat signifikansi 5%
sehingga kesimpulannya secara parsial variabel Pelatihan (X1) mempunyai pengaruh
signifikan terhadap Kompetensi (Y). 2) Uji Parsial Antara Variabel Pengembangan
(X2) Terhadap Variabel Kompetensi (Y) Berdasarkan output diperoleh thitung
sebesar -0.097 lebih kecil dari ttabel sebesar 2.0555 dengan nilai signifikansi 0,000
yang berarti < 0,05 maka H0 diterima pada tingkat signifikansi 5% sehingga
kesimpulannya secara parsial variabel Pengembangan (X2) tidak mempunyai
pengaruh signifikan terhadap Kompetensi (Y). 3) Uji Parsial Antara Variabel
Pengalaman Kerja (X3) Terhadap Variabel Kompetensi (Y) Berdasarkan output
diperoleh thitung sebesar 3.382 lebih besar dari ttabel sebesar 2.0555 dengan nilai
signifikansi 0,000 yang berarti < 0,05 maka H0 ditolak pada tingkat signifikansi 5%
sehingga kesimpulannya secara parsial variabel Pengalaman Kerja (X3) mempunyai
pengaruh signifikan terhadap Kompetensi (Y). b. Koefisien Korelasi Determinasi
Parsial (r2) Nilai korelasi parsial (r) menunjukkan berapa erat hubungan antara
variabel bebas yang meliputi variabel Pelatihan (X1), Pengembangan (X2) dan
Pengalaman Kerja (X3), secara parsial terhadap variabel terikat Kompetensi. Nilai
koefisien determinasi (r2) terbesar adalah untuk variabel Pengalaman Kerja (X3)
sebesar 0.553, artinya secara parsial variabel Pengalaman Kerja (X3) memberikan
pengaruh yang dominan terhadap Kompetensi dengan nilai prosentase hubungan
sebesar 30,6%. c. Analisis Koefisien Korelasi Simultan (Uji F) Hasil uji F diperoleh
Fhitung ³ Ftabel yaitu 30.918 > 2.98, maka H0 ditolak pada tingkat signifikansi 5 %
sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel bebas (Pelatihan, Pengembangan
dan Pengalaman Kerja) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel
terikat Kompetensi. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 6 (2014) 12 d. Uji
Asumsi Klasik 1) Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Menguji adanya multikolinieritas dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation
Factor). Jika nilai VIF lebih kecil dari 10, maka variabel tersebut tidak memiliki
persoalan dengan multikolinieritas. Hasil perhitungan multikolinearitas dengan
melihat nilai VIF, dapat ketahui bahwa untuk semua variabel mempunyai nilai VIF di
bawah angka 10, sehingga hasil uji multikolinearitas dengan dan VIF menunjukkan
tidak adanya multikolinearitas antar variabel bebas, karena nilai VIF dibawah angka
10. 2) Uji Autokorelasi Autokorelasi terjadi ketika adanya korelasi secara linier antara
residual periode t dengan residual periode sebelumnya t-1. Analisis regresi yang baik
tidak terjadi autokorelasi (Ghozali, 2011:110). Uji Durbin-Watson dapat digunakan
untuk melihat gejala autokorelasi. Hipotesis untuk uji Autokorelasi : H0 : tidak terjadi
autokorelasi H1 : terjadi autokorelasi Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui
nilai D-W sebesar 2.237, berdasarkan tabel durbin watson N=30, k=3 didapatkan dL =
1.2138 dU=1.6498. Hipotesis yang akan dijawab : H0 = Tidak ada Autokorelasi H1 =
Ada Autokorelasi Hasil yang didapat masuk pada area tidak ditolak = diterima, karena
berada pada area du < d < 4 – du, yakni 1.6498 < 2.237 < 2.3502. Hasil ini
memberikan kesimpulan bahwa tidak ada autokorelasi. 3) Uji Heterokedastisitas
Untuk mendeteksi ada tidaknya Heteroskedastisitas dapat dilihat dengan
menggunakan scatter plot antara nilai prediksi yang sudah distandarkan dan nilai
residual yang sudah distandarkan. Jika dari plot nilai-nilainya menyebar di sekitar nol
atau dengan kata lain plot tidak membentuk pola maka disimpulkan bahwa tidak
terjadi heteroskedastisitas.

G. Kelebihan Penelitian
Kelebihan penelitian ini adalah pada bagian hipotesis lebih jelas

H. Kelemahan Penelitian
Kelemahan penelitian ini adalah teknik pengumpulan data yang kurang banyak, dan
kurangnya sumber data.

I. Kesimpulan

1. Terdapat pengaruh secara simultan variabel Pelatihan (X1), Pengembangan (X2) dan
Pengalaman Kerja (X3) terhadap Kompetensi (Y). Karena nilai F hitung > F tabel
yaitu 30.918 > 2.98.
2. Terdapat pengaruh secara parsial variabel Pelatihan (X1) dan Pengalaman Kerja
(X3). Karena nilai thitung lebih besar dari ttabel. Sedangkan variabel Pengembangan
(X2) tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap Kompetensi (Y). karena nilai
thitung lebih kecil dari t tabel.
3. Pengalaman Kerja merupakan variabel yang memiliki pengaruh paling dominan
terhadap Kompetensi. Karena memiliki nilai korelasi parsial yang terbesar daripada
variabel yang lain yaitu sebesar 0,553.

J. Saran Reviewer
Harusnya lebih diperbanyak untuk teknik pengumpulan data, seperti dengan melakukan
wawancara langsung, atau bisa juga melakukan observasi/pengamatan, dan diperbanyak
sumber datanya.

Anda mungkin juga menyukai