Anda di halaman 1dari 12

REVIEW JURNAL

Analisis Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Dan


Lingkungan Keluarga Menuju Minat
Mahasiswa Berwirausaha

Nama : Pocut Adinda Permata


Nim : 212180149
Kelas : PGSD 3D
Matkul : Enterpreneuship and Businessplan

F-KIP PGSD
UNVERSITAS MUHAMADDIYAH PURWOREJO
TAHUN 2022

REVIEW JURNAL
Judul Analisis Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Dan Lingkungan
Keluarga Menuju Minat Mahasiswa Berwirausaha
Jurnal Jurnal Terapan Manajemen dan Bisnis
Volume & Volume 2 / Nomor 1 / Halaman 1-10
Halaman
Tahun 2018
Penulis Periansya
Reviewer Pocut Adinda Permata/212180149
Tanggal 13 Oktober 2022

Ringkasan Pengangguran yang semakin meningkat setiap tahunnya


merupakan masalah yang memerlukan penanganan khusus penanganan.
Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara jumlah tenaga kerja
dengan lapangan pekerjaan yang tersedia peluang. Ketidakseimbangan
peningkatan jumlah pekerja terhadap kesempatan kerja
menggambarkan bahwa persaingan antar tenaga kerja semakin
meningkat.
Artinya lulusan perguruan tinggi yang menjadi pengangguran
masih cukup tinggi, Padahal individu-individu terdidik di perguruan
tinggi tersebut telah dipersiapkan untuk bersaing di lapangan kerja.
Penanggulangan untuk mengatasi pengangguran telah ada.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian

Penelitian ini dilakukan di Politeknik Negeri Sriwijaya dengan


jumlah mahasiswa 5.897 sebagai populasi dan 375 siswa sebagai
sampel yang ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin. Variabel
dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas.
Variabel tersebut adalah dilambangkan X1 dan X2 yaitu
Pendidikan Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga. Variabel terikat
dilambangkan dengan Y yaitu Minat Berwirausaha. Data variable Y,
X1 dan X2 dikumpulkan dengan menggunakan instrumen angket. Skala
yang digunakan dalam mengukur ini Aspek tersebut adalah Skala
Likert dengan empat alternatif jawaban. Validitas angket menggunakan
teknik korelasi Product Moment dari Carl Pearson dan dianalisis
reliabilitasnya menggunakan Alfa Cronbach. Sedangkan instrumen uji
validitas menggunakan Koefisien Teknik korelasi.
Dalam penelitian ini dilakukan dua pengujian yaitu uji statistik
deskriptif dan uji statistik deskriptif uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik
meliputi normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan uji
autokorelasi. Sedangkan analisis hipotesis menggunakan double
analisis regresi yang meliputi uji parsial (t), uji simultan (F) dan
determinasi koefisien (R2). Sebagai kriteria penerimaan dan penolakan
digunakan tingkat signifikansi 5%. Ke mengetahui korelasi dan
pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat,
analisis regresi ganda digunakan.

Pembahasan Hasil dan Pembahasan Penelitian


1. Tes Statistik Deskriptif
Untuk variabel Y nilai minimum 13,00, nilai maksimum
35,00, rata-rata 24,4249, standar deviasi adalah 3.06244 dan varians
adalah 9.379. Untuk variabel X1 nilai minimumnya adalah 15,00,
nilai maksimum 32,00, rata-rata 23,6400, standar deviasi 2,43548
dan varians adalah 5.932. Sedangkan untuk variabel X2 nilai
minimum 14,00, nilai maksimum 32,00, rata-rata 23.7867, standar
deviasi 2.85895 dan varians 8.174.
2. Tes Asumsi Klasik

Untuk uji normalitas data, grafik histogram dan plot


probabilitas normal menunjukkan bahwa data menyebar disekitar
garis diagonal, maka model regresi memenuhi normalitas anggapan.
Untuk uji multikolinieritas didapatkan bahwa tidak ada variabel yang
memiliki nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai toleransi lebih kecil
dari 10% yang berarti tidak ada korelasi antara variabel bebas lebih
besar dari 95%. Sedangkan dari matriks korelasi variabel independen,
ditemukan variabel independen yang memiliki korelasi tertinggi
adalah Kewirausahaan (X1) dengan nilai korelasi sebesar 22%. Nilai
itu masih bisa ditoleransi karena di bawah 95% sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antara variabel bebas
dalam model regresi.
Untuk uji heteroskedastisitas didapatkan hasil perhitungan dari
masing-masing variable menunjukkan tingkat sig < , yaitu 0,000 untuk
variabel Pendidikan Kewirausahaan dan 0,013 untuk variabel
Lingkungan Keluarga, sehingga penelitian ini bebas dari
heteroskedastisitas dan tepat untuk dipelajari. Oleh karena itu, asumsi
normalitas, multikolinearitas dan heteroskedasitas dalam model regresi
dapat dipenuhi dari model ini.
Untuk uji autokorelasi didapatkan nilai DW yang dihasilkan
dari model regresi adalah 1,557. Sedangkan dari signifikansi 0,05 dan
total data (n) = 375, dan k = 2 (k adalah variabel bebas total) diperoleh
nilai Durbin-Watson sebesar 1,557, in antara -2 dan 2 sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan bebas dari gangguan
autokorelasi.

Analisis Linier Regresi Ganda


Uji Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama, terdapat pengaruh positif dan signifikan
kewirausahaan edukasi tentang minat berwirausaha. Hasil pengujian
menggunakan SPSS untuk variabel X1 (Pendidikan kewirausahaan)
memperoleh nilai t hitung = 6,593 yang berarti kewirausahaan minat
akan meningkat jika pendidikan kewirausahaan ditingkatkan.
Kewirausahaan yang lebih tinggi pendidikan, maka semakin tinggi pula
minat siswa untuk berwirausaha.
Nilai probabilitas dalam sig. kolom adalah 0,000, nilai p < 0,05
dapat didefinisikan bahwa pengaruh pendidikan kewirausahaan
terhadap minat berwirausaha siswa adalah signifikan. Jadi bahwa dari
hasil analisis regresi berganda dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan
pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
berwirausaha. Oleh karena itu, yang pertama hipotesis yang
menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan kewirausahaan
pendidikan tentang minat kewirausahaan terbukti.
Pengaruh Korelasi dan Kontribusi Pendidikan Kewirausahaan
terhadap minat berwirausaha dapat diketahui dari analisis regresi ganda
pendidikan kewirausahaan tentang minat berwirausaha. Hasil
lengkapnya ada di meja 3.
Pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa koefisien korelasi
(R) antara pendidikan kewirausahaan dan minat berwirausaha sebesar
0,485. Oleh karena itu, berarti ada korelasi normal antara pendidikan
kewirausahaan dan minat kewirausahaan Mahasiswa Politeknik Negeri
Sriwijaya. Berdasarkan tabel 3, koefisien determinasi (R2) adalah
0,235. Artinya kontribusi pendidikan kewirausahaan berpengaruh
terhadap kewirausahaan minat siswa sebesar 23,5%. Minat
berwirausaha mahasiswa ditentukan oleh pendidikan kewirausahaan
23,5% dan sisanya sebagian besar yaitu 76,5% dipengaruhi oleh
variabel lainnya.
Uji Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua, terdapat pengaruh positif dan signifikan
kewirausahaan pendidikan tentang minat wirausaha. Hasil pengujian
dengan SPSS untuk variabel X2 (Keluarga Lingkungan) diperoleh nilai
t hitung = 6,757 yang berarti minat berwirausaha akan meningkat jika
lingkungan keluarga meningkat. Semakin tinggi lingkungan keluarga,
maka semakin tinggi pula minat mahasiswa untuk berwirausaha.
Nilai probabilitas dalam sig. kolom adalah 0,000, nilai p < 0,05
dapat didefinisikan bahwa pengaruh lingkungan keluarga terhadap
minat berwirausaha siswa adalah signifikan. Sehingga dari Dari hasil
analisis regresi ganda dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga
memberikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
berwirausaha. Oleh karena itu, hipotesis pertama yang menyatakan
bahwa ada pengaruh positif dan signifikan lingkungan keluarga
terhadap minat berwirausaha terbukti.
Hubungan Pengaruh dan Kontribusi Lingkungan Keluarga
Terhadap Kewirausahaan Minat dapat diketahui dari analisis regresi
ganda lingkungan keluarga pada minat wirausaha. Hasil lengkapnya
ada di tabel 3. Di atas tabel bisa diketahui bahwa koefisien korelasi (R)
antara lingkungan keluarga dan kewirausahaan bunganya adalah 0,485.
Oleh karena itu, berarti ada hubungan yang normal antara keluarga
lingkungan dan minat kewirausahaan mahasiswa Politeknik Negeri
Sriwijaya. Berdasarkan tabel 3, koefisien determinasi (R2) sebesar
0,235. Artinya kontribusi keluarga pengaruh lingkungan terhadap minat
berwirausaha siswa sebesar 23,5%. Minat berwirausaha siswa
ditentukan oleh lingkungan keluarga 23,5% dan sisanya mayoritas yaitu
76,5% dipengaruhi oleh variabel lain.

Uji Simultan (F)


Pengujian pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap
variabel terikatnya dilakukan dengan menggunakan uji F. Hasil
perhitungan statistik menunjukkan nilai F hitung = 57, 166 dengan
signifikansi 0,000 < 0,05. Artinya secara simultan pendidikan
kewirausahaan dan lingkungan keluarga berpengaruh signifikan
terhadap minat berwirausaha Negara Mahasiswa Politeknik Sriwijaya.
Pembahasan
Uji Reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha dari
setiap konstruk atau variabel lebih tinggi dari 0,60 yang berarti
kuesioner yang terdiri dari indikator-indikator tersebut variabel tertentu
adalah reliabel atau dapat dipercaya. Hal ini dapat dilihat dari hasil
pengujian yang telah dilakukan bahwa: variabel Pendidikan
Kewirausahaan (X1), nilai Cronbach Alpha sebesar 0,710, Lingkungan
Keluarga (X2) sebesar 0,750, dan Minat Berwirausaha (Y) sebesar
0,763).
Uji Validitas menunjukkan bahwa nilai r hitung masing-masing
variabel lebih tinggi dari r kritis yaitu 0,3 dan tingkat signifikansi
masing-masing variabel lebih kecil dari 0,05. Dari kedua variabel
independen yang diuji secara individual, yang paling dominan variabel
yang mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa Politeknik Negeri
Sriwijaya adalah lingkungan keluarga (dengan koefisien 0,314), yang
diikuti oleh variable pendidikan kewirausahaan (dengan koefisien
0,307). Semua variabel bebas dari ini penelitian berpengaruh positif
terhadap minat berwirausaha Politeknik Negeri Sriwijaya siswa.
Hasil uji t menunjukkan bahwa semua variabel memiliki
signifikansi lebih kecil dari 0,05. Dari variabel bebas dalam penelitian
ini, pengaruh yang paling dominan terhadap variabel terikat adalah
diberikan oleh lingkungan keluarga, yang berarti variabel ini yang
paling penting dalam menentukan minat mahasiswa untuk
berwirausaha. Hasil pengujian hipotesis dapat dijelaskan sebagai
berikut:

Pendidikan Kewirausahaan
Hasil pengujian hipotesis 1 menunjukkan bahwa variabel
pendidikan kewirausahaan memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap minat berwirausaha siswa. Artinya siswa akan menjadi tertarik
untuk berwirausaha jika diberikan pelajaran kewirausahaan yang baik
dan pendidikan.
Dalam penelitian ini, penulis menilai bahwa pendidikan
kewirausahaan di Politeknik Negeri Sriwijaya sudah cukup baik dan
sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Hipotesis 1 menunjukkan ada
pengaruh positif dan signifikan pendidikan kewirausahaan terhadap
minat berwirausaha yang didukung oleh hasil penelitian. Hasil ini
menunjukkan bahwa pendidikan kewirausahaan yang diberikan baik di
dalam maupun di luar kampus akan menentukan minat mahasiswa
untuk berwirausaha.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa pendidikan
kewirausahaan memiliki berpengaruh signifikan terhadap minat
berwirausaha mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya. Itu Hasil tersebut
berarti bahwa setiap perubahan yang terjadi pada variabel pendidikan
kewirausahaan akan memberikan berpengaruh positif terhadap minat
berwirausaha. Nilai koefisien regresi menunjukkan linier pengaruh
yang ada, dimana jika variabel pendidikan kewirausahaan meningkat,
maka kewirausahaan bunga juga meningkat dengan asumsi bahwa
variabel lain adalah konstan.
Hasil penelitian ini berbanding terbalik dengan hasil penelitian
dilakukan oleh Abdullah (2013) yang dalam penelitiannya
menyimpulkan bahwa pendidikan tidak berpengaruh terhadap minat
berwirausaha mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN), namun
berpengaruh terhadap mahasiswa perguruan tinggi swasta (PTS).
Penelitian Roxas (2008) yang menjelaskan bahwa pendidikan tidak
berpengaruh terhadap minat berwirausaha remaja Kuntowicaksono
(2012) yang menunjukkan bahwa pengetahuan tidak berpengaruh
terhadap minat berwirausaha, karena semata-mata Ilmu saja tidak
cukup sebagai modal seseorang dalam menjalankan bisnis tetapi harus
bisa melihat kondisi nyata yang terjadi di lapangan atau pasar sehingga
dapat ditentukan strategi yang tepat dalam menjalankan bisnis.
Berbeda dengan hasil penelitian Oriarewo (2013) dan Phie
(2013). yang menyatakan bahwa pendidikan berpengaruh terhadap
minat berwirausaha. Pendidikan bisa menjadi diperoleh dari kursus
sehingga dapat berdampak untuk memulai bisnis. Hal ini sejalan
dengan penelitian Aprilianty (2012) yang menyatakan bahwa
pendidikan berpengaruh terhadap minat berwirausaha. Dia Artinya
minat berwirausaha akan meningkat jika pendidikan kewirausahaan
ditingkatkan. Semakin tinggi pendidikan kewirausahaan, maka semakin
tinggi pula minat mahasiswa untuk berwirausaha pengusaha.

Lingkungan Keluarga
Hasil pengujian hipotesis 2 menunjukkan bahwa variabel
lingkungan keluarga memberikan berpengaruh signifikan terhadap
minat berwirausaha mahasiswa. Itu berarti bahwa dukungan besar dari
keluarga akan memberikan pengaruh terhadap minat berwirausaha
siswa untuk menjadi wirausaha. Berdasarkan hasil analisis
menunjukkan bahwa lingkungan keluarga berpengaruh signifikan
tentang minat kewirausahaan mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya.
Hasilnya berarti setiap perubahan yang terjadi pada variabel lingkungan
keluarga akan memberikan pengaruh positif terhadap minat wirausaha.
Nilai koefisien regresi menunjukkan adanya pengaruh linier, dimana
jika variabel lingkungan keluarga meningkat maka minat berwirausaha
juga meningkat dengan asumsi bahwa variabel lain adalah konstan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan keluarga
berpengaruh terhadap minat wirausaha mahasiswa yang sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Zahariah (2010) bahwa ada beberapa
faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha orang Malaysia
mahasiswa yang termasuk faktor lingkungan, lingkungan berpengaruh
terhadap minat wirausaha. Sedangkan menurut Costa (2009),
lingkungan keluarga merupakan faktor penentu minat berwirausaha
mahasiswa, peran keluarga juga sangat menentukan dalam
menumbuhkan minat berwirausaha mahasiswa. Sedangkan hasil
penelitian Putra (2012) menyatakan bahwa salah satu faktor penentu
minat berwirausaha siswa adalah keluarga faktor lingkungan siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minat berwirausaha
mahasiswa masih perlu ditingkatkan ditingkatkan dalam banyak hal dan
ada banyak faktor yang mempengaruhinya. Hasil uji F menunjukkan
bahwa pengaruh semua variabel bebas (pendidikan kewirausahaan dan
keluarga) lingkungan) secara simultan terhadap minat berwirausaha
siswa adalah signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F sebesar
57.166 dengan taraf signifikansi 0,000 (kurang dari 0,05).
Sedangkan dari hasil koefisien determinasi (adjusted R2) dapat
diperoleh disimpulkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini dapat
menjelaskan 23,5% minat berwirausaha mahasiswa Politeknik Negeri
Sriwijaya sedangkan sisanya yaitu 76,5% minat berwirausaha siswa
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Kesimpulan Pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan


terhadap kewirausahaan minat mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya.
Lingkungan keluarga memberikan hal positif dan berpengaruh
signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Politeknik Negeri
Sriwijaya dan Pendidikan kewirausahaan dan lingkungan keluarga
secara bersamaan memberikan dampak positif dan berpengaruh
signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Politeknik Negeri
Sriwijaya. Minat berwirausaha yang dimiliki mahasiswa harus
ditingkatkan oleh semua pihak seperti: orang tua, masyarakat, guru, dan
pemerintah. Penanaman pendidikan kewirausahaan
Pemahaman dalam setiap pelajaran dan di luar kampus harus
dilakukan lebih intensif. Pendidikan perlu berorientasi pada praktik,
studi kasus, dan mengundang orang yang diwawancarai dari perusahaan
atau industri. Adanya praktik industri berbasis mahasiswa kompetensi
juga dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan siswa dimana
siswa belajar dan melakukan aktivitas pekerjaan dalam situasi
nyata secara bersamaan.
Daftar Abdullah, Abdul Aziz N. N. (2013). Factors that Influence the
Pustaka Interest of Youths in Agricultural Entrepreneurship.
International Journal of Business and Social Science,
288-302.

Aprilianty, Eka. (2012). “The Effect of Entrepreneur Personality,


Entrepreneurship Knowledge , and Environment on
Entrepreneurial Interest.” Pendidikan Vokasi 2(3): 11-
24. Arianti, Wiwik Dwi. “Lampiran 1 instrumen
penelitian.” Uniiversitas Sumatera Utara: 85– 125.

Asti Iswandari. (2017). “Pengaruh Motivasi Intrinsik,


Pengetahuan Kewirausahaan, Dan Kepribadian
Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Smkn 12
Surabaya.” Jurnal Ekonomi Pendidikan dan
Kewirausahaan: 152–62.

Costa, Fransisco Jose da A. A. (2009). Factors of influence on the


entrepreneurial interest: An analysis with students of
information technology related courses. Journal of
information systems and technology management,
227-246.

Hartaji, R Damar Adi, Praesti Sedjo, Fakultas Psikologi, dan


Universitas Gunadarma. (2009). “Berkuliah dengan
jurusan pilihan orang tua."

Heliani, Leni Sophia, Yoichi Fukuda, dan Shuzo Takemoto.


(2004). “Simulation of the Indonesian land gravity
data using a digital terrain model data.” Earth Planet
Space 56: 15–24.

Kuntowicaksono. (2012). Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan


dan Kemampuan Memecahkan Masalah Wirausaha
Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Sekolah
Menengah Kejuruan. Journal Economic Education,
45-52.

Malekian, M., M. G. Mostofa, S. S. Park, dan M. B.G. Jun.


(2012). “Modeling of minimum uncut chip thickness
in micro machining of aluminum.” Journal of
Materials Processing Technology 212(3): 553–59.

Nurhayati, Isnaeni et al. “No Title.” Of, Models, Concentration


In, O N Streams, dan O F Experiential. (1999). “The
Chinese University of Hong Kong.” (852): 1–5.
Oriarewo, Godday Orziemgbe K. C. (2013). Entrepreneurial
Perceptioins and Knowledge among Graduates of
Nigerian Universities. International Journal of
Scientific and Research Publications.

Phie, Zaidatol Akmaliah Lope. (2013). Knowledge of cognition


and entrepreneurial intentions: Implications for
learning entrepreneurship in public and private
universities. Sciencedirect, 174-181.

Puspita, Tiffani. (2011). “Saham Pada Saat Initial Public Offering


( Ipo ) Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005 –
2009.”
Putra, Aditia, R. (2012). Faktor-faktor penentu minat mahasiswa
manajemen untuk berwirausaha manajemen untuk
berwirausaha. Jurnal manajemen, Volume 01 Nomor
01.

Roxas, Banjo G. R. C. (2008). Entrepreneurial Knowledge and its


Effects on entrepreneurial intentions: Development of
a conceptual framework. Asia Pacific Social Science,
61-77.

Safitri, Anindawati Rini, dan Ade Rustiana. (2016). “Economic


Education Analysis Journal Pengaruh pendidikan
kewirausahaan dan kepribadian terhadap minat
berwirausaha siswa jurusan pemasaran Info Artikel.”
Eeaj 5(3):889–901. http://journal.unnes.ac.id
/sju/index.php/eeaj.

Sedayu, S M K Negeri. (2016). “The Influence of Discipline and


Learning Motivation toward Learning Achievement
Grade X Students of Gambar Teknik.” (1): 1–10.

Siallagan, Hamonangan, dan Mas’ud Machfoedz. (2006).


“Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba
dan Nilai Perusahaan.” Simposium Nasional
Akuntansi 9 Padang (61): 23–26.

Verhulst, Ferdinand. (1999). “On averaging methods for partial di


erential equations 1 Introduction.”

Wibowo, Muladi. (2011). “Pembelajaran Kewirausahaan dan


Minat Wirausaha Lulusan SMK.” Eksplanasi 6(2):
109–22.
Zahariah Mohd Zain, A.M. (2010). Entrepreneurship intention
among Malaysian Business Students, Candian Social
Science, 34-44.

Anda mungkin juga menyukai