PENDAHULUAN
aturan yang digunakan sebagai acuan bagi aparatur pemerintah (akuntan) sebagai
andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami. Relevan yaitu laporan keuangan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa pada masa lalu atau masa kini dan
dapat memprediksi masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi
peristiwa mereka di masa lalu. Andal yaitu laporan keuangan yang memuat
informasi bebas dan tak terikat dengan pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan yang material, menyajikan setiap fakta yang ada secara jujur, serta
keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada
biasanya atau pada umumnya. Dapat dipahami dalam artian dapat dimengert dan
memahami isi atau informasi yang ada pada laporan keuangan oleh pengguna dan
dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman
para pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud dalam laporan
keuangan.
untuk para pengguna dalam menilai akuntabilitas serta membuat keputusan baik
keputusan ekonomi, sosial, dan politik. Hal ini sesuai dengan penjelasan dalam
sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan
daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil
yang telah dicapai, (4) Menyediakan informasi tentang bagaimana entitas pelaporan
informasi tentang posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan
termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman, (6) Menyediakan
kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode
berkualitas.
dalam satu periode. Kualitas laporan keuangan pemerintah daerah setiap tahunnya
dinilai oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selaku auditor pemerintah. BPK
dapat memberikan empat jenis opini terhadap laporan pertanggungjawaban yang
disajikan oleh pemerintah, yaitu Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) termasuk Wajar
Pengecualian (WDP), Tidak Wajar (TW) serta Tidak Memberi Pendapat (TMP).
Pada saat BPK memberi Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap LKPD,
hal ini berarti laporan keuangan suatu pemerintah daerah disajikan dan juga
Fenomena dalam penelitian ini didasari oleh informasi yang diperoleh dari
Pemerintah Kota Ternate merupakan salah satu dari banyak daerah di Indonesia
Tingginya kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dilihat dari seberapa baik
proses akuntansi sehingga bukti audit yang diperoleh dari data akuntansi menjadi
Saat ini pemkot ternate diberi penghargaan oleh BPK ranking satu dalam
penyelesaian tindak lanjut temuan pada semeter I tahun anggaran 2020. Maka ini
menjadi motivasi bagi pemkot untuk segera menyelesaikan temuan-temuan dari
awal yang pernah diperiksa oleh BPK dan belum terselesaikan agar dapat
opini WTP, namun dari hasil pemeriksaan BPK masih ditemukan beberapa
mohon bimbingan BPK, sehingga tindaklanjuti temuan BPK selesai tepat waktu.
temuan hasil pemeriksaan BPK, termasuk hasil temuan tahun sebelumnya yang
belum selesai. Disamping itu, Pemkot juga membutuhkan pendampingan dari BPK,
resiko salah saji dalam penyajian laporan keuangan tahun berikutnya. Dari
fenomena di atas dapat dikatakan bahwa Pemerintah Kota Ternate memiliki temuan
Tabel 1 berikut ini menyajikan opini yang diperoleh daerah Kota Ternate dari tahun
2013 sampai dengan 2020 sebagaimana disajikan pada tabel 1 berikut ini:
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang pada awalnya berstatus Wajar Dengan
Pengecualian pada tahun 2013 menjadi Wajar Tanpa Pengecualian untuk pertama
Ternate secara konsisten selama tujuh kali berturut-turut menjadi suatu fenomena
yang sangat menarik perhatian penulis untuk meneliti faktor apakah yang
mempengaruhi kualitas LKPD Kota Ternate sehingga mendapat opini WTP dari
BPK.