Anda di halaman 1dari 13

TUGAS AKUNTANSI PEMERINTAH

“LKPD Kota Padang tahun 2015 serta Hasil Opini Audit Tahun 2015”

Oleh :
Muhammad Rais Shadiq
PUTRI EFRILNA
17043136
14043130

Dosen Pembimbing : Fefri Indra Arza, SE, Ak, M.Si


PEMBAHASAN
LAPORAN KEUANGAN PEMDA KOTA PADANG
Opini BPK-RI atas LKPD Kota Padang Tahun 2015

Pada Tahun 2016, BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Barat melakukan pemeriksaan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2015 pada 20 entitas, yaitu 1 provinsi,
7 pemerintah kota, dan 12 pemerintah kabupaten. Pemeriksaan LKPD dilaksanakan dari
bulan April sampai dengan Juni 2016. Penyerahan LHP dimulai dengan penyerahan kepada
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 24 Mei 2016, dan terakhir penyerahan
kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tanggal 26 Juli 2016.

Memenuhi Pasal 17 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan


Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara, Kepala Perwakilan BPK Provinsi
Sumatera Barat Eldy Mustafa menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas
Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2015 kepada Ketua
DPRD Provinsi Sumatera Barat Hendra Irwan Rahim dan Gubernur Provinsi Sumatera
Barat, Irwan Prayitno di kantor DPRD Provinsi Sumatera Barat dalam Sidang Paripurna
Istimewa DPRD.

LKPD Tahun 2015 ini disusun berdasarkan basis akrual, sesuai dengan PP No. 71
Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah, dimana Pemerintah Daerah harus
menerapkan akuntansi berbasis akrual paling lambat Tahun 2015.

Dalam Laporan Keuangan Tahun 2014 yang lalu, Pemerintah Daerah hanya membuat
empat laporan yaitu: 1) Neraca, 2) Laporan Realisasi Anggaran, 3) Laporan Arus Kas, dan 4)
Catatan atas Laporan Keuangan. Pada Laporan Keuangan Tahun 2015, Pemerintah Daerah
harus menyajikan tujuh laporan yaitu: 1) Laporan Realisasi Anggaran, 2) Laporan Perubahan
Saldo Anggaran Lebih, 3) Neraca, 4) Laporan Operasional, 5) Laporan Arus Kas, 6) Laporan
Perubahan Ekuitas dan 7. Catatan atas Laporan Keuangan.

Berdasarkan data, fakta di lapangan dan pemeriksaan yang telah dilakukan BPK atas
Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2015, termasuk
implementasi atas rencana aksi yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera
Barat, maka BPK memberikan Opini Wajar Tanpa Pengecualian atas Laporan Keuangan
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2015.

Dari 20 LHP LKPD yang diserahkan kepada Pemerintah Daerah tersebut, 13


pemerintah daerah memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan 7 pemerintah
daerah memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP).

13 pemerintah daerah yang memperoleh opini WTP tersebut adalah :

1. Provinsi Sumatera Barat


2. Kabupaten Tanah Datar
3. Kabupaten Padang Pariaman
4. Kabupaten Pasaman
5. Kabupaten Dharmasraya
6. Kabupaten Agam
7. Kota Padang
8. Kota Bukittinggi
9. Kota Pariaman
10. Kota Sawahlunto
11. Kota Payakumbuh
12. Kabupaten Lima Puluh Kota
13. Kabupaten Pesisir Selatan

Sedangkan tujuh pemerintah daerah yang memperoleh opini WDP yaitu :

1. Kota Solok
2. Kabupaten Pasaman Barat
3. Kabupaten Sijunjung
4. Kota Padang Panjang
5. Kabupaten Solok
6. Kabupaten Solok Selatan
7. Kabupaten Kepulauan Mentawai

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2015

Berdasarkan Pasal 23E ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang(UU)


Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran (TA) 2015,
sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas UU
Nomor 27 Tahun 2014 tentang APBN TA 2015, Pemerintah menyusun dan menyajikan
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun2015. Laporan keuangan tersebut terdiri
dari Laporan Realisasi APBN, Laporan Perubahan SAL, Neraca, Laporan Operasional,
Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan. LKPP
Tahun2015 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP,) Lampiran I SAP Berbasis
Akrual.

LAPORAN REALISASI APBN


Laporan Realisasi APBN menggambarkan perbandingan antara APBN-P TA 2015
dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan, belanja, dan pembiayaan
selama periode 1 Januari 2015 sampai dengan31 Desember 2015.

LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH


Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan SAL) menyajikan
informasi kenaikan atau penurunan Saldo Anggaran Lebih (SAL) selama periode 1 Januari
2015 sampai dengan 31 Desember 2015.

NERACA
Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan Pemerintah Pusat
mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015.

LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah
ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh Pemerintah untuk kegiatanpenyelenggaraan
pemerintahan untuk periode yang dimulai dari 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember
2015.
LAPORAN ARUS KAS
Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai sumber,
penggunaan, perubahan kas dan setara kas untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31
Desember 2015.

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS


Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi mengenai perubahan saldo ekuitas
yang diperhitungkan selama Tahun 2015
.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan kebijakan makro, kebijakan
fiskal, metodologi penyusunan LKPP, dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Selain itu,
dalam CaLK dikemukakan penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka
pengungkapan yang memadai. Dalam CaLK ini diungkapkan pula kejadian penting selama
tahun 2015 serta beberapa informasi tambahan lainnya yang diperlukan.

Dasar BPK-RI memberikan Opini WTP

Adapun, alasan opini WTP yang diperoleh kota Padang atas LKPD Tahun 2015
disebabkan entitas bersangkutan melaksanakan perbaikan atas kelemahan dalam LKPD
beberapa tahun sebelumnya. Perbaikan itu antara lain:
1. Penyempurnaan sistem pengelolaan barang dan jasa, belanja pegawai, belanja hibah
dan bantuan sosial.
2. Penyusunan bukti realisasi belanja modal.
3. Kejelasan nilai dan status penyertaan modal pemerintah daerah serta kelengkapan
bukti pendukung atas penyertaan modal pemerintah daerah.
4. Penyempurnaan sistem pencatatan dan pengelolaan kas piutang, persediaan, investasi
nonpermanen, aset tetap, aset lain-lain dan utang perhitungan fihak ketiga (PFK).
5. Penyaluran bagi hasil pajak dari provinsi kepada kabupaten dan kota.
6. Penyusunan konsolidasi laporan keuangan badan layanan umum daerah.

Sumber Informasi dan Referensi :

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


Perwakilan Provinsi Sumatera Barat
Jalan Khatib Sulaiman No.54 Padang
Telp. (0751) 40818, Faks (0751) 40811

Anda mungkin juga menyukai