METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota
Ternate. Penelitian ini dilakukan selama bulan Oktober-November 2021. Alasan peneliti
memilih lokasi ini karena didasarkan pada pertimbangan bahwa lokasi tersebut dapat
memberikan keterangan yang lengkap tentang masalah yang diteliti yakni data yang
diperlukan cukup memadai, dan lokasi tersebut mudah dijangkau sehingga dari segi
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, populasi pada penelitian ini yaitu
OPD, yang terdiri dari 23 Dinas, 6 Badan dan 1 Kantor. Sampel adalah sebagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang di gunakan
Jenis data pada penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang telah diolah oleh
peneliti yang bersumber dari data primer berupa jawaban dari kuesioner yang telah
dibagikan kepadaresponden.
Teknik pengumpulan data dalam peneitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner
pada responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan agar dapat
memberikan penjelasan seperlunya tentang isi dan maksud dari kuesioner penelitian,
sehingga dapat memperoleh data berupa jawaban yang lebih akurat dari responden.
Metode analisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan Analisis Regresi Berganda
dan Moderate Regression Analysis (MRA) untuk menguji hipotesis penelitian dengan
bantuan program SPSS. Untuk menguji X1, X2, X3, dan X4 menggunakan Analisis
Sementara untuk Untuk menguji pengaruh variabel pemoderasi yaitu X5, X6, X7, dan X8
lebih variabel independen). Moderate Regression Analysis (MRA) dapat di uji dengan
menggunakan bantuan program SPSS. Adapun persamaan regresi dalam penilitian ini
sebagai berikut:
y= a + b1X1 + b5X1*Z + e
y= a + b2X2 + b6X2*Z + e
y= a + b3X3 + b7X3*Z + e
y= a + b4X4 + b8X4*Z + e
Keterangan :
a = Konstanta
e = Koefisien error
data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat
pembuktian hipotesis, oleh karena itu benar tidaknya data sangat menentukan
kualitas hasil penelitian. Benar tidaknya data tergantung dari instrumen yang
A. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
product moment dari pearson correlation. Jika nilai korelasi lebih besar dari 0,3
reliabel (Ghozali,2013).
B. Uji Realibilitas
mengukur variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
atau variabel yang telah melalui pengujian validitas, dan dinyatakan valid
Pengujian ini dilakukan dengan menghitung koefisien Cronbach Alpha (α) dari
apabila hasil α ≥ 0,60 maka hasilnya adalah reliable dan jika hasil α ≤ 0,0 maka
penelitian ini. Untuk mengetahui deskripsi data diperlukan ukuran yang lebih
ringkas yaitu ringkasan statistik. Ukuran yang akan dipakai dalam penelitian ini
adalah nilai rata-rata, nilai maksimum, nilai minimum, median dan deviasi
standar.
Uji asumsi klasik dilakukan dengan tujuan agar memperoleh hasil regresi yang
asumsi klasik terdiri dari : Uji normalitas, Uji multikolonieritas, dan Uji
heterokedastisitas.
A. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual data dari model
regresi linear memiliki distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik
adalah yang residual datanya berdistribusi normal. Dan jika residual data tidak
terdistribusi normal maka kesimpulan statistik menjadi tidak valid atau bias. Ada
cara untuk mendeteksi apakah residual data berdistribusi normal ataukah tidak
yaitu dengan uji one sample Kolmogorov-Smirmov. Apabila pada uji one sample
Uji Kolmogorov smirnov dipilih dalam penelitian ini karena uji ini dapat
secara statistic atau tidak. Sementara uji normalitas data yang lain seperti dari
statistika deskriptif diperlukan hanya untuk lebih menyakinkan lagi dari uji
sebelumnya.
B. Uji Multikolinieritas
adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance) dan
C. Uji Heteroskedastisitas
yang lain. Model regresi yang baik harus tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan uji gletser, dengan uji statistik gletser yaitu
heteroskedastisitas.
Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada Model Sumarryb. jika
pada nilai R2 = 0 maka tidak ada sedikitpun presentase pengaruh yang diberikan
a. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak
b. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka hipotesis tidak dapat ditolak (koefisien
Setelah di lakukan uji secara simultan, maka langkah selanjutnya adalah dengan
a. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak
signifikan). Hal ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tidak
regresi signifikan). Hal ini berarti bahwa secara parsial variabel independen
Variabel yang diteliti harus didefenisikan secara operasional agar lebih mudah dicari
hubungannya antara satu variabel dengan lainnya dan pengukurannya. Dilihat dari
sudut pandang hubungannya variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
berlaku umum
elemen lain selain modal, teknologi, dan uang, sebab manusia yang akan
dengan 3 indikator:
1. Pengetahuan
2. Keterampilan
3. Sikap
1. Pengguna Komputer
2. Jaringn Internet
menggunakan skala likert skor 1 sampai dengan 5 point yang terdiri dari
1. Kompetensi
2. Ruang Lingkup
3. Program
indikator yaitu :
3. Tepat waktu
4. Lengkap.
1. Penyajian jujur
3. Netralitas
hukum dan peraturan yang berlaku. Variabel ini diukur dengan instrument
menggunakan skala likert skor 1 sampai dengan 5 point yang terdiri dari
1. Lingkungan Pengendalian
2. Penilaian Risiko
3. Aktivitas Pengendalian
5. Pemantaauan