• Intensitas hujan: jumlah curah hujan dibagi selang waktu terjadinya hujan
Hujan Siklonal: udara panas lembab naik, bersama dengan angin berputar kemudian jatuh sbg
hujan.
Hujan Zenital: hujan di equator, berasal dari angin pasat dari barat laut (lembab) menuju
tenggara, jatuh hujan, udara kering naik
Hujan Orografi: angin horisontal, naik ke pegunungan, membawa uap air, jatuh hujan di
pegunungan
Hujan Frontal: massa udara panas bertemu dengan udara dingin (bidang frontal), jatuh hujan
• Zona 1: dekat equator, zona pertemuan angin pasat timur laut dan tenggara. Hampir
sepanjang tahun menerima hujan
• Zona 2: Lintang 5o – 20o LU dan LS, CH bersifat musiman, jumlah CH < zona 1.
• Zona 5 dan 6: di antara zona konvergensi lintang menengah dan zona angin baratan antisiklon
subtropis. Hujan sangat sedikit di musim panas, cukup banyak di musim dingin.
• Zona 7: CH pada semua musim tetapi lebih banyak pada musim panas.
• Zona 8: CH jarang sepanjang musim. CH maksimum terjadi pada bulan terpanas karena uap air
lebih banyak.
Proses tumbukan dan penggabungan (collision & coalescence) atau pembekuan (pembentukan es/ice
nucleation).
Mekanisme:
Bahan semai (zat higroskopik) shg menarik uap air, menjadi awan (hanya awan kumulus yg potensial)